PENDAHULUAN
investasi sumberdaya manusia. Oleh karena itu, semua pihak harus, memelihara,
Kesehatan masyarakat merupakan kombinasi antara teori dan praktik atau seni
yang sehat maupun yang sakit atau yang mungkin mempunyai masalah kesehatan
yang jelas, dengan norma dan nilai yang telah melembaga. Misalnya didalam
dikenal kelompok ibu hamil, kelompok ibu menyusui, kelompok anak balita,
lansia, masyarakat dalam suatu wilayah, desa binaan dan lain sebagainya.
1
serta masyarakat sebagai kesatuan utuh melalui proses keperawatan untuk
diselengarakan dari oleh dan untuk masyarakat peker ja (Depkes RI, 2006).
Program pendidikan DIII Keperawatan bertujuan menghasilkan lulusan
keperawatan komunitas.
Berdasarkan latar belakang diatas, maka kelompok 1A, 2A, 3A, 4A
Maret-24 Maret 2018 pada kelompok balita, usia sekolah, wanita, dewasa
pekerja, lansia, dan umum untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal melalui
2
1.2 Rumusan Masalah
Bagaimanakah langkah melaksanakan asuhan keperawatan komunitas dalam
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Tercapai asuhan keperawatan komunitas yang optimal untuk seluruh warga
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
keperawatan komunitas itu sendiri rangkaian prosesnya dimulai dari awal tahap
pengkajian sampai evaluasi, diharapkan terjadi alih peran sehingga peran perawar
3
yang lebih banyak berangsur-angsur berkurang digantikan meningkatknya
kemandirian masyarakat.
dengan batas-batas geografi yang jelas, dengan norma dan nilai yang telah
ibu menyusui, kelompok anak balita, kelompok lansia, masyarakat dalam satu
wilayah desa binaan dan lain sebagainya. Sedangkan dalam kelompok masyarakat
4
1. Pelayanan keperawatan secara langsung terhadap individu, keluarga, dan
serta masyarakat
4. Agar masyarakat bebas mengemukakakn pendapat berkaitan dengan
penyembuhan
2.1.4 Pusat Kesehatan Komunitas
Penyelenggaraan pelayanan kesehatan komunitas dapat dilakukan di :
1. Sekolah atau kampus
Pelayanan keperawatan yang diselenggarakan meliputi pendidikan
5
seks. Selain itu perawatan yang bekerja di sekolah dapat memberikan
perawatan untuk peserta didik pada kasus penyakit akut yang bukan
perdata juga dapat bekerja dan memiliki peran serta tanggung jawab
6
bekerja sama dengan perawatan lain, bekerja di bidang pendidikan,
Kesehatan Utama
Keperawatan komunitas adalah satu dalam keperawatan yang merupakan
menjadi subjek, masyarakat juga menjadi objek yaitu sebagai klien yang menjadi
(1972 dalam Anderson, 2006) untuk melihat masalah pasien, model komunitas
Model tersebut telah diganti namanya menjadi model komunitas sebagai mitra,
7
penderita yang memerlukan pelayanan tindak lanjut yang tidak mungkin
resik tinggi seperti penderita penyakit demam berdarah dan diare. Kemudian
anggotanya.
3. Keperawatan kesehatan komunitas di tingkat masyarakat dilakukan dalam
lingkup kecil sampai dengan lingkup yang luas di dalam satu wilayah kerja
komunitas yang luas dan berfokus pada pencegahan yang terdiri dari tiga tingkat
yaitu :
1) Pencegahan Primer
Pelayanan pencegahan primer ditunjukkan kepada penghentian penyakit
8
umum mencakup pendidikan kesehatan baik pada individu maupun
perlindungan yang paling umum yaitu memberikan imunisasi pada bayi, anak
stadium dini dan rehabilitasi pada orang yang mengalami kecacatan agar
(Public Health) adalah ilmu dan seni mencegah penyakit, memperpanjang hidup
Masyarakat” untuk:
1. Perbaikan situasi lingkungan
2. Pemberantasan penyakit-penyakit menular
3. Pendidikan untuk kebersihan perseorangan
4. Pengorgaisasian pelayanan-pelayanan medis dan perawatan untuk diagnosis
9
Menurut Ikatan Dokter Amerika (1948), kesehatan masyarakat adalah ilmu
mencakup:
1. Ilmu biologi
2. Ilmu kedokteran
3. Ilmu kimia
4. Fisika
5. Ilmu lingkungan
6. Sosiologi
7. Antropologi (ilmu yang mempelajari budaya pada masyarakat)
8. Psikologi
9. Ilmu pendidikan
1. Epidemiologi
2. Biostatistik/statistik kesehatan.
3. Kesehatan lingkungan
4. Pendidikan kesehatan dan ilmu perilaku
5. Administrasi kesehatan masyarakat
6. Gizi masyarakat
7. Kesehatan kerja
1. Perilaku
2. Lingkungan
3. Keturunan
4. Pelayanan kesehatan
10
Dari ke 4 faktor di atas ternyata pengaruh perilaku cukup besar diikuti oleh
di atas sangat berkaitan dan saling mempengaruhi. Perilaku sehat akan menunjang
meningkatnya derajat kesehatan, hal ini dapat lihat dari banyakknya peyakit
berbasis perilaku gaya hidup. Kebiasaan pola makan yang sehat dapat
mengindarkan diri kita dari banyak penyakit, diantaranya penyakit jantung, darah
mencuci tangan sebelum makan juga dapat menghindarkan kita dari penyakit
kesehatan dengan membangun Puskesmas, Pustu, Bidan Desa, Pos Obat Desa,
kesehatan yang dilaksanakan harus bersifat komprehensif, hal ini berarti bahwa
upaya kesehatan harus mencakup upaya preventif/ promotif, kuratif dan pelaksana
11
pembangunan dapat dilaksanakan untuk meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat.
yang sehat maupun yang sakit atau yang mempunyai masalah kesehatan atau
masalah kesehatan dan keperawatan yang timbul serta berdampak terhadap status
pengumpulan data.
perilaku dan pola hidup yang erat kaitannya dengan peningkatan dan
pemeliharaan kesehatan.
12
2.3.5 Pengorganisir Pelayanan Kesehatan (organisator)
dan puskesmas dalam mencapai tujuan kesehatan melalui kejasama dengan tema
kegitan yang menyeluruh dan tidak terpisah pisah antara satu dengan yang lain.
tentang bagaimana tata cara hidup sehat yang dapat ditiru dan dicontoh oleh
masyarakat.
permasalahan dalam bidang kesehatan dan keperawatan yang dihadapi sehari hari.
13
jalan keluar dalam mengatasi masalah kesehatan dan keperawatan yang mereka
hadapi.
2.3.10 Peneliti
2.4 Strategi
Untuk dapat melaksanakan praktisi perawatan kesehatan masyarakat
dengan berhasil guna, diperlukan berbagai strategi yang ditempuh, terutama yang
14
5. Pembinaan keluarga bina/masyarakat binaan yang rawan terhadap masalah
kesehatan
6. Mengadakan koordinasi dengan seluruh upaya kesehatan pokok
(1958) terdiri dari inti komunitas, yaitu meliputi demografi, populasi, nilai-nilai
rekreasi.
Faktor lingkungan perlu dikaji untuk menetapkan tindakan yang sesuai dan
15
Analisis data dilaksanakan berdasarkan data yang telah diperoleh dan
disusun dalam satu format yang sistematis. Analisa data memerlukan pemikiran
yang kritis
Data yang terkumpul kemudian dianalisa seberapa besar faktor stresor yang
lingkungan.
Data yang terkumpul kemudian diteliti kembali validitas dan reabilitasnya,
bila ada yang tidak atau kurang lengkap dilengkapi kembali, kemudian baru
16
Kriteria skala prioritas :
a. Perhatian masyarakat, meliputi pengetahuan, sikap, keterlibatan emosi
segera ditanggulangi.
b. Prevalensi menunjukkan jumlah kasus yang ditemukan pada satu kurun
waktu tertentu.
c. Besarnya masalah adalah seberapa jauh masalah tersebut dapat
sumber daya, sarana yang tersedia dan kesulitan yang mungkin timbul
(Effendi,1995).
Indikator prioritas masalah yang digunakan meliputi :
1. Diagnosa
2. Sesuai dengan peran perawat
3. Jumlah yang beresiko
4. Besarnya resik
5. Kemungkinan untuk pen.kes
6. Minat masyarakat
7. Kemungkinan untuk diatasi
8. Sesuai dengan program pemerintah
9. Sumber daya
Tempat, peralatan, waktu
Orang, dana
2.5.4 Perencanaan
Kegiatan yang dilakukan adalah :
1. Menetapkan tujuan dan sasaran pelayanan
2. Menetapkan rencana kegiatan untuk mengatasi masalah kesehatan dan
keperawatan
3. Menetapkan kriteria keberhasilan dari rencana tindakan yang akan dilakukan
Setelah data diolah dan diketahui masalah kesehatan dan keperawanan yang
17
2. Kelompok sasaran
3. Jangka waktu
4. Target yang ingin dicapai
5. Sumber yang tersedia dimasyarakat
6. Biaya
7. Tenaga pelaksana dari masyarakat (kader, dasawisma,KPKIA, dan
2.5.5 Pelaksanaan
Pada tahap ini rencana yang telah disusun dilaksanakan dengan melibatkan
dan keperawatan yang dihadapi. Hal – hal yang perlu dipertimbangkan dalam
instansi terkait
2. Meningkatkan partisipasi aktif individu, keluarga, kelompok dan
2.5.6 Evaluasi
Penilaian dan pemantauan merupakan kegiatan untuk Menai sejauh mana
keberhasilan pencapaian tujuan dari rencana yang telah dibuat apakah telah
mencapai hasil maksimal atau belum sesuai dengan kriteria standar yang telah
18
telah disusun mencapai sasaran atau tidak, dan penting juga untuk pengembangan
Hal yang perlu di evaluasi adalah masukan (input), pelaksanaan (proses) dan hasil
akhir (output). Penilaian yang dilakukan berkaitan dengan tujuan yang akan
dicapai sesuai dengan perencanaan yang telah disusun semula, ada 4 dimensi yang
Fokus evaluasi adalah relevansi atau hubungan antara kenyataan yang ada
Keterangan :
: peran masyarakat
: peran perawat
Berdasarkan gambar diatas dapat dijelaskan alih peran untuk
peran perawat lebih besar daripada klien dan berangsur-angsur peran klien lebih
19
keputusan tindakan kesehatan, merawat anggota keluarga. Menciptakan
keperawatan.
BAB 3
Kelompok 1A, 2A, 3A, 4A yang dimulai pada tanggal 10 Februari - 23 Februari
20
3.1 Tahap Persiapan
Puskesmas.
2. Dilanjutkan dengan perkenalan serta pendekatan kepada Kepala Dusun
atau yang biasa disebut dengan Kamituwo, Bapak RW, kader posyandu
ini pada pagi hari sampai dengan sore hari. Dan pagi hari ada yang berjaga
di PUSTU, sedangkan pada sore dan malam hari ada yang berjaga di
Puskesmas Ardimulyo.
5. Mahasiswa memperkenalkan diri ke setiap warga dengan berpartisipasi di
populasi yaitu 84 KK. Dari populasi tersebut didapatkan sampel sebesar 84 KK.
Setelah semua data terkumpul, maka dilakukan tabulasi atau perhitungan data dan
analisa data. Data yang telah diolah disajikan dalam bentuk diagram lingkaran,
data umum akan membahas data demografi yang terdiri dari jenis kelamin, anak
usia balita, anak usia sekolah, orang usia lanjut, tingkat pendidikan, dan
21
pekerjaan. Sedangkan di dalam data khusus akan membahas masalah status
kesehatan masyarakat.
DEMOGRAFI
A. DATA
1. Usia
2. Jenis Kelamin
3. Pendidikan
22
SMP 50 17%
SMA 35 12%
Diploma III 0 0%
Diploma IV / S1 0 0%
Tidak sekolah (TK) 38 13%
Jumlah 290 100%
4. Agama
5. Pekerjaan
23
BALITA
A. DEMOGRAFI
- Jenis Kelamin
perempuan
- Usia
24
berusia 3 tahun, 16 % balita berusia 4 tahun, dan 8 % berusia 5
tahun.
- Berat badan
8 32%
14kg-15kg
0 0%
16kg-17kg
0 0%
18kg-19kg
20kg-21kg 0 0%
total 25 100%
10-11 kg sebesar 44% berat balita 12-13 kg sebesar 16%, dan 32%
6 24%
50cm -70cm
13 52%
71cm-90cm
91cm-110cm 5 20%
1 4%
111cm-120cm
25 100%
25
Dari 25 responden didapatkan data 24% anak balita memiliki tinggi
badan 50-70 cm, 52% dengan tinggi badan 71-90cm, 20% dengan
Garis merah 1 4%
25 100%
B. STATUS KESEHATAN
- Status imunisasi dasar
26
Data Jumlah Presentase
Lengkap 25 100%
Belum lengkap 0 0%
Tidak lengkap 0 0%
25 100%
lengkap.
- Status perkembangan
- Riwayat kesehatan
27
Difteri 0 0%
Cacingan 0 0%
Lain-lain 5 20%
25 100%
Lain-Lain
C. POLA PEMENUHAN KEBUTUHAN SEHARI-HARI
- Pola makan dan minum
1. Frekuensi makan anak dalam 1 hari
1 porsi 7 28%
¾ porsi 9 36%
½ porsi 6 24%
¼ porsi 3 12%
25 100%
12%
28
3. Komposisi makan dalam 1 hari
kurang seimbang 4 %
4. Pola minum
Ya , 6 bulan 25 100%
Tidak 0 0%
25 100%
29
Data Jumlah Persentase
Dari 25 responden data pola istirahat tidur <8 jam 20%, 8-15 jam
24%
30
2. Kebiasaan gosok gigi
Selalu 2 8%
Kadang-kadang 16 64%
25 100%
sebesar 28 %
31
DATA JUMLAH PRESENTASE
Ya 25 100%
Tidak 0 0%
25 100%
Pemberian
Tambahan 18 72%
Makanan
Garam beryodium 2 8%
32
Tambahan vit. A 5 20%
Lain-lain 0 0%
25 100%
Stimulasi
2 8%
Perkembangan Bayi
dan tidak 68 %
33
USIA SEKOLAH
A. DEMOGRAFI
- Jenis Kelamin
34
Data Jumlah Presentase
7 tahun 7 11%
8 tahun 8 12%
9 tahun 7 11%
10 tahun 5 8%
11 tahun 8 12%
>12 tahun 30 46%
total 65 100%
B. STATUS KESEHATAN
- Berat badan
35
65 100%
sebesar 62%
- Gizi
36
Dari 65 responden status perkembangan didapatkan data
- Riwayat kesehatan
Diare 10 15%
Demam 14 21%
Muntah 5 8%
Batuk kronis 0 0%
Demam berdarah 5 8%
Tifus 3 5%
Difteri 0 0%
Cacingan 0 0%
Lain-lain 3 5%
Total 65 100%
sebesar 38%, diare sebesar 15%, demam sebesar 21%, muntah sebesar
sebesar 5%, difteri sebesar 0%, cacingan sebesar 0%, dan lain-lain
sebesar 5%
37
C. POLA PEMENUHAN KEBUTUHAN SEHARI-HARI
1. Pola makan anak sekolah dalam 1 hari
1 porsi 45 70%
¾ porsi 10 15%
½ porsi 7 10%
¼ porsi 3 5%
65 100%
porsi sebesar 5%
38
Dari 65 responden dari komposisi makan dalam 1 hari
Baik 50 80%
Cukup 12 18%
Kurang 3 3%
65 100%
tidur <8 jam sebesar 80%, 8-15 jam sebesar 20%, > 15 jam sebesar
0%
6. Kebutuhan bermain
Baik 40 60%
Cukup 25 40%
Tidak pernah 0 0%
65 100%
39
Dari 65 responden jumlah data kebebutuhan bermain didapatkan
data bermain baik sebesar 60%, cukup sebesar 40%, tidak mau
bermain 0%
pernah sebesar 20 %
8. Kesulitan belajar
40
Data Jumlah Presentase
Cukup 35 54%
Kurang tahu 30 46%
Total 65 100%
2. Mendapatkan Penyuluhan
41
Dari 65 responden data butuh informasi penyuluhan didapatkan data
42
KESEHATAN PEREMPUAN
A. IBU HAMIL
1. Usia Ibu
25-35 tahun sebanyak 100% dan jumlah presentase ibu hamil usia
2. Usia Kehamilan
Trimester 1 (1-12
0 0%
minggu)
Trimester 2 (13-28
0 0%
minggu)
Trimester 3 (29-40
1 100%
minggu)
Jumlah 1 100%
43
3. Kehamilan ke
1 0 0%
2 1 100%
3 0 0%
≥3 0 0%
Jumlah 1 100%
sebesar 0%.
4. Pemeriksaan Kehamilan
YA 1 100%
TIDAK 0 0%
Jumlah 1 100%
5. Kelengkapan Imunisasi TT
YA 1 100%
TIDAK 0 0%
Jumlah 1 100%
44
Jumlah presentase kepatuhan ibu hamil dalam melakukan suntik
JUMLAH PERSENTASE
BAIK 1 100%
CUKUP 0 0%
KURANG 0 0%
Jumlah 1 100%
JUMLAH PERSENTASE
CUKUP 1 100%
KURANG 0 0%
Jumlah 1 100%
pada ibu hamil sebanyak 100 %, dan kurang pada ibu hamil
sebanyak 0 %
8. Faktor Resiko
FAKTOR RESIKO
JUMLAH PERSENTASE
IBU HAMIL
Multi para 0 0%
Primipara 0 0%
Usia 0 0%
Pre eklamsia 0 0%
45
Kurang gizi 0 0%
Kurang ANC 0 0%
Penyakit jantung 0 0%
Penyakit diabetes 0 0%
Kurangnya
0 0%
dukungan sosial
100%
B. KELUARGA BERENCANA
1. Pasangan Usia Subur dan tidak subur
JUMLAH PERSENTASE
PUS 129 100%
Tidak Subur 0 0%
JUMLAH PERSENTASE
YA 60 80%
TIDAK karena
2 3%
program hamil
46
Tidak karena takut
penggunaan dan
13 17%
efek samping
penggunaan KB
Jumlah 75 100%
sebesar 80% dan jumlah wanita usia subur yang tidak memiliki
anak sebesar 4%, 2-3 anak sebesar 77%, dan lebih dari 3 anak
sebesar 19%.
4. Jenis KB
47
Tidak KB 1 1%
Jumlah 75 100%
C. IBU MENYUSUI
1. Adakah Ibu Menyusui
JUMLAH PERSENTASE
YA 3 100%
TIDAK 0 0%
Jumlah 3 100%
Jumlah 3 presentase ibu yang menyusui saat ini sebesar 100 % dan
Jumlah 3 100%
ASI dengan umur 5-10 bulan sebesar 67 %, dan yang berumur 11-
12 bulan sebesar 33 %.
48
3. Perawatan Payudara
JUMLAH PERSENTASE
YA 1 33%
TIDAK 2 67%
Jumlah 3 100%
sebesar 67 %.
BAIK 11 68%
CUKUP 5 32%
KURANG 0 0%
Jumlah 16 100%
49
DEWASA PEKERJA
A. Dewasa Pekerja
1. Jenis kelamin
2. Usia
3. Pekerjaan
50
Dari jumlah total dewasa pekerja pada RT. 001 dan RT 002
sebanyak orang 138, didapatkan kesimpulan bahwa prosentase
dewasa pekerja yang berprofesi swasta sebesar 57%, wiraswasta
sebesar 11%, petani 29%, dan yang tidak bekerja sebesar 3%.
4. Pendidikan terakhir
a. STATUS GIZI
Berat Badan
51
sebesar 19 %, 46 -50 sebesar 18 %, 51-55 sebesar 8%, 56-60
sebesar 26%, 61-65 sebesar 19%, > 65 sebesar 9%.
Tinggi badan
b. STATUS KESEHATAN
Fungsi penglihatan
Dari jumlah total dewasa pekerja pada RT. 001 dan RT 002
sebanyak 138 orang, didapatkan kesimpulan bahwa prosentase
dewasa pekerja yang penglihatannya kabur sebesar 4 %,
dewasa pekerja yang mengalami mata berair sebesar 3 %,
52
dewasa pekerja yang mengalami nyeri pada mata sebesar 2 %,
dan dewasa pekerja yang tiadak ada keluhan sebesar 91 %.
Fungsi pendengaran
Fungsi pernafasan
Fungsi Jantung
53
Pusing 20 15%
Nyeri daerah tengkuk 15 12%
Tidak ada keluhan 81 58%
Total 138 100 %
Dari jumlah total dewasa pekerja pada RT. 001 dan RT 002
sebanyak 138 orang, didapatkan kesimpulan bahwa prosentase
dewasa pekerja dengan jantung berdebar-debar sebesar 12%,
cepat lelah sebesar 3%, pusing sebesar 15%, nyeri daerah
tengkuk sebesar 12%, dan tidak ada keluhan sebesar 58%.
Fungsi pencernaan
54
Fungsi pergerakan
Fungsi persyarafan
Fungsi perkemihan
55
Buang air kecil banyak 1 1%
Sering buang air kecil
0 0%
malam hari
Tidak mampu mengontrol
pengeluaran air kemih/ 0 0%
BAK merembes
Tidak ada keluhan 137 99%
Total 138 100%
Dari jumlah total dewasa pekerja pada RT. 001 dan RT 002
sebanyak 138 orang, didapatkan kesimpulan bahwa prosentase
dewasa pekerja yang mengalami buang air kecil banyak
sebesar 1%, dewasa pekerja yang mengalami sering buang air
kecil malam hari sebesar 0%, dewasa pekerja yang tidak
mampu mengontrol pengeluaran air kemih/BAK merembes
sebesar 0% dan dewasa pekerja yang tidak ada keluhan sebesar
99%.
56
pekerja yang mengalami kencing manis sebesar 7%, dewasa
pekerja yang mengalami penyakit kulit sebesar 2%, dewasa pekerja
yang mengalami radang sendi sebesar 0%, dewasa pekerja yang
mengalami asam urat sebesar 5%, dewasa pekerja yang mengalami
penyakit jantung 0%, dewasa pekerja yang mengalami gastritis
sebesar 5%, dewasa pekerja yang mengalami stroke sebesar 0%
dan dewasa pekerja yang tidak ada keluhan sebesar 50%.
lansia)
Mengkonsumsi obat-
6 2%
obatan bebas
Kebiasaan berolahraga 11 4%
Total 283 100%
Dari jumlah total dewasa pekerja pada RT. 001 dan RT 002
sebanyak 283 orang, didapatkan kesimpulan bahwa prosentase
dewasa pekerja yang suka makan asin sebesar 7%, dewasa
pekerja yang suka makan/minum manis sebesar 3%, dewasa
pekerja yang suka makan berlemak/gorengan sebesar 14 %,
dewasa pekerja yang suka makan tinggi purin sebesar 2 %,
dewasa pekerja yang suka minum kopi sebesar 13%, dewasa
pekerja yang suka merokok sebesar 14%, dewasa pekerja yang
57
memanfaatkan pelayanan kesehataan RS sebesar 39%, dewasa
pekerja yang memanfaatkan pelayanan kesehatan posyandu
sebesar 2%, dewasa pekerja yang mengkonsumsi obat-obatan
bebas sebesar 2% dan dewasa pekerja yang kebiasaan
melakukan olahraga sebesar 4%.
G. AKTIVITAS SEHARI-HARI
58
Minum 90 40 8 Baik : 65%
Cukup : 28%
Kurang : 7%
BAB 90 40 8 Baik : 65%
Cukup : 28%
Kurang: 7%
BAK 90 40 8 Baik : 65%
Cukup : 28%
Kurang : 7%
Tidur 78 50 10 Baik:56%
Cukup : 36%
Kurang : 8%
Olahraga 10 58 70 Baik : 8%
Cukup:42%
Kurang : 50%
Total
Dari jumlah total dewasa pekerja pada RT. 001 dan RT 002
sebanyak 138 orang, didapatkan kesimpulan bahwa prosentase
aktivitas sehari-hari pola makan lansia yang baik sebesar 72%, cukup
21%, dan kurang 7%. Prosentase aktivitas sehari-hari pola minum
dewasa pekerja yang baik sebesar 65%, cukup 28 %, dan kurang 7%.
Prosentase aktivitas BAB yang baik sebesar 65%. Prosentase aktivitas
BAK yang baik sebesar 65%, cukup 28%, dan kurang 7%. Prosentase
aktivitas sehari-hari pola tidur dewasa pekerja yang baik sebesar
56%, cukup 36%, dan kurang 8%. Prosentase aktivitas sehari-hari
olahraga yang baik sebesar 8%, cukup 42 % dan kurang 50%.
H. SOSIAL EKONOMI
I. PELAYANAN KESEHATAN
59
Kategori Ya Tidak Presentase
Memeriksakan kesehatan 39 99 Ya : 28%
Tidak : 72%
secara teratur
Fasilitas kesehatan tersedia 40 98 Ya : 28%
Tidak :72 %
ditempat kerja
Mempunyai jaminan 88 50 Ya : 63%
Tidak : 37%
kesehatan.
Dari jumlah total dewasa pekerja pada RT. 001 dan RT 002
sebanyak 138 orang, didapatkan kesimpulan bahwa prosentase
dewasa pekerja yang memeriksakan kesehatan secara teratur
sebesar 28% dan, fasilitas kesehatan tersedia di tempat kerja
sebesar 28%, dan dewasa pekerja yang mempunyai jaminan
kesehatan sebesar 63%.
60
sehat 44%
Belum tahu :
28%
Total 112 100%
Dari jumlah total dewasa pekerja pada RT. 001 dan RT 002
sebanyak 138 orang, didapatkan kesimpulan bahwa prosentase
dewasa dengan pengetahuan tentang masalah kesehatahan
yang dialami jelas sebesar 20%, belum jelas sebesar 58% dan
belum tahu sebesar 22%. Pengetahuan tentang cara
pencegahan dan perawatan penyakit jelas sebesar 20%, belum
jelas sebesar 58% dan belum tahu sebesar 22%. Pengetahuan
tentang pola hidup sehat jelas sebesar 28%, belum jelas
sebesar 44% dan belum tahu sebesar 28%.
USIA LANJUT
A. DEMOGRAFI
1. Jenis kelamin
2. Usia
61
usianya 60-74 tahun sebesar 93% dan lansia yang berumur >74
tahun sebesar 7%.
3. Status Perkawinan
5. Pendidikan terakhir
62
lulusan terakhir SLTP sebesar 11%, dan lansia yang lulusan
terakhir SLTA sebesar 8%.
B. STATUS GIZI
Berat Badan
Tinggi badan
63
C. STATUS KESEHATAN
Fungsi penglihatan
Fungsi pendengaran
Fungsi pernafasan
64
Sesak nafas 3 5%
Tidak ada keluhan 56 90%
Total 62 100 %
Dari jumlah total lansia pada RT.001 dan RT.002 sebanyak 62
orang, didapatkan kesimpulan bahwa prosentase lansia yang
mengalami batuk lama disertai keringat malam sebesar 5%,
lansia yang mengalami sesak nafas 5% dan lansia yang tidak
mengalami keluhan sebesar 90%.
Fungsi Jantung
Fungsi pencernaan
65
Tidak ada keluhan 58 94%
Total 62 100 %
Dari jumlah total lansia pada RT.001 dan RT.002 sebanyak 62
orang, didapatkan kesimpulan bahwa prosentase lansia yang
mengalami mual/muntah sebesar 3%, lansia yang mengalami
nyeri ulu hati 3%, lansia yang makan dan minum banyak
(berlebihan) sebesar 0%, lansia yang mengalami perubahan
kebiasaan buang air besar (mencret/sembelit) sebesar 0% dan
lansia yang tidak ada keluhan sebesar 94%.
Fungsi pergerakan
Fungsi persyarafan
66
Dari jumlah total lansia pada RT.001 dan RT.002 sebanyak 62
orang, didapatkan kesimpulan bahwa prosentase lansia yang
mengalami lumpuh/kelemahan pada kaki/tangan sebesar 0%,
lansia yang mengalami kehilangan rasa sebesar 0%, lansia
yang mengalami gemetar/tremor sebesar 0% dan lansia yang
tidak ada keluhan sebesar 100%.
Fungsi perkemihan
67
Gastritis 5 8%
Stroke 1 2%
Tidak ada 23 37%
Total 62 100%
Dari jumlah total lansia pada RT.001 dan RT.002 sebanyak 62
orang, didapatkan kesimpulan bahwa prosentase lansia yang
mengalami hipertensi sebesar 27%, lansia yang mengalami
kencing manis sebesar 10%, lansia yang mengalami penyakit
sebesar 0%, lansia yang mengalami radang sendi sebesar 0%,
lansia yang mengalami asam urat sebesar 16%, lansia yang
mengalami penyakit jantung 0%, lansia yang mengalami
gastritis sebesar 8%, lansia yang mengalami stroke sebesar 2%
dan lansia yang tidak ada keluhan sebesar 37%.
lansia)
Mengkonsumsi obat-
7 11%
obatan bebas
Kebiasaan berolahraga 5 8%
Total 62 100%
68
Dari jumlah total lansia pada RT.001 dan RT.002 sebanyak 62 orang,
didapatkan kesimpulan bahwa prosentase lansia yang suka makan asin
sebesar 38%, lansia yang suka makan/minum manis sebesar 23%, lansia
yang suka makan berlemak/gorengan sebesar 23%, lansia yang suka
makan tinggi purin sebesar 16%, lansia yang suka minum kopi sebesar
26%, lansia yang suka merokok sebesar 34%, lansia yang memanfaatkan
pelayanan kesehataan RS sebesar 14%, lansia yang memanfaatkan
pelayanan kesehatan posyandu lansia sebesar 6%, lansia yang
mengkonsumsi obat-obatan bebas sebesar 11% dan lansia yang kebiasaan
melakukan olahraga sebesar 8%.
F. AKTIVITAS SEHARI-HARI
69
sebesar 32%, kurang sebesar 36%. Prosentase aktivitas BAK
yang baik sebesar 48%, cukup 47%, dan kurang 5%.
Prosentase aktivitas sehari-hari pola tidur lansia yang baik
sebesar 29%, cukup 34%, dan kurang 42%. Prosentase
aktivitas sehari-hari olahraga yang baik sebesar 16%, dan
kurang 19%, kurang : 65% . Sehingga dapat disimpulkan
lansia yang memiliki aktivitas sehari - haru dengan baik
sebesar 35%, cukup 39%, kurang 26%
G. LINGKUNGAN FISIK
H. PELAYANAN KESEHATAN
70
memeriksakan kesehatan secara teratur sebesar 12% dan,
fasilitas kesehatan terjangkau oleh lansia sebesar 4%, dan
lansia yang mempunyai jaminan kesehatan sebesar 41%.
I. HUBUNGAN SOSIAL
71
usia lanjut
Total 62 100%
Dari jumlah total lansia pada RT.001 dan RT.002 sebanyak 62
orang, didapatkan kesimpulan bahwa prosentase lansia yang
memanfaatkan kelompok usia lanjut sebesar 6 % dan yang
tidak sebesar 94%.
K. PENGETAHUAN KESEHATAN
72
Dari jumlah total lansia pada RT.001 dan RT.002 sebanyak 62
orang, didapatkan kesimpulan bahwa prosentase lansia yang
sudah tahu dan jelas tentang pengetahuan cara pencegahan dan
perawatan penyakit sebesar 8 %, yang belum jelas sebesar 44
%, dan yang belum tahu sebesar 48 %.
LINGKUNGAN
1. Lingkungan Fisik
A. Lingkungan Fisik
b. Kebiasaan membuka
jendela
Ya 31 37 %
Tidak 53 63 %
73
c. Kebiasaan menjemur
Kasur
Ya 6 71 %
Tidak 78 29 %
d. Jenis lantai
Tanah 4 5%
Plester,ubin,keramik 80 95 %
Papan,kayu 0 0%
e. Tipe bangunan rumah
Permanen 82 98 %
Non permanen 2 2%
Semi permanen 0 0%
f. Luas Jendela dan
lubang angina
< 10 % luas lantai 58 69 %
> 10 % luas lantai 30 31 %
g. Kebersihan dalam
rumah dan
pekarangan
Tidak bersih 10 12 %
Kurang bersih 53 63%
Bersih 21 36 %
h. Pencahayaan dalam
rumah
Baik 26 31 %
Kurang 58 69 %
- Kesehatan air
a. Air untuk masak dan
minum
Sumur pompa 11 13 %
Mata air (PDAM) 71 85 %
Sumur gali 2 2%
Air sungai 0 0%
b. Air untuk mandi dan
mencuci
Sumur pompa 82 98 %
Sumur gali 2 2%
c. Kebiasaan keluarga
melakukan /
pengursan
penampungan air
1 x seminggu 4 5%
2 x seminggu 8 10 %
Lain-lain 62 73%
(<1x4minggu) 10 12 %
d. Penampungan air
74
untuk masak dan
minum
Ya 84 100 %
Tidak
e. Jarak sumber air
dengan penampung
kotoran
<5m 3 3%
>10 m 58 70%
5 s/d 10 m 23 27 %
f. Identifikasi jentik
nyamuk
Ada 70 83%
Tidak ada 14 17%
g. Penampungan air
untuk masak dan
minum
Terbuka 14 17%
Tertutup 70 83%
- Pembuangan Sampah
a. Tempat penampungan
sampah
Ya 20 24 %
Tidak 64 76 %
b. Pengolahan sampah
Dibakar 53 63%
Dibuang ke kali 0 0%
Ditimbun 9 10%
Lain-lain 22 27 %
c. Kondisi tempat
penampungan sampah
Tertutup 9 11%
Terbuka 75 89 %
- Kondisi jamban
a. Kondisi jamban
Bersih 77 91 %
Tidak bersih 6 9%
b. Tempat pembuangan
tinja
Ya 80 95 %
Tidak 4 5%
- Pembuangan air limbah
a. Saluran limbah
Ya 78 93 %
Tidak 6 7%
b. Saluran air limbah
Terbendung 4 5%
75
Lancar 80 95 %
B. Pendidikan
KATEGORI JUMLAH PRESENTASE
a. Jenis pendidikan 290 100%
kesehatan yang
dibutuhkan
kesehatan ibu dan 26 9%
anak
cara penanggulangan
kesehatan 167 58%
pembinaan kesehatan
lansia 62 21%
pembinaan kesehatan
remaja 35 12%
c. Sarana pengamanan
(security) di
lingkungan
Ya 1 1%
Tidak 83 99%
d. Keluarga merasa aman
Ya 80 95 %
Tidak 4 5%
e. Observasi transportasi
Pribadi 80 95%
Umum 4 5%
76
D. Politik dan Pemerintahan
E. Komunikasi
77
Tidak ada 84 100%
F. Ekonomi
G. Rekreasi
78
BAB 4
PEMBAHASAN
79
mengatakan sering
mengalami batuk dan pilek.
DO :
-Dari hasil observasi tabulasi
didapatkan Konsumsi kopi
pada dewasa pekerja 13%
dan lansia 26%
-Merokok pada dewasa
pekerja 14% dan lansia 34%
-Konsumsi gorengan pada
dewasa pekerja 14% dan
lansia 23%
- Dari 25 responden balita
yang mengalami batuk dan
pilek 40% sedangkan pada
responden anak 65 yang
mengalami batuk dan pilek
pada anak 38%
DO :
-Dari hasil observasi dewasa
pekerja 138 orang yang
menderita hipertensi 26%
- Dari hasil responden 62
orang, lansia yang
mengalami hipertensi
sebanyak 27%.
- Dari hasil observasi
tabulasi didapatkan 7%
dewasa pekerja dan lansia
80
38% memiliki kebiasaan
mengkonsumsi makanan
asin
3 DS : Dari hasil wawancara Kurang Kurang
orang tua dan anak sekolah, pengetahuan optimalnya
mengatakan banyak yang perilaku hidup budaya
jarang melakukan gosok gigi bersih dan perilaku hidup
sebelum tidur dan cuci sehat tentang bersih dan
tangan setelah melakukan gosok gigi dan sehat pada
kegiatan. cuci tangan balita dan anak
sekolah
DO :
- Dari 25 responden
balita yang kadang-
kadang 72%, tidak
pernah 20%,
sedangkan balita
yang kadang-kadang
cuci tangan sebanyak
76%, tidak pernah
cuci tangan 24%
- Dari 65 responden
anak yang kadang-
kadang cuci tangan
sebanyak 50%,
sedangkan yang
tidak pernah 20%.
81
kesadaran tentang pola perilaku hidup sehat
3. Kurang optimalnya budaya perilaku hidup bersih dan sehat pada
balita dan anak sekolah berhubungan dengan Kurang pengetahuan
perilaku hidup bersih dan sehat tentang gosok gigi dan cuci tangan
82
mengikuti Hubungan Dasar 08.00 dan
kegiatan Saling Percaya Ceramah
b. Memberikan
penyuluhan
penyuluhan dan
gosok gigi
mempraktekkan
dan cuci
gosok gigi dan
tangan pada
cuci tangan
anak sekolah,
diharapkan
dapat
memahami
materi
penyuluhan
dan
mempraktekk
annya
83
4.5 Evaluasi
84
yang dihadiri untuk
oleh 23 orang. dikonsumsi?
Jawaban: Nasi
dalam keadaan
dingin lebih
baik untuk
dikonsumsi.
3) Mengapa
tekanan darah
sering berubah-
ubah ?
Jawaban :
Tergantung dari
aktifitas yang
dilakukan,
apabila aktifitas
yang dilakukan
berat tekanan
darah akan
tinggi.
4) Apakah yang
menyebabkan
hipertensi ?
Jawaban :
Hipertensi
dapat
disebabkan oleh
terlalu banyak
mengonsumsi
makan asin,
85
merokok, faktor
keturunan dan
sebagainya.
2 Tingginya Tepat sesuai Tidak tepat Senam hipertensi
angka kejadian yang telah sesuai yang mengalami
hipertensi direncanakan telah kemunduran waktu
berhubungan yaitu direncanakan dikarenakan pada
dengan memberikan yaitu hari Kamis, 22
kurangnya terapi relaksasi Pelaksanaan Maret 2018 hujan
kesadaran musik yang senam deras dan banyak
tentang pola dilaksanakan hipertensi ibu-ibu yang tidak
perilaku hidup pada hari dilaksanakan datang dikarenakan
sehat Jum’at, 23 Maret pada hari memasak untuk
2018 pukul Jum’at, 23 buka puasa.
15.30 dengan Maret 2018
dihadiri oleh 10 pukul 15.30
orang. dengan dihadiri
oleh 10 orang
3 Resiko Tepat sesuai Terdapat feedback
terjadinya yang telah pertanyaan
penyakit DBD direncanakan meliputi :
berhubungan yaitu
1) Berapa kalikah
dengan memberikan
kita harus
kurangnya PENKES
menguras bak
kesadaran tentang 3M yang
mandi?
masyarakat dilaksanakan
terhadap pada : Jawaban :
86
(PKK RT. sekali.
006) yang
2) Berapa banyak
dihadiri oleh
abate yang
19 orang.
harus
b) Hari Rabu, dimasukkan
21 Maret dalam bak
2018 di mandi ?
rumah Ibu
Jawaban :
Ning RT. 005
Tergantung
(PKK RT.
besar bak
005) yang
mandi
dihadiri oleh
23 orang. 3) Seringkali
meskipun sudah
dikuras di
dalam bak
mandi masih
terdapat jentik-
jentik nyamuk,
apa yang harus
dilakukan untuk
mengatasi hal
tersebut?
Jawaban : Bisa
menggunakan
kain bersih
untuk
menyaring
jentik-jentik
nyamuk.
87
BAB 5
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
88
merupakan suatu progam profesi untuk mengaplikasikan konsep-konsep
perawatan kesehatan masyarakat dengan menggunakan proses keperawatan
masyarakat sebagai suatu pendekatan ilmiah.
5.2 Saran
89
sehingga akan lebih mempermudah pelaksanaan Pratik klinik di
masyarakat.
90