Anda di halaman 1dari 16

a

Dinamika Kelembagaan Desa


Gampong Era Otonomi Khusus Aceh
Oleh
Irine Hiraswari Gccyatri

Abstract

Study on the evolution of local traditional village governance in Aceh called gampong which conducted
in Aceh Utara and Bener Meriah districts of Nanggroe Aceh Darussalam province explores the transformation
of roles functions its meanings as well as efforts to revitalise them The findings show such transformation has
been heavily influenced by changing political economy and social contexts that occur in Aceh and or through
central government regulations

Pendahuluan dal am gampong dalam mendukung berft ngsinya


gampong di era otonomi khusus Aceh
Tulisan ini merupakan rangkuman hasil Bagaimana persepsi masyarakat Aceh terhadap
studi tentang dinamika kelembagaan gampong kebijakan penataan kelembagaan gampong era
di era otonomi khusus Aceh Gampong adalah otonomi khusus Aceh Persoalan demokratisasi
unit pemerintahan terendah dalam struktur dan otonomi seperti apa yang muncul dala n
pemerintahan di NAD dan disebut juga sebagai kelembagaan gampong era otonomi khusus Aceh
suatu persekutuan masyarakat hukum adat Secara keseluruhan proses penelitian
terkecil di Aceh Kelembagaan gampong dalam dilakukan dengan rnetode kualitatif sebagai any
studi ini ditelaah dari sudut pandang aspek ideal social science research thatproduces results that

normatif serta dari realitas politik yang are not obtained by statistical procedures or
berkembang untuk mengidentifikasi persoalan other methods of quantification Bouma and
demokratisasi dan otonomi dalam dinamika Atkinson 1995 206 Metode kualitatif ini
kelembagaannya Penelitian dipandu oleh digunakan untuk memahai persepsi dan
beberapa pertanyaan yaitu bagaimana peran perubahan sosial Oleh karena itu peneliti tinggal
lembaga lembaga adat dan pemerintahan di di dua daerah penelitian Kabupaten Aceh Utara
dan Kabupaten Bener Meriah untuk memahami
Tim peneliti DIPA2007 2008 terdiri atas Irine Hiraswari Gayatri setting sosial ekonomi dan politik setempat
S Sos M A koordinator dengan anggota yaitu Drs Heru mengenal para narasumber dan mengetahui latar
Cahyono Drs Afadlal M A Kurniawati Hastuti Dewi S Ip M A
belakang persepsi dan keterlibatan mereka
dan Septi Satriani S 1p Mardiyanto Wahyu Triatmojo S Ip
memberikan kontribusi pada tahap awal penelitian dalam gampong serta dapat memperoleh data
z Dalam UUPA No 1 I Th 2006 Pasal 1 point 20 disebutkan bahwa lapangan yang diperlukan Orientasi metodologis
gampong atau nama lain adalah kesatuan masyarakat hokum yang ini juga memungkinkan peneliti untuk dapat
berada di bawah mukim dan dipimpin oleh keuchik atau nama lain
yang berhak menyelenggarakan urusan rumah tangga sendiri mengamati dan menelaah organisasi hubungan
Dalam Pasal 7 3 juga disebutkan bahwa Pemerintah menugaskan antarkelompok atau individu ddn perubahan
sebagian urusan kepada Pemerintah Aceh dan pemerintah
kabupaten kota dan gampong berdasarkan asas tugas pembantuan sosial yang terjadi
Namun karena UUPA ini belum berlangsung hingga 2008 maka Harrison et al 2001 74 menerangkan
ganun gampong pun belum ada Sebagai rujukan untuk studi ini empat elemen utama dalam pendekatan kualitatif
digunakan konteks Otsus NAD setelah berlakunya UU No 44 th
yaitu wawancara observasi partisipatif analisis
1999 UU No 18 2001 dan Qanun No 51 th 2003 tentang
Pemerintahan Gampong dokumen dan sumber sumber dari literatur yang
Ter Haar Bzn 4sas asas dan Susunan Huktem Adat Jakarta
relevan serta media massa juga diskusi terbatas
Jambatan 1960 hlm 46 dikutip dalam T Djuned Partisipasi
Masyarakat dalam Mengelola Sumber Daya Alam makalah dalam dengan narasumber Wawancara semi terstruktur
Seminar U1ang Tahun Agraria di Aula Dayan Dawood Universitas dalam penelitian lapangan ini dilakukan dengan
Syiah Kuala Banda Aceh 20 September 2006
nelibatkan 30 orang narasumber sebagai sumber

1
data utama yang kemudian di cross check melalui nilai kultural atau identitas lokal karena hal itu
analisis referensi bersifat dinamis Pertanyaannya adalah
Penelitian lapangan dilakukan se lama satu bagaimana mengakomodasi identitas nilai kultur
bulan Me Juni 2007 di dua lokasi yaitu tersebut ke dalam administrasi pemerintahan
Gampong Meria Kecamatan Matang Kull formal Kondisi tersebut merupakan gambaran
Kabupaten Aceh Utara dan Kampung Ramung yang sering kali muncul di desa desa di Indonesia
Jaya Kecamatan Permata Kabupaten Bener termasuk garnpong atau kampung di Aceh Untuk
Meriah Selama kurun waktu tersebut peneliti mengetahui bagaimana praktik otonomi asli dari
tinggal di rumah penduduk tlntuk dapat unit politik terendah dalam struktur pemerintahan
memperoleh gatnbaran dan pandangan dari gampong perlu dicermati terlebih dahulu
narasumber terhadap topik yang diteliti Metode perkembangan kelembagaan gampong dalam
ini juga memungkinkan peneliti membangun beberapa periode sejarah Aceh Fokus dalam
komunikasi secara personal tidak sebatas penjelasan adalah posisi garnpong dalam struktur
pengajuan pertanyaan antara interviewer dan ekonomi politik kerajaan struktur kelenlbagaan
narasumber Tinggal di kampung atau gampong serta peran dan fungsi dari komponen
juga memberikan kesempatan pada peneliti untuk kelembagaan gampong
secara langsung merasakan dan terlibat dengan Gampong sudah dikenal sejak masa
isu isu sehari hari yang membelit para perangkat Kerajaan Aceh Darussalam yang didirikan oleh
pemerintah gampong atau kampung selain Sultan All Mughayat Syah pada tahun 1514 5
melihat dari dekat bagaimana hubungan di antara Masa itu gampong adalah kesatuan wilayah
pemerintah kampung dengan komunitas di hukum terendah yang asli lahir dari masyarakat6
wilayahnya Peneliti juga datang ke wilayah karena konsep mukim yang merupakan kumpulan
ibukota Kabupaten di Aceh Utara Kabupaten beberapa gampong barn yang lahir pada masa
Bener Meriah dan kabupaten induk di Aceh kesultanan di abad XVI dan XII Konsep
Tengah untuk rnelakukan wawancara dan akuisisi kekuasaan Aceh dibangun di atas dua pilar yaitu
dokumen dari kantor pemerintah di gampong dan agama dan adat yang mencerminkan pemahaman
kecamatan termasuk BRR BRA BAPPEDA orangAceh akan keseimbangan hidup dunia dan
MPU sekaligus nlelakukan wawancara dengan akhirat Penggunaan dua pilar ini juga tidak lepas
LSM internasional ataupun lokal yang dari sejarah panjang berdirinya kerajaan Aceh
berkedudukan di kabupaten Penggunaan adat dalam segala sendi kehidupan
merupakan cerminan pengaruh ajaran Hindu dan
Perspektif Sejarah Sosial dan Budaya Buddha dalam kehidupan orang Aceh Agama
Gampong Islam yang datang belakangan mampu dipadukan
menjadi tonggak kehidupan Aceh balk dalam
Pada dasarnya desa memiliki otonomi khas bermasyarakat maupun bernegara
asli 4 termasuk dalam mengatur
Konsep kekuasaan yang tidak memisahkan
pemerintahannya sendiri yang terbentuk dari antara urusan negara dan agama ini diwujudkan
kebutuhan dan interaksi masyarakat setempat melalui lembaga lembaga kekuasaan dan sosial
Dalam praktiknya otonomi yang mengandung dari tingkat pusat kesultanan hingga tingkat
prinsip desentralisasi politik dan administrasi garnpong Golongan ulama dan imam agama
yang sangat
penting untuk mengatur
sebagai pemangku bidang kerohanian berperan
pendelegasian hak wewenang dan kebijakan dari sebagai penyeimbang kekuasaan dalam
strttktur pemerintahan tertinggi hingga ke struktur kehidupan orang orang Aceh Jika tingkat
pemerintahan terendah belum dapat diterapkan kesultanan dijabarkan lewat sultan sebagai
di level desa Persoalan demokrasi dan otonomi pemangku adat dan ulama sebagai pemangku
dalam penataan kelembagaan desa pun akhirnya agama di dalam bidang pemerintahan tingkat
lnenjadi rumit karena keinginan eksternal desa bawahnya ada ttileebalang maka di tingkat
dan harapan internal desa sering kali saling gampong ada kenchik dan imam meunasah
berbenturan Persoalan otonomi desa tidak akan Adanya hirarkhi kekuasaan dalam struktur
terselesaikan jika hanya melakukan penguatan
Bambang SUWOndo et a1 Sejarah Daerah Prorinsi Daerah
Terdapat dua pandangan mengenai terbentuknya suatu desa yaitu stnmeivaAceh Jakarta Departemen P K Pusat Penelitian Sejarah
yang dibentuk oleh negara dan yang terbentuk dengan sendirinya dan Budaya 1977 1978 hlm 65
akibatikatan geneologis bid hlm 43
kekuasaan kerajaan Acell menggambarkan juga dalam setiap gatatpong sebagai tempat
adanya hirarkhi kepatuhan dan menjalankan ibadah tempat anak anak belajar
pertanggungjawaban dalam menjalankan mengaji juga tempat tinggal bagi anak laki laki
kekuasaan dan roda pemerintahan dewasa yang belum berkeluarga Gampong
Unsur kepemimpinan di dalam kelembagaan biasanya didiami oleh penduduk yang berada
gampong dapat dikelompokkan ke dalam tiga dalam satu ikatan genealogis berdasarkan garis
bentuk 1 pemimpin formil yaitu pemimpin keturunan ibu10 karena menurut adat yang
administrasi pusat yang ditempatkan di desa berkembang dalam masyarakat Aceh pola
dengan legitimasi dari atas dan bersifat modern menetap anak yang sudah menikah adalah dekat
2 pemimpir7 fot n7il tr adisionil yaitu pemimpin dengan ibu mereka matrilocal Dahulll dalam
yang dilahirkan dari tradisi masyarakat pedesaan setiap rumoh aceh selalu disediakan ruangan
tetapi kemudian disahkan oleh administrasi pusat khusus bagi anak perempuan yang sudah
sebagai jalur terbawah dari kekuasaannya dan menikah tetapi anak tersebut belum memiliki
3 pemimpin informil yaitu kepemimpinan yang rumah Seandainya orang tua mereka mendirikan
dilahirkan masyarakat di luar jaringan kekuasaan rumah untuk anak perempuan mereka kadang
tradisinya Dengan demikian dapat dikatakan letak rumah tersebut tidak jauh atau masih dalam
efektivitas pembangunan gampong dalam aspek satu pekarangan sedangkan laki laki yang sudah
ekonomi sosial dan politik tidak hanya menikah akan tinggal dan tersebar ke dalam
ditentukan oleh lembaga lembaga pemerintahan berbagai desa

gampong tetapi juga dipengaruhi oleh lembaga Sementara itu masyarakat Gayo tradisional
lembaga pemerintahan supra gampong dan menganut po la teritorial berdasarkan kekerabatan
lembaga lembaga non pemerintahan di dalam belah yang terbentuk dari beberapa sukutt Belah
garnpong ini telah memiliki komponen utama dalam
Pada masa Kerajaan Aceh gampong pemerintahan yaitu reje peutue imeum dan
sebagai wilayah terendah dalam struktur rakyat l Pola kekerabatan ini membentuk pola
pemerintahan dijalankan oleh tiga pilar yaitu pemukiman yang disebut sebagai kampung
keuchik imamgteungku meunasah dan ureueng asal Posisi reje adalah pemangku adat yang
tuha Keuchik atau father ofgampong8 bersama bertugas menjalankan dan memelihara berlakunya

wakilnya yang dikenal dengan istilah waki hukum adat dan menjalankan pemerintahan

menjalankan tugas uleebalang di tingkat Dengan masuknya agama Islam prinsip prinsip
gampong untuk mengawasi dan mengurusi dalam menjalankan pemerintahan kampung
kampung yang menjadi tanggung jawabnya adalah adat yang bersendikan agama Islam
Teungku meunasah atau mother of gampong menjaga agar raja tidak bertindak sewenang
menjalankan seluruh urusan yang berkaitan wenang Sebaliknya Imeum memiliki otoritas
dengan bidang keagamaan yaitu mengajar anak untu k mengawasi dan menentukan sesuai
anak dan masyarakat mengaj i Al Quran maupun tidaknya hukum adat dengan hukum Islam sesuai
memimpin masyarakat salat di meunasah norma hukum ikanatng edet edet ikanung
Ureueng Tuha atau orang tua adalah agama setiap hukum mengandung adat dan
representasi dari masyarakat gampong sebagai setiap adat mengandung agama hukum adat
lembaga pertimbangan dan penasihat keuchik adalah anak kandung da i hukum agama
dalam menjalankan kekuasaannya Biasanya Pembatasan terhadap kekuasaan kewajiban dan
orang orang yang duduk dalam kepengurusan ini wewenang raja serta komponen lainnya diatur
adalah orang orang yang berpengalaman dalam pranata Sarak Opat di mana masing
berkelakuan baik dan berpengetahuan luas dalam masing memiliki sifat keramat dan peranan
masalah adat dalam gampong Meunasah ada khusus serta dapat dikenai sanksi berkaitan
dengan pelanggaran terhadap penyimpangan atas

Machdar Somadisastra Kepemimpinan dalam Masyarakat


Pedesaan Montasik Aceh Besar dalam Alfian ed Segi segi
Sosial Budaya tilasyarakatAceh Hasil hasal Penelitian dengan
Aletode Grounded Research Jakarta Leknas 1977 h1m 78
Ibid him 35
Dr Snouck Hurgronje Aceh Rakyat dan Adat Istiadatnra
Indonesian Netherlands Cooperation in Islamic Studies Jakarta
M J Mclalatoa I ebudayaan Gapo Jakarta Balai Pustaka
1982 him 45
1996 h1m 46
12 Ibid
Ibid
sifat keramatnya itu Tugas tugas untuk di tangan raja yang diwariskan secara turun
mengatur ekonomi tnasyarakat dilakukan temurun

kejurun yang fungsinya sama penting dengan Mekanisme tradisional di Aceh clan Gayo
reje Kekuasaan kejitrun dan hubungan antar seperti di atas berubah secara radikal seiring
kejurun dilakukan secara otonom dengan masuknya ideologi liberal yang dibawa
Dalam konteks sejarah di bawah periode Pemerintah Kolonial Belanda dan sistem tanam
kerajaan Aceh dinamika konflik kekuasaan di paksa yang mentranformasi sistem feodal
antara elite elite lokal yaitu zdeebalang dengan pemilikan tanah berbasis kebersamaan
sultan yang dilanjutkan dengan ekspansi komunalisme menjadi berbasis individualisme S
kekuatan kolonial akhirnya memengaruhi Di sinilah terjadi perubahan sosial yang
dinamika sosial dan ekonomi gampong Meskipun mengakibatkan transforrnasi masyarakat dari

demikian kekuatan adat di garnpong termasuk bercorak feodal ke masyarakat semi demokratis
dalam inenjalankan flingsi fungsi sosial clan berbasis individualisme demokrasi liberal 21
ekonomi masih kuat karena peran pranata Modal sosial orang Gayo clan orang Aceh
pranata sosial clan bersinergi satu dengan lainnya semakin memudar sejak ekspansi kapital di bawah
Pada masa ini kepemilikan tanah dimiki secara kekuasaan kolonial Belanda clan Jepang juga
komunal berdasarkan kawom yang membenttlk Orde Lama clan Orde Baru Kolonial Belanda

gampong dan dijalankan oleh pranatagampong tahun 1904 masuk ke Gayo dan menghadapi
yaitu blang keujurun clan peutue seunebok perlawanan walaupun akhirnya bisa dihentikan
Sementara itu di Gayo reje reje Gayo yang Belanda menjadikan wilayah Alas dan Gayo
awalnya animis setelah masuk Islam dan menjadi dalam onderafdeling Gajo en Alcrslanden vang
vassal Kesultanan Aceh adalah sekutu strategis terdiri dari landsclzap22 Bukit Linge Syiah
dari sudut pandang politik dalam aliansi melawan Utama clan Cik Perubahan status administratif
Belanda dan ekonomi yaittt penyedia hasil bumi ini tjdak mengubah fungsi fungsi kelembagaan

yang dijual ke wilayah pesisirAceh Faktor jarak berdasarkan adat clan agama Islam karena
geografis yang jauh dari pusat kesultanan Aceh kepentingan ekonomi Selain itu berkaca dari
juga memengaruhi otonomi reje reje Gayo15 yang pengalaman sejarah dukungan Gayo pada
wilayah kekuasaannya juga meliputi Bener Kesultanan Aceh saat memerangi Belanda
Meriah sekarang clan menyebabkan sisterrl sehingga kolonial membiarkan fungsi fungsi
pemerintahan Gayo menjadi republik republik pemerintahan adat clan ekonomi tumbuh
kecil di mana Reje merupakan presiden dari Pemerintahan kelima landschap di atas dipimpin
setiap republik itu 16 Struktur kekuasaan terpusat masing masing oleh seorang Kejttrun orang
Gayo dengan basis teritorial belah Dalam setiap
Salman Yoga S Ag Adat Budara Ciayo dalani Lintasan Selarah belah itu struktur kepemimpinannya terdiri atas
Takengon ST AI Umversrtas Gajah Putih 2003 Sarak opat terdiri
atas empat komponen reje musuket ripel raja Nvajib menimbang pengulu peutue imem rayat yang merupakan
dengan adil akibat suatu perkara pelanggaran adat sehingga bisa kesatuan pranata sarak opat 1 Jika suatu belah
diambil keputusan Sifat keramat reje nnusuket sipet artinya
menghadapi masalah maka pengulu yang akan
memiliki sifat adil bijak suci benar serta kasih sayang peuthre
musidiksasat peutuelorang bijak berkewajiban menyelidiki atau
membuktikan kebenaran atau penyebab suatu perkara untuk
disampaikan kepada raja sifat keramat nnrsidiksasat teliti peka him XIiI 47 SnOUCk menyebut sistem pemerintahan Gayo sebagai
republik patriarchaal karena pemusatan kekuasaan pada reje ini
cepat tanggap imeum muperlu sunet irneum berkewajiban
Ibid
melihat kesesuaian fardhu atau sunat nya suatu perkara termasuk
melihat halal dan haramnya sesuai dengan hukum Islam untuk Suhartono et al Politik Lokcil Parlemen Desci Aieal

disampaikan pada Raja sebelum diambil keputusan sifat keramat Kenrerdekaan Sanipcii Zaman Otononii Daerah Yogyakarta
Lapera Pustaka Utama 2001 h1m 43
muperlu sunet berwibawa dengan contoh perilaku yang Islami
Lihat definisi perubahan sosial menurut Rogers et al 1988
bagi masyarakat rrz vat mugenap mt fukat rakyat berkewajiban
bermusyawarah clan bermufakat dalam suatu perkara juga dalam sebagaimana dikutip oleh Bahrem T Sugihen Sosvologi Pedesaan
Suatu Pengantar Jakarta Rajawali Pers tanpa tahun him 55
menilai penyelenggaran pemerintahan serta mendengar keluhan
Lihat juga pendapat Suhartono e1 al ibid Poluik Lokcrl
untuk disampaikan pada raja yang akan mempertimbangkannya
Parlemen Desa hhn 44
sebelum diputuskan
Melalatoa ibid him 28 Perang gerilya Tange Besi terjadi dalam konteks meahvan
Salman Yoga Ibid him 15 16 Otonomi kekuasaan reje tampak kaum kafir yang berlangsung cukup lama
dari aspek pelaksanaan hukum pidana ataupun perdata yang tidak Landschap adalah kesatuan wilayah yang lebih luas sedikit
perlu menunggu persetujuan Sultan Aceh Karena wilayah para reje dari kampmrg pada tahun 1970 an berubah menjadi kecamatan
z Melalatoa ibid him 45
di Gayo termasuk dalam vassal Sultan Iskandar Muda mereka
Seperti telah digambarkan di muka pranata ini mencerminkan
cukup memberikan upeti melalui utusan kepada Sultan Aceh
C Snouck Hurgronje Gayo R asyaralcat dan Kebudavaaannya kesatuan fungsi penyelenggaraan tradisional dengan pemimpin

Areal Abad ke 20 judul asli Het Gajoland en Zijne Beironers pemerin tali an ke7urun pengawasan pengulu legislatif peutue
dengan partisipasi rakyat
penerj Hatta Hasan Aman Asnah Jakarta Balai Pustaka 1996

112
menyelesaikannya melalui musyawarah namun mengakomodir ulecbctlang dan ulama untuk
jika tidak selesai juga baru diserahkan kepada melawan sekutu 0 Namun ulama lebih disukai
Kejurun S Di Gayo Belanda memelihara
rakyat daripada uleebalang karena ulama
kecenderungan konfliktual di kalangan memperoleh legitimasi institusional untuk dekat
masyarakat tradisional Gayo seperti konflik dengan rakyat melalui Mahkamah Agama atau
moiety yang menjadikan masyarakat Gayo bisa membantu perbaikan masjid dan Meunasah
dipecah belah menurut kepentingan politik luar b Sementara itu warga gampong mengalami
Proses kapitalisasi berlangsung dengan kesengsaraan ekonomi dengan menjadi tenaga
pembukaan perkebunan kopi besar di Aceh paksa untuk kepentingan ekonomi dan militer
Tengah Jepang Z Di Gayo terjadi pemiskinan rakyat
Selain mengalami transformasi sosial menyusul pembangunan jalan dengan kerja paksa

wargagampongjuga mengalami pergeseran nilai dari daerah Takengon ke Blangkejeren Orang


dan ikatan tradisional antara uleebalang ulama kampung ikut kerja rodi sehingga sawah dan
dan warga gampong Tanam paksa menyebabkan kebun terlantar mereka juga memakai baju dari

ikatan tradisional antara wargagampong dan elite karung goni


berubah menjadi ikatan kontrak karena Lagi lagi kesengsaraan warga gampong ini
uleebalang kini menjadi kaki tangan Belanda mempersulit tulnbuhnya budaya politik
untuk mengontrol komoditas pertanian partisipatif karena mereka larut dalam tekanan
sedangkan ulama disingkirkan untuk bertahan hidup Puncak konflik antara
Di sisi lain pendudukan Belanda juga uleebalang dan ulama terjadi pada Perang
melahirkan kesadaran baru di dalam masyarakat Cumbok Februari Maret 1946 yang

gampong akan pentingnya pendidikan di luar dimenangkan ulama PUSA Persatuan Ulama
agama sehingga metnunculkan elite elite baru Seluruh Aceh sekaligus menandai pergantian

yang berbasis tidak saja pada kekayaan dan tanah pengaruh dan posisi pemimpin formil dari
tetapi melalui pendidikan hal ini terjadi baik di uleebalang ke ulama PUSA Perubahan peta
wilayah pesisir maupun dataran tinggi Gayo Balk kekuasaan ini diikuti dengan kecenderunga 1
pada masa kesultanan maupun Pemerintahan koalisi ulama dengan keuchik yang mengubah
Kolonial Belanda kepemimpinan gampong peta hubungan kekuasaan tradisional gampong
bercorak patrimonial2s karena diwarnai dengan antara uleebalang dan keuchik Pergeseran
kekerabatan yang tinggi dan turun temurun dalam ukuran kepemimpinan yang terjadi pada masa
penunjukan uleebalang maupun keuchik 9 revolusi yang bergerak dari arah masyarakat ini
Akibatnya feodalisme menjadi keniscayaan menandakan mulai terbukanya pintu partisipasi

dalam gampong akibat terpusatnya kekuasaan warga gampong dan memudarnya patri
pada segelintir elite sedangkan warga gampong monialisme uleebalang Hal ini juga dapat
powerless tidak berdaya Pada titik ini dimaknai sebagai awal dari terbukanya pintu ke
demokrasi partisipatiftampaknya sulit terwujud arah demokratisasi partisipatif gampong
Kondisi di atas diperparah oleh konflik Pada periode pascakemerdekaan konteks

antarelite gampong yang meruncing pada masa politik nasional yaitu pergantian rezim dan

pendudukan Jepang 1942 1945 Jepang keluarnya berbagai keputusan politik terutama
menerapkan politik keseimbangan dengan tentang otonomi dan desentralisasi yang berkaitan
langsung dengan gejolak politik di Aceh juga
ze Melalatoa ibid hlm 45
lbid him 46
Ibid 35
z Suhartono ibid him 44
Soeyatno Sejarah Sosial Masyarakat Pedesaan Sibreh Aceh
Tentang patrimonialisme di pedesaan Jawa lihat Sartono
Kartodirdjo Perkembangan dan RuntuhnyaAristokrasi Tradisional
Besar dalam Segi Segi Sosial Budaya Afasrarakat Aceh Hasil
Hasil Penelitian dengan Aletode Grounded Research Alfian
Jawa dalam Kepemimpinan Jarva Perintah Halus Perintah
Ed Jakarta Lembaga Penelitian Pendidikan dan Penerangan
Otoriter Ed Hans Antlov and Sven Cederroth Jakarta Yayasan
Ekonomi dan Sosial 1977 him 58
Obor Indonesia 2001 him 31
Melalatoa ibid him 46 48 Bentuk pemerintahan di Aceh
21 T Bachtiar Effendi Panglima Polem Pengendalian Sosial di Aceh
Besar dalam Segi Segi Sosial Budaya iLlasyarakat 9ceh Hasil Tengah setelah lepang menyerah diawali oieh pembentukan
Hasil Penelitian dengan iLletode Grounded Research ed
lembaga lembaga DPR Laskar Rakyat Pesindo Penvari dan

Alfian Jakarta Lembaga Penelitian Pendidikan dan Penerangan BAGURA dan susunan pemerintahan baru yang terdiri atas Kepala
Luhak Bupati beberapa kepala negeri camat kepala mukim
Ekonomi dan Sosial 1977 him 87
3o M Mansyur Amin Kedudukan Kelompok Elite Aceh dalam dan kepala kampung keucik kemudian berubah menjadi geucik
Perspektif Sejarah dalam Kelompok Elite dan Hubungan Sosial Aceh Tengah yang baru mendengar kabar proklamasi bulan
di Pedesaan pengantar Alfian Jakarta Pustaka Grafika Kita September 1945 lalu mengirim pernyataan ke Jakarta mendukung
proklamasi
1988 him 33

113
berimbas pada kehidupan gampong Masa kawasan industri Aceh Besar Banda Aceh
revolusi 1945 1950 mengakibatkan merosotnya Saban Acch Utara dan perkebunan Aceh
komoditi pertanian yang mengarah pada stagnasi Tengah

ekonomi gampong Kondisi ini menyebabkan Pada masa pasca Orde Baru UU No 18
urbanisasi warga gampong ke kota kota yang Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus bagi
mengikis identitas tradisional sebuah gampong Provinsi Nangroe Aceh Darusslam NAD yang
Gampong yang awalnya merupakan tanah tempat ditindaklajuti dengan terbitnya Qanun No 4 2003
tinggal tanah kebun dan bercocok tanam yang tentang Mukim dan Qanun No 5 2003 tentang
didiami oleh sekelompok penduduk34 kini semakin Gampong merevitalisasi gampong dan mukim
ditinggalkan karena memudarnya ikatan sosial serta membuka peluang untuk kembali ke adat
dan ikatan teritorial Otoritas pranata dan agama Islatn Namun pengamatan awal
pemerintahan gampong seperti uleebalang menyimpulkan bahwa menurunnya penghargaan
keztchik dan ulama tidak lagi sekuat pada masa terhadap adat memudarnya pranata gampong
lampau karena transformasi sosial dari pola dan letnahnya sumber daya manusia di gampong
kehidupan agragis ke pola semi urban merupakan tantangan terbesar untuk kembali
mengakibatkan reduksi identitas kultural warga ke gampong Jika cikal bakal demokrasi ideal
gampong Sebaliknya reduksi kultural tni normatif yang berbasis pemilikan tanah secara
ternyata berubah menjadi solidaritas kolektif yang komunal dan penghargaan terhadap otoritas
memperteguh identitas politik ke Aceh an tradisional mulai luntur maka warga gampong
berbarengan dengan munculnya sentimen lokal memiliki peluang untuk menciptakan sumber
akibat kekecawaan ulama PUSA dengan kebersamaan baru dengan melakukan kontrak
pemberontakan DI di tahun 1953 1958 Tiga sosial baru misalnya melalui pemilihan langstmg
tahun setelah merdeka petani kopi orang Gayo keatchik atau imam mukim yang dulunya
dan Jawa mengambil alih perkebunan perkebunan dilakukan secara turun temurun tnerevitalisasi
Belanda dan merawatnya dengan cara tradisional peran dan posisi ulama yang selama Orde Baru
hingga kini Ketika terjadi perang Cumbok dikooptasi oleh pemerintah atau melakukan
menyusul ketrludian peristiwa Dl TII warga pendampingan terhadap warga gampong dalam
kampung di dataran tinggi Gayo terjebak dalam penyusunan musrenbang37 untuk menumbuhkan

pertarungan kekuatan politik pemerintah pusat budaya politik partisipatii Jika pernilihan keuchik
S
dan lawan lawannya secara langsung merupakan upaya mewujudan
Realitas politik yang berkembang kemudian demokrasi prosedural maka keterlibatan dalam
cenderung paradoksal sebab menguatnya musrenbang menjadi sarana untuk memfasilitasi
identitas politik etnis tidak dapat mencegah terwujudnya demokrasi desa substansial yang
lunturnya penghargaan terhadap adat dan bersumber dari kehendak rakyat dengan tujuan
memudarnya pranata gampong Hal ini terjadi untuk kebaikan bersama
manakala Orde Baru 1966 1998 secara Bagian berikutnya dari tulisan ini
sistematis melakukan delegitimasi struktural menyajikan illustrasi hasil penelitian dari dua
gampong dengan UU No 5 1979 yang lokasi untuk melihat kondisi terkini kelembagaan
menyeragamkan satuan pemerintah terkecil gampong dan kanipung istilah untuk desa bagi
sebagai desa Selain itu Orde Baru juga masyarakat di dataran tinggi Gayo Aceh
mengembangbiakkan elite elite baru untuk Keduanya mempunyai landscape teritorial yang
menguasai pemerintahan daerah Aceh dan berbeda yaitu di daerah pesisir Kabupaten Aceh
mengontrol gampong melalui teknokrat lokal Utara Gampong Meuria Kecamatan
birokrat militer pengusaha dan ulama yang telah Matangkuli dan di daerah pegunungan Dataran
ditundukkan melalui MUL3 Kooptasi politik Tinggi Gayo Kampung Rainung Jaya
dan ekonomi tak terelakkan terutama pada Kecamatan Perinata Kabupaten Bener Meriah
gampong yang lokasinya berdekatan dengan serta dipengaruhi oleh derajat konteks politik
konflik yang berbeda dan memiliki modal
4 Suyatno bid him 53
Melalatoa bid him 49
ekonomi yang jauh berbeda pula Ketiga faktor
Rodd McGibbon Local Leadership and the Aceh Conflict
dalam Anthony Reid Ed T randah of G iolence the Background
to the Aceh Problem Singapore Singapore University Press in bhisrenbang Musyawarah perencanaan pembangunan seperti
association with University of Washington Press 2006 him 321 yang dilakukan oleh NGO internasional dari Jerman GTZ dan
23 SLGSR

114
tersebut ternyata tidak dapat diabaikan dalanl praktiknya masih menjalankan praktik praktik

menganalisis dinamika dan kapasitas desa masa Orde Baru Salah satu penyebabnya
kelembagaan garnpong adalah ketiadaan perangkat undang undang atau
Temuan Lapangan ganun yang mengatur tentang gampong yang
semestinya dikeluarkan oleh pemerintah
1 Dinamika Kelembagaan di Gampong Kabupaten Aceh Utara Akibatnya sebagai
Meria Kec Matangkuli Kab Aceh Utara contoh keuchik maupun perangkat garnpong
masih sering menggunakan aturan aturan yang
Kentbali ke Gampong Sekadar Gartti Baju lama Mum ada yang membedakan dengan jelas
antara kepala desa dan kezichik kecuali hanya

Gampong Meria adalah satu gampong di pada sebutannya saja

Kecamatan Matangkuli Kabupaten Aceh Utara Orientasi dari fungsi perangkat

yang terdiri atas 72 gampong 2 mukim clan kelembagaan di gampong telah mengalami
berpenduduk 21 814 jiwa Lokasinya terletak banyak perubahan Perangkat adat yang telah
agak di luar kota Lhokseumawe bersebelahan terakomodasi dalam struktur gampong seperti
dengan kompleks pabrik LNG Exxon Daerah ini tuha peut ataupun imam mezrnasah tidak lagi
dulu merupakan arena konflik bersenjata39 bekerja berdasarkan semangat komunalisme

yang menyebabkan aktivitas sosial dan ekonomi gampong yang mengedepankan nilai nilai sosial
masyarakat menjadi lumpuh Sekarang ruang dan kesukarelaan sebaliknya mereka bersedia
perdamaian yang terbuka setelah duduk di posisinya bila disertai dengan
penandatanganan MOU di Helsinki bulan keuntungan ekonomis yang jelas Dalam hal ini
Agustus 2005 dirasakan telah memberikan rasa kaSUS mundurnya ketua dan wakil tuha peut
aman kepada masyarakat gampong sekaligus merupakan bukti nyata Imam rneunasah juga
membuka kesempatan bagi berlangsungnya mempersoalkan rendahnya gaj i yang ia terima
program bantuan pascakonflik40 meskipun Padahal berbeda dengan imam meunasah tempo
hubungan sosial di antara anggota masyarakat dulu imam mezlnasah pada gampong masa kini
masih sesekali diwarnai oleh kecurigaan terhadap fungsinya telah menyempit sebatas tugas

orang luar karena kerap muncul rumor yang memimpin salat jamaah di meunasah khususnya
tidak jelas kebenarannya shalat magrib atau bersanla sama kepala dusLm
Dari aspek penlerintahan fungsi clan atau keuchik mengurusi j ika ada warga gampong
struktur kelembagaan pemerintah desa desa di yang meninggal dunia Peran kepemimpinan
Aceh Utara kini telah berubah nama menjadi gampong juga memperlihatkan kecenderungan
gampong sebagai suatu unit pemerintahan sentralisasi pada hampir semua urusan

terendah yang diakomodasi dalam UU Otsus Aceh pemerintahan di tangan keuchik kendati ada

No 18 2001 clan Qanun No 5 2003 tentang seperangkat aparat desa yang bisa membantunva
Pemerintahan Gampong Namun fungsi dan Namun hal ini dianggap sebagai sesuatu yang
strukturnya hanya sebatas formalitas Baju nya lumrah meskipun mengakibatkan tidak
berganti menjadi gampong tetapi dalam berfungsinya struktur pemerintahan desa

Keberadaan perangkat gampong kini juga telah


N Sosialisasi Rehabilitasi dan RekonstPaksi makalah Bupati tereduksi hanya sekadar sebagai alat

Aceh Utara di Kantor Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Utara


Lhokseumawe 9 April 2006 tidak dipublikasikan
pemerintahan formal yang tugasnya mengurusi
Data rekapitulasi bantuan untuk masyarakat miskin dan korban
pembuatan dan penggantian KTP pengurusan
konflik di Kab Aceh Utara tahun 2005 menunjukkan dari 57 jual beli tanah clan semacamnya Sementara
gampong yang berada di Kecamatan Matang Kuli tercatat 505 tugas tugas sosial mereka sebenarnya telah dapat
warga sipil berhak mendapat bantuan denganjumlah korban sipd
terbanyak kedua setelah Gampong Parang IX 42 warga sipil diambil alih oleh masyarakat balk itu ketika ada
berasal dari Gampong Meria di mana 30 warga sipil mengalami kematian maupun pernikahan
beragam kekerasan selama konflik berupa penculikan trauma
akibat disiksa perusakan dan pembakaran rumah serta kedai Data Selama 30 tahun gampong ibarat matisuri
tersebut juga menunjukkan di Gampong Meria tercatat 4 eks karena tidak difungsikan akibatnya masyarakat
kombatan GAM vang berstatus tapol mengalami beragam
perlakuan selama di penjara Matrix Tim Pemberdayaan d1 Kecuali keuchik tuhapeut luha lapan dan imam meunasah
Masyarakat Miskm clan Korban Kontlik KabupatenAceh Utara sebenarnya dalam strukturgampong juga dikenal dengan apa yang
2005 tidak dipublikasikan disebut dengan panglin a laot membawahi nelayan keujreun
40 Pemberian bantuan untuk korban konflik pada tahap identifikasi blang membawah i urusan menyangkut air haria peukan yang
bantuan oleh tim pendataan kabupaten dilakukan dengan koordinasi berwenang mengambil pajak di akhir akhir pekan ke masyarakat
bersama kecamatan dan perangkat desa gampong dan lain lain

115
gampong dewasa ini umutnnya hanya mengenal berbagai unsur masyarakat dalam membuat
sebatas nama terhadap lembaga lembaga adat perencanaan pembangunan ia tidak memahami
yang terclapat di gampong a namun belum bagaimana sebenarnya penerapan dari
memahami apa clan bagaimana tugas tugasnya perencanaan pembangunan yang partisipatif
Bahkan masyarakat merasa asing terhadap bottorrt up
lembaga adat semisal keujreun blang Keujreun Proses penyusunan musrenbang di gampong
blang ialah lembaga adat yang membawahi merupakan salah satu potret tentang bagaimana
masalah air untuk urusan irigasi Tugas keujreun demokrasi dilaksanakan di level gampong Dalam
blang termasuk menentukan kapan waktu untuk penyusunan niusrenbctng kecamatan atas
pertama kali turun bibit penanaman clan permintaan kabupaten mengundang seluruh
seterusnya Selama 30 tahun masa Orde Baru keuchik clan mukim berkumpul di kantor
pranata pranata ini tidak digunakan lagi kecamatan Keuchik kemudian mengumpulkan
Kenyataan mengenai perubahan yang kaur kaur dan tzthapeut untuk membicarakan
sifatnya artifisial pada lembaga gampong mengenai penentuan satu proyek yang akan
dipengaruhi pula oleh telah runtuhnya sebagian diusulkan ke tingkat kecamatan Namun para
besar nilai nilai dan norma norma adat kecuali petinggi gampong mengakui bahwa mereka tidak
beberapa tradisi yang terkait dengan acara acara mungkin memusyawarahkan penyusunan

yang sifatnya ritual seperti acara Maulud Nabi musrenbang gampong dengan banyak pihak
clan tradisi pernikahan Adat istiadat lainnya di karena bila clemikian diyakini malah akan
luar itu praktis sudah ditinggalkan orang menimbulkan keributan sebab semakin banyak
Contohnya bila ada pertengkaran antarwarga orang akan semakin banyak maunya Secara
saat ini lebih diselesaikan menurut tatacara umum terlihat bahwa pak keuchik secara sadar
hukum formal clan bukan secara adat di mana ticlak henclak menerapkan kaidah kaidah
imam meunasah yang mendamaikan demokrasi secara seutuhnya baik karena
pertengkaran kemudian dilakukan acara potong pertimbangan praktis waktu yang sempit atau
kambing clan peseujeuk dengan maksud agar justru menilai bahwa dengan demokrasi akan
mendinginkan hati kedua pillak yang bertengkar menimbulkan potensi konf7ik di masyarakat Pola
Tradisi lain seperti gotong royong telah yang ticlak clemokratis ini juga tampaknya
rnelemah clan dalatn beberapa situasi bahkan disebabkan oleh pemikiran pragmatis untuk
tidak dikenal lagi Menurut adat asli Aceh bila memanfaatkan jabatan demi keuntungan pribadi
seseorang ingin membangun rumah maka ia karena dengan hanya mengundang segelintir
berhak meminta bantuan dari para kerabat dekat orang dalam rapat pengusulan proyek akan
untuk bekerja menyingsingkan lengan clan tenaga menguntungkan para petinggi gampong yang
untuk membangun rumah sedangkan pihak tuan memiliki aset di suatu wilayah yang akan
rumah cukup menyediakan makanan Namun diusulkan menjadi proyek az
dewasa ini hat tersebut sulit ditemui lagi Hal lain yang penting dikemukakan ialah
mengingat setiap keringat yang clikeluarkan dan mengenai kapasitas gampong gampong di Aceh
tenaga yang dikeluarkan senantiasa dihitung Utara yang sungguh memprihatinkan Hampir 90
dengan uang Dengan kata lain tiada bantuan persen keuchik ticlak memiliki kantor sehingga
yang sifatnya cuma cuma lagi yang dinamakan kantor keuchik itu biasanya akan
merujuk pada a rumah keuchik itu sendiri
Rendahnya Kapasitas Gamporng Dilema yang paling banyak ditemui b sebuah rttangan
Demokrasi dan Otonomi yang menempel dengan rumah keuchik c

kantor gampong sekaligus menumpang di


Kapasitas perangkat gampong sangat meunasah artinya meunasah sekaligus berfungsi
memengaruhi terhadap berjalannya demokrasi sebagai kantor gampong Lantaran umurnnya
clan otonomi gampong Di gampong keuchik
biasanya ticlak mengandalkan pendidikan a Pihak kecamatan sendiri tidak merasa perlu untuk memfasilitasi
melainkan pada faktor kepopuleran kharismanya perencanaan pembangunan dari gampong Pihak kecamatan
umumnya hanya menginstruksikan kepada keuchik agar
di gampong Rendahnya rata rata pendidikan menyiapkan musrenbang tanpa pernah berusaha melihat bagaimana
keuchik di Aceh Utara menjadi penyebab utama proses musrembang itu berjalan dan dilaksanakan di tingkat
buruknya perencanaan pembangunan di desa gampong Kecamatan tidak pernah berusaha mendorong gampong
agar bisa menyusun rencana pembangunan secara bottom up
Selain itu keuchik tidak pernah menyertakan

fi 9
gampong di Aceh tidak memiliki kantor sulit 2 i inamika Kelembagaan di Kampung
untuk membayangkan pemerintahan gampong Ramung Jaya Keeamatan Permata Kabupaten
dapat berfungsi sebagaimana layaknya kantor Bener Meriah

resmi Di kantor yang serba darurat itu tidak


tampak standar minimal sebuah kantor dan Kapitalisasi Sosial Ekononri dan Budaya
keuchik hampir dapat dikatakan tidak punya data Tanoh Gayo

yang paling standar sekalipun Semua data


penting tentang sebuah gampong hanya tersitnpan Mendiskusikan wilayah Kabupaten Bener
di kepala Pak Keuchik Termasuk bila kita Meriah artinyaj uga membicarakan sistem budaya
berbicara tentang data BPS Biro pusat Statistik serta ekonomi masyarakat Gayol sebagai
Aceh Utara yang umumnya menempatkan mayoritas etnis yang mendiami daerah dataran
sukarelawan di setiap kecamatan untuk tinggi tersebut Penduduk Bener Meriah sekarang
menginput data data Sayangnya data data yang sangat heterogen termasuk migran dari Padang
dikumpulkan itu berasal dari sumber utama yaitu clan Jawa yang datang karena pembukaan
Pak Keuchik yang mendasarkan datanya secara perkebunan besar oleh Belanda tahun 1920 di
kira kira saja Aceh Tengah serta melalui program transmigrasi

Terhadap bawahannya keuchik biasanya di awal tahun 1980 an Daerah ini telah
sungkan untuk menerapkan manajemen rasional mengalami beberapa kali perubahan status
dan justru memilih untuk banyak menenggang administratif setelah masa kemerdekaan sewaktu
rasa Keuchik tidak akan begitu saja mencopot masih menjadi Kabupaten Aceh Tengah yang
kepala dusun kadus yang sudah tua usianya dibentuk pada 14 April 1948 berdasarkan UU No
clan mengganti dengan personalia yang lebih 10 Tahun 1948 clan dikukuhkan kembali sebagai
muda kendatipun kadus tidak lagi bisa bertugas sebuah kabupaten pada 14 November 1956
dengan baik Mengganti kadus semacam itu melalui UU No 7 Drt Tahun 1956 Saat itu

bahkan dianggap sebagai suatu kecerobohan wilayahnya mencakup tiga kewedanan yaitu
karena kadus yang sudah tidak efektif itu di masa Takengon Gayo Lues dan Tanah Alas Di bawah

lalu juga memiliki jasa yang banyak Keuchik Orde Baru kampung di tanah Gayo diatur
merasa tidak enak hati sehingga ia lebih berdasarkan UU 5 1974 kemudian UU 5 1979

mendasarkan pertimbangan pada sikap dan Struktur pemerintahan kampung disamakan


perilaku sosial kadus sehari hari yang dikenal dengan desa a

sebagai orang baik Pada tahun 1974 Kabupaten Aceh Tengah

Desentralisasi kurang terlihat karena desa dimekarkan menjadi Kabupaten Aceh Tengah dan
tidak memiliki wewenang yang cukup Aceh Tenggara karena kondisi jalan yang buruk
didelegasikan dari kabupaten Se nentara dari segi dan desakan masyarakat Pola pemukiman tidak
keuangan saja desa tidak menerima bantuan lagi berdasarkan kampung asal yang berisi
untuk pengeluaran rutin kecuali untuk gaji beberapa belah yang kelompok kelompok rumah
perangkat desa Otonomi desa juga lemah karena clan dipisahkan oleh jalan kampung dengan batas
desa tidak memiliki sumber daya yang cukup batas alam yang disebut dewal batas alam bisa
sebagai pendapatan asli desa Otonomi gampong berupa pohon di antara persawahan atau ladang
di sisi lain juga semakin lemah bila melihat para Di ka npung asal tadinya terdapat masjid
perangkat gampong bekerja lebih atas dasar tugas mesegit joyah lumbung dan rumah sementara
yang diberikan oleh negara karena mereka jamur ketika musim berladang atau panen
mendapat gaji dari pemerintah kabupaten Pertumbuhan penduduk clan migrasi yang
sekaligus memunculkan perasaan yang cukup
kuat bahwa mereka adalah bagian dari sistem
administrasi kenegaraan pada level terbawah
Dal am penelitian ini jika di set utkan orang Gayo adalah orang
Gayo Deret dan Gayo Lut yang sekarang mendiami daerah
Kabupaten Bener Meriah clan Aceh Tengah

Ibid him 74 Sekwilda DI Aceh tahun 1976 menyebut desa


desa di seluruh Aceh sebagai gampong padahal yang dikenal di
daerah dataran tinggi Gavo adalah kampung Saat itu di Aceh
Tengah terdapat 164 kegeciken atau kampung yang secara
administratif adalah bagian dari 27 kemukiman yang masing
masing dipimpin oleh kepala mukim dan berada di bawah 7
kecamatan

117
Inengubah pola ekonomi masyarakat kemudian pemerintahan Gubernur Aceh Ibrahim Hasan

mengubah pola pemukiman kampung menjadi 1986 1993 rnengeluarkan kebijakan zona

lebih tersebar meskipun pembentukan kampung pertanian untuk menggunakan lahan bekas HPH
di daerah baru ini masih melibatkan anggota yang mengundang minat investor kelapa sawit
belah asal Migrasi juga membuat munculnya Namun hasil industrialisasi yang masif itu hanya
kampung kampung baru seperti kampung Cina dirasakan oleh segelintir pengusaha dan politisi

di Takengon yang bersebelahan dengan dari Jawa sejumlah elite Gayo pembesar militer
pertokoan 45 sementara masyarakat yang tinggal di daerah
Pemerintah kampung menjadi alat yang jauh dari pusat kota semakin miskin Di
mobilisasi kekuatan politik melalui pemilu Aceh Tengah muncul konflik antara suatu
birokrasi dikuasai partai politik dan mayoritas perusahaan HPH besar PT Alas Helau dengan

wilayah di Aceh Tengah saat itu menjadi kantung masyarakat karena pola penetapan areal
pemenarigan Partai Golkar Seiring dengan penebangan memotong begitu saja lahan
pembangunan Orde Baru tahun 1970 an wilayah pertanian masyarakat 48
Aceh Tengah dieksploitasi sebagai basis ekonomi Kooptasi politik dan ekonomi yang menimpa
dengan keberadaan perkebunan kopi dan orang Gayo tidak cukup untuk membuat
perusahaan HPH yang menjadi pemasok utama masyarakat Gayo yang plural identitas etnisnya
industri kertas semen di Lhokseumawe pabrik itu memobilisasi perlawanan terhadap pemerintah
Kertas Kraft Aceh Jalan besar untuk pusat sebagaimana yang terjadi di wilayah pesisir
mengangkut kayu dibuka dari kawasan di atas Aceh Wilayah Aceh Tengah menjadi arena
Laut Tawar di Takengon ke daerah Linge konflik setelah periode rekrutmen anggota
menembus kecamatan Permata hingga kelompok gerakan perlawanan bersenjata meluas
Lhokseumawe Masa itu utnumnya seorang tokoh di antara tahun 1998 2000 sehingga pemerintah
politik sekaligus menjadi patron di bidang pusat menjadikan daerah ini tempat konsentrasi
olahraga dan kesenian di tingkat lokal mungkin operasi militer yang diikuti oleh pembentukan
sebagai strategi penguasa untuk melakukan pasukan sipil bersenjata yang dipimpin oleh elite
penjinakan politik elite pengusaha dan politisi lokal yang
Dalam buku tentang kesenian Gayo47 sebuah kepentingan ekonominya besar sehingga haruS
foto yang diambil oleh seniman L K Ara dilindungi untuk melawan GAM Kabupaten
menunjukkan Presiden Soeharto dalam pakaian Bener Meriah sekarang merupakan pemekaran
kebesaran adat Gayo meresmikan Pabrik Gula dart Kabupaten Aceh Tengah yang disahkan
Mini di Kecamatan Silih Nara Kabupaten Aceh melalui UU No 41 Tahun 2003 tentang
Tengah Hal itu menggambarkan orisinalitas pembentukan Kabupaten Bener Meriah di

tradisi adat penghargaan orang Gayo terhadap Provinsi NAD Pada kurun waktu 2000 2005
pemimpin dan keterbukaan Gayo terhadap suku konflik bersenjata di daerah ini menyebabkan
luar Jawa Di sisi lain foto itu Inenggambarkan polarisasi sosial berdasarkan etnis dan
penaklukkan adat di bawah kepentingan memunculkan gelombang pengungsi 49
ekonomi politik negara Tahun 1987
Terjepit dan Bertahan di Tengah Konflik
15 bid hlm 77
Peta wilayah HPH di Kec Syiah Utama tt anonim Wawancara
Saat ini proses damai50 tengah berlangsung
dengan mantan karyawan PT KKA di Pondok Baru Kec Syiah meskipun jejak jejak konflik masih ditemui di
Utama terisolasi karena jembatan utama yang menghubungkan
dengan Pondok Baru di pusat kabupaten Bener Menah putus karena M Isa Sulaiman From Anronomy to Penphei dalam Anthom

banjir bandang bulan Januari 2007 lalu Pada periode 1980 1999 Reid ibrd hlm 128 Lihat juga Eye on Aceh Aceh Logging in A
daerah itu dieksploitasi oleh pengusaha HPH dari Jakarta clan lokal ConJlrct Zone Oktober 2004

PTAPPI PT Gruti PT Olmdo PTAIas Helau Perusahaan HPH 49 Kirsten Schulze Strategy and The Aceh Conflict dalam Anthom
Reid ibid hlm 235 236
menutup operastnya ketika konflik karena tidak berani menebang
di hutan selain itu jalan jalan pengangkutan kayu diblokade oleh 5 Di Bener Meriah proses damai ditandai oleh A hisara Pakat Redelong
yaitu kesepakatan damai antarpihak TNI GAM dan kelompok sipil
salah satu pihak Peralatan mereka sekarang masih berserakan
bersenjata yang berlangsung di masjid besar Babussalam Redelong
menjadi besi tua di daerah ttu Pemkab Bener Meriah sekarang
pada 28 Juli 2006 Kesepakatan damai mencakup dukungan dan
tampaknya cendentng tetap mengonversi lahan eks HPH itu menjadi penghormatan terhadap MOU RI GAM yang dttandatangam di
perkebunan kelapa sawit karena 9ahannya cocok untuk sawit
Helsinki menghindari sikap sailing curiga dan selalu mengutamakan
selain ittt Gubernur Irwandi menyatakan stop loggingpada pemkab kerja sama Kesepakatan itujuga mengisvaratkan bahwa siapapun yang
Bener Meriah menyalahi perjanjian akan dikenai sanksi adat dan hukum nasional
17 Drs M Affan Hassan Drs Thantawy R dan Drs Kamaluddin Semua pihak tennasuk pemerintah daerah dalam kesepakatan itu
M anggota Sanggar Seni Buntul Kuhn Kesenian Cayo dan merencanakan monitoring langsung proses perdamaian sebulan sekah
Perkernbangannya Jakarta Balai Pustaka 1980 hlm 2 di Bener Meriah

Uij
Kampung Ramung Jaya Kecamatan Pennatas Kampung ini seluruh warganya beragama
Kabupaten Bener Meriah s Kampung ini Islam dengan pengaruh Muhammadiyah yang
awalnya adalah dusun dalaln wilayah Kampung cukup besar dan menurut narasumber
Darul Aman Ramung Kecamatan Bandar Sejak memengaruhi etos pendidikan dan ekonomi
tahun 2005 menjadi bagian dari kecamatan sebagian besar warganya s Aliran aliran agama
Permata yang terletak kurang lebih 16 kilometer Islam lainnya adalah Jamaah Tabligh dan

dari Redelong ibukota kabupaten Berpenduduk Ahmadiyah keduanya baru memasuki wilayah
172 KK 796 jiwa dengan mayoritas beretnis kampong Ramung Jaya dalam kurun waktu 3 4
Gayo 80 Gayo Laut Lut Gayo Lues 10 tahun terakhir Tidak ditemui konflik terbuka di
yang sebagian besar berasal dari beberapa belah antara para penganut aliran yang hidup
di wilayah Aceh Tengah Takengon dan berdampingan secara damai salah satunya
Blangkejeren di Kabupaten Gayo Lues Mereka disebabkan keberadaan lembaga adat sarak

bermigrasi pada pertengahan tahun 1970 untuk Opat 56 yang menjadi forum pertemuan warga
membuka lahan petnukiman dan perkebunan kopi untuk mendiskusikan masalah masalah yang
rakyat Etnis Aceh berjumlah kurang lebih 10 dianggap sensitif clan penting untuk kehidupan
dari total 796 j iwa 53 sehari hari termasuk masalah penyelenggaraan
Kampung yang terdiri atas dua dusun ibadah dan penentuan nominal kontribusi
Dusun Ramung clan Dusun Jaya ini terletak di masyarakat terhadap praktik praktik sosial clan
daerah ketinggian sekitar 1600 dpl di atas ekonomi kampong Suasana kekerabatan itu
permukaan laut dengan luas wilayah 800 hektare memotivasi kerelaan warga untuk menjalankan
memiliki sumber daya alam kopi dan palawija iuran Rp100 000 00 per KK per tahun untuk
serta sudah mengenal ekonomi pasar karena ada macam macam kebutuhan kampung
akses jalan aspal yang menghubungkan sekitar memperbaiki meunasah atau masjid atau

30 desa di wilayah Kecamatan Permata dengan kegiatan sosial lainnya Rencana pemungutan
pusat perekonomian kota di daerah Pondok Baru dan peruntukannya serta siapa yang melakukan
Pemukiman di kantpung ini umumnya rumah pungutan biasanya dilakukan dengan membentuk
rutnah kayu setengah tembok yang mayoritas panitia kecil melalui pertemuan warga atau sarak
berupa ruko rumah toko Umumnya setiap KK opat s
baik suami maupun istri selain memiliki profesi Organisasi kepemudaan aktif dengan

lain PNS guru pemilik bengkel tukang jahit kegiatan rutin kepemudaan olahraga menjadi

warung makanan kecil atau warung stok panitia pemilihan kepala katnpung clan relawan
sembako juga petani kopi dan atau palawija penanggulangan bencana serta sesekali panitia
dengan kepemilikan tanah per keluarga rata rata dan penyedia fasilitas pesta perkawinan clan
minimal 1 hingga 2 ha kelompok pengajian yang terdiri atas bapak dan
ibu ibu aktif menyelenggarakan aktivitas Jumat
bersih membersihkan rumah fasilitas desa
51 Kecamatan Permata daerah berbukit bukit yang terdiri atas 27
masjid clan mersah serta mengadakan pungutan
kampung 4 mukim berpenduduk 12 754jiwadengan komposisi
penduduk beretnis Gayo Aceh Jawa dan Batak Daerah ini beras jimpitan yang hasilnya digunakan untuk
mengalami dampak konflik berupa trauma psikologis yang parah
Sekarang kegiatan reintegrasi dipusatkan di beberapa kampung
membiayai anak yatim di kampung itu Beberapa
termasuk Ramung Jaya PPK B RA clan IOM Kondisi geografisnya ibu anggota pengajian menganggap mengaji bisa
yang tinggi dan jauh mempersulit pengiriman emergency relief membantu mengobati trauma konflik yang
banjir bandang pada bulan Desember Januari 2007 Diolah dari
catatan lapangan pribadi dan IOM relief report Januari 2007
iz Llhat Monografi Kabupaten Bener Meriah 2004 Pusat
akhvitas pemerintahan Bener Meriah saat ini terletak di ibukota
Redelong Kecamatan Bandar Dalam UU N0 41 Th 2003 Pasal Wawancara Ibu Murni pemilik kios jahit Murni Tex guru

5 BAB lI tentang Pembentukan Batas Wilayah dan Ibu Kota pendiri sekolah TK istri dari peutue Sarak Opat Organisasi
Kabupaten Bener Meriah mempunyai batas wilayah sebelah utara Muhammadiyah berkembang di Gayo pertama kali tahun 1920
berbatasan dengan Kee Juli Kee Peusangan dan Kee Makmurdari an di Aceh Tengah sekarang Bener Meriah pertama kali masuk
Kab Bireuen serta Kee Sawang Kee Nisam Kee Simpang Keramat di daerah Simpang Teritit
Kee Meurah Mulia Kee Paya Bakong dan Kee Cot Girek di Kab 56 Sarak opat ini merupakan pranata lokal yang dibentuk
Aceh Utara sebelah timur berbatasan dengan Kab Aceh Timur dan berdasarkan sistem nilai budaya Gayo yang mengutamakan
sebelah barat berbatasan dengan Kee Ketol Kab Aceh Tengah kesatuan peran dari pemimpin yang bijak serta mampu mengetahui
51 Keterangan Iskandar Muda Kepala Kampung Ramung Jaya persoalan persoalan di kalangan masyarakat peutue musidiksasat
Lihat Bener Meriah Dalam Angka 2005 Bener Meriah BPS diakui oleh masyarakat sehingga keputusannya juga disetujui oleh
2005 dan Penduduk Kabupaten Bener Meriah Paska Gempa Bumi khalayak rayat genap nttipakat
danTsunami 2005 Jakarta BPS 2005 57 Wawancara dengan Bpk Bashiruddin dan Bpk Yahya anggota
5 Wawancara dengan Iskandar Kepala Kampung Ramung Jaya sarak opat Kamung Ramung Jaya

119
diderita warga sebab orang menjadi ikhlas dan dengan UU Keistimewaan Aceh Pemerintahan
bisa lebih memikirkan masa depan Kegiatan kampung terdiri atas satu orang kepala kampung
pengajian clan pertemuan warga sering kali 3 kaur kepala urusan yaitu kaur pemerintahan
diadakan di meunasah yang dibangun sebagian kesra clan umum satu orang sekretaris desa clan
dari dana bantuan pemerintah dan sebagian 1 orang atau 3 5 7 anggota BPK Badan
secara swadaya oleh peutue edet kampung dengan Perwakilan Kampung Kepala Kampung saat ini
bantuan warga merupakan hasil pemilihan lan sung pertama
Pemerintahan kampung Ramung Jaya kalinya tahun 2005 setelah proses perdamaian
selama lima periode lumpuh di masa konflik Proses pilkasung ini berlangsung secara cukup
1999 2005 Salah satu mantan kepala demokratis di mana warga ikut memilih dan
kampung ADj pernah merelakan 60 juta rupiah merasa puas karena pemimpin mereka cukup
untuk memenuhi pajak nangroe serta harus dikenal oleh masyarakat sebab dia berlatar
menyulap rumahnya sebagai pos pemantauan belakang aktivis organisasi pemuda karang
TN 1 51 Pada masa darurat militer kampung ini taruna

diwajibkan untuk melakukan jaga malam Kapasitas prasarana kantor pemerintah


realitasnya dilakukan 24 jam untuk kampung sangat minim sebab sudah lebih dari
mengantisipasi pergerakan gerakan pengacau
satu tahun perangkat kampung Ramung Jaya
keamanan Kealpaan melakukan jaga malam masih berkantor di rumah kepala kampung
menyebabkan penduduk diinterogasi dipukul Sesekali rapat kampung dilakukan di rumah
direndam di sungai dan sebagainya Menurut kepala kampung atau di rumah Sekretaris
sekretaris kampung tugas administrasi rutinnya kampung pernah merangkap sebagai tim sukses
di masa konflik adalah mendaftar nama petugas salah satu kandidat dalam pilkada Bupati Bener
jaga malam membuat KTP Merah Putih clan Meriah di tahun 2007 bahkan di meunasah yang
menulis Surat jalan 5 Warga katnpong yang masih berfungsi sebagai ruang pertemuan publik
hendak keluar dari desa untuk pergi ke tujuan Oleh karenanya kepala kampung clan
manapun harus membuat surat jalan yang perangkatnya mengusulkan pengadaan kantor
ditandatangani oleh kepala kampung sekretaris sebagai salah satu isu utama di kecamatan
desa clan dicap oleh setiap petugas di pos TNI di Perangkat kampung sekarang rata rata
kampung setempat untuk kemudian dicek oleh berpendidikan minimum SUP Meskipun
petugas TNI di daerah yang dilewatinya GO Di honorarium yang diterima kecil atau tidak
masa damai sekarang salah satu tugas menentu beberapa dari pejabat pemerintah
tambahannya bersama kepala kampung adalah kampung ini juga petani kopi sukses yang mampu
mencatat kepulangan kembali mantan kombatan menyekolahkan anak anaknya hingga ke
GAM dan bantuan untuk korban konflik sebagai perguruan tinggi di Padang Medan atau Banda
bagian dari program reintegrasi pascakonflik b Aceh

Kepemimpinan kampung ini sekarang Kepala Kampung bertanggttng jawab pada


secara formal berada di tangan Kepala Kampung pemilihnya melalui mekanisme rapat tahunan clan
Iskandar Muda 35 tahun lulusan SMU petani kontrol terhadapnya menurut aturan dijalankan
kopi mantan tokoh pemuda guru SD Lembaga oleh BPK BPK ini sekarang tidak berfungsi
pemerintahan
kampung tampak masih
Pemerintahan kampung sehari hari dikerjakan
tnengadopsi struktur ala desa Orde Baru Iskandar bersama para kaur serta sekretarisnya
meskipun mengakomodasi lembaga adat sesuai berpedoman pada peraturan lama yang ada sejak
masa kepengurusan kampung terdahulu Karena
Pemkab Bener Meriah belum mengeluarkan
Perda atau Qanun mengenai pemerintahan
51 Wawancara dengan Bpk A Jalil mantan kepala kampung Darul
Aman Ramung kampung sesuai dengan UUPA No 11 2006
51 Wawancara dengan sekretaris kampung Buntul Peteri dan Bpk
maka peraturan pemerintahan di tingkat kampung
Yh peutue edet Ramung Jaya
Wawancara dengan Tanwir Syahputra 33 th tokoh pemuda
masih merujuk pada peraturan pemerintahan desa
alumni universitas di Padang clan aktivis NGO lokal Batai Syura yang dibuat oleh kabupaten induk seperti
nongAceh 23 Mei 2007 Hal ini juga ditegaskan oleh Sekretaris
Desa Buntul Peteri Kecamatan Permata yang berjarak kurang lebih
7 km dari Kampung Ramung Jaya
Wawancara dengan Sekretaris Kampung Ramung Jaya Jamaludin
A
62 Wawancara dengan Iskandar Muda

120
ditunjukkan oleh Kepala Bidang Pemerintahan di Kesimpulan
Kecamatan Permata 63
Penyelenggaraan pemerintahan kampung Temuan lapangan mengenai dinamika
dilakukan kepala kampung melalui konsultasi kelembagaan pemerintahan di unit terendah di
dengan sarak opat yang terdiri atas para tetua wilayah provinsi NAD baik gampong di
desa dan imam dusun Di kampung sarak opat kabupaten Aceh Utara dan kampung di
berperan penting untuk menjaga harmoni Kabupaten Bener Meriah memperlihatkan
terutama manakala muncul perselisihan
beberapa perbedaan yang cukup kontras terutama
antarindividu dalam satu dusun atau antardusttn sebagai implikasi dari perkembangan proses
Ada anggapan bahwa masyarakat lebih familiar politik di tingkat nasional dan lokal
dengan mekanisme musyawarah dan pengambilan Gambaran sejarah memperlihatkan

keputusan oleh sarak opat daripada BPK 61 Pada


bagaimana perangkat kelembagaan gampong
masa konflik rumah salah satu peutue sarak opat yang bercirikan komunalisme diwarnai oleh
dijadikan tempat berlindung warga dari etnis Jawa kontestasi kepentingan di antara elite gampong
dan Sunda yang mengungsi dari desa desa yang menjadi bagian dari kekuasaan state
tetangga Keluarga ini juga membantu ekonomi kesultanan Aceh Di Gayo dengan
warga asal Aceh yang hendak kembali ke penerimaannya menjadi vassal kesultanan Aceh
kampung dengan bekerja di kebun kopinya otonomi reje reje tidak terganggu meskipun ia
Kemampuan peutue untuk menjaga jarak baik memiliki posisi strategis bagi Sultan Aceh Sistem
dengan TNI maupun GAM dan melindungi kekerabatan belah yang menjadi basis bagi
warga yang mengungsi membuatnya hingga kini sebuah kampung dan pranata sarak opat masih
dihortnati oleh semua pihak bisa bertahan setidaknya hingga beberapa
Berjalannya fungsi pranata tradisional di
periode sebelum dihantam oleh gelombang
samping adanya perangkat pemerintahan formal kapitalisme dunia melalui kolonialisme Belanda
di kampung bagi masyarakat tidak dan Jepang Tampaknya situasi yang berbeda
membingungkan bahkan direspons dengan baik dihadapi oleh gampong di Aceh Resistensinya
Menurut salah satu tokoh kesenian didong ini yang sangat kuat terhadap kaum kafir Belanda
adalah kemajuan karena mengakui adanya kekecewaan terhadap pemerintah pusat di masa
lembaga adat GS Meskipun demikian ia juga Sukarno yang tnewujud dalam gerakan DUTII
melihat bahwa adat dalam konteks tertentu dan kemudian terhadap rezim Orde Baru yang
direduksi sebatas ritual dan simbol simbol belaka memiskinkan rakyat semakin mengentalkan

sebab fungsi fungsi otonomi lembaga adat seperti solidaritas berdasarkan etnis Namun hal ini tidak
yang pernah dilakukan oleh kejurun dalaln terjadi di Gayo karena identitas etnisnya lebih
menentukan lnusim pertanian peran pawang heterogen selain itu secara sosiologis masyarakat
uteun sudah digantikan oleh aparatus dinas Gayo lebih otonom dalam hal orientasi ekonomi
kehutanan yang kenyataannya di Gayo lebih dan adat bisa disesuaikan atau dikonversi
berperan sebagai pengawal proses eksploitasi dengan lingkungan eksternalnya Polasedemikian
kayu oleh pengusaha lokal dan nasional berlangsung sejak di jaman Belanda kemudian
di masa Orde Baru terjadi kooptasi terhadap elite
elite Gayo untuk mendukung
pembangunanismenya
I Menurut penjelasan UU No 41 Th 2003 tentang Pembentukan
Kabupaten Bener Meriah di Provinsi NAD BAB VI Ketentuan Kekuasaan Orde Baru yang intrusif
Peralihan Pasal 16 disebutkan bahwa sebelum Kabupaten Bener merusak sendi sendi kehidupan lnasyarakat
Meriah dapat menetapkan Peraturan Daerah dan membuat
Keputusan Bupati sebagai pelaksanaan Undang undang ini semua gampong dan kampung dihadapi dengan tingkat
Peraturan Daerah dan Keputusan Bupati Aceh Tengah tetap berlaku resistensi yang berbeda Dalam konteks gampong
dan dilaksanakan di Kabupaten Bener Meriah Oleh karenanya
di Aceh Utara polarisasi di tingkat masyarakat
perincian tugas kepala kampung di Kab Bener Meriah masih
merujuk pada buku tugas kepala kampung berdasarkan Perda
menyusul keterpurukan modal sosial dan ekonotni
Kabupaten Aceh Tengah No 31 Th 2001 Pemerintah Kabupaten
yang diakibatkan oleh militerislne dan eksploitasi
Bener Meriah juga menggunakan buku petunjuk teknis
modal menyebabkan kapasitas society di
penyelenggaraan pemerintahan gampong dalam Provinsi NAM
tahun 2004 yang dikeluarkan oleh Biro Pemerintahan Sekretariat gampong Meria Kecamatan Matangkuli
Pemprov NAD
Kabupaten Aceh Utara tidak cukup mampu untuk
1 4 Wawancara dengan Adi 26 th pemuda kampung dan petani kopi
lulusan SMU di Takengon
berotonomi dan berdemokratisasi Sedangkan di
S Wawancara dengan tokoh seniman Gayo di Kampung Jelobok kampung Ramung Jaya Kecamatan Bener

121
Meriah masyarakatnya yang terjepit selama realitas politik yang memungkinkan partisipasi
konflik masih bisa survive karena pola ekonomi politik dalam pengambilan kebijakan
rakyat perkebunan kopi yang lebih berorientasi Penelitian ini telah menyorot realitas sosial
pasar menuntut mereka untuk mendukung politik gampong secara subjektif suatu kasus
patrimonialisme elite politik clan ekonomi yang spesifik yang memungkinkan upaya memahami
berada di Kabupaten Dalam konteks ini problem perkembangan kehidupan kelembagaan gampong
kapasitas kelembagaan yang ada kantor tidak mengisi spiritualitas gagasan cita cita clan

ada prasarana pemerintahan kurang sebenarnya tuntutan secara alamiah Hal ini berarti bahwa
bisa lebih cepat diatasi sebab masyarakat punya penelitian ini dengan sengaja telah

modal material dan pranata adat yang mengesampingkan intrusi kekuatan ideologis para
mendukung pemimpin di provinsi Nangroe Aceh Darussalam
Saat ini kebijakan otonomi khusus clan ke dalam proses proses yang berjalan Terlepas
UUPA telah memberi ruang bagi wacana formasi dari retorika kembali ke gampong mereka saat
sosial masyarakat gampong yang tidak hanya ini belum bisa atau mungkin belum merasakan
menyentuh aspek formalitas eksistensi urgensi bagi suatu perumusan pengertian yang
kelembagaan tetapi juga aspek esensial hidup terhadap kelembagaan gampong Lagi
kehidupan masyarakat gampong Idealisasi pula gampong dalam lintasan sejarahnya
masyarakat gampong sebagai suatu kesatuan bukanlah merupakan tata susunan sistem
sosial yang lebih luas dari kekerabatan belah clan kemasyarakatan yang bersifat organik dengan
kawom clan secara khusus menekankan pemusatan seluruh kehidupannya pada seorang
penyelenggaraan pranata sosial Islam menjadi tokoh bapak
wacana terbuka baik di kalangan masyarakat Suasana politik nasional yang membuka
awam maupun praktisi politik Hal ini terutama pengembangan otonomi masyarakat dengan arti

disebabkan karena pola kekerabatan yang dinamisasi kehidupan para warganya di

cenderung bersifat pragmatis semakin memudar asumsikan telah memungkinkan pertumbuhan

tidak bisa bertahan melawan modernisasi sebagai sosok kelembagaan itu sendiri Penelitian ini telah
akibat kolonialisme clan birokratisasi militerisasi mendokumentasi kegiatan kemasyarakatan yang
dalam penyelenggaraan negara menandai proses proses integrasi sosial gampong
Konteks keistimewaan Aceh selama masa konflik dan masa damai Faktor
mengakibatkan secara formal wacana formasi integratif dan disintegratif rnasyarakat gampong
sosial gampong tampak semakin berkembang sejak masa lampau dipercaya bersumber pada

mengarah pada identifikasi masyarakatgampong persoalan hubungan antara hukum clan adat suatu
dengan nilai nilai Islam Meskipun di Bener ungkapan ideologis yang diterima begitu saja atau
Meriah terdapat Dinas Syariah clan MPU wacana menjadi sumber trustworthy masyarakat masing
ini hanya berkembang di kalangan pejabat masing kepada ulama dan uleubalang Bukti
pemerintah atau peutue edet Kabupaten Aceh sejarah telah menunjukkan bahwa hubungan
Utara tampaknya berupaya konsisten untuk hubungan personal mereka yang saling
memperkuat proses identifikasi dengan nilai nilai menguntungkan dengan menggunakan mitologi
Islam Kecenderungan ini mungkin merupakan penyatuan kedua identitas sosial itulah yang
suatu solusi bagi upaya mencari identitas provinsi menjadi penanda bagi perdamaian di Acell dan
NAD yang tampaknya menjadi agenda bersama kedamaian di masyarakat gampong
saat ini Tuntutan mengisi makna kekhususan Dalam masa Otonomi Khusus Aceh
Aceh harus dipenuhi Identitas Islam mengalami organisasi legislatifatau konsultatif seperti tatha
reaktualisasi Oleh karena itu ada harapan bahwa peut atau sarak opat tidak mengalami perubahan

identifikasi sosial masyarakatgampongterhadap yaitu tetap berperan sebagai mitra keuchik atau
Islam menjadi sumber bagi pembentukan identitas kepala kampung akan tetapi tokoh tokohnya
daerah jika makna kekhususan itu dirancang semakin memiliki orientasi yang kuat pada
untuk memberi tempat bagi suatu idealisme di pemeliharaan tatanan tatanan sosial Islami
dalam penyelenggaraan desentralisasi termasuk menjaga moralitas para pernimpin
pemerintahan Dengan demikian harapan agar formal desa Mereka menjadi agen perubahan
di masa depan masyarakat gampong berperilaku masyarakat seperti mengembangkan pendidikan

Islami adalah wajar jika hal itu mencerminkan Islam clan kepioniran ekonomi seperti di kampung
Ramung Jaya Peran mereka menentukan

122
Ij

penyelenggaraan pemerintahan gampong Perintuh Otoriter Jakarta Yayasan Obor


meliputi tidak hanya perencanaan dan Indonesia
Bappeda Pemerintah Kabupaten Bener Meriah
implementasi program gampong tetapi juga
menjamin kelangsungan koalisi elite Peran politik 2005 RUTR Kawasan Perkotaan Redelong
Ibukota Kabupaten Bener Meriah
mereka menonjol selama masa konflik yaitu
Biro Pemerintahan Sekretariat Pemprov NAD 2004
menjamin ketenteraman batin masyarakat
Petunjuk teknis penyelenggaraan
Penelitian ini tentu saja tidak menganggap pemerintahan gampong dalam Provinsi
lembaga legislatif atau konsultatif tradisional NAD 2004 Banda Aceh Biro
sarak opat maupun tuha peut sebagai Pemerintahan Sekretariat Pemprov NAD
perwujudan nyata dari apa yang dimaksud dengan BPS 2005 Penduduk Kabupaten Bener Meriah

kelembagaan gampong Dalam konteks Aceh di Paska Gempa Bumi danTsunami 2005
daerah Aceh Utara Jakarta BPS
lembaga yang ada
merupakan suatu organisasi kelengkapan BPS 2005 Bener Meriah Dalam Angka 2005 Bener
Meriah BPS
pemerintahan gampong yang lebih bersifat
Djuned Teuku 2006 Partisipasi Masyarakat dalam
administratif daripada suatu representasi nilai
Mengelola Sumber Daya Alam Makalah
norma atau moralitas Sebagai suatu institusi
dalam Seminar Ulang Tahun Agraria di Aula
sosial kelembagaan garnpong harus tumbuh Dayan Dawood Universitas Syiah Kuala
mengakar di dalam masyarakatnya sendiri dalam Banda Aceh 20 September 2006
pengertian seluruh warga tnentaatinya tanpa Dokumen 2006 Sosialisasi Rehabilitasi dan
paksaan Dari segi esensinya kelembagaan yang Rekonstruksi Makalah Bupati Aceh Utara
dibayangkan tersebut jelas bukan suatu institusi di Kantor Pemerintah Daerah Kabupaten
sosial atau politik yang mampu mengikat Aceh Utara Lhokseumawe 9 April 2006
kepatuhan seluruh warga masyarakat tidak diterbitkan
Dokumen Matrix 2005 Tim Pemberdayaan
Syariah Islam dipandang memiliki potensi
Masyarakat Miskin dan Korban Konflik
kuat sebagai elemen ideologis kelembagaan
Kabupaten Aceh Utara Tidak
gampong di mana semua kepatuhan kewajiban dipublikasikan
dan loyalitas bertumpu padanya Penelitian telah
Dokumen 2005 Expose Aksi Reintegrasi Mantan
mengamati dan menemukan kenyataan di dalam Anggota GAM Pemerintah Kabupaten
masyarakat gampong berupa interaksi tokoh Aceh Utara Tidak dipublikasikan
tokohnya dalam menyesuaikan dan melaksanakan Effendi T Bachtiar 1977 Pengendalian Sosial di
nilai nilai Islam Mereka tidak hanya Aceh Besar dalam Segi Segi Sosial Budava
mernbicarakan persoalan rutinitas fungsi Masyarakat Aceh Hasil Hasil Penelitian

Meunasah dan pembangunan fisik masjid tetapi dengan Metode Grounded Research
Alfian ed Jakarta Lembaga Penelitian
lebih luas lagi menyangkut implementasi hukum
Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan
Islam sebagai tatanan sosial semisal peningkatan
Sosial
penarikan zakat mal di masyarakat dan
Hassan M Affan Thantawy R dan Kamaluddin
pengelolaan baitul mal untuk peningkatan M anggota Sanggar Seni Buntul Kubu
kesejahteraan masyarakat Masyarakatgampong 1980 Kesenian Gayo dan
juga membicarakan masalah moralitas Perkernbangannya Jakarta Balai Pustaka
penyelenggaraan kekuasaan di gampong bahkan Hurgronje C Snouck 1996 Aceh Rakvat dan Adat
dalam lingkup lebih besar di kabupaten dan Istiadatnya Jakarta Indonesian Netherlands
provinsi Akan tetapi kelompok kelompok Cooperation in Islamic Studies
pengajian dan remaja masjid belum berhasil 1996 Gavo Masyarakat dan
Kebudavaaannya Awal Abad ke 20 judul
berkembang menjadi suatu gerakan sosial dengan
tujuan utama rnelaksanakan syariah Islam asli Het Gajoland en Zijne Betivoners Penerj
Hatta Hasan Aman Asnah Jakarta Balai
sebagai salah satu keistimewaan Aceh menurut
Pustaka
UUPA No 11 th 2006 dan rnemperjuangkan
1985 Aceh di Mata Kolonialis Terj
aspirasi warga sesuai garis ideologisnya itu
dengan judul asli De Atjehers Jakarta
Yayasan Soko Guru
Daftar Pustaka Lombard Denys 2006 Kerajaan Aceh Zaman
Sultan Iskandar Muda 1607 1636 Jakarta
Antlov Hans dan Sven Cederroth Eds 2001 Kepustakaan Populer Gramedia
Kepemimpinan Jawa Perintah Halus

123
Melalatoa M J 1982 Kebudayaan Gayo Jakarta Sugihen Bahrein T Tanpa tahun Sosiologi
Balai Pustaka Pedesaan Suatu Pengantar Jakarta
Miller Michelle Ann 2004 The Nanggroe Aceh Rajawali Pers
Darussalam Law A Serious Response to Suhartono dkk 2001 Politik Lokal Parlemen Desa
Separatism Dalam Asian Ethnicity Awal Kemerdekaan Sampai Jaman Otonomi
Volume 5 Number 2 Oktober 2004 Daerah Yogyakarta Lapera Pustaka Utama
Monografi Kabupaten Bener Meriah 2004 Tripa Sulaiman 2003 Rekonstruksi Gampong di
Muklir Aiyub dan M Akmal Demokratisasi Aceh www acehinstitute ore

Pemerintahan Gampong dalam Mendukung Suwondo Bambang dkk 1977 1978 Sejurah
Otonomi Khusus Provinsi Nanggroe Aceh Daerah Propinsi Daerah lstirnewa Aceh
Darussalam Studi Kelembagaan Birokrasi Jakarta Departemen P K Pusat Penelitian
Pemerintah Gampong di Kec Baktya Timur Sejarah dan Budaya
Kah Aceh Utara http Tim IMPARSIAL 2006 Dinamika Aceh Pasca
publik brawijaya ac id hlm jedlist ed Perjanjian Helsinki Jakarta Imparsial
1125507600 edid 1135590703
Undang undang Nomor 11 Tahun 2006 Tentang
Nurhasim Mochamad Ed 2006 Evaluasi Pemerintahan Aceh
Pelaksanaan Darurat Militer di Aceh 2003
Undang undang Nomor 18 Tahun 2001 tentang
2004 Jakarta LIPI Otonomi Khusus bagi Provinsi Daerah
Qanun No 5 Th 2003 tentang Pemerintahan Istimewa Aceh Sebagai Provinsi Nanggroe
Gampong Aceh Darussalam
Reid Anthony Ed 2006 Verandah of violence Undang undang Nomor 44 Tahun 1999 tentang
the Background to the Aceh Problem Penyelenggaraan Keistimewaan Provinsi
Singapore Singapore University Press in Daerah Istimewa Aceh
Association with University of Washington Usman A Rani 2003 Sejarah Peradaban Aceh
Press suatu analisis interaksionis integrasi dan
Reid Anthony 2004 War Peace and The Burden konfik Jakarta Yayasan Obor Indonesia
of History in Aceh Dalam Asian Ethnicity UU No 41 Th 2003 tentang Pembentukan
Vol 5 No 2 Oktober 2004 Kabupaten Bener Meriah di Provinsi NAD
Yoga Salman S Ag 2003 Adat Budaya Gayo
dalam Lintasan Sejarah Takengon STAI
Universitas Gajah Putih

124

Anda mungkin juga menyukai