Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Jilbab merupakan kata yang tidak asing lagi diperdengarkan oleh
telinga kita saat ini. Suatu kain yang berfungsi sebagai penutup aurat wanita
kini sedang ramai dipergunakan sebagai trend center dunia fashion. Banyak
terdapat model dan tipe-tipe jilbab disuguhkan kepada wanita muslimah
untuk mempercantik diri. Bahkan sampai diadakan suatu pameran untuk
mengenalkan produk jilbab dengan berbagai model. Karena terdapat
fenomena, jilbab digunakan hanya saat mengikuti kegiatan disekolah seperti
sekolah dan kegiatan lain di sekolah agar terlihat rapi dan elegan bersama-
sama teman sekolahnya. Lalu setelah selesai mengikuti kegiatan tersebut
dan sampai dirumah, atau bermain jilbab sudah tergeletak dan tidak
digunakan lagi.
Minimnya pengetahuan tentang hakikat menggunakan jilbab serta
tuntunan yang diberlakukan oleh agama Islam, membuat wanita-wanita
muslim seenaknya mengenakan jilbab. Pada dasarnya jilbab berfungsi
untuk menutup aurat kewanitaan agar terhindar dari hal maksiat. Akan
tetapi, terkadang saat ini hanya digunakan sebagai kedok atau identitas bagi
wanita-wanita tertentu agar terkesan baik, sopan, santun, dan berbudi luhur.
Dan bahkan hanya dijadikan sebagai trend dan fashion style saja. Bila
fenomena ini terus berkelanjutan, betapa mirisnya kondisi wanita muslim
dan harga diri dari wanita muslim sekarang ini.
Untuk menghadapi fenomena-fenomena dewasa ini tentang
pengetahuan menggunakan jilbab. Maka, akan dibahas tentang hakikat
berjilbab, fungsi jilbab, manfaat jilbab, dan hukum serta ketentuan berjilbab.
Selain itu, pembahasan ini agar bermanfaat bagi pembaca dan dijadikan
sebagai suatu pengetahuan yang berupa referensi menggunakan jibab yang
baik dan benar sesuai syariat Islam yang sesungguhnya.

1.2 Rumusan Masalah


Dari paparan yang telah dijelaskan diatas, dapat ditentukan suatu rumusan
masalah sebagai berikut :
1. Apakah hakikat berjilbab itu?
2. Apakah kriteria jilbab yang baik menurut syariat islam?
3. Apa saja kah hadis-hadis yang membahas tentang hijab?
4. Apakah kriteria jilbab yang baik menurut syariat islam?
5. Bagaimana hukum berjilbab menurut syariat islam?
6. Bagaimana hijub dizaman modern ini?

1.3 Tujuan Penulisan


Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Dapat mengetahui hakikat berjilbab

1
2. Dapat mengetahui kriteria jilbab yang baik menurut syariat islam
3. Dapat mengetahui hadis-hadis yang membahas tentang hijab
4. Dapat mengetahui kriteria jilbab yang baik menurut syariat islam
5. Dapat mengetahui hukum berjilbab menurut syariat islam
6. Dapat mengetahui penyalah artian hijub dizaman modern

1.4 Manfaat Penulisan


1. Menambah wawasan tentang kebudayaan islam dalam berhijab
2. Menambah wawasan bagaimana berhijab dengan baik

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Hijab Atau Jilbab


2.1.1 Pengertian jilbab secara bahasa
Jilbab menurut kamus Al-Mu’jam al Wasith memiliki makna sebagai
berikut:
1. Qomish (sejenis jubah).
2. Kain yang menutupi seluruh badan.
3. Khimar (kerudung).
4. Pakaian atasan seperti milhafah (selimut).
5. Semisal selimut (baca: kerudung) yang dipakai seorang wanita untuk
menutupi tubuhnya.
Sedangkan jilbab menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah
kerudung lebar yang dipakai wanita muslim untuk menutupi kepala dan leher
sampai dada. Sedangkan kerudung berarti kain penutup kepala perempuan.
Dan dalam bahasa Arab jilbab memiliki arti sebagai kain lebar yang
diselimutkan ke pakaian luar yang menutupi kepala, punggung, dan dada,
yang biasa dipakai wanita ketika keluar dari rumahnya.

2.1.2 Pengertian jilbab secara istilah


Menurut Ibnu Hazm, jilbab adalah pakaian yang menutupi seluruh
badan, bukan hanya sebagiannya. Menurut Ibnu Katsir jilbab adalah semacam
selendang yang dikenakan di atas khimar yang sekarang ini sama fungsinya
seperti izar (kain penutup). Menurut Syaikh bin Baz jilbab adalah kain yang
diletakkan di atas kepala dan badan di atas kain (dalaman).
Jadi, jilbab adalah kain yang dipakai perempuan untuk menutupi
kepala, wajah dan seluruh badan. Sedangkan kain untuk menutupi kepala
disebut khimar. Jadi perempuan menutupi dengan jilbab, kepala, wajah dan
semua badan di atas kain (dalaman). Beliau juga mengatakan bahwa jilbab
adalah kain yang diletakkan seorang perempuan di atas kepala dan badannnya
untuk menutupi wajah dan badan, sebagai pakaian tambahan untuk pakaian
yang biasa (dipakai di rumah).

Pada dasarnya jilbab berbeda dengan kerudung. Kerudung merupakan


kain yang digunakan untuk menutupi kepala, leher, hingga dada sedangkan
jilbab maliputi keseluruhan pakaian yang menutup mulai dari kepala sampai
kaki kecuali muka dan telapak tangan hingga pergelangan tangan. Sehingga
seseorang yang mengenakan jilbab pasti berkerudung tetapi orang yang
berkerudung belum tentu berjilbab.

3
2.2 Kriteria Jilbab/ Hijab Yang Baik Menurut Syariat
Jilbab bukanlah berarti merendahkan martabat wanita, melainkan
meninggikannya serta melindungi kesopanan dan kesuciannya.
Jilbab yang sesuai dengan syariah apabila memenuhi syarat-syarat sebagai
berikut:
1. Menutup Seluruh Badan Kecuali Wajah dan Telapak Tangan, Allah
Subhanahu wa Ta’ala berfirman;
‫يُّ أ َي ُّ هَ ا ي َ ا‬ ُّ ِ ‫كُّ ق ُ لُّ ال ن َّ ب‬ َ ‫اج‬ِ ‫كُّ ِِل َز َو‬ َ ِ ‫ِم نُّ ع َ ل َ ي ِه َّنُّ ي ُد ن ِ ي َنُّ ال ُم ؤ ِم ن ِ ي َنُّ َو ن ِ س َ ا ِءُّ َو ب َ ن َا ت‬
َٰ
َ ِ‫َر ِح ي ًم ا غَ ف ُ و ًر ا ّللاَّ ُُّ َو ك َا َنُّ ُّۗ ي ُؤ ذ َ ي َنُّ ف َ ََلُّ ي ُع َر ف َنُّ أ َ نُّ أ َ د ن ََٰىُّ ذ َ ل‬
ُّ‫كُّ ُّۚ َج ََل ب ِ ي ب ِ ِه َّن‬

Artinya : Hai Nabi, Katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak


perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: "Hendaklah mereka
mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka". yang demikian itu
supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di
ganggu. dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang (Q.S
Al Ahzab Ayat 59)

Jilbab ialah sejenis baju kurung yang lapang yang dapat menutup kepala,
muka dan dada.

2. Bukan Berfungsi Sebagai Perhiasan


Sebagaimana terdapat dalam surat An Nuur ayat 31
ُّ‫تُّ َو ق ُ ل‬ ِ ‫ار هِ َّنُّ ِم نُّ ي َ غ ضُ ض َنُّ لِ ل ُم ؤ ِم ن َا‬ ِ َ‫ِز ي ن َ ت َهُ َّنُّ ي ُب دِ ي َنُّ َو َلُّ ف ُ ُر و َج هُ َّنُّ َو ي َ ح ف َ ظ َنُّ أ َب ص‬
ُّ‫خ ُم ِر هِ َّنُّ َو ل ي َ ض ِر ب َنُّ ُّۖ ِم ن هَ ا ظ َ هَ َرُّ َم ا إ ِ َّل‬ ُ ِ ‫ج ي ُو ب ِ ِه َّنُّ ع َ ل َ َٰىُّ ب‬ ُ ُّۖ ُّ‫ِز ي ن َ ت َهُ َّنُّ ي ُب دِ ي َنُّ َو َل‬
َُّّ‫أ َوُّ ب ُ ع ُ و ل َ ت ِ ِه َّنُّ أ َب ن َا ِءُّ أ َوُّ أ َب ن َا ئ ِ ِه َّنُّ أ َوُّ ب ُ ع ُ و ل َ ت ِ ِه َّنُّ آ ب َ ا ِءُّ أ َوُّ آ ب َ ا ئ ِ ِه َّنُّ أ َ وُّ ل ِ ب ُ ع ُ و ل َ ت ِ ِه َّنُّ إ ِ ل‬
ُّ‫خ َو ا ت ِ ِه َّنُّ ب َ ن ِ ي أ َوُّ إ ِ خ َو ا ن ِ ِه َّنُّ ب َ ن ِ ي أ َ وُّ إ ِ خ َو ا ن ِ ِه َّن‬ َ َ ‫أ َي َم ا ن ُ هُ َّنُّ َم ل َ ك َتُّ َم ا أ َوُّ ن ِ س َ ا ئ ِ ِه َّنُّ أ َوُّ أ‬
ُّ‫ج ا ِلُّ ِم َنُّ اْلِ ر ب َ ةُِّ أ ُو ل ِ ي غَي ِرُّ ال ت َّ ا ب ِ ِع ي َنُّ أُّ َ ِو‬ َ ‫الر‬ِ ُّ‫ي َ ظ هَ ُر وا ل َ مُّ ا ل َّ ذِ ي َنُّ الطِ ف ِلُّ أ َ ِو‬
ُّ‫تُّ عَ ل َ َٰى‬ ِ ‫ج ل ِ ِه َّنُّ ي َ ض ِر ب َنُّ َو َلُّ ُّۖالن ِ س َ ا ِءُّ ع َ و َر ا‬ ُ ‫ُّۚز ي ن َ ت ِ ِه َّنُّ ِم نُّ ي ُخ ف ِ ي َنُّ َم ا ل ِ ي ُع ل َ مَُّ ب ِ أ َر‬ ِ
ُ َ
‫ج ِم ي ع ً ا ّللاَّ ُِّ إ ِ ل ى َو ت و ب ُوا‬ َ ُ ُ َّ
َ َُّ‫ح و َنُّ ل ع َ ل ك مُّ ال مُ ؤُّ ِم ن و َنُّ أ ي ُّ ه‬َ ُ ِ‫ت ف ل‬ ُ
‘’Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan
pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan
perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah
mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah
menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah
mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-
putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-
putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan
mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak-budak yang mereka miliki,
atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap
wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan
janganlah mereka memukulkan kakinyua agar diketahui perhiasan yang

4
mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai
orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.’
Ketika jilbab dan pakaian wanita dikenakan agar aurat dan perhiasan
mereka tidak nampak, maka tidak tepat ketika menjadikan pakaian atau
jilbab itu sebagai perhiasan karena tujuan awal untuk menutupi perhiasan
menjadi hilang. Banyak kesalahan yang timbul karena poin ini
terlewatkan, sehingga seseorang merasa sah-sah saja menggunakan jilbab
dan pakaian indah dengan warna-warni yang lembut dengan motif bunga
yang cantik, dihiasi dengan benang-benang emas dan perak atau
meletakkan berbagai pernak-pernik perhiasan pada jilbab mereka.

3. Kainnya Harus Tebal, Tidak Tipis


Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda tentang dua kelompok
yang termasuk ahli neraka dan beliau belum pernah melihatnya,
“Dua kelompok termasuk ahli neraka, aku belum pernah melihatnya,
suatu kaum yang memiliki cambuk seperti ekor sapi, mereka memukul
manusia dengan cambuknya dan wanita yang kasiyat (berpakaian tapi
telanjang, baik karena tipis atau pendek yang tidak menutup auratnya),
mailat mumilat (bergaya ketika berjalan, ingin diperhatikan orang), kepala
mereka seperti punuk onta. Mereka tidak masuk surga dan tidak
mendapatkan baunya, padahal baunya didapati dengan perjalanan
demikian dan demikian.” (HR. Muslim)
Banyak wanita muslimah yang seakan-akan berjilbab, namun pada
hakekatnya tidak berjilbab karena mereka memakai jilbab yang berbahan
tipis dan transparan.

4. Tidak Diberi Wewangian atau Parfum


Sebagaimana sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berkaitan tentang
wanita-wanita yang memakai wewangian ketika keluar rumah,
“Siapapun perempuan yang memakai wewangian, lalu ia melewati kaum
laki-laki agar mereka mendapatkan baunya, maka ia adalah pezina.” (HR.
Tirmidzi)

5. Tidak Menyerupai Pakaian Laki-Laki


Terdapat hadits-hadits yang menunjukkan larangan seorang wanita
menyerupai laki-laki atau sebaliknya (tidak terbatas pada pakaian saja).
Salah satu hadits yang melarang penyerupaan dalam masalah pakaian
adalah hadits dari Abu Hurairah radhiallahu’anhu, ia berkata
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melaknat pria yang memakai
pakaian wanita dan wanita yang memakai pakaian pria.” (HR. Abu
Dawud)

5
2.3 Keutamaan Berjilbab bagi Wanita

1. Jilbab Itu Adalah Ketaatan Kepada Allah Dan Rasul


Allah SWT telah mewajibkan ketaatan kepada Allah dan Rasul-
Nya, berdasarkan firman–Nya.

”Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mumin dan tidak pula bagi
perempuan yang muminah,.apabila Allah dan Rasul-Nya telah
menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka.pilihan (yang lain)
tentang urusan mereka. Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-
.....Nya maka sesungguhnya dia telah sesat, dengan kesesatan yang
nyata”. (Q.S. Al-Ahzab: .......36)

2. Jilbab Itu Iffah (Kemuliaan)


Allah SWT menjadikan kewajiban menggunakan hijab sebagai tanda Iffah
(menahan diri dari maksiat). Allah Subhanahu wa Taala berfirman (yang
artinya):
” Hai Nabi! Katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan
istri-istri orang mumin: Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke
seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk
dikenal, karena itu mereka tidak diganggu”. (Q.S. Al-Ahzab: 59)
Itu karena mereka menutupi tubuh mereka untuk menghindari dan menahan
diri dari perbuatan jelek (dosa), karena itu mereka tidak diganggu. Maka
orang-orang fasik tidak akan mengganggu mereka. Dan pada firman Allah
karena itu mereka tidak diganggu sebagai isyarat bahwa mengetahui
keindahan tubuh wanita adalah suatu bentuk gangguan berupa fitnah dan
kejahatan bagi mereka.

3. Jilbab itu kesucian


Allah SWT mensifati jilbab sebagai kesucian bagi hati orang-orang
mumin, laki-laki maupun perempuan. Karena mata bila tidak melihat maka
hatipun tidak berhasrat. Pada saat seperti ini, maka hati yang tidak melihat
akan lebih suci. Ketiadaan fitnah pada saat itu lebih nampak, karena hijab
itu menghancurkan keinginan orang-orang yang ada penyakit di dalam
hatinya, Allah SWT berfirman
“Maka janganlah kamu tunduk dalam berbicara sehingga berkeinginanlah
orang yang ada penyakit dalam hatinya”. (Q.S. Al-Ahzab: 32)
4. Jilbab Itu Pelindung
Rasulullah SAW bersabda
“Sesungguhnya Allah itu Malu dan Melindungi serta Menyukai rasa malu
dan perlindungan Sabda beliau yang lain yang artiny): Siapa saja di
antara wanita yang melepaskan pakaiannya di selain rumahnya, maka

6
Allah Azza wa Jalla telah mengoyak perlindungan rumah itu dari
padanya”
Jadi balasannya setimpal dengan perbuatannya.
5. Jilbab itu Taqwa
Allah SWT berfirman(yang artinya): “Hai anak Adam! Sesungguhnya
Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutupi auratmu dan
pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian taqwa itulah yang paling
baik”. (Q.S. Al-Araaf: 26)
6. Jilbab Itu Iman
Allah SWT tidak berfirman kecuali kepada wanita-wanita beriman (yang
artinya):
“Dan katakanlah kepada wanita yang beriman. (Q.S. An-Nur: 31).Allah
SWT juga berfirman (yang artinya): Dan istri-istri orang beriman”. (Q.S.
Al-Ahzab: 59)
Dan ketika wanita-wanita dari Bani Tamim menemui Ummul Muminin,
Aisyah radhiyallahu anha dengan pakaian tipis, beliau berkata: Jika kalian
wanita-wanita beriman, maka (ketahuilah) bahwa ini bukanlah pakaian
wanita-wanita beriman, dan jika kalian bukan wanita beriman, maka
silahkan nikmati pakaian itu.
7. Jilbab Itu Perasaan Cemburu
Hijab itu selaras dengan perasaan cemburu yang merupakan fitrah seorang
laki-laki sempurna yang tidak senang dengan pandangan-pandangan
khianat yang tertuju kepada istri dan anak wanitanya. Berapa banyak
peperangan terjadi pada masa Jahiliyah dan masa Islam akibat cemburu
atas seorang wanita dan untuk menjaga kehormatannya. Ali bin Abi Thalib
Radiyallahu anhu berkata: Telah sampai kepadaku bahwa wanita-wanita
kalian berdesak-desakan dengan laki-laki kafir orang ajam (non Arab) di
pasar-pasar, tidakkah kalian merasa cemburu? Sesungguhnya tidak ada
kebaikan pada seseorang yang tidak memiliki perasaan cemburu.
2.4 Hukum Berhijub Menurut Hadis
Banyak hadis-hadis atau riwayat-riwayat yang membahas tentang hijab,
oleh karenanya perlu kita pilah-pilah dan kelompokkan riwayat-riwayat
tersebut dalam beberapa kategori.
Dalam hadis disebutkan bahwa pada suatu hari Jabir bin Abdullah
bersama Rasulullah menuju rumah putrinya Sayyidah Fathimah. Sesampainya
di pintu rumah, Rasulullah mengucapkan salam dan meminta izin kepada
putrinya untuk masuk sambil memberitahukan bahwa dia bersama Jabir bin
Abdullah. Sayyidah Fathimah meminta beliau untuk menunggu sebentar karena
pada waktu itu beliau belum menutup rambutnya. Setelah Sayyidah Fathimah
menutup rambutnya, Rasulullah dan Jabir masuk ke rumah Sayyidah Fathimah.
Rasulullah melihat wajah putrinya pucat dan kekuning-kuningan, kemudian
bertanya mengapa hal ini terjadi. Sayyidah Fathimah menjawab bahwa wajah

7
pucatnya dikarenakan rasa lapar yang menderanya. Mendengar hal itu
Rasulullah langsung berdoa kepada Allah agar menghilangkan rasa lapar yang
diderita oleh putrinya.
Dari hadis di atas kita dapat mengambil dua kesimpulan: pertama, Sayyidah
Fathimah tidak menutup wajahnya di hadapan laki-laki non muhrim. Kedua,
tidak wajib menutup wajah di hadapan laki-laki non muhrim.

2.5 Fenomena Hijub Pada Masa Kini


Seiring kemajuan fashion dari masa ke masa, penggunaan jilbab mengalami
perkembangan yang cukup pesat dengan sebutan hijab. Hijab/Jilbab yang
digunakan sekarang lebih memiliki ciri fashion yang lebih kental dibandingkan
dengan jilbab/hijab yang digunakan kaum wanita pada zaman dahulu. Cara
berhijab/jilbab saat ini bermacam-macam dan telah banyak modifikasi, gaya,
motif serta trend baru. Pada zaman dahulu penggunaan hijab/jilbab terkesan
lebih sederhana dan apa adanya. Sekitar tahun 90-an, Indonesia sempat
memiliki gaya berjilbab/hijab dengan menggunakan ciput dan kerudung.
Namun pada saat itu kaum remaja menganggap penggunaan hijab/jilbab seperti
itu sangatlah kuno. Sangat berbeda sekali dengan penggunaan hijab modern
seperti saat ini yang beraneka ragam dan terkesan berlebihan. Model-model
hijab/jilbab jaman sekarang ini justru ada yang mengadopsi dari gaya
berpakaianُّorangُّbarat,ُّadapulaُّyangُّmenyimpang/tidakُّsesuaiُّdenganُّSyar’Iُّ
dan adapula yang tidak sengaja mirip dengan cara berpakaian agama lain.
Dengan adanya trend-trend baru dalam hijab modern, banyak sekali kaum
wanita yang menggunakan berbagai model hijab/jilbab yang menyimpang dan
tidakُّsesuaiُّdenganُّSyar’Iُّsepertiُّdibawahُّini,ُّyakniُّ:
1. Model hijab/jilbab dengan tonjolan di belakang kepala. Mungkin kaum
wanita yang tidak mengetahui apa-apa menganggap bahwa hal tersebut
hanyalah hiasan untuk mempercantik hijab mereka. Padahal tanpa disadari,
penggunaan hijab seperti itu menyerupai punuk unta dan sangat tidak
diperbolehkan dalamُّajaranُّagamaُّislamُّkarenaُّtidakُّsesuaiُّdenganُّSyar’i.

Rasulullah SAW dalamm hadits shahih yang diriwayatkan oleh Imam


Muslim berkata :

8
“Adaُّduaُّgolonganُّpendudukُّnerakaُّyangُّbelumُّpernahُّakuُّmelihatُّ
keduanya : 1. kaum yang seperti membawa cemeti seperti ekor sapi untuk
mencambuk manusia (maksudnya penguasa yang dzalim) 2. dan
perempuan-perempuan yang berpakaian tapi telanjang, cenderung kepada
kemaksiatan dan membuat orang lain cenderung kepada kemaksiatan.
Kepala-kepala mereka seperti punuk-punuk unta yang berlenggok-
lenggok. Mereka tidak masuk surga dan tidak akan mencium bau wangi
surga ,padahal bau wangi surga itu tercium dari jarak perjalan sekian dan
sekianُّwaktu(jarakُّyangُّjauhُّsekali).”
2. Model hijab yang seperti kerudung biarawati

Model hijab dengan memperlihatkan bagian leher seperti gambar


diatastanpa disadari mirip dengan pakaian yang dikenakan oleh Biarawati
Kristiani. Dalam suatu hadits, Rasulullah SAW bersabda “Barangsiapa
yang menyerupai suatu kaum, maka ia termasuk golongan mereka”.”ُّ
((HR. Abu Dawud, dishahihkan oleh Ibnu Hibban))
Oleh karena itu, harusnya kaum wanita lebih memilah-milih model
hijab/jilbab yang akan digunakan karena model hijab/jilbab seperti itu
dilarang dan menyerupai suatu kaum. Jika ada yang memakai model
seperti itu maka ia akan termasuk pada golongan kaum tersebut.
3. Kerudung Turban

Model hijab/jilbab seperti ini hanya menutup seluruh bagian rambut kepala
hingga telinga saja. Zaman sekarang ini, banyak kaum wanita khususnya
anak muda yang menggunakan model seperti ini karena lebih praktis untuk
digunakan. Namun, pada kenyataannya model seperti ini tidak sesuai

9
dengan ketentuan menggunakan hijab/jilbab seperti apa yang diajarkan
dalam islam. Yang tidak sesuai yakni, bagian leher serta dada yang
Nampak/tidak tertutupi padahal dalam ajaran islam dijelaskan bahwa
menggunakan jilbab yang benar haruslah menutupi seluruh bagian badan
kecualiُّmukaُّdanُّtelapakُّtangan.ُّHalُّtersebutُّsamaُّsajaُّdenganُّ“memakai
hijab/jilbab tetapi telanjang”

10
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Untuk menetapkan kewajiban hijab bagi kaum wanita, kita juga bisa
merujuk sirah kaum wanita muslimah pada zaman Rasulullah. Mereka
selalu menutupi tubuh dan rambut mereka ketika berada di hadapan non
muhrim, [Untuk lebih jelasnya dapat dilihat di Tahlile nu wa Amali az Hijab
dar Asre Hadzir, hal 49] seperti yang kita lihat dari hadis tentang kedatangan
Rasulullah bersama Jabir ke rumah Sayyidah Fathimah as.
Begitu juga dengan akal manusia, akal manusia juga dapat
membuktikan kewajiban hijab bagi kaum wanita. Akal akan senantiasa
memerintahkan segala perbuatan yang membawa manfaat dan akan
memerintahkan untuk melakukan hal itu, begitu juga sebaliknya akal akan
selalu memperingatkan manusia dari hal-hal yang membahayakan manusia.
Oleh karena itu, ketika melihat bahwa hijab akan memberikan
keamanan, ketenangan atau dapat memupuk rasa cinta kasih di antara
sesama maka akal yang sehat dan tidak tertawan oleh hawa nafsu akan
memerintahkan untuk berhijab. Wallahu a’lam

3.2 Saran
Setelah membaca penjelasan pada bab sebelumnya, penulis
menyarankan kepada wanita muslimah yang merasa belum berhijab,
untuk segera berhijab guna melaksanakan perintah Allah SWT. Karena
perintah untuk berhijab tidak lain untuk melindungi dan menjaga
kehormatan kaum muslimah sendiri.

11
DAFTAR PUSTAKA

 http://mustyka-mustyka.blogspot.com/2011/12/makalah-jilbab-hijab.html
 http://www.al-shia.org/html/id/service/maqalat/044.htm
 http://catatantugassekolah.blogspot.com/2013/04/karya-tulis-pentingnya-
berjilbab-bagi.html
 http://cchacunk.blogspot.com/2013/10/makalah-tentang-hijab.html
 http://mycieyblog.blogspot.com/2009/12/makalah-jilbab-dan-
modernisasi.html

12

Anda mungkin juga menyukai