Oleh :
UNIVERSITAS MULAWARMAN
SAMARINDA
2018
i
KATA PENGANTAR
Tim Penyusun
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB III METODE PENELITIAN.................................................... 22
5.1.2VariabelPengalaman .................................................. 48
iv
5.1.3Variabel Kompensasi ................................................. 49
v
Daftar Tabel
vi
Daftar Gambar
vii
BAB I
PENDAHULUAN
1
guna dalam rangka pencapaian tujuan kerja berdasarkan program
perusahaan dan sesuai dengan visi misi, banyak faktor yang dapat
mempengaruhi kinerja pegawai, salah satunya adalah kepemimpinan,
peran serta seorang pemimpin sangat besar pengaruhnya untuk
kemajuan dan perkembangan suatu perusahaan di dalam pelaksanaan
kegiatan pekerjaanya pada umumnya, seorang pemimpin atau atasan
mengharapkan hasil kerja yang sangat baik dari masing-masing
pegawainya untuk dijadikan bukti persembahan kepada perusahaan,
sebagai tanda kerja yang dilaksanakan Keberadaan akan keahlian atau
pengetahuan yang dimiliki oleh setiap individu pegawai sangatlah penting
dan betul-betul menentukan akan kunci keberhasilan tujuan yang akan
dicapai pada setiap perusahaan, tanpa adanya pengetahuan yang luwes
dan bermutu, ilmu pengetahuan yang dinamis dan propestip, tak akan
dapat menjalankan tugas dan kewajibannya seperti apa yang diharapkan
(sedarmayanti 2000 : 83).
Dengan kata lainnya bahwa baik atau tidak hasil kerja ataupun
keadaan pegawai yang ada di lingkungan perkantoran tergantung dari
keadaan pengetahuan maupun karekterstik serta keteladanan dan
keprobadian ataupun pengalaman yang dimiliki oleh setiap pegawai
berdomisili atau bernaung pada organisasi tersebut karena latar belakang
pendidikan dan keahlian adalah sumbr utma dari pekerjaan untuk
menghasilkan bukti kerja yang nyata dan berpotensi (robbin’s 2002 : 134).
2
Menurut Menpan (1997), beban kerja adalah sekumpulan kegiatan
yang harus diselesaikan oleh suatu unit organisasi atau pemegang
jabatan dalam jangka waktu tertentu.
3
apabila ada variable yang mendukung dan mempengaruhinya, seperti
pengetahuan, pengalaman, kompensasi serta kepedulian pejabat
terhadap pendidikan pegawai yang bertugas pada perusahaan-
perusahaan di Samarinda.
4
maka karyawan akan termotivasi dalam bekerja dan hal tersebut akan
mempengaruhi perilaku mereka dalam bekerja. Sedangkan apabila
kompensasi tidak memadai maka kepuasan kerja, motivasi dan kinerja
karyawan akan turun. Menurut Sondang S (1997: 255) “Sistem imbalan
harus mempunyai daya tarik bagi tenaga kerja yang berkualitas tinggi
untuk bergabung dengan organisasi “.
5
1.3 Tujuan Penelitan
6
dengan kepentingan Manajemen Sumber Daya Manusia,
khusnya dalam upaya pengetahuan dan keterampilan
maupun menambah kepuasan kerja untuk dapat berpikir
secara praktis, sistematis, konsekuen dan secara ilmiah
yang benar-benar manusiawi.
3. Untuk menambah wawasan dan keterampilan di dalam
menjalankan aktivitas sehari-hari, terutama pada
perusahaan swasta.
4. Bagi peneliti, hasil penilitian ini akan menambah wawasan
dan ilmu pengetahuan terutama di bidang manajerial yang
berhubungan dengan pemberdayaan MSDM yang
seutuhnya.
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
8
terbesar sebesar 0,341 atau 34,1% pengaruhnya terhadap
kepuasan kerja atau lebih besar di bandingkan nilai variable lainnya.
3. Tingkat hubungan antara variable independen, dan ada pengaruh
signifikan (p<0,5) system administrasi dengan pelayanan kantor.
Pengaruh signifikan juga terjadi pada system administrasi dengan
kepuasan bekerja di Sultan Qaboo University (p>0,5)
9
and Hisham Experience reabilitas (Kompetensi)
Naseem Staff dan Tingkatan
Mohammad (2016) Qualifications pekerjaan
Investigating the Job Level berpengaruh
Factors Affecting signifikan
Job terhadap
Satisfaction and Kepuasan dan
Turnover Kinerja,
sedangkan
Gender
mempengaruhi
tetapi tidak
signifikan
2 Khalid I. Alshitri Pay Uji Variabel Gaji
(2013) An Promotion validitas (Kompensasi),
Investigation of Supervision Uji promosi,
Factors Affecting Co-worker reabilitas supervisi, co-
Job Nature of worker, dan
Satisfaction among Works lingkungan kerja
R&D Center mempengaruhi
Employees in kepuasan
Saudi Arabia bekerja
3 PhanThi Phuong Performance Uji Kepatuhan,
Hoaand Nguyen Complience validitas sikap,
Bao Thoa (2016) A Work Attitude Uji pengeluaran
Case Study of Outcomes reabilita tidak
Employees’ Self- s berpengaruh
Performance at improvement signifikan
Prime Group Contribution terhadap
Vietnam Kinerja,
10
sedangkan
Pengembangan
diri dan
Kontribusi
berpengaruh
secara signifikan
terhadap
Kinerja.
4 George Kafui Work Uji Lingkungan
Agbozo, Isaac Environment validitas kerja, kepuasan
Sakyi Owusu, Job Uji kerja,
Mabel A. Satisfaction reabilitas Kompensasi,
Hoedoafia, Yaw Performance Promosi, dan
Boateng Atakorah Keuntungan
(2016) The Effect Kerja
of Work Mempengaruhi
Environment on Kinerja
Job Satisfaction: Karyawan
Evidence from the
Banking Sector in
Ghana
5 AbdulGhafoorAwan Satisfaction Uji Kepuasan Kerja
and Maryam Islam Attitude validitas berpengaruh
(2015) Relationship Performance Uji positif dan
between Work Load reabilitas signifikan
Satisfaction, terhadap kinerja
Attitude and karyawan.
Performance:
A Case Study of
MCB Bank Ltd.
11
2.2. Tinjauan Teoristis`
2.2.1. Manajemen Sumber Daya Manusia
Manajemen Sumber Daya Manusia ( MSDM) adalah pondasi atau
dasar dari kekuatan penelitian dan sekaligus untuk menjadi kerangka pikir
serta informasi yang berguna untuk meningkatkan kualitas pada
sekelompok manusia yang terlibat dalam aktivitas atau kegiatan dalam
suatu lembaga atau organisasi agar dapat mencapai suatu tujuan
bersama berdasarkan kesepakatan dan progam kerja.
Manajemen Sumber Daya Manusia ( MSDM ) adalah suatu
kegiatan untukmengarahkan sekelompok orang berdasarkantujuan
bersama berdasarkan programkerja serta menurut peraturan yang di
landasi oleh Visi dan Misi, kegiatan ini tidak terlepas dari arahan Motivasi
dan survey dari pimpinan.
Menurut Gomes (2005:4) mengatakan bahwa Manajemen
sumber daya manusia adalah pengembangan dan pemanfaatan personil
atau pegawai bagi pencapaian yang efektif untuk suatu sasaran dan
tujuan individu atau kelompok pada suatu organisasi atau instansi yang
hasil nya bisa di persembahkan kepada masyarakat.
2.2.2. Kompetensi
Kompetensi merupakan suatu karakteristik yang melekat pada
individu yang relative stabil dan dapat diukur dari prilaku individu yang
bersangkutan ditempat kerja atau dalam situasi yang lain, (Spencer &
spencer : 1993 :9). sebagai sebuah karakter individu yang melekat pada
diri seseorang kompetesi ini selalu dilandasi oleh keterampilan dan
pengetahuan serta didukung oleh sikap kerja yang dituntut dalam
pekerjaan tersebut, (Wibowo : 2007: 86). Kompetensi itu sendiri dapat
dibedakan dalam dua jenis (Hutapea & Thoha : 2008 : 3) yaitu
kompentensi tekhnis (Hard skill) dan kompetensi prilaku (Soft skill). Hard
skill ini diperlukan oleh karyawan daIam melaksanakan pekerjaannya
berdasarkan pengetahuan mereka, sedangkan soft skill diperlukan terkait
dengan bagaimana prilaku seseorang dalam melaksanakan pekerjaannya
12
dengan baik. Dalam kaitannya dengan kompetensi ini terdapat 5 tipe
karakteristak (Spencer & Spencer : 1993 dalam Wibowo : 2007) antara
lain :
1. Motif yang secara konsisten mendorong seseorang tindakan,
2. Sifat yang muncul sebagai karakteristik fisik dan responsive
terhadapsituasiatauinformasi,
3. Konsep diri yang merupakan perwujudan dari sikap, nilai-nilai dan
citradiri,
4. Pengetahuan yang merupakan informasi yang dimiliki seseorang
danspesitik,
5. Keterampilan yang merupakan perwujudan dari
kemampuanmengerjakan tugasfisik atau mental tertentu.
Oleh karenanya dengan kompetensi individu yang balk maka
diharapkan motivasi kerja seseorang dapat meningkat lebih baik lagi
dalam melaksanakan pekerjaannya.
2.2.3. Pengalaman
Pengalaman adalah sesuatu yang di dapat berdasarkan pelatihan
atau pekerjaan yang di peroleh berdasarkan sesuatu yang telah ia alami
atau bisa juga di peroleh daripengajaran bimbingan atasan ataupun dari
arahan senior kerja kepada yunior, pengalaman adalah guru terbesar
untuk pekerja atau para bawahan serta atasan untuk mempelajari apa
yang mereka belum bisa serta belum di kuasasi oleh seorang pegawai
dari tingkat atas s/d tingkat bawah untuk berkarya atau berprestasi pada
suatu instansi / organisi tempat ia mengabdi dengan mempersembahkan
pengalaman untuk suatu pekerjaan demi mencapai tujuan bersama.
Menurut Quin.L.Kotter (1998:011) kutipan dari sutrisno
joyo(2000:022)bahwa pengalaman adalah. sesuatu yang di temukan
berdasarkan suatu kajianpembelajaran sewaktu mempelajari apa yang
kita ingin kan agar kita bisa danmemahami apa yang di maksud serta apa
yang di berikan atau di ajarkan menurut teori dan praktek.
13
Menurut Kevin.g.Dallas (1998:033) saduran dari sitiyoso
wobowo(2005:033) bahwa pengalaman adalah yang di berikan
berdasarkan pendidikan untukmembantu atau menyerahakan kemahiran
yang di miliki untuk orang lain yang sifat nya mengajarkan serta
memberikan penyuluhan ilmu pendidikan sesuai kebutuhan kerja.
Pengalaman selalu di jadikan pembelajaran atau inspirasi untuk
pelaksanaan kerja untuk memberikan pikiran atau taktik kerja agar
terciptanya keberhasilan serta kematangan di dalam pelaksanaan kerja.
2.2.4. Kompensasi
Kompensasi merupakan tantangan atau problema pada suatu
Instansi atau organisasi dalam merekrut kegiatan kerja Manajemen
Sumber Daya Manusia untuk mengembangkan sistem kerja yang handal
dan berkualitas demi mencapai tujuan atau sasaran kerja ke depan yang
sifatnya Iebih baik lagi. Kompensasi dapat memotivasi para pegawai atau
pekerja bawahan untuk dapat berkerja Iebih giat atau lebih rajin lagi serta
Iebih disiplin dan lebih semangat untuk kemajuan di dalam Manajemen
secara efektif dan lebih konsekuen. Kompensasi adalah sesuatu yang
bersifat iming-iming atau menggoda ataupun rayuan serta berupa janji
manis untuk para pegawai maupun Karyawan agar dapat berkerja secara
matang dan bertambah maju lagi di setiap bidangpekerjaannya.
Kompensasi merupakan perangsang semangat atau pemacu sifat
kinerja yang menyebabkan seorang bawahan ataupun sekelompok anak
buah menjadi Iebih giat bekerja dan berusaha di dalam aktivitas
kesehariannya karena terdorong maupun terkesima dengan kesan
kompensasi yang membuat para pekerja menjadi Iebih tekun, lebih
berpotensi serta lebih dinamis atau berkualitas pada aspek kegiatan
kerjanya padabidang keahlian nya masing-masing. Kompensasi terlahir
dari motivasi atau arahan perintah seorang atasan kepada bawahan,
karena kompensasi di buat atau di rumuskan oleh seorang pimpinan pada
suatu Instansi atau Organisasi untuk kemajuan dan perubahan serta untuk
mendapatkan keuntungan yang berlipat ganda atau melimpah sesuai
14
prosedur kerja atau rencana program kerja berdasarkan peraturan dan
surat keputusan dari Manajemen Pusat dari Pimpinan tingkat atas.
Menurul Jenkins (1998:4) kinerja dari kompensasi untuk
Manajemen adalah: Sebuah metode atau tak-tik yang di gunakan oleh
seorang atasan atau pimpinan serta telah di rumuskan oleh manajemen
itu sendiri untuk kemajuan dan kemkmuran atau keabadian suatu Instansi
( Organsasi ) sebagai bukti pecinta kerja atapun pecinta perubahan di
dalam suatu tugas aktivitas pada suatu lembaga kerja.
Grindle (2002:23) menyatakan bahwa kompensasi untuk
implementasi kerja pada pelaksanaannya sesungguhnya bukanlah
sekedar bersangkutpaut dengan mekanisme penjabaran keputusan kerja
saja atau dari motivasi saja yang banyak memberikan bonus atau uang
tambahan saja, tapi juga kedalam kompensasi yang sifatnya membuka
peluang atau kesempatan berkarya serta berprestasi untuk Iebih baik lagi.
Salah satu tujuan orang mau bekerja adalah ingin mendapatkan
kompensasi berupa gaji dengan jumlah yang dianggapnya sesuai.
Memang gaji bukan merupakan satu-satunya tujuan orang bekerja, namun
setidaknya gajilah yang merupakan faktor utama mengapa orang mau
bekerja. Gaji yang tinggi merupakan salah satu pendorong utama bagi
kepuasan pegawai, namun tidak berarti gaji yang tinggi serta merta
produktivitas akan tinggi pula, karena masih banyak faktor lain yang
berpengaruh terhadap produktivitas tersebut.
Menurut Siswanto (2005:115) bahwa pengertian kompensasi tidak
sama dengan upah, upah adalah salah satu perwujudan nyata dari
pemberian kompensasi, tetapi dapat pula berupa tunjangan innatura,
fasilitas perumahan, fasilitas kesehatan, fasilitas kendaraan, tunjangan
keluarga, pakaian seragam dan sebagainya yang dapat dinilai dengan
uang. Dengan demikian kompensasi adalah imbalan jasa atau balas jasa
yang diberikan oleh perusahaan kepada para tenaga kerja, karena tenaga
kerja tersebut telah memberikan sumbangan tenaga dan fikiran, demi
15
kemajuan dan kontinuitas perusahaan dalam rangka mencapai tujuan
yang telah ditetapkan, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
Selanjutnya menurut Handoko (2005: 156): Pandang dari
adminstrasi kompensasi mempunyai tujuan-tujuan tertentu antara lain
Untuk memperoleh Personalia yang Qualified, Mempertahankan para
karyawan yang ada sekarang, Menjamin Keadilan, Menghargai perilaku
yang diinginkan, Mengendalikan biaya-biaya dan. Memenuhi peraturan-
peraturan legal. Penjelasan dari pendapat tersebut sebagai berikut:
a. Untuk memperoleh Personalia yang Qualified
Kompensasi perlu ditetapkan cukup tinggi untuk menarik para pelamar
karenaperusahaan bersaing dalam pasar tenaga kerja tingkat
pengupahan harus sesuaidengan kondisi suplai dan permintaan tenaga
kerja.
b. Mempertahankan para karyawan yang ada sekarang
Bila tingkat kompensasi tidak kompetetif, niscaya banyak pegawai yang
baik akankeluar. Untuk mencegah perputaran pegawai, pengupahan
harus dijaga agar tetapkompetetif dengan perusahaan lain.
c. Menjamin Keadilan
Administrasi pengupahan dan penggajian berusaha untuk memenuhi
prinsip keadilan. Keadilan atau konsistensi internal dan eksternal
sangat penting diperhatikan dalampenentuan tingkat kompensasi.
d. Menghargai perilaku yang di inginkan
Kompensasi hendaknya mendorong perilaku - perilaku yang di
inginkan.prestasi kerja yang baik pengalaman, kesetiaan,
tanggungjawab baru dan perilaku - perilaku lainnya yang dapat di
hargai melalui rettcanakompensasi yang efektif.
e. Mengendalikan biaya - biaya
Suatu program kompensasi yang rasional membantu organisasi
untukmendapatkan danmempertahankan sumberdaya manusianya
pada tingkat biayayang layak.
f. Memenuhi peraturan-peraturan legal
16
Program kompensasi yang balk memperhatikan kendala-kendala seperti
batasan-batasan legal dan memenuhi semua peraturan pemerintah.
Dari pendapat tersebut jelaslah bahwa kompenasi merupakan
salah satu motif sehingga pegawai dapat meningkatkan kinerjanya. Jadi
kompensasi adalah tunjangantidak berwujud, fasilitas perumahan, fasilitas
kesehatan, fasilitas kendaraan,tunjangan keluarga, pakaian seragam dan
sebagainya yang dapat di nilai dengan uang.
2.2.5. Motivasi
Motivasi kerja berasal dari bahasa latin yaitu Movore yang berati
dorongan atau menggerakkan, motivasi di dalam kegiatan Manajemen
hanya di tujukan hanya untuk sumber daya manusia pada umumnya dan,
motivasi selalu mempertanyakan atau mempersoalkan bagaimana
caranya mengarahkan daya guna dan potensi kemampuan bawahan, agar
mau berkerjasama secara kekeluargaan dan secara produktif bisa berhasil
mencapai tujuan dan mewujudkan Visi dan Misi yang telah di tentukan
serta sudah di garis bawahi oleh Manajemen atau Instansi pada suatu
lembaga perkantoran, karena motivasi adalah salah satu syarat untuk
memudahkan aktivitas pekerjaan yang telah di tentukan dan di
sepakatimenurut kepentingan perkantoran.
Motivasi merupakan pelicin atau jalan kemulusan untuk
mengarahkanjalanpenyelesaian pekerjaan menurut jenjang dan
kemampuan pada suatu perkantoran agar mendapatkan keberhasilan
berdasarkan cita-cita serta tujuan bersama untuk kesejahteraan dan
kebahagiaan bersama, tanpa motivasi bagaikan pekarangan tanpa bunga
sebagai penghias atau pelengkap keadaan dan kesenangan untuk menuju
pintu gerbang prestasi keberhasilan.
Ada beberapa pengertian motivasi menurut para ahli atau pakar
kerja.
Gomes (2006:286) menyatakan bahwa motivasi adalah di
rumuskan sebagai prilaku yang di tujukan pada sasaran kerja, motivasi
17
berkaitan dengan tingkat usaha atau cara yang di lakukan oleh seseorang
dalam mengejar sesuatu tujuan yang diincar.
Sedangkan menurut pendapat A. maslow dan A. taylor (1999:693)
manusia mempunyai enam tingkat atau hirarki kebutuhan hidup yaitu,
1. Kebutuhan akan fisiologikal, seperti sandang, pangan, papal,
primer dan skunder sertatertier
2. Kebutuhan akan keamanan, psikologis, intelektual serta jati diri
3. Kebutuhan sosial dan budaya
4. Kebutuhan akan prestise akan status
5. Kebutuhan akan aktualisasi diri atau kesehatan
6. Kebutuhan akan hiburan yang sifatnya manusiawi.
2.2.6. Kinerja
Pengertian kinerja adalah sesuatu hasil tugas atau pekerjaan untuk
menunjukkan tentang kemampuan akan hasil karya atau bukti yang nyata
di dalam kegiatan kesehariannya berdasarkan peraturan atau menurut
motivasi kerja atau perintah untuk di jadikan bukti tanggung jawab.
Kinerja adalah hasil kerja dari tingkah laku kegiatan yang
mengaitkan antara hasil bukti kegiatan pekerjaan ataupun bukti aktivitas
sehari-hari yang di lakukan oleh para pekerja (Pegawai) yang di arahkan
pada pelaksaaan tugas pada Organisasi / Instansi yang dibebankan
maupun di berikan kepadanya untuk di pertanggung jawabkan
(amstrong.1999:15)
Keberhasilan suatu pekerjaan dapat di ukur dengan
a) Waktu penyelesaian pekerjaan tepat waktu
b) Kehadiran di tempat kerja
c) Kooperatif atau kerja sama dengan rekan kerja
d) Mampu menciptakan inovasi atau kreatifitas di dalam berkerja
e) Kegiatan tugas kerja sesuai prosedur program kerja
Kinerja pegawai secara umum merupakan perwujudan kerja yang
dilakukan oleh pegawai yang biasanya dipakai sebagai dasar penilaian
18
terhadap pegawai atau organisasi. Kinerja yang baik merupakan suatu
langkah untuk menuju tercapainya tujuan organisasi oleh karena itu,
kinerja juga merupakan sarana penentu dalam mencapai tujuan
organisasi sehingga perlu diupayakan untuk meningkatkan kinerja
pegawai.
Menurut ilyas (2000:55) mengatakan pengertian kinerja adalah
sebagai berikut: "Kinerja adalah penampilan, hasil karya personil baik
kualitas, maupun kuantitas penampilan individu maupun kelompok kerja
personil, penampilan hasil karya tidak terbatas kepada personil yang
memangku jabatan fungsional maupun struktural tetapi jugakepada
keseluruhan jajaran personil di dalam organisasi".
Pengukur Kinerja
Untuk mengetahui tinggi rendahnya kinerja seseorang maka
diperlukan suatu pengukuran kinerja. Pengukuran kinerja menurut
Simamora (2004:50) adalah “merupakan suatu alat manajemen untuk
meningkatkan kualitas pengambilan keputusan dan akuntabilitas."
Menurut Dharma (2004:355) pengukuran kinerja harus
mempertimbangkan hal-hal berikut :
a. Kuantitas, yaitu jumlah yang harus diselesaikan harus dicapai.
b. Kualitas, yaitu mutu yang harus dihasilkan (baik atau tidaknya).
c. Ketepatan waktu, yaitu sesuai tidaknya dengan waktu yang
direncanakan.
2.3. Kerangka konseptual
Berdasarkan teori yang ada, maka kerangka pikir atau konseptual
di dalam penelitian ini berfungsi untuk panutan, penuntun atau gambaran
alur di dalam berpikir, kerangka ini mengacu pada teori serta
permasalahan pada setiap pegawai atau pekerja seperti, pengetahuan
atau ilmu pendidikan, keterampilan, pengalaman, daya tangkap berpikir,
kompensasi yang menjurus kearah motivasi dan cara kinerja atau hasil
berkerja, itulah kerangka konseptual yang di kaji atau di uji atau di teliti.
19
Koseptual menurut Terry, George,R ( 1976 :223 ) saduran dari
sutrisno (1998:004) menjelaskan bahwa kerangka konseptual adalah
sesuatu yang di jadikan pondasi atau bahan ukuran pemikiran dan alat
hitung untuk mengetahui sejauh mana kemampuan para pekerja atau
pegawai, sebisa apa yang di lakukan untuk memenuhi keperluan lembaga
rnanajemen dan apa saja yang di miliki atau keterampilan mana yang
paling menonjol untuk di salurkan dan sangat di butuhkan pada suatu
Instansi atau Organisasi tempat ia berkerja.
Penjabaran atau penjelasan kerangka konseptual meliputi
pengetahuan, keterampilan, pengalaman, serta kompensasi kinerja yang
semuanya mengarah pada desainer tatanan Instansi atau Organisasi agar
bisa memotivasi untuk menghasilkan bukti kinerja yang baik dan bermutu.
Maka kerangka konseptual penelitian yang diajukan dalam
penelitian ini digambarkan sebagal berikut:
Kompetensi
(X1)
Motivasi
(Y1)
Pengalaman
(X2)
Kinerja (Y2)
Kompensasi
(X3)
20
2.4 Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah
penelitian yang bertujuan mengarahkan dan memberikan pedoman dalam
pokok permasalahan serta tujuan penelitian. Maka dan uraian masalah
yang ada dapat dimunculkan suatu hipotesis sebagai berikut:
1. Kompetensi berpengaruh signifikan terhadap motivasi Karyawan
Swasta di Samarinda
2. Pengalamanberpengaruh signifikan terhadap motivasi
Karyawan Swasta di Samarinda
3. Kompensasiberpengaruh signifikan terhadap motivasi Karyawan
Swasta di Samarinda
4. Kompetensi berpengaruh signifikan terhadap kinerja Karyawan
Swasta di Samarinda
5. Pegalaman berpengaruh signifikan terhadap kinerja Karyawan
Swasta di Samarinda
6. Kompensasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja Karyawan
Swasta di Samarinda
7. Motivasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja Karyawan
Swasta di Samarinda.
21
BAB III
METODE PENELITIAN
1. Kompetensi (X1)
a. Kompetensi Intelektual
b. Kompetensi Emosional
c. Kompetensi Sosial
22
2. Pengalaman (X2)
` 3. Kompensasi (X3)
b. Cuti
4. Motivasi (Y1)
23
melakukan pekerjaan, motivasi juga bisa disebut inisiatif kesadaran yangt
berada di dalam jiwa manusia itu sendiri, hal ini menjelaskan tentang
keadaan atau kemampuan individu atau perorangan untuk mengarahkan
dirinya sendiri agar bisa melaksanakan pekerjaan sesuai kemampuan
berdasarkan pendidikan atau keahlian pada suatu lembaga atau
perkantoran di mana ia bernaung ataupun mengabdi. Adapun indikator
untuk mengukur motivasi yang adalah:
b. Kebutuhan sosial
c. Kebutuhan Penghargaan
5. Kinerja (Y2)
d. Tingkat kehadiran
24
3.3 Jenis Penelitian
Berdasarkan bentuk data yang diamati pada penelitan ini, maka Jenis
penelitian dalam penelitian ini yaitu penelitian ini yaitu penelitian survey.
Survey adalah metode riset dengan menggunaka kuesioner sebagai
instrumen pengumpulan datanya. Tujuannya untuk memperoleh informasi
tentang sejumlah responden yang dianggap mewakili populasi tertentu.
Secara umum metode survei ini terdiri dari dua jenis, yaitu deskriptif
dan eksplanatif (analitik). Dan penelitian ini termasuk dalam penelitian
survey eksplanatif (analitik) jen is survey ini digunakan bila periset ingin
mengatahui kenapa situasi atau kondisi tertentu terjadi atau apa yang
mempengaruhi terjadinya sesuatu. Periset tidak sekedar menggambarkan
fenomena itu terjadi tapi telah mencoba menjelaskan mengapa fenomena
itu terjadi dan apa pengaruhnya. Dengan kata lain peneliti ingin
menjelaskan hubungan antara dua atau lebih variabel.
3.4.1 Populasi
25
Populasi yang dipilih dalam penelitian ini adalah karyawan
swastaberjumlah 20 karyawan.
3.4.2. Sampel
26
pilihan responden. Penjelasan sebagai berikut : 5 = Sanagat Setuju ; 4 =
Setuju ; 3 = Cukup ; 2 = Tidak Setuju ; 1 = Sangat Tidak Setuju.
27
3.6 Metode Pengumpulan Data
28
Ridwan dan Kuncoro (2008) dalam Sani & Maharani (2013:74),
menyatakan bahwa koefisien jalur adalah koefisien regresi yang
dustandartkan, yaitu koefisien regresi yang dihitung dari basis data yang
telah diset dalam angka baku (Z-score). Dalam melakukan uji analisis data
untuk model penelitian dalam bentuk path analysis, dapat menggunakan
berbagai macam alat bantu seperti alat analisis SPSS, AMOS dan PLS.
Sedangkan dalam penelitian ini, peneliti menggunakan alat analisis Partial
Least Square (PLS)sebagai alat bantu dalam menganalisis data yang ada,
dengan ketentuan uji F pada Alpha = 0,05 atau P ≤ 0,05 sebagai tarif
signifikansi F (sig. F). Sedangkan untuk uji T taraf signifikansi sebesar =
1,96 atau ≤ 1,96 di mana hal tersebut digunakan untuk melihat signifikansi
pengaruh baik secara langsung maupun tidak langsung dari variabel
bebas terhadap variabel terkiat. Teknik analis data dimaksud dapat
diuraikan sebagai berikut.
29
3.7.2. Analisis Inferensial
30
1. Weight estimate, yaitu pendugaan outer weight (yang
menghubungkan abtara variabel laten dengan indikatornya),
tujuannya adalah untuk menghitung data variabel laten.
Ketiga Estimasi ini diperoleh melalui proses iterasi tiga tahap dan
setiap tahap iterasi menghasilkan dugaan (Solimun, 2010:163). Adapun
langkah-langkah PLS dapat dilihat pada gambar berikut.
Pengujian Hipotesis
(Resampling Bootstraping)
Gambar 3.1. Langkah – langkah Partial Least Square (PLS)
(Resmapling
31
Penjelasan uraian langkah – langkah Partial Least Square tersebut di
atas adalah sebagai berikut.:
32
X1.1 Y2.1 Y2,2 Y2.3 Y2.4
X1.2 Kompetensi
(X1)
X1.3
X2.1
X3.1
X3.2
Kompensasi
X3.3
(X3) Y1.1 Y1.2 Y1.3 Y1.4
X3.4
X3.5
33
a. Variabel eksogen
𝑋1.1 = 𝜆𝑋1.1 𝑋1 + 𝛿1
𝑋1.2 = 𝜆𝑋1.2 𝑋1 + 𝛿2
𝑋1.3 = 𝜆𝑋1.3 𝑋1 + 𝛿3
𝑋1.4 = 𝜆𝑋1.4 𝑋1 + 𝛿4
𝑋1.5 = 𝜆𝑋1.5 𝑋1 + 𝛿5
𝑋1.6 = 𝜆𝑋1.6 𝑋1 + 𝛿6
𝑋1.7 = 𝜆𝑋1.7 𝑋1 + 𝛿7
𝑋2.1 = 𝜆𝑋2.1 𝑋2 + 𝛿1
𝑋2.2 = 𝜆𝑋2.2 𝑋2 + 𝛿1
𝑋2.3 = 𝜆𝑋2.3 𝑋3 + 𝛿1
𝑋3.1 = 𝜆𝑋1.1 𝑋3 + 𝛿1
𝑋3.2 = 𝜆𝑋1.2 𝑋3 + 𝛿2
𝑋3.3 = 𝜆𝑋1.3 𝑋3 + 𝛿3
𝑋3.4 = 𝜆𝑋1.4 𝑋3 + 𝛿4
𝑋3.5 = 𝜆𝑋1.5 𝑋3 + 𝛿5
34
b. Variabel endogen
𝑌1.1 = 𝜆𝑌1.1 𝑌1 + 𝜀1
𝑌1.2 = 𝜆𝑌1.2 𝑌1 + 𝜀2
𝑌1.3 = 𝜆𝑌1.3 𝑌1 + 𝜀3
𝑌1.4 = 𝜆𝑌1.4 𝑌1 + 𝜀4
𝑌2.1 = 𝜆𝑌1.1 𝑌2 + 𝜀1
𝑌2.2 = 𝜆𝑌1.2 𝑌2 + 𝜀2
𝑌2.3 = 𝜆𝑌1.3 𝑌2 + 𝜀3
𝑌2.4 = 𝜆𝑌1.4 𝑌2 + 𝜀4
𝑌2.5 = 𝜆𝑌1.5 𝑌2 + 𝜀5
Keterangan:
X1 = Kompetensi
X2 = Pengalaman
X3 = Kompensasi
Y1 = Motivasi
Y2 = Kinerja
35
2) Inner Model, yaitu spesifikasi hubungan antar variabel laten
(structural model) disebut juga dengan innerrelation. Model
persamaan ditulis sebagaimana berikut:
𝑌1 = 𝛾1 𝑋1 + 𝛾2 𝑋2 + 𝛾3 𝑋3 + 𝜁1
𝑌2 = 𝛽1 𝛾1 𝑋1 + 𝛾2 𝑋2 + 𝛾3 𝑋3 + 𝜁2
3) Weight relation, yaitu estimasi nilai variabel laten. Inner dan outer
model memberikan spesifikasi yang diikuti dengan estimasi weight
relation dalamAlgoritma PLS sebagai berikut:
X1 = ∑k1 W k1Xk1
X2 = ∑k2 W k2Xk2
X3 = ∑k3 W k3Xk3
X4 = ∑k4 W k4Xk4
Y1 = ∑k1 W k1Xk1
Y2 = ∑k2 W k2Xk2
Langkah 5 : Estimasi
36
2. Estimasi Jalut (path estimate) yang menghubungkan antar variabel
laten dan estimasi loading antara variabel laten dengan
indikatornya.
1. Outer Model
a. Convergent Validity
37
b. Discriminant Vlidity
∑𝜆𝑖 2
AVE =
∑𝜆𝑖 2 + ∑𝑖 𝑣𝑎𝑟 (𝜀𝑖 )
(∑𝜆𝑖)2
pc =
(∑𝜆𝑖)2 + ∑𝑖 𝑣𝑎𝑟 (𝜀𝑖 )
2. Inner Model
38
Dimana 𝑅12 𝑅22 … 𝑅𝑝2 adalah R-square variabel endogen dalam model
persamaan. Besaran Q2 memiliki nilai dengan rentang 0<Q2<1, dimana
semakin mendekati 1 berarti model semakin baik. Besaran Q 2 ini setara
2
dengan koefisien determinasi total 𝑅𝑚 pada analisis jalur (path analysis).
H0 : 𝜆𝑖 = 0 𝑙𝑎𝑤𝑎𝑛
H1 : 𝜆𝑖 ≠ 0
H0 : 𝛾𝑖= 0 lawan
H1 : 𝛾𝑖≠ 0
39
pengaruh yang bermakna pada variabel laten terhadapvariabel laten
lainnya.
1. Jika nilai t-statistik lebih kecil dari nilai t-tabel (t-statistik < 1,96)
maka Ho diterima dan Ha ditolak.
2. Jika nilai t-statistik lebih besar atau sama dengan t-tabel (t-statistik
> 1,96), maka Ho ditolak dan Ha diterima.
Hipotesis 1
40
H1 = Terdapat hubungan antara Kompetensi terhadap Motivasi
Karyawan Swasta Samarinda.
Hipotesis 2
Hipotesis 3
Hipotesis 4
Hipotesis 5
Hipotesis 6
41
H0 = Tidak terdapat hubungan antara Kompensasi dan Kinerja
Karyawan Swasta Samarinda.
Hipotesis 7
42
BAB IV
43
Samarinda yang mengatur tanggungjawab perusahaan terhadap
masyarakat. Penting untuk pemerintah daerah selalu mengawasi kegiatan
perusahaa swasta tersebut yang diadakan tiap tahunnya.
44
perusahaan tersebut dan bertindak selaku pimpinan dalam pengurusan
tersebut.
45
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
46
duduki untuk kesehariannya, hal ini dapat dilihar dari skala dengan skor
2,7000 frekuensi anska bukti kerja.
Jumlah 20
100%
Rata – Rata Skor Xx
47
5.1.2 Variabel Pengalaman (X2)
Jumlah 20
100%
Rata – Rata Skor xx
48
Sehingga dengan demikian secara keseluruhan responden atau
karyawan swasta di Samarinda memiliki pengalaman yang termasuk baik
dengan skor rata – rata xx
49
Tabel 5.3 Rekapitulasi Tanggapan Responden Terhadap Variabel
Kompensasi (X3)
Jumlah 20
100%
Rata – Rata Skor Xx
50
5.1.4 Variabel Motivasi (Y1)
Motivasi kerja atau perintah kerja yang selama ini dirasakan oleh
para karyawan swasta di Samarinda menunujukan angka lumayan
dengan frekuensi skor nilai xx2,70 artinya sedang atau cukup. Semua itu
dapat diberikan nilai dengan angka skala angka penjelasan:
Jumlah 20
100%
Rata – Rata Skor Xx
51
5.1.5. Varibel Kinerja (Y2)
Melihat hasil kerja atau kinerja yang selama ini dirasakan oleh para
karyawan swasta di Samarinda menunujukan angka lumayan dengan
frekuensi skor nilai 2,70 artinya sedang atau cukup. Semua itu dapat
diberikan nilai dengan angka skala angka penjelasan:
Jumlah 20
100%
Rata – Rata Skor xx
52
5.2 Uji Validitas
Tabel 5.6
53
5.3 Uji Realibilitas
Tabel 5.7
Berdasarkan hasil analisis diperoleh R12 = 0,782. Hal ini berarti variabel
laten Kinerja dapat dijelaskan dengan baik oleh sistem pengukuran
Kompetensi, pengalaman, Kompensasisebesar 78%. Kemudian nilai
R22=0,707. Hal ini berarti variabel laten Motivasi dapat dijelaskan dengan
baik oleh Kompetensi, pengalaman, Kompensasi sebesar 71%.
54
5.5 Uji Hipotesis
55
6. Variable kompensasi, berpengaruh postif dan signifikan terhadap
kinerja pegawai swasta di Samarinda dengan nilai T sebesar 1,372
Semakin tinggi kompensasi pegawai makan akan semakin
meningkatkan kinerja pegawai swasta di Samarinda.
56
BAB VI
6.1 Kesimpulan
57
pegawai makan akan semakin meningkatkan kinerja pegawai
swasta di Samarinda.
6.2 Saran-saran
58
LAMPIRAN
59
PROGRAM STUDI AKUNTANSI / MANAJEMEN
MATAKULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
UNIVERSITAS MULAWARMAN
KUESINOER PENELITIAN
VARIABEL YANG MEMPENGARUHI
MOTIVASI DAN KINERJA PARA KARYAWAN
SWASTA DI KOTA SAMARINDA
Tanggal/Bulan/Tahun :
I. Identitas Responden
60
VARIABEL YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI DAN
KINERJA PARA KARYAWAN SWASTA DI KOTA
SAMARINDA
Keterangan:
Simbol Kategori Nilai/Bobot
SS Sangat Setuju 5
S Setuju 4
KS Kurang Setuju 3
TS Tidak Setuju 2
STS Sangat Tidak Setuju 1
Alternatif jawaban
No Pertanyaan SS S KS TS STS
5 4 3 2 1
A. Pengetahuan
1 Saya mempunyai pengetahuan
sesuai dengan kompetensi kerja
saya.
2 Saya selalu mengikuti pelatihan
untuk meningkatkan
kemampuan.
3 Sebagai pegawai tetap, saya
menyadari betapa pentingnya
pengetahuan untuk
4 Pekerjaan saya berhubungan
dengan kepentingan orang,
sehingga saya harus selalu
meningkatkan penge-tahuan
sesuai tuntutan perubahan
5 Demi meningkatkan kompetensi
kerja, saya menambah
pengetahuan internal dan
eksternal
B. Pengalaman
1 Saya selalu berusaha mengikuti
pendidikan dan pelatihan yang
sesuai dengan bidang
pekerjaan saya.
61
2 Pekerjaan yang saya lakukan
saat ini, sangat membutuhkan
pengalaman kerja yang saya
miliki.
3 Saya selalu mengerjakan
pekerjaan sesuai dengan
prosedur yang benar.
4 Pengalaman kerja yang saya
miliki membantu mengurangi
kesalahan yang saya lakukan
pada saat saya melaksanakan
pekerjaan.
5 Saya selalu menangani setiap
orang sesuai dengan prosedur
yang benar
C. Kompensasi
1 Gaji yang diterima sesuai
harapan
2 Bonus yag diberikan
perusahaan sebanding dengan
waktu kerja lembur
3 Tunjangan yang diterima sesuai
harapan
4 Puas dengan jaminan sosial
tenaga kerja yang diberikan
perusahaan
5 Besarnya jaminan kecelakaan
kerja sudah sesuai dengan
resiko pekerjaan.
6 Perusahaan memperhatikan
pemenuhan kebutuhan dan
fasilitas karyawan.
E. Motivasi
1 Keselamatan kerja dijamin oleh
perusahaan
2 Masalah yang terjadi di
perusahaan tidak
berpengaruhpada urusan
pribadi
3 Hubungan antar pegawai
berjalan dengan baik
4 Hubungan antar pegawai
dengan pimpinan berjalan
dengan baik
5 Penghargaan dalam pekerjaan
62
dapat memotivasi karyawan
untuk bekerja keras
6 Pimpinan selalu memberikan
dorongan dan semangat untuk
bekerja lebih baik
7 Mendapat pengakuan dan
penghargaan dari teman kerja
saat berhasil melakukan
pekerjaan dengan baik
8 Pihak perusahaan peduli atas
prestasi kerja yang dicapai.
F. Kinerja
1 Saya mampu menyelesaikan
tugas yang diberikan sesuai
dengan standar waktu yang
diberikan
2 Saya merasa standar waktu
yang telah ditentukan sesuai
dengan kemampuan saya
dalam penyelesaian pekerjaan
3 Saya merasa dari standar waktu
yang telah ditetapkan pimpinan
dapat mengetahui kinerja
pegawai
4 Saya merasa kerjasama dengan
rekan kerja dapat
meningkatkan hasil kerja saya
5 Suasana saling percaya, saling
menghormati serta saling harga
menghargai di dalam
perusahaan dapat
meningkatkan semnagat saya
untuk berprestasi dalam bekerja
6 Menurut saya, selama ini para
pegawai mengikuti instruksi
kerja yang telah diberikan oleh
atasan.
7 Saya merasa hasil kerja dapat
mencerminkan semnagat kerja
seorang pegawai.
63
NO JK PD x11 x12 x13 x14 x15 x21 x22 x23 x24 x25 x31 x32 x33 x34 x35 x3
1 1 2 4 4 4 4 5 4 3 4 4 4 3 3 3 5 4
2 1 2 5 3 5 5 5 4 4 5 4 4 2 3 2 5 5
3 1 2 5 4 5 5 4 4 5 5 5 4 3 2 3 4 4
4 1 2 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3
5 1 2 4 4 5 4 4 4 3 4 4 3 5 5 5 5 4
6 1 3 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 1 1 1 2 4
7 1 2 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 4 4 4
8 1 2 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 4 4 4
9 1 5 5 4 5 4 5 5 4 5 4 4 5 5 4 4 4
10 1 2 5 3 5 5 5 4 4 5 4 4 2 3 2 5 5
11 1 2 4 3 5 4 4 3 4 5 5 4 4 5 4 4 4
12 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3
13 2 2 4 2 5 5 4 2 2 5 1 4 5 5 5 5 5
14 2 4 4 4 4 5 5 4 5 5 4 4 4 3 4 4 4
15 1 2 5 4 5 5 4 4 5 5 5 4 3 2 3 4 4
16 2 2 4 5 5 5 5 4 5 4 5 5 4 4 4 4 4
17 1 2 5 4 4 5 4 4 4 3 5 4 4 4 4 4 4
18 1 4 4 4 5 4 4 4 3 4 4 3 5 5 5 5 4
19 1 2 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 1 1 1 2 4
20 1 2 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 4 4 4
64