Anda di halaman 1dari 7

UJI NORMALITAS DAN UJI HOMOGENITAS

A. Uji Normalitas

Normalitas sebaran data menjadi syarat untuk menentukan jenis statistik apa
yang dalam penganalisaan selanjutnya. Asumsi normalitas senantiasa disertakan
dalam penelitian-penelitian pendidikan karena erat kaitannya dengan sifat dari
subjek/objek penelitian pendidikan. Galton, seorang ahli dalam teori pembelajaran,
mengatakan bahwa: apabila sejumlah anak/orang dikumpulkan dalam sebuah kelas
kemudian diukur kemampuannya (kapandaian,kebiasaan, keterampilan), hasil
pengukurannya yang berupa skor kemampuan akan berdistribusi menyerupai kurva
normal.
Contoh Data
nilai psikotes A Nilai Psikotes B
66 94
47 63
49 60
74 48
80 69
93 77
64 83
57 66
68 64
54 82
76 84
62 52
44 52
52 62
91 66

Cara mengghitung uji normalitas menggunakan spss

- Masukan data ke spss


- Buka Variable View
- Lalu kembali ke data view

- Klik Analyze – descriptive statistic – Explore – masukan data ke dependent list


– klik plot – ceklis normality plots with tests – ok
Hipotesis
Ho : Data berdistribusi normal
H1 :Data tidak berdistribusi normal
kriteria uji:
Jika nilai sig. >0,05 maka Ho diterima
Jika nilai sig <0,05 maka Ho ditolak

Interpretasi

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

nilaipsikotes_a ,102 15 ,200* ,951 15 ,545


nilaipsikotes_b ,163 15 ,200* ,953 15 ,578

a. Lilliefors Significance Correction


*. This is a lower bound of the true significance.

Dari hasil output spss diatas diketahui nilai sig. A sebesar 0,545 dan B sebesar 0,578.
Sesuai kriteria uji jika nilai sig. >0,05 maka Ho diterima, artinya data berdistribusi
normal.
B. Uji Homogenitas
Uji homogenitas adalah pengujian mengenai sama tidaknya variansi-variansi
dua buah distribusi atau lebih. Uji homogenitas yang akan dibahas dalam tulisan ini
adalah Uji Homogenitas Variansi dan Uji Bartlett. Uji homogenitas dilakukan untuk
mengetahui apakah data dalam variabel X dan Y bersifat homogen atau tidak.
Langkah-langkah menghitung uji homogenitas :

1. Mencari Varians/Standar deviasi Variabel X dan Y, dengan rumus :


2. Mencari F hitung dengan dari varians X dan Y, dengan rumus :
Catatan
Pembilang: S besar artinya Variance dari kelompok dengan variance terbesar
(lebih banyak)
Penyebut: S kecil artinya Variance dari kelompok dengan variance terkecil
(lebih sedikit)
Jika variance sama pada kedua kelompok, maka bebas tentukan pembilang dan
penyebut.
3. Membandingkan F hitung dengan Tabel: F pada tabel distribusi F, dengan:
- Untuk varians dari kelompok dengan variance terbesar adalah dk pembilang 1
- Untuk varians dari kelompok dengan variance terkecil adalah dk penyebut n-1
- Jika F hitung < Tabel: F, berarti homogeny
- Jika F hitung > Tabel: F, berarti tidak homogen
Contoh :
Nilai A Nilai B

75 80
60 75
65 75
75 90
65 85
80 85
75 95
80 95
65 80
80 90
60 75
65 75

Langkah-langkah mengerjakan uji homogenitas SPSS


Klik Variable view

Setelah itu, klik Data View


Dari menu SPSS, pilih, Anayze – Compare Means dan One Way Anove

Muncul kotak dengan nama One Way Anova, selanjutnya masukan variabel
nilai_a ke kotak Dependent List dan vriabel nilai_b ke kotak Factor lalu klik
Options
Pada menu Options, beri tanda centang pada Homogenity Of Variance lalu klik
Continue, lalu OK.
Selanjutnya akan muncul tampilan output SPSS.

Test of Homogeneity of Variances


nilai_a

Levene Statistic df1 df2 Sig.

5,904E15 4 7 ,000

Hipotesis
Ho : variance data homogen
H1 : Variance data tidak homogen
Kriteria pengujian
1. Jika nilai sig. >0,05 maka Ho ditolak
2. Jika nilai sig. <0,05 maka Ho diterima
Interpretasi
Dari hasil output SPSS diatas, diketahui nilai sig. Sebesar 0,00 < 0,05 maka
dapat disimpulkan bahwa Ho diterima dan data berdistribusi homogen
Contoh Soal Normalitas

No Motivasi Belajar Prestasi Belajar


1 68 70
2 90 66
3 88 75
4 75 85
5 65 85
6 65 90
7 55 75
8 80 76
9 75 80
10 54 63
11 55 75
12 80 65

Anda mungkin juga menyukai