Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM

“IDENTIFIKASI BAKTERI BERBAHAYA PADA JAJANAN MINUMAN”

OLEH :
NAMA : HARDIN MUHAMMAD
NIM : D1C1 14 028
KELOMPOK : IV (EMPAT)
KELAS : TPG A- 2014

JURUSAN ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN


FAKULTAS TEKNOLOGI DAN INDUSTRI PERTANIAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2016
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bakteri adalah organisme uniselluler dan prokariot serta umumnya tidak

memiliki klorofil dan berukuran renik atau mikroskopik. Organisme ini paling

banyak jumlahnya dan lebih tersebar luas dibandingkan makhluk hidup yang lain.

Bakteri memiliki ratusan ribu spesies yang hidup di darat hingga lautan dan pada

tempat-tempat yang ekstrim. Bakteri ada yang menguntungkan tetapi ada pula

yang merugikan. Bakteri memiliki ciri-ciri yang membedakannya dengan mahluk

hidup yang lain. Beberapa bakteri bagi tubuh manusia akan menyebabkan

penyakit. Beberapa bakteri seringkali terjadi pada minuman yang berasal dari air

sumur atau sungai, atau air kran yang belum diolah. Kesterilan dari bakteri untuk

air minum sangat perlu di ketahui demi menjaga kesehatan.

Air merupakan materi yang sangat penting dalam kehidupan, baik tanaman,

hewan maupun manusia. Kehidupan manusia tentu tidak terlepas dari kebutuhan

akan air bersih terutama air minum. Selama ini kebutuhan akan air dipenuhi dari

berbagai sumber antara lain air tanah, air sungai, air hujan, air pegunungan dan air

laut yang diolah sedemikian rupa dan ditawarkan sebagai bahan baku air.

Kebutuhan akan air semakin lama semakin meningkat sesuai dengan keperluan

dan taraf kehidupan penduduk. Masalah utama yang harus dihadapi dalam

pengolahan air adalah semakin tingginya tingkat pencemaran air.

Hampir di setiap jalan terdapat depot yang menjual air minum isi ulang.

Namun kualitas air minum isi ulang masih diragukan karena diduga dapat

terkontaminasi mikroba pathogen jika penanganan dan pengolahannya kurang


baik. Pemeriksaan kualitas bakteriologis air minum dalam kemasan termasuk air

minum isi ulang harus dilakukan pemeriksaan cemaran bakterinya secara berkala.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka di rumuskan masalah yaitu bagaimana

cara mengidentifikasi bakteri berbahaya pada minuman jajanan?

C. Tujuan

Tujuan dari praktikum ini yaitu untuk mendeteksi bakteri berbahaya yang ada

pada minuman jajanan.


II. TINJAUAN PUSTAKA

Air minum isi ulang adalah air yang mengalami proses pemurnian baik

secara penyinaran Ultraviolet, Ozonisasi, ataupun keduanya melalui berbagai

tahap filtrasi untuk mendapatkan air bersih yang dapat digunakan untuk berbagai

keperluan. Diera sekarang ini kesadaran masyarakat untuk mendapatkan air yang

memenuhi syarat kesehatan semakin meningkat. Seiring dengan hal tersebut maka

dewasa ini semakin menjamur pula Depot Air Minum Isi Ulang (DAMIU) yang

menyediakan air siap minum. Selain murah, air minum isi ulang juga bisa

dijumpai di berbagai tempat, tetapi kemungkinan besar bisa ditumbuhi bakteri.

Hal ini disebabkan karena tidak semua DAMIU melakukan pengolahan secara

tepat dan benar, misalnya kualitas air baku yang digunakan, jenis peralatan yang

digunakan, perawatan peralatan dan penanganan air hasil pengolahan. Selain itu

pengolahan air minum di DAMIU tidak seluruhnya dilakukan secara otomatis

sehingga dapat mempengaruhi kualitas air yang dihasilkan (Athena et al., 2003).

Pemeriksaan kualitas bakteriologis air minum dalam kemasan termasuk air

minum isi ulang harus dilakukan pemeriksaan cemaran bakterinya secara berkala.

Dalam lampiran Kepmenkes No. 907 tahun 2002 ditetapkan bahwa pemeriksaan

kualitas bakteriologi air minum dalam kemasan dan air minum isi ulang

disebutkan bahwa pemeriksaan bakteriologis air baku untuk air minum harus

dilakukan setiap 3 bulan sekali sedangkan untuk air minum yang siap dimasukkan

ke dalam kemasan minimal 1 kali setiap bulan (Radji et al., 2008).

Data Departemen Kesehatan (2004), syarat-syarat air minum adalah tidak

berasa, tidak berbau, tidak berwarna, dan tidak mengandung logam berat. Air dari
sumber alam dapat diminum oleh manusia tetapi masih terdapat resiko bahwa air

ini telah tercemar oleh bakteri (misalnya bakteri Escherichia coli) atau zat-zat

berbahaya (Suprihatin, 2003).

Escherichia coli adalah bakteri yang merupakan bagian dari mikroflora

yang secara normal ada dalam saluran pencernaan manusia dan hewan berdarah

panas. Escherichia coli juga merupakan bakteri indikator kualitas air karena

keberadaannya di dalam air mengindikasikan bahwa air tersebut terkontaminasi

oleh feses, yang kemungkinan juga mengandung mikroorganisme enterik patogen

lainnya. Escherichia coli menjadi patogen jika jumlah bakteri ini dalam saluran

pencernaan meningkat atau berada di luar usus (Brooks et al., 2004).


III. METODELOGI PRAKTIKUM

A . Tempat dan Waktu

Praktikum dilaksanakan di Laboratorium Agroteknologi Unit Fitopatologi,

Fakultas Pertanian, Universitas Halu Oleo pada hari Selasa, 31 Mei 2016 pukul

13.00-15.00 WITA.

B. Alat dan Bahan

Alat yang digunakan dalam praktikum ini yaitu laminary air flow, cawan

petri, lampu Bunsen, microtube, mikropipet, penyebar, dan plastic wrap.

Bahan yang digunakan dalam praktikum ini yaitu sampel minuman (air

minum isi ulang, capcin, susu kedelai komersil, dan susu kedelai non komersil),

aquades, dan media EMBA.

C. Prosedur Kerja

Prosedur kerja praktikum ini yaitu sebagai berikut :

a. Panaskan media EMBA yang telah dibuat sebelumnya, kemudian tuang

ke dalam media cawan petri steril.

b. Setelah media memadat, dilakukan teknik pengenceran berseri untuk

masing-masing sampel.

c. Menginkubasi selama 48 jam didalam incubator.

d. Koloni berwarna hijau metalik mencirikan koloni E. coli.


IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

Keterangan: (A) Capcin, (B) Air Minum depot Anggoeya, (C) Air Minum depot
Tirta, (D) air mineral, (E) susu kedelai komersil, (F) susu kedelai non komersil
B. Pembahasan

Kebutuhan masyarakat akan air minum terus meningkat seiring dengan

cepatnya pertumbuhan jumlah penduduk, sehingga masyarakat terdorong untuk

mencari alternatif lain guna memenuhi kebutuhan akan air minum salah satunya

dengan air minum isi ulang. Beberapa hal yang dapat mempengaruhi kualitas air

minum isi ulang yaitu hygiene dan sanitasi depot, sarana pengolahan, dan proses

pengolahan air minum isi ulang. Proses pengolahan air minum isi ulang yang saat

ini dilakukan diberbagai depot yang ada di masyarakat yaitu proses ozonisasi,

ultraviolet (UV), dan reversed osmosis (RO).

Agar EMB (levine) merupakan media padat yang dapat digunakan untuk

menentukan jenis bakteri E coli dengan memberikan hasil positif dalam tabung.

EMB yang menggunakan eosin dan methilen blue sebagai indikator memberikan

perbedaan yang nyata antara koloni yang meragikan laktosa dan yang tidak.

Medium tersebut mengandung sukrosa karena kemampuan bakteri E coli yang

lebih cepat meragikan sukrosa daripada laktosa.

Escherichia coli adalah bakteri yang merupakan bagian dari mikroflora yang

secara normal ada dalam saluran pencernaan manusia dan hewan berdarah panas.

E. coli juga merupakan bakteri indikator kualitas air karena keberadaannya di

dalam air mengindikasikan bahwa air tersebut terkontaminasi oleh feses, yang

kemungkinan juga mengandung mikroorganisme enterik patogen lainnya. E. coli

menjadi patogen jika jumlah bakteri ini dalam saluran pencernaan meningkat atau

berada di luar usus.


Praktikum ini menggunakan sampel air minum isi ulang dari depot Anggoeya

dan Tirta, capcin, susu kedelai komersil dan non komersil dan air mineral. Masing

masing sampel diencerkan dan disebar pada cawan petri berisi media EMBA.

Sampel kemudian diinkubasi selama 48 jam untuk melihat terbentuknya koloni E.

coli.

Setelah sampel diinkubasi selama 48 jam diperoleh hasil bahwa semua sampel

tidak mengandung bakteri E. coli. Hal ini ditunjukkan dengan tidak tumbuhnya

koloni bakteri E. coli. Tumbuhnya bakteri E. coli pada media EMBA ditandai

dengan warna hijau metalik.


V. PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan pada praktikum teknik isolasi bakteri

dari bahan pangan maka dapat disimpulkan bahwa semua jenis bakteri dari bahan

pangan (kue, ikan, air isi ulang, dan yogurt) memiliki sifat anaerob fakultatif dan

mampu menghasilkan enzim protease/proteinase, namun yang menghasilkan

enzim amilase hanya pada bahan pangan ikan dan kue.

B. Saran

Saran yang dapat disampaikan pada praktikum ini yaitu diharapkan agar

semua praktikan dapat bekerja dengan teliti dan berhati-hati agar hasil yang

diperoleh baik.
DAFTAR PUSTAKA

Irianto. 2006. Menguak Dunia Mikroorganisme Jilid 2. Yrama Wijaya: Bandung.

Perlczar. 2005. Dasar - Dasar Mikrobiologi. UI-Press: Jakarta.

Soekarto. 2008. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Djambatan: Malang.

Waluyo. 2007. Mikrobiologi Umum. UMM Press: Malang.

Waluyo, Lud.2005.Mikrobiologi Umum.Malang : UMM Press.

Anda mungkin juga menyukai