Anda di halaman 1dari 19

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada saat ini endapan bahan galian yang ditemukan di alam sudah jarang
yang mempunyai mutu atau kadar mineral berharga yang tinggi dan siap untuk
dilebur atau dimanfaatkan. Pengolahan bahan galian adalah suatu proses
pemisahan mineral-mineral berharga dari mineral-mineral pengganggu yang tidak
diinginkan sehingga didapat suatu kosentrat dengan tidak merubah sifat kimia dan
hanya merubah sebagian sifat fisik dari mineral tersebut/mineral yang diolah.
Oleh sebab itu bahan galian tersebut perlu menjalani pengolahan bahan galian
(PBG).

Agar mutu atau kadarnya dapat ditingkatkan sampai memenuhi kriteria


pemasaran atau peleburan.Pengolahan bahan galian (mineral beneficiation/mineral
processing/mineral dressing) adalah suatu proses pengolahan dengan
memanfaatkan perbedaan-perbedaan sifat fisik bahan galian untuk memperoleh
produkta bahan galian yang bersangkutan.

Pengolahan Bahan Galian merupakan metode yang dilakukan untuk


meningkatkan mutu dan kualitasbahan galian. Karna umumnya material bahan
berharga pada saat proses penambangan masih belumbisa digunakan secara
langsung karna masih bercampur dengan impurutis atau zat pengotor
(Tailing)yang umumnya berasal dari material koalisinya. Setelah proses
pengolahan awal, bahan galian utamabiasanya didapatkan dalam bentuk
konsentrat bahan galianDari segi ekonomis pengolahan ini bertujuan untuk :1.
Memudahkan dalam pengolahan lebih lanjutUmumnya, setelah ditambang, bahan
galian tidak dapat langsung digunakan.

Namun kembali digunakansebagai bahan baku dari industri lain dengan


diadakannya pengolahan awal. Maka hal ini akanmemudahkan konsumen untuk
langsung menggunakan bahan galian tersebut tanpa harusmengeluarkan cost
untuk pengolahan awal, sehingga konsumen akan dapat membeli bahan

1
galiandengan harga yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan sebelum
pengolahan awal.2. Memaksimalkan jumlah daya angkutDengan dipisahkannya
antara tailing dengan konsentrat, maka pada saat proses pemindahan bahangalian,
kita tidak perlu memindahkan zat pengotornya, sehingga jumlah bahan galian
yang dapat kitapindahkan menjadi maksimal dan hal ini akan mempengaruhi pada
cost transportasi pemindahan bahangalian (Hauling) yang semakin rendah.

1.2 Maksud

Adapun maksud dan tujuan dari pelaksanaan praktikum pengolahan bahan galian
adalah:

1. Mempelajarai cara mencari nilai recovery, umpan, konsentrat, dan tailing


dalam suatu formula .
2. Mengetahui nilai kadar dan berat suatu umpan, konsentrat, dan tailing
3. Memahami tahapan-tahapan pengolahan bahan galian

1.3 Tujuan

Adapun tujuan dari pelaksanaan pratikum pengolahan bahan galian adalah:

1. Mengetahui dan menggunakan Jaw Crusher


2. Mengetahui dan menggunakan Double Roll Crusher

I.4 Manfaat

Dalam kegiatan praktikum ini dapat memberikan manfaat, yaitu para


praktikan memahami dan mengerti dalam cara menggunakan alat-alat pengolahan
bahan galian, seperti Jaw Crusher dan Double Roll Crusher yang mana akan
berguna pada saat memasuki dalam dunia kerja dipertambangan pada bidang
pengolahan.

2
BAB II

LANDASAN TEORI

II.1 DEFINSI PENGOLAHAN BAHAN GALIAN

Pengolahan bahan galian adalah suatu proses pemisahan mineral-


mineral berharga dari mineral-mineral pengganggu yang tidak diinginkan
sehingga didapat suatu kosentrat dengan tidak merubah sifat kimia dan hanya
merubah sebagian sifat fisik dari mineral tersebut/mineral yang diolah.Pada saat
ini umumnya endapan bahan galian yang ditemukan di alam sudah jarang yang
mempunyai mutu atau kadar mineral berharga yang tinggi dan siap untuk dilebur
atau dimanfaatkan. Oleh sebab itu bahan galian tersebut perlu menjalani
pengolahan bahan galian (PBG) agar mutu atau kadarnya dapat ditingkatkan
sampai memenuhi kriteria pemasaran atau peleburan. Keuntungan yang bisa
diperoleh dari proses PBG tersebut antara lain adalah :

a. Mengurangi ongkos angkut.


b. Mengurangi ongkos peleburan.
c. Mengurangi kehilangan (losses) logam berharga pada saat peleburan.
d. Proses pemisahan (pengolahan) secara fisik jauh lebih sederhana dan
menguntungkan daripada proses pemisahan secara kimia.

II.2 Tahapan – Tahapan Pengolahan Bahan Galian

Dalam pengolahan bahan galian dilakukan dalam tiga tahapan utama yaitu
Preparasi (merupakan proses persiapan sebelum dilakukan proses konsentrasi),
Konsentrasi (merupakan suatu proses pemisahan antara mineral berharga dengan
mineral tak berharga sehingga didapatkan kadar yang lebih tinggi dan
menguntungkan) dan Dewatering (merupakan proses pemishan antara cairan
dengan padatan).

3
Skema Tahapan – Tahapan Pengolahan Bahan Galian

4
A. Preparasi
Merupakan proses persiapan sebelum dilakukan proses konsentrasi.
Preparasi dilakukan melaui beberapa tahap, yaitu:
a) Kominusi
Kominusi adalah proses mereduksi ukuran butir atau proses meliberasi
bijih. Kominusi terbagi dalam tiga tahap yaitu:
1. Primary Crushing
Merupakan tahap pengancuran yang pertama, untuk material yang berukuran
besar ± 84 x 60 inchi dan produknya berukuran 4 inchi. Alat-alat yang digunakan
dalam primary chrushing adalah Jaw crusher dan Gyratory crusher.
2. Secondary Crushing
Merupakan tahap lanjutan dari primary crushing dimana ukran umpan lebih
kecil dari 6 inchi dan produknya berukuran 0,5 inchi. Alat-alat yang digunakan
adalah Jaw crusher (kecil), Gyratiry crusher (kecil), dan Cone crusher
3. Fine Crushing (Grinding Mill)
Milling merupakan lanjutan dari proses primary crushing dan secondary
crushing. Proses penghancuran pada milling menggunkan shearing stress. Milling
dklasifikasikan menjadi beberapa macam berdasarkan bentuk cell dan grinding
media.

b) Sizing
Merupakan pengelompokan mineral, dapat dilakukan dengan beberapa
cara,yaitu:

1. Screening adalah proses pengelompokan material berdasarkan ukuran


lubang ayakan sehingga ukurannya seragam. Bahan yang ditahan oleh
ayakan disebut oversize, yang melewati (lolos) disebut undersize. Tujuan
dilakukan screening adalah:

- Mempertinggi kapasitas unit operasi lainnya


- Mencegah terjadinya over crushing atau over grinding
- Memenuhi permintaan pasar
- Menyempurnakan langkah dalam “concentration process”

5
c) Classifying
Kecepatan pengendapan tergantung pada ukuran, bentuk dan berat jenis
partikel. dalam classifying ini partikel kasar, berat dan berbentuk bulat akan
mengendap lebih cepat daripada partikel yang ringan dan berbentuk tidak teratur.
Berdasarkan media pemisahnya, classifying terdiri atas:

1. Sorting classifier menggunakan cairan kenta, pada sorting classifier,


kondisi pengendapannya adalah “hindered setting” yaitu pengendapan
yang mengalami hambatan meskipun dalam media yang kental.

2. Sizing classifier menggunkan cairan encer, dalam sizing classifier


diperlukan penambahan air disamping air yang telah ada dalam suspensi.
Sizing classifier ini menggunakan kondisi free settling yaitu pengendapan
dari material secara individu yang mengendap secara langsung/tanpa
hambatan dari material lain.

3. Sizing classifier menggunakan udara, pada sizing classfier karena


menggunakan udara maka classifier ini sering disebut dengan pneumatic
classifier. Kebanyakan penggunaan classifier ini adalah untuk
menghilangkan debu-debu dengan menggunakan hembusan udara yang
dilengkapi dengan alat pengumpul debu/kotoran.

B. Konsentrasi
Merupakan suatu proses pemisahan antara mineral berharga dengan
mineral tak berharga sehingga didapatkan kadar yang lebih tinggi dan
menguntungkan. Ada beberapa cara pemisahan yang mendasarkan pada sifat fisik
mineral diantaranya adalah:
a) Warna, kilap dan bentuk Kristal, konsentrsi yang dilakukan dengan
tangan biasa (hand picking/hand sorting)
b) Gravity concentration, konsentrasi yang berdasarkan pada berat jenis.
c) Sifat kemagnetan, mineral dipisahkan berdasarkan sifat kemagnetan
yang dimiliki. Alat yang biasa digunakan adalah magnetic separator.
d) Daya hantar listrik, alat yang biasa digunakan adalah high tension
separator atau electro static separator yang hasilnya berupa mineral

6
konduktor dan non konduktor. Proses ini selalu dilakukan dalam keadaan
kering.
e) Sifat permukaan mineral, permukaan mineral ada yang bersifat senang dan
tidak senang terhadap gelembung udara. Untuk mengubah mineral yang
senang terhadap air menjadi senang terhadap udara biasanya digunakan
reagent kimia seperti Collector, Modifier dan Frother.

C. Dewatering
Merupakan proses pemishan antara cairan dengan pedatan. Proses ini
dilakukan dalam beberapa tahapan yaitu:
1. Thickening, Yaitu proses pemisahan antara padatan dengan cairan
berdasarkan atas kecepatan mengendap partikel atu mineral dalam suatu
pulp
2. Filtarsi, Proses filtrasi adalah proses pemisahan padatan dari campuran
fasa cair. Pada filtrasi secara garis besar pemisahannya adalah material
ditampung dalam suatu filter maka material tersebut akan tetap berada di
atas filter sedangkan air akan lolos meninggalkan filter.
3. Drying, Adalah proses penghilangan air dari padatan dengan cara
pemanasan sehingga padatan benar-benar bebas dari cairan. Pada drying
pemisahannya dilakukan dengan cara penguapan (evaporasi).

II.3 Definisi Crusher


Crusher merupakan mesin yang dirancang untuk mengurangi besar batu ke
batu yang lebih kecil seperti kerikil atau debu batu. Crusher dapat digunakan
untuk mengurangi ukuran atau mengubah bentuk bahan tambang sehingga dapat
diolah lebih lanjut. Cruseher merupakan alat yang digunakan dalam proses
crushing, Crushing merupakan proses yang bertujuan untuk meliberasi mineral
yang diinginkan dari mineral pengotornya. Crushing biasanya dilakukan dengan
proses kering, dan dibagi menjadi tiga tahap, yaitu Prymary crushing, secondary
crushing, dan fine crushing.
Prymari crushing merupakan Merupakan peremukan tahap pertama, alat
peremuk yang biasanya digunakan pada tahap ini adalah Jaw Crusher dan

7
Gyratory Crusher. Umpan yang digunakan biasanya berasal dari hasil
penambangan dengan ukuran berkisar 1500 mm, dengan ukuran setting antara 30
mm sampai 100 mm. Ukuran terbesar dari produk peremukan tahap pertama
biasanya kurang dari 200 mm.

Secondary Cruher merupakan peremukan tahap kedua, alat peremuk yang


digunakan adalah Jaw Crusher ukuran kecil, Gyratory Crusher ukuran kecil,
Cone Crusher, Hammer Mill dan Rolls. Umpan yang digunakan berkisar 150 mm,
dengan ukuran antara 12,5 mm sampai 25,4 mm. Produk terbesar yang dihasilkan
adalah 75 m.

II.4 Jaw Crusher

Merupakan salah satu peralatan pemecah batu yang paling terkenal di


dunia, Jaw Crusher sangat ideal dan sesuai untuk penggunaan pada saat
penghancuran tahap pertama dan tahap kedua. Memiliki kekuatan anti-tekanan
dalam menghancurkan bahan paling tinggi hingga dapat mencapai 320Mpa.

Jaw crusher diperkenalkan oleh Blake dan Dodge , dan beroperasi dengan
menerapkan penghancur bertekanan. Merupakan salah satu peralatan pemecah
batu yang paling terkenal di dunia. Jaw Crusher sangat ideal dan sesuai untuk
penggunaan pada saat penghancuran tahap pertama dan tahap kedua. Memiliki
kekuatan anti-tekanan dalam menghancurkan bahan paling tinggi hingga dapat
mencapai 320 Mpa. Keuntungan stone crusher model jaw crusher ini antara lain :

1. struktur sangat sederhana sehingg perawatannya mudah


2. kapasitas yang fleksibel
3. Proteksi dari over load
4. Efisiensi tinggi dan biaya operasi yang rendah
5. Hasil akhir partikel dan rasio hancur yang baik

8
Untuk pengolahan mineral pertambangan, jaw crusher dapat digunakan
untuk pengolahan menghancurkan bauksit, bijih tembaga, bijih emas, bijih besi,
bijih timah, mangan, bijih perak, bijih seng, alunite, aragonit, arsenik, aspal, ball
clay, barit, basal, bentonit, kokas, beton, dolomit, feldspar, granit, kerikil, gipsum,
kaolin, batu kapur, marmer, kuarsa, pasir silika, dll. Sering digunakan sebagai
peralatan pengolahan primer, sehingga jaw crusher dianggap memiliki kelebihan
dalam pemeliharaan mudah dan baik untuk instalasi.

Jaw crusher dapat mencapai rasio 4-6 dan menghancurkan bentuk produk
akhir. Mereka banyak diterapkan untuk menghancurkan kekerasan tinggi,
kekerasan pertengahan dan batu lunak dan bijih seperti terak, bahan bangunan,
marmer, dll. Kekuatan resistensi tekanan di bawah 350Mpa, yang, cocok untuk
menghancurkan primer. Jaw crusher bisa digunakan dalam kimia pertambangan,
industri metalurgi, konstruksi, jalan dan bangunan kereta api,, kemahiran, dan
lain-lain.

Cara kerja jaw crusher, yaitu bekerja mengandalkan kekuatan motor .


Melalui roda motor, poros eksentrik digerakkan oleh sabuk segitiga dan slot wheel
untuk terdiri dari jaw plate, jaw plate yang bergerak dan side-lee board dapat
dihancurkan dan diberhentikan membuat jaw plate bergerak seirama. Oleh karena
itu, material dalam rongga penghancuran yang melalui pembukaan pemakaian.
Kerja alat ini adalah dengan menggerakan salah satu jepit, sementara jepit yang
lain diam. Tenaga yang dihasilkan oleh bagian yang bergerak mampu
menghasilakn tenaga untuk menghancurkan batuan yang keras. Kapasitas jaw
crusher ditentukan oleh ukuran crusher.Alat pemecah rahang ini terutama dipakai
untuk memecah bahan olahan berupa bijih-bijih atau batu-batu. Bahan olahan ini
ini dipecah diantara dua rahang besi atau baja. Konstruksinya mempunyai
sepasang rahang yang satu diam dan yang satunya bergerak maju mundur ( bolak-
balik ). Proses pemecahan bahan olahan dari pemecah rahang ini berlangsung
berkala dengan cara tekanan & potongan.

9
Bagian-bagian dari Jaw Crusher:

Gambar II.4 Bagian-bagian Jaw Crusher

Berikut ini adalah bagian-bagian dari alat Jaw Crusher


beserta keterangan dan penjelasannya:
1. Fixed Jaw Plate adalah bagian yang tidak bergerak berfungsi
untuk menahan pada saat bagian yang lain bergerak menekan
batuan.
2. Guard Sheet adalah dinding yang bergerak dan bersifat
kasar yang digunakan untuk menumbuk dan menghancurkan
bahan.
3. Kinetic jaw plate adalah bagian yang bergerak dan
fungsinya untuk memberikan tekanan pada b atuan.
4. Active jaw adalah bagian yang membuat kinetic jaw dapat
bergerak.
5. Toggle Plate adalah seperti baut pecah, digunakan
mengerakkan alat penghancur.

10
6. Adjust Seat adalah bagian yang digunakan untuk mengatur
naik turunnya dinding penghancur.
7. Adjustable wedge adalah bagian penyesuai gerakan pada saat
alat bekerja.
8. Spring adalah digunakan untuk menggerakkan toggle plate.
9. Fly wheel adalah roda yang berputar pada saat bekerja.
10. Frame adalah bagian pelindung luar atau penutup.
11. Eccentric shaft adalah poros yang berputar dan menyebabkan
alat bergerak.
12. Bearing adalah bagian yang berfungsi sebagai bantalan bagi
eccentric shaft.
13. Belt pulley wheel adalah sabuk yang meng gerakkan roda
dan di hubungkan ke motor penggerak.

II.5 Double Roll Crusher Medium

Double atau tripel stage single roll merupakan pengembangan dari ukuran
pereduksian bentuk primer dan sekunder unit single. Double roll-crusher yang
digunakan untuk crushing primer dapat mereduksi batubara run of mine di atas 1
m3 menjadi berukuran sekitar 350-100 mm, tergantung pada sifat batubara. Mesin
ini dapat digunakan sebagai secondary raw-coal crusher, middling crusher atau
produk sizing crusher. Secara luas digunakan untuk menghasilkan stok produk
dimana kelebihan serbuk halus harus dihindari. Dari umpan yang berukuran 350
mm, Double roll-crusher dapat menghancurkan batubara yang berukuran 50 dan
20 mm. kapasitas semua double roll-crusher antara 10 – 2000 t/unit dengan
konsumsi tenaga 5 – 100 KW. double roll-crusher juga diproduksi dalam 3 dan 4
roll, 2 tingkat konfigurasi. Tingkat paling atas menghasilkan penghancuran kasar
sedangkan tingkat bawah lebih halus pada unit triple roll bagian yang paling atas
terdirir dari single roll-crusher, bagian yang lebih bawah terdiri dari double roll-
unit. Pada four-roll unit, bagian atas dan bawah terdiri dari double roll unit.

11
Gambar alat double roll crusher

Cara kerja double roll crusher, yaitu double roll crusher melakukan
peremukan dengan cara menjepit benda yang hendak diremukkan diantara satu
buah roller yang dikenal dengan sebutan crushing roll. Alat ini terdiri dari 2
silinder (roller) dengan sumbu yang sejajar pada bidang horizontal yang sama
kedua roller berdekatan lalu berputar dengan arah putaran berlawanan kemudian
batubara mentah diumpan masuk akan dijepit diantara dua roller, akibat tekanan
yang kuat akhirnya batubara mentah remuk dan jatuh kedalam roller truk ke
penampungan.

Kelebihan double roll crusher:


- Tidak mudah terjadi peremukan atau perumusan secara berlebihan
- Jarang terjadi penyumbatan pada ruang peremukan
- Preparasi mudah dilakukan
Kekurangan double roll crusher adalah proses peremukan hanya
berlangsung pada sebagian kecil pada seluruh badan rolter yang besar.

12
BAB III

METODE

III.1 Alat dan Bahan


Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah:
- Batuan yang akan dihancurkan - Alat Pelindung Diri (APD)
- Jaw Crusher yakni : Safety shoes,safety
helmet,dust mask,ear plug,safety
glasses,dan gloves
- Double Roll Crusher Medium
- Blower
- Penggaris dan alat tulis

III.2 Langkah – Langkah Pratikum


Adapun langkah-langkah dalam melaksanakan kegiatan praktikum ini,
antara lain :
a) Sebelum menggunakan alat pengolahan bahan galian, pastikan praktikan sudah
memakai Alat Pelindung Diri (APD) yang telah tersedia di Lab.
b) Nyalakan Blower terlebih dahulu sebelum menggunakan alat penghancur
batuan untuk menghisap debu.
c) Siapkan batuan yang akan dihancurkan dan nyalakan alat pertama yang akan
digunakan, yaitu Jaw Crusher. Lakukan pengaturan untuk mendapatkan ukuran
yang diinginkan.
d) Apabila alat telah dinyalakan, kemudian masukkan batuan yang akan
dihancurkan dan tutup. Jaw Crusher akan menghancurkan batuan sesuai dengan
ukuran yang diinginkan, dan lihat hasilnya ditempat penampungan.
e) Kemudian hasil dari Jaw Crusher dibawa ketempat alat Double Roll Crusher.
Sebelum menyalakan alat tersebut, lakukan pengaturan untuk mendapatkan hasil
ukuran batuan sesuai dengan keinginan, misalnya 2 cm, 1 cm, 0,5 cm atau 0,1 cm.
f) Nyalakan alat tersebut dan masukkan batuan hasil dari Jaw Crusher tadi ke
Double Roll Crusher, lalu lihat hasil ditempat penampungannya atau output nya

13
BAB IV

HASIL

IV.1 Jaw Crusher

Gambar IV.1 Bongkahan kecil batuan Gambar IV.2 Fixed dan Swing Jaw

Gambar IV.3 alat Jaw Crusher Gambar V.Mouth dimasuki batuan

14
Gambar IV.3 Hasil Pengolahan 1 Gambar IV.2 Hasil Pengolahan 2

Dalam pelaksanaan praktikum ini, Jaw Crusher digunakan untuk


menghancurkan bongkahan kecil batuan dengan hasil ukuran batuan sesuai
dengan keinginan mau berapa cm/mesh dengan menggerakkan atau memutar Fly
Whell pada Jaw Crusher untuk menentukan hasil ukuran batuan yang sesuai.

Jaw Crusher yang digunakan dalam praktikum ini merupakan Jaw


Crusher yang terdiri dari dua buah jaw, yaitu Fixed Jaw (Jaw tetap) yang
berfungsi sebagai penghancur batuan dan Swing Jaw (Jaw bergerak) yang
berfungsi memberikan tumbukan untuk menghancurkan batuan tersebut.

Karena Jaw Crusher merupakan alat peremukan tahap pertama (Prymari


Crushing), maka hasil hancuran batuan dari Jaw Crusher tadi kemudian dilakukan
peremukan tahap kedua / Secondary Crushing dengan menggunakan Double Roll
Crusher tipe medium untuk memperkecilkan lagi ukuran batuan tersebut agar
menjadi lebih keci lagi.

15
IV.2 Double Roll Crusher Medium

Gambar IV.1 Lebar bukaan alat 2cm Gambar IV.2 Hasil bongkahan

Gambar IV.3 Lebar bukaan alat 1.5cm Gambar IV.4 Hasil bongkahan

Gambar IV.3 Lebar bukaan alat 1cm Gambar IV.4 Hasil bongkahan

16
Gambar IV.5 Lebar Bukaan alat 0.5 cm

Gambar IV.5 Lebar Bukaan alat 0.1 cm

Double roll crusher melakukan peremukan dengan cara menjepit benda


yang hendak diremukkan diantara satu buah roller yang dikenal dengan sebutan
crushing roll. Alat ini terdiri dari 2 silinder (roller) dengan sumbu yang sejajar
pada bidang horizontal yang sama.
Kemudian kedua roller berdekatan lalu berputar dengan arah putaran
berlawanan kemudian batubara mentah diumpan masuk akan dijepit diantara dua
roller, akibat tekanan yang kuat akhirnya batuan mentah hasil dari Jaw Crusher
remuk dan jatuh kedalam roller truk ke penampungan.
Setiap kali untuk mendapatkan ukuran sesuai dengan keinginan, harus
terlebih dahulu dilakukan pengukuran diameter antara kedua silinder (roller)
sebelum melakukan peremukan. Hasil yang didapatkan pada setiap diameter yang
berbeda akan menghasilkan ukuran batuan yang berbeda pula.

17
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

V.1 kesimpulan
Adapun kesimpulan pada pratikum ini ialah :
- Memahami tahapan-tahapan pengolahan bahan galian sehingga
para praktikan mengetahui skema – skema pengolahan baik itu
berupa batuan atau pun bahan galian lainnya
- Mengetahui nilai kadar bahan galian dari suatu kegiatan
pengolahan

V.2 Saran
Adapun saran pada pratikum kali ini ialah :
- Gunakan alat pelindung diri sebelum melakukan kegiatan
- Persiapakan diri dengan baik agar tidak terjadi Human Error
- Check alat sebelum melakukan kegiatan pratikum
- Berdoa sebelum melakukan kegiatan pratikum agar kegiatan
pratikum berjalan maksimal

18
DAFTAR PUSTAKA

http://learnmine.blogspot.co.id/2014/11/pengertian-dan-cara-kerja-jaw-
crusher.html
http://domas09.blogspot.co.id/2013/02/jaw-crusher.html
http://sodikin-mandala.blogspot.co.id/2011/03/crusher.html
http://antekshared.blogspot.co.id/2014/03/jenis-jenis-crusher-dan-cara-
kerjanya.html
http://pertambangan99afriansyah.blogspot.co.id/2012/11/crusher.html
Arief,Hidayah 1998.Pengolahan Bahan Galian,Yogyakarta :Jurusan Teknik
Tambang Fakultas Mineralogi.Universitas Pembangunan Nasional’uvn’
Slamet,Riadi 2013.Pengenalan alat Jaw Crusher,Surabaya: Jurusan Teknik Mesin
Institut Teknologi Surabaya

19

Anda mungkin juga menyukai