PENELITIAN
Abstrak
Masalah kesehatan masyarakat dipengaruhi oleh berbagai macam faktor (multi kausal)
olehnya itu pemecahannya harus secara komprehensif melalui upaya kesehatan masyarakat. Semua
kegiatan baik yang langsung maupun tidak langsung adalah untuk mencegah penyakit (preventif),
meningkatkan kesehatan (promotif), pengobatan (kuratif) maupun, pemulihan kesehatan
(rehabilitative). Wilayah pesisir yang merupakan wilayah yang secara administratif jauh pusat kota
memungkinkan terjadinya masalah kesehatan disebabkan oleh akses dan sarana prasarana tidak me-
madai karena kondisi geografis yang terdiri dari gugusan pulau yang dipisahkan oleh laut. Tujuan
penelitian ini adalah memperoleh data dan informasi mengenai status kesehatan masyarakat dalam
rangka penyusunan dan implementasi program kesehatan yang tepat dan berkelanjutan. Penelitian
ini bersifat survey yaitu mengamati secara langsung keadaan dan masalah kesehatan yang ada di
masyarakat pesisir Kepulauan Derawan dengan jumlah sampel 100 orang dengan menggunakan
metode simple random. Hasil survey dan observasi dengan 100 responden KK didapatkan hasil bahwa
masyarakat kepulauan Kecamatan Pulau Derawan memiliki permasalahan dengan pengelolaan sam-
pah rumah tangga, sebesar (75 %), kepemilikan jaminan kesehatan yang masih sangat rendah
(78.8%),kebiasaan merokok di didalam rumah (68%). Kesimpulan dari penelitian ini bahwa masyara-
kat kepulauan Kecamatan Pulau Derawan memiliki permasalahan dalam aspek Kesehatan Lingkungan
khususnya dalam pengelolaan sampah, aspek administrasi kebijakan kesehatan yaitu kepemilikan
jaminan kesehatan dan aspek kesehatan perilaku dengan tingginya angka kebiasaan merokok di da-
lam rumah
keadaan sosial ekonomi, kesehatan lingkungan, kota memungkinkan terjadinya masalah kesehatan
kesehatan ibu dan anak, penyediaan air bersih, per- disebabkan oleh akses dan sarana prasarana tidak
baikan gizi, kesehatan dan keselamatan kerja, pro- memadai terutama daerah pesisir yang dipisahkan
mosi kesehatan dan kesehatan reproduksi. dari gugusan pulau-pulau kecil.
Upaya kesehatan masyarakat dapat ter-
wujud apabila pemerintah bersama masyarakat Metode Penelitian
bersinergi melakukan upaya pencegahan dengan Jenis penelitian yang dilakukan adalah
memperhatikan faktor-faktor yang memiliki konstri- observasional yaitu melakukan pengambilan data
busi terhadap munculnya berbagai masalah status kesehatan masyarakat tertentu serta kejadian
kesehatan,untuk itu diperlukan data-data penun- penyakit untuk digunakan dalam menyusun
jang yang akan memberikan gambaran secara hipotesis penelitian selanjutnya. Penelitian ini
umum permasalahan kesehatan pada suatu wilayah. bersifat survey yaitu mengamati secara langsung
Olehnya itu dibutuhkan upaya assessment derajat keadaan dan masalah kesehatan yang ada di
kesehatan masyarakat wilayah pesisir yang merupa- masyarakat dan didukung dengan pengambilan data
kan wilayah yang secara administratif jauh pusat sekunder di wilayah kepulauan Kabupaten Berau.
Hasil
Berdasarkan hasil survei di Kecamatan 99% responden telah memiliki jamban keluarga
Pulau Derawan Kabupaten Berau Kalimantan Timur secara pribadi. Merujuk pada hasil penelitian sebe-
dengan 100 responden yang diwawancara. Hasil sar 47% masih mengkonsumsi nasi dan lauk pauk,
menunjukkan sebesar 86% masyarakat serta sayur. 41% sudah mengkonsumsi makanan
pengetahuan persepsi tentang sehat masih sebatas dengan tambahan buah dalam menu harian dan
bahwa ”sehat” memiliki pengertian tidak sakit saja. yang lain sebesar 12% telah menambahkan kon-
Dalam cakupan ASI eksklusif, didapatkan hasil sebe- sumsi susu pada konsumsi makanan harian untuk
sar 24%. Responden yang tidak memberikan ASI pemenuhan gizi. Selanjutnya, keberadaan perokok
secara eksklusif yakni sekitar 14 %. Selain itu re- dalam keluarga sebesar 61% dengan kebiasan
sponden yang menyatakan lupa apakah telah mem- merokok ada dalam rumah sebesar 6,5%, di luar
berikan ASI secara eksklusif atau tidak sebesar 33% rumah sebesar 10%, dan mereka yang merokok di
dan yang tidak meberikan jawaban sebesar 29%. sembarang tempat 83,5%.
Untuk cakupan ASI eksklusif perlu ditingkatkan lagi Pada indicator administrasi kebijakan
dengan upaya upaya promotif dari petugas kesehatan, hanya 23% reponden yang menyatakan
kesehatan. Mengingat pentingnya untuk mencip- memiliki jaminan kesehatan baik BPJS mandiri, PNS
takan generasi yang sehat dan cerdas untuk pem- atau TNI, penerima bantuan iuran atau pun swasta.
bangunan SDM di masa yang akan datang. Rendahnya kepemilikan jaminan kesehatan ini
Dalam cakupan penggunaan air bersih menunjukkan bahwasannya kesadaran masyarakat
untuk keperluan rumah tangga, bahwa hampir se- untuk memiliki jaminan kesehatan masih rendah
luruhnya telah menggunakan air bersih dengan pula.
kulitas yang baik. Kualitas air yang baik didapatkan Pada indikator epidemiologi, terdapat 17%
dari sumber air bersih seperti sumur, PAM, atau- pernah menderita menular dengan sebaran penya-
pun dari sungai yang dapat diakses degan mudah kit diare 5%, DBD 2%, TBC 1% dan ISPA 13%. Untuk
oleh masyarakat. Pada kebiasaan mencuci tangan penyakit menular jauh lebih sedikit dibandingkan
sebagian besar responden 92% telah menerapkan dengan angka kejadian penyakit tidak menular.
cara cuci tangan yang baik dengan menggunakan Paling rentan terkena penyakit dalam kepala
air mengalir dan sabun. Selanjutnya pada keluarga adalah anak kemudian ibu dan bapak. Ini
kepemilikan jamban keluarga menunjukkan bahwa disebabkan oleh masih rentannya anak dengan
30 HIG IEN E V O LU M E 2 , N O. 1, J AN U AR I — A PR I L 2 0 1 6
kondisi lingkungan serta imunitas yg tergolong ren- pegal dalam bekerja sebanyak 58 responden dari 91
dah dibandingkan dengan orang dewasa. Berdasar- responden. Hal ini perlu diperhatikan oleh para ma-
kan hasil survey di kecamatan pulau derawan ter- najer tempat bekerja untuk meningkatkan program
dapat 44% masyarakat menderita penyakit tidak peningkatan pengetahuan para pekerja tentang
menular. Untuk penyakit tidak menular yang bersi- bahan-bahan yang memungkinkan dapat mengan-
fat berbahaya (Hipertensi, kolesterol, penurunan cam kesehatan bahkan keselamatan para karyawan.
daya penglihatan,archercleorosis, jantung dan dia- Selain itu juga dibutuhkan kesadaran para tenaga
betes), Untuk penyakit terbanyak yang pernah di- pekerja untuk mengenal keadaan lingkungan kerja
derita para responden masuk dalam penyakit lain- mereka.
lain seperti pusing/migraine, ngilu pada tulang, dan Rata-rata penduduk Kelurahan Sungai Ka-
darah rendah. pih merupakan transmigrasi. Dimana sebelumnya
Pada indikator kesehatan dan keselamatan penduduk yang ada di daerah itu hanya sedikit dan
kerja, berdasar hasil survei bahwa responden yang terdapat pelabuhan kapal sehingga hal ini men-
bekerja di sektor informal seperti petani, dorong para transmigran untuk memanfaatkan sara-
berdagang, pengrajin, dan buruh (bangunan dan na tersebut dan menjadikan mata pencaharian un-
pelabuhan) dan sektor jasa lainnya sebesar 94% tuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Sehingga rata
sehingga dapat dikategorikan bahwa tempat mere- -rata penduduk disana merupakan para buruh yang
ka bekerja adalah di ruang terbuka. Pengetahuan bekerja selama 1-5 tahun. Hal ini dapat dilihat dari
akan risiko dan keselamatan cukup besar yaitu hasil survey yang menunjukkan bahwa 42 respond-
71.7% memiliki pengetahuan yang cukup tentang en tersebut telah menekuni pekerjaannya selama 1-
resiko ditempat kerja mereka, tentunya dengan 5 tahun dengan persentase 46%.
pengetahuan yang mereka miliki akan meminimal- Pada indicator gizi masyarakat, sebanyak
kan risiko kecelakaan kerja, dari data penelitian han- 85 % responden memberikan persepsi mereka
ya 2 pekerja sektor informal yang pernah mengala- mengenai makanan bergizi yaitu makanan dengan
mi kecelakan kerja dalam proses bekerja. Masalah menu seimbang (nasi, sayur, lauk-pauk, buah dan
terbesar bagi para pekerja sector informal adalah susu). mengenai makan bergizi sudah sangat baik.
ketaatan terhadap penggunaan alat pelindung diri Dari hasil survey 100% responden telah
yang masih sangat rendah, dari data responden menggunakan garam yang mengandung yodium.
58.3% para pekerja tidak memnggunakan alat pelin- Cara pengolahan sayur pada warga sebanyak 72%
dung diri. Dari survey yang dilakukan, diperoleh 91 memakai prosedur memotong, mencuci dan me-
responden yang bekerja sebanyak 51% tidak masak. Diliat dari hasil tersebut masih terjadi kesa-
menggunakan APD, pencapaian ini menunjukkan lah prosedur pengolahan sayur dimana prosedur
bahwa penggunaan APD di masyarakat Kelurahan memotong sayur terlebih dahulu itu memungking-
Sungai Kapih masih minim, dikarenakan mayoritas kan terjadinya penurunan kandungan gizi dari terse-
pekerjaan responden di Kelurahan Sungai Kapih RT but pada saat pencucian dan akan dimasak.
08 dan RT 12 bekerja di sektor informal. Dan Prosedur yang benar adalah mencuci, memotong
kelengkapan APD dari 91 responden yang bekerja dan memasak, dari perlakuan procedure pen-
kelengkapan APD yang mereka pakai sebesar 24 golahan sayur untuk masyarakat pulau derawan
responden (26%) memakai masker. Hal ini telah hanya sekitar 28% yang memenuhi kriteria pen-
memenuhi standar kesehatan kerja yaitu pemakaian golahan sayur yang benar. Dari hasil survey bahwa
alat pelindung diri (Ramdan, 2005), tetapi sebanyak hanya 9% responden yang melakukan cara pena-
51% tidak menggunakan. Sedangkan keluhan serta buran garam setelah masak sementara ada 81%
gangguan dari kondisi tersebut memberikan melakukan dengan cara tabur pada saat makanan
dampak negatif yang ditimbulkan berupa pegal- sedang dalam proses pematangan makanan.
V O LU M E 2 , N O. 1, J AN U AR I -A P R I L 2 0 1 6 HIG IEN E 31