Anda di halaman 1dari 3

Jaringan Kerja Sama Perpustakaan Di Dalam dan Luar Negeri

Latar Belakang

Kerjasama perpustakaan menjadi penting berkaitan dengan upaya menegembangkan koleksi


nasional untuk melestarikan budaya bangsa. Kerjasama berbentuk pertukaran yang dapat
berupa pertukaran koleksi maupun sumber daya manusia. kerjasama memilki manfaat sebagai
bersatunya organisasi yang memiliki visi dan tujuan yang sama dalam membangun cita-cita
dalam bidang perpustakaan dan kepustakawanan. Terdapat dua jaringan informasi yakni
Jaringan non fisik berupa hubungan manusiawi (human relation) dan kepercayaan (trust) dalam
menyusun kebijakan dan perturan dalam segala bidang perpustakaan dan kepustakwanan.
Jaringan kerjasama perpustakaan tercetus pada tahun 1971 di kota Bandung sekaligus menjadi
Kegiatan workshop sistem jaringan dokumentasi dan informasi untuk Indonesia. Pada workshop
tersebut disepakati empat jejaring informasi nasional, yakni :

PDIN-LIPI (jaringan informasi IPTEK)


Departemen Pertanian (jaringan informasi pertanian dan biologi)
Departemen Kesehatan (jaringan informasi kesehatan dan kedokteran)
Perpusnas (jaringan informasi sosial dan humaniora)
Wabil khusus Perpusnas pada selama 33 tahun telah melakukan kerja sama dengan 35
instansi pemerintah/swasta (dalam dan luar negeri) yang tertuang dalam 44 MOU, serta enam
organisasi internasional melalui Keppres No. 32 tahun 2012. Selain itu menjalin kemitraan
dengan 35 BPAD provinsi dan 150 perpustakaan umum kabupaten/kota untuk membentuk
jaringan perpustakaan digital nasional.

Kerjsama Perpustakaan Dalam Negeri

Seperti layaknya manusia yang tidak bisa hidup sendiri, Perpustakaan memiliki keterkaitan
dengan lingkungan, dimana perpustakaan itu berada. Kekurangan tersebut yang melandasi
munculnya istilah Kerjasama Perpustakaan (Ita Galung, 2016). Kerjasama di dalam
perpustakaan ada yang bernama jaringan (network) dimana tidak hanya perpustakaan yang
terlibat, namun juga melibatkan organisasi seperti pusat informasi (Sulistyo-Basuki, 1992).
Contoh Kerjasama Perpustakaan Dalam Negeri (Badan Perpustakaan dan Arsip Provinsi Bali
Dengan PT Telkom Indonesia) dengan bentuk Kerjasama:

Pengembangan Koleksi Digital (E-Book)


Pelestarian Budaya Bali
Aplikasi Qbaca
Berikut tampilan dari qbaca

Kemudian bentuk kerja sama tersebut disahkan dengan menurut Peraturan Gubernur Bali
No.79 Tahun 2011 tentang Badan Perpustakaan dan Arsip Provinsi Bali telah mengambil
langkah terkait pengembangan perpustakaan digital dengan cara kerjasama dengan PT
Telekomunikasi Indonesia Tbk. Kegiatan tersebut dilaksanakan untuk menimbang beberapa
manfaat seperti mempublikasikan buku-buku, mempercepat penyebarluasan informasi tanpa
megenal batas ruang dan waktu serta memudahkan masyarakat dalam mengakses bahan
pustaka.

Peran Perpustakaan Nasional

Dunia perpustakaan di Indonesia masih tertinggal jauh dari perkembangan dunia perpustakaan
yang ada di negara lain. Hal ini disebabkan oleh dunia perpustakaan di Indonesia masih
disibukkan dengan masalah-masalah yang tak kunjung berakhir contohnya kurang dana
pengembangan perpustakaan dan minimnya dukungan dari lembaga induknya. Sehingga,
dalam kondisi dan situasi tersebut, tidak ada salahnya untuk kembali menempatkan dan
memposisikan Perpustakaan Nasional itu sebagai ‘pemeran utama’ dalam mewujudkan
sejumlah agenda utama pengembangan perpustakaan sehingga melahirkan, paling tidak
keseteraan dengan perkembangan perpustakaan di negara lain. Secara umum terdapat 4
(empat) peran yang dilaksanakan oleh perpustakaan nasional yaitu :

Menyediakan layanan katalog yang terpusat


Menyusun bibliografi nasional dan katalog induk nasional
Mengembangkan kerjasama antar perpustakaan dalam Negeri
Merupakan representasi Indonesia dalam kerjasama perpustakaan di tingkat regional dan
internasional.
Tujuan Kerjasama Perpustakaan

Tujuan melaksanakan kerjasama perpustakaan ialah dalam rangka meningkatkan optimalisasi


dari pemanfaatan sumber-sumber informasi di perpustakaan bagi seluruh masyarakat
Indonesia. Pemanfaatan sumber daya koleksi perpustakaan perlu dapat menginspirasi lahirnya
karya-karya baru yang semakin memperkaya dan memperkuat khasanah budaya yang telah
ada sebelumnya.

Latar Belakang Terjadinya Kerjasama Internasional

Kerja sama internasional dikembangkan dengan memiliki dasar bahwa tidak ada satupun
perpustakaan yang pernah berharapan atau akan melakukan pengadaan dari semua koleksi
dan sumber daya informasi dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan. Walaupun begitu,
terdapat beberapa pengaruh yang dihasilkan oleh kerjasama internasional bidang perpustakaan
dan informasi seperti meningkatan kerja sama nasional pada masing-masing negara, Lebih
efisien dalam perangkat kerja sama, sebagai Analisis jenis perpustakaan dan tingkat kemajuan,
dan sebagai tolak ukur terkait seberapa jauh perpustakaan tersebut memenuhi kebutuhan
informasi pemakainya dari perpustakaan yang berada di negara lain. Dari berbagai kerjasama
yang telah terlaksana, penulis mengambil beberapa contoh kerja sama perpustakaan
internasional, sebagai berikut :

Comecon (council for mutual economic assistance ) : Kerja sama ekonomi negara-negra blok
sosialis, dimana media MEDINFORM yang di dalamnya mencakup tujuan memenuhi kebutuhan
informasi kedokteran di kalangan negara sosialis.
European community : merupakan suatu kerja sama yang di laukan masyarakat Eropa barat
yang di ciptakan dengan tujuan integrasi politik dan otonomi ,namun dalam perkembangannya
kelompok ini lebih disebut uni-eropa yang memiliki 4 progam yaitu :
Pengembangan bibliografi nasional
Penghubungan internasional pada berbagai sistem peprustakaan
Upaya untuk menagggung jasa inovatif menggunakan tekhnologi informasi yang baru
Pengembangan dan produksi jasa serta sarana perpustakaan yang memiliki fokus untuk
mencari laba
Melakukan kerjasama internasional tidak semudah yang dibayangkan karena terdapat
beberapa syarat yang mengikat, khususnya pada bidang perpustakaan dan informasi. Alangkah
baiknya sebelum melakukan kerjasama internasional, memperhatikan syarat-syarat seperti
Standarisasi dan penetapan kode huruf atau karakter bagi tulisan selain huruf latin serta
Standar bibliografi dan pengriman paket mlalui jaringan komputer.

Apakah Anda Sudah Mengetahui Siapa Yang Berada Dibelakang “Panggung” Kerja Sama
Informasi Internasional ?

UNESCO (United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization)


Internasional federation of library association and institution mendorong negara” untuk
melakukan dan membentuk badan kerja sama informasi di masing-masing negara, contohnya
di negara Saudi Arabia.

FAO (Food and Agricultural Organization)


Memasok, mengolah, dan memberikan dokumen terutama di bidang makanan dan pertanian
kepada siapa saja yang membutuhkan.

IFLA (International Federation of Library Association)


Merupakan lembaga yang memelopori standar-standar umum bagi perpustakaan di seluruh
dunia, standar ini meliputi standard bibliografi, silang layan antar peprustakaan, jenis
pengatalogan berbasis MARC yang dapat digunakan secara internasional, standar gedung
perpustakaan dan sejenisnya, melakukan pengembangan formulir permintaan untuk input
dokumen internasional dan ketersediaan terbitan

OCLC (online computer library center )


OCLC menjadi pelopor kerjasama bidang perpustakaan dan informasi dengan cara
memperluas jaringannya dengan berada di 45 negara dalam rangka memfasilitasi kerja sama

Anda mungkin juga menyukai