Pendahuluan
Indonesia terletak di tatanan geologi yang beragam. Pertemuan antara benua kontinen
dengan benua Samudra, kerak Samudra dengan kerak Samudra dan ring of fire yang
membentang dari Sumatra sampai Sulawesi. Pertemuan antara kerak yang menyebabkan
terbentuknya magma chamber, zona subduksi dan juga pengangkatan kerak benua. Hal ini
membuat Indonesia mempunyai banyak potensi sumber daya alam. Banyaknya kejadian
geologi ini menyebabkan Indonesia mempunyai serangkaian jenis batuan yang berbeda-beda.
Setiap rangkaian genesa batuan yang berbeda-beda membawa mineral yang berbeda pula.
Beberapa mineral yang ada pada batuan inilah yang menjadi cadangan untuk sumber daya di
Indonesia. Kepulauan Indonesia ini memang terbentuk dari kenaikan lapisan bumi oleh
tumpukan berbagai pelat benua di sekitarnya. Pelat-pelat tersebut kerap bergerak, seperti
pelat Tektonik Australia yang kerap bergerak ke arah timur dengan kecepatan ±7cm
pertahun, pelat Pasific bergerak ke arah barat laut berkecepatan ±10cm pertahun, dan pelat
Eurasia yang bergerak ke tenggara dengan kecepatan ±5cm
2. Tatanan tektonik Indonesia
Indonesia merupakan pertemuan antara lempeng tektonik yaitu lempeng hindia, lempeng
pasifik, lempeng eurasia dan lempeng Filipina. Pertemuan lempeng menyebabkan tatanan
geologi yang beragamDiantaranya ialahbanyaknya gunung api di sepanjang pantai selatan
Indonesia mulai dari aceh hingga ke Nusatenggara dan ke selatan. Selain itu juga banyak
terjadi gempa di daerah indonsia khususnyadi daerah selatan pula. Hal ini di karenakan hasil
subduksi dari lempeng hindia yang menekan lempeng eurasian.
a) Subduksi
Subduksi diakibatkan oleh pertemuan antara lempeng samudra dengan lempeng
benua. Lempeng benua yang mempunyai massa jenis lebih besar akan menunjam ke
dalam. Penunjaman lempeng berujung pada kegiatan partial melting yang terjadi pada
batuan yang ada. Partial melting terjadi karena batuan mengalami penurunan titik lebur
Gambar 2.1
dikarenakan tercampur oleh zat-zat lain dan mengalami tekanan yang tinggi. Di
bagian barat Indonesia, lempeng samudera Indo-Australia menunjam di bawah lempeng
benua Eurasia. Di bagian timur Indonesia, lempeng samudera Pasifik menunjam di
bawah lempeng benua Eurasia. Subduksi ini mengakibatkan rantai gunung berapi
memanjang dari Sumatera,Jawa, Nusa Tenggara, kemudian berbelok ke utara ke
Maluku dan berlanjut ke Sulawesi
b) Orogenesa
Orogenesa yang ada di Indonesia terletak di Pulau Sulawesi. Orogenesa di Pulau
Sulawesi terjadi di masa Oligocene saat terjadi kolisi dengan lempeng Asia dengan
Blok India Australia yang disebut sebagai Kolonodale Block. Lempeng samudra yang
terangkat ini mempunyai jenis batuan ultrabasa yang terdiri dari batu peridotit, gabbro
dan olivinie. Salah satu daerah yang mengalami orogenesa ada di Papua, hasil dari
orogenesa yang terjadi di papua adalah pegunungan yang terbentang dari Papua sampai
Papua Nugini.
Gambar 2.2
1. Ofiolit
Ofiolit merupakan kompleks batuan dengan berbagai karakteristik dari
layer ultramafik, dengan ketebalan dari beberapa ratus meter sampai beberapa
kilometer bersusun atau berlapis dengan batuan gabro dan batuan dolerite, dan
pada bagian atanya tersusun oleh pillow lava dan breksi, sering berasosiasi
dengan batuan sedimen pelagic (Ringwood, 1975). Sedangkan menurut
Hutchison (1983), ofiolit merupakan kumpulan khusus dari batuan mafik-
ultramafik dengan batuan beku sedikit kaya asam sodium dan khas berasosiasi
dengan batuan sediment laut dalam. Jenis jenis batuan ofiolit ada peridotit,
dunit, serpentinit. Mineral yang biasa terdapat pada batuan ofiolit adalah
olivine, piroksen, garnet, ilmenit dan serpentin.
c) Busur magmatik
Busur magmatik di Indonesia terbentang dari Pulau Sumatra sampai ke Pulau
Sulawesi. Busur magmatik terbentuk karena peristiwa subduksi. Subduksi akan
menyebabkan partial melting di batuan dan membuat struktur antiklin. Struktur
antiklin akan mempunyai bidang lemah di sumbunya. Bidang lemah ini nantinya akan
mengalami rekahan yang menyebabkan magma yang terbentuk dari partial melting ini
ke permukaan dan membentuk gunung berapi.
Gambar 2.3 Busur Magmatik
2. Busur Sumatera-Meratus
Busur ini adalah busur kontinen yang memanjang pada ujung bagian selatan
Paparan Sunda dari utara Sumatera melewati ujung timur Jawa Barat menerus ke arah
timur Kalimantan. Paparan Sunda bersifat kontinen masif dengan batuan dasar
berumur Paleosen atau lebih tua menerus ke arah utara melalui Semenanjung
Malaysia ke arah Thailand, Myanmar, dan Indocina. Penunjaman ke arah utara
menyebabkan pembentukan busur magmatik pada Awal Kapur sampai Akhir Kapur
yang melampar melewati Pulau Sumatera dan Laut Jawa) terobosan-terobosan
berasosiasi dengan kelompok batuan volkanik Manunggal di Pegunungan Ulai,
Batolit Manunggal dan Batolit Sikuleh.
3. Busur Halmahera
Busur Halmahera melampar dari Pulau Bacan di bagian Selatan menerus ke
arah bagian utara lengan Pulau Halmahera menerus ke bagian barat Pulau Morotai.
Batuan dasar tersingkap di bagian selatan dari Busur Halmahera di Pulau Bacan
terdiri dari sekis, dengan batuan basaltik dan andesitik berumur Paleogen terdapat di
bagian utara Busur andesitik di Halmahera terdiri atas batuan terobosan dan batuan
gunungapi Neogen yang setempat-setempat tertutup oleh endapan hunungapi Kuarter.
Batuan Eruptif Neogen terbentuk pada Akhir Miosen atau Pliosen
4. Busur Sunda-Banda
Busur ini merupakan busur paling panjang di Indonesia, melampar dari utara
Pulau Sumatera melewati Pulau Jawa ke arah timur dan berakhir di Pulau Banda.
Segmen barat terdiri atas Sumatera, Jawa Barat dan sebagian Jawa Tengah, dan
terbentuk pada tepian selatan Paparan Sunda, bagian timur dari Jawa Tengah
ditafsirkan sebagai busur kepulauan terbentuk pada kontinen yang tipis atau kerak
intermedier.
5. Busur Aceh
Busur ini berbatasan dengan bagian utara Pulau Sumatera. Penunjaman di
lepas pantai bagian utara Pulau Sumatera dimana pada daerah ini ndapan gunungapi
muda berhubungan dengan yang terdapat di Penunjaman tersebut kemungkinan juga
aktif pada awal Miosen Tengan, diduga bahwa penunjaman ke arah selatan dari
Cekungan Mergui yang bersifat oseanik menunjam di bawah batuan dasar bagian
utara Sumatera dari Paparan Sunda.