Anda di halaman 1dari 9

1

MINAT SISWA DALAM MENGIKUTI KEGIATAN


EKSTRAKURIKULER PRAMUKA DI SMA YLPI PEKANBARU

Amalian Sitorus1, Titi maemunaty2,Widiastuti3


Amaliansitorus4@gmail.com 082285356294 Asbahar1@yahoo.com, Asbahar1@yahoo.com

PRODI PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS RIAU

Abstract: The formilition of the poblem in this study is weather the students
interest in partiipatian in scout’s ectracurriculer ativuities is onsidered high. The aim of
this study to determine the levelbof student’s interest in participating scout’s
extracurriculer activity in senior high school of YLPI Pekanbaru. The benefits of this
research is the first step in applaying all knowledge that has been gained during the
leturing and gain the knowledge and insight on matters relating to the student’s interest
in participating in scout activities. This is a descriptive study with qualitative approach.
Population in this study is 290 people. Sampling in this study by using purposive.
Instrument used in this study was a questionarecontaining 75 statements, the studen’s
intereset in participating scout’s extraurriculer in senior high school of YLPI
Pekanbaru with indicators: 1) ceremony, 2) Line, 3) Rigging, 4) Cipher, 5) Compas, 6)
Scout, 7) Social activity, 8) Scout. The result of this study is that the student’s interest
in participating scout extracurriculer activites in senior high shool of YLPI Pekanbaru
is high.

Keywords: Interest, Extracurricural, Scout.


2

MINAT SISWA DALAM MENGIKUTI KEGIATAN


EKSTRAKURIKULER PRAMUKA DI SMA YLPI PEKANBARU

Amalian Sitorus1, Titi maemunaty2,Widiastuti3


Amaliansitorus4@gmail.com 082285356294, Asbahar1@yahoo.com, Asbahar1@yahoo.com

PRODI PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS RIAU

Abstrak: Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah minat siswa
dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler pramuka di SMA YLPI Pekanbaru sudah
tergolong tinggi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat minat siswa
dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler pramuka di SMA YLPI Pekanbaru. Manfaat
dari penelitian ini adalah sebagai langkah awal dalam mengaplikasikan semua ilmu
yang telah diperoleh selama duduk dibangku perkuliahan, dan menambah pengetahuan
dan wawasan mengenaihal-hal yang berkaitan dengan minat siswa dalam mengikuti
kegiatan pramuka. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan kualitatif.
Populasi dalam penelitian ini adalah 290 orang. Pengambilan sampel dalam penelitian
ini menggunakan purposive. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah
angket yang berisikan 75 item pernyataan, minat siswa dalam mengikuti kegiatan
ekstrakurikuler pramuka di SMA YLPI Pekanbaru, dengan indikator 1) Upacara, 2)
PBB, 3) Morse, 4) Tali temali, 5) Sandi, 6) Kompas, 7) Bakti Sosial, 8) Perkemahan.
Dari hasil penelitian diketahui bahwa minat siswa dalam mengikuti kegiatan
ekstrakurikuler pramuka di SMA YLPI Pekanbaru berada pada kategori tinggi.

Kata kunci: Minat, Ekstrakurikuler, Pramuka


3

PENDAHULUAN

Dalam Undang-Undang Republik Indonesia (U.U.RI) Nomor 20 Tahun 2003


pasal 26 ayat 1 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan : Pendidikan
Nonformal diselenggarakan bagi warga masyarakat yang memerlukan layanan
pendidikan yang berfungsi sebagai pengganti, penambah, dan atau pelengkap
pendidikan formal dalam rangka mendukung pendidikan sepanjang hayat. Pendidikan
Nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia
yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta
bertanggung jawab.
Untuk mensentralisasikan tujuan pendidikan nasional diatas, mak asalah satu
kegiatan yang berperan penting adalah kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan
ekstrakurikuler disekolah juga dapat dijadikan sebagai wadah dalam usaha
mengembangkan potensi yang dimiliki oleh siswa sesuai dengan minat, bakat dan
kemampuan yang dimilikinya, karena bentuk kegiatan inia dalah bentuk kegiatan non
formal
Menurut Suryosubroto (1997:270) kegiatan ekstrakurikuler dimaksudkan untuk
mengembangkan salah satu bidang pelajaran yang diminati oleh sekelompok siswa,
misalnya olahraga, kesenian, berbagai macam keterampilan dan kepramukaan
diselenggarakan di sekolah di luar jam pelajaran biasa. Lebih lanjut Suryosubroto
(1997:271) mengemukakan kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan tambahan di luar
struktur program yang dilaksanakan di luar jam pelajaran biasa agar memperkaya dan
memperluas wawasan pengetahuan dan kemampuan siswa.
Pendidikan luar sekolah ada dilakukan di sekolah, salah satu diantaranya adalah
kegiatan pramuka sebagai ekstrakurikuler, bertujuan untuk membentuk setiap siswa
agar memiliki kepribadian yang beriman, bertaqwa, berakhlak mulia, berjiwa patriotik,
taat hukum, disiplin, menjunjung tinggi nilai-nilai luhur bangsa, dan memiliki
kecakapan hidup sebagai kaderbangsa dalam menjaga dan membangun Negara
Kesatuan Republik Indonesia, mengamalkan Pancasila, serta melestarikan lingkungan
hidup (UU No12 Tahun 2010 Bab II Pasal 4).
Menurut Azrul Azwar (2012:05) kepramukaan adalah proses pendidikan diluar
lingkungan sekolah dan keluarga yang diselenggarakan dalam kegiatan yang menarik,
menyenangkan, sehat, teratur, terarah, danpraktis. Kegiatan ini dilakukan dialam
terbuka dengan prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan, yang bertujuan
untuk membentuk watak, akhlak, dan budipekerti yang baik.
Berdasarkan penjelasan diatas bahwa pendidikan kepramukaan merupakan
pendidikan non formal, dimana pendidikan pramuka dilakukan diluar jadwal sekolah.
Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2010 Pasal 11 bahwa “Pendidikan
kepramukaan dalam system pendidikan nasional termasuk dalam jalur pendidikan non
formal yang diperkaya nilai-nilai gerakan pramuka dalam pembentukan kepribadian
yang berakhlak mulia, berjiwa patroik, taat hukum, disiplin, menjunjung tingg inilai-
nilai luhur bangsa, dan memiliki kecakapan hidup. Oleh sebab itu, untuk mengikuti
kegiatan kepramukaan ini agar berjalan dengan baik dan efisien, maka diharapkan
bagisiswa untuk menegakkan sikap disiplin dalam kegiatan pramuka.
Menurut Slameto mengungkapkan bahwa minat adalah suatu rasa lebih suka dan
rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh (Slameto,
4

2003:180). Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri
sendiri dengan sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, maka
semakin berminat.Minat merupakan kecenderungan untuk memilih aktivitas tertentu,
kecenderungan yang terarah secara intensif terhadap sesuatu yang menimbulkan
perasaan senang dan tertarik sehingga individu termotivasi untuk melakukan aktivitas-
aktivitas yang disenanginya dalam jangka waktu yang cukup lama. Anak yang berminat
pada sesuatu akan memberikan perhatian kepadanya, mencarinya, mengarahkan diri
kepadanya, atau berusaha mencapai atau memperoleh sesuatu yang bernilai baginya.
Minat menjadi sumber motivasi yang kuat dalam belajar anak. Anak yang berminat
terhadap sebuah kegiatan akan berusaha lebih keras untuk meraih yang diinginkannya
dibandingkan dengan anak yang kurang berminat atau merasa bosan dan tidak suka
terhadap suatu hal.
Selain mengikuti proses belajar mengajar di sekolah, peserta didik di SMA YLPI
Pekanbaru diharapkan dapat memanfaatkan kegiatan ektrakulikuler terutama kegiatan
kepramukaan guna menunjang kegiatan pengembangan dirinya. Kegiatan ektrakulikuler
kepramukaan merupakan kegiatan pendidikan di luar mata pelajaran untuk membantu
pengembangan peserta didik sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, serta minat
masing-masing

Tabel1 :Jumlah siswa yang mengikuti dan tidak mengikuti ekstrakulikuler Pramuka
No Kelas Jumlah Yang mengikut ikegiatan Tidak mengikuti kegiatan
pramuka pramuka

1 X IPA 1 38 13 25
2 X IPA 2 37 9 28
3 X IPS 1 36 10 26
4 X IPS 2 34 11 23
5 XI IPA 1 38 9 29
6 XI IPA 2 37 7 30
7 XI IPS1 36 17 19
8 XI IPS 2 34 14 20
Jumlah 290 90 200

Sumber: Pembina Pramuka SMA YLPI Pekanbaru Tahun ajaran 2014-2015.

Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa siswa yang mengikuti kegiatan
ekstrakurikuler pramuka sangat sedikit, hal ini yang belum diketahui apa penyebab dan
bagaimana minat siswa yang ikut pramuka tentang pelaksanaan pramuka?
Berdasarkan pengamatan dengan Pembina pramuka di SMA YLPI PEKANBARU
ditemukan beberapa fenomena atau permasalahan pelaksanaan kegiatan pramuka
sebagai berikut:
1. Kurangnya fasilitas pramuka yang ada di SMA YLPI Pekanbaru, contohnya
belum ada ruangan pramuka tersendiri, tenda perkemahan yg masih sedikit.
2. Pembina tidak dating pada waktunya, contohnya Pembina sering dating telat
pada jadwal kegiatan pramuka.
3. Siswa tidak mengikuti kegiatan kepramukaan sesuai waktu yang sudah
ditentukan. Hal ini terlihat dari siswa yang sering terlambat saat hadir dalam
kegiatan kepramukaan berlangsung, seperti kegiatn (upacara, pbb,
perkemahan, baktisosial) dan sebagainya.
5

Dari uraian diatas dalam latar belakang maka dapat dirumuskan permasalahan
sebagai berikut:
“Apakah minat siswa dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler pramuka di SMA
YLPI Pekanbaru tergolong tinggi?”
Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui tingkat minat siswa dalam
mengikuti kegiatan ekstrakurikuler pramuka di SMA YLPI Pekanbaru.
Berdasarkan tujuan penelitian diatas adapun manfaat penelitian ini sebagai
berikut:
1. Manfaat bagi peneliti diharapkan sebagai langkah awal dalam
mengaplikasikan semua ilmu yang telah diperoleh selama duduk dibangku
perkuliahan, dan menambah pengetahuan dan wawasan mengenai hal-hal yang
berkaitan dengan minat siswa dalam mengikuti kegiatan pramuka.
2. Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan minat siswa dalam mengikuti
kegiatan pramuka
3. Sebagai informasi bagi sekolah mengenai pentingnya meningkatkan minat
siswa dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler pramuka agar menjadikan
siswa menjadi seorang yang cakap dan terampil.

METODE PENELITIAN

Tempat penelitian adalah tempat dimana kegiatan penelitian ini dilakukan.


Penentuan lokasi di maksudkan untuk mempermudah dan memperjelas objek yang
menjadi sasaran penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di SMA YLPI Pekanbaru.
Jenis Penelitian adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif.
Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel
mandiri, baik satu variabel atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan. atau
menghubungkan dengan variabel lain. Sementara kuantitatif adalah penelitian dengan
memperoleh data yang berbentuk angka atau data kualitatif yang di angkakan.
(Sugiyono, 2013 :14).
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : obyek / subyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peniliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sogiyono, 2011 :61). Populasi yang
digunakan dalam penilitian ini adalah seluruh siswa SMA YLPI Pekanbaru yang
berjumlah 8 kelas dengan 290 siswa.
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
(Sugiyono, 2011:62). Sampel uji coba ditetapkan oleh peneliti sebanyak 30 orang
dengan mengambil 3 orang sebagai uji coba setiap kelasnya. Setiap 3 orang responden
dari setiap kelas ditentukan dengan undian, sementara yang sudah masuk sampel uji
coba tidak dapat masuk sebagai sampel penelitian. Untuk menentukan sampel
penilitian, peniliti menggunakan teknik purposive sampling.
Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
observasi, wawancara, dan penyebaran kusioner (angket). Dalam penelitian ini teknik
analisis data yang digunakan adalah tipe penelitian dengan pendekatan kuantitatif,
sehingga nantinya peneliti dapat mendeskripsikan informasi dan data yang diperoleh
dalam penelitian, dimana pengelolaan data dilakukan secara manual data dilakukan dari
hasil kusioner kemudian ditabulasi dalam bentuk distribusi frekuensi dan kemudian
dianalisis.
6

HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan dari hasil pengolahan data keseluruhan indikator, dapat dirangkum


dengan tabel berikut:

Tabel 4.1: Hasil Rekapitulasi Minat siswa dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler
Pramuka di SMA YLPI Pekanbaru dari seluruh indikator

NO INDIKATOR Alternatif Jawaban


SS S KS TS SS+S KS+TS
1 Upacara 42.66 41.00 14.66 1.66 83.66 16.32
2 PBB 26.66 38.10 24.29 10.96 64.76 35.25
3 Tali Temali 17.03 35.92 26.68 20.37 52.95 40.05
4 Semaphore 30.27 41.28 14.87 13.58 71.55 28.45
5 Kompas 38.33 40.80 13.33 7.50 79.13 20.83
6 Perkemahan 38.87 40.57 17.23 3.32 79.44 20.55
7 Bakti Sosial 38.10 49.51 10.46 2.37 88.04 12.83
8 Pembina Pramuka 41.22 43.94 11.51 3.33 85.16 14.84
JUMLAH 275.90 331.12 135.82 63.09
RATA-RATA 34.49 41.39 16.98 7.89 75.59 24.41
Sumber: Hasil Pengolahan Angket Penelitian

Berdasarkan tabel 4.1 diatas terdapat 8 indikator pilihan jawaban responden


dengan 4 alternatif jawaban yaitu, sangat setuju (SS) setuju (S), kurang setuju (KS),
tidak setuju (TS). Berdasarkan 4 alternatif pilihan jawaban tersebut, skor persentase
yang paling tertinggi sebagai pilihan jawaban responden adalah setuju (S), dengan skor
41,39%. Jika dilihat dari pilihan jawaban responden berdasarkan indikator no 7 tentang
bakti sosial, jawaban responden yang memilih setuju (S) pada indikator tersebut yang
tertinggi dengan skor persentase 49,51%.
Selanjutnya alternatif jawaban responden yang skor persentasenya berada diurutan
ke dua yang masih tergolong tinggi setelah pilihan setuju (S) adalah pilihan jawaban
responden sangat setuju (SS) yaitu 34,49%. Dari alternatif jawaban responden yang
memilih sangat setuju (SS) jika dilihat dari indikator no 1 tentang upacara, diperoleh
skor persentase 42,66%.
Dan diikuti oleh alternatif pilihan jawaban responden kurang setuju (KS) dengan
skor persentase 16,98%, sehingga menempati posisi dengan interprestasi skor
persentase sedang. Jika dilihat dari indikator pilihan jawaban responden kurang setuju
(KS), pada indikator 3 tentang tali menali atau simpul memperoleh skor persentase yang
cukup tinggi yaitu 26,68%. Namun untuk pilihan jawaban responden kurang setuju
adalah tergolong rendah.
Untuk alternatif pilihan jawaban responden tidak setuju (TS) menempati posisi ke
keempat, setelah pilihan jawaban setuju (S), sangat setuju (SS), dan kurang setuju (KS)
diperoleh skor persentase 7,89% sehingga interprestasi skor persentase dikategorikan
rendah. Dimulai dari indikator 3 tentang tali menali atau simpul dengan perolehan skor
persentase 20,37% yang tergolong tinggi untuk pilihan jawaban responden tidak setuju
(TS).
7

Menurut kwarnas Murni Baheram (2006: 109) upacara adalah serangkaian


perbuatan yang ditata dalam suatu ketentuan praturan yang wajib dilaksanakan dengan
khidmat shingga merupakan kegiatan yang teratur dan tertib, untuk membentuk suatu
tradisi dan budi pekerti yang baik.
Menurut Musnafirah (2007: 79). Baris-berbaris adalah suatu wujud latihan fisik,
diperlukan guna menanam kan kebiasaan dalam tata cara hidup Angkatan Bersenjata/
masyarakat yang diarahkan kepada terbentuknya suatu perwat akan tertentu.
Menurut Munasifah (2007: 58) Tali temali (pionering) adalah kegiatan-kegiatan
para perintis seperti membuat jembatan, menara pandang/intai, benteng.
Menurut Lilis Sumiati (2008: 27) semaphore adalah suatu cara untuk mengirim
dan menerima berita dengan menggunakan 2 buah bendera,dimana masing-masing
bendera tersebut berukuran 45cm x 45cm. sedangkan warna yang sering dipergunakan
adalah merah dan kuning dengan warnah merah selalu berada dekat tangkainya.
Menurut Lilis Sumiati (2008: 28) Morse sebenernya nama orang Amerika yang
menemukan sebuah cara agar setiap manusia dapat saling berhubungan, cara tersebut
ditemukannya pada tahun 1837 tetapi baru dapat diterima untuk dipergunakan di
seluruh dunia tahun 1851 dalam Konferensi Internasional.
Menurut Munasifah (2007: 48) kompas adalah alat untuk menetapkan / mencari
arah mataangin, gunanya oleh para pelaut,penerbang,perkemah,pemburu dan petualang.
Kegiatan pramuka sangat identik dengan adanya perkemahan, menurut kwarnas
dalam Murni Baheram (2006: 134) berkemah adalah suatu reaksi yang bersifat edukatif
yang dilaksanakan di alam terbuka dengan prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode
Kepramukaan serta system among, dimana terjadi proses pendidikan dalam bentuk
pembelajaran interaktif, untuk mencapai tujuan dan sasaran pendidikan.
Kwarnas dalam Murni Baheram (2006: 71) Pembina pramuka adalah anggota
dewasa yang langsung bergiat bersama peserta didik, membimbing, memberikan
dukungan dan fasilitas agar para peserta didik dapat bergiat dengan teman-teman dalam
satuanya dengan riang gembira, tekun, terjamim, keselamatanya, sehingga acara
kegiatan tersebut dapat dilaksanakan dengan lancar dan menghasilkan kepuasaan batin
pada semua peserta didik.

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian, maka simpulan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Minat siswa dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler pramuka di SMA YLPI
Pekanbaru ditinjau dari Upacara tergolong sangat tinggi
2. Minat siswa dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler pramuka di SMA YLPI
Pekanbaru ditinjau dari PBB tergolong tinggi. Artinya responden sudah
menerapkan PBB dengan baik dan benar.
3. Minat siswa dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler pramuka di SMA YLPI
Pekanbaru ditinjau dari tali menali atau simpul tergolong sedang. Artinya
responden masih jarang menerapkan pengetahuan mengenai simpul dengan baik
dan benar di kehidupan sehari-hari.
8

4. Minat siswa dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler pramuka di SMA YLPI


Pekanbaru ditinjau dari semaphore atau morse tergolong tinggi. Artinya
responden sudah memahami makna dari semaphore atau morse agar bisa di
terapkan di kehidupan apabila di perlukan.
5. Minat siswa dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler pramuka di SMA YLPI
Pekanbaru ditinjau dari kompas tergolong tinggi. Artinya responden sudah
memahami tata cara penggunaan kompas dan bisa digunakan saat keadaan
darurat.
6. Minat siswa dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler pramuka di SMA YLPI
Pekanbaru ditinjau dari perkemahan tergolong tinggi. Artinya responden sudah
menerapkan nilai-nilai dan norma atau aturan di dalam kegiatan perkemahan.
7. Minat siswa dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler pramuka di SMA YLPI
Pekanbaru ditinjau dari bakti sosial tergolong sangat tinggi. Artinya responden
sudah memahami pentingnya berbagi dan saling peduli dengan sesama.
8. Minat siswa dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler pramuka di SMA YLPI
Pekanbaru ditinjau dari pembina pramuka tergolong sangat tinggi. Artinya
responden sangat memahami peran penting seorang pembina pramuka.

Rekomendasi

1. Kepada siswa pramuka yang mengikuti kegiatan pramuka di SMA YLPI


Pekanbaru, untuk dapat mempertahankan kekompakan dalam melaksanakan
kegiatan pramuka dan menjadikan menjadi pendorong dan motivasi yang kuat
untuk mencapai keberhasilan di dunia maupun di akhirat.
2. Kepada pihak sekolah di harapkan akan terus menjadi jembatan penghubung
untuk para siswa dalam menyalurkan minatnya terkhusus minat siswa dalam
kegiatan pramuka.
3. Kepada pemerintah dan instansi terkait untuk lebih memperhatikan anggota
pramuka yang mengikuti kegiatan pramuka dan memberikan kesempatan pada
mereka untuk tetap mengikuti kegiatan pramuka ini karena sangat berpengaruh
terhadap perkembangan bangsa dan negara.

DAFTAR PUSTAKA

Abdu ahmadi dan Widodo Supriyono. 2014. Pisikologi Belajar. RinkeCipta. Jakarta.
Andri Bob Sunardi. 2013. Boyman Ragam Latih Pramuka. PT. Nuansa Indah. Bandung.
AzrulAzwar. 2012. Mengenal Ragam Pramuka. Erlangga.Bekasi.
Drs.B. Suryosubroto. 2002. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. RinekaCipta. Jakarta.
Elizabeth B. Hurlock. 1980. Pisikologi Perkembangan. Erlangga. Jakarta.
MishabahulMunir. 2014. Sakti Pramuka Panduan Super Komplit Untuk Siaga
Penggalang, Penegak. Salmahat Hublishing. Semarang.
9

Mulyono, MA.2014. Manajemen Administrasi dan Organisasi Pendidikan. AR-Ruzz


Media. Jogjakarta.
Sugiyono. 2012. Statistika Untuk Penelitian. Alfa Beta. Bandung.
Universitasriau. 2013. Buku Panduan Tugas Akhir Mahasiswa SI FKIP UR. UNRI Pres.
Pekanbaru.

Anda mungkin juga menyukai