Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Ekonomi politik media merupakan kegiatan media dalam menjalankan fungsi-fungsi ekonomi
serta politiknya, dengan kata lain media sebagai instansi ekonomi juga instansi politik. Merujuk dari
pendapat Mosco, ekonomi politik merupakan hubungan kekuasaan (politik) dalam sumber-sumber
ekonomi yang ada di masyarakat. Namun demikian bila dikaitkan dengan media, maka ada 3 konsep yang
harus dipahami, yakni : Komodifikasi, Spasialisasi dan Strukturisasi.

Komodifikasi dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang berkaitan dengan barang dagangan atau
dengan kata lain merubah sesuatu yang bernilai guna menjadi nilai tukar (uang). Jika dihubungkan
dengan aktifitas media maka komodifikasi merupakan upaya untuk menjadikan segala sesuatunya (barang
dagangan) untuk meraup keuntungan. Tentunya konteks barang dagangan disini, segala hal yang terkait
dengan isi media, yakni :

 Isi media (seperti program-program acara dari berbagai dimensi)


 Audience/pemirsanya (yakni sebagai komoditas yang menaikkan rating, sehingga rating tersebut
yang akan mengundang para pengiklan)
 Iklan (jelas merupakan sumber keuntungan terbesar bagi media, karenanya semua aspek
pendukung dikerahkan untuk memperoleh keuntungan dari pengiklan)

Pemahaman : Fenomena yang terjadi pada dunia media kita saat ini adalah segala macam bentuk atau
konten media selalu dikomodifikasikan. Salah satu contoh proses komodifikasi di media televisi adalah
dari pola konsumsi media massa yang juga dibentuk oleh kerjasama “pengusaha” media dan pengusaha
lain. Tayangan Akademi Fantasi Indosiar (AFI) , Indonesian Idol, Kawasan Dangdut Indonesia (KDI) dan
bermacam-macam kuis interaktif televise lainnya merupakan “hasil kerja sama” antara pengusaha media
televisi dan pengusaha jaringan selular. Karena tujuan usaha mereka adalah mendatangkan profit, maka
isi siaran media massa digunakan untuk menciptakan “pasar” bagi perusahaan jaringan selular melalui
penggunaan Short Message Service (SMS). Dengan kata lain dalam proses ini, audience kembali dijual
untuk meraup keuntungan.

Namun di Negara maju khalayak memiliki kekuatan besar yakni dapat menekan atau memboikot
suatu program atau iklan yang ditampilkan di media massa. Dengan demikian khalayak tidak semena-
mena dapat “dijual” oleh media. Seperti yang dilakukan oleh ibu-ibu rumah tangga di Jepang yang tidak
mau pola makan anaknya dikendalikan pengusaha Mc Donald. Mereka melakukan demo di outlet-
outlet McDonald untuk memprotes iklan McDonald di televise yang memberikan hadiah bila membeli
“paket” makanan dan minuman tertentu di outlet Mc Donald. Karena selain pola konsumsi media yang
dikendalikan oleh pengusaha media, pola konsumsi masyarakat di bidang-bidang lain juga dikendalikan
oleh media, misalnya: Pola konsumsi Hand Phone atau Fast Food.

1
Asumsi mengapa proses komodifikasi begitu mengakar pada media karena, media hanya dapat
dimiliki oleh pemilik modal kuat atau dengan kata lain untuk mendirikan sebuah media diperlukan biaya
yang sangat besar sehingga bila kebutuhan modal terpenuhi maka pemulihan keuntungan akan dilakukan
sebesar-besarny.

Komoditas merupakan sesuatu benda nyata yang relatif mudah diperdagangkan, dapat diserahkan
secara fisik, dapat disimpan untuk suatu jangka waktu tertentu dan dapat dipertukarkan dengan produk
lainnya dengan jenis yang sama, yang biasanya dapat dibeli atau dijual oleh investor melalui bursa
berjangka. Secara lebih umum, komoditas adalah suatu produk yang diperdagangkan, seperti valuta asing,
instrumen keuangan hal tersebut juga dikarenakan adanya persaingan media.

B. Rumusan Masalah
a. Definisi Komoditas dan Komodifikasi ?
b. Menjelaskan bentuk-bentuk Komodifikasi ?
c. Menyebutkan dampak-dampak positif dan negative dan serta contohnya ?
d. Menyebutkan jenis-jenis Komodifikasi ?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk menjelaskan dan menyebutkan bentuk-bentuk,dampak positif dan negatif serta jenis
jenis Komodifikasi
2. Memahami definisi Komoditas dan Komodifikasi
3. Mengetahui contoh – contoh dampak negative dan positif Komodifikasi

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Komodifikasi dan Komoditas


Produk media tidak pernah dapat dilepaskan dari proses produksinya. Proses produksi dan produk
media (teks media) selalu berada pada satu garis lurus dimana kepentingan-kepentingan dalam institusi
media bertarung dan beradu didalamnya. Tentunya, kepentingan-kepentingan yang beradu dalam suatu
institusi media akan sangat mempengaruhi pada setiap tahap pembuatan sebuah teks 144 media. Mulai
dari konsep produk, isu dan ideologi yang diangkat, genre, produksi, hingga pada pemilihan jam tayang
siaran pada media penyiaran atau halaman pada media cetak. Dan yang terpenting dalam produksi teks
media adalah pemilihan simbol atau tanda atau kode yang digunakan sebagai representasi dari
kepentingan-kepentingan (ekonomi dan politik) serta ideologi ideologi lainnya.Karena penggunaan
simbol-simbol/kode-kode inilah maka teks media sendiri merupakan arena pertarungan makna yang
menimbulkan praktik-praktik komodifikasi (Golding dan Murdock, 1992: 18).

Dalam ekonomi politik media,komodifikasi adalah salah satu bentuk penguasaan media selain
strukturasi dan spasialisasi.Proses komodifikasi erat kaiannya dengan produk, sedangkan proses produksi
erat dengan fungsi atau guna pekerjanya, pekerja telah menjadi komoditas dan telah dikomodifikasikan
oleh pemilik modal, yaitu dengan mengeskploitasi dalam pekerjaan.Hal ini hanya satu bagian saja dari
proses produksi. Maka dari itu komodifikasi tak lain juga sebuah bentuk komersialisasi segala bentuk
nilai dari buatan manusia.

Dalam industri budaya, selain komodifikasi yang memperlakukan produk-produk sebagai komoditas
yang untuk diperdangagkan,juga cenderung terjadi standarisasi dan masifikasi.Standarisasi berarti
menetapkan kriteria tertentu yang memudahkan produkproduk industri budaya itu mudah dicerna oleh
khalayaknya.Adapun masifikasi berarti memproduksi berbagai hasil budaya dalam jumlah massal agar
dapat meraih pangsa pasar seluas-luasnya. Dalam perkembangan 145 industri ini akhirnya menghasilkan
apa yang disebut dengan budaya populer (Lukmantoro, 2004).Konsep berbeda mengenai komodifikasi,
juga ditulis oleh Vincent Mosco dalam bukunya berjudul “The Political Economy of Communication”
(1996),

Komodifikasi merupakan pemanfaatan isi media dilihat dari kegunaannya sebagai komoditi yang
dapat dipasarkan. Komodifikasi dapat diasumsikan sebagai proses transformasi barang dan jasa dari nilai
gunanya menjadi komoditas yang berorientasi pada nilai tukarnya di pasar, karena nilai tukar berkaitan
dengan pasar dan konsumen, maka proses komodifikasi pada dasarnya adalah mengubah barang/jasa agar
sesuai dengan keinginan dan kebutuhan konsumen. Pada proses transformasi dari nilai guna menjadi nilai
tukar, dalam media massa selalu melibatkan para awak media, khalayak pembaca, pasar, dan negara
apabila masing-masing di antaranya mempunyai kepentingan.

Komoditas adalah sesuatu benda nyata yang relatif mudah diperdagangkan, dapat diserahkan secara
fisik, dapat disimpan untuk suatu jangka waktu tertentu dan dapat dipertukarkan dengan produk lainnya
dengan jenis yang sama, yang biasanya dapat dibeli atau dijual oleh investor melalui bursa berjangka.
Secara lebih umum, komoditas adalah suatu produk yang diperdagangkan, termasuk valuta asing,
instrumen keuangan dan indeks.

3
Karakteristik dari komoditas yaitu adalah harga ditentukan oleh penawaran dan permintaan pasar
bukannya ditentukan oleh penyaluur ataupun penjual dan harga tersebut adalah berdasarkan perhitungan
harga masing – masing pelaku komoditas contohnya adalah (namun terbatas pada) : mineral, dan produk
pertanian serta biji besi, minya, ethanol, gula, kopi, aluminium, beras, gandum, emas, berlian atau perak,
tetapi juga ada yang disebut produk “commoditized” (tidak lagi dibedakan berdasarkan merk) seperti
computer.

B. Bentuk – Bentuk Komodifikasi


Bentuk-bentuk Komodifikasi ada 3 macam :

1. Komoditas Isi Media : Proses komodifikasi pada komunikasi melibatkan pesan-pesan dari
sumber data sampai sistem pemikiran dan menjadi produk dan dapat dipasarkan.Misalnya paket
produk yang dipasarkan oleh media dengan cara pemuatan penulisan seorang penulis, artikel lain
dan iklan dalam suatu paket yang bisa Dari sudut pandang modal komodifikasi isi media
dipengaruhi oleh 146 penciptaan nilai surplus atau keuntungan. Isi media dibuat sedemikian rupa
sehingga mendatangkan keuntungan bagi pemilik modal.
2. Komoditas Khalayak : Menurut garnham, sebagai institusi ekonomi media massa memiliki dua
peran yaitu sebagai peran langsung pencipta surplus melalui produksi dan pertukaran komoditas.
Dan tidak langsung melalui periklanan dalam penciptaan nilai surplus melalui sektor lain
komoditas.Pengiklan juga berperan dalam menentukan isi media, sehingga menciptakan khalayak
sebagai komoditas, dengan begitu khalayak dibawa kepada
3. Komoditas Pekerja : Karakteristik produksi media menekankan dimensi kreatifitas individual.
Inilah yang membedakan antara sektor industri media dengan sektor industri industri Industri
media membutuhkan tingkat pemikiran konseptual yang umumnya tinggi, sehingga karakteristik
pekerjanya berbeda dengan industri lain yang pekerjanya dapat dibedakan antara tenaga kerja
kasar dan tenaga ahli. Pembedaan ini terjadi dalam proses komodifikasi yang pada akhirnya
menghasilkan kelas managerial yang merupakan bagian dari pemilik modal atau mewakili
kepentingannya.

C. Dampak Positif dan Negatif

Dampak positif :

Dengan adanya Kemajuan dalam bidang teknologi dan peralatan hidup, masyarakat pada saat ini
dapat bekerja secara cepat dan efisien karena adanya peralatan yang mendukungnya sehingga dapat
mengembangkan usahanya dengan lebih baik lagi. Lebih lanjut lagi dampak positif misalnya, adalah:

1. Pertumbuhan ekonomi yang semakin tinggi


2. Terjadinya industrialisasi
3. Produktifitas dunia industri semakin meningkat
4. Persaingan dalam dunia kerja sehingga menuntut pekerja untuk selalu menambah skill dan
pengetahuan yang dimiliki.
5. Di bidang kedokteran dan kemajauan ekonomi mampu menjadikan produk kedokteran menjadi

4
Dampak Negatif :

Meskipun demikian ada pula dampak negatifnya antara Lain :

1. Terjadinya pengangguran bagi tenaga kerja yang tidak mempunyai kualifikasi yang sesuai .
2. Sifat konsumtif sebagai akibat kompetisi yang ketat pada era globalisasi akan juga melahirkan
generasi yang secara moral mengalami kemerosotan: konsumtif, boros dan memiliki jalan pintas
yang bermental .
3. Penyalahgunaan Fungsi bebasnya setiap orang mengakses ataupun menggunakan teknologi, maka
dengan mudah juga terjadi penyalahgunaan fungsi dari teknologi tersebut.
4. Pemborosan Biaya Teknologi yang tidak akan ada habisnya, akan membuat para penggunanya
tidakpernah puas sehingga perlu biaya untuk selalu mengupdate teknologi yangmereka miliki
ataupun penggunaan teknologi komunikasi yang makin meluas juga diikuti penambahan biaya.
5. Global Warming pengalihan kinerja manusia ke mesin tentu makin menyebabkan polusi udara
sehingga memperparah pemanasan global, namun akhir akhir para produsenteknologi telah
memproduksi segala kebutuhan teknologi yang di imbangi dengan pelestarian alam dan ramah
lingkungan.

D. Contoh –Contoh Dampak Positif Negatif


􀂙 Contoh dari dampak positif :

Sebagai contoh saya mengambil dari budaya yang ada sekarang misalnya Saja perkembangan
pada pengetahuan teknologi. Sekarang teknologi bukan lagi jadi bahan yang tabu di masayarakat umum
dengan kemajuan teknologi semua dapatdengan mudahnya di selesaikan. Sebagai contoh penggunaan
gadget, laptop dan lain sebagai nya, dengan gadget dan laptop kita dapat mengetahui
informasiapapun,kapanpun dan dimanapun dengan mudah, dengan koneksi intenettentunya.

􀂙 Contoh dari dampak negatif :

Dari contoh dampak positif diatas dapat kita artikan juga sebagai dampak negatif di karenakan jika
dalam penggunaan teknologi itu tidak benar tentunya akan menjadi sangat berbahaya. Sebagai contoh
yaitu, penipuan, perjudian, kejahatan dunia maya dan lain sebagainya. Oleh karena itu kitasebagai
manusia haruslah selektif dalam memilih hal yang dapat merugikandan juga menguntungkan serta dapat
berdampak positif dan juga negatif. Sedangkan ciri dari komodifikasi itu sendiri adalah adanya perubahan
format yang menyesuaikan dengan keinginan konsumen. Konsumen atau khalayak menjadi tujuan utama,
atau bahkan satu-satunya.Dengan menjangkau khalayak sebanyak-banyaknya diharapkan bisa
mendatangkan keuntungan sebanyak – banyaknya.

E. Jenis-Jenis Komodifikasi
Dan adapun Jenis-jenis komodifikasi dalam ekonomi politik media antara lain adalah :

5
1. Komodifikasi isi yang melibatkan transformasi pesan agar pesan lebih diterima oleh pasar
(marketable). Misalnya,surat kabar,berita lebih memperhitungkan nilai berita agar bisa diterima
oleh pasar.
2. Komodifikasi Isi (Content Commodity) Ekonomi politik memperluas lebih lanjut analoginya
dengan memeriksabagaimana hubungan antara modal dan para penonton pada titik penerimaan
yang dilakukan diatas perluasan peyiaran komersial.

Komodifikasi khalayak terbagi menjadi 2 yaitu :

􀂙Komodifikasi Intrinsik : Komodifikasi yang melekat secara langsung dariprogram atau acara yang
dibuat oleh media. Upaya untuk mengetahui karakteristik khalayak,dan keinginan spesifik dari masing-
masing khalayak.Komodifikasi ini membutuhkan prosedur dan ukuran untuk menentukkan secara akurat
disemua tahapan produksi, pertukaran dan konsumsi.

􀂙Komodifikasi Ekstensif : Proses komodifikasi yang terjadi dan mengalami perluasan melibatkan
institusi pendidikan, pemerintah, budaya, telekomunikasi dsb. Komodifikasi ini memasukkan
transformasi dari ruang umum menjadi kepemilikan privat seperti untuk mall dsb. Komodifikasi ini
terutama diwujudkan lewat iklan-iklan komersial.

3. Komodifikasi Pekerja (Labour Commodity) Transformasi proses kerja


dalam kapitalisme.Buruh merupakan kesatuan konsep dari pembuahan, atau kekuatan invasi,
imagine dan pekerjaan desain dan pelaksanaan, atau kekuatan
untuk melaksanakannya.Dalam proses komodifikasi, tindakan modal untuk memisahkan konsepsi
dari eksekusi, keterampilan atau skill dari kemampuan untuk

6
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Komodifikasi merupakan istilah baru yang mulai muncul dan dikenal oleh para ilmuan
sosial.Komodifikasi mendeskripsikan cara kapitalisme melancarkan tujuannya dengan mengakumulasi
kapital, atau menyadari transformasi nilai guna menjadi nilai tukar.Komoditas dan komodifikasi adalah
dua hal yang memiliki hubungan obyek dan proses,dan menjadi salah satu indikator kapitalisme global
yang kini tengah terjadi. Komodifikasi merupakan bentuk transformasi dari hubungan yang awalnya
terbebas dari hal-hal yang sifatnya diperdagangkan, menjadi hubungan yang sifatnya komersi

Komoditas yaitu sesuatu benda nyata yang relatif mudah diperdagangkan, dapat diserahkan secara
fisik, dapat disimpan untuk suatu jangka waktu tertentu dan dapat dipertukarkan dengan produk lainnya
dengan jenis yang sama, yang biasanya dapat dibeli atau dijual oleh investor melalui bursa berjangka.
Secara lebih umum, komoditas adalah suatu produk yang diperdagangkan, termasuk valuta asing,
instrumen keuangan dan indeks.
Karakteristik dari Komoditas yaitu harga adalah ditentukan oleh penawaran dan permintaan pasar
bukannya ditentukan oleh penyalur ataupun penjual dan harga tersebut adalah berdasarkan perhitungan
harga masing-masing pelaku Komoditas contohnya adalah (namun tidak terbatas pada) : mineral dan
produk pertanian seperti bijih
besi, minyak, ethanol, gula, kopi, aluminium, beras, gandum, emas, berlian atau perak, tetapi juga ada
yang disebut produk “commoditized” (tidak lagi dibedakan berdasarkan merek) seperti komputer
B. Saran
Dengan adanya Komoditas dan komodifikasi maka produk yang dihasilkan dari komoditas dan
komodifikasi menjalani standarisasi dan masifikasi.Sehingga dapat membuat produk yang berkualitas
tinggi.

7
DAFTAR PUSTAKA

http://www.google.co.id/m?q=makalah+tentang+komoditas+dan+komodifikasi
id.wikipedia.org/wiki/komoditas
http://blo3cyber.blogspot.com/2014/12/komodifikasi.html
e-journal.uajy.ac.id/../1SOSO3145.pdf

8
MAKALAH

SOSIOLOGI EKONOMI

KOMODITAS DAN KOMODIFIKASI

Ditulis untuk memenuhi tugas mata kuliah Sosiologi Ekonomi

Dosen Pengasuh :

Disusun oleh:

Disusun oleh:

Kelompok 1

Indri safitri (1896140008) Muh. Ikhsan (1896142022)

Nur Anditha (1896140001) Nur Halisa (1896141010)

Dhea Nanda (1896140014) Feny Hasrianti (1896140020)

Siti Nur Fadila Rahman (1896141004) Devia Nitami (1896141016)

Dea Amelia AP (1896141022)

PRODI EKONOMI PEMBANGUNAN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

TAHUN AJARAN 2019/2020

9
10

Anda mungkin juga menyukai