Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

MANAJEMEN PESERTA DIDIK

Disusun Guna Memenuhi Tugas

Mata Kuliah : Dasar-Dasar Manajemen Pendidikan

Dosen Pengampu : Bapak Drs. Muslam, M.Ag., M.Pd.

DisusunOleh :

1. Sulma Safinatushshofiyah (1703026032)


2. Mahdi Yazid Ashidqi (1703026122)

PENDIDIKAN BAHASA ARAB

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO

SEMARANG

2018

1
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Keberhasilan dalam penyelenggaraan lembaga pendidikan


(sekolah) akansangat bergantung kepada Manajemen komponen-komponen
pendukungpelaksanaan kegiatan seperti kurikulum, peserta didik, pembiayaan,
tenagapelaksana dan sarana prasarana. Komponen peserta didik keberadaannya
sangatdibutuhkan, terlebih bahwa pelaksanaan kegiatan pendidikan di sekolah,
pesertadidik merupakan subjek sekaligus objek dalam proses transformasi
ilmupengetahuan dan ketrampilan-ketrampilan yang diperlukan. Oleh karena
itukeberadaan peserta.didik tidak hanya sekedar memenuhi kebutuhan saja, akantetapi
harus merupakan bagian dari kebermutuan dari lembaga pendidikan(Sekolah).
Artinya bahwa dibutuhkan manajemen peserta didik yang bermutu bagilembaga
pendidikan, sehingga peserta didik dapat tumbuh dan berkembang sesuaidengan
potensi fisik, kecerdasan intelektual, social, emosional, dan kejiwaanpeserta didik.
Manajemen peserta didik berupaya mengisi kebutuhan akan layananyang baik, mulai
dari peserta didik tersebut mendaftarkan diri ke sekolah sampaimenyelesaikan studi
di sekolah tersebut

B. Rumusan Masalah
A. Pengertian Manajemen Peserta Didik
B. Tujuan dan Fungsi Manajemen Peserta Didik
C. Prinsip-Prinsip Manajemen Peserta Didik
D. Pendekatan Manajemen Peserta Didik
E. Ruang Lingkup Manajemen Peserta Didik
C. Tujuan Masalah
A. Mengetahui pengertian Manajemen Peserta Didik
B. Mengetahui Tujuan dan Fungsi Manajemen Peserta Didik
C. Mengetahui Prinsip-Prinsip Manajemen Peserta Didik
D. Mengetahui Pendekatan Manajemen Peserta Didik
E. Mengetahui Ruang Lingkup Manajemen Peserta Didik

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Manajemen Peserta Didik

Dalam Encylopedia of the social science dikatakan bahwa manajemen adalah


proses pelaksanaan program untuk mencapai tujuan tertentu yang diselenggarakan
dan diawasi. Sedangkan G. R. Terry mengatakan bahwa manajemen merupakan
proses khas yang terdiri atas tindakan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan,
dan pengadilan yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran yang telah
ditentukan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya.1

Menurut Siagian (1978) mendefinisikan manajemen sebagai kemampuan atau


keterampilan untuk memperoleh suatu hasil dalam rangka mencapai tujuan.2

Ramayulis (2008: 362) menyatakan bahwa pengertian yang sama dengan


hakikat manajemen adalah al-tadbir (pengaturan). Kata ini merupakan derivasi dari
kata dabbara(mengatur) yang banyak terdapat dalam Al-Qur’an, seperti firman Allah
dalam Surat As-Sajdah ayat 5 berikut:
Artinya: “Dia mengatur segala urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan)
itu naik kepada-Nya dalam satu hari yang kadarnya (lamanya) adalah seribu tahun
menurut perhitunganmu.”3
Sedangkan peserta didik menurut ketentuan umum Undang-Undang RI No. 2
Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional adalah anggota masyarakat yang
berusaha mengembangkan dirinya melalui proses pendidikan pada jalur, jenjang, dan
jenis pendidikan tertentu.

Pengertian peserta didik menurutketentuan umum Undang-Undang RI No. 20


Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional adalah anggota masyarakat yang
berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia
pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu. Peserta didik adalah orang yang

1
www.manajemenpesertadidik. Di Akses 03okt 2018,12.25 WIB.
2
Prihatin Eka, M.Pd., 2011,Manajemen Peserta Didik, Bandung, Alfabeta. Hlm 2
3
http://lilisaryanti.blogspot.com/2015/01/v-behaviorurldefaultvmlo.html. Diakses 05okt18,09.17

3
mempunyai pilihan untuk menempuh ilmu sesuai dengan cita-cita dan harapan masa
depan.4

Sedangkan menurut Hendayat Soetopo dan Wasty Soemanto, 1982.


Manajemen peserta didik adalah suatu penataan atau pengaturan segala aktifitas yang
berkaitan dengan peserta didik, yaitu dari mulai masuknyapeserta didik sampai
dengan keluarnya peserta didik tersebut dari suatu sekolah atau suatu lembaga.

Dengan demikian, maka dapat disimpulkan bahwa manajemen peserta didik


(pupil personnel administration) adalah layanan yang memusatkan perhatian pada
pengaturan, pengawasan, dan layanan siswa di kelas dan di luar kelas seperti:
pengenalan, pendaftaran, layanan individual seperti pengembangan keseluruhan
kemampuan, minat, kebutuhan sampai ia matang di sekolah. Manajemen peserta didik
juga dapat diartikan sebagai usaha pengaturan terhadap peserta didik mulai dari
peserta didik tersebut masuk sekolah sampai dengan mereka lulus sekolah.
Manajemen peserta didik merupakan kegiatan-kegiatan yang bersangkutan dengan
masalah peserta didik di sekolah.5

B. Tujuan dan Fungsi dari Manajemen Peserta Didik


1. Tujuan Manajemen Peserta Didik
Tujuan umum Manajemen Peserta Didik adalah mengatur kegiatan-
kegiatan peserta didik agar kegiatan-kegiatan tersebut menunjang proses
belajar mengajar di sekolah, lebih lanjut, proses belajar mengajar di sekolah
berjalan lancar, tertib dan teratur sehingga dapat memberikan kontribusi bagi
pencapaian tujuan sekolah dan tujuan pendidikan secara keseluruhan.
Tujuan khusus Mamajemen Peserta Didik adalah sebagai berikut.
1. Meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan psikomotor peserta
didik.
2. Menyalurkan dan mengembangkan kemampuan umum
(kecerdasan), bakat dan minat peserta didik.
3. Menyalurkan aspirasi, harapan dan mmenuhi kebutuhan peserta
didik.

4
Mohamad Mustari. Ph. D. Manajemen Pendidikan. PT.Raja Grafindo Persada. Jakarta. 2014. Hal 108.
5
Mohamad Mustari. Ph. D. Manajemen Pendidikan. PT.Raja Grafindo Persada. Jakarta. 2014. Hal 108.

4
4. Dengan terpenuhinya hal tersebut diharapkan peserta didik dapat
mencapai kebahagiaan dan kesejahteraan hidup yan lebih lanjut
dapat belajar dengan baik dan tercapai cita-cita mereka.
2. Fungsi Manajemen Peserta Didik

Fungsi manajemen peserta didik secara umum adalah sebagai wahana


bagi peserta pendidik untuk mengembangkan diri semaksimal mungkin baik
dari segi individualitasnya, sosialnya, aspirasinya, kebutuhan dan potensi
lainnya dari peserta didik.6

Secara khusus fungsi manajemen peserta didik adalah sebagai berikut:

1. Fungsi yang berkenaan dengan pengembangan individualitas


peserta didik adalah agar mereka dapat mengembangkan potensi-
potensi individualitas tanpa banyak terhambat. Meliputi
kemampuan, kecerdasan, kemampuan bakat dan kemampuan
lainnya.
2. Fungsi yang berkenaan dengan pengembangan fungsi social
peserta didik adalah agar peserta didik dapat mengadakan
sosialisasi dengan sebayanya, orang tua dan keluarganya,
lingkungan social dan lingkungannya.
3. Fungsi yang berkenaan dengan penyaluran aspirasi dan harapan
peserta didikadalah agar peserta didik tersalur hobi, kesenangan
dan minatnya. Karena hobi juga merupakan penunjang terhadap
pengembangan diri peserta didik secara keseluruhan.
4. Fungsi yang berkenaan dengan pemenuhan kebutuhan
kesejahteraan peserta didik adalah agar peserta didik sejahtera
dalam hidupnya. Kesejahteraan sangat penting karena dengan
demikian ia akan juga turut memikirkan kesejahteraan sebayanya.
C. Prinsip-Prinsip Manajemen Peserta Didik

yang dimaksud dengan prinsip adalah sesuatu yang harus dipedomani dalam
melaksanakan tugas. Jika, sesuatu tersebut sudah tidak dipedomani lagi, maka hal itu
bukanlah suatu prinsip. Prinsip manajemen peserta didik mengandung arti bahwa

6
www.manajemenpesertadidik. Di akses tgl 05okt18.12.55WIB.

5
dalam rangka memanajemen peserta didik, prinsip-prinsip yang disebutkan dibawah
ini haruslah selalu dipegang dan dipedomani.

Adapun prinsip-prinsip manajemen peserta didik antara lain:


1. Manajemen peserta didik dipandang sebagai bagian dari keseluruhan
manajemen sekolah. Oleh karena itu, ia harus mempunyai tujuan yang
sama dan atau mendukung terhadap tujuan manajemen secara keseluruhan.
Ambisi sektoral manajemen peserta didik ditetapkan ditempat dalam
kerangka manajemen sekolah.. ia tidak boleh ditempatkan diluar sistem
manajemen sekolah.
2. Segala bentuk kegiatan manajemen peserta didik haruslah mengemban
misi pendidikan dan dalam rangka mendidik para peserta didik. Segala
bentuk kegiatan, baik itu ringan, berat, disukai, ataupun tidak disukai oleh
para peserta didik dan bukan untuk yang lainnya.
3. Kegiatan-kegiatan manajemen peserta didik haruslah diupayakan untuk
mempersatukan peserta didik yang mempunyai aneka ragam latar belakang
dan memiliki banyak perbedaan. Perbedaan-perbedaan yang adan pada
peserta didik, tidak diarahkan bagi munculnya konflik diantara mereka
melainkan justru mempersatukan dan saling memahami dan menghargai.
4. Kegiatan manajemen peserta didik haruslah dipandang sebagai upaya
pengaturan terhadap pembimbingan peserta didik. Makna membimbing,
merujuk pada ketersediaan dari pihak yang dibimbing yang dalam hal ini
adalah peserta didik. Tidak mungkin pembimbingan demikian akan
terlaksana dengan baik, jika peserta didik enggan menerimanya.
5. Kegiatan manajemen peserta didik haruslah mendorong dan memacu
kemandirian peserta didik. Prinsip kemandirian demikian akan bermanfaat
bagi peserta didik tidak hanya ketika disekolah, melainkan juga ketika kita
sudah terjun kemasyarakat. Ini mengandung arti bahwa ketergantungan
peserta didik haruslah sedikit demi sedikit dihilangkan melalui kegiatan
manajemen peserta didik.
6. Apa yang diberian kepada peserta didik dan selalu di upayakan oleh
kegiatan manajemen peserta didik haruslah fungsional bagi kehiduan
peserta didik baik di sekolah, lebih-lebih dimasa depan.

6
D. Pendekatan Manajemen Peserta Didik

Ada dua pendekatan yang digunakan dalam managemen peserta didik pertama
pendekatan kuantitatif (the quality approach) pendekatan ini lebih menitikberatkan
pada segi-segi administratif dan birokratik lembaga pendidikan. Dalam pendekatan
demikian, peserta didik diharapkan banyak memenuhi tuntutan-tuntutan dan harapan-
harapan lembaga pendidikan ditempat peseta didik tersebut berada. Asumsi
pendekatan ini adalah, bahwa peserta didik akan dapat matang dan mencapai
keinginanya, manakala dapat memenuhi aturan-aturan, tugas-tugas, dan harapan-
harapan yang diminta oleh lembaga pendidiknya7

secara operasional pendekatan ini mengharuskan adalah

1. mutlak kehadiran secara mutlak bagi peserta didik di sekolahan

2. meperketat presensi,

3. penuntutan disiplin yang tinggi,

4. menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan kepadanya . pendekatan demikian,


memang teraksentuasi pada upaya agar peserta didik menjadi mampu8

Pendekatan tersebut agaknya sesuai dengan dimensi nomothetic yang


dikemukakan oleh getzels (1985). Kesejajaranya dapat dilihat dari kesamanya
menuntut peserta didik untuk memerankan hal-hal yang menjadi tuntutan
lembaganya. Pendekatan demikian secara umum dirasakan berat oleh siswanya, tetapi
dampak pengiringnya sangat besar. oleh karena itu, peserta didik akan menjadi
tangguh. Pendekatan demikian sangat tepat jika dikaitkan dengan beratnya tugas-
tugas di hari depan yang harus diemban oleh peserta didik. Jika lembaga pendidikan
dapat didibaratkan sebagai miniatur dari masyarakat yang lebih luas, maka tugas-
tugas yang diemban oleh peseta didik disekolah adalah sebagai media latih bagi
penyiapan unatuk mengemban tugas di hari ddepan yang lebih berat.9

Kedua, pendekatan kualitatif (the qualitattif approach ) . pendekatan ini lebih


memberikan perhatian perhatian kepada kesejahteraan peserta didik. jika pendekatan

7
Ali Imron ,Managemen Peseerta Didik Berbasis Sekolah,(Jakarta:sinar grafika offset.2011), hal.15
8
Eka prihatin, managemen peserta didik, (bandung: alfabeta. 2011), hal. 12
9
Ali Imron ,Managemen Peseerta Didik Berbasis Sekolah,(Jakarta:sinar grafika offset.2011), hal.15

7
kualitatif lebih diarahkan agar peserta didik mampu, maka pendekatan kualitatif ini
debih diarahkan agar peserta didik senang. Asumsi dari pendekatan ini adalah, jika
peserta didik senang dan sejahtera, maka mereka dapat belajar dengan baik serta
senang untung mengembangkan diri mereka sendiri dilembaga seperti sekolah.10

Pendekatan kualitatif menitikberatkan pada kesjahteraan peserata didik,


dengan asumsi bahwa jika peserta didik senang dan sejahtera, maka mereka dapat
belajar denagan baik dan merasa senang dan sejahtera, maka dapat belajar dengan
baik, dan senang untuk mengembangkan didir di sekolah, pendekatan ini menekankan
pada perlunya lingkungan yang kondusif dan menyenangkan bagi pengembangan diri
secara optimal.

Kedua pendekatan tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan sendiri akan


tetapi kita dapat mengawinkan kedua pendekatan tersebut. Sehingga memunculkan
pendekatan baru yang berppijak pada perlunya disediakan lingkungan yang kondusif
sehingga proses pembelajaran menjadi lebih menyenangkan, tetepi perlu di pegang
kendali kedisiplinan yang tinggi dengan memperhitungkan kehadiran, tugas dan
pemenuhan aturan sekolah yang berlaku, hal itu agar proses pembelajaran berjalan
dengan tertib, disamping menekan bahwa untuk menjadi masyarakat yang terdepan
diperlukan kedisiplinan.11

Tahalele (1975) menyatakan bahwa fungsi kepimimpinan memiliki fungsi


yang bertalian dengan tujuan yang hendak di capai dan fungsi yang bertalian dengan
penciptaan suasana yang sehat dan menyenangkan. Yang pertama sejajar dengan
pendekatan kuantitatif dan dimensi nomothetic, sedangkan yang kedua sejajar dengan
pendekatan kualitatif tersebut. Perpaduan diantara keduanya, yaitu pendekatan padu,
menurut Getzels, sejajar dengan konvergensi antara nomothetic dan dimensi
12
idiografic yang dikenak dengan dimensi transaksional

10
Eka prihatin, managemen peserta didik, (bandung: alfabeta. 2011), hal. 12

11
Eka prihatin, managemen peserta didik, (bandung: alfabeta. 2011), hal. 12

12
Ali Imron ,Managemen Peseerta Didik Berbasis Sekolah,(Jakarta:sinar grafika offset.2011), hal.17

8
E. Ruang Lingkup Manajemen Peserta Didik

Seperti telah dikemukakan bahwa manajemen peseta didik adalah suatu


pengaturan terhadap peserta didik dari mulai masuk sampai dengan keluar / lulus
sekolah. Baik yang berkenaan langsung dengan peserta didik secara langsung maupun
tidak langsung (misalnya pada tenaga kependidikan, sumber-sumber pendidikan,
sarana dan prasarana,dsb) ruang lingkupnya meliputi

1. Analisis Kebutuhan

Langkah pertama dalam kegiatan manajemen peserta didik adalah melakukan


analisis kebutuhan yaitu penetapan siswa yang dibutuhkan oleh lembaga pendidikan
(sekolah). Kegiatan yang dilakukan adalah:
a. Merencanakan jumlah peserta didik yang akan diterima
Besarnya jumlah peserta didik yang akan diterima harus mempertimbangkan
hal-hal berikut:
Daya tamping kelas atau jumlah kelas yang tersedia. Jumlah peserta didik
dalam satu kelas (ukuran kelas) berdasarkan kebijakan pemerintah berkisar
antara 40-45 orang. Sedangkan ukuran kelas yang ideal secara teoritik berjumlah
25-30 peserta didik per satu kelas.
Rasio murid dan guru. Secara ideal rasio murid guru adalah 1 : 30.
b. Menyusun program kegiatan kesiswaan
Penyusunan program kegiatan bagi siswa selama mengikuti pendidikan
di sekolah harus didasarkan kepada:
1. Visi dan misi lembaga pendidikan (sekolah) yang bersangkutan
2. Minat dan bakat peserta didik
3. Sarana dan prasarana yang ada
4. Anggaran yang tersedia
5. Tenaga kependidikan yang tersedia13
2. penerimaan peserta didik
a. kebijakan dalam penerimaan peserta didik

Langkah-langkah rekruitmen peserta didik adalah sebagai berikut:


a. Pembentukan panitia penerimaan siswa baru, yang terdiri dari semua
unsur guru, tenaga tata usaha dan dewan sekolah/komite sekolah.
13
http://titis-aribowo.blogspot.com/2011/06/manajemen-peserta-didik.html. Di akses 12okt18. Jam 10:57

9
b. Panitia ini bertugas mengadakan pendaftaran calon siswa, mengadakan
seleksi dan menerima pendaftaran kembali siswa yang diterima.
b. sistem penerimaan peserta didik yang baru.
Adapun hal-hal yang harus di perhatikan adalah:
a. Pembuatan dan pemasangan pengumuman penerimaan peserta didik baru
yang dilakukan secara terbuka. Pengumuman tersebut berisi hal-hal
sebagai berikut:
1. Gambaran singkat lembaga pendidikan (sekolah) yang meliputi:
sejarah, visi dan misi sekolah, kelengkapan fasilitas sekolah, tenaga
kependidikan yang dimiliki.
2. Persyaratan pendaftaran siswa baru minimal meliputi surat sehat dari
dokter, ada batasan usia yang ditunjukkan dengan akte kelahiran,
SKKB, salinan nilai dari sekolah sebelumnya, melampirkan pas foto.
3. Cara pendaftaran. Ada dua cara yaitu secara individual oleh masing-
masing calon peserta didik yang datang ke lembaga pendidikan
(sekolah) yang dituju atau secara kolektif oleh pihak sekolah dimana
peserta didik sekolah sebelumnya.
4. Waktu pendaftaran, yang memuat kapan waktu pendaftaran dimulai
dan diakhiri.
5. Tempat pendaftaran.
6. Berapa uang pendaftaran dan kepada siapa uang tersebut diserahkan,
serta bagaimana pembayarannya.
7. Waktu dan tempat seleksi, meliputi hari, tanggal, jam fan tempat
seleksi.
8. Pengumuman hasil seleksi yang meliputi waktu pengumuman dan
dimana calon peserta didik dapat memperolehnya.14
b. Orientasi

Orientasi peserta didik (siswa baru) adalah kegiatan penerimaan


siswa baru dengan mengenalkan situasi dan kondisi lembaga pendidikan
(sekolah) tempat peserta didik itu menempuh pendidikan. Situasi dan

14
http://titis-aribowo.blogspot.com/2011/06/manajemen-peserta-didik.html. Di akses 12okt18. Jam 11.21
WIB

10
kondisi ini menyangkut lingkungan fisik sekolah dan lingkungan sosial
sekolah.
Tujuan diadakan orientasi bagi peserta didik antara lain:
a. Agar peserta didik dapat mengerti dan mentaati segala
peraturan yang berlaku di sekolah
b. Agar peserta didik dapat berpartisipasi aktif dalam kegiatan-
kegiatan yang diselenggarakan sekolah.
c. Agar peserta didik siap menghadapi lingkungannya yang baru
baik secara fisik, mental dan emosional sehingga ia merasa
betah mengikuti proses pembelajaran di sekolah.15
3. pengelompokan peserta didik

Menurut William A Jeager dalam mengelompokkan peserta didik dapat


didasarkan kepada:
a. Fungsi integrasi, yaitu pengelompokkan yang didasarkan atas
kesamaan-kesamaan yang ada pada peserta didik. Pengelompokkan
ini didasarkan menurut jenis kelamin, umur, dan sebagainya.
Pengelompokan ini menghasilkan pembelajaran yang bersifat
klasikal.
b. Fungsi perbedaan, yaitu pengelompokkan peserta didik disarkan pada
perbedaan-perbedaan yang ada dalam individu peserta didik, seperti
minat, bakat, kemampuan dan sebagainya. Pengelompokkan ini
menghasilkan pembelajaran yang bersifat individual.
Pada fungsi ini kenyataan yang berlaku dimana-mana bahwa manusia
berbeda satu sama lain dalam berbagai hal, antara lain dalam
intelegensi, bakat, minat, kepribadian, keadaan jasmani, dan perilaku
sosial. Adakalanya seseorang lebih cekatan dalam satu bidang
kegiatan dibandingkan dengan orang lain. Dalam bidang tertentu ia
mungkin menunjukkan keunggulannya dibandingkan dengan orang
lain.
Program pendidikan hendaknya dirancang tidak hanya
memperhatikan kemampuan untuk belajar tetapi juga perlu

15
http://titis-aribowo.blogspot.com/2011/06/manajemen-peserta-didik.html. Di akses 12okt18. Jam 11.30
WIB

11
mempertimbangkan kecakapan khusus atau bakat yang dimiliki
siswa.16
Sedangkan menurut Hendyat Soetopo, dasar-dasar pengelompokkan
peserta didik ada 5 macam yaitu:
a. Friendship Grouping
Pengelompokkan peserta didik didasarkan pada kesukaan di dalam
memilih teman antar peserta didik itu sendiri.
b. Achievement Grouping
Pengelompokkan peserta didik didasarkan pada prestasi yang dicapai
oleh siswa. Dalam pengelompokkan ini biasanya diadakan
percampuran antara peserta didik yang berprestasi tinggi dengan
peserta didik dengan peserta didik yang berprestasi rendah.
c. Aptitude Grouping
Pengelompokkan peserta didik didasarkan atas kemampuan dan bakat
yang sesuai dengan apa yang dimiliki peserta didik itu sendiri.
d. Attention or Interest Grouping
Pengelompokkan peserta didik didasarkan atas perhatian atau minat
yang didasari kesenangan peserta didik itu sendiri.
e. Intelligence Grouping
Pengelompokkan peserta didik didasarkan atas hasil tes intelegensi
yang diberikan kepada peserta didik itu sendiri.
4. kehadiran peserta didik
a. rekap kehadiran
b. faktor-faktor penyebab ketidakhadiran
c. sumber-sumber penyebab ketidakhadiran
5. Pembinaan Peserta Didik

Pembinaan dan pengembagan peserta didik dilakukan untuk membinadan membantu


mengembagkan potensi yang dimilki peserta didik dalam beraneka ragam
pembelajaran. Sehingga peserta didik mempunyai bekaluntuk kehidupan di masa yang
akan datang. Dengan pengalaman- pengalaman yang diberikan oleh lembaga
pendidikan (sekolah). Untuk mendapatkan pengetahuan dan pengalaman beraneka

16
Prof. Dr. H. Sunarto. Perkembangan Peserta Didik. PT. Rineka Cipta. Jakarta. 2008. Hal 115-116

12
pembelajaran.Biasanya pihak lembaga pendidikan (sekolah) melaksanakan
bermacam-macam kegiatan seperti kegiatan kurikurel dan extra kerikure.17
6. kenaikan kelas dan penjurusan
a. pendataan nilai siswa lengkap dan objektif
b. pendayagunaan fungsi dan peranan bimbingan dan penyuluhan (BP)
7. kelulusan dan alumni

Proses kelulusan adalah kegiatan paling akhir dari manajemen peserta


didik. Kelulusan adalah pernyataan dari lembaga pendidikan (sekolah) tentang
telah diselesaikannya program pendidikan yang harus diikuti oleh peserta didik.
Setelah peserta didik selesai mengikuti seluruh program pendidikan di suatu
lembaga pendidikan dan berhasil lulus dan ujian akhir, maka peserta didik tersebut
diberikan surat keterangan lulus atau sertifikat.
Ketika peserta didik sudah lulus, maka secara formal hubungan antara
peserta didik dan lembaga telah selesai. Hubungan antara sekolah dengan para
alumni dapat dipelihara lewat pertemuan-pertemuan yang diselenggarakan oleh
para alumni yang biasa disebut “reuni”. Saai ini tiap lembaga pendidikan
(sekolah) ada organisasi alumninya, misalnya IKA (Ikatan Alumni).18

8. kegiatan ekstrakulikuler
a. kegiatan ekstrakulikuler
b. kegiatan ko kurikuler
9. tata laksana managemen peserta didik
a. pengertian laksana (instrument) managemen peserta didik.
b. manfaat tata laksana (instrument) managemen peserta didik
c. macam / jenis tata laksana (instrument) managemen peserta didik
10. mangatur layanan peserta didik
a. layanan bimbingan akademik dan administratif
b. layanan bimbingan dan konseling peserta didik.
c. layanan kesehatan (fisik dan mental)
d. layanan karateria
e. layanan koperasi

17
https://id.scribd.com/doc/56876558/MANAJEMEN-PESERTA-DIDIK. Di akses 12okt18. Jam 11.55 WIB.
18
http://titis-aribowo.blogspot.com/2011/06/manajemen-peserta-didik.html. Di akses 12okt18. Jam 11.12
WIB.

13
f. layanan perpustakaan
g. layanan laboratorium
h. layanan asrama
i. layanan transportasi19

19
Eka prihatin, managemen peserta didik, (bandung: alfabeta. 2011), hal. 13-14

14
KESIMPULAN

Manajemen peserta didik diartikan sebagai usaha pengaturan terhadap peserta didik
mulai dari peserta didik tersebut masuk sekolah sampai dengan mereka lulus sekolah.
Manajemen peserta didik merupakan kegiatan-kegiatan yang bersangkutan dengan masalah
peserta didik di sekolah.

Tujuan nya adalah mengatur kegiatan-kegiatan peserta didik agar kegiatan-kegiatan


tersebut menunjang proses belajar mengajar di sekolah, lebih lanjut, proses belajar mengajar
di sekolah berjalan lancar, tertib dan teratur sehingga dapat memberikan kontribusi bagi
pencapaian tujuan sekolah dan tujuan pendidikan secara keseluruhan.

Fungsi nya adalah sebagai wahana bagi peserta pendidik untuk mengembangkan diri
semaksimal mungkin baik dari segi individualitasnya, sosialnya, aspirasinya, kebutuhan dan
potensi lainnya dari peserta didik

Adapun prinsip-prinsip manajemen peserta didik antara lain: Segala bentuk kegiatan
manajemen peserta didik haruslah mengemban misi pendidikan dan dalam rangka mendidik
para peserta didik. Kegiatan-kegiatan manajemen peserta didik haruslah diupayakan untuk
mempersatukan peserta didik yang mempunyai aneka ragam latar belakang dan memiliki
banyak perbedaan

Ada dua pendekatan yang digunakan dalam managemen peserta didik pertama
pendekatan kuantitatif (the quality approach). Yang kedua pendekatan kualitatif (the
qualitattif approach ) .

Ruang lingkup Manajemen Peserta didik antara lain, analisis kebutuhan, penerimaan,
pengelompok, kehadiran, pembinaan, kenaikan kelas dan penjurusan, kelulusan dan alumni,
kegiatan ekstrakulikuler, tata laksana dan mengatur layanan peserta didik.

15
DAFTAR PUSTAKA

Ali Imron ,Managemen Peseerta Didik Berbasis Sekolah,(Jakarta:sinar grafika offset.2011),


Eka prihatin, managemen peserta didik, (bandung: alfabeta. 2011)
Mohamad Mustari. Ph. D. Manajemen Pendidikan. PT.Raja Grafindo Persada. Jakarta. 2014.
Prof. Dr. H. Sunarto. Perkembangan Peserta Didik. PT. Rineka Cipta. Jakarta. 2008.

https://id.scribd.com/doc/56876558/MANAJEMEN-PESERTA-DIDIK

http://titis-aribowo.blogspot.com/2011/06/manajemen-peserta-didik.html

http://lilisaryanti.blogspot.com/2015/01/v-behaviorurldefaultvmlo.html

16

Anda mungkin juga menyukai