Anda di halaman 1dari 23

1

PEMETAAN (GPS)
LAPORAN GEOFISIKA

Nama : Aprilia candra Wardani


NIM : 161810201066
Kelompok :
Asisten :

LABORATORIUM GEOFIIKA
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS JEMBER
2019
2

DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI.……………………………………………………………………...i
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ii
DAFTAR TABEL.................................................................................................iii
BAB 1. PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .......................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ..........................................................................................2
1.3Tujuan..............................................................................................................2
1.4Manfaat......................................................................................................................2
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................ 3
BAB 3. METODE EKSPERIMEN ......................................................................... 6
3.1 Rancangan Penelitian.............................................................................................6
3.2 Jenis Sumber Data Eksperimen.............................................................................7
3.3Definisi Variabel Operasional dan Skala Pengukuran........................................7
3.3.1Variabel Eksperimen........................................................................................7
3.3.2 Skala Pengukuran................................................................................................7
3.3.3Variabel terikat..................................................................................................7
3.4 Kerangka Pemecahan Masalah.............................................................................8
3.4.1 Alat dan Bahan.................................................................................................8
3.4.2 Tata Laksana Eksperimen...............................................................................9
3.4.3 Langkah Kerja...................................................................................................10
3.4.4 Metode Analisis Data........................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 12


3

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


GPS adalah singkatan dari Global Positioning System yang merupakan
sistemuntuk menentukan posisi dan navigasi secara global dengan menggunakan
satelit.Sistem GPS pertama kali dikembangkan oleh Departemen Pertahanan
Amerika yangdigunakan untuk kepentingan militer maupun sipil. GPS (Global
Positioning System) digunakan dalam geofisika karena penggunaan GPS tidak
tergantung cuaca dan waktu. Selain itu Penggunaan GPS dapat mencakup daerah
yang sangat luas karena satelit GPS mempunyai orbit yang cukup tinggi yaitu
sekitar 100 km diatas permukaan bumi dan Jumlah satelit GPS cukup banyak
sehingga penggunaan satelit ini dapat digunakan oleh siapa saja dalam waktu yang
bersamaan.
Pemetaan atau penentuan letak suatu daerah berdasarkan longitude latitude
dan elevasi sangat penting dalam geofisika karenatanpa adanya gambaran lokasi
penelitian pengamatan hasil data akuisisi menjadi kurang lengkap. Pemetaan yang
cukup mudah untuk dilkukan dan tidak membutuhkan biaya banyak adalah dengan
menggunakan GPS (Global PositioningSystem). Nama formal dari GPS adalah
GPS (Navigation Satelliteiming and ranging Global Positioning System). GPS
adalah sebuah alat untuk menentukan letak atau posisi suatu daerah dengan cepat
dan akurasi yang cukup tinggi dengan menggunakan bantuan sistem satelit.
Penggunaan GPS (Global Positioning System) cukup mudah yaitu
denganmenentukan letak longitude latitude dan elevasi dari daerah yang akan
dibuat pemetaan. kemudian data data pengukuran diolah menggunakan software
map source agar data longitude dan latitude dapat dibaca dalam satuan meter.
,ntuk memperoleh peta (tiga dimensi) data dari map source perlu diolah
lagimenggunakan software surfer. Manfaat menggunakan GPS (Global
PositioningSystem) dalam penelitian yaitu setiap penggunaan GPS tidak dikenai
biaya dan dapat menampilkan spektrum daerah yang cukup luas.
4

1.1 Rumusan Masalah


Rumusan masalah dari praktikum pemetaan menggunakan GPS adalah
sebagai berikut :
1. Bagaimana cara menentukan letak koordinat lintang dan bujur suatu objek dari
suatu wilayah dengan menggunakan GPS ?
2. Bagaimanakah nilai ketinggian suatu wilayah jika dilihat menggunakan sistem
GPS?
3. Bagaimanakah hasil plot peta yang tergambar berdasarkan letak koordinat
lintang dan bujur bebera objek disuatu wilayah?

1.2 Tujuan Praktikum


Tujuan Praktikum pemetaan menggunakan GPS adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui cara menentukan letak koordinat lintang dan bujur suatu objek dari
suatu wilayah dengan menggunakan GPS
2. Mengetahui nilai ketinggian suatu wilayah jika dilihat menggunakan sistem
GPS
3. Mengetahui hasil plot peta yang tergambar berdasarkan letak koordinat lintang
dan bujur bebera objek disuatu wilayah

1.3 Manfaat
Praktikum pemetaan menggunakan GPS sangat bermanfaat dalam
kehidupan sehari hari. GPS sudah banyak digunakan orang di seluruh dunia dalam
berbagai bidang aplikasi yang menuntut informasi tentang posisi, kecepatan,
percepatan ataupun waktu yang teliti. GPS memberikan informasi posisi dengan
ketelitian bervariasi dari beberapa millimeter (orde nol) sampai dengan puluhan
meter.
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

GPS (Global Positioning System) adalah sistem satelit navigasi dan


penentuan posisi yang dimiliki dan dikelola oleh Amerika Serikat. Sistem ini
didesain untuk memberikan posisi dan kecepatan tiga-dimensi serta informasi
mengenai waktu, secara kontinyu di seluruh dunia tanpa bergantung waktu dan
cuaca, bagi banyak orang secara simultan. Saat ini GPS sudah banyak digunakan
orang di seluruh dunia dalam berbagai bidang aplikasi yang menuntut informasi
tentang posisi, kecepatan, percepatan ataupun waktu yang teliti. GPS dapat
memberikan informasi posisi dengan ketelitian bervariasi dari beberapa millimeter
(orde nol) sampai dengan puluhan meter.
Beberapa kemampuan GPS antara lain dapat memberikan informasi
tentang posisi, kecepatan, dan waktu secara cepat, akurat, murah, dimana saja di
bumi ini tanpa tergantung cuaca. Hal yang perlu dicatat bahwa GPS adalah satu-
satunya sistem navigasi ataupun sistem penentuan posisi dalam beberapa abad ini
yang memiliki kemampuan handal seperti itu. Ketelitian dari GPS dapat mencapai
beberapa mm untuk ketelitian posisinya, beberapa cm/s untuk ketelitian
kecepatannya dan beberapa nanodetik untuk ketelitian waktunya. Ketelitian posisi
yang diperoleh akan tergantung pada beberapa faktor yaitu metode penentuan
posisi, geometri satelit, tingkat ketelitian data, dan metode pengolahan datanya.
Ada dua jenis alat penerima sinyal GPS yaitu navigasi dan jenid goedetik.
Alat penerima jenis navigasi merupakan alat yang mempunyai bentuk sederhana,
kecil, dan praktis dibawa kemana-mana karena tidak dilengkapi alat perlengkapan
lainnya (seperti statip atau kaki tiga dan antena luar) sehingga, tidak memerlukan
bantuan orang lain untuk membawanya.karena itu, alat ini sangat sesuai untuk
digunakan sebagai alat petunjuk navigasi. Berbeda dengan jenis navigasi, jenis
geodetik merupakan alat penerima sinyal satelit GPS yang mempunyai bentuk dan
ukuran lebih besar dari jenis navigasi, serta dilengkapi dengna kaki tiga (statip)
untuk menempatkan antena tepat diatas titik yang akan diukur/ditentukan posisinya.
Dengan demikian, untuk membawa seluruh perlengkapan ke lapangan diperlukan
dua atau tiga orang personal.
6

Prinsip penentuan posisis dengan GPS ini merupakan metode pengikatan ke


belakang. Pada metode pengikatan ke belakang yang asli, data yang diukur adalah
sudut-sudut di titik yang dicari koordinatnya di satelit-satelit yang sedang diamati
(paling sedikit diperlukan empat satelit untuk setiap satu titik ukur. Berhubung
posisi/koordinatnya sudah diketahui setiap saat, maka satelit-satelit tersebut
berfungsi sebagai titik ikat. Posisi yang diukut/ditentukan oleh metode GPS ini
adalah dalam bentuk koordinat siku-siku tiga dimensi atau dapat pula dalam bentuk
koordinat geodetis (lintang, bujur) yang semuanya ditentukan terhadap elipsoid
geosentrik World Geodetic System 1984 (WGS-1984).
Bagian-Bagian GPS

Gambar 2.1 Bagian Bagian Dari GPS


(Sumber : )

 Bagian A adalah rocker key (tombol rocker), yang berfungsi sebagai enter. Ada
tiga fungsi pada tombol ini, yaitu:
1. Untuk menggerakan kursor ke kiri-kanan atas-bawah, yaitu dengan membuat
pilihan berwarna hitam (highlight) dan untuk menggerakan panah penunjuk
pada halaman peta.
2. Untuk mengkonfirmasi pesan yang tampil atau fungsi enter
7

3. Tekan dan tahan: akan menampilkan jendela mark. Sehingga ini merupakan
jalan pintas untuk menggunakan fungsi mark, tanpa harus bersusah payah
mencari halaman mark untuk menandai suatu titik.
 Bagian B adalah tombol zoom in atau out. Pada halaman peta, tombol ini
berguna untuk memperbesar atau memperkecil peta.
 Bagian C adalah tombol menu dan juga find. Fungsinya untuk mengaktifkan
tombol menu halaman: tekan sedetik dan untuk menampilkan menu find: tekan
dan tahan sampai tampil menu find.
 Bagian D adalah tombol halaman. Fungsinya dapat digunakan untuk
menampilkan menu utama, dengan cara: tekan sedetik dan untuk mengaktifkan
atau menonaktifkan kompas: tekan dan tahan, sampai tampil kotak kombo.
 Bagian E adalah tombol tenaga. Fungsinya untuk mengaktifkan atau
menonaktifkan GPS, tekan dan tahan, sehingga GPS aktif atau non aktif, serta
mengaktifkan lampu pada layar, bila GPS sedang aktif: tekan sebentar, sehingga
pengatur pencahayaan tampil, gunakan tombol rocker untuk meningkatkan
pencahayaan sesuai yang anda inginkan.
 Bagian F adalah USB port: berguna untuk mengunggah dan mengunduh data
dari dan ke GPS.
 Bagian G adalah penutup batere.
 Bagian H adalah lubang adapter breket GPS: Lubang ini untuk menempatkan
adapter huruf (K) yang nantinya berguna saat memasang breket pada kendaraan
anda (misalnya sepeda, sepeda motor, mobil).
 Bagian I adalah cincin pembuka dan penutup untuk penutup batere: digunakan
untuk membuka atau menutup pelindung batere, bila anda ingin
mengganti, memasang atau mengeluarkan batere.
 Bagian J adalah tempat mengikat tali leher.
 Bagian K adalah Adapter untuk breket GPS: diaplikasikan bersama dengan
bagian (H).

BAB 3. METODE PERCOBAAN


8

3.1 Alat dan Bahan


Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum pemetaan menggnakan
GPS adalah sebagai berikut
1. Garmin GPS MAP 60CS
2. Roll Meter
3. Laptop
4.3.Alat Tulis
5.4.Software MapSource danSofwhare surver

3.2 Langkah Kerja


Langkah kerja praktikum pemetaan menggunakan GPS sebagai berikut :
1. menyalakan GPS terlebih dahulu dengan menekan tombol ON/OFF. Bairkan
GPS hidup beberapa saat agar GPS stabil.
2. menentukan suatu acuan lokasi sebagai pengambilan titik koordinat awal
dengan menggunakan GPS. Dengan menekan tombol mark, maka secara
otomatis koordinat titik awal tersebut akan terbaca oleh GPS. Kemudian, nama
titik diganti dan setelah selesai, tekan tombol oke. Titik yang terbaca dalam
GPS tersebut meliputi titik lintang selatan (S), bujur timur (E), dan ketinggian
(elevasi). Data tersebut dicatat juga secara manual sebagai data salinan
apabila data yang terdapat dalam GPS terhapus.
1. mengambil foto lokasi ditentukannya titik tersebut dengan menggunakan
kamera yang telah dipersiapkan sebelumnya.

3. Formatted: Indonesian
Formatted: Indent: Left: 0", Outline numbered + Level: 1 +
4. Langkah tersebut dilakukan sebagai penentuan titik kedua dan seterusnya Numbering Style: 1, 2, 3, … + Start at: 1 + Alignment: Left +
Aligned at: 0.25" + Indent at: 0.5", Tab stops: Not at -0.25"
sampai pada titik ke limapuluh dengan jarak antar titik yang berbeda-beda
sehingga didapatkan 50 titik koordinat yang siap diolah ke dalam software.
9

BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
Tabel 4.1 hasil data pemetaan dengan GPS
No S E Elevasi
1 8,31361 113,43016 104
2 8,313056 113,43015 104
3 8,3125 113,43011 104
4 8,311944 113,43005 104
5 8,311667 113,43001 104
6 8,310833 113,43599 104
7 8,310833 113,43597 104
8 8,310556 113,43595 103
9 8,31 113,43590 103
10 8,309722 113,43587 103
11 8,309167 113,43585 104
12 8,309167 113,43583 103
13 8,308611 113,43579 103
14 8,165833 113,43576 104
15 8,3075 113,43576 103
16 8,306944 113,43578 103
17 8,306389 113,43576 103
18 8,305833 113,43573 103
19 8,305833 113,43570 103
20 8,305 113,43571 103
21 8,304444 113,43570 103
22 8,303889 113,43567 103
23 8,303333 113,43570 103
24 8,304167 113,43573 104
25 8,303333 113,43576 103
26 8,303611 113,43578 103
27 8,165278 113,43582 103
28 8,302222 113,43586 103
29 8,300278 113,45820 103
30 8,299722 113,43586 104
31 8,298056 113,43585 103
32 8,296944 113,43584 103
33 8,296389 113,43588 103
34 8,296389 113,43590 103
35 8,295278 113,43593 104
10

36 8,294722 113,43597 104


37 8,293889 113,43593 104
38 8,2925 113,43590 104
39 8,291944 113,43588 104
40 8,164167 113,43584 104
41 8,291389 113,43582 105
42 8,291389 113,43580 104
43 8,290833 113,43577 104
44 8,290278 113,43576 104
45 8,289167 113,43578 104
46 8,288333 113,43580 104
47 8,287778 113,43581 104
48 8,286944 113,43581 105
49 8,286389 113,43582 106
50 8,285833 113,43585 106
51 8,285 113,43586 105
52 8,284167 113,43587 105
53 8,284444 113,43590 106
54 8,284722 113,43592 105
55 8,284167 113,43595 106
56 8,283611 113,43596 105
57 8,2825 113,43599 105
58 8,2825 113,43001 105
59 8,282778 113,43002 105
60 8,283056 113,43009 105
61 8,2825 113,43009 105
62 8,281944 113,43014 105
63 8,281944 113,43014 105
64 8,282222 113,43011 105
65 8,2825 113,43018 105
66 8,282778 113,43020 104
67 8,163333 113,43023 104
68 8,283611 113,43026 104
69 8,283889 113,43029 104
70 8,284444 113,43028 103
71 8,284722 113,43027 104
72 8,285833 113,43024 103
73 8,286389 113,43025 104
74 8,286667 113,43023 104
75 8,287778 113,43022 103
76 8,288333 113,43021 103
11

77 8,151389 113,43019 104


78 8,289722 113,43018 103
79 8,290556 113,43016 103
80 8,291389 113,43016 103
81 8,164167 113,43017 103
82 8,291944 113,43020 103
83 8,2925 113,43021 102
84 8,293056 113,43023 102
85 8,294167 113,43025 102
86 8,294722 113,43023 102
87 8,295833 113,43021 102
88 8,296111 113,43023 102
89 8,296111 113,43025 101
90 8,296667 113,43027 101
91 8,296944 113,43031 101
92 8,298056 113,43033 101
93 8,297778 113,43038 101
94 8,298889 113,43039 101
95 8,299167 113,43043 101
96 8,165 113,43046 101
97 8,300278 113,43049 101
98 8,300833 113,43043 101
99 8,301389 113,43041 100
100 8,301389 113,43037 102
101 8,301667 113,43035 101
102 8,3025 113,43035 101
103 8,165278 113,43032 101
104 8,165278 113,43030 102
105 8,303333 113,43028 101
106 8,303333 113,43028 101
107 8,305 113,43028 102
108 8,165556 113,43027 101
109 8,305278 113,43025 101
110 8,305 113,43023 101
111 8,305 113,43021 101
112 8,305 113,43019 101
113 8,303333 113,43015 101
114 8,303889 113,43016 101
115 8,303056 113,43020 101
116 8,303333 113,43023 101
117 8,165278 113,43022 101
12

118 8,165278 113,43020 102


119 8,302222 113,43018 102
120 8,301944 113,43018 102
121 8,3025 113,43018 102
122 8,302222 113,43016 102
123 8,301944 113,43013 101
124 8,301111 113,43013 100
125 8,301667 113,43014 101
126 8,303056 113,43008 101
127 8,305278 113,43007 100
128 8,304167 113,43006 101
129 8,305 113,43005 101
130 8,165556 113,43004 100
131 8,305833 113,43004 100
132 8,306389 113,43004 100
133 8,306667 113,43006 100
134 8,306111 113,43009 100
135 8,306111 113,43010 100
136 8,306111 113,43011 100
137 8,306389 113,43013 100
138 8,334444 113,43014 99
139 8,308056 113,43012 99
140 8,165833 113,43009 98
141 8,31 113,43012 98
142 8,310278 113,43009 98
143 8,310556 113,43007 98
144 8,166111 113,43007 98
145 8,311667 113,43008 98
146 8,311944 113,43012 98
147 8,3125 113,43009 98
148 8,311944 113,43010 98
149 8,312222 113,43012 98
150 8,312222 113,43014 98
151 8,312778 113,43017 98
152 8,313056 113,43018 98
153 8,313333 113,43017 98
13
14

4.2 Pembahasan
BAB 3. METODE PERCOBAAN

3.1 Rancangan kerja


Rancangan kerja dari percobaan Interferometer Michelson adalah sebagai
berikut :

Identifikasi masalah

Kajian Pustaka

Variabel Penelitian

Percobaan

Data

Analisis

Kesimpulan

Gambar 3.1 Diagram alir rancanagan penelitian

3.2 Jenis dan Sumber Data


Jenis dan sumber data yang digunakan dalam praktikum Interferometer
Michelson bersifat kuantitatif . Jenis data kuantitatif yaitu data yang berupa angka.
Sumber data yang diambil dari hasil percobaan dilakukan secara langsung sesuai
dengan tahapan pengukuran.

3.3 Definisi operasional variabel


Definisi operasional variabel dalam eksperimen Interferometer Michelson
adalah sebagai berikut :
3.3.1 Variable bebas
16

Vriabel bebas dari percobaan sinar katoda adalah tegangan variasi dan arus
variasi.
3.3.2 Variable kontrol
Variabel kontrol dalam eksperimen ini adalah lilitan (N), radius filament
(a), dan ∆V filament (6,3 volt).
3.3.3 Variabel terikat
Variabel terikat pada praktikum ini adalah radius berkas.

3.4 Metode Analisis Data


Analisis data yang digunakan dalam praktikum Interferometer Michelson
adalah :
3.4.1 Tabel Pengamatan

3.4.2 Sekala Pengukuran


Sekala pengukuran yang digunakan dalam praktikum difraksi fraunhaufer
adalah sebagai berikut :
(3.1)

Kaitan antara 𝑘1 dengan 𝑘2 yaitu diberikan oleh persamaan dibawah ini :


(3.2)
Dimana k1 = m . Sedangkan kaitan antara 𝑘1 dengan 𝑘 2 yaitu sebagai berikut :

(3.3)

(3.4)

Dimana:
N = jumlah frinji
17

λ = panjang gelombang laser HeNe 623,8 nm


dm = pergeseran cermin ( meter )
Sehingga dapat diketahui ralatnya sebagai berikut:

(3.4)

(3.5)

3.4.3 Grafik
N

2𝑑𝑚
𝜆

Gambar 3.2 Grafik hubungan antara jumlah frinji dengan pergeseran frinji
per satuan panjang gelombang

3.5 Kerangka Pemecahan Masalah


Kerangka pemecahan masalah dari percobaan Interferometer Michelson
adalah sebagai berikut :
3.5.1 Waktu dan Tempat Percobaan
Percobaan Interferometer Michelson dilaksanakan pada hari Senin, 18
Maret 2019 bertempat di Laboratorium Fisika Modern Jurusan Fisika Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan alam
3.5.2 Skema Percobaan
Skema percobaan dari tetes minyak milikan adalah sebagai berikut :
18

Rangkai alat

Laser HeNe sejajar bangku


interferometr michelson

Atur Posisi M1 dan M2

Atur Posisi Mikrometer, Amati


perubahan frinji

Catat posisi awal mikrometer

Amati

Selesai

Gambar 3.3 Skema percobaan Interferometer Michelson

3.5.3 Desain Percobaan

Gambar 3.4 Desain percobaan Interferometer Michelson


(sumber : Tim penyusun, 2019).
19

3.6 Prosedur eksperimen


Prosedur eksperimen dari percobaan sinar katoda adalah sebagai berikut :
3.6.1 Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan dalam percobaan Interferometer Michelson
adalah sebagai berikut :
1. Meja interferometer (precision interferometer, OS-2955A) yang berfungsi
sebagai tempat meletakkan perlengkapan interferometer Michelson.
2. Sumber laser He-Ne (OS-9171) berfungsi sebagai sumber cahaya yang akan
digunakan dalam eksperimen interferometer Michelson.
3. Bangku lase He-Ne (OS-9172) berfungsi sebagai tempat meletakkan laser He-
Ne.
4. Perlengkapan interferometer Michelson :
a. Beam splitter sebagai pemisah berkas cahaya menjadi dua bagian. Sebagian
menuju Movable mirror (M1) dan sebagian lagi menuju Adjustable mirror
(M2).
b. Compensator memilki fungsi menyamakan fasa gelombang yang berasal
dari suber cahaya (laser He-Ne).
c. Movable mirror (M1) berfungsi sebagai transmisi berkas menuju pemisah
bekas dan dari pemisah berkas, sebagian dari berkas cahaya tersebut akan
direfleksikan oleh pemisah berkas menuju layar pengamatan dengan
posisinya yang berubah-ubah.
d. Adjustable mirror (M2) berfungsi sebagai pereflaksi berkas menuju pemisah
bekas dan dari pemisah berkas, sebagian dari berkas cahaya tersebut akan
ditransmisikan oleh pemisah berkas menuju layar pengamatan dengan
posisinya yang tetap.
e. Convex lens 18 nm memiliki fungsi sebagai pemfokus serta penyebar berkas
cahaya yang berasal dari sumbercahaya (laser HeNe).
5. Formatted: Indonesian
Formatted: Indent: Left: 0", Outline numbered + Level: 1 +
3.6.2 Langkah kerja Numbering Style: 1, 2, 3, … + Start at: 1 + Alignment: Left +
Aligned at: 0.25" + Indent at: 0.5", Tab stops: Not at -0.25"
20

Langkah kerja dari percobaan Interferometer Michelson adalah sebagai


berikut :

1. Peralatan disusun sedemikian rupa, dimana posisi adjustable mirror dan


Movable mirror di posisikan tegak lurus dengan sudut 90 drajad dengan splitter
diposisikan ditengah sebagai acuan.
2. Laser He-Ne diletakkan tepat didepan lensa sejajar dengan meja interferometer
Michelson.
3. Adjustable mirror (M2) ditutup, kemudian posisi Movable mirror (M1) diatur
hingga berkas pantulnya dapat diamati pada layar pengamatan. Dengan cara
yang sama posisi Adjustable mirror (M2) diatur, hingga berkas cahaya dari M2
berimpit dengan berkas cahaya dari M1.
4. Secara perlahan skrup pengatur M2 diputar hingga pola interferensinya dapat
diamati dengan jelas pada layar pengamatan.
5. Posisi mikrometer skrup diatur pada skala setengah utama, serta perubahan
frinji pada layar pengamatan diamati.
6. Mikrometer diputar satu putaran penuh berlawanan arah jarum jam. Secara
perlahan micrometer diputar kembali sampai angka nol pada knop berimpit
dengan garis tanda.
7. Pada layar dibuat garis yang berimpit dengan salah satu tepi lingkaran frinji
yang dipilih, yang nantinya akan menjadi acuan dalam manghitung jumlah
perubahan frinji (N).
8. Posisi awal mikrometer dicatat sebelum memulai melakukan penghitungan.
9. Knop mikrometer diputar secara perlahan berlawanan dengan arah jarum jam,
pada saat yang bersamaan banyaknya frinji yang melintasi batas tersebut
dihitung. Knop diputar sampai jumlah frinji N=25. Dan posisi mikrometer
yang baru dibaca kembali (dm).
10. Posisi d25 dicatat sehingga jarak mikrometer dapat dihitung menurut langkah 8
dan 9.
21

11. Langkah 9 dan 10 diulang untuk jumlah frinji yang berbeda. Jumlah frinji
tersebut dibuat kelipatan 25, lakukan pengamatan hingga diperoleh 10 data
frinji yang berbeda.
DAFTAR PUSTAKA

Bahrudin, Drs. MM. 2006. Kamus Fisika Plus. Bandung: Epsilon Group
Beizer,A. 1992. Konsep Fisika Modern. Jakarta. Erlangga.
Bruce,J. 2005. Oftamologi. Jakarta: Erlangga.
Daud, M.J. 2005. Pengantar Fisika Modern. Makassar : Universitas Negeri
Makassar.
Falah, M. 2008. Analisa Pola Interferensi pada Interferometer Michelson
untuk Menentukan Panjang Gelombang Cahaya . Semarang: UNDIP.
Halliday, Resnick.1986. Fisika jilid 2 edisi ketiga. Jakarta: Erlangga
Tim Penyusun. 2019. Modul Praktikum Eksperimen Fisika 2. Jember : UNEJ
Zemansky, Sears. 1994. Fisika untuk Universitas 3 Optika Fisika Modern.
Bandung: Binacipta

Anda mungkin juga menyukai