Anda di halaman 1dari 2

Hai Arnold!

Sewaktu penulis berselancar mencari film tanpa harga di internet, penulis kaget dengan judul
film ‘Hey Arnold!: The Jungle Movie’ yang dirilis pada 2017. Bagaimana tidak, setelah
vakum, tidak mengeluarkan episode baru baik kartun maupun film setelah lima belas tahun,
‘Hey Arnold!’ kembali lagi dengan cerita yang menyentuh.

Film ini mengundang penulis untuk kembali ke memori masa lalu. Penulis mengidolakan
film kartun ‘Hey Arnold!’ untuk mengisi waktu sore hari. Dari zaman disiarkan Lativi hingga
sempat hijrah ke Global TV, kartun ‘Hey Arnold!’ merupakan karya paling baik menurut
penulis dari studio kreatif Nickelodeon. Cerita besar soal kehidupan masyarakat Amerika
Serikat dibungkus dalam realita anak kelas 5 Sekolah Dasar (SD) yang tidak tahu dimana
keberadaan ayah dan ibunya. Berbaur dengan rekan-rekan SD di PS 118, Arnold juga
merasakan hubungan relasi unik dengan Helga, wanita pengagum rahasianya serta Gerald,
sahabat baik dengan jaket merah nomor 33 yang khas itu.

Kepala Arnold yang berbentuk seperti bola futbol membuka ruang untuk teori gelap
penggemar di seluruh dunia. Sempat diduga, Arnold adalah pengidap sindrom hydrocephalus
atau pembesaran kepala dan seluruh tatanan di kartun itu adalah pengalaman delusional dari
Arnold. Silakan berpendapat sepuas mungkin, tetapi bagi penulis ‘Hey Arnold!’ tetap
merupakan kartun dengan penggambaran karakter dan jalan cerita paling baik.

Hentikan di sini bila pembaca belum menonton film ‘Hey Arnold!: The Jungle Movie’.
Tulisan ini mengandung bocoran film. Sebaiknya pembaca menonton film ini terlebih dahulu,
agar dapat mengenang masa lalu dengan sempurna.

Di dalam film ‘Hey Arnold!: The Jungle Movie’ , Arnold berkelana bersama kawan-kawan
ke San Lorenzo, sebuah daerah di Amerika Tengah. Dengan misi kemanusiaan sebagai tajuk,
ternyata Arnold dijebak oleh Lasombra, seorang kolektor barang langka di sana. Arnold
dipercaya dapat membuka tabir harta kartun yakni hati emas milik suku mata hijau di sana.

Dengan kerja sama, akhirnya Arnold tidak hanya sanggup membuka harta kartun terpendam,
tetapi ia dapat menyembuhkan suku mata hijau yang mengidap penyakit tidur dengan obat
yang dipancurkan saat hati emas yang digantikan dengan liontin milik Helga dimasukkan ke
dalam altar di sana.

Orangtua Arnold yang sebelumnya menderita penyakit tidur selama sembilan tahun ikut
siuman setelah obat yang dipancurkan menyentuh tubuh mereka. Mereka pun bisa saling
bertemu dan melepas rindu.

Di dalam film ini, penulis bisa mengetahui jalan cerita perpisahan orang tua Arnold dengan
dirinya. Orang tua Arnold bekerja sebagai relawan kemanusiaan yang hendak menolong
penyakit tidur di San Lorenzo namun terjebak di sana. Maka dari itu, selama kartun Arnold
selalu tinggal di rumah yang dijadikan kos oleh Kakek dan Nenek Arnold.
Penulis merasakan kelegaan dan kebahagiaan melihat Arnold dan Helga akhirnya bisa
bergandengan tangan setelah keduanya menyatakan perasaan cinta. Juga Gerald dan Phoebe,
sobat Arnold dan Helga, bisa saling bergandengan tangan.

Banyak penyelesaian di film ini. Menuntaskan kerinduan yang belum sempat terjawab di
dalam lima belas tahun terakhir. Arnold akhirnya bisa bertemu dengan orangtuanya. Itu yang
paling membahagiakan. Secara obyektif, penulis berharap ini merupakan film terakhir ‘Hey
Arnold!’ karena akan begitu berat bagi pencipta ‘Hey Arnold!’ untuk membuat karya yang
lebih baik setelah Arnold menemukan kebahagiaannya yang paling besar. Atau bila sanggup
menciptakan cerita baru, penulis akan kembali menonton dengan antusias.

Setelah penulis usai menonton film ini, penulis sempat bertandang ke situs Nickelodeon.
Nickeloden menuliskan ajakan menyaksikan film ini dalam bahasa paling sederhana dan
memukau.

“The Hey Arnold! crew is back for Hey Arnold!: The Jungle Movie! It's the field trip of a
lifetime!”

Benar. Perjalanan seumur hidup.

Anton Kurniawan

Pangkalan Kerinci, 12 Desember 2017

Pukul 22.30 WIB

Anda mungkin juga menyukai