ABSTRAK
Diabetes Mellitus (DM) adalah penyakit kronis yang memerlukan penanganan yang
berkelanjutan untuk mengontrol gula darah dan berbagai faktor risiko lainnya. Dari
epidemiologi, terdapat kecenderungan peningkatan insiden dan prevalensi DM tipe 2
di Indonesia. Dari beberapa penelitian lain pengendalian DM cenderung buruk yang
disebabkan oleh multifaktor. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan
menggunakan pendekatan cross sectional yang bertujuan mengetahui gambaran
pengendalian kadar gula darah dan HbA1C berdasarkan jenis kelamin pada pasien
DM tipe 2 di RSUP Sanglah. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data
hasil pemeriksaan gula darah 2 jam post prandial dan HbA1C pada pasien DM tipe 2
yang dirawat di RSUP Sanglah Denpasar yang didapatkan sebanyak 25 pasien
dengan teknik accidental sampling. Dari hasil penelitian ditemukan sebagian besar
sampel laki-laki maupun perempuan memiliki status pengendalian gula darah dan
HbA1C yang buruk. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah pengendalian DM tipe 2
cenderung buruk pada pasien yang dirawat inap di RSUP Sanglah periode Januari–
Mei 2014.
Kata kunci : Pengendalian Diabetes, Gula Darah 2 Jam Post Prandial, HbA1C
2
ABSTRACT
Populasi penelitian ini adalah pengendalian gula darah 2 jam PP, dan
semua data hasil pemeriksaan gula darah HbA1C.
dan HbA1C pada pasien diabetes
mellitus tipe 2 di RSUP Sanglah. Sampel Tabel 1. Karakteristik Sampel Penelitian
penelitian ini adalah semua data hasil Berdasarkan Jenis Kelamin.
pemeriksaan gula darah dan HbA1C
pada pasien diabetes mellitus tipe 2 di Jenis Frekuensi Persentase
RSUP Sanglah yang dirawat pada bulan Kelamin (%)
Januari-Mei 2014 yang diambil secara
accidental sampling hingga mencapai 25 Laki-laki 16 64
sampel dari data rekam medis. Sampel Perempuan 9 36
hasil pemeriksaan gula darah dan
HbA1C pada pasien yang dipilih adalah Total 25 100
yang diperiksa pada hari yang sama.
Instrumen yang digunakan pada
penelitian ini adalah kriteria Distribusi Frekuensi Status
pengendalian DM menurut PERKENI Pengendalian Diabetes Mellitus
untuk mengkategorikan tingkat kontrol Berdasarkan Gula Darah 2 Jam PP
gula darah dan HbA1C. dan HbA1C
Pengkategorian variabel gula
Data yang diperoleh diolah
darah 2 jam PP dibagi menjadi terkontrol
dengan komputer. Setelah data entry
baik (80-144 mg/dL), sedang (145-179
selesai, analisis data dilakukan secara
mg/dL), dan buruk (≥180 mg/dL). Untuk
univariat dan tabulasi silang. Analisis
kadar HbA1C dibagi menjadi baik
univariat terhadap variabel jenis kelamin
(<6,5%), sedang (6,5-8%), dan buruk
untuk karakteristik sampel, sedangkan
(>8%).
analisis univariat terhadap variabel status
Tabel 2 dan 3 menggambarkan
pengendalian DM tipe 2 untuk distribusi
distribusi frekuensi variabel yang diteliti
frekuensi variabel. Tabulasi silang
dalam penelitian ini. Distribusi status
dilakukan antara variabel status
gula darah 2 jam PP pada sampel
pengendalian DM tipe 2 dan jenis
menunjukkan lebih dari setengah (52%)
kelamin.
masuk kriteria pengendalian DM yang
buruk, sedangkan sisanya masuk kriteria
HASIL
kontrol baik (28%) dan sedang (20%).
Karakteristik Sampel
Rata-rata kadar gula darah 2 jam PP
Sampel dalam penelitian ini
sampel adalah 239,64 mg/dL yang
berjumlah 25 sampel dan pelaksanaan
tersebar dari nilai terendah 88 mg/dL
pengumpulan data diperoleh melalui
dan nilai tertinggi yaitu 564 mg/dL.
data rekam medis. Dari 25 sampel yang
Berdasarkan kadar HbA1C, lebih
diteliti, laki-laki berjumlah 16 orang
dari setengah (52%) dari total sampel
(64%) sedangkan perempuan berjumlah
berada pada kriteria pengendalian DM
9 orang (36%) seperti yang terlihat pada
yang buruk. Sisanya masuk dalam
tabel 1. Sampel tersebut kemudian
kriteria pengendalian DM yang baik
dikategorikan berdasarkan jenis kelamin,
(32%) dan sedang (16%). Rata-rata
kadar HbA1C pada sampel adalah 8,3%.
5
tipe 2 perlu mendapat perhatian yang Klinik dan Bagian Ilmu Penyakit Dalam
serius mengingat kontrol DM yang RSUP Sanglah.
buruk meningkatkan risiko komplikasi
sehingga dapat menyebabkan morbiditas DAFTAR PUSTAKA
dan mortalitas. 1. American Diabetes Association.
Standards of Medical Care.
SIMPULAN Diabetes Care. 2014; 37(1): S14-
Dari hasil penelitian ini dapat 5.
ditarik simpulan, yaitu sebagian besar 2. PERKENI. Konsensus
sampel masuk dalam kriteria Pengelolaan dan Pencegahan
pengendalian DM yang buruk Diabetes Mellitus Tipe 2 di
berdasarkan kadar gula darah 2 jam PP Indonesia. 2011. Jakarta: PB
(52%) dan HbA1C (52%). Berdasarkan PERKENI. Hal 1- 2.
jenis kelamin, laki-laki dan perempuan 3. Chako KZ, Phillipo H,
sama-sama memperlihatkan tingginya Mafuratidze E, Zhou DT.
angka kontrol gula darah 2 jam PP dan Significant Differences in the
HbA1C yang buruk. Pengendalian DM Prevalence of Elevated HbA1C
tipe 2 cenderung buruk pada pasien yang Levels for type I and Type II
dirawat inap di RSUP Sanglah periode Diabetics Attending the
Januari–Mei 2014. Parirenyatwa Diabetic Clinic in
Saran yang dapat diberikan Harare, Zimbabwe. Chin J
berkaitan dengan penelitian ini Biology. 2014: 1-5.
diantaranya diperlukan penatalaksanaan 4. Mihardja L. Faktor yang
yang komprehensif agar pasien DM tipe Berhubungan dengan
2 memiliki pengendalian gula darah dan Pengendalian Gula Darah pada
HbA1C yang baik, terutama bagi pasien Penderita Diabetes Mellitus di
yang sudah pernah dirawat di RSUP Perkotaan Indonesia. Maj
Sanglah. Bagi pihak RSUP Sanglah Kedokt Indon. 2009; 59(9): 418-
diperlukan pencatatan data yang lebih 23.
baik dan lengkap agar memudahkan 5. Khattab M, Khader YS,
pengumpulan data, baik data tertulis Khawaldeh AA, Ajlouni K.
ataupun data digital. Diperlukan pula Factors associated with poor
penelitian lanjutan untuk mengetahui glycemic control among patients
penyebab utama buruknya pengendalian with Type 2 diabetes. J Diabetes
DM tipe 2 sehingga dapat ditangani Complications. 2010; 24: 84–89.
dengan tepat. 6. Nurlaili HKP, Isfandiari MA.
Hubungan Empat Pilar
UCAPAN TERIMA KASIH Pengendalian DM Tipe 2 dengan
Penulis mengucapkan ucapan Rerata Kadar Gula Darah.
terima kasih kepada seluruh staf dan Fakultas Kesehatan Masyarakat
tenaga kesehatan RSUP Sanglah atas Universitas Airlangga. 2013;
izin dan bantuan dalam rangka 1(2): 234-42.
pengumpulan data, serta terima kasih 7. Kusniyah Y, Nursiwati, Rahayu
khususnya kepada Bagian Patologi U. Hubungan Tingkat Self Care
8