Anda di halaman 1dari 30

TUGAS ADMINISTRASI PROYEK

ADMINISTRASI PRA PELAKSANAAN PROYEK


DAN PASCA PELAKSANAAN PROYEK

Diusulkan oleh:
KELOMPOK 2

I Kadek Kartika Yasa (14.05.22201.0005)


I Nyoman Wili Januarsa (14.05.22201.0006)
Gede Agus Ariawan (14.05.22201.0016)
I Putu Dimar Adi Nurdana (14.05.22201.0019)
I Gede Putu Dhika Utama Putra (14.05.22201.0020)
I Gede Satria Wibawa (14.05.22201.0021)
I Putu Defri Suryananta (14.05.22201.0023)
Rizal Priyanto (14.05.22201.0027)
Dominggus Dappa (14.05.22201.0035)
I Putu Agus Swadarma (14.05.22201.0044)
I Made Pisena Negara (14.05.22201.0056)

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MAHASARASWATI
DENPASAR
2017
1. ADMINISTRASI PRA PELAKSANAAN PROYEK
Seperti namanya, Administrasi Pra Pelaksanaan Proyek adalah persiapan
adminitrasi sebelum proyek itu dijalankan. Adapun tahapannya dibagi menjadi 4,
yakni pengorganisasian, mendisain, tender, lalu kontrak. Dalam bab ini, ke-4
tahapan tersebut akan diuraikan dengan disertai contoh-contoh yang relevan.

A. Struktur Organisasi Pengelola/Pihak yang terlibat


a. Struktur organisasi owner
Pemilik proyek atau owner adalah seseorang atau instansi yang
memiliki
proyek atau pekerjaan dan memberikanya kepada pihak lain
yang mampu
melaksanakanya sesuai dengan perjanjian kontrak kerja. Sebagai
contoh, di bawah ini merupaka struktur organisasi owner yang kami
ambil dari Proyek Pemeliharaan Berkala Jalan Provinsi Surabrata-
Blatungan-Kemoning
KUASA PENGGUNA ANGGARAN/KUASA PENGGUNA
BARANG PADA BIDANG BINA MARGA DINAS
PEKERJAAN UMUM PROVINSI BALI

Ir. I NENGAH RIBA, MT

KAUR TU/BENDAHARA

PEJABAT PELAKSANA TEKNIS KEGIATAN

Ir. IDA BAGUS KETUT NARENDRA


DUHITHA, MT.

PEMBANTU PELAKSANA TEKNIS KEGIATAN

I GEDE PUTU UDIANA PUTRA, ST

PETUGAS PEMBANTU PELAKSANA TEKNIS KEGIATAN

I GUSTI KETUT PUTRA SUSILA


Job Description :

1. Kuasa Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Barang Pada


Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Bali
Kuasa pengguna anggaran/kuasa pengguna barang atau lebih
mudahnya kita sebut pemimpin proyek memiliki tugas dan
kewajiban:

 Memimpin dan melaksanakan proyek


 Menyiapkan laporan keuangan maupun fisik tiap bulan
paling lambat 1 minggu setelah berakhirnya bulan yang
bersangkutan kepada pemilik proyek,
 Meneliti dan menyetujui Laporan Keadaan Kredit
Anggaran Pembangunan (LKKAP) yang harus
disampaikan pada Biro Keuangan Setda Propinsi terkait
 Meneliti dan menyetujui serta menandatangani Surat
Permintaan Pembayaran (SPP) dan bukti-bukti pengeluaran
yang sah,
 Menyampaikan pertanggungjawaban penggunaan dana
(UUDP) kepada Biro Keuangan Setda Propinsi terkait
dengan bukti pengeluaran yang sah sesuai dengan
ketentuan yang berlaku,
 Meneliti kebenaran dan sahnya suatu tagihan,
 Mengadakan pemeriksaan kas bendaharawan proyek
sekurang-kurangnya tiap 3 (tiga) bulan,
 Menyerahkan proyek atau hasil pekerjaan yang telah
selesai,
 Melaksanakan tindak lanjut pemeriksaan Aparat
Pengawalan Fungsional.

2. Kaur TU/ Bendahara

Dalam Sturktur organisasi ini TU ( Tata Usaha ) dan Bendahara


dijadikan satu, sehingga petugas yang bersangkutan
Mempunyai tugas dan kewajiban yang merangkap, diantaranya:

Tata Usaha :

 Membantu pemimpin bagian proyek di dalam pengendalian


ketatausahaan atau administrasi baik umum maupun teknis,
 Menyelenggarakan sistem administrasi umum dan teknis
sehingga memperlancar pengolahan bagian proyek,
 Merencanakan, menyusun, dan menyiapkan dokumen
kontrak atau surat perjanjian yang dibuat oleh bagian-
bagian proyek termasuk gambar dan perhitungan,
 Mengkoordinir atau menyusun laporan-laporan yang
berbeda, yaitu laporan harian, laporan mingguan, laporan
bulanan, dan lainnya yang sesuai dengan kebutuhan dan
ketentuan yang berlaku,
 Menyusun rencana pengeluaran bagian proyek dan rencana
perubahan atau revisi DIP/PO yang diperlukan,
 Mempersiapkan dan menyusun laporan inventaris
kekayaan negara kepengurusan kepegawaian, menyiapkan
susunan organisasi atau personalia,
 Bertanggungjawab kepada pemimpin bagian proyek
mengenai pelaksanaan tugas, wewenang, dan kewajiban.

Bendahara:

 Melaksanakan semua kegiatan yang berhubungan dengan


pelaksanaan keuangan proyek menerima, menyimpan, dan
mengeluarkan serta bertanggung jawab atas pemakaian dan
perhitungan jumlah uang yang telah dititipkan proyek
sesuai dengan peraturan yang berlaku,
 Menyelenggarakan Buku Kas Umum (BKU) dengan buku-
buku pembantunya menurut ketentuan-ketentuan yang
berlaku,
 Melaksanakan pembayaran serta mempersiapkan Surat
Permintaan Pembayaran (SPP) Baik beban tetap maupun
beban sementara,
 Membuat Surat Penanggungjawab Pelaksanaan Anggaran
Pembangunan (SPJP),
 Menyelenggarakan data kas simpanan yang bersangkutan
dengan bukti-bukti pembakuannya.
 Melakanakan tugas lain sesuai dengan penugasan dari
pemimpin proyek,
 Bertanggungjawab kepada pemimpin proyek atas
kelancaran penyelesaian SPJ beban tetap dan beban
sementara,
 Membuat Laporan Keuangan Proyek yang berkelalanjutan
setiap akhir bulan.
3. Pejabat, Pembantu, Petugas Pembntu Pelaksanaan Teknis
Kegiatan
Tugas dan kewajiban Pelaksana Teknis adalah melaksanakan
tugas bantuan (staffing) kepada pimpinan proyek dan
bertanggungjawab atas pengaturan penyelenggaraan
penyusunan anggaran/ gambar-gambar, syarat-syarat teknik
(bestek) pelaksanaan pekerjaan, pengawasan pelaksanaan dan
pelaporan Progress Report Proyek.

b. Struktur Organisasi Panitia Lelang/ULP


Unit Layanan Pengadaan yang selanjutnya disebut ULP adalah unit
organisasi pemerintah yang berfungsi melaksanakan Pengadaan
Barang/Jasa di K/L/D/I (Kementerian/Lembaga/Satuan Kerja
Perangkat Daerah/Institusi lainnya) yang bersifat permanen, dapat
berdiri sendiri atau melekat pada unit yang sudah ada (Perpres
Nomor 54 tahun 2010 pasal 1 angka 8). Berdasarkan definisi
tersebut dapat diketahui bahwa fungsi utama ULP adalah
pelaksanaan pengadaan, artinya unit inilah yang melaksanakan
proses pengadaan mulai dari menyusun rencana pemilihan
penyedia barang dan jasa sampai dengan melakukan evaluasi
administrasi, teknis dan harga terhadap penawaran yang masuk.

Ketua
Ir. I Made Winarsa, M.Si

Anggota
1. Ir. I Nyoman Wiarta, MT
2. I Gusti Ngurah Dwi Suwariantha, S.STP, MAP
3. Ni Nyoman Trisnawati,ST
4. Dewa Gde Putra Parmana, ST
5. Gede Ogiana, ST
6. Made Wijaya Kusuma, ST.
c. Struktur Organisasi Konsultan Perencana
Konsultan perencana adalah suatu badan perseorangan atau badan
hukum yang di tunjuk oleh owner untuk melakukan tugas
perencanaan. Mulai dari perencanaan arsiterktur, struktur, MEP,
staff, dll. Dalam kasus ini kami mengambil sebuah contoh dari
proyek Perencanaan Pembangunan Jalan TA. 2014 (25 Ruas, 125
Km Jalan).

Team Leader
Ir. Primjo Pambudi

Tenaga Ahli

Ahli Transportasi Ahli Geodasi Ahli Struktur


Ir. Putu Suartika Soejadi, ST I Made Kodama Loryodana,ST

Tenaga Pembantu
Ass. Ahli Transportasi
Estimator
Surveyor
Pembantu Surveyor
Drafter / Juru Gambar
Administrasi / Keuangan

Job Description

1. Team Leader
Team Leader bertanggung jawab terhadap koordinasi tim;
mengarahkan kegiatan tim; bertanggung jawab penuh pada hasil
perencanaan; mengadakan koordinasi dengan instansi terkait
dan pemilik pekerjaan; mengadakan presentasi dihadapan
pemilik proyek; dalam pelaksanaan turut serta mengelola
administrasi dan keuangan.
2. Tenaga Ahli
Tenaga ahli dibagin menjadi tiga yang masing-masing memiliki
tugas sebagai berikut :
- Ahli Transportasi memiliki tugas untuk mengumpulkan
Data, mendesign Geometrik baik alignment horizontal
maupun vertikal, potongan memanjang-melintang,
termasuk bangunan pelengkap, serta mengkoordinir
penggambaran dalam sudut pandang transportasi. Input
Data kepada Ahli Data Base; mempertanggungjawabkan
pekerjaan kepada Ketua Tim dan Direksi Pekerjaan.
- Ahli Geodasi memiliki tugas Melakukan Pengukuran
dengan menggunakan alat pengukuran sesuai kontrak dan
membantu team yang lain serta melakukan koordinasi
kepada pemilik proyek
- Ahli Struktur memiliki tugas Pengumpulan Data, Design
Geometrik baik alignment horizontal maupun vertikal,
potongan memanjang-melintang, termasuk bangunan
pelengkap, serta mengkoordinir penggambaran dalam sudut
pandang Struktural. Input Data kepada Ahli Data Base;
mempertanggungjawabkan pekerjaan kepada Ketua Tim
dan Direksi Pekerjaan.

3. Tenaga Pembantu
Tenaga Pembantu memiliki tugas untuk mendukung perkerjaan
team leader maupun tenaga ahli dalam menjalankan
pekerjaannya. Dalam melaksanakan tugasnya, tenaga pembantu
dibagi menjadi beberapa sub yang masing-masing memiliki
tugas khusus sebagai berikut.
1 Pengumpulan Data, Design Geometrik baik alignment horizontal maupun vertikal, potongan
Ass. Ahli memanjang-melintang, termasuk bangunan pelengkap, serta mengkoordinir penggambaran. Input
Transportasi Data kepada Ahli Data Base; mempertanggungjawabkan pekerjaan kepada Ketua Tim dan Direksi
2
Membantu Team-Team yang lain melakukan Penyusunan RAB dan konsultasi kepada atasan
seperti team leader dan ahli-ahli yang lain.
Estimator
3 Membantu Team-Team yang lain melakukan Pengukuran dan pemasangan patok-patok dan
Surveyor
konsultasi kepada atasan seperti team leader dan ahli-ahli yang lain.
4
Membantu Team-Team yang lain melakukan Pengukuran dan pemasangan patok-patok dan
Pembantu Surveyor
konsultasi kepada atasan seperti team leader dan ahli-ahli yang lain.

5
Membantu team lain untuk membuat gambar desain dan konsultasi kepada atasan seperti team
Drafman
leader dan tenaga ahli tang lainnya.

6 Administrasi Membantu team lain untuk membuat gambar desain dan konsultasi kepada atasan seperti team
Keuangan leader dan tenaga ahli tang lainnya.

d. Struktur organisasi Pengawas


Adalah pihak yang ditunjuk oleh pemilik proyek ( owner )
untuk melaksanakan pekerjaan pengawasan. Konsultan pengawas
dapat berupa badan usaha atau perorangan. perlu sumber daya
manusia yang ahli dibidangnya masing-masing seperti teknik sipil,
arsitektur, mekanikal elektrikal, listrik dan lain-lain sehingga sebuah
bangunan dapat dibangun dengan baik dalam waktu cepat dan
efisien. Sebagai contoh, di bawah ini merupaka struktur organisasi
pengawas yang kami ambil dari Proyek Pemeliharaan Berkala Jalan
Provinsi Surabrata-Blatungan-Kemoning

Ir. I Made Suka


Supervision Engineer

…………………………….
Admin/Op. Komputer

Ir. Edi Susanto


Quality/Quantity Engineer

I Made Susila Andyana, ST


Inspector/Surveyor
I Ketut Subagia, ST
Lab. Technician

Job Desceiption

1. Supervision Engineer
Tugasnya adalah memimpin dan mengkoordinasi pelaksanaan
kegiatan kerja. Bertanggungjawab terhadap pengawasan pekerjaan
secara keseluruhan.
2. Quality/Quantity Engineer
Tugasnya adalah memimpin dan mengkoordinator inspector dan
Lab. Technician baik struktur maupun elektrikal di lapangan.
Bertanggungjawab langsung kepada Supervision Engineer serta
berkoordinasi dengan pemilik proyek dan pelaksana pekerjaan.
3. Inspector
Tugasnya adalah mengawasi dan memberi penjelasan serta arahan
tentang maksud dan tujuan setiap jenis pekerjaan sebagaimana yang
telah tercantum dalam rencana kerja baik kualitas, kuantitas dan
waktu.
4. Admin/Op. Komputer
Tugasnya adalah mendukung segala kegiatan proyek yang memiliki
hubungan dengan komputer. Seperti mengetik dokumen, merevisi
gambar, dll.
5. Lab.Technician
Tugas Lab.Technician yaitu Melaksanakn pngambilan contoh tanah/
material dan malakukan pengujian tanah/ material di laboratorium.
Mengevaluasi hasil tes tersebut dan bertanggung jawab terhadap
ketelitian dan kebenaran hasil yang diproses.

e. Struktur Organisasi Kontraktor


Adalah badan hukum atau perorangan yang ditunjuk untuk
melaksanakan pekerjaan proyek sesuai dengan keahliannya. Atau
dalam definisi lain menyebutkan bahwa pihak yang
penawarannya telah diterima dan telah diberi surat penunjukan
serta telah menandatangani surat perjanjian pemborongan kerja
dengan pemberi tugas sehubungan dengan pekerjaan proyek.
Sebagai contoh, di bawah ini merupaka struktur organisasi
Kontraktor yang kami ambil dari Proyek Pemeliharaan Berkala Jalan
Provinsi Surabrata-Blatungan-Kemoning

Job Description

1. Direktur/Penanggung jawab
Direktur adalah merupakan wakil mutlak dari perusahaan. Tugas
dari direktur diantara lain :
a. Mengkoordinir seluruh pelaksanaan pekerjaan di lapangan.
b. Bertanggung jawab atas seluruh pelaksanaan proyek dari awal
sampai selesai.
c. Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan ketentuan kontrak.
d. Memotivasi seluruh stafnya agar bekerja sesuai dengan
ketentuan dan sesuai dengan tugasnya masing- masing.
2. Site Engineer Manager
Tugas Site Engineer Manager yaitu :

a. Bertanggung jawab atas urusan teknis yang ada dilapangan.


b. Memberikan cara-cara penyelesaian atas usul-usul perubahan desain
dari lapangan berdasarkan persetujuan pihak pemberi perintah kerja,
sedemikian rupa sehingga tidak menghambat kemajuan palaksanaan
di lapangan.
c. Melakukan pengawasan terhadap hasil kerja apakah sesuai dengan
dokumen kontrak.

3. Pelaksana Mutu
Tugas Pelaksana Mutu yaitu :

a. Memeriksa kualitas hasil pekerjaan yang telah selesai.


b. Memberikan saran kepada pelaksana agar hasil pekerjaan tersebut
sesuai dengan dokumen.
c. Memeriksa kualitas material yang akan digunakan dalam
pelaksanaan pekerjaan.

4. Pelaksana.

Tugas pelaksana yaitu :


a. Melaksanakan pekerjaan harian sesuai dokumen kontrak.
b. Megkoordinir pekerja agar bekerja efektif dan efisien.
c. Melaksanakan pekerjaan harian lapangan.

5. Surveyor/Drawing.
Tugas Surveyor/Drawing yaitu :
a. Membuat gambar-gambar kerja yang diperlukan dalam proyek.
b. Bertanggung jawab atas data-data pengukuran di lapangan.
c. Melakukan pengukuran sebelum dan sesudah pelaksanaan proyek.

6. Administrasi
Tugas Site Adm. Manager yaitu :
a. Bertanggung jawab atas penyelenggaraan administrasi di lapangan.
b. Membuat laporan keuangan mengenai seluruh pengeluaran proyek.
c. Membuat secara rinci pembukuan keuangan proyek.
d. Memeriksa pembukuan arsip-arsip selama pelaksanaan proyek.

7. Logistik

Logistik memiliki tugas untuk medatangkan, menyimpan, dan


mendistribusikan bahan atau alat-alat proyek ke bagian pelaksana
proyek

f. Hubungan Kerja antar pemilik dengan Puhak yeng terlibat

Dalam sebuah proyek, setiap pihak yeng terlibat harus selalu


memiliki hubungan yang jelas dan baik untuk mencapai tujuan dari
proyek. Struktur diatas adalah gambaran umum pihak-pihak yang
terlibat dalam sebuah proyek. masing-masing hubungan antar pihak
tersebut adalah sebagai berikut

 Hubungan antara Konsultan Perencana dengan Pemilik Proyek


Ikatan berdasarkan kontrak, konsultan memberikan layanan
konsultasi dimana produk yang dihasilkan berupa gambar – gambar
rencana dan peraturan serta syarat – syarat, sedangkan pemilik
proyek memberikan biaya jasa atas konsultasi yang diberikan oleh
konsultan.

 Hubungan Kontraktor dengan Pemilik Proyek


Ikatan berdasarkan kontrak, kontraktor memberikan layanan jasa
profesionalnya berupa bangunan sebagai realisasi dari keinginan
pemilik proyek yang telah dituangkan kedalam gambar rencana dan
peraturan serta syarat-syarat oleh konsultan, sedangkan pemilik
proyek memberikan biaya jasa profesional kontraktor.

 Hubungan Konsultan Pengawas dengan Pemilik Proyek


Terikat ikatan kontrak dan hubungan fungsional. Pengawas
menyampaikan perubahan – perubahan yang terjadi berkaitan
dengan pelaksanaan di lapangan. Owner membayar atau
mengurangi biaya perubahan.

 Hubungan Konsultan Perencana dengan Kontraktor


Ikatan berdasarkan peraturan pelaksanaan. Konsultan
memberikan gambar rencana dan peraturan serta syarat – syarat,
kemudian kontraktor harus merealisasikan menjadi sebuah
bangunan.
 Hubungan Konsultan Pengawas dengan Kontraktor
Terikat hubungan fungsional. Pengawas melakukan pengawasan
selama pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan peraturan – peraturan
yang telah disepakati. Kontraktor melaporkan setiap hasil pekerjaan
yang dilaksanakan dan kendala – kendala secara teknis kepada
pengawas.
 Hubungan Konsultan Pengawas dengan Konsultan Perencana
Terikat hubungan fungsional. Perencana memberikan hasil
desain serta
peraturan – peraturan pelaksanaan kepada pengawas. Pengawas
melaporkan hasil pekerjaan serta kendala – kendala teknis yang
timbul di lapangan guna dicari perubahan.

B. Design
a. Studi Kelayakan
Studi kelayakan proyek merupakan suatu studi untuk
menilai proyek yang akan dikerjakan di masa mendatang.
Penilaian disini tidak lain adalah untuk memberikan rekomendasi
apakah sebaiknya proyek yang bersangkutan layak dikerjakan
atau sebaiknya ditunda dulu. studi kelayakan akan melibatkan
berbagai aspek dan membutuhkan pertimbangan-pertimbangan
tertentu untuk memutuskannya. Pihak yang terlibat diantaranya
seperti ahli ekonom, hukum, psikolog, akuntan, perekayasa
teknologi, dan sebagainya.
Jika proyek yang dilakukan merupakan proyek investasi
yang berorientasi laba, maka studi kelayakan proyek adalah
dalam rangka menilai layak tidaknya proyek investasi yang
dilakukan dapat memberikan keuntungan secara ekonomis. Tetapi
jika proyek tersebut merupakan proyek investasi yang tidak
berorientasi laba seperti proyek investasi untuk lembaga-lembaga
sosial maka studi kelayakan proyek yang dilakukan adalah untuk
menilai layak atau tidaknya proyek tersebut dikerjakan tanpa
mempertimbangkan keuntungan secara ekonomis.
Umumnya studi yang dikaji khususnya dalam sebuah
proyek adalah sebagai berikut:
 Analisa/Kajian Ekonomi
Evaluasi ini mempertimbangkan manfaat pembangunan proyek
secara mikro. Sumbangan apa yan dapat diberikan dalam
pembangunan ekonomi dan daerah sekitarnya dan terhadap
negara secara langsung atau tidak langsung.
Misalnya sampai berapa jauh kemampuan proyek dalam
menciptakan lapangan pekerjakan baru, meningkatkan
penghasilan secara nasional, menunjang pendapatan devisa dan
merangsang peningkatan standar kehidupan lingkungannya.
Bagi proyek yang bersifat komersil seperti membangun pabrik,
hotel, pertokoan, tempat hiburan dan sebagainya aspek
ekonomi membuktikan dengan angka-angka bahwa
keuntungan yang didapat dari proyek tersebut akan lebih besar
dari modal yang diinvestasikan. Pengaruh proyek terhadap
pendapatan nasional, penambahan dan pemerataan kesempatan
kerja, dampak pergeseran hidup masayrakat dan sebagainya.

 Analisa/Kajian Budaya
Pengaruh proyek terhadap perubahan gaya hidup masyarakat,
dari masa ke masa suatu proyek akan terus berkembang
mengikuti kemajuan teknologi dan SDM, sehingga aspek
budaya pada tempat pelaksanaan proyek juga akan terus
berubah.

 Analisa/Kajian Teknologi
Dalam aspek ini harus dikaji hal-hal yang meliputi type dan
fasilitas-fasilitas yang akan didirikan(misalkan pabrik gula,
proyek PLTA), kapasitas produksi ekonomi proyek, jenis
teknologi yagn dipakai, pengalaman kerja yang didapat dari
proyek yang sejenis, peralatan yang dipergunakan, persediaan
bahan material setempat dan sumber daya manusia yang
tersedia dan siap pakai.

Dalam hal ini menyangkut hal hal yg bersifat rekayasa, seperti


perencanaan teknis suatu proyek, seperti design teknis, metode
kerja, sumber material, kondisi lokasi proyek, mobilisasi, dan
demobilisasi kendaraan.
 Analisa/Kajian Sosial
Dampak terhadap lingkungan hidup dan social sering kali
harus dipelajari untuk mencegah dan mengetahui secara dini
akan pengaruh-pengaruh negative yang dapat timbul
dikemudian hari. Dengan diketahuinya masalah yang timbul itu
dimasa yang mendatang, maka dalam perencanaan
pengmbangan proyek hal tersebut sudah harus dimasukkan
dalam perencanaan untuk mengatasinya atau merumuskan resep
pencegahannya. Dalam setiap perencanaan proyek, dalam
kehidupan soial. masyarakat sekitar pasti akan terjadi pro dan
contra, dimana hal ini umum terjadi apabila sebuah proyek d
bangun d tanah padat penduduk.
b. Perencanaan

Perencanaan Proyek adalah disiplin untuk menyatakan bagaimana


untuk menyelesaikan sebuah proyek dalam jangka waktu tertentu,
biasanya dengan tahapan yang ditetapkan, dan sumber daya yang
ditunjuk. Salah satu pendangan dari perencanaan proyek bagi
beberapa aktivitas, antara lain : menetapkan tujuan,
mengidentifikasi, perencanaan jadwal, dan membuat rencana
mendukung (termasuk yang berkaitan dengan : sumber daya
manunsia, metode komunikasi, dan manajemen resiko).

1. Draft Report
Meliputi administrasi kantor, administrasi proyek, laporan harian
dan laporan mingguan.
 Administrasi Kantor
Administrasi Kantor adalah suatu kegiatan perencanaan
keuangan, penagihan dan pencatatan, personalia, dan distribusi
barang serta logistik di sebuah organisasi. Biasanya seorang
karyawan yang bertugas dalam hal ini disebut dengan
administrator kantor atau manajer kantor.
 Laporan Harian
Laporan Harian proyek merupakah sebuah pertanggung
jawaban dalam bentuk tertulis mengenai kegiatan yang sudah
dijalankan selama satu hari untuk kemudian dituangkan dalam
bentuk tertulis, laporan harian ini dibuat oleh kontraktor atau
konsultan pengawas untuk diberikan kepada owner atau pemilik
proyek. dengan adanya laporan ini maka proses pelaksanaan
pekerjaan dapat diarsipkan.
LAPORAN HARIAN
TANGGAL :
PEKERJAAN : PERBAIKAN JEMBATAN PIPA DI DESA TIARA RT 03
LOKASI : DESA TIARA RT 03 KECAMATAN MUARA UYA, KABUPATEN TABALONG

A. PEKERJAAN B. TIBA MUTASI : PERALATAN DAN BAHAN KONSTRUKSI/POKOK


Jumlah
No. Kode Jenis Pekerjaan Volume Lokasi No. Jenis Lokasi Lokasi Tujuan
Volume

PENINJAUAN LOKASI

C. PEMAKAIAN PERALATAN
Jumlah Jumlah
No. Jenis Peralatan No. Jenis Peralatan Ket.
/Aktif /Aktif
1 Mobil 2 1 Parang
2 Sepeda Motor 1 2 Meteran
3 GPS
4 Camera

D. PERSONEL PROYEK PENGAWAS KONTRAKTOR


No. Tugas/Jabatan Cacah Aktif Cuaca
1 Pelaksana 1 CERAH
2 Pengawas Pelaksana/Mandor 1
3 Pengawas Lapangan 1
4 Asisten Pimpro 1
5 Operator
6 Sopir
7 Pekerja 0
8 Tukang 0
9 Kepala Tukang 1

E. USUL/SARAN/INSTRUKSI/PELAPORAN/……………………………………………………………………
URAIAN Nama Tanda Tangan

KONTRAKTOR

PENGAWAS PROYEK

KONSULTAN

Diperiksa : Dibuat oleh :


CV. ITNASINDO KONSULTAN CV TELAGA ARUM

ABDI SETIAWAN, ST NUR FITRIA


PENGAWAS LAPANGAN DIREKTRIS

Gambar 1. Contoh Laporan Harian

 Laporan Mingguan
Laporan mingguan proyek merupakah sebuah pertanggung
jawaban dalam bentuk tertulis mengenai kegiatan yang sudah
dijalankan selama satu 7 hari kegiatan dalam seminggu untuk
kemudian dituangkan dalam bentuk tertulis, laporan mingguan
ini dibuat oleh kontraktor atau konsultan pengawas untuk
diberikan kepada owner atau pemilik proyek. dengan adanya
laporan ini maka proses pelaksanaan pekerjaan dapat
diarsipkan.
LAPORAN KEMAJUAN PEKERJAAN

Kegiatan : Pengembangan Distribusi Air Minum 2015 Minggu : I (Satu)


Pekerjaan : Perbaikan Jembatan Pipa Desa Tiara RT.03 Tanggal
Lokasi : Desa Tiara RT 03, Kecamatan Muara Uya, Kabupaten Tabalong
Departemen/Instansi : Dinas Pekerjaan Umum Kab. Tabalong Bidang Cipta Karya
Nomor / Tanggal Kontrak :
Nilai Pekerjaan : RP 75.000.000,- (Tujuh Puluh Lima Juta Rupiah)
Waktu Penyelesaian :
Periode Pelaksanaan :

Harga satuan Jumlah Kemajuan Kemajuan


Bobot Total Vol Total Vol
Fisik Fisik s/d Ket
No. Jenis Pekerjaan Volume (%) Minggu Lalu Minggu ini
(Rp) (Rp) Minggu lalu Minggu ini

I PEKERJAAN PEENDAHULUAN
1 Mobilisasi Bahan 1,00 LS 495.000,00 3.020.000,00 4,43 - - 1,00 4,43
2 Pembersihan lapangan 1,00 LS 1.000.000,00 300.000,00 0,44 - - 1,00 0,44
3 Pemasangan Bow Plank 1,00 LS 2.000.000,00 750.000,00 1,10 - - 1,00 1,10

Sub total 4.070.000,00 5,97 - 5,97

II PERBAIKAN JEMBATAN GANTUNG


1 Pek. Cor lantai kerja 0,60 m3 788.969,00 473.381,40 0,69 - - 0,60 0,69
2 Pek. Cor Beton camp 1 : 2 :3 3,00 m3 798.252,38 2.394.757,13 3,51 - - 3,00 3,51
3 Pek.tiang utama kayu ulin 10/15 p = 7 m 0,21 m3 9.084.310,00 1.907.705,10 2,80 - - 0,21 2,80
4 Pek.tongkat pendukung kayu ulin 10/15 0,26 m3 9.084.310,00 2.398.257,84 3,52 - - 0,26 3,52
5 Pek. Kayu ulin 10/15 kaki segitiga 0,22 m3 9.084.310,00 2.016.716,82 2,96 - - 0,22 2,96
6 Pek. Sloof, Gelagar dan palang atas kayu ulin 10/15 0,20 m3 9.084.310,00 1.853.199,24 2,72 - - 0,20 2,72
7 Pek. Suai dan Gapit Kayu Ulin 5/10 0,08 m3 9.084.310,00 763.082,04 1,12 - - 0,08 1,12
8 Mur dan Baut 1,00 ls 750.000,00 750.000,00 1,10 - - 1,00 1,10
9 Begel baja 1,00 ls 500.000,00 500.000,00 0,73 - - 1,00 0,73
10 Baja Pengaman Kabel pada tumpuan palang atas 4,00 bh 50.000,00 200.000,00 0,29 - - 4,00 0,29
11 Balok Utama kayu ulin 5/10 0,08 m3 9.084.310,00 681.323,25 1,00 - - 0,08 1,00
12 Balok Suai kayu Ulin 5/10 0,09 m3 9.084.310,00 817.587,90 1,20 - - 0,09 1,20
13 Sloof kayu ulin 5/7 0,70 m3 9.084.310,00 6.359.017,00 9,33 - - 0,70 9,33
14 Gelagar kayu ulin 5/7 0,02 m3 9.084.310,00 158.975,43 0,23 - - 0,02 0,23
15 Papan Lantai Kayu Ulin 1,5/15 0,57 m3 9.084.310,00 5.212.122,86 7,64 - - - -
16 Pek. Tulangan pondasi poer dia 10 mm 46,02 m3 31.079,90 1.430.440,36 2,10 - - - -
17 Pek. Cor Beton Bertulang camp 1 : 2 :3 (K-100) 3,00 m3 798.252,38 2.394.757,13 3,51 - - - -
18 Tali Sleng baja dia 32 mm 50,00 m1 125.000,00 6.250.000,00 9,17 - - - -
19 Tali Sleng baja pengaman pagar dia 12 mm 290,00 m1 90.000,00 26.100.000,00 38,28 - - - -
20 Tali Baja Pengunci dia 16 mm 22,40 m1 65.000,00 1.456.000,00 2,14 - - - -

Sub total 64.117.323,49 94,03 - 31,20

1 JUMLA H FISIK 68.187.323,49 100,00 0,00 37,17


2 PPN 10%=(1)X10% 6.818.732,35
3 JUMLAH TOTAL=(1+2) 75.006.055,84
4 PEMBULATAN 75.000.000,00
Di buat Oleh :
Diperiksa oleh Konsultan Pengawas
PPK CV. OZONE DIMENSI TEHKNIK

ABDI SETIAWAN, ST
Pengawas Lapangan
Gambar 2. Contoh Laporan Mingguan

2. Interim Report
Laporan interim (atau kemajuan) suatu laporan yang menyajikan
awalan evaluasi sistem. Laporan yang dijadwalkan sesuai dengan
kebutuhan spesifik dana dari hasil proyek yang sedang terlaksana,
Laporan interim diperlukan untuk membiarkan pihak owner dan
konsultan perencana mengetahui perkembangan proyek. sehingga
memberikan informasi yang akan membantu owner dan kontraktor
pelaksana supaya menentukan apakah akan melanjutkan arus
proyek yang sedang berjalan, di mana untuk melakukan
penyesuaian. Jika perlu, untuk merevisi tujuan proyek dan di
analisa serta mungkin menambahkan lebih banyak tenaga kerja
dalam kegiatan proyek yang sedang berlangsung.

3. Final Report
Final Report merupakan akhir dari serangkaian kegiatan proyek.
Pada intinya tahapan penutupan proyek (project closure) adalah
memberikan laporan tentang hasil-hasil-hasil apa saja yang
diperoleh dari suatu rangkaian aktivitas proyek yang telah
dilaksanakan yang dituangkan dalam bentuk dokumen
laporan.Tujuannya yaitu Secara formal mengakhiri proyek dengan
semua pihak yang terlibat di dalam suatu proyek dan mengakhiri
penugasan anggota tim proyek. Mekanisme final report yaitu
manajer proyek melakukan serah terima hasil pekerjaan berupa:
laporan pelaksanaan pekerjaan, laporan penyelesaian
pekerjaan, BA penyelesaian pekerjaan, BA serah terima
pekerjaan dan pembubaran tim proyek.

c. Detail Engineering design


Detail Engineering Design (DED) Dalam Pekerjaan Konstruksi
dapat diartikan sebagai produk dari konsultan perencana, yang
biasa digunakan dalam membuat sebuah perencanaan (gambar
kerja) detail bangunan sipil seperti gedung, kolam renang, jalan,
jembatan, bendungan, dan pekerjaan konstruksi lainnya.
Produk yang termasuk ke dalam DED adalah
1. Gambar detail bangunan/Bestek
2. Rencana Anggaran Biaya (RAB)
3. Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS)
1. Gambar Detail bangunan/bestek
Dalam pembuatatn DED, terdapat 2 proses yang harus dilalui oleh
pendisign. Yakni Pra-rencana dan Rencana.
 Pra-rencana
Sebelum merencanakan design, seorang penrencana harus
melakukan survey dan menganalisis lapangan untuk mendapat
gabaran tentang wilayah yang akan di bangun. setelah
melakuka survey dan analisis, penrencana akan mulai
membuat konsep design bangunan. Setelah disetujui oleh
pemelik, baru pendisign mulai membuat gambar detail
bangunan.
 Rencana
Pada proses ini, konsep awal yang dibuat oleh perencana sudah
dituangkan dalam bentuk gambar detail bangunan/jalan. detail
bangunan/jalan tersebut kemudian disebut dengan shop
drawing. Selain itu sang perencana juga sudah menyiapkan
rencana kerja dan syarat-syarat (RKS) dan rencana anggaran
biayay (RAB) yang nantinya akan digunakan untuk pedoman
dalam merealisasikan bangunan/jalan tersebut. Untuk
memberikan pemahaman yang lebih dalam, Berikut adalah
contoh shop drawing dari proyek Rehabilitasi/Pemeliharaan
Rutin Jalan Dan Jembatan Ruas Jalan Provinsi Sp.Buruan-
Batukaru.
2. Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Selain detail bangunan, ada satu hal lagi yang sangat penting.
Yakni Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS). RKS adalah bagian
dari dokumen kontrak disamping ketentuan kontrak, gambar, dan
dokumen lainnya. Sehingga RKS adalah salah satu pedoman
penting dalam melaksanakan proyek. Umumnya isi dari RKS
terdiri dari tiga bagian, yaitu Umum, Administrasi, dan Teknis.
 Umum
Penjelasan umum, berupa : (i) jenis pekerjaan, informasi
tentang jenis pekerjaan yang akan dikerjakan, (ii)
peraturan-peraturan atau code yang akan digunakan,
penjelasan mengenai berita acara penjelasan pekerjaan
dan keputusan akhir yang akan digunakan, (iii) status dan
batas-batas lokasi pekerjaan beserta patok duga yang
digunakan.
 Administrasi
Syarat administrasi, yaitu penjelasan tentang tata cara
proses administrasi yang harus dilakukan selama
pelaksanaan pekerjaan.
 Teknis
Syarat teknis, adalah rincian syarat teknis setiap bagian
pekerjaan yang akan dilaksanakan dimulai pekerjaan
persiapan sampai dengan finishing.
3. Rencana Anggaran Biaya
Rencanan Anggaran Biaya adalah Gambaran Biaya yang akan
dikeluar pada sebuah proyek. Dokumen ini menjrlaskan secara
rinci jumlah biaya yang akan dikeluarkan. Dokumen ini bergunan
untuk memberi gambaran kepada pemilik seberapa besar dana
yang harus dipersiapkan.
RENCANA ANGGARAN BIAYA

PEKERJAAN : PEMBANGUNAN KANTOR LURAH KAPAL


LOKASI : KELURAHAN KAPAL, KECAMATAN MENGWI, KABUPATEN BADUNG

JUMLAH HARGA
NO. URAIAN PEKERJAAN VOLUME HARGA SATUAN (RP) BOBOT
(RP)

1 3 4 5 6
A. PEKERJAAN LANTAI I
I PEKERJAAN PERSIAPAN
1 Pek. Pembongkaran Ls 1,00 Rp 1.500.000,00 Rp 1.500.000,00 0,22778
2 Pek. Pengukuran dan Pas.Bouplank m' 88,00 Rp 27.420,00 Rp 2.412.960,00 0,36642
3 Pek. Pas. Papan Nama Proyek Bh 1,00 Rp 250.000,00 Rp 250.000,00 0,03796
Rp 4.162.960,00
II PEKERJAAN GALIAN DAN URUGAN
1 Pek. Galian Pondasi Setempat M3 17,33 Rp 33.750,00 Rp 584.887,50 0,08882
2 Pek. Pengeboran Pondasi Bore Pile D 30 Cm m' 224,00 Rp 85.000,00 Rp 19.040.000,00 2,89129
3 Pek. Galian Pondasi Menerus M3 62,93 Rp 27.500,00 Rp 1.730.575,00 0,26279
4 Pek. Urugan T anah Peninggian Site M3 260,37 Rp 98.000,00 Rp 25.516.260,00 3,87474
5 Pek. Urugan T anah Peninggian Lantai M3 178,32 Rp 98.000,00 Rp 17.475.360,00 2,65370
6 Pek. Urugan Pasir Bawah Pondasi M3 14,55 Rp 113.000,00 Rp 1.644.150,00 0,24967
7 Pek. Urugan Pasir Bawah Lantai M3 27,28 Rp 113.000,00 Rp 3.082.640,00 0,46811
Rp 69.073.872,50
III PEKERJAAN PASANGAN DAN PLESTERAN
1 Pek. Pasangan Batu Kosong M3 22,28 Rp 245.325,00 Rp 5.465.841,00 0,83001
2 Pek. Pasangan Batu Kali 1Pc : 6Psr M3 113,41 Rp 438.750,00 Rp 49.758.637,50 7,55603
3 Pek. Pasangan Batako M2 394,41 Rp 52.275,00 Rp 20.617.782,75 3,13088
4 Pek. Plesteran 1Pc : 5Ps M2 816,15 Rp 26.359,00 Rp 21.512.897,85 3,26681
5 Pek. Acian M2 883,71 Rp 8.200,00 Rp 7.246.422,00 1,10040
6 Pek. Pas. Keramik lantai 30 x 30 cm (Setara Asia T ile) M2 247,52 Rp 102.718,18 Rp 25.424.804,36 3,86085
7 Pek. Pas. Keramik lantai 20 x 20 cm (Setara Asia T ile) M2 10,06 Rp 97.750,00 Rp 983.365,00 0,14933
8 Pek. Pas. Keramik lantai 20 x 25 cm (Setara Asia T ile) M2 45,80 Rp 106.825,00 Rp 4.892.585,00 0,74296
9 Pek. Pas. Plint Kayu Profil 2/10 Cm (dinding) m' 120,63 Rp 32.048,35 Rp 3.865.992,46 0,58706
10 Pek. Pas. Keramik anti Slip 30 x 30 Cm (T angga & Undagan) M2 18,64 Rp 102.718,18 Rp 1.914.666,91 0,29075
11 Pek. Pas. Border Keramik 8 x 20 Cm Motif m' 11,96 Rp 20.015,45 Rp 239.384,84 0,03635
12 Pek. Pas. Plint Keramik 10/30 Cm (Undagan dan anak T angga) m' 61,65 Rp 20.015,45 Rp 1.233.952,77 0,18738
Rp 143.156.332,44
IV PEKERJAAN BETON
1 Pek. Beton Bore Pile D 3- Cm M3 15,83 Rp 530.625,00 Rp 8.399.793,75 1,27554
2 Pek. Beton Pile Cap P1 M3 11,03 Rp 530.625,00 Rp 5.852.793,75 0,88877
3 Pek. Beton sloof 25/35 Cm M3 16,89 Rp 530.625,00 Rp 8.962.256,25 1,36095
4 Pek. Beton sloof 15/20 Cm M3 0,65 Rp 530.625,00 Rp 344.906,25 0,05238
5 Pek. Beton lantai 1 (t=10 Cm) M3 27,28 Rp 530.625,00 Rp 14.475.450,00 2,19815
6 Pek. Beton Kolom 30/30 Cm M3 12,46 Rp 530.625,00 Rp 6.611.587,50 1,00399
7 Pek. Beton Kolom Praktis (11 x 11 cm) m' 159,93 Rp 41.240,00 Rp 6.595.513,20 1,00155
8 Pek. Beton Balok (B 25/40) M3 17,80 Rp 530.625,00 Rp 9.445.125,00 1,43428
9 Pek. Beton Balok (BA 20/30) M3 3,24 Rp 530.625,00 Rp 1.719.225,00 0,26107
10 Pek. Beton Balok 25/40 Cm (tangga) M3 0,04 Rp 530.625,00 Rp 21.225,00 0,00322
11 Pek. Beton Ring Balok 15/20 M3 1,51 Rp 530.625,00 Rp 801.243,75 0,12167
12 Pek. Beton Plat Lantai 2t=12 Cm M3 26,29 Rp 530.625,00 Rp 13.950.131,25 2,11838
13 Pek. Beton Pelat Perapet M3 1,86 Rp 530.625,00 Rp 986.962,50 0,14987
14 Pek. Beton tangga M3 3,39 Rp 530.625,00 Rp 1.798.818,75 0,27316
15 Pek. Beton Meja Pantry M3 0,06 Rp 530.625,00 Rp 31.837,50 0,00483
16 Pek. Beton Rabat 1Pc : 3Ps :5 Kr t=5 Cm M3 3,15 Rp 473.325,00 Rp 1.490.973,75 0,22641
17 Pek. Waterproofing M2 33,86 Rp 35.000,00 Rp 1.185.100,00 0,17996
Rp 82.672.943,20

a. Dokumen Perencanaan
Dokumen perencanaan berisikan tentang perencanaan sebuah
proyek yang nantinya akan dikerjakan. Didalamnya mencakup
semua hal yang sudah dibahas sebelumnya yakni, Study kelayakan,
Detail desain rencana, dokumen-dokumen perencanaan, rencanan
kerja dan syarat-syarat, dan RAB
C. TENDER
Dalam sebuah proyek, Tender adalah rangkaian acara penawaran
yang memiliki tujuan untuk menyeleksi, mendapatkan, menetapkan,
dan menujuk perusahaan yang layak untuk mengerjakan proyek
tersebut.
a. Dokumen Tender
 Rencanan Kerja dan Syarat-syarat (RKS) Tender
Agar hasil tender sejalan dengan tujuan proyek, maka
penyelenggara tender perlu membuat rencana kerja dan syarat-
syarat atau disingkat RKS. Rencanan kerja dan syarat-syarat
inilah yang nanti akan menjadi pedoman dalam penyelenggaraan
tender tersebut.

Dalam sebuah RKS umumnya ada beberapa hal yang dibahas


di dalamnya, antara lain :
2. BAB Umum
Pada Bab ini biasanya berisi tentang hal-hal sebagai berikut :
 Mengenai Pemberi Tugas / Pemilik Proyek.
 Mengenai Perencanaan / Disain.
 Mengenai Syarat Peserta Lelang.
 Mengenai Bentuk Surat Penawaran dan Cara
Penyampaiannya.
3. BAB Administrasi
Pada Bab ini biasanya berisi tentang hal-hal sebagai berikut :
 Jangka Waktu Pelaksanaan Pekerjaan.
 Tanggal Waktu Penyerahan.
 Syarat Pembayaran.
 Denda Atas Keterlambatan.
 Besar Jaminan Penawaran.
 Besar Jaminan Pelaksanaan.

4. BAB Teknis
Pada Bab ini biasanya berisi tentang hal-hal sebagai berikut :
 Jenis dan Uraian Pekerjaan.
 Jenis dan Mutu Bahan.
 Cara Pelaksanaan Pekerjaan.
 Merk Material / Bahan.

 Syarat Tender
Dokumen ini berisikan persyaratan para peserta tender.
Berikut adalah contoh persyaratan tender yang kami ambil dari
situs lelang online
b. Jenis Tender
1. Pelelangan umum. Jenis pelelangan ini, bisa diikuti oleh kontraktor
yang berminat tanpa ada pembatasan.
2. Pelelangan terbatas. Jenis pelelangan ini terbatas, yaitu hanya pada
peserta yang diundang. Biasanya sudah terdaftar dalam daftar
rekanan dan dianggap mampu memenuhi kebutuhan yang diminta.
3. Pelelangan di bawah tangan atau penunjukan langsung. Jenis
pelelangan ini biasanya jika dalam keadaan: Darurat, dan
pelaksanaannya pun tidak bisa ditunda. Rahasia, karena mungkin
menyangkut pertahanan dan keamanan negara. Khusus, karena
pelaksanaannya hanya bisa dikerjakan melalui teknologi khusus.
Pekerjaan berskala kecil, karena nilai tender tidak lebih dari 50
juta, untuk keperluan sendiri, risiko kecil, dan menggunakan
teknologi sederhana.
4. Pelelangan langsung. Jenis pelelangan ini biasanya pengguna akan
memilih kontraktor dengan membanding-bandingkan minimal 3
penawaran dari para kontraktor.
c. Proses Pelaksanaan Tender
Pelaksanaan tender dibagi menjadi tiga tahapan yakni pra
kwalifikasi, kwalifikasi dan pasca kwalifikasi

1. Pra Kwalifikasi dan kwalifikasi


Berikut adalah proses tahapan kawlifikasi yang kami ambil dari
sebuah situs pelelangan online :

2. Pasca Kwalifikasi
Berikut adalah proses tahapan pra kawlifikasi dan kwalifikasi yang
kami ambil dari sebuah situs pelelangan online :
D. Kontrak
a. Jenis-jenis kontrak
1. Kontrak Harga Tetap
Pada kontrak ini harga yang diajukan atau diberikan bersifat tetap
dan tidak berubah. Beberapadiantaranya adalah
 Kontrak lump sum. Jenis kontrak ini bersifat tetap dan pasti.
Pemenang tender harus menyelesaikan kontrak pengadaan
barang dan jasa sampai pekerjaan tersebut selesai sesuai
dengan jangka waktu penyelesaian yang sudah ditentukan.
Apabila ada risiko dalam penyelesaian pekerjaan tersebut
menjadi tanggungjawab pemenang tender.
 Kontrak harga satuan. Jenis kontrak ini bersifat tetap dan
pasti, berdasarkan harga satuan pekerjaan dengan spesifikasi
tertentu. Sehingga pembayarannya dilakukan atas dasar
pengukuran bersama atas volume pekerjaan.
 Kontrak gabungan lumpsun dan harga satuan. Jenis kontrak
ini, merupakan gabungan antara lumpsum dengan harga
satuan.
 Kontrak terima jadi. Jenis kontrak ini, seluruh pekerjaan
diselesaikan dengan waktu tertentu dengan jumlah harga pasti
dan tetap sampai sampai kontruksi dan peralatan penunjang
lainnya dapat berfungsi sesuai dengan spesifikasi yang
ditetapkan.

2. Kontrak harga berubah


Sifat kontrak ini adalah kebalikan dari kontrak harga tetap. Harga
yang ditawarkan atau diberikan tidak pasti dan memiliki
kemungkinan besar untuk berubah. Beberapa diantaranya adalah
 Kontrak persentase. Jenis kontrak ini, pelaksana kontrak atau
pekerjaan pemborongan tersebut akan menerima imbalan jasa
berdasarkan persentase nilai pekerjaan konstruksi.
 Kontrak pengadaan tunggal. Jenis kontrak ini, dilaksanakan
oleh satu kontraktor untuk menyelesaikan proyek dalam waktu
tertentu.
 Kontrak pengadaan bersama. Jenis kontrak ini, dilaksanakan
oleh beberapa kontraktor untuk menyelesaikan proyek dan
waktu tertentu secara bersama berdasarkan kesepakatan.
b. Isi kontrak
Isi kontrak dapat dibagi menjadi tiga, yakni
1. Umum
Berisikan tentang no. Kontrak, nama proyek, nilai kontrak, sumber
dana, tempat pelaksanaan, dan tanggal pelaksanaan
2. Administrasi
Didalamnya menyangkut tentang hasil lelang, desain proyek,
dokumen perjanjian dengan pihak lain, dan berbagai hal yang
menyangkut tentang administratif.
3. Teknik
Berisikan tentang prosedur pelaksanaan proyek, seperti jumlah
bahan, kriteria bahan, kriteria peralatan, ketentuan SDM, dll.
Isi dari kontrak sendiri sudah diatur pada Pasal 22 Undang-undang
Nomor 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi. Disana dijelaskan isi
kontrak kerja konstruksi sekurang-kurangnya harus memuat uraian
mengenai:
o Para pihak, yang memuat secara jelas identitas para pihak;
o Rumusan pekerjaan, yang memuat uraian yang jelas dan rinci
tentang lingkup kerja, nilai pekerjaan, batasan waktu pelaksanaan;
o Masa pertanggungan dan/atau pemeliharaan, yang memuat
tentang jangka waktu pertanggungan dan/atau pemeliharaan yang
menjadi tanggung jawab penyedia jasa;
o Tenaga ahli, yang memuat ketentuan tentang jumlah, klasifikasi
dan kualifikasi tenaga ahli untuk melaksanakan pekerjaan
konstruksi;
o Hak dan kewajiban, yang memuat hak pengguna jasa untuk
memperoleh hasil pekerjaan konstruksi serta kewajibannya untuk
memenuhi ketentuan yang diperjanjikan serta hak penyedia jasa
untuk memperoleh informasi dan imbalan jasa serta kewajibannya
melaksanakan pekerjaan konstruksi;
o Cara pembayaran, yang memuat ketentuan tentang kewajiban
pengguna jasa dalam melakukan pembayaran hasil pekerjaan
konstruksi;
o Cidera janji, yang memuat ketentuan tentang tanggung jawab
dalam hal salah satu pihak tidak melaksanakan kewajiban
sebagaimana diperjanjikan;
o Penyelesaian perselisihan, yang memuat ketentuan tentang tata
cara penyelesaian perselisihan akibat ketidaksepakatan;
o Pemutusan kontrak kerja konstruksi, yang memuat ketentuan
tentang pemutusan kontrak kerja konstruksi yang timbul akibat
tidak dapat dipenuhinya kewajiban salah satu pihak;
o Keadaan memaksa (force majeure), yang memuat ketentuan
tentang kejadian yang timbul di luar kemauan dan kemampuan
para pihak, yang menimbulkan kerugian bagi salah satu pihak;
o Kegagalan bangunan, yang memuat ketentuan tentang kewajiban
penyedia jasa dan/atau pengguna jasa atas kegagalan bangunan;
o Perlindungan pekerja, yang memuat ketentuan tentang kewajiban
para pihak dalam pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja
serta jaminan tenaga kerja;
o Aspek lingkungan, yang memuat kewajiban para pihak dalam
pemenuhan ketentuan tentang lingkungan.

Semua uraian tersebut disajikan dalam bentuk pasal. Untuk dapat


lebih mudah mengerti tentang isi kontrak, Berikut adalah penggalan
dari sebuah surat kontrak:

Gambar 5,6, dan 7. Penggalan dari surat kontrak


2. ADMINISTRASI PASCA PELAKSANAAN PROYEK
Administrasi Pasca Pelaksanaan Proyek dilakukan saat proyek sudah
selesai dilaksanakan. Semua hal yang sudah dilakukan saat pelaksanaan, baik
itu di kantor maupun di lapangan di rangkum dalam format laporan yang
nantinya harus bisa dipertanggung jawabkan.

A. Laporan Kantor
a. Laporan akhir pelaksanaan
Isi dari Laporan Akhir pelaksanaan adalah latar belakang organisasi,
latar belakang proyek, uraian pelaksanaan proyek, dampak proyek,
dan kesimpulan dari proyek. Kegunaan dari laporan ini adalah untuk
menjadi refrensi untuk proyek-proyek kedepannya.
Berikut adalah sedikit penggalan dari laporan akhir pelaksanaan.
Gambar 8,9, dan 10. Penggalan dari Laporan Akhir Pelaksanaan

b. Laporan Akhir Keuangan


Laporan akhir keuangan berisikan rekapan dana dari sebuah pelaksaan
proyek. Laporan ini sebisa mungkin harus menjelaskan secara detail uang
yang masuk maupun keluar serta mencantumkan jumlah laba atau uang
yang tersisa.
Sama seperti Laporan Akhir Pelaksanaan, Laporan Akhir Keuangan juga
bisa dijadikan refrensi untuk proyek kedepan khususnya dalam Pembuatan
RAB. Berikut adalah contoh laporan Akhir Keuangan
NERACA
NO NAMA AKUN POS DEBET KREDIT
AKUN
100 AKTIVA
101 Kas D 1.450.000 -
102 Bank D 5.500.000 -
103 Piutang D 5.500.000 -
104 Persediaan D 2.750.000 -
105 Sewa Dimuka D 400.000 -
106 Inventaris D 1.200.000 -
107 Akum. Peny. Inventaris D (300.000) -
200 KEWAJIBAN - -
201 Hutang Dagang K - 3.000.000
202 Hutang Lain-lain K - 1.000.000
300 EKUITAS - -
301 Modal K - 9.500.000
302 Laba Ditahan K - 1.500.000
Laba Bersih 1.500.000

JUMLAH 16.500.000 16.500.000

LABA RUGI
NO NAMA AKUN POS DEBET KREDIT
AKUN
400 PENDAPATAN
401 Penjualan Barang K - 3.500.000
500 HARGA POKOK PENJUALAN - -
202 Hutang Lain-lain K - 1.000.000
300 EKUITAS - -
301 Modal K - 9.500.000
302 Laba Ditahan K - 1.500.000
Laba Bersih 1.500.000

JUMLAH 16.500.000 16.500.000

LABA RUGI
NO NAMA AKUN POS DEBET KREDIT
AKUN
400 PENDAPATAN
401 Penjualan Barang K - 3.500.000
500 HARGA POKOK PENJUALAN - -
501 Harga Pokok Penjualan Barang D 1.750.000 -
600 BIAYA USAHA - -
601 Biaya Gaji D - -
602 Biaya Transport D 50.000 -
603 Biaya Sewa D 100.000 -
604 Biaya Penyusutan D 100.000 -
605 Biaya Lain-lain D - -

JUMLAH 2.000.000 3.500.000


Laba Bersih 1.500.000
Gambar 11 dan 12. Contoh Laporan Akhir Keuangan

c. Laporan Akhir Bahan, Peralatan, dan Tenaga Kerja


Laporan ini adalah laporan pertanggungjawaban dari seksi Logistik
yang berisikan semua rangkuman penggunaan bahan, peralatan, dan
tenaga kerja.
B. Laporan Lapangan
d. Shop Drawing dan Asbuilt Drawing

Shop Drawing dan Asbuilt Drawing sekilas terlihat sama, tapi


sebenarnya kedua hal ini sangat lah berbeda

`
Shop Drawing

Asbuilt Drawing

Gambar 13. Gambar Shop Drawing dengan Asbuilt dari potongan


memanjang sebuah Proyek Jalan
Shop Drawing

Asbuilt Drawing

Gambar 14. Gambar Shop Drawing dengan Asbuilt dari Potongan


melintang sebuah proyek jalan

Kedua gambar diatas diambil dari proyek yang sama. Pada Gambar
pertama tidak nampak ada perbedaan yang berarti, tpi pada gambar
Kedua terdapat perbedaan yang jelas. Yakni pada pasangan mortar. Pada
shop drawing terdapat pasangan mortar sebagai tempat mengalirnya air.
Sedangkan pada gambar asbuilt tidak terdapat pasangan mortar.
Shop Drawing sendiri adalah gambar rencana yang dibuat oleh perencana
sebagai acuan dalam pembangunan. Tapi tidak semua gambar yang
terdapat di shop drawing itu bisa terealisasi. Ada banyak faktor yang
mempengaruhi, diantaranya faktor dana, keadaan dilapangan, dan
mungkin saja sosial dan budaya setempat. Sedangkan asbuilt adalah
gambar yang terdapat atau yang sudah terpasang nyata dilapangan.
Jadi dapat di simpulankan asbuilt adalah perubahan dari shop drawing
akibat dari faktor-faktor yang terdapat dilapangan.
LAMPIRAN TANYA JAWAB
No Pertanyaan Jawaban
1 Siapakah yang menentukan Studi Yang menentukan Studi Kelayakan
Kelayaka itu layak atau tidak? itu layak atau tidak adalah data
statistic yang di dapat dari keempat
studi kelayakan itu sendiri.

2 Dari proses pra rencana pada saat Topografi tempat bersangkutan,


membuat gambar, apa saja yang perlu di keadaan tanah, keadaan lingkungan
survey? sekitar, dll.

3 Jika proyek pemerintah, siapa yang


memiliki hak untuk menunjuk konsultan
dan kontraktor?

4 kenapa owner dan kontraktor tidak ada Garis putus-putus artinya adalah
garis putus-putus hubungan koordinasi dari kedua
belah pihak. Sedangkan Dalam
struktur organisasi ini kontraktor
cukup berkordinasi dengan
konsultan pengawas dan rencana
yang dimana konsultan-konsultan
ini sebelumnya sudah berkordinasi
dengan pihak owner.
5 apa arti dari struktur organisasi owner ,
dan apa hubungannya satu sama lain
tugas dan tanggung jawabnya

Anda mungkin juga menyukai

  • Beton
    Beton
    Dokumen13 halaman
    Beton
    EnggarJayaPutra
    Belum ada peringkat
  • Bab V
    Bab V
    Dokumen6 halaman
    Bab V
    EnggarJayaPutra
    Belum ada peringkat
  • Irbang Bab 3
    Irbang Bab 3
    Dokumen121 halaman
    Irbang Bab 3
    EnggarJayaPutra
    Belum ada peringkat
  • Evaluasi Penawaran
    Evaluasi Penawaran
    Dokumen14 halaman
    Evaluasi Penawaran
    Bucek Batara Combat
    Belum ada peringkat
  • Bab 1-5 Rizky New
    Bab 1-5 Rizky New
    Dokumen36 halaman
    Bab 1-5 Rizky New
    EnggarJayaPutra
    Belum ada peringkat
  • Bab 1-5 Rizky New
    Bab 1-5 Rizky New
    Dokumen36 halaman
    Bab 1-5 Rizky New
    EnggarJayaPutra
    Belum ada peringkat