Anda di halaman 1dari 5

BAB 5

GANGGUAN PSIKOLOGI PADA MASA REPRODUKSI

A. MENSTRUASI
Secara normal menstruasi berlangsung kurang lebih pada usia 11-16 tahun. Gejala yang
sering terjadi dan sangat mencolok pada peristiwa haid pertama adlah kecemasan atau
ketakutan diperkuat oleh keinginan untuk menolak proses fisiologis tersebut. Sewaktu haid
pertama itu kadang muncul anggapan yang keliru yaitu anggapan yang sesuai dengan teori
“cloaca” yang menyatakan segala sesuatu yang keluar dari rongga tubuh adalah kotor, najis,
menjijikan serta merupakan tanda noda dan tidak suci. Atas dasar pandangan yang keliru ini
timbul kemudian rasa malu, rasa diri tidak bersih atau tidak suci, merasa diri kotor bernoda,
dan diliputi emosi negatif lainnya.
1. Trauma Genital
Trauma berasal dari bahasa yunani yang berarti luka. Kata trauma digunakan untuk
menggambarkan kejadian atau pengalaman traumatik dan dihayati secara berbeda-beda
antara individu satu dengan yang lainnya, sehingga setiap orang akan memiliki reksi yang
berbeda pula pada saat menghadapi kejadian yang traumatik.
2. Paranod
Paranoid adalh ijektiva , kata sifat untuk penderita paranoia. Paranoia didefinisikan sebagai
penyakit mental di mana seseorang meyakini bahwa orang lain membahayakan dirinya.
Sedang dalam kamus Webster, paranoid didefinisikan sebagai gangguan mental yang
ditandai dengan kecurigaan yang tidak rasional/logis.
3. Hypokondria
Hhypokondria merupakan kelainan mental dimana para penderitanya yakin bahwa mereka
terserang penyakit yang serius. Penderita memiliki kehawatiran yang berlebihan akan setiap
keluhan yang menyerang tubuh mereka. Padahal bisa saja itu hanya keluhan biasa, bukan
penyakit serius seperti yang mereka anggap. Sehingga tidak heran kalau mereka segera
memeriksakan penyakit tersebut ke dokter. Kalaupun dugaan mereka tidak terbukti, mereka
tidak menyerah begitu saja. Mereka akan terus berusaha membuktikan kalau mereka benar-
benar mengidap penyakit yang serius.
4. Fobia
Fobia adlah rasa ketakuatan yang berlebihan pada sesuatu hal atau fenomena. Fobia bisa
dikatakan dapat menghambat kehidupan orang yang mengidapnya. Bagi sebagian orang,
perasan takut seorang pengidap fobia sulit dimengerti, yaitu sebabnya, pengidap tersebut
sering dijadikan bulan oleh teman sekitarnya.

B. PERKAWINAN
Perkawinan adalah sepasang mempelai yang dipertemukan secara formal dihadapan
penghulu/kepala agama, para saksi dan ssejumlah hadirin yang disahkan secara resmi
sebagai suami isteri dengan upacara ritual-ritual tertentu. Dimana bentuk proklamasi laki-
laki dan wanita bersifat dwi tunggal yakni saling memilki satu sama lain.
Memasuki kehidupan Perkawinan
Kehidupan perkawinan adalah kehidupan dari pasangan pria dan wanita yang disahkan
secara hukum dan agama dengan tujuan embentuk keluarga yang bahagia. Untuk menjadi
pasangan yang bahagia, suami-isteri harus saling mengenal dan menerima pasangannya,
saling mencintai, saling memilki komitmen terhadap pasangannya sebagai keluarganya
sendiri. Adanya pergeseran standar dan norma seks menjadi hypermodern dan radikan
merupakan hal yang bertentangan dengan norma masyarakat juga dapat menimbulkan :
 Pologami
 Perkawinan eugenis
 Trem marriage
 Trial merriage
 Companionate marriage.

C. KEHAMILAN
1. Kemandulan
Pada umumnya dapat dinyatakan bahwa sebab utama dari sterilisasi atau kemandulan
wanita adalah ketakutan-ketakutan yang tdak disedari atau yang ada di bawa sadar dan
yang infantil kekanak-kanakan sifatnya.
Ketakuat tersebut tidak hanya berkaitan dengan fingsi reproduksi saja, akan tetapi
berhubungan dengan segala aspek kegiatan seksual. Peristiwa semacam inilah biasanya
mengeliminisai atau meniadakan kemungkinan-kemungkin untuk menjadi seorang ibu
atau menghapus kemungkinan jadi hamil.
Beberapa tipe wanita yang dapat mengalami kemandulan :
a. Wanita dengan sifat keibuan ekstrim
b. Wanita dengan gangguan emosional yang kronis
c. Wanita dengan tipe agresif-maskulin
d. Wanita dengan tipe erotik feminim
2. Hamil diluar nikah
Norma-norma ketimuran mesih tetap menganggap kehamilan diluar nikah sebagai aib
bagi keluarga ataupun masyarakat, apapun sebab dari kehamilan tersebut. Orang yang
hamil diuar nikah dinilai sebagai keburukan, yang kalupun terjadi harus disembunyikan.
Masyarakat patriarkal sekarang ini, cenderung mempermaslahkan wanita dalam
kehamilan diluar pernikahan. Padahal wanita yang hamil bisa saja meerupan korban
perkosaan atau korban keadaan.
3. Pseudocyesis
Tau kehamilan palsu adalah keadaan dimana seorang wanita menunjukan tanda-tanda
gejala hamil seperti tidak mendapat menstruasi, adanya mual muntah, pembesaran
perut peningkatan berat badan bahkan kadang kala hasil tes urin dapat menjadi positif
palsu. Dan segala gejala kehamilan lainya tetapi sesunggunya tidak benar-benar hamil.
4. Aboortus dan keengganan untuk hamil
Masalah kemandulan ini mau tidak mau mengantarkan kita juga kepada masalah
abortus yang disengaja atau pengguguran janin. Sebab pengguguran tersebut seringkali
menyebabkan peristiwa sterulitas pada diri wanita yang bersangkutan. Berkaitan dengan
maslah abortus tersebut. Tradisi dan hukuk-hukum agama tertentu memberikan
pengaruh yang impiratif terhadap relasi seksual dan kehamilan.
5. Kehamilan Tidak Diinginkan (KTD)
Hamil yang tidak dikehendaki oleh remaja. Remaja bisa mengatakan bahwa kalau seks
bebas atau seks pranika itu aman untuk dilakukan. Namum, bila remaja melihat,
memahami ataupun merasakan akibat dari perilaku tersebut, ternyata hasilnya lebih
banyak mendatangkan kerugian yakni akibat yang terjadi bisa jauh lebih besar daripada
pasangan suami-istri.
6. Hamil dengan janin mati
Adanya kematian janin ketika masih dalam kandungan ataupun setelah melalui
persalinan adalah suatu peristiwa yang sangat menyedihkan hati dan jiwa bagi para ibu
maupun orang-orang disekitarnya yang menanti.
Bagi pasanga suami istri yang sah dan benar-benar menginginkan seorang anak,
biasanya terjadi kamatian janin dalam masa hamil karena adnya gangguan-gangguan
dalam tubuh.
7. Hamil dengan ketergantugan obat.
Ketagantungan adalah perbuatan yang komsultif dan keterlibatan yang berlebihan
terhadap suatu kegiatan tertentu. Kegiatan ini bisa berupa pertaruhan/judi atau berupa
penggunaan oabat-oabatan dapat menyebabkan ketergantungan psikis saja atau atau
ketergantinagan fisik dan psikis.
D. Persalinan
1. Kegelisaan dan ketakuatan menjelang kalahiran bayi.
Pada setiap wanita, baik yang bahgia maupun yang tidak bahagia, apabila dirinya hamil
pasti akan dihinggapi campuran perasaan yaitu : rasa takut dan berani mananggung
segala cobaan, dan rasa lemah hati, takut, ngeri , rasa cinta dan benci yang semuanya
menjadi semakin intensif pada saat mendekati masa kelahiran bayinya.
Adapun penyebab dari ketakutan dan kegelisahan tersebut adalah ebagai berikut :
a. Takut mati
b. Trauma kelahiran
c. Perasaan bersalah
2. Gangguan bounding attachment
Masa bayi merupakan masa awal dalam kehidupan manusia, perkembangan pada masa
bayi sangat mempengaruhi dasar dari perilaku individu selanjutnya. Salah satu
perkembangan yang alami individu selanjutnya. Salah satu perkembngan individu adalah
perkembanagn sosio-emosi. Hal tersebut muncul seiring dengan jalanya waktu dan
pengalaman-pengalaman yang dialami oleh individu.
a. Attachment
b. Pengasuhan oleh ayah
c. Day care
d. Emosi
E. Nifas
Melahirkan adlah karunia terbesar bagi wanita dalam hidupnya. Sayangnya tidak semua
menganggap seperti itu, bahkan ada juga wanita yang mengalami depresi setelah
melahirkan. Depresi nin di sebut juga post partum blues merupakan problem psikis sesudah
melahirkan seperti kemunculan kesedihan, kemurungan atau kecemasan, labilitas perasaan
dan depresi pada ibu. Biasanya terjadi secara teori sejak kalahiran bayi.
F. Masa menopouse
Gangguan menopous :
a. Depresi mentrual
b. Ide derilius
c. Masturbasi klitoris
d. Aktifitas hipomanis semu
e. Insomnia
f. Gangguan konsep diri
g. Infantil

BAB 6

PENGELOLAAN PERUBAHAN PSIKOLOGI

A. Cara mengatasi gangguan psikologis menstruasi


1. Pendekatan komunukasi terapeutik/konseling
- Meyakinkan wanita bawa wanita lainyapun ada yang memilki keluhan yang sama
ketka menstruasi adalah penting.
- Pencatatan secara teratur siklus menstruasi setiap bulannya dapat memberikan
gambaran wanita mengenai waktu terjadinya sindrom premenstruasi.
B. Cara mengatasi gangguan psikologis perkawinan
1. Konseling
a. Konseling adlah usaha membantu orang yang sedang mangalami gangguan kejiwaan
agar merreka bisa memutuskan senddiri apa yang terbaik bagi mereka.
b. Sistematika terapi psikologis dalam konseling islami
Seorang klien yang mengalami rasa keterasingan, asing dari diri sendri, asing dari
problem yang dihadapi, asing dari lingkungan hidupnya sehingga dia tidak tahu
masalahnya dan tidak berani mengambil tindakan bahkan tidak lagi tahu apa yang
diinginkannya
c. Wilayah konseling perkawinan
C. Cara mengatasi gangguan psikologis yang berhunungan dengan kehamilan melalui
pendekatan terapeutik.
Konseling yang dibrikan oleh bidan adlah :
1. Trimester pertama dan ke dua
Pemberian informasi tenteng perubahan yang terjadi pada perkembngan janin sesuai
usia kehamilan seta perubahan yang terjadi pada ibu sendiri dan pencegahannya.
2. Trimester ke tiga
a. Berfokus pada interfensi yang dibrikan pada klien dan keadaan janin dalam rahim,
posisi janin yang berkaitan dengan letak janin.
b. Persiapan persalinan secara fisiologis maupun patologis. Diawali dengan penjelasan
tanda-tanda persalinan normal dan resiko tinggi.
c. Pemberian informasi tempat persalinan sesuai dengan kondisi normal dan tidak
normal.
d. Memberikan informasi tentang hal-hal yang berkaitan dengan laktasi dan pemberian
ASI.
D. Cara mengatasi gangguan psikologis yang berhubungan dengan persalinan.
1. Pendekatan dengan komunikasih terapeutik.
Kagiatan komunikasih terapeutik pada ibu melahirkan merupakan pemberian bantuan
pada ibu yang akan melahirkan dengan kegiatan bimbingan proses persalinan.
a. Membantu pasien menjelaskan serta mengurangi beban perasaan dan pikiran
selama proses persalinan.
b. Membantu mengambil tindakan yang efektif untuk pasien.
c. Membantu mempengaruhi otang lain, lingkungan fisik dan diri sendiri untuk
kesejahtraan ibu dan proses persalinan agar dapat berjalan dengan semestinya.
E. Cara mengatasi gangguan psikologis yang berhubungan dengan nifas
Menciptakan hubungan baik antara bidan dengan pasien dalam rangka kesembuhannya
dengan cara :
a. Mendorong pasien mempu meredakan segala ketegangan emosi
b. Dapat memahami dirinya
c. Dapat mendukung tindakan konstruktif.
F. Cara mengatasi gangguan psikologis yang berhubungan dengan masa menopous
a. Dukungan informatif
b. Dukungan emosional
c. Dukungan penghargaan
d. Dukungan instrumental
G. Cara mengatasi gangguan psikologis yang berhubungan dengan konseling dan kolaborasi
1. Kembangkan kebisaan tidur dan mentaatinya, membaca bacaan ringan, nonton TV yang
menyenagkan.
2. Makanlah jangan terlalu banyak karena akan mengganggu tidur
3. Atur kenyamanan diri

Anda mungkin juga menyukai