Laporan Praktikum Mikrobiologi Pangan Id
Laporan Praktikum Mikrobiologi Pangan Id
OLEH :
NAMA : HARDIN MUHAMMAD
NIM : D1C1 14 028
KELOMPOK : IV (EMPAT)
KELAS : TPG A- 2014
A. Latar Belakang
memiliki klorofil dan berukuran renik atau mikroskopik. Organisme ini paling
banyak jumlahnya dan lebih tersebar luas dibandingkan makhluk hidup yang lain.
Bakteri memiliki ratusan ribu spesies yang hidup di darat hingga lautan dan pada
tempat-tempat yang ekstrim. Bakteri ada yang menguntungkan tetapi ada pula
hidup yang lain. Beberapa bakteri bagi tubuh manusia akan menyebabkan
penyakit. Beberapa bakteri seringkali terjadi pada minuman yang berasal dari air
sumur atau sungai, atau air kran yang belum diolah. Kesterilan dari bakteri untuk
Air merupakan materi yang sangat penting dalam kehidupan, baik tanaman,
hewan maupun manusia. Kehidupan manusia tentu tidak terlepas dari kebutuhan
akan air bersih terutama air minum. Selama ini kebutuhan akan air dipenuhi dari
berbagai sumber antara lain air tanah, air sungai, air hujan, air pegunungan dan air
laut yang diolah sedemikian rupa dan ditawarkan sebagai bahan baku air.
Kebutuhan akan air semakin lama semakin meningkat sesuai dengan keperluan
dan taraf kehidupan penduduk. Masalah utama yang harus dihadapi dalam
Hampir di setiap jalan terdapat depot yang menjual air minum isi ulang.
Namun kualitas air minum isi ulang masih diragukan karena diduga dapat
minum isi ulang harus dilakukan pemeriksaan cemaran bakterinya secara berkala.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
Tujuan dari praktikum ini yaitu untuk mendeteksi bakteri berbahaya yang ada
Air minum isi ulang adalah air yang mengalami proses pemurnian baik
tahap filtrasi untuk mendapatkan air bersih yang dapat digunakan untuk berbagai
keperluan. Diera sekarang ini kesadaran masyarakat untuk mendapatkan air yang
memenuhi syarat kesehatan semakin meningkat. Seiring dengan hal tersebut maka
dewasa ini semakin menjamur pula Depot Air Minum Isi Ulang (DAMIU) yang
menyediakan air siap minum. Selain murah, air minum isi ulang juga bisa
Hal ini disebabkan karena tidak semua DAMIU melakukan pengolahan secara
tepat dan benar, misalnya kualitas air baku yang digunakan, jenis peralatan yang
digunakan, perawatan peralatan dan penanganan air hasil pengolahan. Selain itu
sehingga dapat mempengaruhi kualitas air yang dihasilkan (Athena et al., 2003).
minum isi ulang harus dilakukan pemeriksaan cemaran bakterinya secara berkala.
Dalam lampiran Kepmenkes No. 907 tahun 2002 ditetapkan bahwa pemeriksaan
kualitas bakteriologi air minum dalam kemasan dan air minum isi ulang
disebutkan bahwa pemeriksaan bakteriologis air baku untuk air minum harus
dilakukan setiap 3 bulan sekali sedangkan untuk air minum yang siap dimasukkan
berasa, tidak berbau, tidak berwarna, dan tidak mengandung logam berat. Air dari
sumber alam dapat diminum oleh manusia tetapi masih terdapat resiko bahwa air
ini telah tercemar oleh bakteri (misalnya bakteri Escherichia coli) atau zat-zat
yang secara normal ada dalam saluran pencernaan manusia dan hewan berdarah
panas. Escherichia coli juga merupakan bakteri indikator kualitas air karena
lainnya. Escherichia coli menjadi patogen jika jumlah bakteri ini dalam saluran
Fakultas Pertanian, Universitas Halu Oleo pada hari Selasa, 31 Mei 2016 pukul
13.00-15.00 WITA.
Alat yang digunakan dalam praktikum ini yaitu laminary air flow, cawan
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini yaitu sampel minuman (air
minum isi ulang, capcin, susu kedelai komersil, dan susu kedelai non komersil),
C. Prosedur Kerja
masing-masing sampel.
A. Hasil
Keterangan: (A) Capcin, (B) Air Minum depot Anggoeya, (C) Air Minum depot
Tirta, (D) air mineral, (E) susu kedelai komersil, (F) susu kedelai non komersil
B. Pembahasan
mencari alternatif lain guna memenuhi kebutuhan akan air minum salah satunya
dengan air minum isi ulang. Beberapa hal yang dapat mempengaruhi kualitas air
minum isi ulang yaitu hygiene dan sanitasi depot, sarana pengolahan, dan proses
pengolahan air minum isi ulang. Proses pengolahan air minum isi ulang yang saat
ini dilakukan diberbagai depot yang ada di masyarakat yaitu proses ozonisasi,
Agar EMB (levine) merupakan media padat yang dapat digunakan untuk
menentukan jenis bakteri E coli dengan memberikan hasil positif dalam tabung.
EMB yang menggunakan eosin dan methilen blue sebagai indikator memberikan
perbedaan yang nyata antara koloni yang meragikan laktosa dan yang tidak.
Escherichia coli adalah bakteri yang merupakan bagian dari mikroflora yang
secara normal ada dalam saluran pencernaan manusia dan hewan berdarah panas.
dalam air mengindikasikan bahwa air tersebut terkontaminasi oleh feses, yang
menjadi patogen jika jumlah bakteri ini dalam saluran pencernaan meningkat atau
dan Tirta, capcin, susu kedelai komersil dan non komersil dan air mineral. Masing
masing sampel diencerkan dan disebar pada cawan petri berisi media EMBA.
coli.
Setelah sampel diinkubasi selama 48 jam diperoleh hasil bahwa semua sampel
tidak mengandung bakteri E. coli. Hal ini ditunjukkan dengan tidak tumbuhnya
koloni bakteri E. coli. Tumbuhnya bakteri E. coli pada media EMBA ditandai
A. Kesimpulan
dari bahan pangan maka dapat disimpulkan bahwa semua jenis bakteri dari bahan
pangan (kue, ikan, air isi ulang, dan yogurt) memiliki sifat anaerob fakultatif dan
B. Saran
Saran yang dapat disampaikan pada praktikum ini yaitu diharapkan agar
semua praktikan dapat bekerja dengan teliti dan berhati-hati agar hasil yang
diperoleh baik.
DAFTAR PUSTAKA