ISSN 2442-501X
Abstrak
Masa remaja merupakan salah satu priode dari perkembangan manusia, masa ini merupakan perubahan atau
peralihan dari masa kanak – kanak ke masa dewasa yang meliputi perubahan biologik, perubahan psikologik,
dan perubahan sosial. Kiranya tidak dapat di ingkari lagi bahwa keluarga merupakan lingkungan primer hampir
setiap individu, sejak ia lahir sampai datang masanya ia meninggalkan rumah untuk membentuk keluarga
sendiri oleh sebab itu keluarga harus bisa menyampaikan pengetahuan sekiranya yang dapat menambah
wawasan remaja tentang penyakit HIV/AIDS. Penelitian ini bersifat deskriptif, populasi dalam penelitian ini
adalah seberapa besar pengetahuan seorang remaja tentang HIV/AIDS di Kelurhan Papanggo RT01/RW07
Jakarta Utara, sampel penelitian ini adalah dengan menggunakan sistem acak (random sampling) dimana
anggota populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk dijadikan sampel dari penelitian. Hasil analisa
menemukan bahwa dari 20 responden menunjukkan bahwa berdasarkan kategori pengetahuan remaja di
Kelurhan Papanggo RT01/RW07 Jakarta Utara menunjukkan bahwa kategori pengetahuan yang sedang (55%),
pengetahuan yang tinggi (45%). Diharapkan kepada tenaga kesehatan agar lebih meningkatkan penyuluhan
tentang pentingnya sumber informasi HIV/AIDS pada remaja.
5
Jurnal Akademi Keperawatan Husada Karya Jaya, Volume 3, Nomor 1, Maret 2017
ISSN 2442-501X
termasuk orang tua dan guru yang sering kali Metode Penelitian
menghalangi upaya pemberian informasi Dalam penelitian ini desain penelitian
mengenai seks dan kesehatan reproduksi pada yang digunakan adalah penelitian deskriptif
anak di usia remaja.(Soeharmanto, 2011). dimana penelitian metode deskriptif bertujuan
Dari data remaja pria berumur 13-19 tahun untuk melihat gambaran fenomena yang
yang terdiagnosis AIDS pada tahun 1999, terjadi didalam suatu populasi tertentu dan
didapatkan cara transmisinya adalah karena dengan mengunakan pendekatan cross
berhubungan seksual dengan sesama jenis sectional di mana data yang menyangkut
( 41% ), penggunaan obat injeksi ( 13% ) , variabel bebas (independent) dan variabel
pola keduannya ( 5% ) dan kontak terikat (dependent), akan dikumpulkan dalam
heteroseksual ( 15% ). Untuk umur 20-24 waktu yang bersamaan (Notoatmodjo, 2012).
tahun, 65% karena hubungan sesama jenis, Teknik sampling yang digunakan adalah
15% karena penggunaan injeksi, 5% pola Pada penelitan ini peneliti mengambil sampel
keduannya dan 14% karena kontak secara random sampling, teknik pengambilan
heteroseksual. Kebanyakan melibatkan wanita ini paling sederhana dimana seluruh populasi
dengan umur produktif. Pada tahun 1999, diambil sebagai sampel dan jumlah subjek
dilaporkan kasus wanita berumur 13-24 tahun telah terindentifikasi (Hidayat, 2013).
lebih banyak dari pada pria. (Wandoyo, 2007) Pada penelitian ini sampel yang ditetapkan
Dari hasil survey Badan Koordinasi Keluarga adalah remaja di kelurahan Papanggo
Berencana Nasional (BKKBN, 2008), sebanyak RT01/RW07. Karena peneliti menggunakan
63% remaja di Indonesia baik SMP maupun random sampling untuk memperkuat sampel
SMA telah melakukan hubungan seksual diluar agar tidak keluar dari populasi maka sebelum
nikah, yang menjadi resiko terhadap penularan dilakukan pengambilan sampel perlu ditentukan
HIV dan AIDS. Tingginya kasus HIV/AIDS ini kriteria inklusi dan kriteria eksklusi.
dapat disebabkan oleh pengetahuan remaja
tentang HIV/AIDS yang masih kurang, sehingga Hasil Penelitian
tidak dapat melakukan pencegahan terhadap Tabel 1. Distribusi Frekuensi Remaja Di Kelurahan
HIV/AIDS, seperti menghindari penggunaan Papanggo RT01/RW07 Jakarta Utara Menurut
jarum suntik yang tidak steril secara bergantian, Tingakat Umur Responden
tidak melakukan hubungan seksual yang tidak
Tingkat umur Frekuensi Persen
aman seperti berganti pasangan dan tidak
10-12th 2 10 %
menggunakan kondom, melakukan proses
persalinan yang aman bagi ibu yang HIV positif, 13-15th 1 5%
dan menerima transfusi darah yang tidak th 17 85 %
16-19
tercemar virus HIV.
Sedangkan remaja kelurahan papanggo Total 20 100%
belum di ketahuinya tingkat pengetahuan
terhadap resiko tertular HIV/AIDS, sehingga Tabel 2. Distribusi Frekuensi Dan Persentasi
penulis tertarik untuk meneliti dengan judul Remaja kelurahan Papanggo RT01/RW07
“Tingkat Pengetahuan Remaja Terhadap Jakarta Utara Menurut tingkat pendidikan
Resiko Tertular HIV/AIDS di Kelurahan Responden.
Papanggo RT01/RW01 Jakarta Utara.
Tujuan penelitian ini adalah Untuk Tingkat Frekuensi Persen
pendidikan
mngetahui “tingkat kepatuhan tentang
SD 1 5%
HIV/AIDS terhadap resiko tertular HIV/AIDS
SMP 2 10 %
pada remaja di Kelurahan Papanggo RT01/RW07
SMA 17 85%
2016, sehingga diharapkan hasil penelitian dapat TOTAL 20 100%
memberi informasi tentang pengetahuan resiko
tertular HIV/AIDS di Kelurahan Papanggo Tabel 3 Distribusi Frekuensi Dan Persentasi
RT01/RW07 2016. Informasi ini juga diharapkan remaja Kelurahan Papanggo RT001/RW07
menjadi bahan pertimbangan bagi pimpinan Jakarta Utara Menurut tingkat pengetahuan
Kelurahan Papanggo untuk memberikan Responden.
himbauan kepada remaja terhadap resiko tertular
HIV/AIDS.
6
Jurnal Akademi Keperawatan Husada Karya Jaya, Volume 3, Nomor 1, Maret 2017
ISSN 2442-501X