Anda di halaman 1dari 25

BENDA-BENDA LANGIT

(DISUSUN UNTUK MEMENUHI MATA KULIAH ILMU ALAMIAH DASAR)

OLEH:
KELOMPOK 2
1. AFNI ZULAIKA PRATIWI 9. MISDAWATI (1610115220008)
(1610115120002) 10. NI PUTU HENDRI DIANA
2. ALPIAH (1610115120003) (1610115220009)
3. NURUL HIDAYAH 11. OKTA AYU WINDA SARI
(1610115120010) (1610115220013)
4. SITI AISYAH (1610115120013) 12. RUSMI HADIYANAH
5. ZAKIAH (1610115120014) (1610115220016)
6. AGUS TRILAKSONO 13. ANIFA AINI (1610115320004)
(1610115210001) 14. ARBAIN (1610115320006)
7. HASANUDDIN ABDILLAH 15. DINI FITRIANI 1610115320008
(1610115210005) 16. M. RAMADHAN AL QADRI
8. ILMAN RIDHONI (1610115310017)
(1610115220006) 17. NOORHAYATI (1610115320018)

PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT BANJARMASIN
2016
1. Asteroid
Asteroid disebut juga planet minor atau planetoid, adalah benda berukuran
lebih kecil daripada planet, tetapi lebih besar daripada meteoroid, umumnya
terdapat di bagian dalam Tata Surya (lebih dalam dari orbit planet Neptunus).
Asteroid berbeda dengan komet dari penampakan visualnya. Komet menampakkan
koma ("ekor") sementara asteroid tidak. Istilah ini secara historis ditujukan untuk
semua objek astronomis yang mengelilingi matahari dan setelah diobservasi tidak
memiliki karakteristik komet aktif. Ada jutaan asteroid, yang menurut pemikiran
banyak orang adalah sisa-sisa kehancuran planetisimal, material di dalam solar
nebula matahari muda yang tidak pernah tumbuh besar untuk menjadi planet.
Mayoritas asteroid yang telah diketahui mengorbit pada sabuk asteroid di
antara orbit Mars dan Yupiter atau berbagi orbit dengan Yupiter (Asteroid Troya
Yupiter). Tetapi, terdapat keluarga orbit lainnya dengan populasi signifikan,
termasuk asteroid dekat-Bumi. Asteroid individual diklasifikasikan berdasarkan
karakteristik spektrum emisi mereka, dengan mayoritas terbagi menjadi tiga
kelompok utama: tipe-C, tipe-M, dan tipe-S. Kelompok ini diberi nama dan
umumnya diidentifikasi dari komposisi karbon, logam, dan silikat.

Asteroid yang pertama kali ditemukan adalah Ceres pada tahun 1801 oleh
Giuseppe Piazzi dan pada awalnya dipertimbangkan sebagai planet baru. Penemuan
ini diikuti dengan penemuan benda-benda lainnya yang serupa, yang dengan
peralatan saat itu, terlihat sebagai titik-titik cahaya, seperti bintang, menunjukkan
cakram planet dalam bentuk kecil atau tidak ada sama sekali, meskipun secara
mudah dapat dibedakan dari bintang karena gerakan mereka yang terlihat. Hal ini
mendorong astronom Sir William Herschel untuk mengusulkan istilah "asteroid",
berasal dari bahasa Yunani, ἀστεροειδής asteroeidēs berarti 'seperti bintang,
berbentuk bintang', dari bahasa Yunani Kuno, ἀστήρ astēr yang artinya 'bintang,
planet'

2. Bintang
Bintang merupakan benda langit yang memancarkan cahaya. Terdapat
bintang semu dan bintang nyata. Bintang semu adalah bintang yang tidak
menghasilkan cahaya sendiri, tetapi memantulkan cahaya yang diterima dari
bintang lain. Bintang nyata adalah bintang yang menghasilkan cahaya sendiri.
Secara umum sebutan bintang adalah objek luar angkasa yang menghasilkan cahaya
sendiri (bintang nyata).
Menurut ilmu astronomi, definisi bintang adalah Semua benda masif
(bermassa antara 0,08 hingga 200 massa matahari) yang sedang dan pernah
melangsungkan pembangkitan energi melalui reaksi fusi nuklir.
Oleh sebab itu bintang katai putih dan bintang neutron yang sudah tidak
memancarkan cahaya atau energi tetap disebut sebagai bintang. Bintang terdekat
dengan Bumi adalah Matahari pada jarak sekitar 149,680,000 kilometer, diikuti
oleh Proxima Centauri dalam rasi bintang Centaurus berjarak sekitar empat tahun
cahaya.
Nama-nama bintang lainnya, antara lain Bintang Polaris, Antares,
Aldebaran, Sirius, Spica, Betelguese, Hidra, Pegasus, Phoenix, Carina, dan Vega.
Kelompok bintang-bintang yang membentuk pola tertentu dan letaknya berdekatan
disebut Rasi Bintang atau Konstelasi Bintang. Contohnya, rasi bintang Pari (Crux)
yang merupakan kumpulan dari empat bintang yang letaknya berdekatan, yakni
Bintang Alfa, Beta, Gamma, dan Delta. Selain rasi bintang Crux, nama-nama rasi
bintang lainnya, antara lain rasi bintang Orion, Centauri, Ursa Mayor, Lyra, dan
Aquilla.
Di sekitar ekliptika yang seolah-olah melingkari bola langit terdapat 12 rasi
bintang yang disebut Zodiak. Dua belas Rasi bintang yang terdapat di sekitar
ekliptika adalah Aries, Taurus, Gemini, Cancer, Leo, Virgo, Libra, Scorpio,
Sagitarius, Capricornus, Aquarius, dan Pisces.
a. Rasi Bintang
(Zodiak)

b. Bintang Polaris

c. Bintang Sirius
3. Debu Antariksa
Debu antariksa atau debu kosmik adalah debu-debu ataupun pasir yang ada
di angkasa lebih tepatnya luar angkasa,yang terbentuk dari sampah-sampah
antariksa,seperti satelit-satelit dan benda-benda angkasa lainnya yang hancur.
Jumlahnya mencapai lebih dari 25.000 ton. Sampah itu berupa rongsokan satelit
yang tidak aktif lagi. Menurut data Lapan, jumlah sampah antariksa lebih dari
15.000 buah.

Jatuhnya sampah antariksa merupakan ancaman lain bagi Indonesia.


Peluang jatuhnya serpihan satelit—yang beredar di sekitar khatulistiwa—tergolong
besar karena Indonesia membentang hingga seperdelapan wilayah khatulistiwa. Hal
itu disampaikan Kepala Pusat Pemanfaatan Sains Antariksa Lembaga Penerbangan
dan Antariksa Nasional Sri Kaloka. Sama seperti meteor, meski sampah antariksa
berupa kepingan, jatuhnya ke permukaan Bumi akan memelesat dengan kecepatan
yang sangat tinggi dan bisa mengenai kawasan permukiman atau obyek penting
lain. Untuk mengantisipasi hal itu, Lapan mengamati obyek itu dan melakukan
tindakan pengamanan sebelum kejadian, misalnya dengan menutup jalan tol dan
membebaskan kawasan yang akan terkena obyek tersebut. Pada masa mendatang,
peluang jatuhnya sampah antariksa di muka Bumi akan kian membesar. Hingga 27
Januari tahun lalu, jumlah serpihan ada 7.789—berukuran di atas 10 cm—satelit
berfungsi dan tidak berfungsi berjumlah 3.338, dan badan roket ada 1.820—total
ada 12.947 buah.
4. Galaksi
Galaksi adalah kumpulan bintang yang membentuk suatu sistem, terdiri atas
satu atau lebih benda angkasa yang berukuran besar dandike lilingi oleh benda-
benda angkasa lainnya sebagai anggotanya yang bergerak menge lilinginya secara
teratur.
Di dalam ilmu astronomi, galaksi diartikan sebagai suatu sistem yang terdiri
atas bintang-bintang, gas, dan debu yang amat luas, di mana anggotanya memiliki
gaya tarik menarik (gravitasi). Suatu galaksi pada umumnya terdiri atas miliaran
bintang yang memiliki ukuran, warna, dan karakteristik yang sangat beraneka
ragam.
Secara garis besar, menurut morfologinya galaksi dibagi menjadi tiga tipe,
yaitu galaksi tipe spiral, elips, dan tidak beraturan. Pembagian tipe ini berdasarkan
bentuk atau penampakan galaksi-galaksi tersebut.

a. galaksi spiral b. Galaksi elips c. Galaksi tak beraturan

Galaksi-galaksi yang diamati dan dipelajari oleh para astronom sejauh ini
komposisinya sekitar 75% galaksi spiral, 20% galaksi elips, dan 5% galaksi tidak
beraturan. Namun, ini bukan berarti galaksi spiral adalah galaksi yang paling
banyak terdapat di alam semesta ini. Sesungguhnya yang paling banyak terdapat di
alam semesta ini adalah galaksi elips. Jika diambil volume ruang angkasa yang
sama, orang akan menemukan lebih banyak galaksi elips daripada galaksi spiral.
Hanya saja galaksi tipe ini banyak yang redup sehingga teramat sulit untuk diamati.

Galaksi Bima Sakti termasuk galaksi spiral dan berbentuk seperti cakram,
garis tengahnya kira-kira 100.000 tahun cahaya. Pusat galaksi berada dalam
gugusan bintang Sagitarius. Diperkirakan galaksi ini berumur 12–14 biliun tahun
dan terdiri atas 100 biliun bintang. Istilah tahun cahaya menggambarkan jarak yang
ditempuh oleh cahaya dalam waktu satu tahun. Dengan kecepatan 300.000 km/s,
dalam waktu satu tahun cahaya akan menempuh jarak sekitar 9,5 juta kilometer.
Jadi, satu tahun cahaya adalah 9,5 juta km. Hal ini berarti garis tengah galaksi Bima
Sakti sekitar 100.000 × 9,5 juta km, atau 950 ribu juta km. Untuk memudahkan
perhitungan, digunakan satuan jarak, yaitu tahun cahaya. Dengan satuan ini, tebal
bagian pusat galaksi Bima Sakti sekitar 10.000 tahun cahaya.

Matahari terletak sekitar 30.000 tahun cahaya dari pusat Bima Sakti.
Matahari bukanlah bintang yang istimewa, melainkan hanyalah salah satu dari 200
miliar bintang anggota Bima Sakti. Bintang-bintang anggota galaksi Bima Sakti
tersebar dengan jarak dari satu bintang ke bintang lain berkisar antara 4 sampai 10
tahun cahaya. Bintang terdekat dengan matahari adalah Proxima Centauri (anggota
dari sistem tiga bintang Alpha Centauri), yang berjarak 4,23 tahun cahaya. Semakin
ke arah pusat galaksi, jarak antarbintang semakin dekat, atau dengan kata lain
kerapatan galaksi ke arah pusat semakin besar.

Bima Sakti bukanlah satu-satunya galaksi yang ada di alam semesta ini.
Dalam alam semesta, ada begitu banyak sistem seperti ini yang mengisi setiap sudut
langit sampai batas yang dapat dicapai oleh teleskop yang paling besar. Jumlah
keseluruhan galaksi yang dapat dipotret dengan teleskop berdiameter 500 cm di Mt.
Palomar sampai kira-kira satu miliar galaksi. Jadi, tidaklah salah jika seseorang
memperkirakan bahwa andaikan seseorang memiliki teleskop yang jauh lebih
besar, orang tersebut dapat melihat jauh lebih banyak lagi galaksi-galaksi di alam
semesta ini.

Berikut adalah 10 galaksi terbesar, yakni:


 Galaksi Bimasakti
Galaksi Bima Sakti atau dikenal juga dengan nama Milky Way
adalah galaksi dimana tata surya berada. Menurut dugaan para ahli,
pusat dari Bima Sakti adalah Sagitarius A yang memiliki black hole.
Diperkirakan, jarak antara matahari dengan pusat galaksi adalah
27.700 tahun cahaya. Untuk menyelesaikan sekali orbit, tata surya
memerlukan 225 hingga 250 juta tahun.

 Galaksi Grand Spiral


Dikenal juga sebagai NGC 123, galaksi yang menakjubkan ini
didominasi oleh jutaan bintang terang dan debu gelap, terperangkap
dalam pusaran gravitasi spiral yang berputar di pusatnya. Gugusan
bintang-bintang biru terang dapat dilihat bersama lengan spiral ini.
 Galaksi Cartwheel
Menurut penelitian, luas galaksi Cartwheel adalah 150.000 tahun
cahaya. Salah satu galaksi di alam semesta ini ditemukan oleh Fritz
Zwicky dan disebut-sebut sebagai galaksi yang rumit. Dibandingkan
dengan Galaksi Bima Sakti, Cartwheel memiliki ukuran yang sedikit
lebih besar.

 Galaksi Andromeda
Dari Bumi, Galaksi Andromeda memiliki jarak 780 kiloparsec. Ini
adalah galaksi di alam semesta yang bertetangga dengan Galaksi
Bima Sakti. Oleh karena itu, kita bisa melihatnya dengan mudah
pada malam hari. Ada sekitar 1 triliun bintang yang terpusat di
galaksi ini.
 Galaksi Messier 81
Galaksi Messier 81 pertama kali ditemukan oleh Johann Elert Bode
pada 1774. Oleh karena itu, galaksi ini juga sering disebut Galaksi
Bode. Ini adalah galaksi spiral yang sering dilihat oleh para
astronom amatir.

 Galaksi Sombrero
Seperti namanya, galaksi ini memiliki bentuk seperti topi sombrero.
Galaksi ini ditemukan oleh Pierre Mechain pada akhir 1700-an.
Galaksi ini terletak di rasi bintang Virgo dengan jarak sekitar 30 juta
tahun cahaya.
 Galaksi Triangulum
Jaraknya dari bumi sekitar 3 juta tahun cahaya. Galaksi di alam
semesta yang satu ini adalah bagian dari tiga galaksi lokal selain
Bima Sakti dan Andromeda. Menurut penelitian para ahli, galaksi
ini adalah galaksi terjauh yang bisa dilihat dengan mata telanjang.

 Galaksi Black Eye


Galaksi di alam semesta selanjutnya adalah Galaksi Black Eye.
Galaksi ini ditemukan oleh Edward Pigott pada 1779. Nama Black
Eye diberikan karena adalah warna gelap yang terlihat dari
permukaan galaksi. Tampilan galaksi ini mudah ditemukan.
 Galaksi Centaurus A
Seperti namanya, galaksi ini berada di konstelasi Centaurus.
Jaraknya adalah 11 juta tahun cahaya. Galaksi ini pun termasuk
salah satu galaksi terdekat di bumi dan telah banyak dipelajari oleh
para astronom profesional.

 Galaksi Whirlpool
Galaksi Whirpool berjarak 30 juta tahun cahaya dari bumi dan
memiliki luas sekitar 60 ribu tahun cahaya. Galaksi ini juga salah
satu galaksi yang paling terang dan indah yang bisa terlihat dari
bumi.
5. Kluster
Kluster adalah gabungan-gabungan dari galaksi yang membentuk suatu
sistem tersendiri. Dalam sebuah kluster biasanya terdapat 10-15 galaksi. Gravitasi
di kluster berasal dari gaya gravitasi bersama galaksi-galaksi. Kluster membentuk
gugusan-gugusan yang lebih besar bernama super kluster.

6. Komet
Komet adalah benda langit yang mengelilingi matahari dengan garis edar
berbentuk lonjong atau parabolis atau hiperbolis. Kata "komet" berasal dari bahasa
Yunani, yang berarti "rambut panjang".
Komet terbentuk dari es dan debu. Komet terdiri dari kumpulan debu dan
gas yang membeku pada saat berada jauh dari matahari. Ketika mendekati matahari,
sebagian bahan penyusun komet menguap membentuk kepala gas dan ekor. Komet
juga mengelilingi matahari, sehingga termasuk dalam sistem tata surya.
Komet merupakan gas pijar dengan garis edar yang berbeda-beda. Panjang
"ekor" komet dapat mencapai jutaan km. Beberapa komet menempuh jarak lebih
jauh di luar angkasa daripada planet. Beberapa komet membutuhkan ribuan tahun
untuk menyelesaikan satu kali mengorbit Matahari. Komet dapat dilihat ketika
masih jauh dari matahari, bagian yang pertama kali dilihat adalah inti komet. Komet
merupakan benda angkasa yang mirip asteroid, tetapi hampir seluruhnya terbentuk
dari gas (karbon dioksida, metana, air) dan debu yang membeku.

Komet sering juga disebut dengan bintang berekor. Komet memiliki orbit
atau lintasan yang berbentuk elips, lebih lonjong dan panjang daripada orbit planet.
Komet merupakan benda angkasa seperti lapisan batu yang terlihat mempunyai
cahaya dikarenakan adanya gesekan-gesekan atom-atom di udara. Salah satu
contoh komet adalah komet Halley. Komet Halley muncul di bumi setiap 76 tahun
sekali.

7. Lubang Hitam (Black Hole)


Lubang hitam atau blackhole adalah lubang yang berada di luar angkasa
yang menghisap benda-benda langit di sekitarnya. Lubang hitam terjadi karena
adanya bintang mati. Karena itu lubang hitam sering disebut sebagai kuburan
angkasa. Sebelum lubang hitam terjadi,ada ledakan yang disebabkan oleh bintang.
Benda-benda langit di sekitar lubang hitam,pasti akan terhisap kedalam lubang
hitam. Benda-benda tersebut terhisap kedalam blackhole karena gravitasi blackhole
sangatlah besar.
Teori adanya lubang hitam pertama kali diajukan pada abad ke-18 oleh John
Michell and Pierre-Simon Laplace, selanjutnya dikembangkan oleh astronom
Jerman bernama Karl Schwarzschild, pada tahun 1916, dengan berdasar pada teori
relativitas umum dari Albert Einstein, dan semakin dipopulerkan oleh Stephen
William Hawking.
Istilah lubang hitam mulai populer ketika John Archibald Wheeler
menggunakannya pada ceramah-ceramahnya pada tahun 1967. Walaupun ia
dianggap luas sebagai pencetus pertama istilah ini, namun ia selalu menampik
dengan pernyataan bahwa ia bukanlah penemu istilah ini.
Pada mulanya, bintang terbentuk dengan kondisi dimana tingkat radiasi dan
gravitasinya seimbang. Seiring berprosesnya inti bintang, akhirnya intinya menjadi
semakin berat. Dengan itu, maka gaya gravitasi pun semakin besar. Akhirnya,
ketidakseimbangan terjadi. Darisana, maka bintangnya kolaps, dan kemudian
mengalami ledakan supernova. Dalam ledakan ini, ada dua kemungkinan hasilnya.
Salah satu diantaranya adalah lubang hitam.

Lubang hitam akan mati melalui proses Radiasi Hawking. Proses ini
sederhananya seperti membongkar bagian per bagian dari lubang hitam. Selama
berjalannya waktu, lubang hitam akan terus mengecil dan mengecil, hingga
akhirnya mengalami ledakan super besar, bahkan ribuan kali lebih besar daripada
ledakan bom Hiroshima dan Nagasaki. Akan tetapi, proses ini cenderung memakan
waktu cukup lama. Sedangkan ukuran lubang hitam pastilah besar. Maka bisa jadi
kita sebagai manusia tidak akan menyaksikan apa-apa dari peristiwa ini.
8. Meteoroid, Meteor, dan Meteorit

a) Meteoroid
Meteoroid adalah batu-batu angkasa berukuran kecil-kecil yang melayang-
layang bebas di angkasa dan bergerak cepat. Lintasan meteoroid tidak
beraturan dan tidak mengorbit kepada Matahari. Meteoroid adalah benda-
benda kecil di tata surya yang ukurannya lebih kecil daripada asteroid tetapi
lebih besar daripada sebuah molekul. Persatuan Astronomi Internasional pada
sidang umum IX pada 1961 mendefinisikan meteoroid sebagai berikut :
Sebuah benda padat yang berada/bergerak dalam ruang antarplanet, dengan
ukuran lebih kecil daripada asteroid dan lebih besar daripada sebuah atom
atau molekul.

b) Meteor
Meteor ialah meteoroid yang tertarik masuk ke dalam atmosfer Bumi karena
pengaruh gravitasi Bumi. Karena mereka mengalami gesekan yang hebat oleh
atmosfer dan gerakannya pun yang cepat dapat menuju permukaan Bumi,
meteoroid terbakar di atmosfer. Meteoroid yang terbakar inilah yang disebut
meteor. Penduduk Bumi melihat meteor yang terbakar sebagai bintang jatuh.
c) Meteorit
Meteorit adalah meteoroid yang masuk ke dalam atmosfer Bumi, mengalami
gesekan di atmosfer, dan jatuh ke permukaan tanah. Dari temuan-temuan
meteorit inilah, para ahli mengetahui bahwa meteoroid terdiri atas batuan,
besi, dan nikel.

9. Nebula
Nebula adalah awan antarbintang yang terdiri dari debu, gas, dan plasma.
Awalnya nebula adalah nama umum yang diberikan untuk semua objek astronomi
yang membentang, termasuk galaksi di luar Bima Sakti (beberapa contoh dari
penggunaan lama masih bertahan; sebagai contoh, Galaksi Andromeda kadang-
kadang merujuk pada Nebula Andromeda,sebelum Edwin Hubble menemukan
galaksinya). Nebula sering disebut tempat lahirnya galaksi dan bintang-bintang.
Salah satu contoh nebula adalah Eagle Nebula dan Nebula Omega.
10. Satelit
Satelit adalah benda yang mengorbit benda lain dengan periode revolusi dan
rotasi tertentu. Ada dua jenis satelit yakni satelit alam dan satelit buatan. Sisa artikel
ini akan berkisar tentang satelit buatan.

I. Satelit alami adalah benda-benda luar angkasa bukan buatan manusia yang
mengorbit sebuah planet atau benda lain yang lebih besar daripada dirinya,
seperti misalnya Bulan adalah satelit alami Bumi. Sebenarnya terminologi ini
berlaku juga bagi planet yang mengelilingi sebuah bintang, atau bahkan sebuah
bintang yang mengelilingi pusat galaksi, tetapi jarang digunakan. Bumi sendiri
sebenarnya merupakan satelit alami Matahari.

5 Satelit alami terbesar yang pernah ditemukan manusia adalah:

 Ganymede (Jupiter)
 Titan (Saturnus)

 Callisto (Jupiter)
 Io (Jupiter)

 Bulan (Bumi)

II. Satelit buatan adalah benda buatan manusia yang beredar mengelilingi benda
lain misalnya satelit Palapa yang mengelilingi Bumi. Satelit buatan manusia
pertama adalah Sputnik 1, diluncurkan oleh Soviet pada tanggal 4 Oktober
1957, dan memulai Program Sputnik Rusia, dengan Sergei Korolev sebagai
kepala disain dan Kerim Kerimov sebagai asistentnya. Peluncuran ini memicu
lomba ruang angkasa (space race) antara Soviet dan Amerika.
Satelit buatan manusia terbesar pada saat ini yang mengorbit bumi adalah
Station Angkasa Interasional (International Space Station).

11. Supernova

Supernova adalah ledakan dari suatu bintang di galaksi yang memancarkan


energi lebih banyak daripada nova. Peristiwa supernova ini menandai berakhirnya
riwayat suatu bintang. Bintang yang mengalami supernova akan tampak sangat
cemerlang dan bahkan kecemerlangannya bisa mencapai ratusan juta kali cahaya
semula bintang tersebut, beberapa minggu atau bulan sebelum suatu bintang
mengalami supernova, bintang tersebut akan melepaskan energi yang setara dengan
energi matahari yang dilepaskan matahari seumur hidupnya, ledakan ini
meruntuhkan sebagian besar material bintang dengan kecepatan 30.000 km/s (10%
kecepatan cahaya) dan melepaskan gelombang kejut yang mampu memusnahkan
medium antarbintang.
Ada beberapa jenis supernova. Tipe I dan II bisa dipicu dengan satu dari dua
cara, baik menghentikan atau mengaktifkan produksi energi melalui fusi nuklir.
Setelah inti bintang yang sudah tua berhenti menghasilkan energi, maka bintang
tersebut akan mengalami keruntuhan gravitasi secara tiba-tiba menjadi lubang
hitam atau bintang neutron, dan melepaskan energi potensial gravitasi yang
memanaskan dan menghancurkan lapisan terluar bintang.
Rata-rata supernova terjadi setiap 50 tahun sekali di galaksi seukuran
galaksi Bima Sakti. Supernova memiliki peran dalam memperkaya medium
antarbintang dengan elemen-elemen massa yang lebih besar. Selanjutnya
gelombang kejut dari ledakan supernova dapat membentuk formasi bintang baru.

I. Jenis-jenis Supernova

a) Supernova Keples
Berdasarkan garis spektrum pada supernova, maka didapatkan
beberapa jenis supernova:

 Supernova Tipe Ia

Pada supernova ini, tidak ditemukan adanya garis spektrum


Hidrogen saat pengamatan.
 Supernova Tipe Ib/c

Pada supernova ini, tidak ditemukan adanya garis spektrum


Hidrogen ataupun Helium saat pengamatan.

 Supernova Tipe II

Pada supernova ini, ditemukan adanya garis spektrum Hidrogen


saat pengamatan.

 Hipernova

Supernova tipe ini melepaskan energi yang amat besar saat


meledak. Energi ini jauh lebih besar dibandingkan energi saat
supernova tipe yang lain terjadi.

II. Berdasarkan pada sumber energi supernova, maka didapatkan jenis


supernova sebagai berikut.

 Supernova Termonuklir (Thermonuclear Supernovae)


o Berasal dari bintang yang memiliki massa yang kecil
o Berasal dari bintang yang telah berevolusi lanjut
o Bintang yang meledak merupakan anggota dari sistem
bintang ganda.
o Ledakan menghancurkan bintang tanpa sisa
o Energi ledakan berasal dari pembakaran Karbon (C) dan
Oksigen (O)

 Supernova Runtuh-inti (Core-collapse Supernovae)


o Berasal dari bintang yang memiliki massa besar
o Berasal dari bintang yang memiliki selubung bintang
yang besar dan masih membakar Hidrogen di dalamnya.
o Bintang yang meledak merupakan bintang tunggal
(seperti Supernova Tipe II), dan bintang ganda (seperti
supernova Tipe Ib/c)
o Ledakan bintang menghasilkan objek mampat berupa
bintang neutron ataupun lubang hitam (black hole).
o Energi ledakan berasal dari tekanan

III. Tahapan terjadinya Supernova


Suatu bintang yang telah habis masa hidupnya, biasanya akan
melakukan supernova. Urutan kejadian terjadinya supernova adalah
sebagai berikut:

 Pembengkakan

Bintang membengkak karena mengangkat inti Helium di


dalamnya ke permukaan. Sehingga bintang akan menjadi sebuah
bintang raksasa yang amat besar, dan berwarna merah. Di bagian
dalamnya, inti bintang akan semakin meyusut. Dikarenakan
penyusutan ini, maka bintang semakin panas dan padat.

 Inti Besi

Saat semua bagian inti bintang telah hilang, dan yang tertinggal
di dalam hanyalah unsur besi, maka kurang dari satu detik
kemudian suatu bintang memasuki tahap akhir dari
kehancurannya. Ini dikarenakan struktur nuklir besi tidak
memungkinkan atom-atom dalam bintang untuk melakukan
reaksi fusi untuk menjadi elemen yang lebih berat.

 Peledakan

Pada tahap ini, suhu pada inti bintang semakin bertambah hingga
mencapai 100 miliar derajat celsius. Kemudian energi dari inti
ini ditransfer menyelimuti bintang yang kemudian meledak dan
menyebarkan gelombang kejut. Saat gelombang ini menerpa
material pada lapisan luar bintang, maka material tersebut
menjadi panas. Pada suhu tertentu, material ini berfusi dan
menjadi elemen-elemen baru dan isotop-isotop radioaktif.
 Pelontaran

Gelombang kejut akan melontarkan material-material bintang ke


ruang angkasa.

IV. Dampak dari Supernova


Supernova memiliki dampak bagi kehidupan di luar bintang tersebut,
di antaranya:

 Menghasilkan Logam

Pada inti bintang, terjadi reaksi fusi nuklir. Pada reaksi ini
dilahirkan unsur-unsur yang lebih berat dari Hidrogen dan
Helium. Saat supernova terjadi, unsur-unsur ini dilontarkan keluar
bintang dan memperkaya awan antar bintang di sekitarnya dengan
unsur-unsur berat.

 Menciptakan Kehidupan di Alam Semesta

Supernova melontarkan unsur-unsur tertentu ke ruang angkasa.


Unsur-unsur ini kemudian berpindah ke bagian-bagian lain yang
jauh dari bintang yang meledak tersebut. Diasumsikan bahwa
unsur atau materi tersebut kemudian bergabung membentuk
suatu bintang baru atau bahkan planet di alam semesta.

Anda mungkin juga menyukai