Anda di halaman 1dari 15

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur marilah kita panjatkan kehadirat allah swt karena
dengan rahmatnya akhirnya penulis dapat menyelesaikan penyusunan
makalah ini. Makalah ini di buat untuk memenuhi tugas mata
pelajaran pendidikan jasmani dan rohani.
Dalam makalah ini, penulis akan sedikit menjelaskan tentang
"permainan sepak takraw" dengan segala permasalahannya.
Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan dan
di susun dalam berbagai keterbatasan. Maka dari itu, penulis
mengharapkan kritik dan sarannya yang bersifat membangun,
sehingga mendorong kami untuk bisa memperbaikinya.
Penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan makalah ini sehingga dapat
terselesaikan dengan baik dan lancar.
Penulis berharap makalah ini bermanfaat, khususnya bagi penulis,
dan umumnya bagi siapa saja yang membacanya. Amin.

Penulis
Heska kusumaning tyas
DAFTAR ISI
Kata pengantar........................................................
Daftar Isi.................................................................
Bab 1 : Pendahuluan
A.Latar Belakang....................................................
B.Identifikasi Masalah............................................
C.Batasan Masalah.................................................
D.Metode Pembahasan..........................................
Bab 2 : Isi
A.Sejarah Permainan Takraw................................
B.Pengertian Sepak Takraw...................................
C.Peraturan Permainan Sepak Takraw.................
D.Teknik Sepak Takraw........................................
E.Ketetapan Sasaran Servis....................................
F.Gambar Lapangan Sepak Takraw......................
Bab 3 : Penutup
Kesimpulan............................................................
Daftar Pustaka........................................................
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Olahraga sepak takraw adalah transformasi dari permainan yang


dalam bahasa Melayu disebut Sepak Raga (raga = keranjang), disebut
Takraw dalam bahasa Thai, di Filipina disebut Sipa, di Burma disebut
Chinlone, di Laos disebut Kator. Catatan sejarah terawal tentang sepak
raga terdapat dalam sejarah Melayu. Ketika pemerintahan Sultan
Mansur Shah Ibni Almarhum Sultan Muzzaffar Shah (1459 - 1477).
Pada permainan Sepak Raga para pemain berdiri membentuk
lingkaran dan menggunakan bola yang terbuat dari rotan. Transformasi
permainan ini terjaidi pada era 1940-an ketika permainan bola
keranjang ini mulai menggunakan jaring dan peraturan angka, serta
para pemain tidak lagi berdiri membentuk lingkaran tetapi dimainkan
di lapangan ganda badminton.
Dan pada masa sekarang bola yang digunakan tidak lagi yang
terbuat dari rotan tetapi yang terbuat dari fiber.
Kejuaraan paling bergengsi dalam cabang ini adalah King's Cup
World Championships, yang diadakan di Bangkok, Thailand. (23rd
King's Cup SepakTakraw World Championship 2008: August 25-
30th).
B. Identifikasi Masalah
Dalam makalah ini penulis mengidentifikasi masalah sebagai berikut:
1. Perkembangan Sepak Takraw
2. Teknik Dasar
3. Permainan
4. Peraturan
C. Batasan Masalah
Agar masalah pembahasan tidak terlalu luas dan lebih terfokus pada
masalah dan tujuan dalam hal ini pembuatan makalah ini, maka
dengan ini penyusun membatasi masalah hanya pada ruang lingkup
Sepak takraw
D. Metode Pembahasan
Dalam hal ini penulis menggunakan:
1. Metode deskritif, sebagaimana ditunjukan oleh namanya,
pembahasan ini bertujuan untuk memberikan gambaran tentang suatu
masyarakat atau kelompok orang tertentu atau gambaran tentang suatu
gejala atau hubungan antara dua gejala atau lebih (Atherton dan
Klemmack: 1982).

2. Penelitian kepustakaan, yaitu Penelitian yang dilakukan melalui


kepustakaan, mengumpulkan data-data dan keterangan melalui buku-
buku dan bahan lainnya yang ada hubungannya dengan masalah-
masalah yang diteliti.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Sejarah Permainan Sepak Takraw

Sepak takraw adalah permainan sepak raga yang telah dimodivikasi


untuk dijadikan sebuah permianan yang kompetitif. Sepak raga sebagai
dasar permainan sepaktakraw adalah olahraga permainan tradisional
Indonesia dimainkan oleh 6 – 7 orang secara melingkar.
Pada periode 1945 – 1986 ada kecendrungan pada periode ini sepak
raga lebih digairahkan beberapa propinsi di SULSEL dan beberapa
daerah di Sumatra tetap terpelihara. Pada tahun 1970 datang
rombongan pemain sepakrakraw dari Malaysia dan beberapa bulan
kemudian datang dari Singapura memperkenalkan sepak raga jaring.
Pemerintah dalam hal ini Ditjen Olahraga yang dipimpin oleh
Mayjen Supardi, mengembangkan sepaktakraw dengan cikal bakal
sepak raga. Pada tanggal 16 Maret 1970 didirikan organisasi Persatuan
Sepak Raga Seluruh Indonesia (PERSERASI) dengan Ketua Umum
Drs. Moh. Yunus Akbar, dan pada tangal 6-8 Oktober diadakan
kongres I semacam munas yang dihadiri 24 PEMDA.
Pada periode tahun 1987 salah satu putusan Kongres I 1986 ialah
pemilihan pengurus besar yang baru yaitu Ir. H. Marjoeni. Dengan
hasil keputusan antara lain adalah dirubahnya sebutan “Sepak raga”
menjadi “Sepaktakraw”.
Sejak berkembangnya media cetak dan elektronika, kegiatan olahraga
sepaktakraw menjadi suatu perhatian yang serius. Kaum tua mulai
mengenang kembali pola sepak raga yang pernah ditekuninya. Di
beberapa kabupaten di Propinsi NTB mulai mencoba bermain
sekalipun dengan peralatan yang sangat sederhana.
Memperhatikan kenyataan tersebut, Koni Propinsi NTB mengambil
inisiatif dengan menyelenggarakan Penataran Pelatihan pada tanggal 22
April 1983 sampai tangal 2 Mei 1983 dengan peserta 20 orang dari
jajaran Kanwil Depdikbud propinsi NTB, yaitu para guru olahraga dan
tenaga keolahragaan fungsional.
Penanggung jawab kurikulum penataran tersebut adalah Drs. A
Hamidsyah Nur dari Universitas 11 Maret Surakarta, dan sebagai
penanggung jawab tekhnis persepak-takrawan baik teori maupun
praktiknya adalah Drs. Alwi Cae dari Ujung Pandang (pelatih nasional
team sepaktakraw Indonesia).
Penutupan penatara tersebut bertepatan dengan Hardiknas 1983,
maka pada upacara tersebut secara simbolis ke 20 tenaga hasil
penataran tersebut diserahkan kepada Kepala Kanwil Depdikcut
Propinsi NTB guna dibina dan dikembangkan lebih lanjut.
Hasil penataran tersebut merupakan embrio penggerak untuk
pembibitan. Selanjutnya dilaksanakan penataran pelatih untuk pulau
Lombok bertempat di SKB Selong dan untuk pulau Sumbawa
bertempat di SKB Alas dengan jumlah peserta masing-masing 23
orang. Dengan adanya pelatih tersebut ke 7 SKB di NTB dalam
kegiatan rutinnya antara lain mencantumkan latihan pembina
sepaktakraw guna diterapkan dalam program desa binaan.
Memperhatikan jumlah club baik club putra maupun club wanita
serta persaingan yang ketat maka persepaktakrawan NTB mempunyai
masa depan yang cukup cerah. Telbih lagi dengan adanya kelas
olahraga di SMP di setiap Kabupaten se NTB, dengan sendirinya
kurikulum olahraga sepaktakraw segera diterapkan.

B. Pengertian Sepaktakraw

Sepaktakraw berasal dari dua kata yaitu sepak dan takraw. “Sepak”
berarti gerakan menyepak sesuatu dengan kaki, dengan cara
mengayunkan kaki di depan atau ke sisi (Depdikbud, 1995).
Sedangkan “Takraw” berarti bola atau barang bulat yang terbuat dari
anyaman rotan (Depdikbud, 1992). Jadi sepaktakraw adalah sepak raga
yang telah dimodifikasikan untuk menjadikannya sebagai suatu
permainan yang kompetitif. Sedangkan menurut ahli lain mengatakan
sepaktakraw adalah menyepak bola dengan samping kaki, sisi kaki
bagian dalam atau bagian luar kaki yang terdiri dari tiga orang pemain
(Sanafiah, 1992).
C. Peraturan Permainan Sepaktakraw

1. Lapangan
· Lapangan Sepaktakraw seukuran dengan lapangan Badminton
yaitu : 13,40 m x 6,10 m
· Sepaktakraw dapat dimainkan dalam gedung atau diluar gedung
(apabila dimainkan didalam gedung maka tinggi loteng minimal 8 m
dari lantai).
· Keempat isi lapangan ditandai dengan cet atau lakban yang
lebarnya 4 cm, diukur dari pinggir sebelah luar.
· Areal bebas minimal 3 m dari garis luar lapangan bebas dari
rintangan
· Centre cirle yaitu garis tengah dengan lebar 2 cm.
· Quarter circle yaitu garis seperempat lingkaran dipojok garis
tengah radius 90 cm diikur dari garis sebelah dalam.
· The service circle adalah lingkaran service dengan radius 30 cm
berada ditengah lapangan, jarak dari garis belakang 2,45 m dan jarak
dari titik tengah garis lingkaran kegaris tengah (Centre Line) 4,25m,
jarak titik tengah lingkaran adalah 3,05m dari kiri dan kanan garis
pinggir lapangan.

2. Ukuran Tiang Net


· Putra: Tinggi net 1,55m dipinggir dan minimal 1,52 di bagian
tengah.
· Putri: Tinggi net 1,45m dipinggir dan minimal 1,42 di bagian
tengah.
· Kedudukan tiang 30cm diluar garis pinggir

3. Jaring atau Net


· Net terbuat dari tali atau benang kuat atau nilon, dimana tiap
lubangnya lebar 6 – 8 cm.
· Lebar net 70 cm dengan panjang 6,10 m.
4. BolaTakraw
Terbuat dari plastik dimana awalnya adalah terbuat dari rotan,
dengan ukuran :
· Lingkaran 42-44 cm untuk putra dan 43-45 cm untuk putri.
· Berat adalah 170-180 gr untuk putra dan 150-160 untuk putri.

5. Pemain-pemain
· Permainan ini dimainkan oleh 2 (dua) “Regu” masing-masing regu
terdiri dari 3 (tiga) orang pemain dan disetiap regu dilengkapi oleh 1
(satu) orang pemain cadangan.
· 1 (satu) dari tiga pemain diposisi belakang disebut back atau
“Tekong” sebagai penyepak mula untuk memulai permainan.
· Dua orang berada didepan yang berada pada sebelah kiri
tekong disebut “Apit kiri” dan yang berada pada sebelah kanan
tekong disebut “Apit kanan”.

6. Kesalahan-kesalahan
a. Kesalahan Pihak Penyepak Bola
· Apabila sebagai pelambung masih memainkan bola, melemparkan
bola pada teman sendiri, memantulkan, melempar dan menangkap lagi
setelah wasit menyebut posisi angka.
· Apabila mengangkat kaki, menginjak garis, menyentuh atau
melewati garis bawah net ketika melakukan lambung bola.
· Tekong melompat saat melakukan service, kaki tumpuan tidak
berada dalam lingkaran atau menginjank garis lingkaran servis.
· Tekong tidak menyepak bola yang dilambungkan kepadanya.
· Bola menyetuh salah seorang pemain sendiri sebelum bola
melewati net.
· Bola jatuh diluar lapangan.
· Bola tidak melewati net.

b. Kesalahan Pihak Penerima Service


Berusaha mengalihkan perhatian lawan seperti : (isyarat tangan,
menggertak, bersuara keras atau membuat keributan).
c. Kesalahan kedua Pihak
· Ada pemain yang mengambil bola dilapangan lawan.
· Menginjak dan melewati satu telapak kaki garis tengah.
· Ada pemain yang melewati lapangan lawan, walaupun diatas atau
dibawah net kecuali pada saat ”The Follow Trugh Ball”
· Memainkan bola lebih dari tiga kali.
· Bola mengenai tangan.
· Menahan atau menjepit bola antara lengan dan badan atau antara
dua kaki dengan bola.
· Bola mengenai loteng atau pembetas lainnya.

7. Sistem perhitungan angka


· Apabila penerima servis melakukan ksesalahan otomatis akan
memperoleh angka sekaligus melakukan sepak mula lagi bagi
penyepak mula.
· Angka kemenangan setiap set maksimum 21 angka, kecuali pada
saat posisi angka 20-20, pemenang akan ditentukan pada saat selisih
dua angka sampai batas akhir 25 poin, ketika 20-20 wasit utama
menyerukan batas angka 25 poin.
· Memberikan kesempatan istirahat 2 menit masing-masing pada
akhir set pertama atau kedua termasuk Tie Break.
· Apabila masing-masing regu memnangkan satu set, maka pemain
akan dilanjutkan dengan set “Tie Break” dengan 15 poin kecuali pada
posis 14-14, pemenang akan ditentukan pada selisih dua angka sampai
batas akhirnya angka 17.
· Sistem perhitungan angka menggunakan Relly Poin
· Pergantian pemain
- Setiap “Regu” hanya dapat melakukan 1 (satu) kali pergantian
pemain dalam satu pertandingan.
- Pergantian pemain diperbolehkan setiap saat ketika bola mati
melalui tim menejer atau pelatih yang disetujui oleh official atau
petugas pertandingan.
- Setiap regu dapat menominasikan maximum dua orang cadangan
tetapi hanya bolah melakukan pergantian pemain kali.
- Pemain yang mendapat kartu merah dapat diganti dengan
ketentuan belum ada pergantian pemain sebelumnya.
8. Posisi pemain pada saat service
· Sebelum permainan dimulai, kedua regu harus berada dilapangan
masing-masing dalam posisi siap bermain.
· Dalam melakukan sepak mula, salah satu kaki tekong berada
dalam garis lingkaran service.
· Kedua apit kita melakukan servis harus berada pada seperempat
lingkaran.
· Lawan atau regu penerima servis bebas bergerak didalam lapangan
sendiri.

9. Official (petugas pertandingan)


Suatu pertandingan harus dipimpin technikal sebagai berikut :
 2 orang Technical Delegotate
 6 orang juri (dewan hakim)
 1 orang Official Refree
 2 orang wasit (wasit utama dan wasit dua)
 6 orang penjaga garis samping dan belakang

10. Pinalty (hukuman)


Pemain yang menggar peraturan ini akan dikenakan sangsi atau
hukuman pernyataan dari wasit apabila :
 Memperlihatkan sikap tidak sopan kepada pemain atau
penonton juga pada wasit atas keputusan yang diambil.
 Menghubungi wasit yang bertugas dengan keras mengenai suatu
keputusan yang diambil.
 Meninggakan lapangan permainan tanpa permisi kepada wasit
yang memimpin pertandingan.
 Memberikan bola kepada pihak lawan dengan menggunakan kaki
atau melemparkannya dengan keras.
 Berkelakuan tidak sopan selama permainan.
11. Apabila hal tersebut dilanggar oleh seseorang pemain maka wasit
menggunakan kartu sebagai berikut:
o Kartu Kuning
Sebagai tanda peringatan seorang pemain yang melakukan
pelanggaran terhadap tata tertib seperti yang diatas.
o Kartu Merah
o Apabila pemain telah menerima kartu kuning pada
pertandingan yang sama.
o Sikap kasar dan tidak sopan seperti memukul, menendang,
meludah dan lain-lain.
o Menggunakan kata-kata kotor atau mencaci maki.

D. Teknik-Teknik dalam Sepak Takraw


Upaya untuk dapat bermain sepak takraw yang baik haruslah
mengenal dan mampu menguasai ketrampilan yang baik tentang dasar
bermain sepak takraw. Untuk itu atlet harus menguasai teknik-teknik
dasar dalam permainan sepak takraw. Teknik dasar bermain sepak
takraw menurut Ratinus Darwis :
o Sepak Sila
Sepak sila adalah menyepak bola dengan menggunakan kaki bagian
dalam gunanya untuk menerima dan menimang bola, mengumpan
dan menyelamatkan serangan lawan.
o Sepak Kuda (Sepak Kura)
Sepak kuda atau sepak kura adalah sepakan dengan menggunakan
kura kaki atau dengan punggung kaki. Digunakan untuk
menyelamatkan bola dari serangan lawan, memainkan bola dengan
usaha menyelamatkan bola dan mengambil bola yang rendah.
o Sepak Cungkil
Sepak cungkil adalah menyepak bola dengan menggunakan kaki (jari
kaki). Digunakan untuk mengambil bola yang jauh, rendah dan bola-
bola yang liar pantulan dari bloking.
o Menapak
Menapak adalah menyepak bola dengan menggunakan telapak kaki.
Digunakan untuk : smash ke pihak lawan, menahan atau
membloking smash dari pihak lawan dan menyelamatkan bola dekat
net (jaring).
o Sepak Simpuh atau Sepak Badek
Sepak badek adalah menyepak bola dengan kaki bagian luar atau
samping luar. Digunakan untuk menyelamatkan bola dari pihak
lawan dan mengontrol bola dalam usaha penyelamatan.
o Main Kepala (heading)
Main Kepala (heading) adalah memainkan bola dengan kepala.
Digunakan untuk menerima bola pertama dari pihak lawan,
meyelamatkan bola dari serangan lawan.
o Mendada
Mendada adalah memainkan bola dengan dada, digunakan untuk
mengontrol bola untuk dapat dimainkan selanjutnya.
o Memaha
Memaha adalah memainkan bola dengan paha dalam usaha
mengontrol bola, digunakan untuk menahan, menerima dan
menyelamatkan bola dari serangan lawan.
o Membahu
Membahu adalah memainkan bola dengan bahu dalam usaha
mempertahankan dari serangan pihak lawan yang mendadak,
dimana pihak pertahanan dalam keadaan terdesak dan dalam posisi
yang kurang baik.

E. Ketetapan Sasaran Servis

Ketetapan sasaran berarti benar atau tepat pada yang diuji atau
sasaran dan servis adalah suatu teknik penyajian bola pertama untuk
mengawali suatu permainan sesudah wasit menyatakan pertandingan
sudah dimulai, jadi yang dimaksud dengan ketetapan sasaran servis
pada penelitian ini adalah sasaran servis yang dilakukan secara akurat
atau benar terhadap sasaran yang telah dibuat.
F.Gambar Dan Ukuran Lapangan Sepak Takraw

Panjang Lapangan : 13,42 meter.


Lebar Lapangan : 6,10 meter.
Garis Batas : adalah garis (lines) yang lebarnya+ 5 cm.
BAB III

PENUTUP

Sepak Takraw adalah kata Malaysia untuk menendang. Takraw


adalah kata Thai untuk bola tenunan tangan awalnya digunakan dalam
permainanJadi permainan adalah menendang bola dasarnya. " Regu
adalah Malaysia untuk "tim" empat orang, tiga starter dan satu pemain
pengganti.
Olah raga ini menjadi Takraw resmi dikenal sebagai . Takraw
adalah kata Malaysia untuk kick dan Takraw adalah kata Thai untuk
bola tenunan, karena itu Takraw secara harfiah berarti untuk
menendang bola. Pemilihan nama ini untuk olahraga pada dasarnya
merupakan kompromi antara Malaysia dan Thailand,dua negara
raksasa olahraga.
DAFTAR PUSTAKA

http://blog-infobola.blogspot.co.id/2013/07/gambar-dan-ukuran-
lapangan-sepak-takraw.html
http://xnewspro.blogspot.co.id/2013/02/
http://lilie-slank.blogspot.co.id/2012/06

Anda mungkin juga menyukai