Anda di halaman 1dari 17

KUNCI JAWABAN LATIHAN SOAL

BAB 1
Aturan Perkalian( Multiplication Rule )
1. Karakter dalam password tersebut boleh berupa huruf atau angka, jadi
banyaknya karakter tersebut ada 36 karakter dimana ada 26 karakter berupa
huruf dan 10 karakter berupa angka.
Kemungkinan password yang panjangnya 6 karakter ada :
36 x 36 x 36 x 36 x 36 x 36 = 366 = 2.176.782.336
Kemungkinan password yang panjangnya 7 karakter ada :
36 x 36 x 36 x 36 x 36 x 36 x 36 = 367 = 78.364.164.096
Kemungkinan password yang panjangnya 8 karakter ada :
36 x 36 x 36 x 36 x 36 x 36 x 36 x 36 = 368 = 2.821.109.907.456
Jadi kemungkinan password yang dapat di buat sebanyak :
2.176.782.336 + 78.364.164.096 + 2.821.109.907.456 = 2.901.650.833.888
2. Bit biner hanya 0 dan 1, berarti hanya ada 2 string biner untuk setiap bit.
a. Jika panjang string 5 bit, maka banyak string biner yang mungkin dapat
dibentuk adalah sebanyak 2 x 2 x 2 x 2 x 2 = 25 = 32
b. Jika panjang string 8 bit, maka banyak string biner yang mungkin dibentuk
adalah sebanyak 2 x 2 x 2 x 2 x 2 x 2 x 2 x 2 = 28 = 256

Aturan Penambahan ( Addition Rule )


1. Ada 10 cara untuk mengambil 1 buku matematika
a. Ada 25 cara untuk mengambil 1 buku statistik
b. Ada 5 cara untuk mengambil 1 buku social
c. Jadi banyaknya cara yang mungkin untuk mengambil 1 buah buku adalah
sebanyak 10+ 25 + 5 = 40 cara.
2. Ada 4 cara untuk memilih seorang pria
a. Ada 3 cara untuk memilih seorang wanita
b. Jadi banyaknya cara untuk memilih 1 orang yang mewakili kelompok
tersebut adalah sebanyak 4 + 3 = 7 cara

43
Permutasi
1. Pasangan calon yang dapat duduk sebagai panitia inti tersebut adalah
6! 6! 6× 5× 4!
6P2 = (6−2)! = 4! = = 30 cara
4!

2. Banyak bilangan yang mungkin jika angka-angka dalam bilangan tersebut tidak
7! 7! 7× 6× 5 ×4 × 3 × 2!
ada yang sama adalah P ( 7 , 5 ) = ( 7−5 )!
= 2! = = 2520 cara
2!

Permutasi Siklik Biasa

1. 𝑃 = (𝑛 − 1)!
𝑃 = (7 − 1)!
𝑃 = 6!
𝑃 = 6×5×4×3×2×1
𝑃 = 720 cara
2. 𝑃 = (𝑛 − 1)!
𝑃 = (5 − 1)!
𝑃 = 4!
𝑃 = 4×3×2×1
𝑃 = 24 cara
3. 𝑃 = (4 − 1)!
𝑃 = (4 − 1)!
𝑃 = 3!
𝑃 = 3×2×1
𝑃 = 6 permutasi siklik
4. 𝑃 = (𝑛 − 1)!
𝑃 = (8 − 1)!
𝑃 = 7!
𝑃 = 7×6×5×4×3×2×1
𝑃 = 5040 cara
5. 𝑃 = (𝑛 − 1)!
𝑃 = (6 − 1)!
𝑃 = 5!
𝑃 = 5×4×3×2×1
𝑃 = 120 cara

44
Permutasi Siklik (PS*)

1. Cara keempat siswa dapat duduk melingkar dengan urutan yang sama ?
𝑛! 5! 5×4×3×2×1
= 2(5)(5−5)! = = 12 cara
2𝑘(𝑛−𝑘)! 10
𝑛! 8! 8×7×6×5×4!
2. Arah tempat duduk tidak dibedakan 2𝑘(𝑛−𝑘)! = 2(4)(8−4)! = = 210 cara
8×4!
𝑛! 20! 20!
3. Banyaknya gelang yang terbentuk adalah = 2(10)(20−10)! = 20×10!
2𝑘(𝑛−𝑘)!

4. Berapa carakah kelima mahasiswa tersebut dapat diatur jika arah putaran tidak
𝑛! 10! 10! 10×9×8×7×6×5!
dibedakan . = 2(5)(10−5)! = 10×5! = = 3024 cara
2𝑘(𝑛−𝑘)! 10×5!
𝑛! 30! 30!
5. Kemungkinan gelang yang dapat dibuat 2𝑘(𝑛−𝑘)! = 2(25)(30−25)! = 50×5!

Kombinasi Biasa

1. r = 5 , n = 8 maka kombinasi 5 dari 8 huruf ABCDEFGH adalah :


8! 8! 8 . 7 . 6 . 5! 8 . 7 . 6
𝐶58 = = = = = 56
5! (8 − 5)! 5! 3! 5! 3! 3. 2. 1
2. Banyaknya cara yang dapat diambil oleh pelatih untuk memilih pemain

16
16! 16! 16 . 15 . 14 . 13 . 12 . 11!
𝐶11 = = =
11! (16 − 11)! 11! 5! 11! 5!
16 . 15 . 14 . 13 . 12
= = 4368
5. 4. 3. 2. 1
5! 5! 5 . 4!
3. Banyaknya pilihan yang diambil murid adalah 𝐶45 = 4!(5−4)! = 4!1! = = 5 cara
4!1!
10! 10! 10 . 9 . 8! 10 . 9
4. Banyaknya jabat tangan yang terjadi. 𝐶210 = 2!(10−2)! = 2!8! = = =
2!8! 2. 1

45 jabat tangan
9! 6! 9! 6!
5. Banyaknya cara menyeleksi karyawan C59 × C36 = 5!(9−5)! × 3!(6−3)! = 5!4! × 3!3!

9. 8. 7. 6 6. 5. 4
× = 126 × 20 = 2520
4. 3. 2. 1 3. 2. 1
6. Bola-bola yang terambil tersebut terdapat :
5!
a. Merah : C25 = 2!3! = 10
10!
Putih : C410 = 4!6! = 210

Jadi, 10 x 210 = 2100 cara

45
b. Untuk memperoleh paling banyak 2 bola merah dari 6 bola yang diambil dari
kotak terdapat tiga kemungkinan, yaitu :
 2 bola merah dan 4 bola putih
 1 bola merah dan 5 bola putih
 Atau 6 bola putih
Untuk 2 bola merah dan 4 bola putih = C25 × C410 = 2100
Untuk 1 bola merah dan 5 bola putih = C15 × C510 = 1260
Untuk 6 bola putih = C610 = 210
Jadi, banyak cara adalah2100 + 1260 + 210 = 3570
7. Berapa cara pengambilan, jika kelereng yang diambil adalah:
6!
a. 2 kelereng berwarna putih = C26 = 2!4! =15
4!
1 kelereng berwarna merah = C14 = 1!3! = 4

Jadi, banyak cara pengambilan adalah15 × 4 = 60 cara


10!
b. C310 = 3!7! = 120 cara

8. Banyak salaman yang akan terjadi ?


15! 15! 15 . 14
𝐶215 = = = = 105
2! (15 − 2)! 2! 13! 2. 1
9. Terdapat 5 mawar merah , 10 mawar putih ditoko bunga. Dipilih 4 mawar secara
acak dari toko. Berapa banyak kemungkinan dari :
5 mawar merah + 10 mawar putih = 15
15!
C415 = = 1365
4! 11!
5! 10!
C52 ×C10
2
× 10×45 450 30
a. = 2!3! 2!8!
= = 1365 = 91
C15
4 1365 1365

b. Ada dua kemungkinan yaitu :


5! 10!
× 5×120 600
 C15 × C310 = 1!4! 3!7!
= =
1365 1365 1365

 C05 × C410 = 0
600
Jadi ,banyak kemungkinandari paling sedikit 3 mawar putih adalah 1365

10. Cara penjahit dapat memilih benang-benang yang di inginkannya :


6!
Banyak cara memilih benang hitam :C36 = 3!3! = 20
4!
Banyak cara memilih benang biru :C24 = 2!2! = 6

Jadi, penjahit tersebut memiliki pilihan sebanyak= 20 x 6 = 120 cara

46
Kisi-Kisi atau Lintasan

(2n)! n
1. RUMUS ; = (1 − n+1)
n!n!
 AF
(2.2)! 2
= (1 − )
2! 2! 2+1
(4)! 2
= (1 − )
2! 2! 3
1 6
6. = = 2
3 3

 FB
(2.2)! 2
= (1 − )
2! 2! 2+1
(4)! 2
= (1 − )
2! 2! 3
1 6
6. = = 2
3 3
 AF.BF = 2.2 = 4

(2n)! n
2. RUMUS ; = (1 − n+1)
n!n!
 AC
(2.1)! 1
= (1 − )
1! 1! 1+1
1
2. = 1
2
(2n)! n
RUMUS ; = (1 − )
n! n! n+1
 CB
(2.3)! 3
⟹ = (1 − )
3! 3! 3+1
6.5.4.3! 1
⟹ . =5
3! 3! 4
AC. BC = 1.5 = 5

Koefisien Multinomial

4 4!
1. ( ) = 2!1!2! = 6
212
6
2. 𝑥1 2 𝑥2 𝑥3 3 𝑥4 adalah ( ) (2)2 (−3)3 = −6480
2131
6 6!
3. ( ) = 2!3!2!1!1!1! = 30
232111

47
4. Terdapat C(14:6) cara memilih snack dari 14 macam snack untuk ditempatkan
dalam kantong pertama, dan terdapat C(14-6:8) cara memilih 8 snack dari 14-6 = 8
snack yang tersisa. Jadi banyaknya cara yang dimaksud adalah
14! 8! 14!
C(14:6) × C(14-6:8) = 6!8! × 8!0! = 6!8! = 3003 cara
6 6!
5. Banyak bilangan yang dimaksud adalah ( ) = 2!2!2! = 90
222

Prinsip Sarang Merpati

1. Jika setiap warna dianggap sebagai sarang merpati, maka n = 3. Karena itu, jika
orang mengambil paling sedikit n + 1 = 4 bola (merpati), maka dapat dipastikan
sepasang bola yang berwarna sama ikut terambil. Jika hanya diambil 3 buah, maka
ada kemungkinan ketiga bola itu berbeda warna satu sama lain. Jadi 4 buah bola
adalah jumlah minimum yang harus diambil dari dalam kotak untuk menjamin
terambil sepasang bola yang berwarna sama.
2. Jumlah kemenangan setiap tim paling sedikit 1 kali dan paling banyak n-1 kali.
Angka n-1 berkorespondensi dengan n-1 buah sarang merpati untuk menampung n
ekor merpati (tim basket). Jadi, paling sedikit ada 2 tim basket yang mempunyai
jumlah kemenangan sama.

3. a) Kemungkinan terburuk yaitu saat mengambil 6 kaos kaki yang semuanya


berbeda warna (hitam, putih, biru, merah, hijau, dan kuning). Oleh karena itu,
kaos kaki minimal yang harus diambil agar setidaknya terdapat 2 kaos kaki
dengan warna sama adalah 7 buah.

b) Kemungkinan terburuk yaitu saat mengambil 20 kaos kaki yang semuanya


berwarna biru. Oleh karena itu, kaos kaki minimal yang harus diambil agar
setidaknya terdapat 2 kaos kaki dengan warna berbeda adalah 21 buah.

4. Perhatikan bahwa setiap bilangan bulat dapat ditulis sebagai 2m ×n dengan m ≥ 0


dan n ganjil (missal, 7 = 20×7 ; 8 = 23×1 ; 12 = 22×3). Karena bilangan bulat yang
diberikan dari 1 sampai dengan 100, maka n adalah salah satu dari 50
bilanganganjil 1,3,5,….,99. Sehingga diantara 51 bilangan yang diambil, terdapat
dua bilangan dengan n yang sama. Misalkan kedua bilangan tersebut, 2k ×n dan 2h
×n. Jika k ≤ h, maka 2k×n pembagi 2h ×n. Jika k > h, maka 2h ×n pembagi 2k ×n.

48
5. Jawabannya adalah iya. Kita partisi himpunan A menjadi 4 himpunan yang saling
lepas, yaitu {1, 8}, {2, 7}, {3, 6}, dan {4, 5}. Perhatikan bahwa setiap bilangan
bulat di A muncul tepat satu kali di empat himpunan bagian tersebut dan jumlah
bilangan bulat pada masing-masing himpunan bagian tersebut adalah 9. Sehingga,
jika 5 bilangan bulat diambil dari himpunan A maka, dengan menggunakan prinsip
sangkar burung, dua diantaranya berasal dari himpunan bagian yang sama. Hal
tersebut akan menyebabkan jumlah dua bilangan bulat tersebut adalah 9.

6. Kita asumsikan mahasiswa tersebut sebagai anggota dari himpunan daerah asal X
dan kelompoknya sebagai anggota daerah kawan Y .Karena |X| = 62, |Y | = 6
dan⌈62⁄6⌉ = ⌈10,33⌉= 11 (pembulatan ke atas). Maka dengan menggunakan
Prinsip Generalized Pigeonhole, terdapat paling sedikit 11 anggota X yang
dipasangkan dengan suatu anggota Y yang sama. Dengan demikian terdapat paling
sedikit ada 11 mahasiswa yang menjadi anggota suatu kelompok yang sama.

7. N = 41, k = 20. ⌈𝑁⁄𝑘⌉ = ⌈41⁄20⌉ = ⌈2,05⌉ = 3 (pembulatan ke atas)

Jadi terdapat paling sedikit 3 merpati yang menempati 1 sarang merpati.

8. N = 50, k = 12 (bulan). ⌈𝑁⁄𝑘⌉ = ⌈50⁄12⌉ = ⌈4,167⌉ = 5 (pembulatan ke atas)

Jadi terdapat paling sedikit 5 orang mahasiswa yang lahir pada bulan yang sama.

49
BAB 2
SOAL LATIHAN 2.1
2
1. 𝑓(𝑥) = 1−7𝑥
1
𝑓(𝑥) = 2 ×
1 − 7𝑥

𝑓(𝑥) = 2 ∑(7𝑥)𝑛
𝑛=0

𝑓(𝑥) = ∑ 2(7𝑥)𝑛
𝑛=0

3
2. 𝑓(𝑥) = 2+4𝑥
3 1
𝑓(𝑥) = ×
2 (1 − (−2𝑥))

3
𝑓(𝑥) = ∑(−2𝑥)𝑛
2
𝑛=0

3(−2𝑥)𝑛
𝑓(𝑥) = ∑
2𝑛+1
𝑛=0

1
3. 𝑓(𝑥) = (7𝑥)𝑛
𝑛!

1
4. 𝑓(𝑥) = (2𝑥 − 1)𝑛
𝑛!

5 5(5−1)(5−2)(5−3)
5. ( ) =
4 4!
5 5(4)(3)(2)
( )= =5
4 4.3.2.1

1 1 1 1
( −1)( −2)
3 3 3
6. ( 3 ) = 3!
3
1 2 5 10
1 (− 3) (− 3) 10 . 1 10 5
3 27
(3) = = = = =
3.2.1 6 27 6 162 81
3

7. 𝑡𝑒𝑜𝑟𝑒𝑚𝑎 𝑏𝑖𝑛𝑜𝑚𝑖𝑎𝑙
1 1 1 1
4
√6 = (1 + 5)4 = (4) 50 + (4) 51 + (4) 52 + ⋯
0 1 2
1 1 1
( − 1)
= 1 + 4 (5) + 4 4 (5)2 + ⋯
1! 2!

50
1
5
= 1 + + 4 (25) + ⋯
4 2.1
5 75
= 1 + + (− ) + ⋯
4 8
3 3 3
8. 2(1 + 3𝑥)3 = 2 ( ) 30 + 2 ( ) 31 + ( ) 32 + ⋯
0 1 2
3 3(3 − 1)
= 2 + 2 (3) + (3)2 + ⋯
1! 2!
= 2 + 18 + 54 + ⋯

5
1 𝑘+𝑛−1 𝑛
9. (1−9𝑥) = ∑∞
𝑛=0 ( )𝑥
𝑛

5+𝑛−1
= ∑( ) (9𝑥)𝑛
𝑛
𝑛=0

4+𝑛
= ∑( ) (9𝑥)𝑛
𝑛
𝑛=0

10
1 1 𝑘+𝑛−1 𝑛
10. 3 ( 5 ) = ∑∞
𝑛=0 ( )𝑥
1−(− 𝑥)
3
𝑛

1 10 + 𝑛 − 1 5
= ∑( ) (− 𝑥)𝑛
3 𝑛 3
𝑛=0
∞ 𝑛
9 + 𝑛 (−5𝑥)
= ∑( ) 𝑛+1
𝑛 3
𝑛=0

SOAL LATIHAN 2.2


1 1 1
1. (3! , 4! , 5! , … )

𝑝(𝑥) = ∑ 𝑎𝑛 𝑥 𝑛
𝑛=0
1 0 1 1 1 2
= 𝑥 + 𝑥 + 𝑥 +⋯
3! 4! 5!
1 1 1
= + 𝑥 + 𝑥2 + ⋯
3! 4! 5!
𝑥3 1 1 1
= 3 ( + 𝑥 + 𝑥2 + ⋯ )
𝑥 3! 4! 5!
1 1 1 1
= 3 ( 𝑥3 + 𝑥4 + 𝑥5 + ⋯ )
𝑥 3! 4! 5!
1 1 1 1 1 1
= 3 (1 + 𝑥 + 𝑥 2 + 𝑥 3 + 𝑥 4 + 𝑥 5 + ⋯ ) − (1 + 𝑥 + 𝑥 2 )
𝑥 2! 3! 4! 5! 2!

51
1 𝑥
1 2
= (𝑒 − (1 + 𝑥 + 𝑥 ))
𝑥3 2!
1 𝑥 1 2 1 2𝑒 𝑥 − 𝑥 2 − 2𝑥 − 2
= (𝑒 − 1 − 𝑥 − 𝑥 ) = ( )
𝑥3 2! 𝑥3 2
2𝑒 𝑥 − 𝑥 2 − 2𝑥 − 2
=
2𝑥 3

2. (5, 3, 5, 3, 5,…)

𝑥𝑛 𝑥2 𝑥3 𝑥4
𝑝(𝑥) = ∑ 𝑎𝑛 = 5+3∙𝑥+5∙ +3∙ +5∙
𝑛! 2! 3! 4!
𝑛=0

𝑥2 𝑥4 𝑥3
= (5 + 5 ∙ + 5 ∙ + ⋯ ) + (3𝑥 + 3 ∙ + ⋯ )
2! 4! 3!
𝑥2 𝑥4 𝑥3 𝑥5
= 5 (1 + + + ⋯ ) + 3 (𝑥 + + + ⋯ )
2! 4! 3! 5!
𝑒 𝑥 + 𝑒 −𝑥 𝑒 𝑥 − 𝑒 −𝑥
= 5( ) + 3( )
2 2
5𝑒 𝑥 + 5𝑒 −𝑥 + 3𝑒 𝑥 − 3𝑒 −𝑥
=
2
8𝑒 𝑥 + 2𝑒 −𝑥
=
2
= 4𝑒 𝑥 + 𝑒 −𝑥

3.  FPB

𝑃(𝑥) = ∑ 𝑎𝑛 𝑥 𝑛 = 0 + 0 ∙ 𝑥 + 0 ∙ 𝑥 2 + 0 ∙ 𝑥 3 + 1 ∙ 𝑥 4 + 1 ∙ 𝑥 5 + ⋯
𝑛=0

= 𝑥4 + 𝑥5 + 𝑥6 + ⋯
= (1 + 𝑥 + 𝑥 2 + 𝑥 3 + 𝑥 4 + 𝑥 5 + 𝑥 6 + ⋯ ) − (1 + 𝑥 + 𝑥 2 + 𝑥 3 )
1
=( ) − (1 + 𝑥 + 𝑥 2 + 𝑥 3 )
1−𝑥
1 − (1 − 𝑥)(1 + 𝑥 + 𝑥 2 + 𝑥 3 )
=
1−𝑥
1 − (1 + 𝑥 + 𝑥 2 + 𝑥 3 − 𝑥 − 𝑥 2 − 𝑥 3 − 𝑥 4 )
=
1−𝑥
𝑥4
=
1−𝑥

52
 FPE
3 ~
𝑥𝑛 𝑥𝑛
𝑃(𝑥) = ∑ 𝑎𝑛 + ∑ 𝑎𝑛
𝑛! 𝑛!
𝑛=0 𝑛=4
~
𝑥𝑛
= 0+∑1∙
𝑛!
𝑛=4
~
1 𝑛
=∑ 𝑥
𝑛!
𝑛=4

Perhatikan teorema 2.1.1


~
1 𝑛
∑ 𝑥 = 𝑒𝑥
𝑛!
𝑛=0

Subtitusi𝑛 = 0 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑎𝑖 𝑛 = 3
~
1 0 1 1 1 2 1 3 1
𝑥 + 𝑥 + 𝑥 + 𝑥 + ∑ 𝑥𝑛 = 𝑒 𝑥
0! 1! 2! 3! 𝑛!
𝑛=4
~
𝑥2 𝑥3 1
1+𝑥+ + + ∑ 𝑥𝑛 = 𝑒 𝑥
2 6 𝑛!
𝑛=4
̅̅̅̅̅̅̅̅̅
𝑃(𝑥)
6 + 6𝑥 + 3𝑥 2 + 𝑥 3
𝑃(𝑥) = 𝑒 𝑥 − ( )
6
6𝑒 𝑥 − 6 − 6𝑥 − 3𝑥 2 − 𝑥 3
𝑃(𝑥) =
6
1
4. 𝑝(𝑥) = 𝑒 −2𝑥 ∙ (1−𝑥)2
~ ~
1
= ∑ (−2𝑥)𝑛 ∙ ∑(𝑛 + 1)𝑥 𝑛
𝑛!
𝑛=0 𝑛=0
~ ~
(−2)𝑛 𝑛
=∑ 𝑥 ∙ ∑(𝑛 + 1)(𝑥)𝑛
𝑛!
𝑛=0 𝑛=0
~ 𝑛
(−2)𝑘 𝑛!
= ∑ (∑ (𝑛 − 𝑘 + 1)) 𝑥 𝑛 ∙
𝑘! 𝑛!
𝑛=0 𝑘=0
~ 𝑛
(−2)𝑘 𝑥𝑛
= ∑ (∑ (𝑛 − 𝑘 + 1)) 𝑛! ∙
𝑘! 𝑛!
𝑛=0 𝑘=0
𝑛
(−2)𝑘
𝑎𝑛 = (∑ (𝑛 − 𝑘 + 1)) 𝑛! ;𝑛 ≥ 0
𝑘!
𝑘=0

53
1 9
5. 𝑝(𝑥) = 𝑒 7𝑥 ∙ (1−3𝑥)
~ ~
1 9 + 𝑛 − 1 (3𝑥)𝑛
= ∑ (7𝑥)𝑛 ∙ ∑ ( )
𝑛! 𝑛
𝑛=0 𝑛=0
~ 𝑛 ~
7 𝑛 8+𝑛 𝑛 𝑛
=∑ 𝑥 ∙∑( )3 ∙ 𝑥
𝑛! 𝑛
𝑛=0 𝑛=0
~ 𝑛
7𝑘 8 + 𝑛 − 𝑘 𝑛−𝑘 𝑛 𝑛!
= ∑ (∑ ( )3 )𝑥 ∙
𝑘! 𝑛−𝑘 𝑛!
𝑛=0 𝑘=0
~ 𝑛
7𝑘 ∙ 3𝑛−𝑘 8 + 𝑛 − 𝑘 𝑥𝑛
= ∑ (∑ ( )) 𝑛! ∙
𝑘! 𝑛−𝑘 𝑛!
𝑛=0 𝑘=0

𝑛
7𝑘 ∙ 3𝑛−𝑘 8 + 𝑛 − 𝑘
𝑎𝑛 = (∑ ( )) 𝑛! ;𝑛 ≥ 0
𝑘! 𝑛−𝑘
𝑘=0

SOAL LATIHAN 2.3


1. A = {M, A, T, E, I, K}
Syarat: M > 0, A > 0, T > 0, E > 0, I > 0, K > 0
P(x) = (𝑥 + 𝑥 2 + 𝑥 3 + 𝑥 4 + 𝑥 5 + ⋯ )6
= 𝑥 6 (1 + 𝑥 + 𝑥 2 + 𝑥 3 + 𝑥 4 + 𝑥 5 + ⋯ )6
1 6
= 𝑥 6 (1−𝑥)
6−1+𝑘 𝑘
= 𝑥 6 ∑∞
𝑘=0 ( )𝑥
𝑘
𝑘 + 5 𝑘+6
= ∑∞
𝑘=0 ( )𝑥
𝑘
Misal: 𝑘 + 6 = 𝑛 ↔ 𝑘 = 𝑛 − 6
𝑛−6+5 𝑛
P(x) = ∑∞
𝑛−6=0 ( )𝑥
𝑛−6
𝑛−1 𝑛
= ∑∞
𝑛=6 ( )𝑥
𝑛−6
Jadi, banyaknya cara menyusun n-huruf dari A, dengan syarat semua huruf muncul
0, 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑛 < 6
adalah koefisien 𝑥 𝑛 dari fungsi pembangkit, yaitu: 𝑎𝑛 = 𝑛−1
( ) , 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑛 ≥ 6
𝑛−6
2. P(x) = (𝑥 + 𝑥 2 + 𝑥 3 + 𝑥 4 + 𝑥 5 + ⋯ )1 (1 + 𝑥 + 𝑥 2 + 𝑥 3 + 𝑥 4 + 𝑥 5 + ⋯ )5

54
1 1 5
= (1−𝑥 − 1) (1−𝑥)

𝑥 1 5
= (𝑥−1) (1−𝑥)

= 𝑥(1 − 𝑥)−1 (1 − 𝑥)−5


= 𝑥(1 − 𝑥)−6
6+𝑟+1 𝑟
= 𝑥 ∑∞𝑟=0 ( )𝑥
𝑟
6 + 𝑟 − 1 𝑟+1
= ∑∞𝑟=0 ( )𝑥
𝑟
𝑟+4 𝑟
= ∑∞ 𝑟=1 ( )𝑥
𝑟−1

0, 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑛 < 1
Jadi, banyaknya cara adalah: 𝑎𝑛 = 𝑟+4
( ) , 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑛 ≥ 1
𝑟−1

3. S U R A M A D U
P(x) = (𝑥 + 𝑥 2 + ⋯ )4 (1 + 𝑥 + 𝑥 2 + ⋯ )2
1 4 1−𝑋 11 2
= (1−𝑥 − 1) ( )
1−𝑋

𝑋 4 1−𝑋 11 2
= (1−𝑋) ( )
1−𝑋

= (𝑥 4 )(1 − 𝑥11 )2 (1 − 𝑥)−6


= (𝑥 4 )(1 − 2𝑥11 + 𝑥 22 )(1 − 𝑥)−6
= (𝑥 4 − 2𝑥15 + 𝑥 26 )(1 − 𝑥)−6
𝑛+6−1 𝑛
= 𝑥 4 − 2𝑥15 + 𝑥 26 ∑∞
𝑛=0 ( )𝑥
𝑛
𝑛 + 6 − 1 𝑛+4 𝑛 + 6 − 1 𝑛+15 ∑∞ 𝑛 + 6 − 1 𝑛+26
= ∑∞
𝑛=0 ( )𝑥 − 2 ∑∞𝑛=0 ( )𝑥 + 𝑛=0 ( )𝑥
𝑛 𝑛 𝑛
𝑛+1 𝑛 𝑛 − 10 𝑛 ∑∞ 𝑛 − 21 𝑛
= ∑∞
𝑛=4 ( ) 𝑥 + 2 ∑∞
𝑛=15 ( ) 𝑥 + 𝑛=26 ( )𝑥 ]
𝑛−4 𝑛 − 15 𝑛 − 26
Banyak cara yang dimaksud adalah:
0, 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑛 < 4
𝑛+1
( ) , 𝑗𝑖𝑘𝑎 4 ≤ 𝑛 ≤ 14
𝑛−4
𝑎𝑛 = 𝑛+1 𝑛 − 10
( ) − 2( ) , 𝑗𝑖𝑘𝑎 15 ≤ 𝑛 ≤ 26
𝑛−4 𝑛 − 15
𝑛+1 𝑛 − 10 𝑛 − 21
( ) − 2( )+( ) , 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑛 ≥ 26
𝑛−4 𝑛 − 15 𝑛 − 26

4. P(x) = (𝑥 2 + 𝑥 3 + ⋯ )(𝑥 4 + 𝑥 5 + ⋯ )(𝑥 6 + 𝑥 7 + ⋯ )

55
𝑛+3−1 𝑛
= 𝑥12 ∑∞
𝑛=0 ( )𝑥
𝑛
𝑛 + 2 𝑛+12
= ∑∞
𝑛=0 ( )𝑥
𝑛
𝑛 − 10 𝑛
= ∑∞
𝑛=12 ( )𝑥
𝑛 − 12

0, 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑛 < 12
𝑎𝑛 = 𝑛 − 10
( ) , 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑛 ≥ 12
𝑛 − 12

5. P(x) = (1 + 𝑥 + 𝑥 2 + 𝑥 3 + ⋯ + 𝑥 20 )6 (1 + 𝑥 + 𝑥 2 + 𝑥 3 … )3
6 3
1−𝑥 21 1
= ( −𝑥+1 ) (1−𝑥)

1 9
= (1 − 𝑥 21 )6 (1−𝑥)
6 6 6 6
= [( ) 10 (−𝑥 21 )6 + ( ) 11 (−𝑥 21 )5 + ( ) 12 (−𝑥 21 )4 + ( ) 13 (−𝑥 21 )3 +
0 1 2 3
6 6 6 9+𝑟−1 𝑟
( ) 14 (−𝑥 21 )2 + ( ) 15 (−𝑥 21 )1 + ( ) 16 (−𝑥 21 )0 ] ∑∞
𝑟=0 ( )𝑥
4 5 6 𝑟
=[𝑥126 − 6𝑥105 + 15𝑥 84 − 20𝑥 63 + 15𝑥 42 − 6𝑥 21 +
9+𝑟−1 𝑟
1] ∑∞
𝑟=0 ( )𝑥
𝑟
𝑟 + 8 𝑟+126 𝑟 + 8 𝑟+105
=∑∞𝑟=0 ( )𝑥 − 6 ∑∞
𝑟=0 ( )𝑥 +
𝑟 𝑟
𝑟 + 8 𝑟+84 𝑟 + 8 𝑟+63
15 ∑∞𝑟=0 ( )𝑥 − 20 ∑∞𝑟=0 ( )𝑥 +
𝑟 𝑟
𝑟 + 8 𝑟+42 𝑟 + 8 𝑟+21 ∑∞ 𝑟 + 8 𝑟
15 ∑∞𝑟=0 ( )𝑥 − 6 ∑∞𝑟=0 ( )𝑥 + 𝑟=0 ( )𝑥
𝑟 𝑟 𝑟
𝑟 − 118 𝑟 𝑟 − 97
=∑∞𝑟=126 ( ) 𝑥 − 6 ∑∞
𝑟=105 ( ) 𝑥𝑟 +
𝑟 − 126 𝑟 − 105
𝑟 − 76 𝑟 𝑟 − 55 𝑟 𝑟 − 34 𝑟
15 ∑∞𝑟=84 ( ) 𝑥 − 20 ∑∞𝑟=63 ( ) 𝑥 + 15 ∑∞
𝑟=42 ( )𝑥 −
𝑟 − 84 𝑟 − 63 𝑟 − 42
𝑟 − 13 𝑟 ∑∞ 𝑟 + 8 𝑟
6 ∑∞
𝑟=21 ( ) 𝑥 + 𝑟=0 ( )𝑥
𝑟 − 21 𝑟

Jadi, banyaknya cara untuk mengambil 100 huruf dari huruf-huruf membentuk kata
“KOMBINATORIKA” dengan huruf konsonan terpilih paling banyak 20 adalah:

𝑟 − 76 𝑟 𝑟 − 55 𝑟 𝑟 − 34 𝑟 𝑟 − 13 𝑟
15 ( ) 𝑥 − 20 ( ) 𝑥 + 15 ( )𝑥 −6( )𝑥
𝑟 − 84 𝑟 − 63 𝑟 − 42 𝑟 − 21

Variabel x dihilangkan dan r = 100 sehingga diperoleh:

24 45 66 87
15 ( ) − 20 ( ) + 15 ( ) − 6 ( ) = 59.664.083.900 𝑐𝑎𝑟𝑎
16 37 58 79

56
SOAL LATIHAN 2.4

1. Berapakah banyaknya barisan kuarternairr-angka yang memuat paling sedikit satu 1,


paling sedikit 2 dan paling sedikit satu 3?
Jawab:
3
x2 x3 x2 x3
P(x) = (1 + x + + + ⋯ ) (x + + + ⋯ )
2! 3! 2! 3!
P(x) = ex (ex − 1)3 = ex (e3x − 3e2x + 3ex − 1)
P(x) = e4x − 3e3x + 3e2x − ex
∞ ∞ ∞ ∞
(4x)r (3x)r (2x)r (x)r
P(x) = ∑ − 3∑ + 3∑ −∑
r! r! r! r!
r=0 r=0 r=0 r=0
xr
Banyakbarisan = koefisiendari dalan P(x)
r!
r r r
= 4 − 3.3 + 3.2 − 1 ;r ≥ 0
= 4r − 3r+1 + 3.2r − 1 ;r ≥ 0

2. Ada berapa barisan binairr-angka yang memuat 0 sebanyak genap dan 1 sebanyak
genap pula?
Jawab:
2
x2 x4 x6
P(x) = (1 + + + + ⋯ )
2! 4! 6!
ex + e−x 2
P(x) = ( )
2
ex + e−2x + 2
P(x) =
4
1 e2x + e−2x 1
P(x) = ( )+
2 2 2
1 (2x)2 (2x)4 (2x)6 1
P(x) = (1 + + + +⋯)+
2 2! 4! 6! 2
x2 x4 x6
P(x) = 1 + 2 + 23 + 25 …
2! 4! 6!
xr
Banyaknya barisan yang dimaksud adalah koefisien 𝐫! dalam P(x) yaitu ar dengan
0 . bilar ganjil
ar = {1 . bilar = 0
r−1
2 bilar genap dan r > 0

57
3. Misalkan Z adalah himpunanhuruf-huruf pembentuk kata MATEMATIKA
tentukanlah banyaknya cara menyusun barisan n huruf dari Z, dengan syarat huruf T
harus muncul
Jawab
5
x2 x3 x4 x2 x3 x4
P(x) = (x + + + + ⋯ ) (1 + x + + + + ⋯ )
2! 3! 4! 2! 3! 4!
P(x) = (ex − 1)(ex )5
P(x) = (ex − 1)(e5x )
P(x) = e6x − e5x
∞ ∞
(6x)n (5x)n
P(x) = ∑ −∑
n! n!
n=0 n=0

xn n
P(x) = ∑ (6 − 5n )
n!
n=0

Cara menyusun barisan n-huruf dari Z, dengan syarat angka 0 harus muncul adalah
xn
koefisien dari fungsi pembangkit, yaitu an = ∑∞ n
n=0 6 − 5
n
,n ≥ 0
n!

SUSUNAN REDAKSI

58
BAB 1

Prinsip Dasar dan Pencacahan AiNurlaila &AmaliyahSetiawan


Anggi Ika Satri & AnnisaTussadiah Permutasi Biasa dan Permutasi Bintang
Permutasi Siklik Aulia Annisa Fithri & Deas Noormawati K
Liah Dahliah & Dhesna Nurhartono Koefisien Binomial dan Multinomial
Kombinasi Biasa & Kombinasi Bintang Fitria Istiqomah & Hanifa Tri Andina
Jalia Fardila & Juanita Febriati Lintasan Cantik dan Tak Cantik

BAB 2

Materi Deret Kuasa Rizka Nanda Aulia


Yunny Lestari Contoh Soal Deret Kuasa
Soal Latihan Deret Kuasa RirinTresnaneti
Talbiyatu Rahmah Definisi Fungsi Pembangkit
Contoh Soal Definisi Fungsi Pembangkit Muhammad Nasrul Arifin
Zulfardinah Soal Latihan Definisi Fungsi Pembangkit
Materi Fungsi Pembangkit Untuk Kombinasi Nurul Fadillah
Sri Endah Handayani Contoh Soal Fungsi Pembangkit Untuk Kombinasi
Latihan Fungsi Pembangkit Untuk Kombinasi Siti Nur Fatimah
Triyani Materi Fungsi Pembangkit Untuk Permutasi
Contoh Soal Fungsi Pembangkit Untuk Permutasi Muhammad Khalif Ikhsan
Rizka Indayani Soal Latihan Fungsi Pembangkit Untuk Permutasi

Editor Helmi
Jekabrian A & Miftah Aditya
Rayyah & Muhammad Akrom Design &Produksi

59

Anda mungkin juga menyukai