2085-580X
Ahmad Darmawi
1
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Industri Sekretariat Jenderal
Sekolah Menengah Kejuruan - SMTI Pontianak Jl. Sulawesi Dalam No.31. Pontianak
2
Faculty of Agriculture Tecnology UGM, jln. flora 1 Bulaksumur Sleman
3
Jurusan Teknik Arsitektur dan Perencanaan Fakultas Teknik
Universitas Gadjah Mada Jl. Grafika No. 2 Yogyakarta 55281
e-mail: darmawi@kemenperin.go.id
ABSTRAK
Lingkungan pantai merupakan suatu kawasan yang spesifik, dinamis, kaya keanekaragaman hayati dan
banyak manfaatnya bagi masyarakat. Lingkungan pantai ini sangat potensial untuk dikembangkan baik
sebagai kawasan wisata, budaya, pertanian, pertambangan, perikanan dan laboratorium alam bagi
kepentingan ilmiah, dalam kenyataannya banyak pengelola kebersihan menghadapi berbagai masalah
dan kendala sehingga mereka tidak dapat menyediakan pelayanan yang baik sesuai dengan ketentuan
teknis dan harapan masyarakat. Disana sini sering terjadi pencemaran akibat pengelolaan yang kurang
baik sehingga menimbulkan berbagai masalah pencemaran selama pelaksanaan kegiatan teknis
penanganan persampahan. Hasil penelitian didapatkan komposisi berat sampah oranik pada kawasan
wisata pantai 78,17% merupakan daun-daun, 19,87% sisa limbah rumah makan. Komposisi volume
sampah organik pada kawasan wisata pantai 63,26% merupakan daun-daun, 33,27% sisa limbah rumah
makan.
Kata kunci: Potensi timbulan sampah, objek pariwisata, pantai baru Jogjakarta
ABSTRACT
The coastal environment is a specific area, dynamic, rich in biodiversity and many benefits to the
community. This coastal environment is very potential to be developed both as a tourist area, culture,
agriculture, mining, fishery and natural laboratory for scientific interest, in fact many sanitation managers
face various problems and constraints so they cann’t provide good service in accordance with technical
provisions and expectations Community. Here there is often pollution due to poor management resulting in
various problems of pollution during the implementation of technical activities handling waste. This study
is aimed the result of the research, it is found that the weight composition of oranik in coastal tourism area
is 78,17% is leaves, 19,87% waste of restaurant waste. The composition of volume of organic waste in
coastal tourism area is 63,26% are leaves, 33,27% waste of restaurant waste.
Keywords: Potential of waste generation, tourism object, new beach of Jogjakarta
61
POTENSI TIMBULAN SAMPAH PADA OBJEK PARIWISATA BARU DI KABUPATEN BANTUL YOGYAKARTA… Ahmad
Darmawi
62
Jurnal Penelitian Teknologi Industri Vol. 9 No. 1 Juni 2017 : 61-71 ISSN No.2085-580X
400
350
300
250
200
150
100
50
0
Kamis Jum’at Sabtu Minggu Senin Selasa Rabu Kamis
Volume 374 273 410 176 218 195 243 223
Berat 21,6 15,8 23,7 10,2 12,6 11,3 14,1 12,9
63
POTENSI TIMBULAN SAMPAH PADA OBJEK PARIWISATA BARU DI KABUPATEN BANTUL YOGYAKARTA… Ahmad
Darmawi
Gambar 1 dapat dilihat besarnya volume sangat kecil pada hari minggu yaitu
volume timbulan dan berat timbulan sebesar 178 liter pada kondisi cuaca
sampah daun Cemara Udang. Volume normal. Sedangkan berat contoh timbulan
contoh timbulan daun Cemara Udang daun Cemara Udang sangat besar terjadi
sangat besar terjadi pada hari sabtu yaitu pada hari sabtu sebesar 23,7 Kg dan berat
sebesar 410 liter dikarenakan kondisi pada contoh timbulan daun Cemara Udang
saat dilkukanpengambilan contoh timbulan sangat kecil pada hari minggu sebesar 10,2
sampah daun Cemara Udang dilapangan Kg.
turunnya hujan selama 25 menit, dan
Gambar 2 menunjukkan peta kawasan data hasil pengukuran, untuk luas area
pengukuruan luas area yang ditumbuhi kawasan Pantai Baru yang di tumbuhi
pohon Cemara Udang di Pantai Baru, pohon cemara udang adalah lebar 80 meter
pengukuran yang dilakukan ditandai dan panjangnya 467 meter, sehingga luas
dengan garis merah putus-putus. area yang terdapat tumbuhan pohon
Pengukuran dilakukan sebanyak sepuluh cemara udang adalah 37.360 meter
titik dengan lebar pengukuran 80 meter dan persegi. Untuk jumlah pohon cemara udang
panjang titik pengukuran 50 meter. Dalam pada area luas tersebut terdapat sebanyak
setiap kotak pengukuran dihitung jumlah 726 batang, Pohon Akasia sebanyak 85
pohon cemara udang serta beberapa jenis batang, Pohon Pandan 11 rumpun dan
pohon dan tumbuhan lain yang ada dalam Pohon Ketepeng 2 batang.
area pengambilan titik pengukuran. Dari
64
Jurnal Penelitian Teknologi Industri Vol. 9 No. 1 Juni 2017 : 61-71 ISSN No.2085-580X
40
36
area 1 area 2 area 3 area 4 area 5 area 6 area 7 area 8 area 9 area 10
500
400
300
200
100
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Vol (Liter) 541 264 436 554 594 581 587 502 495 238
Berat (Kg) 31,26 15,25 25,16 32,03 34,31 33,55 33,93 28,98 28,59 13,73
Gambar 3 dan Gambar 4 memberikan Baru Kabupaten Bantul sebesar 4.792 liter
data jumlah pohon Cemara Udang dan dan 276 kg.
timbulan sampah daun cemara udang
berdasarkan pengukuran yang dilakukan
b. Pengukuran Timbulan Sampah
peneliti. Area pengukuran 5 merupakan
Warung Makan
pohon Cemara Udang paling banyak yaitu
Berdasarkan hasil observasi dan
90 pohon, dengan volume timbulan sebesar
pengamatan yang dilakukan selama
594 liter dan berat timbulan sebesar 34,31
penelitian terdapat 78 bangunan kios dan
kg. Area pengukuran 10 terdapat pohon
warung makan yang berada dalam
cemara udang paling sedikit yaitu 36
kawasan Pantai Baru. Pada kenyataannya
batang, dengan volume timbulan sebesar
tidak seluruh kios dan warung makan
238 liter dan berat timbulan sebesar 13,73
menjalankan usahanya setiap hari. Pada
kg. Berdasarkan data pengukuran timbulan
saat pengambilan data primer ini dilakukan
sampah daun Cemara Udang setiap area
hanya didapati ± 12 kios dan warung
pengukuran maka didapatkan total jumlah
makan saja membuka usahanya pada hari
volume serta berat timbulan sampah daun
senin – jumat, sedangkan untuk hari sabtu
Cemara Udang perhari di kawasan Pantai
65
POTENSI TIMBULAN SAMPAH PADA OBJEK PARIWISATA BARU DI KABUPATEN BANTUL YOGYAKARTA… Ahmad
Darmawi
dan minggu terdapat ± 58 kios dan warung makannya antara pukul 08.00 – 19.00 Wib.
makan. Pengambilan data volume (liter) Pada pengambilan timbulan sampah yang
dan berat (kg) timbulan sampah yang dihasilkan oleh lima warung makan selama
dihasilkan dari tiap kios dan warung makan delapan hari secara berurutan (SNI, 1994) .
untuk mendapatkan data timbulan sampah Dari data contoh timbulan sampah dari
perharinya peneliti mengambil 5 warung lima warung makan yang diukur didapatkan
makan dari ±12 kios dan warung makan volume contoh timbulannya yaitu rata-rata
yang membuka usahanya. Dimana setiap sebesar 105 liter perhari, sedangkan berat
harinya warung makan yang peneliti ambil contoh timbulan sampah warung makan
datanya menjalankan usah warung rata-rata sebesar 12,55 kilogram perhari.
350
300
250
200
150
100
50
0
Kamis Jum’at Sabtu Minggu Senin Selasa Rabu Kamis
Volume (liter) 64 44 67 116 404 47 45 52
Berat (kg) 7,6 5,2 8 13,8 48,7 5,6 5,3 6,2
Analisis data secara grafik Gambar 5 sangat besar terjadi pada hari minggu
menunjukkan bahwabesarnya volume sebesar 48,7 Kg dan berat contoh timbulan
contoh timbulan dan berat contoh timbulan sampah warung makan sangat kecil pada
sampah dari lima warung makan. Volume hari selasa sebesar 5,3 Kg.
contoh timbulan sampah warung makan Untuk mengetahui contoh timbulan
sangat besar terjadi pada hari senin yaitu sampah kios dan warung makan yang ada
sebesar 404 liter dikarenakan pada hari di kawasan Pantai Baru Kabupaten Bantul
minggunya merupakan hari libur sehingga adalah dengan membandingkan
didapati begitu banyak pengunjung yang pengukuran contoh sampah warung makan
datang dan hadir bersama keluarganya yang diambil dari 5 warung makan selama
untuk berwisata dan makan di kawasan delapan hari, dengan seluruh kios dan
Pantai Baru. Volume contoh timbulan warung makan kawasan Pantai Baru yang
sampah warung makan sangat kecil pada membuka usahanya dari hari senin sampai
hari selasa yaitu sebesar 45 liter karena dengan minggu Tabel 1, dengan
pengunjung dan wisata relatif berkurang mengasumsikan bahawa volume dan berat
pada hari tersebut. Sedangkan berat timbulan sampah pada saat pengukuran
contoh timbulan sampah warung makan adalah sama :
66
Jurnal Penelitian Teknologi Industri Vol. 9 No. 1 Juni 2017 : 61-71 ISSN No.2085-580X
4792
5000
4000
3000
2000 1218
1000 252
0
sampah daun sampah sampah Warung
cemara udang Warung makan makan sabtu -
senin - jumat minggu
67
POTENSI TIMBULAN SAMPAH PADA OBJEK PARIWISATA BARU DI KABUPATEN BANTUL YOGYAKARTA… Ahmad
Darmawi
276,79
300
200 145,58
100 30,12
0
sampah daun
cemara udang
68
Jurnal Penelitian Teknologi Industri Vol. 9 No. 1 Juni 2017 : 61-71 ISSN No.2085-580X
1.19% % Berat
0.41% 0.91% 0.96%
Kertas
33.27% Kayu
Plastik
63.26%
Gelas
Daun cemara udang
Sisa makanan warung
0.26% % Volume
0.52% 1.04%
0.13%
Kertas
19.87%
Kayu
Plastik
78.17% Gelas
Daun cemara udang
Sisa makanan warung
69
POTENSI TIMBULAN SAMPAH PADA OBJEK PARIWISATA BARU DI KABUPATEN BANTUL YOGYAKARTA… Ahmad
Darmawi
Dari Gambar 10 dan Gambar 11 diatas Creswell, J.W. (2009). Research Design:
menjelaskan bahwa sampah organik Qualitative, Quantitative, and Mixed
seperti komposisi berat dan volume Methids Approachhes. Third Edition.
California:SAGE publication.
timbulan sampah lebih bersifat untuk
mempermudah pengertian umum, untuk Damhuri dan Padmi. (2010). Pengolahan
menggambarkan komponen sampah yang Sampah. Program Studi Teknik
cepat terdegradasi (cepat membusuk), Lingkungan Fakultas Teknik Sipil dan
terutama yang berasal dari sisa makanan. Lingkungan, Institut Teknologi Bandung.
Sampah yang membusuk (garbage) adalah
sampah yang dengan mudah Darmawi, A. (2013). The Composting Of
terdekomposisi karena aktivitas Casuarina Equisetifolia L As A Solution To
mikroorganisme. Dengan demikian Create The Zero Waste Area In Pantai
pengelolaannya menghendaki kecepatan, Baru Distric Bantul. Unpublished Thesis.
Gadjah Mada University, Yogyakarta.
baik dalam pengumpulan, pembuangan,
maupun pengangkutannya. Pembusukan Hariyani, N., Prasetyo, H., & Soemarno, S.
sampah ini dapat menghasilkan bau tidak (2013). Partisipasi Pemulung Dalam
enak, seperti amoniak dan asam-asam Pengelolaan Sampah Di Tpa Supit Urang
volatil lainnya. Selain itu, dihasilkan pula Mulyorejo Sukun Kota Malang. Jurnal
gas-gas hasil dekomposisi, seperti gas Pembangunan Dan Alam Lestari, 4(1).
metan dan sejenisnya, yang dapat
membahayakan keselamatan bila tidak Irawanto. (2006). Penggunaan Tanaman
Actinorhizal Casuarina Equisetifolia L Pada
ditangani secara baik (Damhuri dan Padmi,
Rehabilitasi Lahan Alangalang Dengan
2010). Penumpukan sampah yang cepat Sistem Agroforestri. Yogyakarta.
membusuk perlu dihindari. Sampah www.irwantoshut.com diakses pada 10
kelompok ini kadang dikenal sebagai Oktober 2012.
sampah basah, atau juga dikenal sebagai
sampah organik. Kelompok inilah yang Muflih, A., Fahrudin, A., & Wardiatno, Y. (2015).
berpotensi untuk diproses dengan bantuan Kesesuaian dan Daya Dukung Wisata
mikroorganisme, misalnya dalam Pesisir Tanjung Pasir dan Pulau Untung
pengomposan atau gasifikasi. Jawa. Jurnal Ilmu Pertanian
Indonesia, 20(2), 141-149.
70
Jurnal Penelitian Teknologi Industri Vol. 9 No. 1 Juni 2017 : 61-71 ISSN No.2085-580X
71