Anda di halaman 1dari 12

PENGARUH INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP HARGA SAHAM

Perusahaan Manufaktur Sektor Aneka Industri yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Tahun 2013-2015

Minarsih

Fakultas Ekonomi Program Studi Akuntansi


Universitas PGRI Yogyakarta

ABSTRACT
This study was aimed at determine the effect Earning Per Share (EPS), Debt to Equity
Ratio (DER), and Price Book Value (PBV) simultaneously and partially to stock price at
manufacturing company of miscellaneous industry sector in Indonesian Stock Exchange.
This study is quantitative research with secondary data with company financial report data.
The research population of all manufacturing companies of various industry sectors listen on the
Indonesian Stock Exchange in period 2013 to 2015. Sampling using purposive sampling technique
and data were tested by using multiple linier regression.
The result showed that partially EPS havea positive and significant effect on stock price. DER
have a negative and significant effect on stock price. PBV have a positive and significant effect on
stock price. Simultaneously EPS, DER, PBV have significant effect on stock price.

Keywords: Earning Per Share, Debt to Equity Ratio, Price Book Value, and Stock Price.

ABSTRAK
Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh Earning Per Share (EPS), Debt to Equity
Ratio (DER), and Price Book Value (PBV) secara parsial dan secara simultan terhadap harga
saham pada perusahaan manufaktur sektor aneka industri di Bursa Efek Indonesia.
Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif menggunakan data sekunder dengan data
laporan keuangan perusahaan. Populasi penelitian seluruh perusahaan manufaktur sektor aneka
industri yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2013-2015. Pengambilan sampel
menggunakan teknik purpossive sampling dan data diuji dengan menggunakan uji regresi linear
berganda.
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa secara parsial EPS berpengaruh positif dan
signifikan terhadap harga saham. DER berpengaruh negatif dan signifikan terhadap harga saham.
PBV berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham. Secara simultan EPS, DER, dan
PBV berpengaruh signifikan terhadap harga saham.

Kata kunci : Earning Per Share, Debt to Equity Ratio, Price Book Value, dan Harga Saham.

PENDAHULUAN dibutuhkan oleh perusahaan melalui pasar


Persaingan dalam bisnis keuangan saat ini modal (Darmayasa, Herawati, dan Sinarwati,
perlu diantisipasi dengan memperkuat modal 2014).
financial. Hal itu akan berdampak pada
kelangsungan usaha suatu perusahaan. Kehadiran pasar modal memperbanyak
Perusahaan yang mengalami kesulitan pilihan sumber dana bagi perusahaan serta
keuangan tidak berarti bangkrut. Oleh karena menambah pilihan investasi yang dapat
itu dibutuhkan pihak yang bersedia diartikan kesempatan untuk memperolah
memberikan bantuan kepada perusahaan, tambahan dana bagi perusahaan. Terkait
seperti investor dan kreditor. Perusahaan peran dan fungsi pasar modal maka
harus berani mengambil suatu keputusan kebutuhan atas informasi yang relevan dalam
yang tepat terkait dengan pendanaan karena pengambilan keputusan investasi di pasar
dana merupakan salah satu kunci utama bagi modal juga semakin kuat (Bagas, 2015).
perusahaan dalam operasional strategi agar Salah satu investasi yang menarik namun
tercapai tujuan yang telah ditetapkan. Salah memiliki tingkat risiko tinggi yaitu investasi
satu alternatif untuk pemenuhan dana yang dalam bidang saham.

1
(overvalued) atau terlalu rendah
Transaksi saham tidak lepas dari komponen (undervalued). Strategi ini umumnya
harga, naik turunnya harga yang diharapkan menghubungkan rasio price to book value
untuk mendapatkan keuntungan. Proses dengan nilai intrinsik saham yang
transaksi saham akan berjalan sesuai diperkirakan berdasarkan model penilaian
dengan harga saham yang telah ditentukan saham.
oleh perdagangan saham. Harga pasar
saham menunjukan nilai dari perusahaan, Beberapa penelitian tentang pengaruh rasio
dengan tingginya nilai harga pasar saham, keuangan terhadap harga saham yang
maka investor akan tertarik untuk menjual dilakukan oleh Dorothea, Apriatni, dan
saham. Penentuan harga saham di pasar Saryadi (2013) dalam penelitiannya
sekuritas ditentukan oleh kekuatan membuktikan bahwa Earning Per Share
penawaran dan permintaan terhadap saham (EPS), Price Earning Ratio (PER) dan Return
di bursa efek. On Equity (ROE) berpengaruh positif dan
signifikan terhadap harga saham. Sementara
Perdagangan saham di bursa terkait dengan Debt To Equity Ratio (DER) berpengaruh
informasi akuntansi yang berhubungan negatif dan signifikan terhadap harga saham.
dengan kinerja perusahaan, informasi Sedangkan penelitian Bagas (2015) Earning
tersebut merupakan hal penting bagi investor Per Share (EPS) dan Return on Investment
dan pelaku bisnis. Informasi akuntansi adalah (ROI) berpengaruh positif dan signifikan
informasi yang dihasilkan dari proses terhadap harga saham. Sementara Devidend
akuntansi disajikan dalam bentuk laporan Per Share (DPS) tidak berpengaruh terhadap
keuangan. Informasi akuntansi dapat dilihat harga saham.
melalui rasio keuangannya sehingga rasio
keuangan sangat penting bagi analis Penelitian yang dilakukan oleh Nerissa dan
eksternal yang menilai suatu perusahaan Lapoliwa (2013) Return on Assets (ROA) dan
berdasarkan laporan keuangan yang Price Earning Ratio (PER) tidak berpengaruh
diumumkan (Darmayasa, Herawati, dan terhadap harga saham. Debt to Equity Ratio
Sinarwati, 2014). (DER) berpengaruh negatif dan signifikan
terhadap harga saham. Sementara Earning
Untuk mengetahui kinerja keuangan yang Per Share (EPS) dan Price Book Value (PBV)
sehat pada perusahaan dengan melihat berpengaruh positif dan signifikan terhadap
bagaimana kemampuan perusahaan dalam harga saham.
memperoleh profit melalui rasio keuangan
yaitu Earning Per Share (EPS). Earning Per Sehubungan dengan uraian di atas penulis
Share (EPS) untuk mengukur besarnya laba akan melakukan penelitian untuk mengetahui
yang diberikan kepada pemegang saham pengaruh informasi akuntansi terhadap harga
(Najmudin, 2011). Melalui Earning Per Share saham. Dimana yang menjadi objek
(EPS) investor dapat mengetahui besaran penelitian penulis adalah perusahaan
pendapatan yang diterima oleh para manufaktur sektor aneka industridi Bursa
pemegang saham dari setiap lembar saham. Efek Indonesia. Sektor aneka industri dengan
Rasio Debt to Equity Ratio (DER) berguna sub sektor otomotif & komponen, sub sektor
untuk mengetahui jumlah dana yang tekstil & garment, sub sektor alas kaki, sub
disediakan peminjam dengan pemilik sektor kabel, sub sektor elektronika, serta
perusahaan. Rasio ini digunakan untuk sub sektor lainnya. Sektor industri sebagai
melihat sejauh mana perusahaan dapat salah satu sektor perekonomian yang sangat
menanggung kerugian tanpa harus dominan. Pertumbuhan laju industri menjadi
membahayakan kepentingan kreditornya. andalan pemerintah dalam meningkatkan
Debt to Equity Ratio (DER) menunjukan perekonomian Indonesia.
perbandingan antara utang dan ekuitas
perusahaan (Werner, 2013). Penulis memilih perusahaan manufaktur
sektor aneka industri sebagai perusahaan
Rasio Price Book Value (PBV) menunjukan yang diteliti karena sektor aneka industri
harga pasar saham di atas atau di bawah paling sensitif dari turunnya IHSG (Indeks
nilai buku saham (Najmudin, 2011). Price Harga Saham Gabungan). Saat IHSG turun
Book Value (PBV) untuk membedakan harga sektor industri anjlok cukup dalam, namun
saham yang nilainya wajar yang terlalu tinggi saat IHSG mulai stabil sektor ini melonjak

2
paling tinggi. Penelitian ini adalah Informasi yang tersaji dalam laporan
pengembangan dari beberapa penelitian keuangan belum memberikan informasi yang
sebelumnya, dengan mengubah variabel optimal sebelum dilakukan analisis lanjutan,
independen yang dipakai sebagai dasar salah satunya dalam bentuk analisis laporan
untuk meneliti pengaruh terhadap variabel keuangan. Analisis rasio keuangan
dependen. Variabel independen yang merupakan alat yang cukup popular dalam
digunakan yaitu Earning Per Share (EPS), mengukur kesehatan keuangan sebuah
Debt to Equity Ratio (DER), Price Book Value organisasi bisnis (L.M. Samryn, 2012).
(PBV) serta variabel dependen yaitu harga Analisis rasio keuangan digunakan untuk
saham. Berdasarkan uaraian di atas maka mengetahui posisi keuangan dan prestasi
penulis tertarik untuk menulis skripsi dengan perusahaan diwaktu tertentu, dengan
judul “Pengaruh Informasi Akuntansi membandingkan elemen-elemen aktiva dan
Terhadap Harga Saham Perusahaan elemen-elemen pasiva. Akan diketahui
Manufaktur Sektor Aneka Industri yang gambaran tentang kondisi keuangan, seperti
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun tingkat likuiditas, solvabilitas, rentabilitas
2013-2015”. pada waktu tertentu (Murti dan Suprihanto,
2014).
Berdasarkan latar belakang di atas, maka
rumusan masalahnya sebagai berikut: Earning Per Share
Apakah Earning Per Share (EPS), Debt to Menurut Zaki (2010) Laba per lembar saham
Equity Ratio (DER), dan Price Book Value (Earning Per Share/EPS) adalah jumlah
(PBV) berpengaruh terhadap harga saham pendapatan yang diperoleh dalam satu
pada perusahaan manufaktur sektor aneka periode untuk tiap lembar saham yang
industri yang terdaftar di Bursa Efek beredar.
Indonesia (BEI) secara parsial maupun
secara simultan? Debt to Equity Ratio
Debt to Equity Ratio (DER) adalah suatu
Berdasarkan latar belakang dan pokok rasio untuk menilai utang dengan ekuitas
permasalahan, maka tujuan penelitian untuk yang berguna untuk mengetahui jumlah dana
mengetahui pengaruh Earning Per Share yang disediakan peminjam dengan pemilik
(EPS), Debt to Equity Ratio (DER), dan Price perusahaan (Kasmir, 2014).
Book Value (PBV) terhadap harga saham
pada perusahaan manufaktur sektor aneka Price Book Value
industri yang terdaftar di Bursa Efek Menurut Georgius (2008) Price Book Value
Indonesia (BEI) secara parsial maupun (PBV) merupakan nilai yang dapat digunakan
secara simultan. untuk membandingkan apakah sebuah
saham lebih mahal atau lebih murah
KAJIAN TEORI dibandingkan dengan saham lainnya.
Harga Saham
Harga saham di pasar sekuritas dapat KERANGKA BERPIKIR
ditentukan oleh kekuatan permintaan
penawaran terhadap saham di bursa efek, Earnings Per
dengan adanya kekuatan antara permintaan Share (EPS)
penawaran, harga saham akan terus
bergerak naik turun setiap saat tergantung Debt to Equity
kekuatan yang lebih besar (Sugeng, 2011). Harga
Ratio (DER) Saham
Informasi Akuntansi
Secara garis besar akuntansi dibedakan
Price to Book
menjadi akuntansi keuangan dan akuntansi
manajemen. Tujuan utama akuntansi Value (PBV)
keuangan adalah menyajikan informasi
kepada para pengguna eksternal (pemegang Gambar 1
ssaham dan kreditornya). Sedangkan tujuan Kerangka Berfikir
utama akuntansi manajemen adalah
menyajikan informasi kepada para pengguna
internal, yaitu manajemen (Slamet, 2009).

3
Perumusan Hipotesis Harga Saham (Y)
H1 : Earning Per Share (EPS) berpengaruh Menurut Rusdin (2008) harga saham
positif dan signifikan terhadap harga saham. ditentukan menurut hukum permintaan
H2 : Debt to Equity Ratio (DER) berpengaruh penawaran atau kekuatan tawar-menawar.
negatif dan signifikan terhadap harga saham. Makin banyak yang ingin membeli, maka
H3 : Price Book Value (PBV) berpengaruh harga saham tersebut cenderung naik.
positif dan signifikan terhadap harga saham. Sebaliknya, makin banyak yang ingin menjual
H4 : Earning Per Share, Debt to Equity Ratio, saham, maka saham akan bergerak turun.
Dan Price Book Value berpengaruh signifikan
terhadap harga saham. Earning Per Share ( )
Menurut Tryfino (2009) Earning Per Share
METODE PENELITIAN (EPS) adalah rasio yang digunakan untuk
Data yang digunakan dalam penelitian ini menghitung laba atau keuntungan bersih
adalah data sekunder dengan data laporan yang diperoleh dari selembar saham.
keuangan perusahaan. Memperoleh data Digunakan untuk mengukur kinerja
laporan keuangan perusahaan sektor aneka perusahaan dalam menghasilkan laba,
industri yang telah diaudit dari tahun 2013- dengan menghitung rasio EPS investor dapat
2015 melalui website Bursa Efek Indonesia mengetahui keuntungan yang dihasilkan dari
yaitu www.idx.co.id. setiap lembar saham. Semakin besar EPS
dapat disimpulkan bahwa kinerja perusahaan
Populasi adalah keseluruhan obyek yang semakin efektif. Menurut Tjiptono dan
diteliti dan terdiri atas sejumlah individu, baik Fakhruddin (2006) rumus Earning Per Share
yang terbatas maupun tidak terbatas (Murti (EPS), sebagai berikut:
dan Wahyuni, 2006). Populasi yang diambil
dalam penelitian ini adalah perusahaan
sektor aneka industri di Bursa Efek Indonesia
tahun 2013-2015. Sampel adalah bagian dari
jumlah yang ditentukan berdasarkan Debt to Equity Ratio ( )
karakteristik dan teknik tertentu yang dimiliki
populasi tersebut (Sugiyono, 2010). Debt to Equity Ratio (DER) adalah
perbandingan antara dana pinjaman atau
Teknik pengambilan sampel yang digunakan hutang dibandingkan dengan modal dalam
adalah metode purposive sampling. upaya pengembangan perusahaan (Thomas,
Purposive sampling memilih anggota sampel 2012). Menurut Tjiptono dan Fakhruddin
sesuai dengan beberapa kreteria atas dasar (2006) rumus Debt to Equity Ratio (DER),
catatan yang lalu ataupun tujuan penelitian sebagai berikut:
yang ingin dicapai (Tony, 2013). Kriteria
dalam pemilihan sampel sebagai berikut:
1. Perusahaan manufaktur sektor aneka
industri yang terdaftar di Bursa Efek Price Book Value ( )
Indonesia periode 2013-2015. Menurut Tryfino (2009) Price Book Value
2. Perusahaan yang aktif menerbitkan (PBV) adalah perhitungan atau perbandingan
laporan keuangan di Bursa Efek Indonesia antara market value dengan book value
pada tahun 2013-2015. suatu saham, rasio ini berfungsi untuk
3. Laporan keuangan berakhir pada 31 melengkapi analisis book value. Jika pada
Desember dan disajikan dalam mata uang analisis book value investor hanya
Rupiah selama tahun 2013-2015. mengetahui kapasitas per lembar dari nilai
4. Laporan keuangan yang menunjukan saham, maka pada rasio PBV investor dapat
adanya laba bersih selama tahun 2013- mengetahui secara langsung sudah berapa
2015. kali market value suatu saham dihargai dari
book value. Price Book Value (PBV) dan nilai
Bedasarkan kriteria di atas maka jumlah buku dapat dirumuskan sebagai berikut:
sampel penelitian yang diambil berjumlah 15
perusahaan manufaktur sektor aneka industri
yang tercatat di Bursa Efek Indonesia selama
tahun 2013-2015.

4
atau residual memiliki distribusi normal
atau tidak. Model regresi yang baik
memiliki distribusi data normal atau
Pengujian Asumsi Klasik mendekati normal. Uji normalitas
Penelitian data sekunder ini memerlukan dilakukan dengan menggunakan statistik
pengujian data menggunakan uji asumsi Kolmogorov-Smirnov untuk mengetahui
klasik untuk mendapatkan hasil yang lebih datan normal atau tidak. Nilai signifikan
akurat. Pengujian asumsi klasik untuk atau probabilitas < 0,05, maka distribusi
mengetahui kondisi data yang digunakan data adalah tidak normal, sedangkan >
dalam penelitian. Pengujian asumsi klasik 0,05, maka distribusi data adalah normal.
dilakukan karena model analisis dalam 2. Uji Autokolerasi
penelitian adalah regresi berganda. Uji autokorelasi untuk mengetahui apakah
Uji asumsi klasik yang digunakan menurut dalam model regresi terdapat atau
Imam (2011)sebagai berikut: tidaknya autokorelasi yang dideteksi
1. Uji Normalitas dengan uji Durbin Watson (DW-test).
Uji Normalitas untuk menguji apakah dalam
model regresi, variabel pengganggu

Durbin Watson
Hipotesis nol Keputusan Jika
Tidak ada autokolerasi Tolak 0 < d < d1
positif
Tidak ada autokolerasi No desicison d1 ≤ d ≤ du
positif
Tidak ada autokolerasi Tolak 4 – d1 < d < 4
negative
Tidak ada autokolerasi No decision 4 – du ≤ d ≤ 4 –
negative d1
Tidak ada autokolerasi Tidak ditolak du < d < 4 – du
positif atau negative

3. Uji Heteroskedastisitas Uji hipotesis dilakukan pada pengujian yang


Uji heteroskedastisitas untuk menguji ada berhubungan dengan model statistik. Model
atau tidaknya heteroskedastisitas dengan dan teknis analisis data dalam penelitian ini
melihat pola tertentu pada grafik menggunakan pendekatan regresi linear
scatterplot antara SRESID dan ZPRED. berganda.
Jika tidak terdapat pola yang jelas, serta
titik-titik menyebar di atas dan di bawah Analisis Regresi Linier Berganda
angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi Analisis regresi berganda (multiple
heteroskedastisitas. regression analysis) merupakan model yang
4. Uji Multikolinearitas digunakan untuk menganalisis pengaruh
Uji multikolinearitas untuk menguji apakah lebih dari satu variabel independen terhadap
model regresi ditemukan adanya kolerasi satu variabel dependen. Regresi linear
antar variabel independen. Nilai tolerance berganda adalah regresi linear dimana
dan lawannya VIF menunjukan setiap variabel terikatnya (variabel y) dihubungkan
variabel independen mana yang dijelaskan dengan variabel bebas (variabel x).
oleh variabel independen lainnya. Nilai Penambahan variabel bebas diharapkan
tolerance mengukur variabilitas mampu menjelaskan karakteristik hubungan
independen yang terpilih dan tidak yang ada, walaupun masih terdapat variabel
dijelaskan oleh variabel independen yang terabaikan (Misbahuddin dan Hasan,
lainnya. Nilai tolerance yang rendah sama 2014).
dengan nilai VIF tinggi (VIF =
1/Tolerance). Nilai cutoff untuk Penelitian ini untuk mengetahui pengaruh
menunjukkan adanya multikolinearitas Earning Per Share (EPS), Debt to Equity
adalah nilai tolerance ≤ 0.10 atau sama Ratio (DER), dan Price Book Value (PBV)
dengan nilai VIF ≥ 10. terhadap Harga Saham pada Perusahaan
Sektor Aneka Industri di Bursa Efek

5
Indonesia tahun 2012–2015. Model analisis pengaruh yang signifikan. Merumuskan
regresi berganda dapat dirumuskan sebagai Hipotesis :
berikut: : β = 0, artinya variabel independen (X)
secara bersama-sama tidak berpengaruh
Dimana: signifikan terhadap variabel dependen (Y).
:Harga Saham Ha : β ≠ 0, artinya variabel independen (X)
:Konstanta secara bersama-sama berpengaruh
:Earning per share (EPS) signifikan terhadap variabel dependen (Y).
:Debt to Equity Ratio (DER)
:Price to Book Value (PBV) Koefisien determinasi
:Koefisien regresi Uji ini digunakan baik secara parsial (R)
:Besaran nilai residu (standar maupun secara bersama-sama ( ) yang
error) menyatakan besarnya keterandalan model
yang digunakan. Uji ini untuk mengukur
Uji t (Parsial) seberapa besar variabel bebas memberikan
Uji t statistik pada dasarnya menunjukan kontribusi pengaruh pada variabel terikat dari
pengaruh satu variabel bebas secara persamaan regresi. Besarnya nilai koefisien
individual dalam menerangkan variasi determinasi berkisar . Apabila nilai koefisien
variabel independen. Uji t ini digunakan untuk determinasi mendekati 1 merupakan indikator
mengetahui pengaruh dari masing-masing menunjukkan semakin kuat pengaruh
variabel independen terhadap variabel perubahan variable-variabel X terhadap
dependen secara parsial. Jika signifikansi > perubahan variabel Y (Dwi, 2008).
0,05 maka diterima yang berarti tidak ada
pengaruh signifikan, jika signifikansi < 0,05 HASIL DAN PEMBAHASAN
maka ditolak yang berarti bahwa terdapat
pengaruh signifikan (Imam, 2011). Uji Asumsi Klasik
Uji Normalitas
Uji F Dalam penelitian ini uji normalitas dilakukan
Menurut Imam (2011) Uji F untuk menguji dengan Uji Kolmogorov-Smirnov. Hasil uji
apakah variabel-variabel independen secara normalitas sebagai berikut:
bersama-sama signifikan berpengaruh Nilai K-S untuk veriabel Log Harga Saham
terhadap variabel dependen. Teknik signifikan adalah 0,881 dengan probabilitas
dalam penelitian adalah 5% yang berarti signifikansi 0,419 yang nilainya jauh lebih
bahwa kesalahan mengambil keputusan besar dari α=0.05. Hal ini berarti model
sebesar 5%. Jika signifikansi F > regresi terdistribusi secara normal dan layak
0,05 maka diterima yang berarti tidak ada untuk digunakan dalam penelitian karena
pengaruh signifikan, jika signifikansi F< 0,05 memenuhi asumsi normalitas.
maka ditolak yang berarti terdapat

Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Harga Saham
N 36
Normal Mean 5.9858
a Std. Deviation 1.33458
Parameters
Most Absolute .147
Extreme Positive .147
Differences Negative -.100
Kolmogorov-Smirnov Z .881
Asymp. Sig. (2-tailed) .419
Data diolah, 2017

Uji Autokolerasi Nilai DW sebesar 2,018 akan dibandingkan


dengan nilai tabel yang variavel independen

6
3 (k=3). Nilai DW (d) 2,018 lebih besar dari bahwa tidak di tolak, serta H0 menyatakan
batas atas (du) yaitu 1,6539 dan DW (d) bahwa tidak ada autokolerasi positif atau
kurang dari 4-1,6539 (4-du) yaitu 2,346, negatif.
sehingga dalam tabel durbin-watson berada
dalam kondisi du < d < 4 – du. Keputusannya

Uji Durbin Watson


b
Model Summary

Model Durbin-Watson
1 2.018
Data diolah, 2017

Uji Heteroskedastisitas heteroskedastisitas. Maka dari hasil ini model


Hasil uji heteroskedastisitas sebagai berikut: regresi layak digunakan untuk memprediksi
Dari grafik scatterplot di bawah terlihat bahwa harga saham berdasarkan variabel
hasilnya menyebar secara acak baik di atas independen earning per share, debt to equity
atau di bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini ratio, dan price book value.
dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi

Scatterplot

Uji Heteroskedastisitas
Data diolah, 2017

Uji Multikolinearitas

Uji Multikolinearitas
a
Coefficients
Collinearity Statistics
Model Tolerance VIF
1 (Constant)
LN_EPS .712 1.404
LN_DER .953 1.050
LN_PBV .702 1.425
Data diolah, 2017

Hasil uji multikolinearitas sebagai berikut: Hasil perhitungan Tolerance menunjukan


tidak ada variabel independen yang bernilai

7
tolerance kurang dari 0,1. EPS bernilai 0,712, Uji Hipotesis
DER 0,953, dan PBV 0,702. Hasil Uji hipotesis dilakukan dengan pengujian
perhitungan VIF menunjukan tidak ada yang berhubungan dengan model statistik.
variabel independen yang bernilai VIF lebih Penelitian ini menggunakan model dan teknis
dari 10. EPS 1,404, DER 1,050, dan PBV analisis data dengan pendekatan regresi
1,425. Oleh karena itu dapat disimpulkan linier berganda. Koefisien variabel earning
bahwa model regresi ini tidak ada per share, debt to equity ratio dan price book
multikolinearitas. value dapat dilihat pada tabel berikut:

Uji Analisis Regresi Linier Berganda


Coefficients
a
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta
1 (Constant) 4.645 .231
LN_EPS .421 .059 .657
LN_DER -.593 .186 -.254
LN_PBV .276 .106 .242
Data diolah, 2017

Harga Saham = 4,645 + 0,421EPS + (- 4. Persamaan variabel PBV sebesar


0,593DER) + 0,276PBV 0,276 menunjukan jika PBV berubah
Model regresi dan tabel di atas sebesar satu satuan atau 1%. Harga
menunjukan hasil regresi linear berganda saham akan berubah sebesar 0,276%
sebagai berikut: dengan asumsi variabel bebas lain
1. Model regresi linear berganda memiliki tetap.
kostanta sebesar 4,645 dengan tanda
positif, sehingga besaran konstanta Uji t (uji parsial)
menunjukan bahwa variabel-variabel Hasil tabel di bawah menunjukan bahwa
independen (EPS, DER dan PBV) variabel EPS bernilai t sebesar 7,118
diasumsikan konstan. Hal ini dengan signifikansi sebesar 0,000. Nilai
menunjukan bahwa variabel dependen signifikansi lebih kecil dari 5% (0,05),
(HS) akan meningkat sebesar 4,645 maka ditolak. Sehingga secara parsial
satuan. EPS berpengaruh positif dan signifikan
2. Persamaan variabel EPS sebesar terhadap harga saham. Variabel DER
0,421 menunjukan jika variabel EPS menunjukan nilai t -3,182 dengan
berubah sebesar satu satuan atau 1%. signifikansi sebesar 0,003. Nilai
Harga saham akan berubah sebesar signifikansi lebih kecil dari 5% (0,05),
0,421% dengan asumsi variabel bebas maka ditolak. Sehingga secara parsial
lain tetap. DER berpengaruh negative dan signifikan
3. Persamaan variabel DER sebesar - terhadap harga saham. Selanjutnya
0,593 menunjukan jika DER berubah variabael PBV menunjukan nilai t 2,605
sebesar satu satuan atau 1%. Harga dengan signifikansi sebesar 0,014, maka
saham akan berubah sebesar 0,593% nilai signifikansi lebih kecil dari 5% (0,05)
dengan asumsi variabel babas lain maka ditolak. Sehingga secara parsial
tetap. PBV berpengaruh positif dan signifikan
terhadap harga saham.

8
Uji t
a
Coefficients
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Std.
Model B Error Beta T Sig.
1 (Constant) 4.645 .231 20.150 .000
EPS .421 .059 .657 7.118 .000
DER -.593 .186 -.254 -3.182 .003
PBV .276 .106 .242 2.605 .014
Data diolah, 2017
Uji f

Uji F
b
ANOVA
Sum of Mean
Model Squares Df Square F Sig.
1 Regression 50.234 3 16.745 44.268 .000a
Residual 12.104 32 .378
Total 62.338 35
Data diolah, 2017

Hasil tabel di atas menunjukan secara Tabel di bawah menunjukan bahwa


simultan EPS, DER, dan PBV berpengaruh 2
nilai Adjusted R Square (R ) sebesar
signifikan terhadap harga saham. Nilai f 0,788 atau 78,8% yang berarti bahwa
sebesar 44,268 dengan nilai signifikansi variabel independen (EPS, DER, dan
sebesar 0,000. Nilai signifikansi lebih kecil PBV) menunjukan adanya perubahan
dari 5% (0,05), maka ditolak. yang terjadi pada variabel dependen
(HS). Sisanya sebesar 21,2%
Analisis Koefisien Determinan ( ) diterangkan variabel lain yang tidak
dimasukkan dalam model regresi
penelitian ini.

Uji
Adjusted R Std. Error of the

Model R R SquareSquare Estimate


1 a .806 .788 .61502
.898
Data diolah, 2017

Pembahasan Hasil Penelitian menaikkan harga saham sebesar 0,42


1. Pengaruh EPS terhadap Harga Saham satuan. Hal ini mengindikasikan bahwa
Hasil penelitian menunjukan bahwa semakin tinggi EPS, maka harga saham
variabel EPS memiliki pengaruh positif juga akan semakin tinggi. Hal ini berarti
yang signifikan terhadap harga saham bahwa informasi EPS dalam laporan
setelah dilakukan uji t. Hal tersebut keuangan perusahaan yang dipublikasikan
ditunjukan pada angka signifikansinya merupakan hal yang harus diperhatikan
sebesar 0,000 yang kurang dari 0,05. oleh investor dalam membuat keputusan
Hasil penelitian variabel earning per share investasinya. Hasil penelitian ini sesuai
memiiki koefisien regresi positif sebesar dengan penelitian yang dilakukan oleh
0,421, apabila terjadi perubahan variabel Bagas (2015) dan Dorothea, Apriatni dan
EPS sebesar satu satuan atau 1% akan Saryadi (2013) yang menghasilkan bahwa

9
EPS berpengaruh positif signifikan uji f. Hal tersebut ditunjukan pada angka
terhadap harga saham. signifikansinya sebesar 0,000 yang kurang
2. Pengaruh DER terhadap Harga Saham dari 0,05 dan nilai f sebesar 44,268.
Hasil penelitian menunjukan bahwa Variabel EPS, DER, dan PBV menjadi
variabel DER memiliki pengaruh negatif bahan pertimbangan bagi investor untuk
yang signifikan terhadap harga saham menanamkan modal pada perusahaan
setelah dilakukan uji t. Hal tersebut manufaktur sektor aneka industri. Hasil
ditunjukan pada angka signifikannya penelitian ini sesuai dengan penelitian
sebesar 0,003 yang kurang dari 0,05. yang dilakukan Dina dan Suaryana (2013)
Hasil penelitian debt to equity ratio yang menghasilkan bahwa EPS, DER,
memiliki koefisien regresi negatif sebesar - dan PBV berpengaruh positif.
0,593, apabila terjadi perubahan variabel
DER sebesar satu satuan atau 1% akan SIMPULAN DAN SARAN
menurunkan harga saham sebesar 0,593 Simpulan
satuan. Hal ini mengindikasikan bahwa Berdasarkan hasil penelitian mengenai
semakin tinggi DER, maka harga saham informasi akuntansi terhadap harga saham,
semakin rendah. Hal ini berarti bahwa maka dapat diambil kesimpulan sebagai
informasi DER perlu diperhatikan oleh berikut:
investor dalam membuat keputusan 1. Earning Per Share berpengaruh positif
investasinya. Hasil penelitian ini sesuai dan signifikan terhadap harga saham,
dengan penelitian yang dilakukan oleh dibuktikan dengan nilai t sebesar 7,118
Dorothea, Apriatni dan Saryadi (2013) dan signifikansi yang lebih kecil dari 0,005
serta Nerissa dan Lapoliwa (2013) yang yaitu 0,000. Dengan demikian hipotesis 1
menghasilkan bahwa DER berpengaruh menyatakan bahwa Earning Per Share
negatif dan signifikan terhadap harga berpengaruh positif dan signifikan
saham. terhadap harga saham dapat diterima.
3. Pengaruh PBV terhadap Harga Saham 2. Debt to Equity Ratio berpengaruh nagatif
Hasil penelitian menunjukan bahwa dan signifikan terhadap harga saham,
variabel PBV memiliki pengaruh positif dibuktikan dengan nilai t sebesar -3,182
yang signifikan terhadap harga saham dan signifikansi yang lebih kecil dari 0,005
setelah dilakukan uji t. Hal tersebut yaitu 0,003. Dengan demikian hipotesis 2
ditunjukan pada angka signifikansinya menyatakan bahwa Debt to Equity Ratio
sebesar 0,000 yang kurang dari 0,05. berpengaruh negatif dan signifikan
Hasil penelitian variabel price book value terhadap harga saham dapat diterima.
memiiki koefisien regresi positif sebesar 3. Price Book Value berpengaruh positif dan
0,276, apabila terjadi perubahan variabel signifikan terhadap harga saham,
PBV sebesar satu satuan atau 1% akan dibuktikan dengan nilai t sebesar 2,605
menaikkan harga saham sebesar 0,276 dan signifikansi yang lebih besar dari
satuan. Hal ini mengindikasikan bahwa 0,005 yaitu 0,014. Dengan demikian
semakin tinggi PBV, maka harga saham hipotesis 3 menyatakan bahwa Price Book
juga akan semakin tinggi. Hal ini berarti Value berpengaruh positif dan signifikan
bahwa informasi PBV dalam laporan terhadap harga saham dapat diterima.
keuangan perusahaan yang dipublikasikan 4. Variabel Earning Per Share, Debt to
merupakan hal yang harus diperhatikan Equity Ratio, dan Price Book Value secara
oleh investor dalam membuat keputusan simultan berpengaruh signifikan terhadap
investasinya. Hasil penelitian ini sesuai harga saham, dibuktikan dengan nilai
dengan penelitian yang dilakukan oleh signifikansi yang lebih kecil dari 0,005
Nerissa dan Lapoliwa (2013) yang yaitu 0,000 dan nilai f sebesar 44,268.
menghasilkan bahwa PBV berpengaruh Dengan demikian hipotesis 4 menyatakan
positif dan signifikan terhadap harga bahwa Earning Per Share, Debt to Equity
saham. Ratio, dan Price Book Value secara
4. Pengaruh EPS, DER, dan PBV terhadap simultan berpengaruh signifikan terhadap
Harga Saham. harga saham dapat diterima.
Hasil penelitian menunjukan bahwa 5. Pola hubungan variabel Earning Per
secara simultan variabel EPS, DER, dan Share, Debt to Equity Ratio, dan Price
PBV memiliki pengaruh yang signifikan Book Value terhadap harga saham terlihat
terhadap harga saham setelah dilakukan cukup baik dilihat dari Adjusted R Square

10
2
(R ) sebesar 0,788 atau 78,8% yang Perusahaan Sektor Pertambangan
berarti bahwa variabel independen (EPS, yangTerdaftar Di Bursa Efek
DER, dan PBV) menunjukan adanya Indonesia (BEI) Tahun 2010-2012”.
perubahan yang terjadi pada variabel Diponegoro Journal Of Social And
dependen (HS). Sisanya sebesar 21,2% Politic.
diterangkan variabel lain yang tidak Dwi Priyatno. 2010. Teknik Mudah Dan
dimasukkan dalam model regresi Cepat Melakukan Analisis Data
penelitian ini. Penelitian dengan SPSS. Yogyakarta:
Gava Media.
Saran Gregorius Sihombing. 2008. Kaya Dan Pinter
Berdasarkan hasil penelitian dan simpulan di Jadi Trader & Investor Saham.
atas, maka dapat diberikan saran sebagai Yogyakarta: Indonesia Cerdas.
berikut: Imam Ghozali. 2011. Aplikasi Analisis
1. Bagi Investor Multivariate dengan Program IBM
Investor yang akan melakukan investasi SPSS19. Edisi Kelima Cetakan
perlu melakukan penelitian lebih lanjut Kelima. Semarang: Badan Penerbit
mengenai kinerja serta perlu Universitas Diponegoro.
mempertimbangkan faktor-faktor yang Kasmir. 2014. Bank dan Lembaga Keuangan
mempengaruhi harga saham. Lainnya. Jakarta: PT RajaGrafindo
2. Bagi Perusahaan Persada.
Perusahaan harus meningkatkan L.M. Samryn. 2012. Akuntasi Manajemen
kinerjanya dari segala aspek sehingga Informasi Biaya Untuk Mengendalikan
dapat mengantisipasi faktor-faktor yang Aktiva Operasi & Investasi. Cetakan
mempengaruhi harga saham di masa Pertama. Jakarta: Kencana Prenada
yang akan datang. Media Group.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya Misbahuddin dan Hasan I. 2014. Analisis
a. Peneliti selanjutnya dapat menambah Data Penelitian dengn Statistic. Edisi
jenis perusahaan lain sebagai sampel Kedua. Jakarta: PT Bumi Aksara.
penelitian. Murti, S dan Suprihanto, J. 2014. Pengantar
b. Peneliti selanjutnya dapat menambah Bisnis (Dasar-Dasar Ekonomi
variabel-variabel yang kemungkinan Perusahaan). Edisi Keenam
memiliki pengaruh terhadap harga .Yogyakarta: Liberty.
saham. Murti, S dan wahyuni, S. 2006. Metodologi
c. Peneliti selanjutnya dapat menambah Penelitian Bisnis. Yogyakarta: CV Andi
periode data penelitian yang lebih Offset.
panjang, sehingga data lebih baik dan Najmudin. 2011. Manajemen Keuangan dan
hasilnya maksimal. Aktualisasi Syar’iyah Modern.
Yogyakarta: CV. Andi Offset.
Nerissa, A dan Lapoliwa, N. 2013. “Pengaruh
DAFTAR PUSTAKA ROA, DER, EPS, PER, dan PBV
Terhadap Harga Saham (Studi pada
Bagas Nuvrian. 2015. “Pengaruh EPS, DPS Perusahaan Go Public Sektor Properti
dan ROI Terhadap Harga Saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun
Perusahaan Manufaktur di BEI”. 2009-2011)”. Jurnal Ultima
Jurnal Ekonomi & Bisnis. Universitas Accounting. Vol:5 No:2.
Dian Nuswantoro. Rusdin. 2008. Pasar Modal Teori, Masalah,
Darmayasa. K., Herawati N.T, dan Sirnawati. dan Kebijakan dalam Praktik.
N. 2014. “Pengaruh Informasi Bandung: Alfabeta.
Akuntansi Terhadap Perubahan Slamet Sugiri. 2009. Akuntansi Manajemen
Harga Saham Perusahaan Sebuah Pengantar. Edisi keempat.
Pertambangan Go Public di Bursa Yogyakarta: UPP STIM YKPN.
Efek Indonesia Tahun 2009-2012”. E- Sugeng Raharjo. 2011. “Analisis Pengaruh
Journal S1 Akuntansi Universitas Informasi Akuntansi Terhadap Harga
Pendidikan Ganesha. Vol:2 No:1. Saham Pada Perusahaan Manufaktur
Dorothea. R., Apriatni E.P, dan Saryadi. 2013. Di Bursa Efek Indonesia”.Jurnal
“Pengaruh EPS, PER, DER, ROE Ekonomi Bisnis dan Perbankan
Terhadap Harga Saham pada (PROBANK). STIE-AUB Surakarta.

11
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Bisnis
(Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan
R&D). Bandung: Alfabeta.
Thomas Athanasius. 2012. Panduan
Berinvestasi Saham. Jakarta: Elex
Media Komputindo.
Tjiptono D. dan Fakhruddin H. M. 2006.
Pasar Modal Indonesia Pendekatan
Tanya jawab. Jakarta: Salemba
Empat.
Tony Wijaya. 2013. Metodologi Penelitian
Ekonomi dan Bisnis Teori dan Praktik.
Edisi Pertama Cetakan Pertama.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Tryfino. 2009. Cara Cerdas Berinvestasi
Saham. Jakarta: Transmedia Pustaka.
Werner R. Murhadi. 2013. Analisis Laporan
Keuangan, Proyeksi dan Valuasi
Saham. Jakarta: Salemba Empat.
Zaki Baridwan. 2010. Intermediate
Accountinbg. Edisi Delapan.
Yogyakarta: BPFE.

12

Anda mungkin juga menyukai