Disusun
Oleh :
Nama :
Kelas : XI IPA 5
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa, karena dengan rahmat dan
karunia-Nya kami dapat menyajikan laporan tugas karya tulis tentang PEMANASAN
GLOBAL atau Global Warming.
Seperti yang kita ketahui, bahwa panasnya cuaca makin banyak bencana alam dan
fenomena-fenomena alam yang cenderung semakin tidak terkendali. Mulai dari banjir, angin
puting beliung, semburan gas, hingga curah hujan yang tidak menentu dari tahun ke tahun.
Sadarilah bahwa itu semua adalah dampak negatif dari global warming atau pemanasan
global yang menunjukkan bahwa planet kita tercinta sedang mengalami proses kerusakan
yang menuju pada kehancuran
Dari semua hal tersebut sudah sepantasnya kita menjaga alam yang merupakan titipan
Tuhan Yang Maha Esa ini dengan cara mencegah dan berupaya mengurangi faktor
pemanasan global.
Terakhir kami penulis mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah
membantu tersusunnya karya tulis ini. Sehingga dapat menambah wawasan yang jauh lebih
luas tentang dampak pemanasan global dan dapat bermanfaat bagi siapa saja yang
membacanya.
Penyusun
1
DAFTAR ISI
BAB I Pendahuluan
BAB II Pembahasan
A. Pengertian Global Warming ................................................................................. 3
B. Gejala Global Warming ........................................................................................ 3
C. Dampak global warming ...................................................................................... 6
D. Upaya penanggulangan global warming .............................................................. 8
E. Hasil kesepakatan dunia internasional tentang pemansan global ......................... 12
A. Kesimpulan ........................................................................................................... 14
B. Saran ..................................................................................................................... 14
Daftar Pustaka
Lampiran Gambar
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Pemanasan global merupakan peningkatan suhu rata-rata di bumi. Seperti,
peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut dan daratan bumi. Pemanasan global di sebabkan
oleh efek gas-gas rumah kaca yang dihasilkan oleh aktifitas manusia
Karena adanya pemanasan global suhu di planet bumi menjadi semakin panas, makin
banyaknya bencana alam dan berbagai fenomena-fenomena alam yang cenderung semakin
tidak terkendali.
B. Rumusan masalah
Di dalam karya tulis yang kami susun ini telah kami ambil beberapa masalah, yaitu
kami ingin mengetahui dampak pemanasan global secara mendasar. Masalah tersebut kami
rangkum dalam beberapa hal, yaitu:
1. Apa yang dimaksud dengan global warming atau pemanasan global?
2. Apa gejala dan penyebab dari global warming?
3. Apa dampak dari global warming?
4. Bagaimana cara penanggulangan global waming?
5. Sebagai seorang siswa apa yang harus kita lakukan untuk menanggulangi global
warming?
6. Bagaimana hasil kesepakatan dunia internasional tentang global warming?
1
Manfaaat
Makalah ini bermanfaat bagi pembaca untuk mengetahui dan memahami
penyebab terjadinya pemanasan global, dampak negatif yang ditimbulkan bagi
kehidupan dibumi serta hal-hal yang harus dilakukan untuk mengurangi terjadinya
pemanasal global dimuka bumi.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Global warming atau pemanasan global adalah proses kenaikan suhu rata-rata
atmosfer, laut, dan daratan bumi. Peningkatan suhu permukaan bumi terjadi karena adanya
radiasi sinar matahari menuju ke atmosfer bumi, kemudian sebagian sinar tersebut berubah
menjadi energi panas dalam bentuk sinar inframerah yang diserap oleh udara dan permukaan
bumi. Sebagian sinar inframerah dipantulkan kembali ke atmosfer dan di tangkap oleh gas-
gas rumah kaca, kemudian menyebabkan suhu bumi meningkat. Gas-gas rumah kaca tersebut
berupa karbon dioksida, metana dan nitrogen oksida. Akumulasi gas-gas kimia di atmosfer
tersebut karena aktifitas manusia.
Suhu rata-rata global pada permukaan Bumi telah meningkat 0.74 ± 0.18 °C (1.33 ±
0.32 °F) selama seratus tahun terakhir. Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC)
menyimpulkan bahwa, "sebagian besar peningkatan temperatur rata-rata global sejak
pertengahan abad ke-20 kemungkinan besar disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi gas-
gas rumah kaca akibat aktivitas manusia" melalui efek rumah kaca. Kesimpulan dasar ini
telah dikemukakan oleh setidaknya 30 badan ilmiah dan akademik, termasuk semua akademi
sains nasional dari negara-negara G8.
Model iklim yang dijadikan acuan oleh projek IPCC menunjukkan suhu permukaan
global akan meningkat 1.1 hingga 6.4 °C (2.0 hingga 11.5 °F) antara tahun 1990 dan 2100.
Perbedaan angka perkiraan itu dikarenakan oleh penggunaan skenario-skenario berbeda
mengenai emisi gas-gas rumah kaca di masa mendatang, serta model-model sensitivitas iklim
yang berbeda. Walaupun sebagian besar penelitian terfokus pada periode hingga 2100,
pemanasan dan kenaikan muka air laut diperkirakan akan terus berlanjut selama lebih dari
seribu tahun walaupun tingkat emisi gas rumah kaca telah stabil. Ini mencerminkan besarnya
kapasitas panas dari lautan.
3
a. Efek Rumah Kaca
Efek rumah kaca menurut Joseph Fourier pada 1824 merupakan proses pemanasan
permukaan benda langit yang beratmosfir. Benda langit tersebut dapat berupa planet atau
satelit karena komposisi dan keadaan atmosfernya. Contoh planet yang mengalami efek
rumah kaca seprti Bumi, Mars dan Venus sedangkan satelit yang mengalami efek rumah kaca
seperti Titan. Suhu rata-rata bumi tanpa rumah kaca adalah -18°C sehingga permukaan bumi
dilapisi oleh es. Efek rumah kaca menyebabkan bumi mengalami kenaikan suhu sebesar 33°C
dari suhu semula sehingga suhu rata-rata bumi menjadi 15°C. efek rumah kaca dalam
keadaan normal diperlukan agar perbedaan suhu antara siang dan malam tidak berbeda jauh.
Sumber energy bumi diperoleh dari matahari . energy matahari sebagian besar
berbentuk radiasi gelombang pendek , termasuk cahaya tampak. Cahaya tampak yang sampai
ke permukaan bumi , akan mengalami perubahan dari bentuk cahaya menjadi panas sehingga
menghangatkan bumi. Permukan bumi akan menyerap sebagian panas dan memantulkan
sisanya kembali ke luar angkasa.
b. Emisi Karbon
Manusia telah meningkatkan jumlah karbondioksida yang dilepas ke atmosfer ketika
mereka membakar bahan bakar fosil, limbah padat, dan kayu untuk menghangatkan
bangunan, menggerakkan kendaraan dan menghasilkan listrik. Pada saat yang sama, jumlah
pepohonan yang mampu menyerap karbondioksida semakin berkurang akibat perambahan
hutan untuk diambil kayunya maupun untuk perluasan lahan pertanian. Hasilnya, pemanasan
global yang mengancam kehidupan berbagai flora & fauna di bumi tidak dapat dihindari.
c. Variasi Matahari
Variasi dapat meningkatkan eepek umpan balik dari awan sehingga menambah
dampak pemanasan global.Pemanasan global karena efek rumah kaca menyebabkan
bertambahnya aktivitas matahari sehingga memanaskan stratosfer.Sebaliknya,efek rumah
kaca dapat mendinginkan stratosfer.Terjadinya penipisan lapisan ozom juga memberikan efek
pendinginan.
4
Peralatan elektronikarumah tangga banyak yang mengandung Cloro Flour
Carbon(CFC) ). Saat ini, jumlah alat yang mengandung CFC sudah terlalu banyak sehingga
dampak terhadap pemanasan global. Oleh sebab itu, pemanfaatan alat-alat yang mengandung
CFC sebaiknya dikurangi, misalnya kaleng, nampan, dan kulkas.
e. Keberadaan pabrik
Pabrik beroperasi menggunakan bahan bakar fosil, misalnya minyak bumi dan
batubara. Bahan bakar fosil digunakan sebagai sumber energi untuk meghemat pengeluaran
dan memanfaatkan sumber daya alam yang ada. Akan tetapi, penggunaan bahan bakar fosil
sebaikya dilakukan secara bijak karena penggunaanya memberikan sumbsngan yang besar
terhadap pemanasan global. Eksploitasi bahan bakar fosil memberikan dampak terhadap
g. Penebangan pohon
Pohon merupakan komponen alam sebagai paru-paru dunia dan menjaga
keseimbangan alam. Akan tetapi, saatt ini banyak pohon yang ditebang dengan alasan,
misalnya untuk pembukaan lahan, bahan bakar, dan sebagainya. Jika pemanfaatan pohon
tidak diimbagi dengan penanaman benih baru, maka kuantitas pohon akan semakin berkurang
dan menipis sehingga menyebabkan ketidakseimbangan alam, misalnya pemansan global.
Pemanfaatan kayu sebagai material untuk pembangunan rumah dapat diganti dengan material
lainnya.
5
C. Dampak global warming
Dampak global warming dapat dilihat dari berbagai aspek. Berikut beberapa aspek
yang merupakan imbas dari pemansan global bagi bumi.
a. Perubahan iklim
Kelembapan pada daerah yang hangat cenderung meningkat karena jumlah air laut
yang menguap lebih banyak. Kelembapan tinggi menyebabkan peningkatan curah hujan
sekitar 1 persen untuk setiap derajat Fahrenheit pemanasan. Selain itu, badai lebih sering
terjadi dan air akan lebih cepat menguap dari tanah. Akibatnya, beberapa daerah menjadi
lebih kering dari sebelumnya. Begitupun juga, angin akan bertiup lebih kencang dengan pola
yang berbeda . badai topan (hurricane) yang memperoleh kekuatan dari penguapan air akan
terjadi lebih besar.
6
permukiman penduduk akan mengalami banjir karena air pasang yang tinggi sehingga terjadi
kerusakaan fasilitas sosial dan ekonomi. Saat temperatur atmosfer hangat maka menyebabkan
volume air laut meningkat. Tinggi permukaan laut yang berubah dapat mennguragi kehidupan
di daerah sekitar pantai
c. Terganggunya ekologi
Pemansan global menyebabkan hewan dan tumbuhan mengalami kesulitan dalam
menghindari damoaknya. Hak ini karena sebagian besar lahan telah dihuni oleh manusia.
Terdesaknya tempat tinggal hewan, maka hewan cenderugg berimigrasi kearah kutub atau ke
atas pegunungan. Tumbuhan mengubah arah pertumbuhannya. Lahan yang telah dihuni oleh
manusia menjdi penghalang bagi perpindahannya hewan-hewan ke kutub maupun
pegunungan sehingga hewan-hewan tersebut mati.
7
Polusi udara hasil emisi gas-gas pabrik yang tidak terkontrol dan kebakaran hutan
dapat menyebabkan munculnya penyakit-penyakit salran pernapasa, misalnya infeksi saluran
pernapasan akut (ISPA), BROCHITIS, penyakit paru obstruksi kronis (COPD). Asma, alergi,
coccidiodomycosis, penyakit jantung, paru kronis, kanker paru, gangguan kehamilan,
kemandulan, pada wanita, dan sebagainya.
a. Konservasi lingkungan
Lembaga yang berwewenang sebaiknya mengawasi penebangan hutan untuk
mengurangi penebangan hutan. Hutan memberikan banyak manfaat, misalnyabterhindar dari
bencana banjir dan erosi.konservasi lingkungan dilakukan dengan cara melakukan
penanaman pohon dan penghijauan pada lahan-lahan kritis. Hal ini karena tumbuhan hijau
memiliki peran dalam proses fotosintesis yang memerlukan karbondioksida dan
menghasilkan oksigen. Penanggulangan karbodioksida oleh tumbuhan yang akan terjadi
secara akumulasi menyebabkan gas-gas karbon di atmosfer menjadi berkurang.
8
konsumsi dab permintaan energi per kapita sehingga dapat menutup peningkatan kebutuhan
energi karena pertumbuhan populasi. selain itu dapat menguragi naiknya biaya energi dan
kebutuhan pembangkit energi atau impor energi . Berkurangnya permintan enegi dapat
memberikan freksibilitas dalam memilih metode produksi energi.Efisiensi energi juga
memudahkan pergantian sumber-sumber energi tak trbarukan dengan sember-sumber energi
yag dapat diperbarui. Efisiensi energi merupakan cara paling ekonomis dalam menghadapi
kekurangan energi dan upaya yang lebih ramah lingkungan daripada peningkatan produksi
energi.
Penggunaan biogas merupakan salah satu caara untuk melakukan efisiensi energi.
biogas diperoleh dari berbagai limbah industri, misalnya produksi kertas, produksi gula,
kotoran hewan peternakan, dan sebagainya. Proses fermentasi maupun fisika-kimia pada
bahan-bahan organik dengan cara gasifikasii dapat melepaskan gas yang mudah terbakar.
Aliran limbah harus diencerkan dengan air dan di berikan secara alami agar terjadi fermentasi
sehingga menghasilkan gas metana. Residu dari aktivitas fermentasi adalah pupuk yang kaya
nitrigen,karbon,dan mineral.
9
karbondioksida. Energi terbarukan meliputi energi surya, energi panas bumi, tenaga air,
biomassa, biogas, dan biocair.
10
konsumsi makanan oleh semua orang di bumi ternyata berperan dalam pemansan
global. Konsumai daging dari peternakan sebaiknya di kuragi karena aspek peternakan
menyumbangkan 18% dari jejak karbon dunia. Jumlah tersebut lebih tinggi daripada
prosentase jejak karbon karena penggunaan kendaraan bermotor. Konsumsi produk lokal juga
dapat menurunkan angka emisi kendaraan untuk mengangkut produk impor dari daerah atau
negara lain. Konsumsi fast food atau masakan cepat saji menghasilkan sampah terbesar
didunia dan memicu pemanasan global.
a) Dimensi manusia
Manusia merupakan makhlik yang menggunakan alam, tetapi dapat merusak
atau melestarikan alam. Penanaman kesadaran manusia terhadap pntingnya alam bagi
kehidupannya perlu dilakukan. Manusia memperoleh sumber makan dan kebutuhan
sosial lainnya dari alam, sehingga manusia melakukan eksploitasi alam.
c) Keterpaduan
Upaya pelestariam lingkungan dalam sumber daya alam serta penegakan
hukum harus dilakukan secara terpadu olh seluruh elemen masyarakat. Upaya tersebut
harsus dilakukan secara komprehensif dan lintas sektor
11
e) Etika lingkungan
Kecintaan terhadap lingkungan hidup dan sumber daya alam akan
menumbuhkan sikap dan perilak ari dalam kehidupan. Kearifan lokal melahirkan
etika dan norma kehidupan masyarakat dalam memanfaatkan sumber daya alam dan
lingkungannya. Selama masyarakat masih mnghormati budaya tradisional yang
memiliki etika dan nilai norma terhadap lingkungan alamnya., maka konservasi
sumber daya alam dan lingkunan mnjadi hal mutlak. Etika lingkungan akan guna jika
muncul dalam tindakan nyata dalam kehidupan sehari-hari.
Selain IPCC juga terdapat protokol kyoto, yaitu sebuah amandemen terhadap konvesi
rangka kerja PBB tentang perubahan iklim (UNFCCC) protokol kyoto berupa persetujuan
internasional mengenai pemanasan global. Negara-negara yang meratifikasi protokol tersebut
berkomitmen untuk menguragi emisi atau pengeluaran karbindioksida dan gas-gas rumah
kaca lainnya atau bekerja sama dalam perdagangan emisi. Jika jumlah atau emisi gas-gas
tersebut bertambah, maka akan terjadi pemanasan global. Jika protokol kyoto sukses
dilakukan, maka cuaca rata-rata secara global menjadi sekitar 0,02⁰C dan 0,28⁰C pada tahun
2050 mendatang.
12
UNFCCC (united nations framework convention on climate change) juga merupakan
kesepakatan internasional tentang pemanasan global. UNFCCC merupakan perjajian
lingkungan hidup internasional dengan tujuan mencapai stabilitas konsentrasi gas rumah kaca
di atmosfer pada tingkat yang akan mencegah gangguan antropogenik yang berbahaya
dengan sistem iklim. Protokol awalnya diadopsi pada tanggal 11 desember 1997 di
kyoto,jepang,dan mulai berlaku pada tanggal 16 februari 2005. Tujuan utama UNFCCC
adalah stabilitas konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer pada tingkat yang akan mencegah
gangguan antropogenik yang berbahaya dengan sistem iklim. Bahkan jika Annex I yang
terdiri dari 37 negara berhasil dalam pertempuran putaran pertama berkomitmen untuk
melakukan pengurangan emisi yang jauh lebih besar akan diperlukan dimasa depan untuk
menstabilkan konsetrasi gas rumah kaca atsmofer.
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pemanasan global adalah peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut dan daratan bumi.
Penyebab terbesar pemanasal global adalah efek gas-gas rumh kca akibat aktifitas manusia
melalui efek rumah kaca. Pemanasan global sangat berdampak negatif bagi alam semesta ini,
seperti naiknya permukaan laut, meningkatnya intensitas fenomena cuaca yang ekstrim,
berpengaruhnya hasil pertanian, hilangnya glester, punahnya berbagai jenis hewan dan
munculnya berbagai penyakit.
Pemansan global hanya dapat dikendalikan dengan cara mengatasi efek yang
ditimbulkan sambil melakukan langkah-langkah pencegahan, diantaranya: menghilangkan
karbondioksida di atmosfer dengan cara menanam dan memelihara pepohonan lebih banyak
lagi dan mengurangi produksi gas rumah kaca.
B. Saran
Kita harus menjaga kelestarian bumi kita agar dapat mengurangi global warming.
Dengan cra yng sederhana pun sebernanya kita telah membantu mengurangi global warming.
Contohnya lebih memilih naik sepeda untuk ke warung yang jaraknya dekat dengan rumah.
Mematikan listrik yang tidak digunakan dan menanam pohon. Hal kecil inilah justru
dianggap sepele oleh sebagian orang. Jika kebiasaan ini terus-menerus dilakukan maka akan
membuat pemanasan global semakin parah.
14
Daftar pustaka
Tipler.P, 2000. Fisika untuk sains dan teknik, Edisi ketiga. Jakarta: Erlangga.
http://makalahtugasku.blogspot.co.id/2013/05/contoh-makalah-pemanasan-global.html?m=1
http://www.gudangmakalah.com/2014/11/contoh-makalah-pemanasan-global.html?m=1
15
16