PENDAHULUAN:
Materi pada perkuliahan ke lima ini diarahkan mahasiswa mampu
menjelaskan dan mengaplikasikan secara kritis dan objektif menganalisis tentang
badan usaha bisnis seperti Firma (Fa), Persekutuan komanditer (CV), Perseroan
Terbatas (PT), dan membahas tentang perizinan bisnis, akta pendirian dan nama
perusahaan, Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP), Perizinan Lembaga
Pembiayaan, Perizinan Bidang Industri, Perizinan menurut Undang-undang
Gangguan (UUG/HO) dengan baik.
Legalitas/Perizinan Bisnis
TUJUAN PEMBELAJARAN:
Secara umum, materi ini akan memberikan bekal kemampuan bagi
Mahasiswa mampu menjelaskan dan mengaplikasikan secara kritis dan objektif
tentang pentingnya dapat memahami tentang badan usaha bisnis : Firma (Fa),
Persekutuan komanditer (CV), Perseroan Terbatas (PT)Dan dapat memahami
tentang perizinan bisnis, akta pendirian dan nama perusahaan, Surat Izin Usaha
Perdagangan (SIUP), Perizinan Lembaga Pembiayaan, Perizinan Bidang Industri,
Perizinan menurut Undang-undang Gangguan (UUG/HO)
PENYAJIAN:
1. Pengertian Firma
Sistem Tanggung Jawab Para Partner dalam Firma : Setiap tindakan yang
dilakukan untuk dan atas nama firma, maka yang bertanggung jawab secara hukum
adalah para pesero itu secara renteng untuk seluruh hutang (jointly and severally)
dari firma tersebut, tanpa melihat siapakah diantara pesero tersebut yang secara rill
melakukan tindakan tersebut.
7. Berakhirnya Fa
1. Pengertian CV
Suatu bentuk badan usaha yang didirikan oleh 2 (dua) orang atau lebih,
dimana 1 (satu) orang atau lebih dari pendirinya adalah pesero aktif yakni yang aktif
menjalankan perusahaan dan akan bertanggung jawab penuh atas kekayaan
pribadinya, sementara 1 (satu) orang lain atau lebih merupakan persero pasif
(persero komanditer), dimana dia hanya bertanggung jawab sebatas modal yang
disetorkan saja. Dari pengertian CV di atas, terlihat bahwa bentuk usaha komanditer
tersebut merupakan bentuk kombinasi antara perseroan terbatas dengan
perusahaan firma karena suatu CV memiliki karakteristik perseroan terbatas (PT)
dan firma sekaligus.
Pengertian CV menurut Pasal 19, 20, 21 KUHD : Adalah : - Suatu bentuk
perseroan yang menyelenggarakan perusahaan, didirikan oleh satu orang atau lebih
yang dapat mengikatkan CV dengan pihak ketiga dan bertanggungjawab secara
tanggung menanggung sampai kekayaan pribadi, (Pesero Aktif/Pesero
Komplementer) dengan - Satu orang atau lebih yang turut memasukkan modal dan
bertanggungjawab terbatas sampai jumlah modal yang dimasukkan serta tidak boleh
melakukan kepengurusan, memberikan nama dan bekerja pada perseroan (Pesero
Pasif/Pesero Komanditer).
2. Bentuk-bentuk CV
Pesero Komanditer hanyalah mungkin memasukan uang dan barang tidak mungkin
memberi pemasukan berupa tenaga kerja/jasa. Karena pesero ini dilarang
melakukan kepengurusan.
6. Berakhirnya CV
C. Perseroan Terbatas ( PT )
a. Tahap Pembuatan Akta Pendirian oleh Notaris Merupakan tahap awal dalam
proses pendirian suatu perseroan. Akta notaris diperlukan untuk merumuskan
akta pendirian perseroan yang di dalamnya terdapat anggaran dasar
perseroan tersebut. Pada saat proses pendirian di depan notaris, modal harus
sudah ditempatkan minimal 25 % dari modal perseroan dan sudah harus
disetor penuh. Di samping itu, nama perseroan terbatas yang definitif sudah
harus ada, yang berarti sebelumnya nama perseroan terbatas tersebut sudah
harus di-reserve terlebih dahulu dari Departemen Kehakiman. Tahap ini
pihak pendiri sudah mulai berbisnis dengan mengatasnamakan perusahaan.
Karena badan hukumnya belum terbentuk yang bertanggung jawab terhadap
pihak ketiga adalah pribadi para pendiri.
b. Tahap Pengesahan Akta pendirian perseroan terbatas yang dibuat notaris
tersebut harus diajukan kepada Menteri Kehakiman untuk mendapatkan
pengesahan. Sejak disahkannya anggaran dasar tersebut, maka perusahaan
telah mendapat status badan hukum.
c. Tahap Pendaftaran dalam Daftar Perusahaan Setelah anggaran dasar
perusahaan disahkan oleh yang berwenang, maka perusahaan tersebut mesti
didaftarkan dalam daftar perusahaan.
d. Tahap Pengumuman dalam Berita Negara
Merupakan tahap terakhir dalam proses pendirian perseroan terbatas. Hal ini
dilakukan untuk memenuhi unsur keterbukaan kepada masyarakat bahwa suatu
perseroan terbatas dengan nama tetentu serta maksud dan tujuan tertentu sudah
didirikan.
Ditempatkan minimal sebesar 25% dari modal dasar (menurut hukum modal
dasar keseluruhan adalah minimal : Rp. 50.000.000.
1) Saham biasa;
a) Khusus;
b) Bersyarat;
c) Terbatas;
a) Ditarik kembali;
b. Direksi
c. Komisaris Adalah
- Permohonan satu atau lebih pemegang saham mewakili min 1/10 bagian dari
jumlah seluruh saham.
- Permohonan kreditur
Kekayaan perseroan tidak cukup melunasi utang setelah pernyataan pailit dicabut.
- Permohonan pihak yang berkepentingan adanya cacat hukum dalam akta
pendirian.
KESIMPULAN:
Badan usaha merupakan salah satu sarana untuk dunia perdagangan dan
disesuaikan dengan kebutuhan dari pada kegiatan usaha tersebut,badan usaha
adayang merupakan badan usaha yang harus memiliki akta dalam pendiriannya dan
ada pula yang cukup secara lisab saja sesuai dengan kesepakatan para pihak.
Burton Simatupang Richard, Aspek Hukum Dalam Bisnis, Rineka Cipta, Jakarta
1996
Depdikas, Kamus Besar Bahasa Indonesia, PT. Balan Pustaka, Jakarta, 1994.
Fuadi Munir, Pengantar Hukum Bisnis Menata Bisnis Modern Di Era Global,
Citra Adytya Bakti, Bandung 2002.