Anda di halaman 1dari 9

STATUS UJIAN

Ketuban Pecah Dini

Disusun Oleh :
Dewi Nur Azizah
(NPM 1102011077)

Penguji :
dr. Reino Rambey, Sp.OG

KEPANITERAAN KLINIK OBSTETRI DAN GINEKOLOGI


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI
RS. POLRI TK.I IR SAID SUKANTO
28 JANUARI 2019 – 06 APRIL 2019
LAPORAN KASUS

1. Identitas Pasien
Nama : Ny. N
Umur : 31 tahun
Agama : Islam
Alamat : Jl. Jengki Cipinang Asem, Kebon Pala, Jakarta Timur
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT
Status : Menikah
Suku : Betawi
Gol. Darah :A
Masuk RS : 19 Maret 2019

Nama Suami : Tn. F


Alamat : Jl. Jengki Cipinang Asem, Kebon Pala, Jakarta Timur
Pendidikan : STM
Pekerjaan : Karyawan Swasta
Suku : Jawa
Gol. Darah : AB

2. Anamnesis
Anamnesis dilakukan secara autoanamnesis, pada tanggal 27 Maret 2019.
Lokasi di ruangan Cempaka 1, Rumah Sakit Polri TK.I IR Said Sukanto.

A. Keluhan Utama :
Keluar air-air berwarna jernih sedikit kekuningan dari jalan lahir
sejak 5 jam sebelum masuk rumah sakit

B. Riwayat penyakit sekarang


Pasien datang ke IGD RS. POLRI pukul 22:43 tanggal 19 Maret
2019 dengan keluhan keluar cairan putih jernih sedikit kekuningan, encer
pervaginam sejak pukul 17:30 hari itu. Pasien menyangkal adanya bau, dan

1
darah segar yang keluar. Saat keluar cairan jernih, pasien sedang bangun
setelah pasien buang air kecil. Setelah pasien berdiri, tiba-tiba secara
mendadak keluar cairan jernih pervaginam. Pasien menyangkal sebelumnya
berhubungan tubuh dengan suaminya atau riwayat trauma seperti terjatuh.
Pasien mengakui adanya mulas yang hilang timbul sejak 2 hari
sebelum masuk rumah sakit, tidak terus-terusan, dengan intensitas jarang,
tidak nyeri, dan tidak ada pemicu dan pereda dari rasa mulas ini. Rasa mulas
muncul setelah keluar cairan jernih pervaginam, yang dirasakan semakin
hari semakin sering. Pasien menyangkal adanya lendir bercampur darah
pervaginam. Pasien juga menyangkal adanya demam. BAK dan BAB baik.
Pada kehamilan kedua ini, pasien mengaku bahwa dirinya teratur
memeriksakan kehamilannya ke bidan. Saat ini pasien tidak sedang dalam
pengobatan apapun. Gerakan janin masih dirasakan aktif oleh ibu. Pasien
mengaku selama kehamilan sering mengalami keputihan dengan bau yang
amis, berwarna putih keabuan dan rasa gatal pada alat kelamin.

C. Riwayat Obstetri

Jenis Keadaan
Tahun Tempat Umur Jenis Penolong
No. Penyulit Kelamin/ anak
partus Partus kehamilan Persalinan Persalinan
Berat Badan Sekarang
Perempuan/
1. 2009 Bidan Cukup Normal Bidan - Baik
3,5 kg
Rs. Perempuan/
2. 2014 Cukup Normal Bidan - Baik
Halim 3 kg
3. Saat ini

D. Riwayat Perkawinan :
Status : Perempuan : Menikah pertama kali
Laki- laki : Menikah pertama kali
Usia saat menikah : Perempuan : 21 tahun, SMA
Laki-laki : 24 tahun, SLM

E. Haid
Siklus haid : Teratur

2
Lama haid : 5 hari
Banyaknya darah : Sedang, 2-3X ganti
Nyeri haid : Tidak ada
Menarche usia : 13 tahun
HPHT : 20 Agustus 2018
Taksiran Persalinan : 27 Mei 2019

F. Riwayat kontrasepsi
Menggunakan KB suntik 3 bulan, lama pemakainan 4 tahun

G. Antenatal Care :
Rutin kontrol setiap bulan ke dokter kebidanan

H. Keluhan selama kehamilan


Pasien mengaku selama kehamilan sering mengalami keputihan dengan bau
yang amis, berwarna putih keabuan dan rasa gatal pada alat kelamin.

I. Riwayat penyakit terdahulu


Riwayat penyakit jantung, paru-paru , penyakit ginjal, penyakit liver,
penyakit Diabetes militus, penyakit epilepsi, riwayat asma bronchial
disangkal pasien dan riwayat hipertensi sebelum kehamilan disangkal.

J. Riwayat Kebiasaan
Pasien menyangkal adanya kebiasaan merokok, menggunakan obat-obat
terlarang, dan minum minuman beralkohol/jamu. Pasien mengatakan bahwa
dirinya hanya mengonsumsi obat yang diberikan dari bidan atau dokter.
Sehari-hari pasien mengonsumsi nasi putih dengan lauk pauk seperti sayur,
daging, telur, tahu dan tempe.

3. Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Compos mentis
Tensi : 100 /60 mmHg

3
Nadi : 90 x/menit
Respirasi : 20 x/menit
Suhu : 36,5
TB : 150 cm
BB : 57 kg
Kepala : normocephal
Mata : konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-).
Telinga : tidak ditemukan kelainan
Hidung : tidak ditemukan kelainan
Tenggorokkan : tidak ditemukan kelainan
Leher : pembesaran kelenjar getah bening (-), pembesaran tiroid (-)
Thoraks :
 Jantung : S1S2 reguler tunggal, murmur (-), gallop (-)
 Paru-paru : suara napas vesikuler, ronki (-), wheezing (-)
Abdomen:
 Inspeksi : cembung, linea (-), striae (-)
 Auskultasi : bising usus (+) normal
Ekstremitas:
 Superior : edema (-/-), akral hangat
 Inferior : edema (-/-), akral hangat, varises (-/-)

4. Status Obstetrik

1) Pemeriksaan luar
 Inspeksi : membesar arah memanjang, striae (-), linea (-).
 Palpasi : Tinggi fundus uteri : 23 cm.
Taksiran Berat Janin (Johnson):
(23-13) x 155 gram : 1550 gram.

 Leopold I : Teraba bokong, bulat lunak, tidak melenting


 Leopold II : Kanan  Teraba bagian-bagian terkecil janin
Kiri  Teraba keras dan memanjang,
diperkirakan punggung janin di
sebelah kanan ibu.
 Leopold III : Teraba kepala, bulat, keras, melenting

4
 Leopold IV : Belum masuk pintu atas panggul.
 His : (-)
 Pergerakkan janin : Aktif
 Auskultasi : Denyut jantung janin : 148 kali /menit

2) Inspekulo :

Tampak OUE menutup, ketuban mengalir (+), Flour Albus (+) banyak
warna putih keabuan. Erosi (+), Pemeriksaan lakmus : Merah berubah
menjadi biru

3) Pemeriksaan Dalam:
Tidak dilakukan

5. Pemeriksaan Penunjang

Pada pasien ini dilakukan:


1) Hematologi (19/03/2019)
Darah rutin:
a. Hemoglobin : 10,8 mg/dl (12 – 14)
b. Hematokrit : 31% (37 – 43 %)
c. Leukosit : 10.300 /mm3 (5.000-10.600)
d. Trombosit : 232.000 /mm3 (150.000-400.000)
e. Masa perdarahan : 3’ menit 1-6
f. Masa Pembekuan : 13’ menit 10-15
2) USG : Oligohidramnion, TBJ: 1561 gr
3) CTG : Reaktif

6. Resume
Seorang perempuan G3P2A0 mengaku hamil 30 minggu datang ke poli klinik
kebidanan dengan keluhan keluar air berwarna jernih dari jalan lahir pada 5 jam
SMRS. Pasien mengeluh merasakan mules sebelum keluarnya air. Tinggi
fundus uteri 23 cm, Denyut jantung janin 148 kali / menit, Pemeriksaan lakmus

5
Merah berubah menjadi biru.

7. Diagnosa Klinis
G3P2A0 Hamil 30 minggu, dengan ketuban pecah dini preterm dan
oligohidramnion, janin presentasi kepala tunggal hidup intrauteri.

8. Daftar Masalah
1. Ketuban pecah dini
2. Oligohidramnion

9. Uraian Masalah
1. Ketuban Pecah Dini
Pada kasus ini didapatkan masalah pecahnya ketuban diluar persalinan,
ketuban pecah dini memiliki komplikasi Dapat terjadi prolaps tali pusat,
infeksi maternal ataupun neonatal, persalinan prematur, hipoksia karena
kompresi tali pusat, deformitas janin, meningkatnya insiden seksio sesarea,
atau gagalnya persalinan normal.

2. Oligohidramnion
Menyebabkan tekanan langsung terhadapat janinnya:
(1) Deformitas janin adalah:
(2) Kompresi tali pusat langsung sehingga dapat menimbulkan fetal distress
(3) Fetal distress menyebabkan makin terangsangnya nervus vagus dengan
dikeluarkannya mekonium semakin mengentalkan air ketuban

10. Rencana Diagnostik


1. Laboratorium (Darah lengkap, Bleeding Time, Clotting time, GDS)
Dilampirkan pada pemeriksaan penunjang.
2. USG (Ultrasonografi)
Dilakukan untuk menentukan apakah terdapat oligohidroamnion, usia
kehamilan dan presentasi bagian janin

6
3. Inspekulo steril
Untuk melihat adanya cairan ketuban di vagina. Selain itu, juga dapat
dilakukan penilaian akan penipisan dan dilatasi serviks untuk menentukan
scoring pelvis menggunakan bishop’s score
4. Tes Lakmus (Nitrazin test)
Didapatkan hasil positif bila merah menjadi biru
5. Cardiotopography

11. Rencana Penatalaksanaan


Rencana sectio caesarea 27-03-19 atas indikasi KPD dan oligohidroamnion
dari USG yang dilaksanakan tanggal 26-03-2019 pukul 09.00 WIB.

Non Medikamentosa
1. Rawat inap
2. Bed rest
3. Puasa 6 jam sebelum operasi

Medikamentosa
1. IVFD RL + Drip Bricasma 2amp 12 tpm
2. Inj Ceftriaxone 2x1
3. Inj Dexametasone 2x6mg

Rencana Monitor
1. Tanda-tanda vital ibu
2. Aktivitas janin, Denyut Jantung Janin
3. Pengukuran TFU dan leopold
4. Observasi rembesan ketuban, pendarahan
5. Observasi tanda-tanda inpartu
6. Laboratorium (anemia, leukositosis)

12. Edukasi
Penjelasan tentang kondisi ibu, resiko komplikasi serta penyakit yang dialami
oleh ibu. Pemberian informasi mengenai keadaan ketuban pecah dini dan
rencana yang akan diberikan.

7
13. Prognosis

Quo ad Vitam : ad bonam


Quo ad Functionam : ad bonam
Quo ad sanationam : ad bonam

Anda mungkin juga menyukai