Anda di halaman 1dari 35

dr. Suparyanto, M.

Kes
Weblog dr. Suparyanto, M.Kes berisi tentang materi kuliah untuk
mahasiswa STIKES program studi S1 Keperawatan, D3
Keperawatan dan D3 Kebidanan. Materi hanya merupakan resume,
kewajiban bagi mahasiswa untuk membaca lebih lanjut pada
referensi yang sesuai. Banyak kekurangan dalam penulisan, untuk
itu saran dan kritik untuk perbaikan penulisan sangat diharapkan
(klik komentar).
Dilarang meng-copy materi dari blog ini, tanpa mencantumkan nama penulis dan alamat web (URL).
Terima Kasih
Rabu, 15 Februari 2012
MANFAAT MENTIMUN DALAM PENURUNAN
HIPERTENSI
Dr. Suparyanto, M.Kes

MANFAAT MENTIMUN UNTUK MENURUNKAN HIPERTENSI


1. Pengertian Mentimun
1.1 Sejarah Mentimun
Sebelum memasuki pada subtansi kandungan mentimun alangkah baiknya kita mempelajari sejarah
mentimun. Tanaman mentimun secara alami berkembang baik dalam lingkungan beriklim sedang dan
tropis, dan umumnya memerlukan suhu antara 60-90 ° F/15-33 ° C. Dalam istilah evolusioner,
mentimun pertama mungkin berasal di Asia Barat (dan mungkin lebih khusus di India) atau bagian
dari Timur Tengah. Mentimun yang disebutkan dalam legenda Gilgames, seorang raja uruk yang
hidup sekitar 2500 SM di yang sekarang adalah Irak dan Kuwait. Ini adalah sekitar 3.300 tahun
kemudian, ketika budidaya mentimun menyebar ke bagian Eropa, termasuk Prancis. Dan itu tidak
sampai saat kolonis Eropa yang akhirnya muncul mentimun di Amerika Utara pada tahun 1500-an
(Anonymous, 2011). Dan menurut buku
karangan Isnaini M, (2009) mengatakan asal tanaman ini belum diketahui secara pasti, tapi sudah
lama dibudayakan di sekitar Burma dan Thailan. Mentimun mempunyai nama lain yaitu timun, (Jawa),
bonteng (Sunda), ketimun (Kalimantan), hantimun (Lampung), timoh (Aceh).
2. Kandungan Mentimun
Menurut pendapat Isnaini M, (2009) memaparkan bahwasannya bagian mentimun
yang terasa keras termasuk kulitnya banyak mengandung mineral yang penting bagi
tubuh yang salah satunya adalah silika. Silika mempunyai peranan yang tidak sedikit
dalam pembentukan jaringan konektif yang meliputi otot, tulang, dan instraseluler.
Zat yang terkandung dalam mentimun ini pula yang baik untuk kesehatan kulit.
Mentimun juga mengandung zat yang berfungsi untuk menjaga suhu untuk
berpengaruhi baik terhadap pencernaan. Air mentimun juga baik untuk menjaga
kesehatan ginjal jika diminum rutin setiap hari sebanyak satu sendok teh. Vitamin A,
B komplek, C, dan E berfungsi sebagai antioksidan, selain itu kandungan mineral
yang bermanfaat bagi kesehatan bagi kesehatan. Kandungan kalori yang rendah
dalam mentimun cocok bagi yang menjalani diet.
Buah berbentuk lonjong dan berbiji ini sering dijadikan sebagai lalapan dan acar.
Beberapa orang juga menggunakan sebagai masker untuk merawat kecantikan
wajah. Sementara itu, manfaat yang tidak kalah penting dari mentimun adalah
kemampuan membantu menurunkan tekanan darah. Kandungan kalium (potasium),
magnesium, dan fosfor dalam mentimun efektif mampu mengobati hipertensi. Selain
itu, mentimun juga bersifat diuretik karena kandungan airnya yang tinggi sehingga
membantu menurunkan tekanan darah (Dewi. S & Familia. D, 2010).
a) Kandungan Vitamin dan Mineral yang Pada Mentimun menurut Aphrodita. M,
(2010) sebagai berikut:
1) Vitamin A
Vitamin A adalah satu zat gizi mikro yang diperlukan oleh tubuh yang berguna untuk
meningkatkan daya tahan tubuh (imunitas) dan kesehatan mata, kekurangan vitamin
ini, terutama pada anak-anak, akan berpengaruh pada kecerdasan. Vitamin A dapat
ditemui pada sayuran hijau serta buah berwarna merah dan kuning, seperti mangga,
papaya, dan wortel.
2) Vitamin B Komplek (B1, B6, dan B12)
Semua jenis vitamin B kecuali B12, terkandung dalam sayuran hijau, biji-bijian, padi-
padian, dan sereal. Semua vitamin B membantu produksi energi. Ketiga vitamin
tersebut dibutuhkan tubuh untuk metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein
menjadi energi. Juga, untuk memelihara jaringan saraf. Selain berfungsi untuk
metabolisme ketiga vitamin ini juga bermanfaat pada bahan-bahan makanan yang
kita temui dalam kehidupan sehari-hari.
3) Vitamin C
Vitamin C bermanfaat sebagai antioksidan dan peningkat daya tahan tubuh. Vitamin
C sangat dibutuhkan oleh mereka yang tinggal di perkotaan karena radikal bebas
banyak terdapat di daerah perkotaan. Vitamin C juga dapat membantu mengatasi
anemia, mencegah resiko kematian akibat penyakit kardiovaskuler, dan mencegah
osteoporosis, batu ginjal, gangguan fungsi kognitif, dan penyakit asma. Selain itu,
konsumsi vitamin C juga dapat membantu kulit terlihat kencang dan sehat.
4) Vitamin E
Vitamin E berfungsi sebagai pendukung antioksidan, mengatasi masalah
kardiovaskuler, dan membantu menyehatkan sistem kekebalan tubuh, serta
membantu proses perbaikan DNA. Selain itu, konsumsi vitamin E akan membantu
kulit anda terlihat mulus dan kencang. Vitamin E banyak terdapat pada bayam,
taoge, mentimun, buah kiwi, mangga, dll.
5) Magnesium
Magnesium adalah mineral yang berperan dalam mineralisasi tulang dan melindungi
tulang. Konsumsi magnesium dapat mencegah osteoporosis.
6) Fosfor
Fosfor berfungsi sebagai pemberi energi dan kekuatan pada metabolisme lemak dan
karbohidrat, sebagai penunjang kesehatan gigi dan gusi, untuk sintesis DNA, serta
penyerapan dan pemakain kalsium. Kebutuhan fosfor bagi ibu hamil tentu lebih
banyak dibandingkan saat-saat tidak mengandung, terutama untuk pembentukan
tulang janinnya. Fosfor banyak terdapat dalam buah ceri, brokoli, buah apel, bunga
kol, lettuce (sejenis sawi), bayam, tomat, mentimun, dll.
7) Potasium (kalium)
Potasium atau Kalium ini meningkatkan keteraturan denyut jantung, mengaktifkan
kontraksi otot, mengatur pengiriman zat-zat gizi lainnya ke sel-sel tubuh,
mengendalikan keseimbangan cairan pada jaringan sel tubuh, serta menurunkan
tekanan darah tinggi (hipertensi). Kekurangan potassium (kalium) dapat
menyebabkan penurunan sistem kekebalan tubuh, mudah lelah, dan meningkatnya
kebutuhan akan glutamin. Potasium banyak terdapat pada buah jambu biji,
mentimun, tomat, jeruk, buncis, dll.
8) Silika
Silika ialah mineral yang termasuk salah satu elemen dalam pembentukan,
mempertahankan kolagen yang memadai dan mungkin mengalami kulit kering,
pergeseran atau pembuluh darah, masalah pencernaan, gigi dan gusi yang lemah,
membuang atau menurunkan ukuran organ atau jaringan. Makanan yang
mengandung silika diantaranya: timun, beras merah, gandung, stroberi, bawang dan
alpukat (Anonymous, 2011).
2. Konsep Tekanan Darah
2.1 Pengertian Sistolik Dan Diastolik
Sistolik adalah tekanan ini tertinggi karena jantung bilik kiri memompa darah ke arteri
(dalam keadaan mengempis) dan distolik yaitu bilik kiri jantung sedang terisi
kembali, tekanannya menurun (tekanan diastolik). Kondisi ini merupakan saat
tekanan terendah (dalam keadaan mengembang) (Santoso. D, 2010).
2.2 Pengertian Darah Tinggi (Hipertensi)
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah sebuah kondisi medis saat seseorang
mengalami peningkatan tekanan darah atas normal. Akibatnya, volume darah
meningkat dan saluran darah menyempit. Oleh karena itu, jantung harus memompa
lebih keras untuk menyuplai oksigen dan nutrisi ke setiap sel di dalam tubuh
(Puspitorini. M, 2009) dan hipertensi sering disebut sebagai pembunuh terselubung.
Hipertensi tidak memberikan gejala kepada penderita. Namun bukan berarti hal ini
tidak berbahaya (Santoso. D, 2010).Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah
suatu gangguan pada sistem peredaran darah yang sering terdapat pada usia
pertengahan atau lebih, yang ditandai dengan tekanan darah lebih dari normal.
Hipertensi menyebabkan perubahan pada pembuluh darah yang mengakibatkan
makin meningkatnya tekanan darah.
Dari definisi – definisi diatas dapat disimpulkan bahwa : Hipertensi adalah
peningkatan tekanan darah baik sistolik maupun diastolik diatas normal
sesuai umur dan merupakan salah satu faktor resiko terjadinya kompilkasi
penyakit kardiovaskuler.
Seseorang baru merasakan dampak yang gawat dari hipertensi ketika telah terjadi
komplikasi. Hipertensi baru disadari ketika telah menyebabkan gangguan organ,
seperti gangguan fungsi jantung, koroner, ginjal, gangguan fungsi kognitif ataupun
stroke. Hipertensi pada dasarnya akan mengurangi harapan hidup para
penderitanya. Selain mengakibatkan angka kematian yang tinggi (hight case fatality
rate), hipertensi juga berdampak pada mahalnya pengobatan dan perawatan yang
harus ditanggung para penderita. Bahkan, hipertensi berdampak pula bagi
penurunan kualitas hidup.
Hipertensi sebenarnya dapat diturunkan dari orang tua kepada anaknya. Jika salah
satu orang tua orangtua terkena hipertensi, maka kecenderungan anak untuk
menderita hipertensi lebih besar dibandingkan mereka yang tidak memiliki orang tua
penderita hipertensi. Sekitar 40% kematian dibawah usia 65 tahun bermula dari
tekanan darah tinggi. Penyakit ini sudah menjadi endemi di zaman modern,
menggantikan wabah kolera dan TBC dizaman dulu.
2.3 Jenis-Jenis Hipertensi
A. Menurut Dewi. S & Familia. D, (2010) yang berdasarkan keadaan disebutkan
krisis hipertensi ini terbagi menjadi dua jenis diantaranya ialah:
1. Hipertensi Emergensi
Merupakan hipertensi gawat darurat, tekanan darah melebihi 180/120mmHg disertai
salah satu ancaman gangguan fungsi organ, seperti otak (perdarahan otak/stroke
dan enselopatihipertensi), jantung (gagal jantung kiri akut dan penyakit jantung
koroner akut), paru (bendungan diparu), dan eklamsia, atau tekanan darah dapat
lebih rendah dari 180/120 mmHg, tetapi dengan salah satu gejala gangguan organ di
atas yang sudah nyata timbul. Jika tekanan darah tidak segera diturunkan dapat
mengakibatkan komplikasi yang menetap. Oleh karena itu, harus diturunkan dengan
obat intravena (suntikan) yang bekerja cepat dalam beberapa menit maksimal satu
jam. Pasien ini harus dibawa ke intensive care unit (ICU) untuk dipantau tekanan
darahnya dan diberikan obat-obatan parenteral. Target penurunan mean arterial
pressure(MAP) tidak melebihi 25% dalam hitungan menit sampai 1 jam dan jika
stabil dapat mencapai tekanan darah 160/100-110 mmHg dalam waktu 2-6 jam,
karena penurunan yang lebih cepat akan menyebabkan iskemia koroner, otak, dan
ginjal. Terapi awal yang tepat untuk keadaan tersebut adalah memberikan nifedipin
kerja singkat. Jika tingkat tekanan darah tersebut dapat diteloransi dan pasien stabil,
tekanan darah normal dapat dicapai dalam 24-48 jam berikutnya.
2. Hipertensi Urgensi
Tekanan darah sangat tinggi (>180/120 mmHg) tetapi belum ada gejala seperti di
atas. Tekanan darah tidak harus diturunkan dengan cepat (dalam hitungan menit),
tetapi dapat diturunkan dalam hitungan jam sampai dengan hari dengan obat oral.
Gejalanya berupa sakit kepala hebat/berputar (vertigo), mual, muntah,
pusing/melayang, penglihatan kabur, mimisan, sesak nafas, gangguan cemas berat,
tetapi tidak ada kerusakan target organ. Pasien dengan hipertensi urgensi dapat
juga diberikan terapi oral yang bekerja short acting seperti kaptopril, labetalol, atau
klonidin dengan pengawasan yang ketat.
B. Sementara itu menurut Saraswati. S, (2009) hipertensi dibagi dua jenis yang
berdasarkan penyebabnya antara lain:
1. Hipertensi Esensial atau Primer
Penyebab pasti dari hipertensi esensial sampai saat ini masih belum dapat
diketahui. Namun, berbagai faktor diduga turut berperan sebagai penyebab
hipertensi primer, seperti bertambahya umur, stres psikologis, dan hereditas
(keturunan). Kurang lebih 90% penderita tergolong hipertensi primer, sedangkan
10% tergolong hipertensi sekunder.
2. Hipertensi Sekunder
Hipertensi sekunder adalah hipertensi yang penyebabnya dapat diketahui, antara
lain kelainan pembulu darah ginjal, gangguan kelenjar tiroid (hipertiroid), penyakit
kelenjar adrenal (hiperaldosteronisme), dan lain-lain. Karena golongan terbesar dari
penderita hipertensi adalah hipertensi esensial, maka penyelidikan dan pengobatan
lebih banyak ditujukan untuk penderita hipertensi esensial.
2.4 Berdasarkan Faktor Akibat Hipertensi Terjadi Peningkatan Tekanan Darah
di Dalam Arteri Dengan Beberapa Cara diantaranya:
1. Jantung memompa lebih kuat sehingga mengalirkan lebih banyak cairan pada
setiap detiknya.
2. Terjadi penebalan dan kekakuan pada dinding arteri akibat usia lanjut. Arteri
besar kehilangan kelenturan dan menjadi kaku sehingga mereka tidak dapat
mengembang pada saat jantung memompa darah melalui arteri tersebut. Karena itu,
darah pada setiap denyut jantung dipaksa untuk melalui pembuluh yang sempit
daripada biasanya dan menyebabkan naiknya darah.
3. Bertambahnya cairan dalam sirkulasi bisa menyebabkan meningkatnya
tekanan darah. Hal ini terjadi jika terdapat kelainan fungsi ginjal sehingga tidak
mampu membuang sejumlah garam dan air dari dalam tubuh.
4. Volume darah dalam tubuh meningkat sehingga tekanan darah juga
meningkat.
Oleh sebab itu, jika aktivitas memompa jantung berkurang. Maka, arteri mengalami
pelebaran dan banyak cairan dari sirkulasi. Tekanan darah pula akan menurun atau
menjadi lebih kecil.
2.5 Berdasarkan Faktor Pemicu
Berdasarkan faktor pemicu yang menurut Dewi. S & Familia. D, (2010)
mengatakan hipertensi dibedakan atas yang tidak dapat terkontrol seperti umur,
jenis kelamin, dan keturunan. Pada 70-80 % kasus hipertensi primer, didapatkan
riwayat hipertensi didalam keluarga. Apabila riwayat hipertensi didapatkan pada
kedua orang tua, maka dugaan hipertensi primer lebih besar. Hipertensi juga banyak
dijumpai pada penderita kembar monozigot (satu telur), apabila salah satunya
menderita hipertensi. Dugaan ini kian menguatkan bahwa faktor genetik mempunyai
peran bagi terjadinya hipertensi.
Faktor-faktor yang dapat dikontrol antara lain kegemukan atau obesitas, stres,
kurang olahraga, merokok, serta konsumsi alkohol dan garam. Faktor lingkungan ini
berpengaruh terhadap timbulnya hipertensi esensial. Hubungan antara stres dan
hipertensi diduga terjadi melalui aktivitas saraf simpatis, saraf parasimpatis adalah
saraf yang bekerja pada saat kita beraktivitas. Peningkatan aktvitas saraf simpatis
dapat meningkatkan tekanan darah secara intermitten (tidak menentu). Stres
berkepanjangan dapat mengakibatkan tekanan darah menetap tinggi. Walaupun hal
ini belum terbukti, tetapi angka kejadian di masyarakat perkotaan lebih tinggi
dibandingkan di pedesaan. Hal ini dapat dihubungkan dengan pengaruh stres yang
dialami kelompok masyarakat yang tinggal di kota.
Berdasarkan penyelidikan, kegemukan merupakan ciri khas dari populasi
hipertensi dan dibuktikan bahwa faktor ini mempunyai kaitan yang erat dengan
terjadinya hipertensi di kemudian hari. Walaupun belum dapat dijelaskan hubungan
antara obesitas dan hipertensi esensial, tetapi penyelidikan membuktikan bahwa
daya pompa jantung dan sirkulasi volume darah penderita obesitas dengan
hipertensi lebih tinggi dibandingkan penderita yang mempunyai berat badan normal.
Pada tahap lebih jauh, hipertensi bisa memunculkan krisis. Krisis hipertensi adalah
keadaan potensial yang dapat mengancam jiwa sehingga memerlukan tindakan
medis untuk mencegah atau mengurangi kerusakan organ yang dapat terkena, yakni
organ target seperti, otak, jantung, ginjal, dan lain-lain. Benar bahwa biasanya
tekanan darah dalam krisis hipertensi meningkat secara cepat dan biasanya tekanan
diastolik (tekanan yang angkanya ditulis: 120/80 mmHg, 80 mmHg adalah tekanan
diastolik) biasanya melebihi 120-130 mmHg.

2.6 Faktor Risiko Hipertensi


Faktor risiko hipertensi bukanlah penyebab dari timbulnya penyakit hipertensi.
Faktor resiko hanyalah pemicu munculnya suatu penyakit.
Menurut Dewi. S & Familia. D, (2010) faktor resiko timbulnya hipertensi ada 2
yaitu: faktor genetik dan lingkungan. Penjelasan dari kedua faktor tersebut menurut
Dewi. S & Familia. D, (2010) adalah sebagai berikut:
A. Faktor Genetik
Faktor genetik di sini merupakan faktor yang tidak dapat dimodifikasi. Faktor
genetik ini memainkan peran penting dalam hipertensi primer (esensial). Penelitian
yang berkembang tengah memfokuskan pada faktor genetik yang mempengaruhi
sistem renin-angiostensin-aldosteron. Sistem inilah yang membantu dalam
pengaturan tekanan darah dengan mengontrol keseimbangan garam dan keluwesan
dari arteri. Faktor-faktor tersebut meliputi beberapa hal seperti di bawah ini:
1. Faktor Usia
Hipertensi umumnya berkembang diusia antara 35-55 tahun. Semakin tua usia
seseorang, maka pengaturan metabolisme zat kapurnya (kalsium) terganggu. Hal ini
menyebabkan banyaknya zat kapur yang beredar bersama aliran darah. Akibatnya,
darah menjadi lebih pekat dan tekanan darah meningkat.
Endapan kalsium di dinding pembulu darah (arterioklerosis) menyebabkan
penyempitan pembuluh darah. Aliran darah pun menjadi terganggu dan memacu
peningkatan tekanan darah darah. Pertambahan usia menyebabkan elastisitas arteri
berkurang. Arteri tidak lagi lentur malah cenderung kaku sehingga volume darah
yang mengalir sedikit dan kurang lancar. Agar kebutuhan darah di jaringan tercukupi,
maka jantung harus memompa darah lebih kuat sehingga tekanan meningkat.
Pembuluh darah yang bermasalah pada orang tua adalah pembuluh arteri, maka
tekanan sistolik yang meningkat tinggi.
2. Faktor Keturunan
Pada 70-80% kasus hipertensi esensial, terdapat riwayat hipertensi dalam
keluarga. Jika kedua orang tua menderita hipertensi, maka dugaan hipertensi
esensial lebih besar. Kasus hipertensi juga banyak ditemukan pada kembar
monozigotik, apabila salah satunya menderita hipertensi. Ini menunjukkan bahwa
faktor genetik berperan dalam kemumculan penyakit hipertensi.
Perlu diketahui bahwa terdapat dua gen yang diduga berperan dalam timbulnya
hipertensi, yaitu NPPA dan NPPB. Kedua gen tersebut membuat tubuh kelebihan
sodium. Pengidap hipertensi berpeluang besat menderita penyakit stroke, serangan
jantung, gagal jantung, maupun gagal ginjal. Para peneliti mengemukakan bahwa
penyakit-penyakit tersebut dipengaruhi oleh faktor keturunan. Orang-orang yang
memiliki kedua gen tersebut berpotensi terkena hipertensi 18% lebih tinggi daripada
mereka yang hanya memiliki salah satu gen tersebut atau yang tidak memilikinya
sama sekali. Kedua gen tersebut memproduksi peptide natriuretik, yaitu sejenis
protein yang berpengaruh meregangkan pembuluh darah dan membuang garam
(sodium) melalui urin.
3. Etnis
Hipertensi lebih banyak terjadi pada orang yang berkulit hitam daripada orang
yang berkulit putih. Penyebabnya secara pasti belum diketahui. Tetapi pada orang
kulit hitam ditemukan kadar renin yang lebih rendah dan sensitivitas terhadap
vasopressin lebih besar.
Di beberapa Negara pernah dilakukan penelitian yang menunjukkan bahwa ras
dengan kulit berwarna mempunyai faktor lebih tinggi terkena hipertensi. Faktor suhu
mungkin berpengaruh pada hubungan antara umur dan tekanan darah, seperti yang
ditunjukkan oleh kecenderungan tekanan darah yang meninggi bersamaan dengan
bertambahnya umur secara progresif pada orang Amerika berkulit hitam keturunan
Afrika ketimbang pada orang Amerika berkulit putih. Etnis Amerika keturunan Afrika
menempati posisi tertinggi terkena hipertensi.
4. Jenis Kelamin
Pada umumnya resiko hipertensi pada pria lebih tingg dari pada wanita. Namun,
pada usia pertengahan dan lebih tua, insiden pada wanita akan meningkat. Ini
berkaitan dengan masa pramenopause yang dialami perempuan yang
mengakibatkan tekanan darah cenderung naik. Sebelum menopause wanita relatif
terlindung oleh penyakit kardiovaskuler karena adanya hormon ekstrogen.
Sementara itu, kadar estrogen menurun pada wanita yang memasuki masa
menopause. Dengan demikian, resiko hipertensi pada wanita usia di atas umur 65
tahun menjadi lebih tinggi.
B. Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan dapat meningkat resiko penyakit hipertensi. Faktor lingkungan di
sini meliputi faktor-faktor yang dapat dimodifikasi. Dengan demikian, suatu
perubahan gaya hidup dan lingkungan dimungkinkan dapat menurunkan potensi
terkena hipertensi. Faktor lingkungan tersebut antara lain stres, obesitas, kurang
olah raga, dan lain-lain.
1. Stres dan Beban Mental
Hubungan antara stres dan hipertensi diduga melalui aktivitas simpatis.
Peningkatan aktivitas saraf simpatis akan meningkatkan tekanan darah secara tidak
menentu. Jika stres terjadi secara terus-menerus, maka akan mengakibatkan
tekanan darah yang menetap tinggi.
Seperti telah kita tahu, cepat atau lambat denyut jantung dipengaruhi oleh
hormon adrenalin. Peningkatan hormon adrenalin akan meningkat denyut jantung
dan menyebabkan penyempitan kapiler darah tepi. Pengeluaran hormon ini diatur
oleh saraf simpatis. Saraf simpatis ini bekerja keras pada orang yang berada dalam
kondisi stres atau mengalami tekanan mental. Karena itulah orang yang berada
dalam kondisi stres atau mengalami tekanan mental. Jantungnya terjebak
kemacetan, menemui masalah yang sulit, menghadapi ujian, dan sebagainya.
Ketegangan yang berlarut-larut dapat meningkatkan resiko hipertensi.
2. Konsumsi Makanan Berlebih dan Obesitas
Kadar lemak dalam tubuh maksimum adalah 150 mg/dl. Kandungan lemak baik
(HDL) optimum adalah 45 mg/dl. Sementara kandungan LDL maksimum 130 mg/dl.
Konsumsi makanan berlebih dapat meyebabkan kegemukan atau obesitas. Obesitas
adalah ketidak seimbangan antara konsumsi kalori dengan kebutuhan energi yang
disimpan dalam bentuk lemak (jaringan subkutan tirai usus, organ vital jantung, paru,
dan hati). Hal ini menyebabkan jaringan tidak aktif sehingga beban kerja jantung
meningkat. Selain itu, obesitas juga didefinisikan sebagai kelebihan berat badan.
Biasanya kelebihan tersebut sebesar 20% atau lebih dari berat badan ideal.
Obesitas adalah penumpukan jaringan lemak tubuh yang berlebihan dengan
perhitungan IMT > 27.0. Pada orang yang menderita obesitas organ-organ tubuhnya
dipaksa untuk bekerja lebih berat. Oleh sebab itu, orang dengan obesitas akan lebih
cepat gerah dan lelah. Akibatnya dari obesitas, para penderita cenderung menderita
penyakit kardiovaskuler, hipertensi, dan diabetes mellitus.
Obesitas sendiri lebih banyak terjadi pada orang dengan gaya hidup pasif
(kurang olahraga). Jika makanan yang dikonsumsi lebih banyak mengandung
kolesterol dapat menimbulkan penimbunan lemak di sepanjang pembuluh darah.
Akibatnya, aliran darah menjadi kurang lancar. Kolesterol memang dibutuhkan oleh
tubuh, tetapi dalam jumlah tertentu.
Orang yang memiliki kelebihan lemak (hiperlipidemia), berpotensi mengalami
penyumbatan darah sehingga suplai oksigen dan zat makanan ke organ tubuh
terganggu. Penyempitan dan sumbatan oleh lemak ini memacu jantung untuk
memompa darah lebih kuat lagi agar dapat memasok kebutuhan darah ke jaringan.
Akibatnya, tekanan darah meningkat, maka terjadilah hipertensi.
3. Merokok
Seperti telah diketehui oleh masyarakat pada umumnya, rokok mengandung
ribuan zat kimia bebahaya tersebut anatara lain nikotin, tar, dan meningkatkan
kekentalan darah. Ini mengakibatkan jantung harus memompa darah lebih kuat lagi.
Sementara nikotin dapat memicu pengeluaran zat catecholamine tubuh seperti
hormon adrenalin. Hormon tersebut dapat memacu jantung untuk berdetak lebih
kencang, yaitu 10 hingga 20 kali lipat per menit. Ini meningkatkan tekanan darah 10
sampai 20 skala. Akibatnya, volume darah meningkat dan jantung menjadi lebih
cepat lelah.
Karbon monoksida (CO) dapat meningkatkan keasaman sel darah. Akibatnya,
darah menjadi lebih kental dan menempel di dinding pembuluh darah. Seperti yang
terjadi pada pengaruh zat sebelumnya, penempelan tersebut menyebabkan
penyempitan pembuluh darah dan memaksa jantung memompa darah lebih kuat
lagi. Lambat laun, tekanan darah pun akan meningkat. Tidak hanya perokok aktif
saja yang berpotensi terkena hipertensi, tetapi juga perokok pasif. Risiko hipertensi
pada perokok pasif dua kali lipat dari perokok aktif.
4. Konsumsi Alkohol
Alkohol dapat mengganggu sistem kerja saraf pusat maupun saraf tepi. Jika kerja
saraf simpatis terganggu, maka akan terjadi gangguan pula pada pengaturan
tekanan darah. Orang yang gemar mengkonsumsi alkohol dengan kadar yang tinggi
akan memiliki tekanan darah yang cepat berubah dan cenderung meningkat tinggi.
Alkohol juga memiliki efek yang hampir sama dengan karbon monoksida, yaitu dapat
meningkatkan keasaman darah. Darah menjadi lebih kuat lagi agar darah yang
sampai ke jaringan jumlahnya mencukupi. Ini berarti juga terjadi peningkatan
tekanan darah.
5. Kelainan Ginjal
Hipertensi dapat disebabkan oleh adanya penurunan massa ginjal yang dapat
berfungsi dengan baik, kelebihan produksi angiotensin, dan aldosteron serta
meningkatnya hambatan aliran darah dalam arteri ginjal. Penurunan fungsi ginjal
dalam menyaring darah, menyebabkan sisa metabolisme yang seharusnya dibuang
ikut beredar kembali ke bagian tubuh yang lain. Akibatnya, volume darah total
meningkat sehingga darah yang dikeluarkan jantung juga meningkat.
6. Kebiasaan Minum Kopi
Hipertensi dapat dipicu pula oleh kebiasaan minum kopi. Kopi mengandung
kafein. Kafein dalam kopi dapat memacu kerja jantung dalam memompa darah.
Peningkatan tekanan dari jantung diteruskan pada arteri sehingga tekanan darah
meningkat.
7. Kurang Olahraga
Olahraga lebih sering dihubungkan dengan pengobatan hipertensi. Hal ini
dikarenakan olahraga yang teratur dapat melancarkan peredaran darah sehingga
dapat menurunkan tekanan darah. Olahraga juga bermanfaat menurunkan obesitas
dan dapat mengurangi asupan garam ke dalam tubuh.

2.7 Akibat Fatal Apabila Terkena Hipertensi


Hipertensi terjadi seperti sebuah selang kecil tipis berisi terlalu banyak air yang
menekan. Bila tertekan terus, selang akan bocor dan pecah (Lysis) (Saraswati. S,
2009).
1. Bila sumbatan terjdi di pembuluh otak, timbullah stroke.
2. Bila terjadi di pembuluh darah jantung, jadilah serangan jantung.
3. Bila kerusakan terjadi di pembuluh darah diretina mata, bisa menyebabkan
kebutaan.
4. Bila mengenai pembuluh darah di ginjal, bisa menyebabkan gagal ginjal.

Hipertensi primer terjadi akibat dampak dari gaya hidup seseorang, dan faktor

lingkungan, serta beberapa faktor yang belum jelas diketahui penyebabnya. Mungkin

karena faktor-faktor usia, kurang olahraga, stres psikologis, keturunan, dan lain-lain.

Sekitar 90 % pasien hipertensi diperkirakan termasuk kategori ini.

Sedangkan, hipertensi sekunder adalah hipertensi akibat dari adanya penyakit

lain, misalnya ginjal yang tidak berfungsi, pemakaian kontrasepsi oral, atau

terganggunya keseimbangan hormon yang merupakan faktor pengatur tekanan

darah, dan lain-lain. Sekitar 5-10% penderita hipertensi sekunder berhubungan

dengan penyakit ginjal, 1-2% berhubungan dengan kelainan hormonal atau

pemakaian obat tertentu (misalnya, pil KB). Sedangkan sisanya disebabkan oleh

berbagai faktor lain. Kegemukan (obesitas), gaya hidup yang tidak aktif, stres,

alkohol, ataupun garam dalam makanan dapat memicu terjadinya hipertensi bagi

orang tertentu yang memeiliki kepekaan faktor keturunan. Stres cenderung

menyebabkan kenaikan tekanan darah untuk sementara waktu. Jika stres berlalu,

tekanan darah biasanya akan normal kembali. Organ-organ penjaga yang membuat

tekanan darah meliputi:


1. Jantung
2. Pembulu Darah
3. Otak dan System Saraf Otonomik (saraf kehidupan)
4. Ginjal
5. Sebagian Hormon (Hormon Kortison, Adrenalin, Aldosteron, Hormon Tiroksin,
Hormon Antinatriuretik Peptid)

Sebagian ini terlibat dalam mempertahankan tekanan darah senantiasa konstan

normal (Santoso. D, 2010).

Jadi, beberapa penyebab terjadinya hipertensi sekunder adalah;


1. Penyakit-penyakit ginjal, misalnya stenosis arteri renalis, pielonefretis,
glomerulonefretis, tumor-tomor ginjal, polikista ginjal, dan lain-lain.
2. Kelainan hormonal, misalnya hiperaldosteronisme, sindroma cushing, dan
feokromositoma.
3. Obat-obatan tertentu, misalnya pil KB kortikosteroid, sikllosporin, eritropoetin,
kokain, alkohol, dan kayu manis.
4. Penyebab lain, seperti koartasio aorta, preeklamsi pada kehamilan, perforia
intermitten akut, dan keracunan timbal akut (Saraswati. S, 2009).

2.8 Perjalanan Sampai Terkena Hipertensi

Menurut Saraswati. S, (2009) yang mengatakan hipertensi pada awalnya

tergantung dari faktor genetika, namun pada perjalanannya dipengaruhi pula oleh

beberapa faktor, yaitu:


1. Pola makan. Orang yang tanpa disadari telah terbiasa menyantap makanan yang
asin secara berlebihan dan kebetulan orang tersebut sensitif terhadap garam
(menurut statistik sensibilitas orang terhadap garam hanya 33%), maka lama
kelamaan, akan merasakan tubuhnya berubah, seperti cepat merasa pusing,
berkurang keseimbangan tubuhnya dan sering merasakan aneka gejala yang tidak
enak. Setelah diperiksakan diri ke dokter, baru diketahui tubuhnya mengidap
hipertensi. Hipertensi sering kali tidak menimbulkan gejala apa pun (tidak ada
keluhan pusing dan sebagainya). Ini yang sering berbahaya karena pasien sering
menganggap tekanan darahnya sudah normal.
2. Olahraga. Berolahraga bertujuan memperlancar peredaran darah dan mempercepat
penyebaran impuls urat saraf kebagian tubuh atau sebaliknya sehingga tubuh
senantiasa bugar.
3. Istirahat. Seseorang dengan aktivitas berat atau dalam kondisi stres bisa
mengalami tekanan darah yang meningkat. Tekanan darah yang meningkatkan ini
akan semakin membuat stres. Jadi, stres dan tekanan darah tinggi memang seperti
“Lingkaran Setan”.

2.9 Klasifikasi
Hipertensi merupakan kelainan yang sulit diketahui oleh tubuh kita sendiri. Satu- satunya cara

untuk mengetahui hipertensi adalah dengan mengukur tekanan darah secara teratur. Tekanan darah

diukur dalam satuan millimeter mercury (mmHg) dan digambarkan sebagai dua angka tekanan darah

sistolik terhadap tekanan diastolik. Tekanan sistolik anda tulis didepan, sedangkan diastolik

dibelakang. Jika hasil pengukuran tensi 120/80 mmHg, artinya sistolik anda 120 dan diastolik adalah

80. Pengukuran didasarkan dalam arteri yang menyebabkan naiknya kolom air raksa pada alat

pengukuran tekanan darah (Puspitorini. M, 2009). Para

ahli memberikan klasifikasi tekanan darah yang berbeda-beda, namun pada dasarnya seseorang

dikatakan menderita tekanan darah tinggi jika tensinya di atas 140/90 mmHg. Menurut WHO,

tekanan darah dianggab normal bila kurang dari 135/85 mmHg, dikatakan hipertensi bila lebih dari

140/90 mmHg, dan diantara nilai tersebut digolongkan normal tinggi.

Seventh Report of the Jointh National Committee VII (JNC VII) on

Prevention, Detection, Evaluation and Treatment of Hight Blood Pressure memberikan klasifikasi

tekanan darah bagi dewasa 18 tahun ke atas yang tidak sedang dalam pengobatan tekanan darah

tinggi dan tidak menderita penyakit serius dalam jangka waktu tertentu.

Tabel 2.1: Klasifikasi Tekanan Darah Menurut JNC VII

KATEGORI SISTOLIK (mmHg) DIASTOLIK


(mmHg)
Optimal <120 <80
Normal <130 <85
Normal-Tinggi 130-139 85-89
Hipertensi
Stadium I* 140-159 90-99
Stadium II* 160-179 100-109
Stadium III* 180 110
Keterangan:
*) berdasarkan rata-rata pada dua kali atau lebih penguluran tekanan darah saat kedatangan pasien
untuk pemeriksaan
Merujuk dari data pusat kesehatan jantung, paru-paru dan darah di Amerika
Serikat (NHLBI), tekanan darah 140/90 mmHg ke atas tergolong tinggi, sedangkan
antara 120-80 mmHg dikatakan prahipertensi.
Lembaga Kesehatan Nasional Amerika mengklasifikasikan sebagai berikut:

Tabel 2.2: National Institute of Health

Kategori Sistolik Diastolik


Normal ≤119 <79
Pra-hipertensi 120-139 80-89
Hipertensi derajat 1 140-159 90-99
Hipertensi derajat 2 ≥160 ≥100

2.10 Patogenesis Hipertensi

Jantung adalah organ yang sangat vital dalam kehidupan manusia. Oleh

karena itu, tidak heran bila seorang manusia mempunyai masalah dengan penyakit

jantungnya, akibat paling seringnya adalah kematian (Maulana. M, 2008). Dan

menurut Gayton & Hall, (2007) bila seseorang dalam keadaan istirahat, setiap

menitnya jantung hanya akan memompa 4 sampai 6 liter darah. Selama bekerja

berat, jantung mungkin perlu memompa darah sebanyak empat sampai tujuh kali

lipat. Dua alat dasar yang mengatur volume darah yang dipompa oleh jantung

adalah pengaturan intrinsik pemompa jantung sebagai respon terhadap perubahan


volume darah yang mengalir ke dalam jantung, dan pengendalian frekuensi denyut

jantung dan kekuatan pemompa jantung oleh sistem saraf otonom.

Menurut Saraswati. S, (2009) terjadinya hipertensi sebagai berikut: Konsumsi

sodium (garam) yang berlebihan akan mengakibatkan meningkatnya volume cairan

dan pre load sehingga meningkatkan cardiac aouput. Mekanisme yang mengontrol

konstriksi dan relaksasi pembuluh darah terletak dipusat vasomotor, pada medulla

diotak. Dari pusat vasomotor ini bermula jaras saraf simpatis, yang berlanjut ke

bawah ke korda spinalis dan keluar dari kolumna medulla spinalis ganglia simpatis di

toraks dan abdomen. Rangsangan pusat vasomotor dihantarkan dalam bentuk

impuls yang bergerak ke bawah melalui sistem saraf simpatis ke ganglia simpatis.

Pada titik ini, neuron preganglion melepaskan asetikolin, yang akan merangsang
serabut saraf pasca ganglion ke pembuluh darah, dimana dengan dilepaskannya

noreepineprin mengakibatkan konstriksi pembuluh darah. Berbagai faktor seperti

kecemasan dan ketakutan dapat mempengaruhi respon pembuluh darah terhadap

rangsang vasokonstriksi. Individu dengan hipertensi sangat sensitif terhadap

norepinefrin, meskipun tidak diketahui dengan jelas mengapa hal tersebut bisa

terjadi. Pada saat bersamaan dimana

sistem saraf simpatis merangsang pembuluh darah sebagai respons rangsang

emosi, kelenjar adrenal juga terangsang, mengakibatkan tambahan aktivitas

vasokonstriksi. Medulla adrenal mensekresi epinefrin, yang menyebabkan

vasokonstriksi. Korteks adrenal mensekresi kortisol dan steroid lainnya, yang dapat

memperkuat respons vasokonstriktor pembuluh darah. Vasokonstriksi yang

mengakibatkan penurunan aliran ke ginjal, menyebabkan pelepasan rennin. Rennin

merangsang pembentukan angiotensin I yang kemudian diubah menjadi angiotensin

II, suatu vasokonstriktor kuat, yang pada gilirannya merangsang sekresi aldosteron

oleh korteks adrenal. Hormon ini menyebabkan retensi natrium dan air oleh tubulus

ginjal, menyebabkan peningkatan volume intra vaskuler. Semua faktor ini cenderung

mencetuskan keadaan hipertensi. Dan mekanisme lainya terjadinya hipertensi

adalah melalui terbentuknya angiotensin II dari angiotensin I oleh angiotensin I-

Converting Enzyme (ACE). ACE memang peran fisiologis penting dalam mengatur

tekanan darah. Darah mengandung angiotensinogen yang diproduksi di hati.

Selanjutnya oleh hormon, renin (diproduksi oleh ginjal) akan diubah menjadi

angiotensin I. Oleh ACE yang terdapat di paru-paru, angiotensin I diubah menjadi

angiotensi II. Angiotensin II inilah yang memiliki peranan kunci dalam menaikkan

tekanan darah melalui dua aksi utama. Aksi

pertama adalah meningkatkan sekresi hormon antidiuretik (ADH) dan rasa haus.

ADH diproduksi dihipotalamus (kelenjar pituitari) dan bekerja pada ginjal untuk

mengatur osmolalitas dan volume urin. Dengan meningkatnya ADH, sangat sedikit

urin yang diekskresikan ke luar tubuh (antidiuresis) sehingga menjadi pekat dan

tinggi osmolalitasnya. Untuk mengencerkan, volume cairan ekstraseluler akan


ditingkatkan dengan cara menarik cairan dari bagian intraseluler. Akibatnya, volume

darah meningkat, yang pada akhirnya akan meningkatkan tekanan darah.

Aksi kedua adalah menstimulasi sekresi aldosteron dari korteks adrenal.

Aldosterol merupakan hormon steroid yang memiliki peranan penting pada ginjal.

Untuk mengatur volume cairan ekstraseluler, aldosteron akan mengurangi ekskresi

NaCl (garam) dengan cara mereabsorpsi dari tubulus ginjal. Naiknya konsentrasi

NaCl akan diencerkan kembali dengan cara meningkatkan volume ekstraseluler

yang pada gilirannya akan meningkatkan volume dan tekanan darah.

Sekitar 9-10 orang yang menderita hipertensi tidak dapat diidentifikasi penyebab dari

penyakit mereka ini. Hipertensi dapat diturunkan oleh orang tua kepada anaknya.

Apabila salah satu dari orangtua anda terkena lebih besar jika dibandingkan dengan

orang yang tidak memiliki orang tua yang menderita

hipertensi. Gejala-gelaja hipertensi antara lain pusing, muka

merah, sakit kepala, keluar darah dari hidung secara tiba-tiba, tengkuk terasa gatal,

kelemahan pada otot, mual, muntah, sesak nafas, dan pandangan menjadi kabur

yang terjadi karena adanya kerusakan pada otak, mata, jantung dan ginjal, dan lain-

lain. Dampak yang dapat ditimbulkan oleh hipertensi adalah kerusakan ginjal,

perdarahan pada selaput bening (retina mata), pecahnya pembuluh darah di otak,

serta kelumpuhan. Namun, hipertensi sebenarnya sulit disadari karena hipertensi

tidak memiliki gejala khusus. Gejala ringan seperti pusing, gelisah, mimisan, dan

sakit kepala biasanya jarang berhubungan langsung dengan hipertensi. Hipertensi

dapat diketahui dengan mengukur tekanan darah secara teratur.

Penderita hipertensi, apabila tidak ditangani dengan baik, akan mempunyai

resiko besar untuk meninggal karena komplikasi kardiovaskuler; seperti stroke,

serangan jantung, gagal jantung, menimbulkan gejala meskipun secara tidak

sengaja beberapa tekanan darah tinggi (padahal sesungguhnya tidak). Kadang-

kadang, penderita hipertensi berat mengalami penurunan kesadaran, dan bahkan

koma karena terjadi pembengkakan otak. Keadaan ini disebut enselopati hipertensi,

yang memerlukan penanganan segera.


Resiko terkena hipertensi dapat diperkecil dengan cara;
1. Mengontrol berat badan
2. Menjaga kebugaran
3. Menjaga pola makan
4. Menjaga pola makan yang seimbang dan membatasi konsumsi alkohol serta
menghindar obat-obatan yang dapat meningkatkan tekanan darah.
Faktor lain dengan kemungkinan yang lebih baik kecil sebagai penyebab
hipertensi adalah adanya kelainan ginjal atau kelenjar endokrin. Hal ini dapat
diketahui dengan pemeriksaan oleh tenaga kesehatan.

2.11 Komplikasi Hipertensi


Komplikasi hipertensi terjadi karena adanya kerusakan salah satu bahkan
lebih pada organ tubuh. Hal ini dikarenakan peningkatan tekanan darah sangat
tinggi dalam waktu lama sehingga organ tidak mampu bertahan dalam keadaan itu.
Organ-organ ini disebut dengan target organ hipertensi. Organ-organ itu meliputi
otak, mata, jantung, pembuluh darah arteri, dan ginjal (Dewi. S & Familia. D, 2010).
Pada otak, hipertensi akan menimbulkan komplikasi yang cukup parah, yaitu
stroke. Namun apabila hipertensi dapat dikendalikan, resiko stroke juga dapat
menurun. Selain stroke, akibat komplikasi pada otak adalah daya ingat menurun
atau mulai pikun (dimensia), dan kehilangan kemampuan mental yang lain.
Pada mata, hipertensi dapat menimbulkan kerusakan pada pembuluh darah
halus mata. Hipertensi menyebabkan pembuluh darah halus pada retina (bagian
belakang mata) robek. Darah merembes ke jaringan sekitarnya sehingga dapat
menimbulkan kebutaan.
Sementara itu, komplikasi yang terjadi pada jantung dan pembuluh darah
dapat dijabarkan seperti dibawah ini (Dewi. S & Familia. D, 2010).
a. Arteriosklerosis atau penyumbatan dipembuluh darah atau terjadinya pergeseran
pembuluh darah arteri karena tekanan yang terlalu besar. Dikarenakan hipertensi
yang tinggi, dinding arteri lama-kelamaan akan kaku dan menebal. Akibatnya, aliran
darah mejadi tidak lancar. Selain itu, juga dibutuhkan tekanan yang lebih kuat
sebagai kompensasi atau imbalannya.
b. Aterosklerosis atau ateroklerosis suatu keadaan arteri besar dan kecil yang ditandai
oleh endapan lemak, trombosit, magrofag, dan leukosit diseluruh lapisan tunika
intima dan akhirnya ke tunika media. Lebih singkatnya, ateroklerosis merupakan
endapan lemak pada lapisan dinding arteri. Penumpukan lemak pada jumlah besar
disebut plak. Pembentuan plak di dalam pembuluh darah sangat berbahaya karena
dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah sehingga organ-organ tubuh
akan mengalami kekurangan pasokan darah.
c. Aneurisme, istilah ini mungkin masih asing ditelinga kita. Tidak aneh karena
memang penyakit ini belum sepopuler penyakit mematikan lainnya. Bahkan, data
mengenai penyakit ini pun belum begitu jelas di Indonesia. Padahal, jika terjadi
kematian mendadak hanya ada dua kemungkinannya, yaitu serangan jantung dan
jika menyerang otak hampir dapat dipastikan itu aneurisme. Aneurisme adalah
kelainan pembuluh darah di otak karena lemahnya dinding pembuluh darah. Dinding
pembuluh darah tesebut tidak mampu menahan tekanan darah yang relatif tinggi.
Melalui proses sekian lama, terjadilah penggelembungan atau pelebaran yang
disebut dilatasi. Gelembung yang awalnya kecil itu dapat membesar seiring
bertambahnya usia dan makin melemahnya dinding pembuluh. Kondisi ini akan
menjadi fatal jika kemudian pecah.
d. Penyakit pada arteri koronaria. Arteri koronaria adalah pembuluh darah utama yang
membersihkan pasokan darah pada otot jantung. Apabila arteri ini mengalami
gangguan, misalnya plak, maka aliran darah ke jantung akan terganggu sehingga
organ-organ tubuh kekurangi darah.
e. Ginjal, hipertensi yang lama/berat dapat menyebabkan kerusakan ginjal sehingga
fungsi ginjal menurun. Fungsi ginjal yang menurun menyebabkan darah yang
disaring menjadi berkurang sehingga jumlah urin yang dihasilkan menurun dan zat-
zat yang seharusnya dibuang seperti urea menumpuk dalam darah/plasma. Kondisi
seperti ini lama-kelamaan dapat meracuni tubuh. Kerusakan ginjal juga
menyebabkan peningkatan albumin dalam urin sehingga dapat menyebabkan
kekurangan albumin (albuminemia) yang dapat menyebabkan keluarnya cairan dari
pembuluh darah ke jaringan dengan segala manifestasinya seperti asites (busung
air), edema harus diperiksa fungsi ginjal (serum creatinin, creatinin clearance,
protein urin, dan albumin).

2.3. Manfaat Mentimun Terhadap Perubahan Hipertensi


Pada sub pembahasan ini akan dipaparkan secara detail manfaat dari beberapa kandungan
yang ada pada mentimun sehingga dapat menurunkan tekanan darah. Menurut Solanki. P, (2011)
menyatakan beberapa mekanisme bagaimana kalium dapat menurunkan tekanan darah sebagai
berikut: Kalium dapat menurunkan tekanan darah dengan vasodilatasi sehingga menyebabkan
penurunan retensi perifer total dan meningkatkan output jantung. Karena mentimun memiliki sekitar
95% dari kandungan air mereka adalah cara terbaik untuk meningkatkan asupan serat dan air. Ada
tingginya kandungan vitamin A, B6 dan C hadir dalam daging mentimun. Selain itu sayuran ini
diketahui memiliki konsentrasi tinggi mineral seperti kalsium , kalium, magnesium, dan silika. Berikut
ini adalah bagan yang mewakili nilai gizi mentimun.

Tabel 2.3: Nilai gizi dalam mentimun (mg/100 gram)

No Gizi Konten mmol


1 Karbohidrat 3.63 gm -
2 Gula 1,67 gm -
3 Diet Serat 0,5 gm -
4 Lemak 0,11 gm -
5 Protein 0,65 gm -
6 Thiamin (vitamin B1) 0,027 mg -
7 Riboflavin (Vitamin B2) 0,033 mg -
8 Niacin (vitamin B3) 0,098 mg -
9 Asam pantotenat (vitamin B5) 0,259 mg -
10 Vitamin B6 0,040 mg -
11 Folat (Vitamin B9) 7 pg -
12 Vitamin C 2,8 mg -
13 Kalsium 16 mg 250 mmol
14 Besi 0,28 mg 170 mmol
15 Magnesium 13 mg 420 mmol
16 Fosfor 24 mg 320 mmol
17 Kalium 147 mg 260 mmol
18 Seng 0,20 mg 150 mmol
19 Silika 2%/100 g -
Sumber: Parul Solanki, 2011 dan Elson M. Haas, MD

Tabel 2.4: Nilai kalori dalam mentimun (mg/100 gram)

No Kalori % DV (Daily Value)


1 Dari Karbohidrat 6.5 (27.2 kJ)
2 Dari Lemak 0,5 (2,1 kJ)
3 Dari Protein 0,8 (3,3 kJ)
Sumber: Parul Solanki, 2011

Karena kandungan air pada mentimun yang tinggi maka mentimun


menurunkan tekanan darah dengan berkhasiat sebagai diuretik. Air mentimun juga
menjaga kesehatan ginjal dan aktivitasnya sehingga dapat mengubah aktivitas
sistem renin-angiotensin. Kandungan kalium (potasium) membantu mengatur saraf
perifer dan sentral yang mempengaruhi tekanan darah. Cara kerja kalium berbeda
dengan natrium, kalium (potasium) merupakan ion utama di dalam cairan
intraseluler. Cara kerja kalium adalah kebalikan dari natrium. Konsumsi kalium yang
banyak akan meningkatkan konsentrasinya di dalam cairan intraseluler sehingga
cenderung menarik cairan dari bagian ekstraseluler dan menurunkan tekanan darah
(Amran Y dkk, 2010).
Daging mentimun ini kebanyakan air, tetapi juga mengandung asam askorbat
(vitamin C) dan asam caffeic, baik yang membantu menenangkan iritasi kulit dan
mengurangi pembekakan. Kandungan yang terdapat pada mentimun antara lain
0.65% protein, 0.1% lemak dan karbohidrat sebanyak 2.2%, kalsium, zat besi,
magnesium, fosfor, vitamin A, B1, B2, dan C. Kontrol tekanan darah tinggi karena
sumber yang kaya mentimun kalium, magnesium dan kaya akan serat yang bisa
mengurangi tekanan darah tinggi ke tingkat yang sehat. Fakta yang terjadi pada
mentimun diantaranya:
1. 100 gram mentimun mengandung hanya 15 kalori. Mereka tidak memiliki lemak
atau kolesterol, dan kandungan serat yang tinggi membantu mengurangi sembelit
dan dapat melindungi terhadap kanker usus besar.
2. Mentimun adalah sumber kalium, yang merupakan elektolit yang diperlukan, adalah
hati yang ramah, dan dapat membantu mengurangi denyut jantung.
Kalium seperti halnya natrium, merupakan ion bermuatan positif, akan tetapi
berbeda dengan natrium, kalium terutama terdapat di dalam sel. Perbandingan
natrium dan kalium didalam cairan intraseluler adalah 1:10, sedangkan di dalam
cairan ekstraseluler 28:1. Sebanyak 95% kalium tubuh berada didalam cairan
intraseluler. Absorpsi dan ekskresi kalium diabsorbsi dengan sangat mudah dalam
usus halus. Sebanyak 80-90% kalium yang dimakan diekskresikan melalui urin,
selebihnya dikeluarkan melalui feses dan sedikit melalui keringat dan cairan
lambung. Taraf kalium darah dipelihara oleh ginjal melalui kemampuannya
menyaring, mengabsorpsi kembali dan mengeluarkan kalium di bawah pengaruh
aldosteron. Kalium dikeluarkan dalam bentuk ion dengan menggantikan ion natrium
melalui mekanisme pertukaran didalam tubulus ginjal. Fungsi dari kalium adalah
bersama natrium, kalium memegang peranan dalam pemeliharaan keseimbangan
cairan dan elektrolit serta keseimbangan asam basa. Bersama kalsium, kalium
berperan dalam transmisi saraf dan relaksasi otot. Di dalam sel, kalium berfungsi
sebagai katalisator dalam banyak reaksi biologik, terutama dalam metabolisme
energi dan sintesis glikogen dan protein. Kalium berperan dalam pertumbuhan sel.
Taraf kalium dalam otot berhubungan dengan masa otot dan simpangan glikogen,
oleh karena itu bila otot berada dalam pembentukan dibutuhkan kalium dalam
jumlah cukup. Tekanan darah normal memerlukan perbandingan antara natrium dan
kalium yang sesuai di dalam tubuh. Perkiraan kebutuhan kalium di dalam tubuh,
karena merupakan bagian esensial semua sel hidup, kalium banyak terdapat dalam
bahan makanan, baik tumbuh-tumbuhan maupun hewan. Kebutuhan minimum akan
kalium sebanyak 2000 mg sehari. Dan apabila pemenuhan kalium kurang dari
minimum maka jantung akan berdebar-debar detaknya dan menurunkan
kemampuan untuk memompa darah.
Magnesium (Mg) adalah kation nomor dua paling banyak setelah natrium di
dalam cairan intraseluler. Magnesium di dalam alam merupakan bagian dari klorofil
daun. Peranan magnesium dalam tumbuh-tumbuhan sama dengan peranan zat besi
dalam ikatan hemoglobin di dalam darah manusia yaitu untuk pernafasan.
Magnesium terlibat dalam berbagai proses metabolisme. Kurang lebih dari 60% dari
20-28 mg magnesium di dalam tubuh terdapat di dalam tulang dan gigi, 26% di
dalam otot dan selebihnya di dalam jaringan lunak lainya serta cairan tubuh. Dalam
hal ini peranan magnesium berlawanan dengan kalsium. Kalsium merangsang
konstraksi otot, sedangkan magnesium mengendorkan otot. Kalsium mendorong
penggumpalan darah sedangkan magnesium memecah. Kalsium menyebabkan
ketegangan saraf, sedangkan magnesium melemaskan saraf. Sumber magnesium,
sumber utama adalah sayuran hijau, serealia tumbuk, biji-bijian dan kacang-
kacangan, daging, susu dan hasilnya serta cokelat juga merupakan sumber
magnesium yang baik (Almatsier. S, 2009).
Angka kecukupan magnesium sehari yang dianjurkan berdasarkan Widyakarya Nasional
Pangan dan Gizi dapat dilihat pada tabel 2.5.

Tabel 2.5: Angka kecukupan magnesium yang dianjurkan

Golongan AKM * (mg) Golongan Umur AKM * (mg)


Umur
0-6 bulan 25 Wanita
7-11 bulan 55 10-12 tahun 180
1-3 tahun 60 13-15 tahun 230
4-6 tahun 90 16-18 tahun 240
7-9 tahun 120 19-29 tahun 250
30-49 tahun 270
Pria 50-64 tahun 270
10-12 tahun 170 ≥ 65 tahun 270
13-15 tahun 220
16-18 tahun 270 Hamil + 40
19-29 tahun 290
30-49 tahun 300 Menyusui
50-64 tahun 300 0-6 bulan +0
≥ 65 tahun 300 7-12 bulan +0
Sumber: Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi,2004

*Angka Kecukupan Magnesium

2.4. Kebutuhan Kalium Untuk Menurunkan Hipertensi

Kebutuhan kalium dalam tubuh dalam sehari membutuhkan 2000 mg. Selain itu,

pemberian kalium juga membantu untuk menggantikan kalium yang hilang. Pada

umumnya dapat dipakai ukuran sedang (50 gram) dari apel (159 mg kalium), jeruk

(250 mg kalium), tomat (366 mg kalium), pisang (451 mg kalium), kentang panggang

(503 mg kalium) dan susu skim 1 gelas (406 mg kalium) (Kurniawan. A,

2012). Suplements potasium 2-4 gram perhari dapat membantu penurunan tekanan

darah, Potasium umumnya bayak didapati pada beberapa buah-buahan dan

sayuran. Buah dan sayuran yang mengandung potasium dan baik untuk di konsumsi

penderita tekanan darah tinggi antara lain semangka, alpukat, melon, buah pare,

labu siam, bligo, labu parang/labu, mentimun, lidah buaya, seledri, bawang dan

bawang putih. Selain itu, makanan yang mengandung unsur omega-3 sagat dikenal

efektif dalam membantu penurunan tekanan darah (hipertensi) (Khomsah, 2012).

Konsumsi kalium dalam jumlah yang tinggi dapat melindungi individu dari

hipertensi. Asupan kalium yang meningkat akan menurunkan tekanan darah sistolik

dan diastolik (Anonymous, 2011). Sementara di dalam Majalah Nirmala, (2008)

penderita hipertensi sangat disarankan untuk mengkonsumsi mentimun, karena

kandungan mineral kalium, magnesium, dan serat di dalam timun bermanfaat untuk

menurunkan tekanan darah. Serta mineral magnesium yang juga berperan

melancarkan aliran darah dan menenangkan saraf.

2.5. Penelitan Tentang Pengaruh Kalium Terhadap Perubahan Tekanan Darah

Tinggi
Pada sub pembahasan ini akan dipaparkan secara singkat hasil penelitian
terdahulu yang telah melakukan penelitian tentang pengaruh kalium terhadap
penurunan tekanan darah diantaranya pengaruh jus tomat dan pengaruh tambahan
asupan kalium dari diet terhadap penurunan tekanan darah.
1. Menurut penelitian Raharjo. P, (2007) tentang Pengaruh Jus Tomat Terhadap
Perubahan Tekanan Darah Sistolik dan Diastolik Pada Penderita Hipertensi Di Desa
Wonorejo Kecematan Lawang Tahun 2007 yang penelitian ini dilakukan selama 2
hari dan respondennya diukur tekanan darahnya 5 menit sebelum konsumsi jus
tomat, dan 30, 60,90 menit setelah konsumsi jus tomat dan hasilnya menunjukkan
ada pengaruh pemberian jus tomat terhadap penurunan tekanan darah dan
penurunan terbesar pada 30 menit setelah pemberian jus tomat.
2. Menurut penelitian Amran. Y dkk, (2010) Tentang Pengaruh Tambahan Asupan
Kalium dari Diet terhadap Penurunan Hipertensi Sistolik Tingkat Sedang pada
Lansia yang mengamati pengaruh tambahan asupan kalium dalam diet terhadap
penurunan tekanan darah sistolik. Buah-buahan yang lebih banyak ditambahkan ke
dalam diet harian untuk 12 orang lanjut usia dan tekanan darah mereka dipantau
selama 14 hari. Perubahan tekanan darah sistolik setelah diberikan buah-buahan
mengandung kalium. Perubahan yang terjadi mengarah pada penurunan tekanan
darah sistolik setelah diberi intervensi. Penurunan tekanan darah sistolik pada lansia
cukup bervariasi.

Diposkan oleh dr. Suparyanto, M.Kes di 07.44

Reaksi:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Label: TINJAUAN PUSTAKA
4 komentar:
1.

cream pemutih wajah28 Oktober 2012 08.42

makasih banyak gan artikelnya


Balas
2.

Anonim12 November 2012 19.11

halo dok...
izin copas artikelnya dok...
trima kasih...
Balas
3.
Toko Online Kalistajaya14 November 2012 06.44

wah mantaaap..
Balas
4.

Anonim7 September 2013 12.49

terimakasih artikelnya membantu skripsi saya :)


Balas

Link ke posting ini


Buat sebuah Link

Posting Lebih BaruPosting LamaBeranda


Langganan: Poskan Komentar (Atom)

VISITOR

Free counters

Cari Judul Mata kuliah di Blog Ini


Top of Form

Cari

Translator's Blog
 Africa

 Albania
 Arabic
 Dutch
 English
 Farsia
 France
 German
 Greece
 India
 Italian
 Japanese
 Korean
 Mandarin
 Melayu
 Philippines
 Russia
 Spanish
 Thailand
 Turkey

 Vietnam

KALENDER

Pengunjung Blog On Line

free statistics

Jumlah Pengunjung Blog

Little Giant Ladder System

Topik Populer (klik peta)

Jam Digital WIB

Label Mata Kuliah


 ANATOMI (9)

 BIOKIMIA (19)
 BIOSTATISTIK (7)
 EPIDEMIOLOGI (18)
 FARMAKOLOGI (9)
 FISIOLOGI (12)
 GENETIKA (3)
 GIZI (4)
 HASIL PENELITIAN (13)
 ILMU KESEHATAN MASYARAKAT (3)
 IMUNOLOGI (3)
 Journal Kebidanan (8)
 Journal Keperawatan (7)
 KEBIDANAN DAN KANDUNGAN (52)
 Keluarga Berencana (27)
 KERANGKA KONSEP PENELITIAN (4)
 KESEHATAN IBU DAN ANAK (KIA) (4)
 Kisi Kisi Soal (61)
 Komunitas (22)
 KUESIONER (17)
 Kuliah KMB Gangguan Sistem Pencernakan (26)
 Kuliah Manajemen dan Organisasi (9)
 LABORATORIUM (4)
 LATIHAN SOAL GANGGUAN SISTEM CERNA (4)
 Metode Penelitian (31)
 Mutu Pelayanan Kesehatan(3)
 PATOFISIOLOGI (17)
 PENYAKIT (62)
 PENYAKIT MUSKULOSKELETAL (10)
 Penyakit THT (17)
 Promosi Kesehatan (15)
 PUSKESMAS (6)
 TINJAUAN PUSTAKA (341)
 Tugas individu Promkes (1)

 Tugas kelompok Promkes (1)

Judul/Topik Materi Kuliah

 ► 2014 (70)
 ► 2013 (146)
 ▼ 2012 (138)
o ► Desember (4)
o ► November (46)
o ► Oktober (8)
o ► September (2)
o ► Agustus (13)
o ► Juli (9)
o ► Juni (17)
o ► Mei (1)
o ► April (3)
o ► Maret (13)
o ▼ Februari (21)
 KONSEP DASAR MENYUSUI BAYI

 KONSEP PARITAS
 KONSEP ROKOK
 KONSEP PUS DAN KB
 KONSEP IUD
 KONSEP ASPEK PERKEMBANGAN ANAK PRA SEKOLAH
 KONSEP DASAR PERKEMBANGAN
 KONSEP PAUD (PENDIDIKAN ANAK USIA DINI)
 KONSEP DEPRESI
 KONSEP ADL (ACTIVITY DAILY LIVING)
 KONSEP DASAR STATUS GIZI BALITA
 KONSEP DASAR MENU SEIMBANG
 KONSEP DASAR PERKAWINAN
 ORAL HYGIENIS DAN STOMATITIS
 PRE EKLAMSIA (KERACUNAN KEHAMILAN)
 KONSEP PERILAKU
 KONSEP PENGETAHUAN
 MENURUNKAN KADAR ASAM URAT DALAM DARAH DENGAN
MENG...
 ETIOLOGI DAN PENANGANAN GASTRITIS
 MANFAAT MENTIMUN DALAM PENURUNAN HIPERTENSI

 MENURUNKAN KADAR ASAM URAT DALAM DARAH


o ► Januari (1)
 ► 2011 (231)
 ► 2010 (204)
 ► 2009 (67)

Referensi Website
http://www,depkes.go.id
http://www.dinkesjatim.go.id
http://www.jombangkab.go.id
http://puskesmasmojoagung.wordpress.com
http://www.bkdjombang.com
http://www.idionline.org
http://puskesmascukir.blogspot.com

TOPIK POPULER MINGGU INI

UKURAN-UKURAN DALAM EPIDEMIOLOGI


Dr. Suparyanto, M.Kes UKURAN-UKURAN DALAM EPIDEMIOLOGI Proporsi: Proporsi adalah perbandingan yan
merupakan bagian dari p...

DETEKSI KANKER SERVIK DENGAN METODE IVA (INSPEKSI VISUAL DENGAN ASAM ASETAT)
Dr. Suparyanto, M.Kes DETEKSI KANKER SERVIK DENGAN METODE IVA (INSPEKSI VISUAL DENGAN ASAM
IVA IVA (inspeksi v...

ETIOLOGI DAN PENANGANAN GASTRITIS


Dr. Suparyanto, M.Kes 1 Pengertian Gastritis Gastritis berasal dari kata g aster yang artinya lambung dan itis

KONSEP PARITAS / PARTUS


Dr. Suparyanto, M.Kes KONSEP PARITAS / PARTUS Pengertian paritas Paritas adalah banyaknya kelahiran hidu
seorang wanit...

KONSEP IUD
Dr. Suparyanto, M.Kes KONSEP IUD ( INTRA UTERINE DEVICE) 1. Pengertian IUD IUD (Intra Uterine Devic

HUBUNGAN SEKSUAL SELAMA KEHAMILAN


Dr. Suparyanto, M.Kes HUBUNGAN SEKSUAL SELAMA KEHAMILAN 1 SEKS SELAMA HAMIL Saat hamil sebag
merasa tidak percaya diri ...

PENGARUH KB SUNTIK TERHADAP PERUBAHAN BERAT BADAN


Dr. Suparyanto, M.Kes PENGARUH KB SUNTIK TERHADAP PERUBAHAN BERAT BADAN PENGERTIAN BERA
merupakan ukuran antro...

KONSEP ADL (ACTIVITY DAILY LIVING)


Dr. Suparyanto, M.Kes KONSEP ADL (ACTIVITY DAILY LIVING) 1. Pengertian ADL ADL adalah kegiatan

MUTU PELAYANAN KESEHATAN


Dr. Suparyanto, M.Kes MUTU PELAYANAN KESEHATAN PENGERTIAN MUTU Mutu adalah lingkar kesempurna
sesuatu yang sedang diamat...

UJI VALIDITAS KUESIONER PENELITIAN


Dr. Suparyanto, M.Kes UJI VALIDITAS KUESIONER PENELITIAN PENGERTIAN Uji Validitas Kuesioner Penelitia
memastikan a...

Negara Pengunjung Blog

MLBlogs Network
MLB.com
titovega125
The greatest WordPress.com site in all the land!
macam macam obat tradisional dan manfaatnya
← TIPS MEMASAK DAN ANEKA RESEP
TIPS LANGSING TANPA OBAT DAN TANPA LAPAR →
MACAM-MACAM OBAT TRADISIONAL DAN
MANFAATNYA
POSTED ON 18/04/2012 BY VAULIYA@YAHOO.COM
1. KUNYIT : selain untuk bummbu ternyata kunyit banyak manfaatnya untuk kesehatan, ini dikarenakan
kunyit mengandung : senyawa kurkuminoid, minyak asiri, karbohidrat, vitamin,protein, fosfor, kalium, zat
pati, mineral dll. manfaat kunyit adalah sebagai antibiotik alami, bisa menyembuhkan radang amandel
caranya: parut kunyit ambil airnya, campur dengan perasan jeruk nipis dan madu, bisa untuk tapel perut
diare caranya: parut 1ruas jari kunyit dan campur dgn kapur sirih usapkan pada perut yg sedang kena diare
dgn membentuk + tapi pusarnya jangan sampai tekena, dan usapkan smp belakang perut.
2. JAHE : bumbu dapur ini selain bisa diolah menjadi asinan , syrup juga bisa menjadi obat mujarab
untuk kita, karena jahe mengandung banyak senyawa alami , manfaat jahe : menghilangkan masuk
angin, caranya,: bakar 2 ruas jahe, bersihkan dan geprak hingga pecah, didihkan dalam 1liter air, tunggu
hingga 10 menit dan saring, masukkan gula secukupnya, minum selagi hangat, bahkan di negara
Hongkong jahe ini menjadi menu utama untuk ibu yg baru selesai melahirkan, bahkan kulitnya pun
digunakan untuk mandi karena di percaya akan mengeluarkan kotoran dari dalam i bu nifas.
3. DAUN SIRIH : daun sirih kalau orang jaman dahulu di pakai untuk nginang ( tradisi mengunyah daun
sirih yg dicampur dengan kapur sirih dan gambir), karena meraka percaya bahwa nginang ini bisa
menguatkan gigi, benarkah..? ternyata para ahli menemukan kandungan daun sirih yang banyak
sekali antara lain:kavikol,allylpyrokatekol,cyneole, cadinene,minyak
astiri,hidriksikavikol,estragol,terpennena,fenil propana,tanin, gula,diastase, pati,dll yang memang bermanfaat
untuk penguat gigi. Adapun manfaat daun sirih: mengobati keputihan atau mengencangkan organ
kewanitaan juga sebagai obat pencegah kanker servik caranya dengan merebus 7 lembar daun sirih
dan airnya digunakan untuk cebok, atau dengan meminumnya rutin tiap malam sebelum tidur., selain
itu daun sirih berguna untuk mengatasi radang gusi dan bau mulut , caranya dengan merebus 5
lembar daun sirih dan di buat kumur2 setiap selesai sikat gigi pagi dan malam.
4. KENCUR : bentuknya mirip jahe tapi baunya berbeda, ruasnya juga lebih kecil2, tapi bumbu dapur ini
juga sangat bermanfaat lho, manfaat kencur adalah mengobati batuk anak, atau sebagai pengencer
dahak caranya ambil 10gram kencur cuci bersih dan parut tambahkan 2sdm air hangat dan tambahkan madu
minumkan pada anak 2-3kali sehari.
5. BAWANG MERAH: manfaat bawang merah : untuk antiseptik alami atau pengganti
betadine: jika tangan anda terkena pisau atau telinga anak anda kena borok karena alergi anting2 maka
segeralah ambil bawang merah yg masih segar, parut dan beri sedikit minyak kelapa atau kalau tidak ada bisa
juga dengan minyak goreng biasa, taruh diatas sendok makan dan hangatkan sebentar saja diatas api, oleskan
minyaknya pada luka atau borok, atau bisa juga dengan mencampur parutan bawang merah dengan gula pasir,
dan oleskan pada luka anda, selain anti septik juga sebagai obat masuk angin, terutama pada bayi, caranya
parut bawang merah campur dengan sedikit minyak kayu putih dan olehskan keseluruh tubuh bayi sambil
sedikit diberi pijatan, juga bisa buat pupuk (istilah jawa menaruh sesuatu di ubun2 bayi) ini untuk mengatasi
hidung mampet pada bayi caranya dengan mencampur parutan bawang merah dan parutan kencur dan taruh
di ubun2 bayi, sedikit tegakkan kepala bayi dan bayi akan bersin bersin, hinggan mengeluarkan cairan dari
hidungnya, cara ini akan membantu melegakan hidung bayi.
6. BAWANG PUTIH : kandungan bumbu dapur yang satu ini ternyata sangat banyak antara
lain bawang putih mengandung, vitamin A, B,C, kalsium,potasium, karoten , potasium dan antioksidan
adapun manfaat bawang putih adalah sebagai antimikroba, antitrombotik, hipolipidemik, antiarthritis,
hipokemik antitumor dan ativitas, penghambat kemerosotan otak dan sistem kekebalan,
mengurangi resiko penyakit kanker, meredakan stress, kecemasan dan depresi, membantu
menurunkan kadar kolesterol, menurunkan tekanan darah tinggi, mnjaga stamina tubuh, untuk
itu jangan sungkan2 untuk memakai banyak bawang putih dalam maskan anda meski akhirnya bau mulut
anda akan menyebar di seluruh ruangan, hehehe…
7. TEMULAWAK : atau dikenal dengan CURCUMA XANTHORRHIZA ROXB, merupakan tumbuhan
tahunan yang hidup merumpun dan berbatang semu berupa gabungan beberapa pangkal daun yang terpadu.
Tiap batang memiliki 2-9 helai daun, bunganya berukuran pendek dan lebar, warna putih atau kuning tua dan
pangkal bunga berwarna ungu. Adapun manfaat temulawak adalah anti radang alami ( radang sendi
atau rematik) dan serangan asam urat, Detox alami untuk liver, memperbaiki sistem pencernaan tubuh,
sebagai pengencer darah atau mencegah sakit jantung dan stroke, meningkatkan produksi cairan empedu dan
menekan terjadinya pembengkakan dalam jaringan tubuh dan yang paing dikenal dalam masyarakat adalah
bahwa temulawak berguna untuk ,menambah nafsu makan di segala usia.
8. KEMIRI . kemiri berkhasiat untuk menyuburkan dan menghitamkan rambut bayibahkan
orang tua, kalau anda tidak suka dgn produk yang sudah jadi maka anda bisa membuatnya sendiri caranya:
ambil biji kemiri dan bakarlah, tumbuk dan ambil minyaknya dan oleskan pada kulit kepala atau akar rambut .
lakukan rutin setiap 3 kali dalam seminggu.
9. JERUK NIPIS. jeruk yang satu ini meskipun terasa asam dan sedikit pahit , tapi ternyata bermanfaat
untuk kesehatan dan kecantikan lho, salah satunya jeruk nipis bermanfaat untuk menyembuhkan
batuk caranya dengan mencampur perasan jeruk nipis dgn madu atau kecap, selain untuk obat
batuk manfaat lain dari jeruk nipis adalah unuk mengecilkan pori-pori, menghaluskan kulit
juga sbg obat jerawat, caranya peras 1 buah jeruk nipis ambil airnya dan campur dengan madu asli lalu
gunakan untuk masker. lakukan 3 kali dalam seminggu.
10. BIJI SELASIH. sikecil mungil yang mirip sama telur kodok ini selain untuk pelengkap minuman juga
bermanfaat sbg farmakologis merangsang penyerapan (absorbsi) contohnya sbg obat batuk berdahak, biji
selasih akan mengeluarkan dahak lewat tinja manusia, melancarkan sirkulasi darah, penenang (sedative),
meredakan kejang (antispasmodic), peluruh keringat (diaforetik), peluruh kemih (diuretic), menghilangkan
rasa sakit (analgetik), menurunkan demam (antipirotik), antibacterial, antiseptic, antifungsi, perangsang
(stimulant), peluruh ASI, membersihkan racun dan menstimulasi system imun
11. BUAH PALA . selain sbg bumbu maskaan buah pala berguna untuk kesehatan kita diantara khasiat
buah pala adalah mengatasi masalah tidur baik bayi ataupun orang tua. caranya untuk org tua campurkan
bubuk pala dalam susu anda , sedangngkan cara untuk bayi dengan menempelkan bubuk pala yg sudah di
campur dgn sedikit minyak kelapa pada ubun2 bayi,
12. TOMAT. tomat ternyata mempunyai banyak kandungan gizi yang bermanfaat bagi tubuh kita,
karena tomat bemanfaat sbg antioksidan alami, dan anti radang,mengkonsumsi tomat secara rutin
juga bisa menghaluskan kulit anda.
Share this:

 Twitter
 Facebook

 Posted on Oktober 21, 2012 at 1:02 pm

 Permalink
 Tidak ada Komentar

 Filed in: Uncategorized

Berikan Balasan

« previous post | back to blog | next post »


Cari
Cari:
Pos-pos Terakhir
 test test aja nih belum mahil sih :D :P
 PROFILE 2011-2012 SFC
 mau muka anda mulus tanpa jerawat ? silahkan dicoba dan buktikan sendiri
 macam macam obat tradisional dan manfaatnya
 Hello world!

Arsip
 Oktober 2012

Kategori
 Uncategorized

Meta
 Mendaftar
 Masuk log
 RSS Entri
 RSS Komentar
 Blog di WordPress.com.

© 2001-2016 MLB Advanced Media, L.P. All rights reserved.

The following are trademarks or service marks of Major League Baseball entities and may be used only with permission
of Major League Baseball Properties, Inc. or the relevant Major League Baseball entity: Major League, Major League
Baseball, MLB, the silhouetted batter logo, World Series, National League, American League, Division Series, League
Championship Series, All-Star Game, and the names, nicknames, logos, uniform designs, color combinations, and
slogans designating the Major League Baseball clubs and entities, and their respective mascots, events and exhibitions.

Use of the Website signifies your agreement to the Terms of Use and Privacy Policy (updated 6.30.2014).

Portions © 2012 Minor League Baseball.

Ikuti

Ikuti “titovega125”

Kirimkan setiap pos baru ke Kotak Masuk Anda.


Daftarkan saya

Buat situs dengan WordPress.com

counter

Ada kesalahan di dalam gadget ini

dr. Suparyanto, M.Kes Foto

Cambodia 2009

Pengikut Blog dr. Suparyanto, M.Kes

Blog Rekomended

Yan Karta Sakamira

DOA DAN HARAPAN


1 tahun yang lalu

Diary InDi...

Balas Dendam Mueller pada Maradona


5 tahun yang lalu

Welcome To My Life
Gagal eksekusi penalty Podolski minta maaf
5 tahun yang lalu

catatan iseng calon dokter


It`s All About My Lovely Daddy
6 tahun yang lalu

dr. Suparyanto, M.Kes

dr. Suparyanto, M.Kes


Lihat profil lengkapku

Harga Emas

Gold Price
$1228.40 ▲10.40 0.85%
2016.04.05 end-of-day

Ranking Blog dr. Suparyanto, M.Kes

Template Awesome Inc.. Diberdayakan oleh Blogger.

Penerapan pola hidup sehat seperti konsumsi makanan bernutrisi,


olahraga teratur, tidak merokok, dan menghindari minuman keras bisa
mencegah hipertensi. Beberapa contoh penerapan yang bisa dilakukan
meliputi:

 Makanan. Konsumsilah makanan yang rendah lemak dan kaya


serat, seperti roti dari biji-bijian utuh, beras merah, serta buah dan
sayuran. Kurangi konsumsi garam dalam makanan Anda, setidaknya tidak
lebih dari 6 gram garam per hari (sekitar satu sendok teh).
 Berat Badan. Meski hanya beberapa kilo, menurunkan berat badan
akan membuat perbedaan besar pada tekanan darah dan kesehatan
secara keseluruhan.
 Olahraga. Untuk menurunkan tekanan darah dan menjaga jantung
serta pembuluh darah dalam kondisi baik, olahraga dan rutin beraktivitas
perlu dilakukan. Bagi orang dewasa, beraktivitas dengan intensitas
menengah ( bersepeda atau jalan cepat) setidaknya harus dilakukan
selama 2 hingga 3 jam setiap minggu.
 Terapi relaksasi, seperti yoga atau meditasi. Terapi-terapi tersebut
dapat membantu Anda untuk mengendalikan stres.
 Minuman keras. Batas konsumsi minuman keras yang dianjurkan
dalam sehari adalah 2 hingga 2,5 kaleng bir berkadar alkohol 4,7persen
untuk pria. Dan maksimal 2 kaleng bir berkadar alkohol 4,7 persen untuk
wanita. Risiko hipertensi akan meningkat jika Anda mengonsumsi
minuman keras terlalu sering dan berlebihan.
 Merokok. Rokok tidak menyebabkan hipertensi secara langsung,
tapi akan mempertinggi risiko serangan jantung dan stroke karena dapat
memicu penyempitan arteri. Kombinasi merokok dan hipertensi akan
meningkatkan risiko penyakit jantungatau paru-paru secara drastis.
 Kafein. Kurangi konsumsi minuman yang mengandung banyak
kafein seperti kopi, teh, cola serta minuman berenergi. Meminum lebih
dari empat cangkir kopi sehari bisa meningkatkan risiko hipertensi.

Anda mungkin juga menyukai