Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH KONSEP DASAR KEPERAWATAN II

PENGKAJIAN DALAM PROSES KEPERAWATAN

Oleh

kelompok 2 :

Dendi (18301045)

Dhea Permata Sari (18301046)

Erda Febriza (18301049)

Resti Julita (18301064)

Suja Lasmini (18301071)

Yola Agustia Syafitri (18301076)

Program Studi S1 Keperawatan

Stikes Payung Negeri

Pekanbaru

2019
KATA PENGANTAR

Penulis mengucapkan syukur kehadirat Allah SWT, hanya karena izin-


Nya makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Shalawat dan salam
penulis ucapkan kepada junjungan Nabi Muhammad saw beserta keluarganya,
para sahabat dan seluruh insan yang dikehendakinya. Penulisan makalah ini
bertujuan untuk memenuhi tugas KonsepDasarKeperawatan 2. Materi didalam
makalah ini menguraikan tentang Pengkajian dalam proses keperawatan.Penulis
menyadari bahwa makalah ini masih banyak terdapat kekurangan baik dari segi
penyusunan bahasa maupun aspek lainnya. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca.

Pekanbaru,25 Maret 2019

Kelompok 2

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................... i

DAFTAR ISI .................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1

1.1 Latar Belakang ...................................................................................... 1


1.2 Rumusan Masalah ................................................................................. 1
1.3 Tujuan ................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................... 3

2.1Pengertian Proses Keperawatan ............................................................ 3

2.2 Karakteristik Proses Keperawatan ....................................................... 4

2.3 Tahapan Proses Keperawatan .............................................................. 5

2.4 TujuandanJenisPengkajian ................................................................... 8

2.5 AktivitasUtamadalam Proses Pengkajian ............................................ 10

2.6 Perbedaan Data SubjektifdanObjektif, Serta Data Primer dan Data

Sekunder..................................................................................................... 10

2.7 MetodePengumpulan Data .................................................................. 11

2.8 Jenis Interview .................................................................................... 13

2.9 Pengoorganisasian Data ...................................................................... 15

2.10 Pertanyaan Terbuka danTertutup, KeuntungandanKerugian ............. 16

2.11 PerbedaanpengkajiankeperawatandanPengkajianMedis .................... 17

ii
2.12 TujuandanTeknikPengkajian yang DigunakandalamPemeriksaan

Fisik ............................................................................................................ 17

2.13 Validasi Data danMetode yang DigunakandalamValidasidan

Pengkajian .................................................................................................. 19

BAB III PENUTUP ....................................................................................... 20

3.1 Simpulan .............................................................................................. 20

3.2 Saran .................................................................................................... 20

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 21

iii
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Keperawatan di Indonesia saat ini masih dalam suatu


prosesprofesionalisasiyaitu terjadinya suatu perubahan dan perkembangan
karakteristiksesuai tuntutan secara global dan lokal / otonomi. Untuk
mewujudkannya makaperawat Indonesia harus mampu memberikan asuhan
keperawatan secaraprofesional kepada klien dan berpartisipasi aktif dalam
pembangunan bangsa dannegara (Nursalam, 2001).

Keperawatan adalah ilmu dan kiat yang berkenaan dengan masalah-


masalah fisik, psikologi, sosiologis, budaya dan spiritual dari
individu.Ilmukeperawatan didasarkan atas kerangka teori yang luas, kiatnya
tergantung padaketerampilan merawat dan kemampuan perawat secara
individual.Pentingnyaperawat dalam sistem perawatan kesehatan telah
dikenal dalam banyak hal yangpositip, dan profesi keperawatan itu sendiri
sedang menyatakan kebutuhan untukpara praktisinya agar menjadi
profesional dan bertanggung jawab (Doengoes,Moorhouse, Geissler, 1998).
Perawat perlu menggunakan langkah-langkah dalam melakukan proses
perawatan. Langkah-langkah proses perawatan tersebut meliputi
pengumpulandata, pengidentifikasian masalah atau kebutuhan, penetapan
tujuan,pengidentifikasian hasil dan pemilihan intervensi keperawatan untuk
mencapaihasil serta tujuan yang diharapkan, dengan menentukan
keberhasilan penyelesaianmasalah. Pada elemen-elemen tersebut saling
berhubungan, kesemuanyamembentuk siklus yang kontinyu tentang
pemikiran dan tindakan melalui kontakdengan pasien dengan sistem
perawatan kesehatan (Doengoes, Moorhouse,Geissler, 1998).
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan yang dapat penulis ambil pada makalah ini adalah
“Bagaimana Proses Keperawatan ( Pengkajian)?”.

1
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mendeskripsikan proses keperwatan (pengkajian)
1.3.2 Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus dari makalah ini yaitu diantaranya:
a. Untuk mendeskripsikan pengertian proses keperawatan
b. Untuk mendeskripsikan karakteristik proses keperawatan
c. Untuk mendeskripsikan tahapan dalam proses keperawatan
d. Untuk mendeskripsikan tujuan dan jenis pengkajian
e. Untuk mendeskrisikan aktifitas utama dalam proses pengkajian
f. Untuk mendeskripsikan perbedaan data subjektif dan objektif, data
primer dan data sekunder
g. Untuk mendeskripsikan metode pengumpulan data
h. Untuk mendeskripsikan jenis interview
i. Untuk mendeskripsikan pengoorganisasian data
j. Untuk mendeskripsikan pertanyaan terbuka dan tertutup, keuntungan
dan kerugian
k. Untuk mendeskripsikan perbedaan pengkajian keperawatan dan
pengkajian medis
l. Untuk mendeskripsikan tujuan dan teknik pengkajian yang digunakan
dalam pemeriksaan fisik
m. Untuk mendeskripsikan validasi data dan metode yang digunakan
dalam validasi dan pengkajian

2
BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Pengertian proses keperawatan

Proses keperawatan adalah metode pengorganisasian yang sistematis,


dalam melakukan asuhan keperawatan pada individu, kelompok, dan
masyarakat yang berfokus pada indentivikasi dan pemecahan masalah dari
respon pasien terhadap penyakitnya. Proses keperawatan adalah suatu
pendekatan untuk pemecahan masalah yang memampukan perawat untuk
mengatur dan memeberikan asuhan keperawatan. Proses keperawatan
mengandung elemen kritis yang memungkinka perawat membuat penilaian
dan melakukan tindakan berdasarkan nalar. Proses adalah serangkaian tahapan
atau komponen yang mengarah pada pencapaian tujuan.

Terdapat beberapa para ahli yang mengemukakan pengertian proses


keperawatan, yaitu diantaranya:

a. Menurut Tarwoto dan Wartona(2004), proses keperawatan adalah suatu


pendekatan sistematis untuk mengenal masalah-masalah pasien dan
mencarikan alternatif pemecahan masalah dalam memenuhi kebutuhaan-
kebutuhan pasien.
b. Menurut Potter dan Perry (1997), proses keperawatan adalah suatu
pendekatan untuk pemecahan masalah yang membuat perawat dapat
merencanakan dan memberikan asuhan keperawatan. Tahapannya
meliputi: pengkajian, diagnose keperawatan, perencanaan (termasuk
identifikasi hasil yang diperkirakan), implementasi dan evaluasi.
c. Menurut Yura Walsh (1983), proses keperawatan adalah suatu tahapan
desain tindakan untuk memenuhitujuan keperawatan. Tahapannya meliputi
tindakan mempertahankan kesehatan klien dalam bentuk optimal.

3
2.2 Karakteristik proses keperawatan
Adapun karakteristik dari proses keperawatan yaitu diantaranya:
a. Tujuan : proses keperawatan mempunyai tujuan yang jelas melalui suatu
tahapan dalam meningatkan kualitas asuhan keperawatan.
b. Sistematik : menggunakan suatu pendekatan yang terorganisir untuk
mencapai suatu tujuan-meningkatkan kualitas asuhan keperawatan dan
menghindari masalah yang bertentangan dengan tujuan pelayanan
kesehatan / keperawatan.
c. Dinamik : proses keperawatan ditujukan dalam mengatasi masalah-
masalah kesehatan lien yang dilaksanakan secara berkesinambungan.
Proses keperawatan ditujukan pada suatu perubahan respon klien yang
diidentifikasi melalui hubungan antara perawat dan klien.
d.Interaktif : dasar hubungannya adalah hubungan timbal balik antar
perawat, klien, keluarga dan tenaga kesehatan lainnya.
e.Fleksibel diadopsi pada praktik keperawatan dalam situasi apapun dan bisa
digunakan secara berurutan.
a. Teoritis : setiap langah dalam proses keperawatan selalu didasarkan pada
suatu ilmu yang luas, khususnya ilmu dan model keperawatan yang
berlandaskan pada filosofi keperawatan dan ditekankan pada aspek :
humanisti, holistik dan care.
Namun selain pendapat tersebut,Kozier(1945) menyebutkan proses
keperawatan mempunyai krakteristik, antara lain yaitu:

1. merupakan sistem yang terbuka dan fleksibel untuk memenuhi kebutuhan yang
unik dari klien, keluarga, kelompok dan komunitas.
2. Bersifat siklik dan dinamis, karena semua tahap-tahap saling berhubungan dan
berkesinambungan.
3. Berpusat pada klien, merupakan pendekatan individual dan spesifik untuk
memenuhi kebutahan klien.
4. Bersifat interpersonal dan kolaborasi.
5. Menggunakan perencanaan
6. Mempunyai tujuan

4
7. Memperbolehkan adanya kratifitas antara perawat dengan klien dalam
memikirkan jalan keluar menyelesaikan masalah keperawatan.
8. Menekannkan pada umpan balik, dengan melakukan pengkajian ulang dari
masalah atau merevisi rencana keperawatan.
9. Dapat diterapkan secara luas, proses keperawatan menggunakan kerangka kerja
untuuk semua jenis pelayanaan kesehatan klien dan kelompok.
Demikian juga dengan Craven dan Hirnle (2000), menurutnya proses
keperawatan sebagai pedoman untuk praktek keperawatan profesional,
mempunyai karakteristik, yaitu diantaranya:
1. Merupakan kerangka kerja dalam memberikan pelayanan keperawatan
kepada individu, keluarga dan masyarakat.
2.Teratur dan sistematis.
3.Saling tergantung.
4.Memberikan pelayanan yang spesifik kepada individu, keluarga, dan
masyarakat.
5.Berpusat pada klien, menggunakan klien sebagai suatu kekuatan.
6. Tepat untuk diterapkan sepanjang jangka waktu kehidupan.
7. Dapat dipergunakan dalam semua keadaan.

2.3 Tahapan dalam proses keperawatan

Adapun tahapan dalam proses keperawatan dibagi menjadi 5 (lima) yaitu


diantaranya:

a. Pengkajian
Pengkajian adalah upaya mengumpulkan data secara lengkap dan sistematis untuk dikaji
dan dianalisis sehingga masalah kesehatan dan keperawatan yang di hadapi pasien baik
fsik, mental, sosial maupun spiritual dapat ditentukan.tahap ini mencakup tiga
kegiatan,yaitu Pengumpulan data, analisis data dan penentuan masalah kesehatan serta
keperawatan.
Menurut Carpenito (2009), Pengkajian keperawatan merupakan tahap awal dari
proses keperawatan. Pada tahap ini semua data dikumpulkan secara sistematis guna

5
menentukan kesehatan klien.Pengkajian harus dilakukan secara komprehensifterkait
dengan aspek biologis, psokologis, sosial, maupun spiritual klien.
Selain itu menurut Potter dan Perry (2005), pengkajian keperawatan adalah proses
sistematik dari pengumpulan, verifikasi, dan komunikasi data tentang klien.
Sedangkan Menurut (1984), pengkajian keperawatan adalah kegiatan perawat seperti
pengumpulan data tentang orang yang akan mendapatkan perawatan, mengidentifikasi
masalah-masalah kesehatan yang dihadapi orang tersebut dengan menganalisa data yang
terkumpul, dan urutan prioritas masalah kesehatan yang dihadapinya agar permasalahan
yang memerlukan penanganan yang mendesak dapat didahulukan dari masalah masalah
lain yang tidak begitu terdepan.
Proses pengkajian ini meliputi :
1. Pengumpulan data
Diperoleh data dan informasi mengenai masalah kesehatan yang ada pada pasien
sehingga dapat ditentukan tindakan yang harus diambil untuk mengatasi masalah
tersebut yang menyangkut aspek fsik, mental, sosial dan spiritual serta
faktor lingkungan yang mempengaruhinya.Data tersebut harus akurat dan mudah
dianalisis.
2. Analisa data
Analisa data adalah kemampuan dalam mengembangkan kemampuan berpikir
rasional sesuai dengan latar belakang ilmu pengetahuan.
3. Perumusan masalah
Setelah analisa data dilakukan, dapat dirumuskan beberapa masalah
kesehatan.masalah kesehatan tersebut ada yang dapat diintervensi dengan
asuhan keperawatan (Masalah keperawatan) tetapi ada juga yang tidak dan lebih
memerlukan tindakan medis.
b. Diagnosa Keperawatan
Menurut Carpenito (2000), Diagnosa keperawatan adalah suatu pernyataan yang
menjelaskan respon manusia (status kesehatan atau resiko perubahan pola) dari individu
atau kelompok dimana perawat secara akuntabilitas dapat mengidentifkasi dan
memberikan intervensi secara pasti untuk menjaga status kesehatan
menurunkan, membatasi, mencegah dan merubah.

6
Adapun perumusan diagnosa keperawatan anatara lain yaitu :
1. Actual :Menjelaskan masalah nyata saat ini sesuai dengan data klinik
yang ditemukan.
2. Resiko :Menjelaskan masalah kesehatan nyata akan terjadi jika tidak dilakukan
intervensi.
3. Kemungkinan: Menjelaskan bahwa perlu adanya data tambahan untuk
memastikanmasalah keperawatan kemungkinan.
4. Wellness :Keputusan klinik tentang keadaan individu, keluarga atau masyarakat dalam
transisi dari tingkat sejahtera tertentu ketingkat sejahtera yang lebih tinggi.
5. Syndrom : diagnose yang terdiri dar kelompok diagnosa keperawatan actual dan resiko
tinggi yang diperkirakan muncul/timbul karena suatu kejadian atau situasi
tertentu.
c. Rencana keperawatan
Menurut Gordon (1994), Rencana keperawatan adalah semua tindakan yang dilakukan oleh
perawat untuk membantu klien beralih dari status kesehatan saat ini kestatus kesehatan
yang di uraikan dalam hasil yang di harapkan.
Rencana keperawatan dapat juga dikatakan sebagai pedoman tertulis untuk perawatan
klien.Rencana perawatan terorganisasi sehingga setiap perawat dapat dengan cepat
mengidentifkasi tindakan perawatan yang diberikan.Rencana asuhan keperawatan yang di
rumuskan dengan tepat memfasilitasi konyinuitas asuhan perawatan dari satu perawat ke
perawat lainnya.Sebagai hasil, semua perawat mempunyai kesempatanuntuk memberikan
asuhan yang berkualitas tinggi dan konsisten.
d. Implementasi keperawatan
Implementasi keperawatan merupakan inisiatif dari rencana tindakan untuk
mencapai tujuan yang spesifk. Tahap pelaksanaan dimulai dimulai setelah
rencana tindakan disusun dan ditujukan pada nursing orders untuk membantu klien
mencapai tujuan yang diharapkan.Oleh karena itu rencana tindakan yang spesifk
dilaksanakan untuk memodifkasi faktor-faktor yang mempengaruhi masalah
kesehatan klien.
Adapun tahap-tahapnya meliputi:

7
1. Persiapan : Tahap awal tindakan keperawatan ini menuntut perawat
untuk mengevaluasi yang diindentifkasi pada tahap perencanaan.
2. Intervensi: Focus tahap pelaksanaan tindakan perawatan adalah kegiatan dan
pelaksanaan tindakan dari perencanaan untuk memenuhi kebutuhan fsik dan
emosional. Pendekatan tindakan keperawatan meliputi tindakan :
independen,dependen,dan interdependen.
3. Dokumentasi: Pelaksanaan tindakan keperawatan harus diikuti oleh pencatatan
yang lengkap dan akurat terhadap suatu kejadian dalam proses keperawatan.
e. Evaluasi
Perencanaan evaluasi memuat criteria keberhasilan proses dan keberhasilan tindakan
keperawatan. Keberhasilan proses dapat dilihat dengan jalan membandingkan antara
proses dengan pedoman/rencana proses tersebut. Sedangkan keberhasilan tindakan dapat
dilihat dengan membandingkan antara tingkat kemandirian pasien dalam kehidupan
sehari-hari dan tingkat kemajuan kesehatan pasien dengan tujuan yang telah di rumuskan
sebelumnya.
Terdapat 3 kemungkinan hasil evaluasi yaitu :
1. Tujuan tercapai,apabila pasien telah menunjukan perbaikan/ kemajuan
sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan.
2. Tujuan tercapai sebagian,apabila tujuan itu tidak tercapai secara
maksimal, sehingga perlu di cari penyebab dan cara mengatasinya.
3. Tujuan tidak tercapai, apabila pasien tidak menunjukan
perubahan/kemajuan samasekali bahkan timbul masalah baru.dalam hal
ini perawat perlu untuk mengkaji secara lebih mendalam apakah terdapat data,
analisis, diagnosa, tindakan, dan faktor-faktor lain yang tidak sesuai yang menjadi
penyebab tidak tercapainya tujuan.

2.3 Tujuan dan Jenis Pengkajian


A. Tujuan
Tujuan dari tahap pengkajian adalah untuk mengumpulkan
informasi dan jugamembuat data dasar klien, mengidentifikasi dan
mengenali masalah-masalah yangdihadapi klien.Menurut Delaune dkk,

8
(2002) ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melakukanpengkajian
keperawatan, yaitu sebagai berikut:
a. Pengkajian harus relevan dengan kebutuhan klien
b. D i k u m p u l k a n d a r i b e r b a g a i m a c a m s u m b e r .
c. D i k u m p u l k a n d a r i b e r b a g a i m a c a m t e k n i k .
d. D i s u s u s n s e c a r a s i s t e m a t i s .
e. Didokumentasikan dalam format yang baik dan benar

B. Jenis Pengkajian
Adapun jenis-jenis pengkajian dapat dibedakan menjadi 3, yaitu
diantaranya:
1. Pengkajian menyeluruh ( Comprehensive Assessment).
a. Proses pengkajian ini biasanya dilakukan pada awal pasien mendaftarkan dirike
pusat kesehatan.
b. Pemeriksaan meliputi semua sistem tubuh untuk mengetahui kelainan yangterjadi
pada tubuh.
c. Pemeriksaan ini akan menjadi data dasar jika suatu saat pasien kembali untuk
diperiksa.
2. Pengkajian terfokus (Focused Assessment)
a. Pengkajian ini lebih terfokus pada bagian yang mengalami kelainan.
b. Pengkajian hanya dilakukan pada area atau sistem jaringan yang di keluhkanoleh
pasien.
c. Misalnya: pengkajian pada pasien yang akan melahirkan.
3. Pengkajian lanjutan (Ongoing Assessment)
a. Pengkajian ini dilakukan pada saat perawat mengobservasistatus perkembangan
pasien.
b. Pengkajian ini bisa dilakukan di ruang saat kondisi pasien mulai membaik atausaat
melakukan tindakan.
c. Kegunaannya adalah untuk melengkapi data yang belum didapatkan danmenilai
perkembangan kondisi pasien.

9
2.5 Aktifitas Utama dalam Proses Pengkajian
Dalam proses pengkajian aktifitas utama yang dilakukan mencangkup tiga hal yaitu
diantaranya:
a. Pengumpulan data
Tujuannya diperoleh data dan informasi mengenai masalah kesehatan yang ada pada
pasien sehingga dapat ditentukan tindakan yang harus diambil untuk mengaatasi
masalah tersebut yang mencangkup aspek fisik, mental, sosial dan spiritual sera faktor
lingkungan yang mempengaruhinya.Data tersebut harus akurat dan mudah dianalisis.
Adapun fokus dalam pengumpulan data meliputi:
1) Status kesehatan sebelumnya dan sekarang
2) Pola koping sebelumnya dan sekarang
3) Fungsi status sebelumnya dan sekarang
4) Respon terhadap terapi medis dan tindakan keperawwatan.
5) Resiko untuk masalah potensial
6) Hal-hal yang menjadi dorongan atau kekuatan klien
b. Analisis data
Analisis data adalah kemampuan dalam mengembangkan kemampuan berfikir
rasional sesuai dengan latar belakang ilmu pengetahuan.
c. Perumusan masalah
Setelah analisa data dilakukan, dapat dirumuskan beberapa maslah kesehatan. Masalah
kesehatan tersebut ada yang dapat diintervensi dengan asuhan keperawatan(masalah
keperawatan) tetapi ada juga yang tidak dan lebih memerlukan tindakan medis.
Selamjutnya disusun diagnosis keperawtan sesuai dengan prioritas.

2.6 Perbedaan Data Subjektif dan Objektif, Data Primer dan Data Sekunder
A. Data subjektif dan objektif
Data Subjektif adalah data yang didapatkan dari pasien, meliputi perasaan pasien dan
semua data yang dikeluhkan oleh pasien.data ini dapat didapatkan melalui wawancara
dengan pasien. Sedangkan Data Objektif adalah data yang bisa diukur oleh observasi, bisa
didapatkan dari hasil pengukuran saat pemeriksaan fisik, laboratorium, foti dan sebagainya.

10
B. Data Primer dan data sekunder
Data sekunder merupakan sumber data yang diperoleh secara tidak
langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain).
Data sekunder umumnya berupa bukti, catatan atau laporan historis yang
telah tersusun dalam arsip (data dokumenter) yang dipublikasikan dan yang
tidak dipublikasikan.Sedangkan Data primer merupakan sumber data yang
diperoleh langsung dari sumber asli (tidak melalui media perantara). Data
primer dapat berupa opini subjek (orang) secara individual atau kelompok,
hasil observasi terhadap suatu benda (fisik), kejadian atau kegiatan, dan hasil
pengujian.

1.7 Metode Pengumpulan Data


Adapun metode atau cara pengumpulan data dapat dilakukan dengan berbagai cara,
yaitu diantaranya:
a. Pengamatan(Observasi).
Pengamatan adalah mangamati perilaku dan keadaan klien untuk
memperoleh data tentang masalah keperawatan. Menurut Craven & Hirnle,
2000; Kozier et al. 1995 ada dua hal yang perlu diperhatikan dalam
melakukan pengamatan yaitu:
1). Tidak melakukan stimuli kepada klien/ tidak diketahui oleh klien
sehingga data yang diperoleh murni.
2) Lakukan seleksi dan interpretasi dari data yang diamati menyangkut
aspek bio-psiko-sosio-spiritual klien. (Craven & Hirnle, 2000; Kozier et
al. 1995).

b. Wawancara (Interview/ Anamnese).

Menurut Potter dan Perry (1997) wawancara adalah suatu pola dalam
memulai komunikasi dengan tujuan yang spesifik dan terarah dalam area
tertentu.Dalam keperawatan tujuan utama dari wawancara adalah untuk
mengetahui riwayat kesehatan keperawatan, mengidentifikasi kebutuhan
kesehatan dan faktor-faktor risiko, dan faktor-faktor spesifik dari perubahan

11
status kesehatan dan pola kehidupan klien, serta untuk menjalin hubungan
perawat-klien.Wawancara dapat dilakukan dengan klien langsung atau
dengan orang yang terdekat dengan klien.

Menurut (Craven & Hirnle, 2000; Potter & Perry, 1997; Kozier et
al., 1995) terdapat hal-hal yang perlu diperhatikan pada saat perawat
melakukan wawancara dengan klien adalah:

1) Menerima keberadaan klien sebagai mana adanya.


2) Memberikan kesempatan kepada klien dan keluarganya untuk
menyampaikan keluhan/ pendapat secara bebas.
3) Harus dapat menjamin rasa aman dan nyaman bagi klien.
4) Perawat harus bersikap tenang, sopan dan penuh perhatian.
5) Menggunakan teknik komunikasi terapeutik.
6) Tidak bersifat menggurui tetapi lebih kepada mengarahkan wawancara
agar terfokus dan spesifik tentang masalah yang dihadapi klien.
7) Menciptakan lingkungan yang mendukung.

c. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik adalah metode pengumpulan data yang sistematik
dengan memakai indera penglihatan, pendengaran, penciuman, dan rasa
untuk mendeteksi masalah kesehatan klien.

Menurut (Craven & Hirnle, 2000; Potter & Perry, 1997; Kozier et al.,
1995) untuk pemeriksaan fisik perawat menggunakan teknik inspeksi,
auskultasi, palpasi, dan perkusi.

1. Inspeksi adalah pemeriksaan fisik yang dilakukan dengan cara melihat


bagian tubuh yang diperiksa melalui pengamatan, hasil data yang
diperoleh misalnya: sclera mata berwarna kuning (icterik), kulit kebiruan
(ciyanosis), wajah pucat, dan lain-lain.

12
2. Auskultasi adalah pemeriksaan fisik yang dilakukan dengan
pendengaran dan dibantu dengan penggunaan statescope, misalnya:
mendengar bising usus, bunyi jantung, bunyi paru-paru, dan lain-lain.
3. Palpasi adalah pemeriksaan fisik yang dilakukan dengan cara perabaan
terhadap bagian-bagian tubuh yang mengalami kelainan, misalnya:
perabaan pada bagian tubuh yang diduga adanya radang, pembengkakan,
pemeriksaan kehamilan, oedem, dan lain-lain.
4. Perkusi adalah pemeriksaan fisik yang dilakukan dengan cara mengetuk
bagian tubuh yang dilakukan dengan cara menggunakan ujung-ujung jari
tangan atau menggunakan alat seperti reflek hammer pada pemeriksaan
reflek.

1.8 Jenis Interview

Ada beberapa macam kegiatan wawancara yang dikelompokan


berdasarkan cara pelaksanaannya, yaitu wawancara tertutup, terbuka,
konferensi, kelompok, individual, terpimpin, bebas. Berikut ini adalah
penjelasan lengkap mengenai jenis-jenis wawancara tersebut.

1) Wawancara tertutup

Wawancara tertutup adalah sebuah kegiatan wawancara yang


dilakukan dengan cara tertutup. Pewawancara harus menjaga atau
merahasiakan nama maupun informasi mengenai narasumbernya dengan
cara memalsukan atau memberi inisial nama narasumber. Wawancara
tertutup ini bisa juga diartikan sebagai wawancara yang pertanyaan –
pertanyaannya terbatas dan telah tersedia jawbannya yang berupa
pilihan.Contohnya adalah wawancara yang menggunakan lembar
questionnaire.

2) Wawancaraterbuka

13
Wawancara ini bertolak belakang dengan jenis wawancara tertutup,
yaitu wawancara yang dilakukan dengan tidak merahasiakan informasi
mengenai narasumbernya dan juga memiliki pertanyaan – pertanyaan
yang tidak terbatas atau tidak terikat jawabannya.Contohnya adalah
wawancara yang meminta narasumber untuk memberikan penjelasan
lengkap.

3) Wawancara konferensi

Wawancara konferensi adalah wawancara yang dilakukan oleh


seorang pewawancara dengan sejumlah narasumber dan sebaliknya.
Contohnya adalah wawancara yang dilakukan di acara – acara televisi
atau talk show, wawancara yang dilakukan oleh seorang pewawancara
kepada sejumlah narasumber di acara formal atu diskusi publik, dan
Wawancara jarak jauh (teleconference) yang banyak dilakukan di acara –
acara berita.

4) Wawancara kelompok

Wawancara kelompok adalah wawancara yang dilakukan oleh


sejumlah pewawancara kepada narasumber dan dilaksanakan pada waktu
yang bersamaan. Hal ini hampir sama dengan wawancara konferensi,
tetapi pada wawancara kelompok pertanyaan – pertanyaan yang diajukan
oleh setiap pewawancara berbeda – beda. Contohnya adalah wawancara
kepada seorang artis, pejabat, atau group band yang berprestasi atau
sedang terkena skandal

5) Wawancara individual

Wawancara Individual adalah wawancara yang dilakukan oleh


seorang wawancara dengan seorang narasumber.Wawancara ini disebut
juga dengan wawancara perorangan.Contohnya adalah wawancara yang
dilakukan oleh wartawan dalam mencari berita.

14
6) Wawancara terpimpin

Wawancara ini disebut juga dengan wawancara


terstruktur.Wawancara jenis ini biasanya menggunakan beberapa
pertanyaan yang telah disiapakan sebelumnya baik oleh pewawancara
maupun narasumbernya.Contohnya adalah wawancara yang sering terjadi
di acara – acara talk show bertemakan khsusus kepada narasumber seperti
dokter, polisi, guru, danl ain-lain.

7) Wawancara bebas

Wawancara bebas adalah jenis wawancara yang pertanyaannya


tidak dipersiapkan terlebih dahulu. Dengan kata lain wawancara ini
terjadi spontan bergantung dengan suasana dan keadaan ketika kegiatan
wawancara berlangsung. Wawancara ini sering disebut juga dengan
wawancara tidak berstruktur.

1.9 Pengorganisasian Data

Pengorganisasian adalah keseluruhan pengelompokan orang-orang,


alat-alat, tugas, tugas, kewenangan dan tanggung jawab sedemikian rupa
sehingga tercipta suatu organisasi yang dapat digerakkan sebagai suatu
kegiatan kesatuan yang telah ditetapkan. (Siagian,1983 dalam Juniati)
Sedangkan Szilagji (dalam Juniati) mengemukakan bahwa fungsi
pengorganisasian merupakan proses mencapai tujuan dengan koordinasi
kegiatan dan usaha, melalui penataan pola struktur, tugas, otoritas, tenaga
kerja dan komunikasi.

3 Tiga aspek penting dalam pengorganisasian meliputi :

a. Pola struktur yang berarti proses hubungan interaksi yang dikembangkan


secara efektif.

15
b. Penataan tiap kegiatan yang merupakan kerangka kerja dalam organisasi.

c. Struktur kerja organisasi termasuk kelompok kegiatan yang sama, pola


hubungan antar kegiatan yang berbeda, penempatan tenaga yang tepat dan
pembinaan cara komunikasi yang efektif antar perawat.

Pengelolaan kegiatan asuhan keperawatan dapat ditetapkan sesuai dengan


kebutuhan klien misalnya unit rawat anak memerlukan kegiatan asuhan yang
bertujuan untuk memenuhi kebutuhan tumbuh kembangnya.
Pengorganisasian dapat diuraikan sebagai rangkaian aktifitas menyusun suatu
kerangka kerja yang menjadi wadah bagi semua kegiatan usaha kerja sama
dengan cara menbagikan, mengelompokkan pekerjaan yang harus dilakukan,
menerpakan menjalin hubungan kerja antar bagian dan menjalin hubunagan
antar staf danatasan.

1.10 Pertanyaan Terbuka dan Tertutup, Keuntungan dan Kerugian

a. Pertanyaan terbuka dan tertutup

Antara pertanyaan terbuka dan tertutup terdapat perbedaannya yaitu


pertanyaan terbuka Jawaban tidak disediakan sehingga responden bebas
menulis jawaban sendiri sesuai pandangannya. Jawaban dari responden
sangat bervariasi sehingga sulit mengolahnya karena harus
menggolongkan jawaban yang ada. Sedangkan pertanyaan tertutup
jawaban sudah disediakaan, responden hanya memilih saja, mudah
mengolahnya karena jawaban tidak bervariasi.

b. Keuntungan dan kerugian

Keuntungan pertanyaan terbuka yaitu:

1) Membuat orang-orang yang diwawancarai merasa senang.

16
2) Memungkinkan orang-orang yang diwawancarai meningkatkan
kosa katanya, yang mencerminkan pendidikan, nilai-nilai, sikap
dan kepercayaan yang dimiliki.
3) Membuka peluang pertanyaan-pertanyaan berikutnya.
4) Lebih menarik perhatian orang-orang yang diwawancarai.
5) Memunculkan spontanitas.
6) Penyusunan kata-kata yang lebih mudah bagi orang-orang yang
diwawancarai.
7) Bisa digunakan saat terdesak karena pewawancara tidak siap.

Sedangkan kerugian pertanyaan terbuka yaitu:

1) Kemungkinan menghasilkan terlalu banyak detail yang tidak


relevan.
2) kemungkinan hilangnya kontrol atas wawancara.
3) Memungkinkan respons yang memakan banyak waktu untuk
informasi-informasi yang berguna yang ingin dikumpulkan.
4) Kemungkinan menunjukkan pewawancara tidak siap.
5) Menyebabkan kebosanan bagi interview
6) Kehilangan ide pokok dari jawaban interview
7) Gagal dalam mendapatkan informasi yang detail

2.11 Menjelaskan perbedaan pengkajian keperawatan dengan pengkajian


medis

Pengkajian keperawatan adalah kumpulan data yang berisikan


status kesehatan klien, kemampuan klien untuk mengelola kesehatan dan
keperawatannya terhadap dirinya sendiri dan hasil konsultasi dari medis
atau profesi kesehatan lainnya.sedangkan Pengkajian medis difokuskan
pada keadaan patologis.

2.12 Menjelaskan tujuan dan teknik pengkajian yang digunakan dalam


pemeriksaan fisik

17
a. Tujuan pemeriksaan fisik

1) Untuk mengumpulkan data dasar tentang kesehatan klien


2) Untuk menambah mengkonfirmasi, atau menyangkal data yang
diperoleh dalam riwayat keperawatan.
3) Untuk mengkonfirmasi dan mengidentifikasi diagnose
keperawatan.

b. Teknik pemeriksaan fisik

Adapun teknik-teknik pemeriksaan fisik yang digunakan yaitu:

1) Inspeksi

Inspeksi adalah pemeriksaan dengan menggunakan indera


penglihatan, pendengaraan dan penciuman. Pemeriksaan yang
dilakukan dengan cara melihat bagian tubuh yang diperiksa melalui
pengamatan(mata atau kaca pembesar).

2) Palpasi

Palpasi adalah pemeriksaan dengan menggunakan indera perabaa


dengann meletakkan tangan pada bagian tubuh yang dapaat dijangkau
tangan, palpasi menggunkan teknik pemeriksaan menggunakan indera
peraba.

3) Perkusi

Perkusi adalah pemeriksaan yang meliputi pengetukan permukaan


tubuh untuk menghasilkan bunyi yang akan membantu dalam
pemnentuan densitas, lokasi, dan posisi struktur dibawahnya.
Pemeriksaan dengan jalan mengetuk bagian permukaan tubuh tertentu
untuk membandingkan dengan bagian tubuh lainnya.

18
4) Auskultasi

Auskultasi adalah tindakan mendengarkan bunyi yang


ditimbulkan oleh bermacam-macam organ dan jaringan
tubuh.Pemeriksaan fisik yang dilakukan dengan ccara mendengarkan
suara yang dihasilkan oleh tubuh, dengan menggunakan stetoskop.

2.13 Menjelaskan validasi data dan metode yang digunakan dalam validasi
data pengkajian

Menurut kozier et al.(1995) validasi data adalah kegiatan”double-


checking” atau verifikasi data untuk mengkonfirmasi kelengkapan,
keakuratan, dan aktualitas data. Dengan memvalidasi data membantu
peraawat untuk memastikan kelengkapan informasi dari pengkajian,
kecocokan data objektif dan subjektif, mendapatkan tambahan informasi,
menghindari ketidakteraturan dalam mengumpulkan dan memfokuskan
data sehingga tidak terjadi kesalahan dalam penulisan dan identifikasi
masalah.

Alfaro-lefevre (1998), menjelaskan bahwa yang termasuk cara memvalidasi


data antara lain: bandingkan antara data yang didapat dengan fungsi
normal, rujuk pada buku, jurnal, dan hasil penelitian, periksa konsistensi
data subjektif dengan data objektif yang didapat, klafikasi dengan
pernyataan-pernyataan klen, dan cari persetujuan kolega tentang
kesimpulan yang dibuat.

19
BAB III

PENUTUP

3.1 Simpulan

Adapun simpulan yang dapat diambil dari makalah diatas yaitu diantaranya:

1. Proses keperawatan adalah metode pengorganisasian yang sistematis,


dalam melakukan asuhan keperawatan pada individu, kelompok, dan
masyarakat yang berfokus pada indentivikasi dan pemecahan masalah
dari respon pasien terhadap penyakitnya.
2. Karakteristik proses keperawatan meliputi tujuan, sistematik, dinamik,
interaktif, fleksibel, dan teoritis.
3. Tahapan proses keperawatan dibagi menjadi 5 yaitu: pengkajian,
diagnosa keperawatan, rencana keperawatan, implementasi, dan evaluasi.
4. Metode pengumpulan data dilakukan dengan tiga cara, yaitu observasi,
wawancara, dan pemeriksaan fisik.
5. Aktivitas utaama dalam proses pengkajjian diantaranya yaitu:
pengumpulan data, analisis data dan perumusan masalah.
6. Jenis interview diantaranya yaaitu: wawancara tertutup, terbuka,
konferensi, kelompok, individual, terpimpin, bebas.

3.2 saran

Sebagai calon tenaga kesehatan yang professional, sudah seharusnya


memahami proses keperawatan dalam melakukan pelayanan kesehatan
terhadap pasien. untuk itu perlu memahami dan mempelajari lebih lanjut
mengenai proses keperawatan yang meliputi pengkajian, diagnose,
perencanaan keperawatan, implementasi dan evaluasi.

20
DAFTAR PUSTAKA

Bates, Barbara. 1998. Pemeriksaan Fisik dan Riwayat Kesehatan. Jakarta: EGC.

Setiawan.1998. Memahami Proses Keperawatan. Jakarta: EGC.

Hamid, Achir Y.S. 2000. Aspek Spiritual dalam Keperawatan. Jakarta: Widya
Medika.

Potter, Patricia A. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan Edisi 4. Jakarta:


EGC

Anda mungkin juga menyukai