TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengetahuan
Pengetahuan adalah hasil ‘tahu’, dan ini terjadi setelah orang melakukan
dan penelitian ternyata perilaku yang didasarkan oleh pengetahuan akan lebih
langgeng dari pada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan. Penelitian
(berperilaku baru), dalam diri orang terjadi proses yang berurutan, yakni:
stimulus tersebut bagi dirinya. Hal ini berarti sikap responden sudah
10
11
Apabila penerimaan perilaku baru atau adopsi perilaku melalui proses seperti
ini, di amana didasari oleh pengetahuan , kesadaran dan sikap yang positif
apabila perilaku itu tidak didasari oleh penhetahuan dan kesadaran akan tidak
berlangsung lama.
yakni:
1. Tahu (Know)
bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab
itu, ‘tahu’ ini merupakan tingkat pengetahua paling rendah. Kata kerja
untuk mengukur bahwa oarang tahu tentang apa yang dipelajari antara
sebagainya.
2. Memahami (Comprehension)
materi tersebut secara benar. Orang yang telah paham terhadap objek
dipelajari.
3. Aplikasi (Aplication)
4. Analisis (Analysis)
struktur organisasi tersebut, dan masih ada kaitannya satu sama lain.
5. Sintesis (Synthesis)
baru. Dengan kata lain sintesis itu suatu kemampuan untuk menyusun
6. Evaluasi (Evaluation)
suatu aktivitas dari manusia itu sendiri. Oleh sebab itu, perilaku manusia itu
perilaku adalah apa yang dikerjakan oleh organisme tersebut baik dapat
2.3 Lingkungan
mungkin karena norma atau nilai yang dimiliki berbeda dengan nilai
individualis.
wilayah kerjanya.
2.4.1 Pengertian
mulut. Salah satu indikator kesehatan gigi dan mulut adalah tingkat
kebersihan gigi dan mulut. Hal tersebut dapat dilihat secara klinis dari
debris, kalkulus dan plak gigi. plak merupakan lapisan lunak yang
membersihkan gigi dan gusi untuk mencegah penyakit gigi dan mulut
(Wati, 2014).
lapisan tipis yang terdiri dari bakteri jenis coccus dan suasana
2) Komposisi plak
sedikit.
yaitu:
plak yang cukup efektif adalah menyikat gigi satu kali sehari.
dapat dihilangkan.
periodontal.
2.5.1 Pengertian
sikat kecil dengan pegangan. Sikat gigi diperkirakan sudah ada sejak
sejarah ini, sikat gigi dinyatakan sebagai salah satu alat paling tua
digunakan secara luas untuk membersihkan gigi dan mulut. Sikat gigi
ada yang manual maupun yang elektrik dengan berbagai ukuran dan
(Sanjaya, 2013).
22
beberapa bulu sikat. Oleh karena itu pilih sikat gigi yang panjang
bulunya sama.
dengan efektif tanpa merusak jaringan. Yang paling tepat sikat gigi
4. Gagang sikat harus cukup lebar dan tebal agar dapat dipegang kuat
bulu sikat dibagi menjadi bulu sikat gigi lembut (sof), bulu sikat gigi
sedang (mediu), dan bulu sikat gigi keras (hard). Derajat kekuatan
bulu sikat ditentukan oleh diameter dan panjang bulu sikat, semakin
tebal dan pendek bulu sikat maka derajat kekuatan bulu sikat akan
sebaliknya semakin tipis dan semakin panjang bulu sikat maka derajat
kekuatan bulu sikat akan semakin menurun, atau dengan kata lain
umumnya bulu sikat gigi lembut (soft) diameternya berkisar pada 0,07
inchi (0,2 mm) sedangkan pada bulu sikat gigi sedang (medium)
diameternya berkisar pada 0,012 inchi (0,3 mm) dan pada bulu sikat
gigi keras (hard) diameternya berkisar pada 0,014 inchi (0,4 mm).
gingiva serta daerah lekukan pada gigi. kelebihan lain dari bulu sikat
gusi), tetapi bulu sikat gigi lembut (soft) kurang maksimal dalam
Bulu sikat gigi keras (hard) memiliki efektifitas yang tinggi dalam
Salah satu ciri sikat gigi yang baik yaitu mempunyai bulu sikat
yang halus dan ujung bulu sikat membulat. Bulu halus pada gigi tidak
akan merusak email dan gusi juga tidak akan terluka. Sikat gigi yang
susunannya. Bulu sikat gigi yang rusak tidak layak lagi dipakai karena
(Sanjaya, 2013).
mengalir, dari kran air. Gosoklah dengan jari pada bagian yang
suasana lembab.
1. Scrub
Ujung bulu sikat diletakkan pada area batas gusi dan gigi,
2. Roll
Bulu sikat diletakkan pada area batas gusi dan gigi dengan posisi
3. Bass
Meletakkan bulu sikat pada area batas gusi dan gigi sambil
4. Stillman
gusi sambil membentuk sudut 450 dengan sumbu tegak gigi seperti
5. Fines
6. Charters
daerah leher gigi. Tekan pada daerah leher gigi dan sela-sela gigi
memakai alat ortodontik cekat atau kawat gigi dan pada pasien
Sikat gigi sebaiknya diganti saat kondisi bulu sikat mulai mekar
atau menyebar. Kondisi bulu sikat seperti ini tidak dapat menyikat
gigi dengan efektif. Sikat gigi dganti setelah tiga bulan pemakaian .
tetapi jika dalam waktu satu minggu sudah terlihat tidak layak pakai,
tetapi seberapa sering menyikat gigi setiap harinya. Hal pokok yang
sikat gigi pada posisi 450 hingga posisi bulu sikat berada di
2. Setelah itu, sikatlah gigi mulai dari permukaan luar gigi dan
mundur.
(Margareta, 2012).
dan pesantren. Kata pondok (kamar, gubuk, rumah kecil) yang dipakai dalam
kemungkinan bahwa kata pondok berasal dari bahasa arab “funduk” yang
berarti ruang tempat tidur, wisma atau hotel sederhana. Pada umumnya
yang jauh dari tempat asalnya. Sedangkan kata pesantren berasal dari kata
dasar “santri” yang dibubuhi awalan “pe” dan akhiran “an” yang berarti
tempat tinggal para santri. Menurut beberapa ahli, sebagaimana yang dikutip
oleh Zamakhsyari antara lain: Jhons, menyatakan bahwa kata santri berasal
dari bahasa Tamil yang berarti menguji. Sedangkan CC. Berg berpendapat
bahwa istilah ini beasal dari istilah shantri yang dalam bahasa India berarti
orang yang tau buku-buku suci agama Hindu. Kata shantri berasal dari kata
pengetahuan agama. Ada sisi kesamaan (secara bahasa) antara pesantren yang
ada dalam sejarah Hindu dengan pesantren yang lahir belakangan. Antara
yakni a) cara tradisional atau non ilmiah, yakni tanpa melalui penelitian
ilmiah, dan b) cara medern atau cara ilmiah, yakni melalui proses penelitian.
metode penemuan secara sistematik dan logis adalah dengan cara non
coba-coba atau dengan kata yang lebih dikenal “trial and error”.
b. Secara Kebetulan
para orang tua zaman dahulu agar anaknya mau menuruti nasihat
dicubit.
daru Tuhan melalui para Nabi. Kebenaran ini harus diterima dan
kebenaran ini diterima oleh para Nabi adalah sebagai wahyu dan
i. Induksi
gejala.
j. Deduksi
dewasaini lebih sistematis, logis dan ilmiah. Cara ini disebut metode
atau unsur-unsur yang pasti ada pada suatu gejala. Selanjutnya hal
33