DISUSUN OLEH :
Darmawati (A21115016)
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2018
i
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah, tuhan yang maha esa karena berkat rahmat, taufik,
dan hidayah-Nya lah sehingga kami berhasil menyelesaikan makalah mengenai
“Pembangunan Sektor Industri” ini.
Adapun materi yang akan kami bahas dalam makalah ini yaitu mengenai
konsep industri, urgensi pembangunan sektor industri terhadap perekonomian,
kondisi perindustrian di Indonesia, masalah perindustrian di Indonesia, strategi
pengembangan industri, dan kebijakan pembangunan industri di Indonesia. Kami
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, maka dari itu kami
berharap mendapatkan saran dan kritik dari pembaca makalah ini.
Makalah ini dapat kami selesaikan berkat kerjasama dan diskusi kami serta
beberapa sumber dari buku dan internet. Ucapan terima kasih tak lupa penulis
haturkan kepada seluruh pihak yang telah membantu penyelesaian makalah ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk kita semua.Amin.
Penulis,
ii
DAFTAR ISI
Halaman Judul
C. Tujuan ............................................................................................................... 2
A. Kesimpulan…………………………………………………… ...................... 17
B. Saran…………………………………………………… ................................. 17
iii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Produk Domestik Bruto Atas Dasar Harga Konstan Menurut Lapangan
Usaha di Indonesia 2012- 2016………………………………………...7
Tabel 2.2 Kontribusi Sektor Industri Terhadap Produk Domestik Bruto 2012-
2016………………………………………………………………….....8
Tabel 2.3 Jumlah Tenaga Kerja Industri Besar dan Sedang Menurut Sub Sektor
Tahun 2013-2015……………………………………………………....9
Tabel 2.4 Perusahaan, Tenaga Kerja, Nilai Output, Biaya Input, dan Nilai Tambah
Industri Besar dan Sedang, 2013- 2015…………………………….....10
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada saat ini, negara Indonesia sedang giat-giatnya melaksanakan
pembangunan nasional. Pembangunan nasional merupakan rangkaian upaya
pembangunan yang berkesinambungan yang meliputi seluruh kehidupan
masyarakat, bangsa dan negara untuk mewujudkan tujuan nasional
sebagaimana diamanatkan dalam Pembukaan UndangUndang Dasar 1945,
Alinea ke 4. Tujuan negara tersebut, pada hakekatnya adalah untuk
mewujudkan suatu masyarakat yang adil dan makmur yang merata, materiil dan
spiritual berdasarkan Pancasila dan UUD Negara Republik Indonesia. Guna
mewujudkan cita-cita luhur bangsa Indonesia tersebut di atas, pemerintah telah
berupaya melakukan berbagai kegiatan, termasuk salah satu diantaranya adalah
mendorong laju pertumbuhan industri guna meningkatkan pertumbuhan
perekonomian nasional.
Perekonomian di Indonesia tidak akan berkembang tanpa dukungan dari
peningkatan perindustrian sebagai salah satu sektor perekonomian yang sangat
dominan di jaman sekarang. Arti penting perindustrian terhadap perkembangan
perekonomian dapat dilihat dari arah kebijakan ekonomi yang tertuang dalam
RPJPN (Rancangan Pembangunan Jangka Panjang Nasional), yaitu
“Mengembangkan perekonomian yang berorientasi global sesuai kemajuan
teknologi dengan membangun keunggulan kompetitif berdasarkan keunggulan
komparatif sebagai negara maritim dan agraris sesuai kompetensi dan produk
unggulan di setiap daerah, terutama pertanian dalam arti luas, kehutanan,
kelautan, pertambangan, pariwisata serta industri kecil dan kerajinan rakyat,
serta mengembangkan kebijakan industri, perdagangan dan investasi dalam
rangka meningkatkan daya saing global dengan membuka aksesbilitas yang
sama terhadap kesempatan kerja dan berusaha bagi segenap rakyat dan seluruh
daerah melalui keunggulan kompetitif terutama berbasis keunggulan SDA dan
SDM dengan menghapus segala bentuk perlakuan diskriminatif dan hambatan”.
1
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, maka rumusan masalah
dari makalah ini antara lain :
1. Apa yang dimaksud dengan industri dan apa saja jenis dari industri ?
2. Mengapa pembangunan sektor industri penting bagi perekonomian ?
3. Bagaimanakah kondisi perindustrian di Indonesia ?
4. Apa saja masalah pembangunan industri di Indonesia ?
5. Bagaimana strategi pengembangan industri yang dapat diterapkan di
Indonesia?
6. Bagaimana kebijakan pemerintah dalam meningkatkan perindustrian di
Indonesia?
C. Tujuan
Dalam penulisan makalah ini, tujuan yang diharapkan dapat dicapai adalah
sebagai berikut:
1. Memahami definisi dari industry beserta dengan jenis-jenisnya.
2. Memahami pentingnya pembangunan sektor industry bagi
perekonomian.
3. Mengetahui kondisi perindustrian di Indonesia.
4. Mengetahui masalah pembangunan industri di Indonesia.
5. Mengetahui strategi pengembangan industri yang dapat diterapkan di
Indonesia.
6. Mengetahui kebijakan pemerintah dalam meningkatkan perindustrian di
Indonesia.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Industri adalah suatu usaha atau kegiatan pengolahan bahan mentah atau
barang setengah jadi menjadi barang jadi barang jadi yang memiliki nilai tambah
untuk mendapatkan keuntungan. Hasil industri tidak hanya berupa barang, tetapi
juga dalam bentuk jasa. Industri adalah bidang mata pencaharian yang
menggunakan keterampilan dan ketekunan kerja dan penggunaan alat-alat di bidang
pengolahan hasil-hasil bumi dan distribusinya sebagai dasarnya. Maka industri
umumnya dikenal sebagai mata rantai selanjutnya dari usaha-usaha mencukupi
kebutuhan (ekonomi) yang berhubungan dengan bumi, yaitu sesudah pertanian,
perkebunan dan pertambangan yang berhubungan erat dengan tanah.
1. Industri ekstraktif, yaitu industri yang bahan baku diambil langsung dari alam
sekitar. Contoh: pertanian, perkebunan, perhutanan, perikanan, peternakan,
pertambangan, dan lain lain.
2. Industri nonekstaktif, yaitu industri yang bahan bakunya diperoleh dari tempat
lain selain alam sekitar.
3. Industri fasilitatif, yaitu industri yang produk utamanya adalah berbentuk jasa
yang dijual kepada para konsumennya. Contoh: Asuransi, perbankan,
transportasi, ekspedisi, dan lain sebagainya.
1. Industri padat modal, yaitu industri yang dibangun dengan modal yang
jumlahnya besar untuk kegiatan operasional maupun pembangunannya
2. Industri padat karya, yaitu industri yang lebih dititik beratkan pada sejumlah
besar tenaga kerja atau pekerja dalam pembangunan serta pengoperasiannya.
3
Jenis industri berdasarkan klasifikasi SK Menteri Perindustrian
No.19/M/I/1986
2. Industri mesin dan logam dasar misalnya seperti industri pesawat terbang,
kendaraan bermotor, tekstil, dan lain-lain.
3. Industri kecil Contoh seperti industri roti, kompor minyak, makanan ringan,
es, minyak goreng curah, dan lain-lain.
4. Aneka industri misal seperti industri pakaian, industri makanan dan minuman,
dan lain-lain.
1. Industri rumah tangga, yaitu industri yang jumlah karyawan / tenaga kerja
berjumlah antara 1-4 orang.
2. Industri kecil, yaitu industri yang jumlah karyawan / tenaga kerja berjumlah
antara 5-19 orang.
3. Industri sedang atau industri menengah, yaitu industri yang jumlah karyawan
atau tenaga kerja berjumlah antara 20-99 orang.
4. Industri besar yaitu industri yang jumlah karyawan / tenaga kerja berjumlah
antara 100 orang atau lebih.
4
pemukiman penduduk karena bisanya jenis industri tersebut membutuhkan
banyak pekerja / pegawai untuk lebih efektif dan efisien.
3. Industri tersier, yaitu industri yang produk atau barangnya berupa layanan
jasa. Contoh seperti telekomunikasi, transportasi, perawatan kesehatan, dan
lain-lain.
5
memegang peranan yang penting dan oleh karenanya perlu lebih dikembangkan
secara seimbang dan terpadu dengan meningkatkan peran serta masyarakat
secara aktif serta mendayagunakan secara optimal seluruh sumber daya alam,
manusia, dan dana yang tersedia.
6
Menurut criteria UNIDO (United Natians for Industry Development
Organization) negara-negara dikelompokkan sebagai berikut:
PRODUK DOMESTIK BRUTO ATAS DASAR HARGA KONSTAN 2010 MENURUT LAPANGAN
USAHA DI INDONESIA (MILIAR RUPIAH) 2012-2016
Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 228232.60 243748.30 257815.50 268922.40 282200.40
7
Informasi dan Komunikasi 316278.70 349150.20 384475.60 421741.40 459169.60
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 78380.10 84518.40 91357.10 97463.00 102338.30
Tabel 2.2 Kontribusi Sektor Industri Terhadap Produk Domestik Bruto 2012-2016
Berdasarkan data diatas terlihat dengan jelas bahwa selama tahun 2012-
2016, sektor industri masih menjadi penyumbang terbesar dalam produk
domestic bruto Indonesia. Di tahun 2016, nilai produksi sektor industri dalam
PDB bahkan mencapai 2.017.555.10 miliar atau sebesar 21,39% dari total PDB.
Besarnya kontribusi sektor industri tersebut didukung oleh tingginya tingkat
8
konsumsi masyarakat, meningkatnya investasi di sektor industri secara sangat
signifikan, dan semakin berkembang pesatnya kinerja sektor industri manufaktur
hingga saat ini.
Tabel 2.3 Jumlah Tenaga Kerja Industri Besar dan Sedang Menurut Sub
Sektor Tahun 2013-2015
9
Jasa Reparasi dan Pemasangan Mesin dan Peralatan 17 620 18 995 13465
Jumlah 5 004 912 5 180 531 5247301
Tabel 2.4 Perusahaan, Tenaga Kerja, Nilai Output, Biaya Input, dan Nilai Tambah
Industri Besar dan Sedang, 2013-2015
Makanan 2013 5 795 901 550 901 892 607 374 294 518
2014 5 974 877 771 923 855 598 829 325 026
e
2015 5 438 719 116 1 260 847 837 126 423 721
Pengolahan 2013 866 362 933 198 783 73 196 125 587
Tembakau
2014 863 356 137 192 102 57 961 134 141
e
2015 894 331 071 270 249 96 770 173 479
10
Kertas dan 2013 477 136 114 149 427 90 090 59 337
Barang dari
Kertas 2014 485 180 712 148 066 89 191 58 876
e
2015 636 194 769 180 474 104 345 76 128
Bahan 2013 978 203 413 453 209 270 330 182 879
Kimia dan
2014 1 002 193 261 419 321 208 316 211 005
Barang dari
Bahan Kimia e
2015 1 200 218 698 583 017 336 898 246 119
Karet, 2013 1 729 365 958 205 744 116 900 88 844
Barang dari
Karet dan 2014 1 794 390 555 313 202 176 138 137 064
Plastik e
2015 1 799 390 316 258 335 143 822 114 513
11
Elektronik
dan Optik e
2015 414 142 067 114 246 63 530 50 716
Kendaraan 2013 366 138 179 186 980 56 416 130 564
Bermotor,
Trailer dan 2014 380 140 107 207 261 58 685 148 575
Semi Trailer e
2015 453 142 464 246 815 68 746 178 070
Jumlah 2013 23 698 5 004 912 3 289 204 1 813 867 1 475 338
2014 24 529 5 180 531 3 623 609 1 934 153 1 689 456
e
2015 25 249 5 156 672 4 286 862 2 315 675 1 971 187
Sumber : bps
Berdasarkan tabel di atas, terlihat pula nilai output dan nilai tambah untuk
semua sub sektor industri terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Nilai
output dan nilai tambah terbesar masih dipegang oleh sub sektor makanan dengan
nilai masing-masing 1.260.847 dan 423.721 di tahun 2015. kemudian diposisi
12
kedua ditempati oleh sub sektor bahan kimia dengan nilai output sebesar 583 017
dan nilai tambah 246 119 di tahun yang sama.
13
menghasilhan barang-barang baru di dalam negeri yang semula di impor
menjadi diproduksi di dalam negeri. Setelah substitusi impor ini berhasil,
baru kemudian sebagian hasil produknya diekspor. Jadi substitusi impor ini
memegang peranan penting dalam mengenalkan barang-barang baru yang
dulunya diimpor dan kemudian dihasilkan sendiri. Alasan untuk
mengadakan ISI ini sebenarnya berbeda-beda antara suatu negara dengan
negara lain. Berikut ini dijelaskan beberapa alasan penting:
14
usaha yang dilakukan perusahaan. Seperti dalam pengertian promosi, yaitu
seperangkat tehnik pemasaran untuk mengkomunikasikan segala sesuatu
tentang produk atau komoditas kepada kelompok sasaran atau pasar untuk
mencapai tujuan akhir upaya pemasaran yaitu produk atau komoditas kita
menjadi pilihan utama bagi pelanggan (Jabbar:2007).
15
kegiatan di bidang penyusunan regulasi yang diperkirakan dapat mendorong
laju perkembangan perindustrian, maupun kebijakan riil melalui
pemberdayaan departemen yang terkait. Kebijakan tersebut antara lain :
1. Pembangunan industri diarahkan pada industri-industri yang
berbasis pertanian dan pertambangan, dan kelautan yang
mampu memberikan nilai tambah yang tinggi dan mampu bersaing
dalam pasar lokal, regional, nasional, maupun global.
2. Pengembangan IKM dan Industri Mikro (Industri Rumah Tangga)
menjadi usaha yang makin berkembang dan maju melalui bantuan
pembangunan infrastruktur, permudahan perizinan usaha, dan bantuan
teknis sehingga mampu mandiri dan dapat meningkatkan pendapatan
masyarakat, memperluas lapangan kerja dan kesempatan berusaha.
3. Meningkatkan kualitas SDM dan kemampuan masyarakat dilokasi
industri tersebut, sehingga masyarakat dituntut untuk melakukan
investasi di bidang pendidikan dengan dukungan fasilitas yang
disediakan oleh pemerintah dan swasta, sehingga akan memberikan
dampak positif bagi pembangunan industri yang semakin efisien dan
efektif serta memberikan dampak berguna bagi daerah setempat.
4. Meningkatkan penggunaan teknologi dan meningkatkan investasi baik
investasi infrastruktur maupun investasi financial di sektor industri yang
dilakukan oleh pemerintah dan swasta
5. Meningkatkan dan mengoptimalkan perolehan devisa ekspor
produk industri kehutanan, pertambangan, dan pertanian.
16
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
17
DAFTAR PUSTAKA
18