Anda di halaman 1dari 7

PENGATUR NYALA LAMPU RUMAH BERBASIS

INTERNET OF THINGS (IOT)

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Melaksanakan UTS Mata Kuliah tugas
akhir 1 dan seminar

Program Studi S-1 Teknik Kendali


Jurusan Teknik Elektro

Disusun Oleh :
DUDI HERMAWAN
2211131113

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI
2016
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kemajuan teknologi yang terus berkembang dengan pesat hingga saat ini
membuat para perusahaan yang menyediakan berbagai macam program untuk
membantu mengembangkan produk berbasis Internet of Things. Internet of Things
(IoT) merupakan sebuah istilah yang belakangan ini mulai ramai ditemui namun
masih sedikit yang mengerti arti dari istilah ini. Secara umum Internet of Things
dapat diartikan sebagai benda-benda di sekitar kita yang dapat berkomunikasi antara
satu sama lain melalui jaringan internet.

Melalui internet, kita bisa mencari uang hanya dengan duduk di depan komputer
atau laptop. Internet menyediakan tempat tak terbatas bagi para perusahaan untuk
membuka bisnisnya tanpa memiliki sebuah kantor. Nantinya internet akan menjadi
penghubung utama dalam interaksi sedangkan manusia hanya sebagai pengatur dan
pengawas perangkat ini.

Internet of Things memiliki konsep yang bertujuan untuk memperluas manfaat


yang tersambung dalam koneksi internet secara terus menerus. Sebagai contoh benda
elektronik, bahan pangan dan termasuk benda hidup dan masih banyak lagi. Benda
tersebut dapat ditanamkan sensor yang dibuat selalu aktif dan terhubung secara luas,
baik dengan jaringan lokal maupun dengan jaringan global.

Internet of Things dapat diaplikasikan dalam rumah tangga, contohnya untuk


mengatur nyala lampu tiap ruangan melalui smartphone yang terhubung dengan
internet. Untuk penerapannya sendiri pada rumah tinggal tentunya diperlukan
instalasi yang efisien yang tidak banyak merubah / merombak rumah dan biaya yang
tidak terlalu mahal serta mudah digunakan. Untuk mencapai hal tersebut diperlukan
pengamatan tentang kondisi rumah yang akan dipasang, perangkat, platform IoT dan
aplikasi yang sesuai, terutama untuk di Indonesia.
B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya, maka dapat
ditentukan rumusan masalah yaitu :

1. Perangkat apa saja yang dibutuhkan untuk mengatur nyala lampu berbasis
Internet of Things (IoT) pada rumah tinggal.
2. Menentukan platform Internet of Things (IoT) yang tepat.
3. Menentukan/membuat aplikasi yang mudah digunakan.

1
C. Tujuan Penelitian

Atas dasar masalah yang ditulis dalam perumusan masalah diatas, maka tujuan
penelitian ini :

1. Bisa menginstall perangkat Internet of Things (IoT) untuk mengatur nyala


lampu rumah.
2. Bisa tau dan memilih platform local yang bisa digunakan dalam project
berbasis Internet of Things (IoT).
3. Bisa membuat aplikasi sederhana yang mudah digunakan.

D. Batasan Penelitian

Agar penyelesaian masalah yang dilakukan tidak meyimpang dari ruang lingkup
yang ditentukan, maka akan dilakukan pembatasan masalah.
Adapun batasan masalah ini ialah sebagai berikut :

1. Rancang bangun kendali hanya mencangkup mengatur nyala/mati lampu


melalui jaringan internet.
2. Menggunakan Platform IoT local (geeknesia, agnosthings, dll).
3. Aplikasi yang dibuat hanya untuk mengatur nyala/mati lampu dengan
indikator bahwa lampu menyala/mati.

E. Manfaat Penelitian

Rancang bangun pengatur nyala lampu rumah berbasis Internet of Things (IoT)
dalam tugas akhir ini, mempunyai beberapa manfaat penelitian, yaitu :

1. Bisa membuat perangkat berbasis IoT.


2. Mengetahui kelebihan dan kekurangan platform IoT lokal.
3. Mengetahui permasalahan yang dihadapi dalam penerapan IoT pada rumah
tinggal.

2
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Pustaka

Internet of Things

Internet of Things, atau dikenal juga dengan singkatan IoT, merupakan sebuah
konsep yang bertujuan untuk memperluas manfaat dari konektivitas internet yang
tersambung secara terus-menerus. Adapun kemampuan seperti berbagi data,
remote control, dan sebagainya, termasuk juga pada benda di dunia nyata.
Contohnya bahan pangan, elektronik, koleksi, peralatan apa saja, termasuk benda
hidup yang semuanya tersambung ke jaringan lokal dan global melalui sensor
yang tertanam dan selalu aktif. Pada dasarnya, Internet of Things mengacu pada
benda yang dapat diidentifikasikan secara unik sebagai representasi virtual dalam
struktur berbasis Internet. Istilah Internet of Things awalnya disarankan oleh
Kevin Ashton pada tahun 1999 dan mulai terkenal melalui Auto-ID Center di
MIT.

Casagras (Coordination and support action for global RFID-related activities


and standardisation) mendefinisikan Internet of Things, sebagai sebuah
infrastruktur jaringan global, yang menghubungkan benda-benda fisik dan virtual
melalui eksploitasi data capture dan kemampuan komunikasi. Infrastruktur terdiri
dari jaringan yang telah ada dan internet berikut pengembangan jaringannya.
Semua ini akan menawarkan identifikasi obyek, sensor dan kemampuan koneksi
sebagai dasar untuk pengembangan layanan dan aplikasi ko-operatif yang
independen. Ia juga ditandai dengan tingkat otonom data capture yang tinggi,
event transfer, konektivitas jaringan dan interoperabilitas.

SAP (Systeme, Anwendungen und Produkte) mendefinisikannya sbb: Dunia


di mana benda-benda fisik diintegrasikan ke dalam jaringan informasi secara
berkesinambungan, dan di mana benda-benda fisik tersebut berperan aktif dalam
proses bisnis. Layanan yang tersedia berinteraksi dengan ‘obyek pintar’ melalui
Internet, mencari dan mengubah status mereka sesuai dengan setiap informasi
yang dikaitkan, disamping memperhatikan masalah privasi dan keamanan.

ETP EPOSS mendefinisikannya sebagai Jaringan yang dibentuk oleh hal-hal


atau benda yang memiliki identitas, pada dunia maya yang beroperasi di ruang
itu dengan menggunakan kecerdasan antarmuka untuk terhubung dan
berkomunikasi dengan pengguna, konteks sosial dan lingkungan.

3
B. Referensi

1. https://www.codepolitan.com/tutorial/belajar-iot-menyalakan-dan-mematikan-
lampu-via-internet-menggunakan-agnosthings-dan-wemos-esp8266
2. http://www.academia.edu/12418429/PENGERTIAN_INTERNET_OF_THINGS

4
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Objek Penelitian

Sesuai dengan tujuan penelitian yang telah diuraikan maka objek penelitian dalam
penyususnan Tugas Akhir ini meliputi :

1. Proses pembuatan dan pemasangan perangkat IoT.


2. Platform IoT.
3. Kinerja modul WI-FI, aktuator relay, dan aplikasi pengatur.

B. Lokasi Penelitian

Dalam penyususnan Tugas Akhir ini dilakukan berbagai penelitian yang akan
dilaksanakan di :

1. Rumah tinggal
2. Laboratorium Universitas Jenderal Achmad Yani

C. Waktu Penelitian

Penelitian akan dilakukan mulai dari tanggal 1 Desember 2016 sampai dengan 30
Desember 2016.

D. Metode Pengumpulan Data

Metode penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut :


a. Observasi
Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, studi dokumentasi instalasi
listrik di rumah untuk mengetahui cara pemasangan dan perangkat yang akan
digunakan.
b. Komparasi
Membandingkan perangkat, platform dan aplikasi yang akan digunakan dari
segi harga dan kemudahan penerapan.
c. Dokumentasi
Dokumentasi dilakukan dengan menuliskan hasil penelitian ke dalam suatu
laporan yang tersusun secara jelas berdasarkan data dan hasil pengamatan.

5
E. Analisa Data

Analisa data dilakukan dengan menuliskan dan menganalisis hasil kerja sistem,
dalam hal ini yaitu kinerja dari modul WI-FI, kontak relay, dan aplikasi yang
digunakan dalam mengatur nyala lampu, serta menguji kinerja sistem, keakuratan dan
kecepatannya.

Anda mungkin juga menyukai