Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN SENTRALISASI OBAT

A. Pelaksanaan Sentralisasi Obat


Hari/Tanggal : Sabtu 06 April 2019
Pukul : 13:00
Topik : pemberian obat kepada pasien
Tempat : ruang Tulip IIC Jantung

B. Metode
1. Diskusi
2. Tanya jawab

C. Media
1. Status klien
2. Buku daftar obat
3. Lemari / kotak sentralisasi obat, tempat obat dan baki
4. Alat tulis
5. Sarana dan prasarana perawatan

D. Pengeoganisasian

Kepala Ruang : Rachma Dwi Astuti,S.kep

Perawat Primer (pagi) : Lita Wulandari,S.kep

Perawat Associated (Pagi) : Kamariah,S.kep

Perawat Associated (siang ) : Gerry,S.kep

Perawat Associated (siang ) : Azhari,S.kep

Perawat Associated (malam) : Muhammad Ferly Aditya,S.kep

Perawat Associated (malam) : Selly Resty Pratama,S.kep

Perawat Associated (Lepas) : Erwin Setiawan,S.kep


E. Uraian Kegiatan
1. Prolog
Pada hari jumat tanggal 06 April 2019 Katim mengucapkan salam dan
melaporkan kegiatan sentralisasi obat kepada Karu. Karu menanyakan
persiapan sentralisasi obat oral dan injeksi. Katim menyebutkan hal-hal
yang sudah disiapkan. Karu memeriksa kelengkapan administrasi
sentralisasi obat.
2. Pelaksanaan
Katim menerima obat dari depo farmasi. Katim melakukan pencatatan pada
format penerimaan obat oral dan injeksi yang meleputi : identitas klien,
nama obat, dosis dan cara pemberiannya, jumlah obat yang diterima dari
farmasi, jam dan nama penerimaan obat. Katim dan anggota tim
menyiapkan kartu serah terima obat oral. Katim memberikan penjelasan
kepada klien dan keluarga mengenai nama obat yang akan diberikan,
manfaat, dosis, dan cara pemberian. Katim dan anggota tim memberikan
obat kepada klien sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan. Anggota
tim menandai format dokumentasi pemberian obat oral maupun injeksi pada
buku obat klien.
3. Epilog
Kembali ners station. Karu mengecek kembali kelengkapan
pendokumentasian sentralisasi obat

F. Evaluasi
1. Struktur ( input )
Sentralisasi obat di ruang tulip II C (jantung) ini telah dilakukan oleh bagian
farmasi. Hal ini dapat dibuktikan oleh adanya khusus kotak-kotak obat,
buku/dokumentasi pemberian obat oral dan injeksi. Tugas perawat disini
memberikan obat yang telah disiapkan oleh bagian farmasi ruangan
kemasing – masing pasien dan mendokuntasikannya.
Ruang Tulip IIC (jantung) BLUD Ulin Banjarmasin, menyiapkan obat-obatan
pasien didalam sebuah lemari obat yang sudah ada kotak-kotak obatnya.
Lemari obat berada didalam tempat perawat. Tidak ada ruangan khusus
untuk menyimpan obat-obatan pasien. Diruangan di siapkan lemari obat
yang berisi kotak-kotak obat dengan no bed pasien.Untuk obat-obat di
siapkan sesuai jam pemberiannya oleh perawat yang bertugas.
Alur pengelolaan obat di Ruang Tulip IIC (jantung) BLUD RS Ulin
Banjarmasin dapat di jelaskan dengan alur dibawahini:

Obat injeksi,
oral,ddl

Skrining
Farmasi Stock
Resep obat kelengkapan pasien
ruangan obat
dari dokter berkas oleh
farmasi

Perawat

2.
Obat dengan reaksi khusus
3. (obat tidak ditangung BPJS /
Pasien
4. Obat Mahal/ perlu syarat
khusus

Obat sirup

Pengen dali
mutu ACC

Gambar alur sentralisasi obat pembayaran dengan BPJS


2. Proses
Proses sentralisasi obat dipimpin oleh kepala ruang dan dilaksanakan oleh
seluruh perawat yang bertugas pada sift tersebut. Sentralisasi obat
dilakukan dari obat diantrakan oleh depo farmasi sampai obat diberikan
kepada klien mendapatkan obat bersangkutan.

3. Hasil
Sentralisasi obat dapat dilaksanakan. Obat dapat diberikan secara tepat dan
benar keklien. Perawat mudah mengontrol pemberian obat.
Pendokumentasian obat dapat diberikan dengan benar.

G. Petunjuk Teknis Pengisian Format Surat Persetujuan Sentralisasi Obat


1. Nama, Umur, jenis kelamin, alamat dapat diisi dengan nama pasien
sendiri, anak, istri suami, orang tua, dan lain-lain.
2. Nama klien, umur, jenis kelamin, alamat, no registrasi diisi sesuai data
klien yang bersangkutan
3. Ruangan diisi sesuai tempat pasien dirawat
4. Pengisian tanggal sesuai dengan tanggal pelaksanaan informed consent
(yaitu diawal klien MRS)
5. Format ditandatangani oleh perawat yang menjelaskan dank lien yang
menyetujui dilakukan tindakan sentralisasi obat, disertai para saksi-
saksi.
H. Petunjuk Teknis pengisian Format Pemberian Obat
1. Pengisian nama pasien, no register, umur, ruangan, bed.
2. Kolom nama obat diisi sesuai dengan obat yang diberikan sesuai dosis
dan cara pemberian
3. Kolom tanggal diisi tanggal pemberian obat secara horizontal
4. Kolom terima diisi jumlah obat yang diterima dari depo farmasi
5. Kolom penerima diisi nama perawat yang menerima kemudian paraf
6. Kolom pemberian obat diisi sesuai jam berapa obat diberikan beserta
nama perawat dan paraf
7. Kolom sisa diisi oleh perawat shift malam yaitu jumlah obat yang masih
ada setelah pemberian beserta nama perawat.

I. Petunjuk teknis pengisian tanda bukti serah terima obat (untuk farmasi)
1. Kolom tanggal penerimaan obat diisi sesuai dengan tanggal serah terima
obat
2. Pengisian nama pasien, umur, no.register ruangan
3. Kolom nama obat, dosis dan jumlah (sediaan) diisi sesuai dengan nama
obat, frekuensi pemberiandan jumlah yang diterima
4. Kolom TT dan nama terang yang menyerahkan diisi oleh petugas
farmasi
5. Kolom TT dan nama terang yang menerima diisi oleh perawat yang
menerima

J. Petunjuk Teknis (Juknis) Sentralisasi Obat


1. Perawat menjelaskan tujuan dan manfaat dari sentralisasi obat (diawal
MRS)
2. Pasien/Keluarga mengisi format persetujuan sentralisasi obat (diawal
MRS)
3. Perawat menerima obat dari farmasi dengan model ODD (One Day
Dose)
4. Perawat menyimpan obat yang telah diterima dan disimpan dikotak obat
5. Perawat meletakkan obat ditempat obat saat memberikan obat pada
pasien sesuai dengan jadwal pemberian obat yang telah ditentukan
LEMBAR PERSETUJUAN
DILAKUKAN SENTRALISASI OBAT

Yang bertanda tangan dibawah ini :


Nama : L/P*)
Umur :
Alamat :

Adalah suami/ istri/ anak/ orang tua/ saudara *) dari pasien :


Nama :
Umur :
Alamat :
Ruang :
No. Reg :
Menyatakan setuju/tidak setuju *) untuk dilakukan sentralisasi obat, setelah
mendapat penjelasan tentang sentralisasi obat yaitu pengaturan pemakaian
obat yang diatur atau dikoordinir oleh perawat sesuai dengan ketentuan dosis
yang diberikan dokter.
Sentralisasi obat ini dilakukan dengan prosedur sebagai berikut :
1. Pasien/ keluarga mengisi surat persetujuan untuk kerja sama dalam
pengelolaan sentralisasi obat
2. Setiap ada resep dari dokter diserahkan dahulu kepetugas farmasi untuk
dilakukan pengadaan obat
3. Obat dari depo farmasi diserahkan kepada perawat berdasarkan dosis
perharinya
4. Nama obat, dosis, jumlah yang diterima akan dicatat dalam buku serah
terima dan ditandatangani oleh petugas farmasi da perawat yang menerima
5. Obat akan disimpan di kantor perawat
6. Setiap hari perawat membagi obat sesuai dosis dan aturan minum dan
diberikan kepada paien
7. Bila pasien pulang dan obat masih ada atau belum habis sisa obat akan
diberikan pada pasien/ keluarga.

Banjarmasin,………….2019

Demikian persetujuan ini dibuat dengan sebenar-benarnya untuk


digunakan sebagaimana mestinya.

Katim yang membuat persetujuan

Saksi-saksi ………………………………..
1. ……………………..
2. ……………………..
SURAT SEARAH TERIMA OBAT
DI RUANG ALAMANDA

Nama :…………………. Kamar/Kelas :………………………


Umur :………………….. Ruangan :………………………
Dokter:………………….. No.Reg :………………………

No Nama Obat Jumlah Keterangan

Banjarmasin,…………………

Petugas yang menerima Yang menyerahkan

……………………………… …………………………..
LEMBAR SERAH TERIMA OBAT
DIRUANG ALAMANDA

Nama :…………………… Bed :…………………………


Umur :…………………… Ruangan :………………………
Dokter:………………….. No. reg :………………………..
Tanggal Nama obat Jumlah Jam TTD/nama TTD/nama Keterangan
pemberian terang terang
(Perawat) (Keluarga)

Anda mungkin juga menyukai