Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN HASIL SURVEY BUDAYA KESELAMATAN

TAHUN 2017

I. PENCAPAIAN SAMPLE

Survey dilakukan pada 8 kali pertemuan di bulan Januari 2018 dengan total terdapat 331 peserta yang
mengisi e-form dari total keseluruhan 298 pekerja yang terdaftar di RS X yang terdiri dari karyawan
tetap, kontrak dan outsource. Angka ini berarti mencapai 90% dari total populasi atau jumlah karyawan
yang menjadi syarat sample dan ini sudah mengikuti syarat sample sesuai dengan panduan pelaksanaan
survey dari AHRQ (untuk populasi <500) minimal syarat sample adalah 50% dari total populasi.

Jumlah form yang terisi 298


Total Karyawan 331
Syarat Sample (Populasi >500) = Min 50% 90%

II. DEMOGRAFI SAMPLE

A. SEBARAN PERSENTASE SAMPLE DILIHAT DARI JENIS PEKERJAAN

180
161
160

140

120

100

80
58
60 50

40
24
20
5
0
Perawat dan Penunjang Medik Outsource Office Umum
Bidan

Untuk survei budaya keselamatan RS HELSA-Jatirahayu 2017, populasi yang diambil adalah keseluruhan
karyawan termasuk outsource, namun untuk tenaga dokter belum ada yang dapat berpartisipasi..

B. SEBARAN PERSENTASE SAMPLE DILIHAT DARI DURASI KERJA

1
Kurang dari 20 jam per minggu 5

80 - 99 jam per minggu 8

60 - 79 jam per minggu 27

40 - 59 jam per minggu 229

20 - 39 jam per minggu 22

100 jam per minggu atau lebih 7

0 50 100 150 200 250

Dari total 298 sample, 229 sample menyatakan bekerja dengan durasi 40-59 jam per minggu di RS HELSA
– Jatirahayu. Diikuti dengan hasil 27 sample menyatakan bekerja di RS HELSA – Jatirahayu dengan durasi
60-79 Jam per minggu, dan lebih dari 15 sample bekerja lebih dari 80 jam per minggu.

C. SEBARAN PERSENTASE SAMPLE DILIHAT DARI LAMA BEKERJA

Kurang dari 1 Tahun 92

6 - 10 tahun 39

21 tahun atau lebih 2

16 - 20 tahun 3

11 - 15 tahun 11

1 - 5 tahun 151

0 20 40 60 80 100 120 140 160

Dari total 298 sample yang ditanyakan, 151 sample menyatakan lama bekerja 1-5 tahun, 92 sample
menyatakan kurang dari 1 tahun, 39 sample menyatakan 6-10 tahun bekerja, 16 sample telah bekerja
lebih dari 11 tahun.

2
D. SEBARAN PERSENTASE SAMPLE DILIHAT DARI PELAPORAN INSIDEN DARI 1 TAHUN TERAKHIR

Tidak ada laporan 119

6-10 laporan kejadian 15

3-5 laporan kejadian 50

1-2 laporan kejadian 112

11-20 laporan kejadian 2

0 20 40 60 80 100 120 140

Dari hasil survey, menggambarkan pelaporan insiden masih cukup rendah di RS HELSA-Jatirahayu.
Dengan 119 sample belum pernah membuat insiden report dalam 1 tahun terakhir.

III. SEBARAN PENCAPAIAN 12 DIMENSI PERTANYAAN RS HELSA - Jatirahayu

A. GRAFIK

3
Persentase Persepsi Positif 12 Dimensi Survey
Budaya Keselamatan RS HELSA JATIRAHAYU
Respons non punitive Terhadap Kesalahan 24.37%
Serah Terima dan Transisi 43.23%
Staffing 42.18%
Kerjasama Antar Unit 53.28%
Frekuensi Pelaporan Insiden 53.23%
Keterbukaan Komunikasi 62.20%
Umpan Balik dan Komunikasi terhadap Kesalahan 71.17%
Persepsi Keseluruhan terhadap Keselamatan Pasien 57.83%
Dukungan Manajemen terhadap Keselamatan Pasien 62.10%
Pembelajaran Organisasi dan Peningkatan Berkelanjutan 76.73%
Harapan Terhadap Manajer dalam tindakan dan promosi… 52.18%
Kerjasama Dalam Unit 67.18%

0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90%

Dari 12 Dimensi Kelompok Pertanyaan yang ditanyakan kepada sample, sesuai terdapat (2) dua dimensi
kelompok pertanyaan yang memberikan hasil baik (hasil persepsi positif mencapat > 70%) yaitu dimensi
Umpan Balik dan Komunikasi terhadap Kesalahan (71,17%), Dimensi Pembelajaran Organisasi dan
Peningkatan Berkelanjutan (76,73%), dan terdapat (7) tujuh Dimensi Kelompok Pertanyaan yang
memberikan hasil sedang (Hasil persepsi positif antara 50-70%) yaitu dimensi Kerjasama dalam unit
(53,28%), Dimensi Frekuensi Pelaporan Insiden (53,23), Dimensi Keterbukaan Komunikasi 62,2%),
Dimensi Persepsi Keseluruhan terhadap Keselamatan Pasien (57,83%), Dimensi Dukungan Manajemen
terhadap Keselamatan Pasien (62,1%), DImensi Harapan Terhadap Manajer dalam tindakan dan promosi
Budaya Keselamatan Pasien Rumah Sakit (52,18%), Dimensi Kerjasama Dalam Unit (67,18%), dan
terdapat (3) tiga Dimensi Kelompok pertanyaan yang mencapai hasil kurang (Hasil persepsi positif
mencapai hasil ≤ 50%) yaitu Dimensi Serah Terima dan Transisi (43,23%), Dimensi Staffing (42,18%) serta
Dimensi Respons nonPunitive terhadap Kesalahan (24,37%). Sehingga disimpulkan dari hasil rata-rata
Pencapaian RS HELSA – Jatirahayu berada di level sedang dengan angka 55,47%.

B. SEBARAN PERSENTASE 12 DIMENSI

4
Persepsi Persepsi
No Dimension Netral
Positif Negatif

1 Kerjasama Dalam Unit 67.18% 21.73% 11.05%

Harapan Terhadap Manajer dalam tindakan dan promosi 52.18% 28.93% 18.90%
2
Budaya Keselamatan Pasien

3 Pembelajaran Organisasi dan Peningkatan Berkelanjutan 76.73% 20.83% 2.43%

4 Dukungan Manajemen terhadap Keselamatan Pasien 62.10% 23.17% 14.73%

5 Persepsi Keseluruhan terhadap Keselamatan Pasien 57.83% 25.55% 16.63%

6 Umpan Balik dan Komunikasi terhadap Kesalahan 71.17% 23.40% 5.43%

7 Keterbukaan Komunikasi 62.20% 24.93% 12.87%

8 Frekuensi Pelaporan Insiden 53.23% 37.03% 9.73%

9 Kerjasama Antar Unit 53.28% 34.38% 12.35%

10 Staffing 42.18% 29.63% 28.20%

11 Serah Terima dan Transisi 43.23% 38.50% 18.25%

12 Respons non punitive Terhadap Kesalahan 24.37% 34.67% 40.93%

55,47%

II. SEBARAN CAPAIAN PERSENTASE PERTANYAAN

Adapun sebaran capaian persentase dari masing masing pertanyaan yang diberikan kepada sample
dapat dilihat sebagai berikut:

Persepsi Persepsi
No Dimensi Netral
Positif Negatif
1 Kerjasama Dalam Unit 67.18% 21.73% 11.05%

A1 Staff yang ada di unit ini saling mendukung 75.10% 20.80% 4.00%

Saat ada pekerjaan yang harus diselesaikan dengan


A3 cepat, kami bekerja bersama sebagai satu tim untuk 76.50% 19.10% 4.30%
menyelesaikannya

A4 Staff yang ada di unit ini saling menghormati 80.60% 17.80% 1.60%

Saat satu area di unit ini sibuk, area lainnya akan


A11 36.50% 29.20% 34.30%
membantu

2 Harapan Terhadap Manajer dalam tindakan dan 52.18% 28.93% 18.90%

5
promosi Budaya Keselamatan Pasien

Penyelia/atasan/manajer saya memberikan pujian bila ia


B1 melihat pekerjaan yang dilaksanakan sesuai prosedur 51.70% 25.80% 22.50%
keselamatan pasien yang ada

Penyelia/atasan/manajer saya dengan serius


B2 mempertimbangkan saran staf untuk peningkatan 55.70% 31.50% 12.80%
keselamatan pasien

Bila mendapat tekanan, penyelia/atasan/manajer saya


B3 ingin kami bekerja lebih cepat, meskipun itu berarti 34.20% 32.90% 32.90%
kami harus mengambil jalan pintas (negatively worded)

Penyelia/atasan/manajer saya seringkali mengabaikan


B4 67.10% 25.50% 7.40%
masalah kesalamatan pasien (negatively worded)

Pembelajaran Organisasi dan Peningkatan


3 76.73% 20.83% 2.43%
Berkelanjutan

Kami secara aktif melakukan kegiatan untuk


A6 85.90% 13.10% 1.00%
meningkatkan keselamatan pasien

Disini, setiap kesalahan yang terjadi membawa


A9 68.80% 25.60% 5.60%
perubahan positif

Setelah kami melakukan perubahan untuk


A13 meningkatkan keselamatan pasien, kami mengevaluasi 75.50% 23.80% 0.70%
efektivitasnya

4 Dukungan Manajemen terhadap Keselamatan Pasien 62.10% 23.17% 14.73%

Manajemen rumah sakit memberikan suasana kerja


F1 77.20% 20.80% 2.00%
yang mendukung keselamatan pasien

Tindakan yang dilakukan oleh manajemen rumah sakit


F8 menunjukan bahwa keselamatan pasien merupakan 82.90% 14.10% 3.00%
prioritas teratas

Manajemen rumah sakit tampaknya hanya tertarik pada


F9 keselamatan pasien bila telah terjadi kejadian yang tak 26.20% 34.60% 39.20%
diharapkan (negatively worded)

5 Persepsi Keseluruhan terhadap Keselamatan Pasien 57.83% 25.55% 16.63%

Keselamatan pasien tidak pernah dikorbankan untuk


A15 79.20% 11.70% 9.10%
menyelesaikan pekerjaan yang ada

Prosedur dan sistem kami baik untuk mencegah


A18 74.20% 21.10% 4.70%
terjadinya kesalahan

Kebetulan saja belum pernah terjadi kesalahan yang


A10 20.50% 41.90% 37.60%
lebih serius disini (negatively worded)

6
Terdapat masalah keselamatan pasien di unit kami ini
A17 57.40% 27.50% 15.10%
(negatively worded)

6 Umpan Balik dan Komunikasi terhadap Kesalahan 71.17% 23.40% 5.43%

Kami diberikan umpan balik mengenai perubahan yang


C1 60.70% 32.60% 6.70%
harus kami lakukan berdasarkan laporan kejadian

Kami diberikan informasi mengenai kesalahan yang


C3 71.90% 21.80% 6.30%
terjadi di unit ini

Di unit ini, kami mendiskusikan cara cara untuk


C5 80.90% 15.80% 3.30%
mencegah kesalahan kembali terjadi

7 Keterbukaan Komunikasi 62.20% 24.93% 12.87%

Staf bebas mengeluarkan pendapat bila terdapat hal


C2 yang mereka amati dapat berdampak negatif terhadap 73.80% 18.10% 8.10%
perawatan pasien

Staf bebas bertanya mengenai keputusan atau tindakan


C4 58.70% 25.50% 15.80%
dari pihak yang jabatannya lebih tinggi

Staf merasa takut untuk bertanya apabila terdapat hal


C6 54.10% 31.20% 14.70%
yang tidak benar. (negatively worded)

8 Frekuensi Pelaporan Insiden 53.23% 37.03% 9.73%

Bila terjadi kesalahan, namun dapat diindentifikasi dan


D1 di koreksi sebelum mempengaruhi pasien, seberapa 55.00% 35.20% 9.80%
sering kesalahan tersebut dilaporkan

bila terjadi kesalahan, namun tidak berpotensi


D2 membahayakan pasien, seberapa sering kesalahan 51.30% 38.30% 10.40%
tersebut dilaporkan?

Bila ada yang melakukan kesalahan yang dapat


D3 membahayakan pasien, namun tidak membahayakan 53.40% 37.60% 9.00%
pasien, seberapa sering kesalahan tersebut dilaporkan?

9 Kerjasama Antar Unit 53.28% 34.38% 12.35%

Terdapat kerja sama yang baik antara unit-unit rumah


F4 54.40% 37.60% 8.00%
sakit yang harus bekerja bersama sama

Unit-unit dirumah sakit ini bekerja sama dengan baik


F10 74.10% 22.10% 3.80%
untuk memberikan perawatan terbaik bagi pasien

Tidak ada koordinasi yang baik antar unit-unit dirumah


F2 42.90% 40.90% 16.20%
sakit ini (negatively worded)

Bekerja dengan staf dari unit lain seringkali terasa tidak


F6 41.70% 36.90% 21.40%
menyenangkan (negatively worded)

7
10 Staffing 42.18% 29.63% 28.20%

Staf kami cukup untuk menanggung beban kerja yang


A2 44.30% 26.20% 29.50%
ada

Staf di unit ini bekerja lebih lama dari durasi terbaik


A5 untuk memberikan pelayanan pasien. (negatively 62.60% 24.20% 13.20%
worded)

Kami menggunakan tenaga outsource/pekerja kontrak


lebih banyak dari yang seharusnya baik untuk
A7 46.70% 30.90% 22.40%
memberikan pelayanan kepada pasien (negatively
worded)

Kami selalu bekerja dalam 'Mode Krisis', mencoba


A14 melakukan terlalu banyak hal dalam waktu yang terlalu 15.10% 37.20% 47.70%
singkat. (negatively worded)

11 Serah Terima dan Transisi 43.23% 38.50% 18.25%

Terdapat hal-hal yang "hilang ditelan bumi" (terabaikan)


F3 saat mentransfer pasien dari satu unit ke unit lainnya. 46.30% 37.90% 15.70%
(negatively worded)

Informasi penting mengenai perawatan pasien seringkali


F5 57.10% 30.50% 12.40%
hilang saat pergantian jaga (negatively worded)

Seringkali terjadi masalah dalam pertukaran informasi


F7 35.60% 39.30% 25.10%
antar-unit di rumah sakit ini. (negatively worded)

Pertukaran jaga sangat problematis bagi pasien di


F11 33.90% 46.30% 19.80%
rumah sakit ini. (negatively worded)

12 Respons non punitive Terhadap Kesalahan 24.37% 34.67% 40.93%

Staf merasa kesalahan mereka selalu diingat-ingat.


A8 34.50% 29.50% 35.90%
(negatively worded)

Pada saat suatu kejadian dilaporkan, rasanya seperti


A12 yang dilaporkan adalah stafnya dan bukan masalahnya. 23.80% 36.60% 39.60%
(negatively worded)

Staf khawatir bahwa kesalahan mereka dicatat di bagian


A16 14.80% 37.90% 47.30%
personalia. (negatively worded)

IV. REKOMENDASI

Dari hasil diatas, berikut rekomendasi langkah aksi yang diajukan kepada manajemen dalam rangka
meningkatkan pencapaian budaya keselamatan di RS HELSA - Jatirahayu :

8
1. Melakukan sosialisasi mengenai budaya keselamatan kepada seluruh staf secara berkala.
2. Melakukan pengukuran melalui survey budaya keselamatan pada tahun 2018.
3. Melakukan sosialisasi dan edukasi oleh setiap Manager, Kepala Unit dan Kepala Unit
Keperawatan kepada seluruh staf terkait.
4. Meningkatkan peran dari Leader / Incharge dan kepala unit dalam mobilisasi tenaga dan
pengalokasian staf sesuai pada beban kerja.
5. Membangun budaya untuk saling memberikan apresiasi antar teman satu profesi, rekan kerja,
atasan dan bawahan.
6. Para staf yang mengikuti survey, mengalami kesulitan mengenai arti pemahaman dari kalimat
pertanyaan, khususnya kalimat negative, maka action plan ke depannya, akan memberikan
pemahaman sebelum dilakukan survey
7. Membuat forum terbuka kepada para dokter dan dokter spesialis, untuk meningkatkan
komunikasi dua arah antar Management Rumah Sakit dan para dokter
8. Bekerja lebih cepat dengan mengedepankan Safety pasien, reputasi RS dan memberikan
pelayanan yang terbaik.
9. Memberikan instruksi kerja yang jelas kepada sesama profesi, pemberi asuhan lain dan rekan
kerja.
10. Budayakan bilang “TIDAK” apabila harus mengerjakan segala sesuatu (permintaan dari unit lain /
dari atasan) yang bukan prioritas / diluar uraian tugasnya.
11. Setiap action plan khususnya Preventive action harus diterapkan dan dimonitoring.
12. Melakukan sosialisasi kepada para staf untuk meningkatkan budaya lapor terhadap semua jenis
insiden (KTC,KNC,KPC)
13. Memberikan kesempatan kepada staf untuk bertanya atau memberikan masukan apabila ada
hal-hal negatif yang ditemukan sewaktu bertugas (saat briefing atau meeting)
14. Sosialisasi mengenai prosedur Pelaporan Insiden Report bila menyangkut atasan, boleh
melaporkan IR langsung kepada Risk Management.
15. Membudayakan No Blaming Culture, Atasan memberikan support dan dukungan kepada staf
untuk membuat IR apabila terjadi Insiden dan atasan memberikan apresiasi kepada staf yang
membuat IR (ditambahkan dalam penilaian)
16. Melakukan komunikasi yang positif dengan unit lain (positive word)
17. Memaksimalkan proses Handover antar unit dan antar shift dengan membuat ceklist terhadap
hal-hal penting yang harus dilaporkan
18. Review dan pemenuhan MPP
19. Efektivitas waktu proses rekruitmen
20. Mobilisasi tenaga secara efektif.
21. Atasan memberikan pemahaman dan pengertian kepada staf lain dan staf yang terlibat bahwa
pembahasan / diskusi dari suatu insiden bukan masalah pribadi, tetapi demi kebaikan bersama
dan untuk perbaikan sistem.

Dibuat oleh Mengetahui,

9
Dr. …………………… dr. …………………

Ketua Komite PMKP Direktur

10

Anda mungkin juga menyukai