Anda di halaman 1dari 7

Nama Anggota:

 Jihaddul Akbar Mahardika (1402164303)


 Andre Ilham Effendi (1402160025)
 Shafira Dwiyanti (1402160327)

Kelas : AK-40-01

Resiko

Investor juga perlu mempertimbangkan resiko suatu investasi sebagai dasar pembuatan
keputusan investasi. Risiko merupakan kemungkinan perbedaan antara return aktual yang
diterima dengan return harapan. Semakin besar kemungkinan perbedaannya, berarti semakin
besar pula risiko investasi tersebut.

Ada beberapa sumber risiko yang bisa mempengaruhi besarnya risiko suatu investasi sumber-
sumber tersebut antara lain: risiko suku bunga , pasar, inflasi , bisnis , finansial , likuiditas ,
nilai tukar mata uang, dan risiko negara.

 Risiko suku bunga

Perubahan suku bunga dapat mempengaruhi variabilitas return suatu investasi. Perubahan suku
bunga akan mempengaruhi harga saham secara terbalik , ceteris paribus artinya jika suku bunga
meningkat maka harga saham akan turun demikian pula sebaliknya jika suku bunga turun maka
harga saham akan naik.

 Risiko pasar

Fluktuasi pasar yang mempengaruhi variabilitas return suatu investasi disebut sebagai risiko
pasar. Fluktuasi biasanya ditunjukan oleh berubahnya indeks pasar saham secara keseluruhan.

 Risiko Inflasi

Risiko inflasi sering juga disebut dengan risiko daya beli, jika inflasi mengalami peningkatan,
maka investor biasanya menuntut tambahan premium inflasi untuk mengkompensasi
penurunan daya beli yang dialaminya.
 Risiko bisnis

Risiko dalam menjalankan suatu bisnis dalam suatu jenis industri disebut sebagai risiko bisnis.
Misalnya , Perusahaan pakaian jadi yang bergerak di industri tekstil akan sangat dipengaruhi
oleh karakteristik industri tekstil itu sendiri.

 Risiko Finansial

Risiko ini berkaitan dengan keputusan perusahaan untuk menggunakan hutang dalam
pembiayaan modalnya. Semakin besar proposi hutang yang digunakan perusahaan semakin
besar juga risiko finansial yang dihadapi oleh perusahaaan.

 Risiko Likuiditas

Risiko ini berkaitan dengan kecepatan suatu serkuritas yang diterbitkan bisa diperdagangkan
dipasar sekunder. Semakin cepat semakin likuid serkuritas terseburt. Dan sebaliknya semakin
tidak likuid semakin besar risiko yang dihadapi oleh perusahaan tersebut.

 Risiko Nilai tukar mata uang

Risiko ini berkaitan dengan fluktuasi nilai tukar mata uang domestik denga nilai mata uang
negara lainya. Risiko ini juga dikenal dengan risiko mata uang ataupun risiko nilai tukar.

 Risiko Negara

Risiko ini juga biasa disebut dengan risiko politik. Karena sangat berkaitan dengan kondisi
perpolitikan suatu negara. Bagi perusahaan yang beroperasi diluar negeri, stabilitas politik dan
ekonomi negara bersangkutan sangat penting diperhatikan untuk menghindari risiko negara
yang terlalu tinggi

Risiko sistematis dan risiko tidak sistematis

 Risiko Sistematis

Merupakan risiko yang berkaitan dengan perubahan yang terjadi di pasar secara keseluruhan.
Perubahan pasar tersebut akan mempengaruhi variabilitas return suatu investasi.
 Risiko tidak sistematis

Adalah risiko yang tidak terkait dengan perubahan pasar secara keseluruhan. Risiko perusahaan
lebih terkait pada perubahan kondisi mikro perusahaan penerbit serkuritas.

Menghitung Resiko

Investor harus mampu menghitung resikodari suatu investasi karena tingkat resiko merupakan
kemungkinan penyimpangan return akrual dari return harapan, secara stastistik tingkat resiko
ini dapat diwakili oleh ukuran penyimpangan atau penyebaran data. Dua penyebaran yang
sering digunakan untuk mewakili adalah nilai varians dan devisiasi standar.

Dalam pengukuran resiko sekuritas kita juga perlu menghitung resiko relative ini menunjukan
resiko pertahun retrun harapan yang dimana berupa varians dan devisi standar akan
bermasalah, terutama ketika kita ingin membandingkan tingkat resiko antar asset resiko
relative yang bias dipakai adalah koefisien variasi. Dan rumus untuk resiko relative yang bias
dipakai adalah:

Koefisien variasi= standar devisiasi retrun

Retrun yang diharapkan

= σi

E(R)

Analisis resiko portofolio

Dalam manajemen dikenal adanya konsep pengurangan resiko sebagai akibat penambahan
sekuritas ke dalam portofolio, konsep ini menyatakan bahwa jika kita menambahkan
pemhamanan akan mengurangi resiko yang kita peroleh akan semakin besar samapai mencapai
ketitik tertentu dimana manfaat pengrungan semakin berkurang.

Konsep ini sejalan dengan low of large number dalam stastik yang menyatakan bahwa semakin
besar ukuran sampel semakin besar kemungkinan rata-rata sampel mendekati nilai yang
diharapkan dari populasi pengurangan resiko dalam portofolio juga hamper sama besar dengan
prinsip akuntansi dimana prinsip ini perusahan asuransi akan mengurangi resiko dengan
membuat sebanyak mungkin polis asuransi.
Konsep penurunan resiko portofolio disertai bahwa retrun sekuritas bersifat independen dengan
asumsi bahwa retrun sekuritas ada dalam portofolio bias diestimasikan dengan nilai.soal sebuh
portofo;o dengan dua saham mempunyai karakteristik :

Saham E(R) Σ
AZA 020 0,15
BYB 0,10 0,05
Anggap bapak jni mempunyai uang 10 jt. Untuk diinvestasikan dan ingin menjual short sale
saham E Rp 5 jt. Untuk diinvestasikan pada saham A berapa Return harapan portogolio

E=15 JT: 10JT (0,20) – 5JT: 10JT(0,10)

= 0,25%

Mengitung resiko portofolio seperti yang telah disebutkan dimuka, resiko portofolio tidak biba
dihitung hanya dengan penjumlahan resio masing masing sekuritas yang ada dalam portofolio.
Menghitung resiko portofolio dengan cara individual.

Menggunakan ukuran konvers seperti yang telah ditetapkan kita menghitung besarny resiko
saham portofolio baik yang terdiri dari dua buah sekuritas, dalam menghitung resiko portofolio
ada tigal yaitu:

a. Varians sekuritas
b. Konvarians antara atau sekuritas dengan sekritas lainnya
c. Bobot portofolio untuk masing masing sekuritas.

Kasus dua sekuritas. Untuk mengukur risiko portofolio yang terdiri dari dua sekuritas, kita
bisa menghitung deviasi standar return kedua sekuritas tersebut. Secara matematis, rumus yang
1/2
dipakai adalah: σ P  WA2 .σ 2A  WB2 .σ B2  2(WA ) (WB )(  AB .σ A .σ B ]

Dalam hal ini:

𝜎𝑝 = 𝑑𝑒𝑣𝑖𝑎𝑠𝑖 𝑠𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟 𝑝𝑜𝑟𝑡𝑜𝑓𝑜𝑙𝑖𝑜

WA = bobot portofolio pada aset A

𝜌ᴀ, ʙ = koefisien korelasi aset A dan B


Contoh: Portofolio yang terdiri dari saham A dan B masing-masing menawarkan return sebesar
10% dan 25%; serta deviasi standar masing-masing sebesar 30% dan 60%. Alokasi dana
investor pada kedua aset tersebut masing-masing sebesar 50% untuk setiap aset. Deviasi
standar portofolio tersebut dihitung dengan menggunakan rumus 4.11. diatas:

(I) 𝜎𝑝 = [(0,5)𝜎𝑝 = [(0, 5)2 (0, 3)2 + (0, 5)2 (0, 6)2 +
2(0,5)(0,5)(𝜌ᴀ, ʙ)(0,3)(0,6)]
=[0,0225 + 0,09 + (0,09) (𝜌ᴀ, ʙ)]
=[0,1125 + 0,09 (𝜌ᴀ, ʙ)]
(II) Dari hasil perthitungan tahap I, kita bisa menentukan besarya risiko portofolio
saham A dan B. Sebelumnya tentukan dahulu koefisien korelasi saham A dan B.
Berikut ini beberapa skenario koefisien korelasi saham A dan B beserta hasil
perhitungan deviasi standarnya:

𝜌ᴀ, ʙ [0,1125+0,09(𝜌ᴀ, ʙ)]1/2 𝜎𝑝

+1,0 [0,1125+0,09(1,0)] 1/2 45,0%

+0,5 [0,1125+0,09(0,5)] 1/2 39,8%

+0,2 [0,1125+0,09(0,2)] 1/2 36,1%

0 [0,1125+0,09(0,0)] 1/2 33,5%

-0,2 [0,1125+0,09(−0,2)] 1/2 30,7%

-0,5 [0,1125+0,09(−0,5)] 1/2 25,9%

-1,0 [0,1125+0,09(−1,0)] 1/2 15%


Kasus n-sekuritas. Rumus untuk menghitung deviasi standar untuk dua buah sekuritas di atas
bisa diperluas untuk menghitung risiko portofolio yang terdiri dari n-sekuritas yang ada dalam
portofolio. Secara matematis rumus untukmenghitung risiko n-sekuritas adalah:

2 n 2 n n
σ p   W σ    Wi W jσij
2
Dalam hal ini: i i
i 1 i 1 j1

Jika dari bagian pertama persamaan 4.12. , kita asumsikan bahwa bobot portofolio sama untuk
setiap sekuritas, maka porsi dana yang diinvestasikan (w) akan menjadi:asczxvb

Selanjutnya, kita bisa menyederhanakan persamaan 4.12. tersebut menjadi:

2 n n
 p    W iW j ij
i 1 j 1
atau

σ P   wi w j 
n n

i 1 j 1
j 
i j

Kedua persamaan 4.13 dan 4.14 diatas digunakan untuk menghitung varians maupun kovarians
portofolio; jika i=j maka rumus 4.13 bisa dipakai untuk mebghitung varians, dan jika i≠j, maka
rumus 4.14 bisa digunakan untuk menghitung kovarians portofolio. Penulisan rumus untuk
mengjitung varians portofolio seperti di atas bagi beberapa orang tampaknya cukup rumit.
Tetapi, pada dasarnya untuk memahami rumus tersebut kita bisa menggunakan bantuan matriks
yang menunjukkan bagaimana proses menghitung varians dan kovarians antar return sekuritas.
Matriks dalam gambar 4.2 berikut ini menunjukkan gambaran perhitungan varians dan
kovarians dari 3 sekuritas dalam sebuah portofolio.
Aset 1 Aset 2 Aset 3 Aset N

Aset 1 𝜎1,1 𝜎1,2 𝜎1,3 𝜎1, 𝑁

Aset 2 𝜎1,2 𝜎2,2 𝜎2,3 𝜎2, 𝑁

Aset 3 𝜎1,3 𝜎2,3 𝜎3,3 𝜎3, 𝑁

Aset N 𝜎𝑁, 1 𝜎𝑁, 2 𝜎𝑁, 3 𝜎𝑁, 𝑁

Dari gambar di atas, diagonal matriks yang merupakan sel-sel yang diarsir adalah varians return
masing-masing sekuritas, yaitu varians return sekuritas 1 , varians return sekuritas 2, dan
varians return sekuritas 3 . Sedangkan kovarians dari return sekuritas tersebut dapat dilihat
pada sel-sel yang berada diatas atau dibawah diagonal tersebut. Kovarians antara return
sekuritas 1 dan 3 adalah

Anda mungkin juga menyukai