Anda di halaman 1dari 4

STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDAN PRAKTEK SWASTA

B. PERSYARATAN BIDAN PRAKTEK SWASTA Menurut KEPMENKES RI NO.


900/MENKES/SK/VII/2002 tentang registrasi dan praktek bidan, BPS diselenggarakan oleh
perorangan dengan persyaratan sebagai berikut:

1. Bidan dalam menjalankan prakteknya harus:


a. Memiliki tempat dan ruangan praktek yang memenuhi persyaratan kesehatan
b. Menyediakan tempat tidur untuk persalinan, minimal 1 dan maksimal 5 tempat tidur
c. Memilki peralatan minimal sesuai dengan ketentuan dan melaksanakan prosedur tetap (protap)
yang berlaku
d. Menyediakan obat-obatan sesuai dengan ketentuan peralatan yang berlaku

2. Bidan yang menjalankan praktek harus mencantumkan izin praktek bidannya atau fotocopy izin
prakteknya di ruang praktek, atau tempat yang mudah dilihat

3. Bidan dalam prakteknya menyediakan lebih dari 5 tempat tidur, harus memperkerjakan tenaga
bidan yang lain, yang memiliki SIPB untuk membantu tugas pelayanannya

4. Bidan yang menjalankan praktek harus mempunyai peralatan minimal sesuai dengan ketentuan
yang berlaku dan harus tersedia di tempat prakteknya

5. Peralatan yang wajib dimiliki dalam menjalankan praktek bidan sesuai dengan jenis pelayanan
yang diberikan

6. Dalam menjalankan tugas bidan harus senantiasa mempertahankan dan meningkatkan


keterampilan profesinya antara lain dengan:
a. Mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan atau saling tukar informasi dengan sesama bidan
b. Mengikuti kegiatan-kegiatan akademis dan pelatihan sesuai dengan bidang tugasnya, baik yang
diselenggarakan oleh pemerintah maupun oleh organisasi profesi
c. Memelihara dan merawat peralatan yang digunakan untuk praktek agar tetap siap dan berfungsi
dengan baik Selain itu jugan harus memenuhi persyaratan bangunan yang meliputi:
a. Papan nama 1) Untuk membedakan identitas maka setiap bentuk pelayanan medik dasar swasta
harus mempunyai nama tertentu, yang dapat diambil dari nama yang berjasa di bidang kesehatan,
atau yang telah meninggal atau nama lain yang sesuai dengan fungsinya 2) Ukuran papan nama
seluas maksimal 1 x 1,5 meter 3) Tulisan balok warna hitam, dan dasarnya berwarna putih 4)
Pemasangan papan nama pada tempat yang mudah dan jelas terbaca oleh masyarakat
b. Tata Ruang 1) Setiap ruang periksa mempunyai luas minimal 2 x 3 meter 2) Setiap bangunan
pelayanan, minimal mempunyai ruang periksa, ruang administrasi / kegiatan lain sesuai kebutuhan,
ruang tunggu, dan kamar mandi / WC masing-masing 1 buah 3) Semua ruangan mempunyai ventilasi
dan penerangan / pencahayaan
c. Lokasi 1) Mempunyai lokasi tersendiri yang telah disetujui oleh Pemerintah Daerah setempat (tata
kota), tidak berbaur dengan kegiatan umum lainnya seperti pusat perbelanjaan, tempat hiburan dan
sejenisnya 2) Tidak berdekatan dengan lokasi bentuk pelayanan yang sejenisnya dan juga agar
sesuai dengan fungsi sosialnya yang salah satu fungsinya adalah mendekatkan pelayanan kesehatan
kepada masyarakat
d. Hak Guna Pakai 1) Mempunyai surat kepemilikan bangunan (surat hak milik / surat hak guna pakai)
2) Mempunyai surat hak guna pakai (surat kontrak bangunan) minimal 2 tahun

C. PERIZINAN SIPB dikeluarkan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota yang seterusnya
akan disampaikan laporannya kepada Kepala Dinas Kesehatan Propinsi setempat dengan tembusan
kepada organisasi profesi setempat.

D. KELENGKAPAN ADMINISTRASI, PERALATAN, SARANA, DAN PRASARANA BIDAN PRAKTEK


SWASTA
1. ADMINISTRASI
a) Memiliki papan nama bidan praktek swasta
b) Mempunyai SIPB dan masih berlaku
c) Ada visi dan misi
d) Ada falsafah
e) Memiliki buku standar pelayanan kebidanan
f) Ada buku pelayanan KB
g) Ada buku standar pelayanan kebidanan neonatal
h) Ada buku register pasien
i) Ada format catatan medic 1) Antenatal 2) Persalinan 3) Nifas 4) Bayi Baru Lahir 5) Keluarga
Berencana 6) Bayi Sehat 7) Rujukan 8) Laporan 9) Surat Kelahiran 10) Surat Kematian 11) Partograf
12) Informed Consent 13) Formulir Permintaan Darah
2. PERALATAN DAN OBAT-OBATAN A. PERALATAN TIDAK STERIL –
Tensimeter - Stetoskop biokuler - Stetoskop monokuler - Timbangan dewasa - Timbangan bayi -
Pengukuran panjang bayi - Thermometer - Oksigen dalam regulator - Ambu bag dengan masker
resusitasi (ibu+bayi) - Penghisap lendir - Lampu sorot - Penghitung nadi - Sterilisator - Bak instrument
dengan tutup - Reflek Hammer - Alat pemeriksaan Hb (Sahli) - Set pemeriksaan urine (protein +
reduksi) - Pita pengukur - Plastik penutup instrument steril - Sarung tangan karet untuk mencuci alat
- Apron / celemek - Masker - Pengaman mata - Sarung kaki plastik - Infus set - Standar infuse - Semprit
disposable - Tempat kotoran / sampah - Tempat kain kotor - Tempat plasenta - Pot - Piala ginjal /
bengkok - Sikat, sabun dan tempatnya - Kertas lakmus - Semprit glyserin - Gunting verband - Spateln
lidah - IUD kit - Implant kit - Covis - Suction - Gergaji implant
B. PERALATAN STERIL - Klem pean - Klem ½ kocher - Korentang - Gunting tali pusat - Gunting
benang - Gunting episiotomy - Kateter karet / metal - Pinset anatomis - Pinset chirurgic - Speculum
vagina - Mangkok metal kecil - Pengikat tali pusat - Pengisap lendir - Tampon tang dan tampon vagina
- Pemegang Jarum - Jarum kulit dan otot - Sarung tangan - Benang suter + catgut - Doek steril
C. BAHAN HABIS PAKAI - Kapas - Kain kasa - Plester - Handuk - Pembalut wanita
D. FORMULIR YANG DISEDIAKAN - Formulir Informed Consent - Formulir ANC - Partograf - Formulir
persalinan / nifas dan KB - Formulir rujukan - Formulir surat kelahiran - Formulir permintaan darah -
Formulir kematian
E. OBAT-OBATAN - Roborantia - Vaksin - Syok anafilak - - Adrenalin 1:1000 - - Anti histamine - -
Hidrokortison - - Aminophilin 230 mg / 10ml - - Dopamine - Sedatife - Antibiotik - Uterotonika -
Antipiretika - Koagulantika - Anti kejang - Glyserin - Cairan infuse - Obat luka - Cairan desinfektan -
Obat penanganan asphiksia pada BBL
3. ASUHAN BAYI ROOMING-IN / RAWAT GABUNG
4. MEDIA PENYULUHAN KESEHATAN
a. Ada poster di dinding • Pesan-pesan ASI Ekslusif • Pesan Immunisasi • Pesan Vitamin A •
Persalinan • Tanda Bahaya b. Ada leaflet c. Ada booklet d. Ada majalah bidan e. dan lainnya

5. SARANA
a. Rumah terbuat dari tembok b. Lantai keramik c. Ruang tempat periksa d. Ruang perawatan e.
Dapur f. Kamar mandi g. Ruang cuci pakaian/alat h. Ruang tunggu i. Wastafel j. Tempat sampah h.
Tempat parkir

E. ASPEK PENDIDIKAN, PENGALAMAN, PERAN, DAN FUNGSI BIDAN DI BPS


1. PENDIDIKAN TAMBAHAN Seorang bidan harus dapat meningkatkan dan mengembangkan
pengetahuannya serta keterampilan profesinya dengan mengikuti kegiatan akademis sesuai dengan
bidang tugasnya baik yang diselenggarakan pemerintah maupun oleh organisasi profesi, antara lain:
a. Diploma III Kebidanan b. Diploma III Keperawatan c. Diploma IV Kebidanan d. Diploma IV
Keperawatan e. S 1 Kebidanan f. S 1 Keperawatan g. S 1 Kesehatan Masyarakat h. dll

2. PELATIHAN YANG DIIKUTI Selain dari jenjang formal yang juga seharusnya diikuti oleh bidan
adalah berbagai macam pelatihan atau pendidikan informal dalam rangka meningkatkan pengetahuan
baik tekhnis maupun non tekhnis, anatara lain :
a. Asuhan persalinan normal b. LSS c. Diklat jarak jauh bidan d. keluarga berencana e. insersi IUD f.
pemasangan AKBK g. pelatihan penanganan HIV AIDS h. pelatihan isu gender i. pelatian kesehatan
reproduksi j. dan lainnya

3. KEIKUTSERTAAN DALAM ORGANISASI Dalam organisasi IBI, seorang bidan hendaknya dapat
menjalankan peran dan fungsinya sebgai : a. anggota IBI dan atau b. sebagai pengurus aktif IBI

4. FUNGSI BPS BPS selain berfungsi tempat pelayanan masyarakat terutama ibu dan anak,
hendaknya dapat pula berfungsi sebagai tempat pemberdayaan masyarakat yang juga berperan ikut
serta dalam kegiatan peran serta masyarakat, misalnya : a. kegiatan posyandu b. membina posyandu
c. membia kader d. membina dukun e. menjadi ibu asuh f. membina dasa wisma g. menjadi anggota
organisasi kemasyarakatan

5. PENGHARGAAN Seorang bidan juga dituntut mempunyai kualitas yang baik dalam memberikan
pelayanan kesehatan kepada masyarakat dan memiliki kompetitif yang tinggi dan sehat, berkaitan
dengan hal itu ada beberapa penghargaan yang diterima oleh bidan baik dari pemerintah, organisasi
profesi maupun pihak swata/LSM berupa: a. Bidan teladan b. RB/Klinik teladan c. Penghargaan
lainnya yang berkaitan dengan bidan dalam menjalankan peran dan fungsinya

6. KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN DI BPS Adapun kegiatan – kegiatan pelayanan kesehatan


yang dilaksanakan oleh seoang bidan di BPS adalah sebgai berikut : a. Penyuluhan kesehatan b.
Konseling KB c. ANC d. Asuhan Persalinan e. Perawatan Nifas f. Perawatan Bayi g. Pelayanan KB
(IUD, AKBK, Suntik, Pil) h. Imunisasi (ibu dan bayi) i. Kesehatan Reproduksi Remaja j. Perawatan
Pasca Keguguran, dll

7. PELAKSANAAN MANAJEMEN LAKTASI Dalam pelaksanaan menggalakkan program pemberian


ASI Ekslusif, bidan dalam hal ini hendaknya memiliki serta melaksanakan manajemen laktasi, antara
lain: a. Penyuluhan tentang 1) Perawatan buah dada 2) Memberikan ASI Ekslusif 3) Cara mendeteksi
yang baik dan benar 4) Cara mengatasi masalah menyusui b. Melaksanakan bonding c. Melatih bayi
untuk menetek segera setelah bayi lahir d. Melakukan program ASI Ekslusif

F. WEWENANG BIDAN Bidan dalam menjalankan prakteknya berwenang untuk memberikan


pelayanan, meliputi: a. Pelayanan kebidanan b. Pelayanan keluarga berencana c. Pelayanan
kesehatan masyarakat Pelayanan kebidanan ditujukan kepada ibu dan anak. Pelayanan kepada ibu
diberikan masa pra nikah, masa kehamilan, masa persalinan, masa nifas dan masa antara (periode
interval). Pelayanan kebidanan kepada anak diberikan pada masa bayi baru lahir, masa bayi, masa
anak balita dan masa pra sekolah. Pelayanan kepada ibu meliputi : a. Penyuluhan dan konseling b.
Pemeriksaan fisik c. Pelayanan antenatal pada kehamilan normal d. Pertolongan pada kehamilan
abnormal yang mencakup ibu hamil dengan abortus iminens, hyperemesis gravidarum tingkat I, pre
eklampsi ringan dan anemi ringan e. Pertolongan persalinan normal f. Pertolongan persalinan
abnormal yang mencakup letak sunsang, partus macet, kepala didasar panggul , tanpa infeksi,
perdarahan post partum, laserasi jalan lahir, distosia karena inersia uteri primer, post term dan pre
term g. Pelayanan pada ibu nifas normal yang mencakup retensio plasenta, renjatan dan infeksi
ringan. h. Pelayanan dan pengobatan pada kelainan ginekologi yang meliputi keputihan, perdarahan
yang tidk teratur dan perdarahan haid. Pelayanan kebidanan pada anak meliputi : a. pemeriksaan bayi
baru lahir b. perawatan tali pusat c. perawatan bayi d. resusitasi pada BBL e. pemantauan tumbang
anak f. pemberian imunisasi g. pemberian penyuluhan
Bidan dalam memberikan pelayanan keluarga berencana berwenang untuk :
a. Memberikan obat dan kontrasepsi oral, suntikan dan AKDR, AKBK dan kondom b. Memberikan
penyuluhan atau konseling pemakaian kontrasepsi c. Melakukan pencabutan ala kontrasepsi bawah
kulit tanpa penyulit d. Melakukan pencabutan alat kontrsepsi dalam rahim e. Memberikan konseling
untuk pelayanan kebidanan, keluarga berencana dan kesehatan masyarakat Bidan dalam
memberikan penyuluhan kesehatan masyarakat berwenang untuk : a. Membina peran serta
masyarakat dibidang kesehatan ibu dan anak b. Memantau tumbuh kembang c. Melaksanakan
pelayanan kebidanan komuniti d. Melaksanakan deteksi dini, melaksanakan pertolongan pertama,
merujuk dan memberikan penyuluhan infeksi menular seksual (PMS), penyalah gunaan narkotika,
psikotropika dan zat adiktif (NAPZA) serta penyakit lainnya.

Anda mungkin juga menyukai