Anda di halaman 1dari 5

Judul :

SHOLAT DHUHA DAN ZIKIRNYA

Upaya membangkitkan Semangat Etos Kerja Islami

Cetakan ke-1 : Rabi?ul Awal 1428 H

Cetakan ke-2 : Sya?ban 1429 H

Kata Pengantar

Segala puji bagi Allah yang Maha Kaya lagi Maha Mencukupi dan Maha Menjamin.

Shalawat dan salam semoga selalu ditebarkan Allah Swt. kepada Rasulullah, Nabi yang

mengajarkan kepada kita untuk bersungguh-sungguh di dalam menyelesaikan setiap

urusan, juga kepada para sahabat, ahli bait dan para pengikutnya sampai hari kiamat.

Allah Swt telah berfirman dalam Q.S. Jum?ah :10 yang artinya : ?Apabila telah ditunaikan

sembahyang maka bertebarlah kamu di muka bumi dan carilah karunia Allah dan ingatlah

Allah sebanyak-banyaknya supaya kamu beruntung?.

Ayat di atas mendorong kita untuk meraih keberuntungan dengan 3 cara yaitu:

1.Shalat

2. bekerja

3. berzikir

Risalah kecil ini berusaha menerjemahkan seruan Allah tersebut dengan mendorong

pembaca untuk terus menumbuhkan etos kerja islami, shalat dhuha (disamping shalat

fardhu tentunya) dan berzikir dengan harapan pembaca dapat meraih keberuntungan

yang dicita-citakan.

Penulis mohon kepada para alim ulama agar berkenan memberikan kritikan membangun,

sehingga pada tahun-tahun mendatang risalah kecil ini lebih sempurna.

Penulis berharap semoga risalah kecil ini bermanfaat bagi pembaca dan merupakan amal

sholih bagi kami. Amiin !

Demak, 27 Rajab 1427 H

Penulis

Daftar Isi

Halaman

Pengantar i

Daftar Isi iii

1. Pentingnya Waktu Dhuha 1

2. Sholat Dhuha 1

3. Kaifiyah (Cara Mengerjakan) Sholat Dhuha 2

4. Zikir ? Zikir dan Do?a 3

5. Penutup dan Kesimpulan 10

6. Daftar Pustaka 11

SHOLAT DHUHA & ZIKIRNYA

(Upaya Membangkitkan Semangat Etos Kerja Islami)


1. Pentingnya Waktu Dhuha

Dalam kamus Besar Bahasa Indonesia, waktu dhuha didefinisikan sebagai waktu

menjelang tengah hari (kurang lebih pukul 10.00 wib). Biasanya dalam waktu-waktu

seperti ini, manusia sedang sibuk dengan urusannya masing-masing yang lebih berkutat

pada masalah dunia.

Matahari baru saja beranjak dari timur. Manusia masih bersemangat untuk kerja, itulah

sebabnya Allah Swt. bersumpah dengan waktu ini, Wadh-dhuha (Demi dhuha) (Q.S. Adh-

Dhuha : 1). Di ayat lain, Allah juga bersumpah, Wasy-syamsi Wadhuhaa ha (Demi matahari

dan cahayanya ). Berdoa dan bemunajat pada saat yang lain sebagian besar lalai (dari

mengingat Allah) adalah waktu yang Istijabah.

2. Sholat Dhuha

Sholat sunah yang dikerjakan pada waktu dhuha disebut dengan istilah sholat (sunah)

dhuha. Dalam hukum islam, sholat dhuha adalah sunah yang dikuatkan. Rosul saw telah

bersabda lewat Abu Hurairah r.a.

Dari Abu Hurairah r.a berkata ?Kekasihku (Rosulullah saw) telah berpesan padaku tiga

macam pesan : 1. puasa tiga hari setiap bulan 2. sholat dhuha dua rakaat 3. sholat witir

sebelum tidur. (HR. Bukhori dan Muslim).

Dari hadits di atas, kita dapat mengambil pelajaran bahwa sholat dhuha dikerjakan

minimal dua rakaat, boleh dikerjakan empat atau enam atau delapan atau sepuluh sampai

dua belas rakaat.

Dari hadits riwayat Tirmizi dan Ibnu Majah, Rasul saw bersabda (yang artinya) :? Barang

siapa sholat dhuha dua belas rakaat, Allah akan membuatkan baginya istana di surga?.

3. Kaifiyah (cara mengerjakan) Sholat Dhuha

Pelaksanaan sholat dhuha sama dengan sholat fardhu,hanya niatnya berbeda. Jika

dikerjakan lebih dari dua rakaat maka sebaiknya setiap dua rakaat salam, atau setiap

empat rakaat salam dengan didahului tasyahut awal pada setelah rakaat kedua.

Adapun surat-surat yang dibaca setelah membaca Al-Fatihah dijelaskan dalam kitab

I?anatuth Thalibin surat Asy-Syams pada rakaat pertama dan surat Adh-Dhuha pada rakaat

kedua. Jika dikerjakan lebih dari dua rakaat, pada rakaat berikutnya setelah surat Al-

Fatihah lalu membaca surat Al-Kafirun dan surat Al-Ikhlas.

4. Zikir-Zikir dan Doa

Setelah selesai sholat kita berzikir dengan wirid sebagai berikut :

(Zikir Setelah Sholat Dhuha)

Astaghfirulloohal ?adhiim alladzi laa ilaaha illa huwal khayyul qoyyuumu wa atuubu ilaihi.

3x

(Saya mohon ampun kepada Alloh Dzat Yang Maha Agung,

bahwasanya tiada Tuhan selain Dia Dzat Yang Maha Hidup

Kekal lagi terus menerus dan saya bertaubat kepada - Nya.)

Allahumma sholli ?alaa sayyiidinaa Muhammadin sholatan tuwassi?u bihaa ?alainal arzaaqo
watukhassinu bihaa lanal akhlaaqo wa ?alaa aalihi washohbihi wasallim. 3x

(Ya Alloh berilah sholawat dan salam kepada tuan kami Muhammad saw. dan para keluarga

dan sahabatnya. Dengan sholawat itu mohon Engkau luaskan atas kami rizki dan Engkau

baguskan akhlak kami.)

Laa ilaaha illalloohu wahdahu laa syariikalah lahulmulku walahul hamdu yukhyi

wayumiitu wahuwa ?alaa kulli syai?in qodiir. 3x

(Tiada tuhan selain Alloh, Maha Esa Alloh tiada sekutu bagi Alloh. Bagi-Nya segala kerajaan

dan bagi-Nya segala puji Yang Maha Hidup dan tidak mati dan Dialah Dzat atas segala

sesuatu yang kuasa.)

Subkhaanalloohi walhamdu lillaahi walaa ilaaha illalloohu walloohu akbar, laa khaula

walaa quwwata illaa billaahil ?aliyyil ?azhiim. 3x

(Maha Suci Alloh dan segala Puji bagi Alloh dan tiada Tuhan selain Alloh dan Alloh Maha

Besar tidak ada daya dan tidak ada kekuatan kecuali dengan pertolongan Alloh yang Maha

Tinggi dan Maha Agung.)

Hasbunallooh wani?mal wakiil ni?mal maula wa ni?mannashiir.3x

(Cukuplah Alloh menjadi penolong kami dan Alloh adalah sebaik-baik Pelindung . Dia adalah

sebaik-baik pelindung dan sebaik-baik Penolong)

Yaa ghoniyyu yaa mughnii 100x

(Hai, Dzat yang Maha Kaya dan Mengayakan)

Yaa baasithu yaa waasi ?u 100x

(Hai, Dzat Yang Maha Melapangkan dan Maha Luas

Yaa lathiifu yaa razzaaqu 100x

(Hai, Dzat Yang Maha Lembut dan Pemberi Rizki)

Alloohu lathiifun bi?ibaa dihi yarzuqu man yasyaau 10x

(Alloh Maha Lembut terhadap hambanya dan memberi rizki terhadap orang yang

dikehendakinya)

Wadh dhuhaa. wallaili idzaa sajaa. maa wadda ?aka rabbuka wamaa qolaa. walal

aakhirotu khoirul laka minal uulaa. walasaufa yu?thiika robbuka fatardhoo. Alam yajidka

yatiiman fa aawaa. Wawajadaka dhoollan fahadaa. Wawajadaka ?aa ilan fa-aghnaa. Fa-

ammal yatiima falaa taqharu. Wa-ammas saa-ilaa falaa tanharu. Wa-ammaa bini?mati

robbika fahaddits.

(Demi waktu matahari sepenggalahan naik, dan demi malam apabila telah sunyi , Tuhanmu

tiada meninggalkan kamu dan tiada benci kepadamu . Dan sesungguhnya hari kemudian itu

lebih baik bagimu daripada yang sekarang . Dan kelak Tuhanmu pasti memberikan karunia-

Nya kepadamu , lalu kamu menjadi puas. Bukankah Dia mendapatimu sebagai seorang

yatim, lalu Dia melindungimu ? Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang bingung , lalu

Dia memberikan petunjuk. Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang kekurangan, lalu Dia

memberikan kecukupan. Sebab itu, terhadap anak yatim janganlah kamu berlaku sewenang-

wenang. Dan terhadap orang yang minta-minta, janganlah kamu menghardiknya. Dan
terhadap ni'mat Tuhanmu, maka hendaklah kamu siarkan.)

Alam nasyroh laka shodrok. Wawadho?naa ?anka wizrok. Alladzii anqodho zhohrok.

Warofa?naa laka dzikrok. Fainna ma?al ?usri yusroo. Inna ma?al ?usri yusroo. Faidza

faroghta fanshob. Wa ilaa robbika farghob.

(Bukankah Kami telah melapangkan untukmu dadamu?, dan Kami telah menghilangkan

daripadamu bebanmu, yang memberatkan punggungmu ? Dan Kami tinggikan bagimu

sebutan mu , Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya

sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila kamu telah selesai , kerjakanlah dengan

sungguh-sungguh yang lain , dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap.)

Allohumma yassir ?alal yusrilladzi yassartahu ?alaa katsiirin min ?ibaadika (wa aghitsni) 3x

bifadhlika ?amman siwaaka wawazibun ilaih.

(Ya Alloh mudahkanlah atas kemudahan sebagaimana engkau mudahkan atas banyak dari

hamba-Mu. (dan bantulah aku) dengan keutamaan-Mu dan dari selain-Mu dan mengalir

kepadanya.)

Allohumma innadh dhuha dhuhaa uka wal bahaa a bahaa-uka waljamaala jamaaluka

walquwwata quwwatuka walqudrota qudrotuka wal ?ishmata ?ishmatuka. Allohumma in

kaana rizqii fissamaa-i fa-anzilhu wa in kaana fil ardhi fa-akhrijhu wa in kaana

mu?assiron fayassirhu wa in kaana kharoman fathohhirhu wa in kaana ba-?iidan

faqorribhu wa in kaana qoliilan fakatstsirhu bihaqqi dhuhaa-ika wabahaa-ika wajamaa-

lika waquwwatika aatinii maa ataita ?ibaadakashshoolikhiin.

(Ya Alloh sesungguhnya waktu dhuha adalah dhuha-Mu dan pengertian adalah pengertian-

Mu dan keindahan adalah keindahan-Mu dan kekuatan adalah kekuatan-Mu dan kekuasaan

adalah kekuasaan-Mu dan pencegahan adalah pencegahan-Mu. Ya Alloh bila rizkiku di langit

maka turunkanlah dan bila rizkiku di bumi maka tumbuhkanlah dan bila rizkiku sulit maka

mudahkanlah dan bila rizkiku haram maka sucikanlah dan bila rizkiku jauh maka

dekatkanlah dan bila rizkiku sedikit maka perbanyaklah. Dengan kebenaran waktu dhuha-

Mu dan Pengertian-Mu dan keindahan-Mu dan kekuatan-Mu dan kekuasaan-Mu berilah aku

sesuatu sebagaimana kau berikan terhadap hamba-Mu yang sholih.

5. Penutup dan Kesimpulan

Akhirnya kita dapat menyimpulkan bahwa sholat dhuha adalah upaya mendekatkan diri

kepada Allah Zat Yang Maha Kaya, Maha Pemberi Rezeki agar kita termasuk hamba-

hamba?Nya yang sudah mantap dan yakin akan jaminan rezeki serta jaminan hidup

(jadup) bagi semua kebutuhan hidup kita. Jika kita kerjakan dengan sungguh-sungguh dan

ikhlas maka dapat membangkitkan etos kerja Islami.

Daftar Pustaka

1. Al-Qur?anul Karim

2. Asy-Shiddiqy, Tengku Muhammad Hasbi.2002. Pedoman Dzikir dan Doa. Semarang :

Pustaka Rizki Putra.

3. Depdikbud. 2001. Kamus Besar Bahasa Indonesia . Jakarta : Balai Pustaka.


4. Dewan Redaksi Ensiklopedi Islam. 1997. Ensiklopedi Islam . Jakarta : Ikhtiar Baru.

5. Malikun. ???? H. Azkarul Amali . Semarang : Pesantren Al-Adzkar.

6. Rasyid, Sulaiman. 1994. Fiqih Islam . Bandung : Sinar Baru.

7. Yahya, Muhyidin Abi Zakariya Bin Syarofun Nawawi Al-Damsyiqi. Tanpa tahun. Al-

Azkarun Nawawiyah. Semarang : CV Karya Insan Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai