Anda di halaman 1dari 8

SEBUAH TINJAUAN AUDIT DALAM PROSES BISNIS

“Maryam Hijab by Maylin Thamara”

Mata Kuliah : Pengauditan 2

Dosen Pengampu : Faqiatul Maria Waharini, M.Si

Disusun Oleh :

Murti Wijayanti
16.0102.0177
Akuntansi 16

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAGELANG
2019
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Bisnis lokal saat ini sedang banyak dilirik oleh berbagai pelaku usaha. Masing-masing
dari mereka memiliki visi atau tujuan tersendiri. Ada yang memulai sebuah bisnis
untuk sekedar mengisi waktu luang, ada pula yang memang merasa sudah seharusnya
mereka melakukan kegiatan bisnis, sekecil apapun itu. Dalam esai sederhana ini,
penulis ingin berbagi informasi mengenai tinjauan audit dalam proses bisnis salah
satu clothing line shar’i di Magelang.

B. TUJUAN AUDIT
Tujuan dari pelaksanaan audit ini adalah untuk meninjau unsur-unsur pengendalian
dalam objek bisnis penulis, sehingga dapat ditentukan seberapa besar risiko yang
dihadapi klien. Dengan menggunakan kuisioner, penulis dapat menggali informasi
bisnis klien sebagai dasar pertimbangan menilai risiko pengendalian.
PEMBAHASAN
A. PERTANYAAN UMUM
1. PROFIL PERUSAHAAN
Nama bisnis Maryam Hijab by Maylin Thamara
Bergerak di bidang Clothing line syar'i
Tahun dirintis 2017
Alamat Kepatran RT 01, RW 09, Soropadan,Temanggung
Sosial media Whatsapp: 085712953626
IG: maryamhijabku
Line id: -
Lain-lain: -

2. PROFIL OWNER
Nama Owner Maylin Thamara Deviantami
Usia owner 21th
Motivasi kenapa Menantang ketidakpastian , karena dalam bisnis tidak
berbisnis ada yang benar benar pasti. Selain itu untuk
mengembangkan local brand syar'i khususnya area
Magelang dan Temanggung . Dan terakhir, ingin
membantu perekonomian keluarga.

3. AKTIVITAS BISNIS
Maryam Hijabku dirintis dari adanya berbagai faktor, seperti keinginan untuk
membantu perekonomian keluarga terutama karena owner berasal dari keluarga
kurang mampu. Selain itu karena Maylin Thamara selaku Owner Maryam
Hijabku, dirinya berharap jika nanti setelah lulus sudah tidak menganggur dan
harus menunggu pekerjaan datang. Oleh karena itu beliau mengantisipasinya
dengan cara merintis usaha dari sekarang. Lalu Apa kendala yang dihadapi dari
awal sampai dengan sekarang? Kendala paling utama adalah modal uang dan
modal mental. Modal pertama beliau hanya 1 juta waktu merintis usaha, uang itu
harus diputar gimana caranya agar bisa muter terus. Pernah akan dipinjami uang
10 juta oleh saudaranya tetapi tidak jadi karena saudaranya tersebut masih kurang
percaya jika usaha ini akan berhasil. “Tapi saya yakin Allah tidak akan
mengambil sesuatu melainkan menggantinya dengan yang lebih baik.” Ujarnya.
Dan ternyata betul, beberapa waktu kemudian Allah memberi rezeki lewat orang
lain sehingga beliau bisa memproduksi gamis sendiri. Pada produksi pertama ini
terjadi kegagalan karena model yang diinginkan tidak sesuai dengan hasil yang
didapatkan. Sehingga owner harus berusaha menjual produk gagal tersebut
minimal harus balik modal. Kendala lain yaitu foto produk yang masih kurang
bagus, sehingga kurang menarik pembeli. Yang ketiga karena memang tujuan
membangun bisnis untuk membantu orang tua, ya mau tidak mau terkadang uang
untuk bisnis dipakai untuk kebutuhan sehari-hari sehingga sistem pencatatan
keuangan menjadi tidak teratur. Sampai saat ini masih belum ada toko offline
untuk mendisplay barang.

Aktivitas-aktivitas dalam bisnis

1.
menggambar
design

6. 2. membuat
sample jadi
evaluation

3. produksi
secara
5. packing and batch
distribution
4.
selling
and
prmote

Owner bekerja sama dengan pihak Suplier kain, konveksi, reseller. Ada banyak
sekali pihak pesaing, apa lagi saat ini sudah menjamur brand busana muslim yang
baru. Dengan modal lebih banyak, dan manajemen lebih baik. Cara owner
menangani setiap masalah dalam bisnis adalah dengan tidak menyerah pada
keadaan apapun. Menjalin komunikasi yang baik dengan pihak-pihak terkait,
sehingga ketika ada masalah apapun yang terkait dengan pihak luar dapat di atasi.
B. PERTANYAAN PENGENDALIAN INTERNAL

No Pertanyaan Jawaban Jawaban


Ya (centang) Tidak (centang)
1 Ada transaksi utang/ piutang ? 
(jika ada, kepada siapa saja dan Dengan reseller
apa ada kwitansi nya, silahkan Tidak ada kwitansi
boleh dilampirkan)

Akrual (centang) Cash (centang)


2 Bagaimana mengakui 
pendapatan?
-akrual : mencatat saat barang
dikirim
-cash : mencatat saat order
masuk

3 Bagaimana pembukuan dari Masih manual dan belum


penjualan ? tersusun rapih. Tidak ada
standar tertentu

4 Siapa yang membuat harga jual Owner


per item gamis?
5 Dasar menentukan harga modal+keuntungan

Ya (centang) Tidak (centang dan


disertai alasan)

6 Apa penjualan sudah dicatat 


dengan lengkap? karena belum
menemukan
sistem
pencatatan yang
baik

7 Bagaimana penjualan setahun Naik turun akan tetapi


terakhir? (naik turun/bagaimana) lebih cenderung naik.
8 Sebab naik turunnya penjualan Karena keterbatasan
modal dan sulitnya
mencari bahan baku yang
sesuai keinginan,
kurangnya promosi.

Sudah Belum
9 Sudah terdaftar menjadi 
Pengusaha Kena Pajak (PKP)?

C. RINCIAN KEUANGAN
Tidak ada data yang dapat ditampilkan, menurut owner karena pembukuan masih belum
terstruktur, beliau kesulitan untuk merinci saldo dari penjualan.

D. AUDIT SIKLUS PENDAPATAN DAN PENGELUARAN


Dalam kedua siklus ini, dapat disimpullkan bahwa belum terpenuhi antara kelima
asersi yang meliputi keterjadian, kelengkapan, hak dan kewajiban, penilaian dan
alokasi, serta pelaporan dan pengungkapan. Risiko inheren yang timbul adalah
kurangnya pengetahuan owner dalam mengelompokkan transaksi dengan baik, karena
dalam pos penjualan belum dilakukan pencatatan secara lengkap. Sehingga unsur
informasi dan komunikasi dalam pertimbangan pengendalian internal belum dipenuhi.
Flowchart: Manual

menerima
menerima transfer packing
order konfirmasi barang
pelanggan order

mencatat
buku
penjualan
distribusi ke
pelanggan
KESIMPULAN
Diawali dengan adanya beberapa keinginan seperti ingin meningkatkan perekonomian
keluarga, mengembangkan pasaran dari baju yang sesuai syariat utamanya di Magelang dan
Temanggung, Maylin Thamara selaku owner clothing line syar’i Maryam Hijabku memulai
bisnis ini dengan berbagai kendalanya mampu untuk mempertahankan usaha yang ia rintis
sejak 2017. Berdasarkan beberapa poin yang penulis ajukan dalam bentuk kuisioner, dapat
disimpulkan bahwa pengendalian internal dalam bisnis ini masih lemah. Kemungkinan
terjadinya kesalahan pencatatan transaksi akan signifikan, karena owner belum melakukan
pembukuan yang terstruktur, hal tersebut disebabkan oleh tidak semua transaksi penjualan
telah dipastikan tercatat. Kendala diluar akuntansi yaitu adanya pesaing yang semakin
bertambah membuat owner harus lebih jeli melihat peluang pasar. Saat ini owner sedang
meluncurkan produk terbaru, yaitu produksi gaun. Selain itu, dengan semakin modernnya
bisnis, pemasaran pun ikut dituntut lebih kreatif lagi, sehingga mampu mencuri hati
pelanggan. Kedepannya, owner berharap jika penulis dapat membantunya mengarahkan
mekanisme pencatatan akuntansi yang mudah dan terstruktur.

Anda mungkin juga menyukai