Anda di halaman 1dari 4

Flow chart produksi semen padang

Tahap penambangan Tahap penambangan


batu kapur tanah liat

Pengupasan lapisan kerak


dan batuanbukit karang
striping clearing
sehingga diperoleh lapisan Tahap pembersihan
batu kapur lahan

Pengupasan lapisan
Pengeboran dengan alat
kerak untuk memperoleh striping
boring crawler drill dan drill
lapisan tanah liat
master untuk menanamkan
bahan peledak

Peledakan batuan dengan


Tahap pengambilan dan Dragging dan loading
blasting menggunakan dinamit dan
pengumpulan tanah liat
bahan berupa ammonium
nitrat dan fuel oil

Pengumpulan batu kapur


dozing menggunakan dozer untuk Tahap pengangkutan hauling
selanjutnya tanah liat ke raw mill
ditransportasikan ke
penampungan

crushing Pengecilan ukuran material


yang dilakukan di area
tambang

Transportasi menggunakan
Transportasi material
belt conveyor ke raw mill
ke silo penyimpanan

Raw mill
Tahap penggilingan dan Fungsi :
pencampuran bahan mentah
Raw mill vertical Menggiling bahan
Perbedaan mentah sampai
terletak pada kehalusan tertentu,
posisi raw mill
Raw mill sebagai pencampur
terhadap arah
aliran bahan baku awal,
sewaktu
Raw mill horizontal pengeringan raw
penggilingan
mix,

proses homogenitas
raw mix

Penggilingan Penggilingan
basah kering

Biasanya 30% sampai


40% Pengeringan dan Pengeringan
Penambahan air
grinding sambil grinding
Menggunakan grinding
(bola baja) yang berada di
dalam mill yang berputar Material Material
Penghalusan dan sehingga menghasilkan dikeringkan dan dikeringkan
pencampuran pukulan-pukulan antar kemudian baru sambil digiling
material grinding sehi ngga bahan digiling
yang keluar menjadi
dalam bentuk cairan
campuran bahan mentah Pengeringan material Pengeringan material
Proses (slurry) menggunakan gas menggunakan gas
homogenizing Pengadukan secara
panas yang keluar dari panas yang keluar dari
mekanik/menggunakan
kiln, gas buang mesin kiln, gas buang mesin
udara tekan di dalam bak
diesel atau gas panas diesel atau gas panas
penampungan agar slurry
dari alat hot air dari alat hot air
yang dihasilkan lebih
generation. generation.
homogeny
Setelah digiling kadar Setelah digiling kadar
airnya menjadi 0,8% airnya menjadi 0,8%
dari yang sebelumnya dari yang sebelumnya
yaitu 6% sampai 11% yaitu 6% sampai 11%

Proses
pembakaran
Tujuannya untuk menghasilkan reaksi Proses
kimia dan pembentukan oksida-oksida pembakaran
yang terdapat pada bahan mentah
Alat pembakaran material yang datang
dari raw mill yang berbahan bakar
kiln minyak residu dan gas alam atau batu
bara yang dihaluskan. Kiln dilapisi batu
Pendinginan raw mix atau slurry yang tahan api (firebrick) untuk menjaga
telah mengalami pemijaran di dalam kiln. temperatur
Material yang keluar dari grate cooler Grate cooler
disebut klinker, klinker yang halus akan
jatuh ke dee bucket conveyor sedangkan
klinker yang masih kasar akan langsung
ke crusher setelah itu baru bergabung CF silo klinker Tujuan pengangkutan klinker yang
dengan klinker halus dengan diangkut atau domesilo sudah halus dan dicampur dengan
menggunakan screw conveyor gypsum

Tahap
penggilingan
akhir

Klinker yang berukuran 1-40 mm3


digiling dan dicampur gypsum (4%-6%)
untuk memperbaiki kualitas semen. Cemen mill
Grinding (bola besi) digunakan kembali (penggilingan
disini. Fungsi gypsum adalah untuk semen)
mengatur agar waktu pengerasan semen
tidak terlalu cepat
Silo cemen Penyimpanan semen yang siap
dikantongi atau tranportasikan

Pengontrolan kualitas dan mutu dengan


sinar xray dengan menggunakan Uji lab
computer quality control
Ada 12 unit packer : 2 unit di indarung
Tahap 1, 6 unit di packing plant indarung, dan
pengantongan 4 unit di Teluk Banyur (1 unit
merupakan rotary packer dengan
kapasitas 80 tph
Diawali dengan pengambilan semen
dari silo semen. Semen melewati Bucket elevator
pneumatic valve di button silo masuk ke
air slide dan diteruskan ke bucket
elevator
Pemisahan semen dengan material asing
Control screen
atau gumpalan semen, semen yang halus
masuk ke feed tank
Feed tank dilengkapi nivopilot dan level
indicator untuk menjaga agar isi feed
tank selalu terkontrol. Jika feed tank
Feed tank
terisi penuh maka pneumatic valve akan
menutup secara otomatis dan bila feed
tank mencapai batas minimum makan
pneumatic valve akan kembali terbuka
Semen akan masuk ke kantong dengan
Pecker tank dorongan udara tekkan dan system
penimba otomatis

Dilakukan dengan lokomotif kkw (Pt.


Pengiriman ke
KA) dan dengan truk wargon KKSP
Teluk Banyur

Di Teluk Banyur terdiri dari 4 rotary


System distribusi
pecker tipe RU/12 dengan kapasitas
di Teluk Banyur
masing-masing 80 ton/jam, satu buah
roto packer dengan kapasitas 80-120
ton/jam, dan satu buah fasilitas semen
curah ke kapal (loading to shift) dengan
kapasitas 500 ton/jam

Anda mungkin juga menyukai