Anda di halaman 1dari 3

A.

Penilaian Klinik

B. Gejala dan tanda

1. Tekanan darah diastolic merupakan indicator dalam penanganan hipertensi dalam


kehamilan, oleh Karena tekanan diastolic mengukur tahanan perifer dan tidak
tergantung pada keadaan emosional pasien

2. Diagnosis hipertensi dibuat jika tekanan darah diastolic ≥ 90 mmHg pada 2


pengukuran berjarak 1 jam atau lebih

3. Hipertensi dalam kehamilan dapat dibagi dalam :

 Hipertensi Karena kehamilan jika hipertensi terjadi pertama kali sesudah


kehamilan 20 minngu, selama persalinan dan atau dalam 48 jam post partum

 Hipertensi kronik jika hipertensi terjadi sebelum kehamilan 20 minggu.

C. Komplikasi

 Iskemia Uteroplesenter
Yaitu ketidakseimbangan anatara masa plasenta yang meningkat dengan perfusi
darah sirkulasi yang meningkat yang menyebabkan suplai oksigen ke janin
berkurang.
- Pertumbuhan janin terhambat
- Kematian janin
- Persalinan premature
- Solusio plasenta
 Spasme arteriolar
- Perdarahan selebral
- Gagal jantung, ginjal dan hati
- Ablasio retina
- Thromboemboli
- Gangguan pembekuan darah
- Buta kortikal
 Kejang dan koma
- Trauma karena kejang
- Aspirasi cairan, darah, muntahan dengan akibat gangguan pernafasan
 Penanganan tidak tepat
- Edema paru
- Infeksi cairan
- Kelebihan cairan
- Komplikasi anestesi atau tindakan obstetric

D. Pencegahan

 Pembatasan kalori, cairan dan diet rendah garam tidak dapat mencegah hipertensi
karena kehamilan, bahkan dapat membahayakan janin
 Manfaat aspirin, kalsium dan lain-lain dalam mencegah hipertensi karena
kehamilan belum sepenuhnya terbukti
 Yang lebih perlu adalah deteksi dini dan penanganan cepat-tepat. Kasus harus
ditindak lanjuti secara berkala dan diberi penerangan yang jelas bilamana harus
kembali ke pelayanan kesehatan. Dalam rencana pendidikan, keluarga (suami,
orang tua, mertua, dll) harus dilibatkan sejak awal.
 Pemasukan cairan terlalu banyak mengakibatkan edema paru

ALUR PENGOBATAN HIPERTENSI DALAM KEHAMILAN

Anda mungkin juga menyukai