SKRIPSI
OLEH :
i
IDENTITAS DAN PENGESAHAN
ii
HALAMAN PENGESAHAN
iii
ABSTRAK
iv
Oleh:
Prasetiyo Iman Nugroho
1310201012
Berbagai usaha dan kegiatan di berbagai sektor telah tumbuh dan berkembang
melakukan bermacam-macam aktivitas yang sadar atau tidak sadar, mengetahui atau
tidak mengetahui telah menimbulkan dampak adanya kerusakan dan perusakan
jembatan atau jalan.Hal ini dapat dilihat dari faktor cuaca yang mudah berubah,
coretan disisi jembatan yang dibuat oleh manusia, banyaknya volume kendaraan
yang melintas, dan beban kendaraan yang berlebih sehingga membutuhkan renovasi
atau pemeliharaan dan perbaikan setiap tahunnya
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan manajemen pemeliharaan
jembatan oleh Dinas Pekerjaan Umum, Energi dan Sumber Daya Mineral UPT
Wilayah Tegalrejo, Kabupaten Magelang dan mengidentifikasi faktor-faktor yang
mempengaruhi Proses manajamen pemeliharaan oleh Dinas Pekerjaan Umum,
Energi dan Sumber Daya Mineral UPT Wilayah Tegalrejo di KecamatanTegalrejo,
Kabupaten Magelang. Metode penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif
dengan pendekatan kualitatif.
Sasaran atau subjek penelitian yang terdiri dari Kepala UPT Wilayah
Tegalrejo, pengawas dan pekerja pemeliharaan jembatan, serta masyarakat sekitar
daerah lokasi jembatan. Teknik analisis data dilakukan berdasarkan identifikasi dari
informan, baik yang bersumber dari wawancara, observasi, dokumentasi. Tahapan
analisis penelitian adalah pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan
penarikan kesimpulan. Triangulasi yang dilakukan untuk menjelaskan keabsahan
data dengan menggunakan sumber. Hasil penelitian menunjukkan bahwa manajemen
pemeliharaan jembatanUPT Wilayah Tegalrejo 2016 berjalan dengan baik, namun
memerlukan strategi-strategi khusus untuk melaksanakannya karena lokasi dan
kebutuhan yang berbeda-beda pada setiap pemeliharaan jembatan. Terutama pada
struktur organisasi kantor yang terdapat banyak kekosongan. Ditambah dengan
anggaran dari DPU Kabupaten yang berbelit-belit dalam pencairan anggaran,
sedangkan UPT Wilayah Tegalrejo tidak mempunyai anggaran sendiri. Kurangnya
partisipasi masyarakat dalam pemeliharaan jembatan membuat UPT Wilayah
Tegalrejo harus mampu melaksanakan pemeliharaan jembatan dengan rutin.
Manajemen pemeliharaan jembatan UPT Wilayah Tegalrejo tahun 2016 ditemukan
tiga faktor utama yang mempengaruhi yaitu anggaran, kekurangan sumber daya
manusia dan kurangnya partisipasi masyarakat.
v
Oleh:
Prasetiyo Iman Nugroho
1310201012
Businesses and activities in various sectors have grown and developed various
activities that are conscious or unconscious, knowing or not knowing that they have
caused damage and damage to bridges or roads. This can be seen from the weather
factors that are volatile, the bridge side scheme made by humans, the volume of
passing vehicles, and excessive vehicle loads that require renovation or maintenance
and repair every year.
This research aims to describe bridge maintenance management by Public
Works Employee, Energy and Mineral Resources UPT Tegalrejo Area Magelang
District, Magelang Regency and identify factors influencing bridge maintenance
management process by Public Works Employee, Energy and Mineral Resources of
UPT Tegalrejo Area Magelang District, Magelang Regency. This research method
uses descriptive research type with qualitative approach.
Target or subject of research consisting of Head of UPT Tegalrejo Area,
supervisor and bridge maintenance worker, and community around the location of
the bridge. Data analysis technique is done based on identification from informant,
either from interview, observation, documentation. Stages of research analysis is data
collection, data reduction, data presentation, and conclusion. Triangulation is done to
explain the validity of the data by using the source. The results show that the
management of bridge maintenance UPT Tegalrejoarea 2016 runs well, but requires
special strategies to implement it because of the location and the different needs in
every bridge maintenance. Especially in the office organization structure that there
are many vacancies. Coupled with the budget of the DPU District convoluted in the
disbursement of the budget, while UPT Tegalrejo area does not have its own budget.
Lack of public participation in the maintenance of the bridge to make UPT Tegalrejo
area should be able to carry out routine maintenance of the bridge. Management of
maintenance bridge UPT Tegalrejo area in 2016 found three main factors that affect
the budget, lack of human resources and lack of community participation.
vi
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur bagi Tuhan YME, yang telah memberikan segala
rahmat dan karuniaNya sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi di
susun sebagai salah satu syarat untuk dapat memperoleh gelar Sarjana Sosial di
Universitas Tidar. Dalam penyusunan Skripsi ini tidak terlepas dari bantuan dan
terimakasih kepada:
1. Dr. Samodra Wibawa, M.Sc, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
4. Joko Tri Nugroho, S.Sos., M.Si, selaku Ketua Jurusan Administrasi Negara
Universitas Tidar dan sebagai Penguji yang telah memberikan semangat dan
5. Segenap dosen dan karyawan di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
6. Bapak dan Ibu tersayang yang telah memberikan motivasi dan doanya.
vii
8. Serta teman-teman FISIP angkatan '13 yang telah bersedia berbagi ilmu dan
Demikian semoga skripsi ini dapat berguna bagi semua pihak yang
membutuhkan.
Magelang,..............................
Peneliti
viii
DAFTAR ISI
SKRIPSI ........................................................................................................................ i
ABSTRAK .................................................................................................................. iv
ABSTRACT ................................................................................................................. v
ix
2.3 Pemeliharaan .................................................................................................... 16
2.4 Jembatan........................................................................................................... 18
................................................................................................................................ 59
x
BAB V. KESIMPULAN ............................................................................................ 61
xi
DAFTAR TABEL
xii
DAFTAR GAMBAR
xii
BAB I. PENDAHULUAN
memenuhi kepentingan negara secara menyeluruh. Hal ini sebagai upaya untuk
sejahtera.
1
Peran pemerintah sebagai pelaku ekonomi tersirat di dalam Pasal 33
halnya dalam menyediakan fasilitas umum. Fasilitas umum itu seperti jalan dan
jembatan.
pasal 1 menjelaskan bahwa jembatan adalah bagian dari jalan, dan jalan sangat
pembangunan nasional.
Izin Pemakaian Tanah Pengairan atau Tanah Jalan Kabupaten Pasal 1 poin f
jalan, karena pengaruhnya yang berarti bila jembatan itu runtuh atau tidak
2
berfungsi dengan baik. Jembatan merupakan struktur yang melintasi sungai
rintangan seperti lembah yang dalam, alur sungai saluran irigasi dan
dengan perkembangan sosial ekonomi yang pesat. Hal ini ditunjukkan dengan
pengaruh yang cukup besar dari adanya pondok pesantren yang telah dikenal
banyak dilintasi oleh masyarakat dengan berkendara yang melalui jalan dan
jembatan yang ekstra agar masyarakat dapat menggunakan jalan dan jembatan
Setelah jembatan telah dibangun maka setiap tahun atau kurun waktu
melindungi besi agar tidak mudah karat dan keropos. Pemeliharaan jembatan
seperti memperbaharui warna cat, membersihkan bahu jalan dari semak dan
rumput yang mulai tumbuh sehingga pengguna jalan tidak merasa takut saat
melintasi dijalur tersebut ketika malam hari karena jalan dan jembatan sudah
bersih.
3
Manajemen pemeliharaan jembatan dimaksudkan untuk menjaga dan
melebihi umur rencana yang telah ditentukan dan akan memberikan nilai lebih
kerusakan dan perusakan jembatan atau jalan. Hal ini dapat dilihat dari faktor
cuaca yang mudah berubah, coretan disisi jembatan yang dibuat oleh manusia,
setiap tahunnya.
4
1.2 Rumusan Masalah
Hasil yang nanti akan dicapai pada penelitian ini diharapkan memberi
5
1. Secara teoretis, hasil penelitian diharapkan dapat mengembangkan ilmu
2. Secara praktis,
Tegalrejo.
6
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
dalam rangka mencapai tujuan tertentu. Pendapat ini juga menunjukan bahwa
masih terjadi silang pendapat dan merupakan ajang perdebatan para ahli. Maka
sebagai berikut:
7
6. Setiap kebijakan memiliki tujuan atau sasaran tertentu baik eksplisit
maupun implisit.
lembaga pemerintah.
(1965: 212) seperti yang telah dikutip oleh Dwidjowijoto (2006: 23) adalah
kondisi awal dan akibat-akibat yang bias diramalkan. Kebijakan publik itu
terlalu luas untuk dipahami, karena apa yang dimaksud dengan kebijakan
8
untuk dilakukan atau untuk tidak dilakukan. Menurut Dwidjowijoto (2006:
merupakan sesuatu yang mudah diukur, karena ukurannya jelas yakni sejauh
SDM, keuangan, fisik, informasi dan politik disisi lain (Pasolong, 2011: 83).
9
Manajemen publik dan kebijakan publik merupakan dua bidang
kata lain, manajemen publik merupakan proses menggerakkan SDM dan non
fungsi dan proses manajemen yang berlaku baik pada sektor publik
perwakilannya yang dalam hal ini adalah partai politik atau DPR.
menyediakannya.
10
yang artinya sektor publik sifatnya terbuka kepada masyarakat
11
perencanaan jangka panjang dan jangka pendek dirumuskan. Proses
yang dilakukan. Proses ini berkaitan erat dengan upaya memotivasi para
apakah semua berjalan sesuai dengan tujuan dan kebijakan yang telah
12
menyelenggarakan pelayanan pemerintah ataupun publik. Manajemen publik
yang telah ditetapkan. Ada setidaknya dua tema kunci memahami OPA
yang telah diletakkan oleh Wilson. Pertama, ada perbedaan yang jelas
(Thoha: 2008:73-74):
13
a. Titik perhatian pemerintah adalah pada jasa pelayanan yang diberikan
berwenang;
politik;
politik;
hierarki organisasi dan dikontrol oleh para pejabat dari hirearki atas
organisasi;
14
2. New Public Management
yang kaku, tidak inovatif, minim kualitas, dan beberapa kritikan lainnya
kualitas lebih baik atau minimal sama dengan yang dihasilkan sektor
swasta.
15
c. peran ganda sektor publik di bidang politik dan administrasi yang
manajemen publik;
periode New Public Service atau NPS. Berbeda dengan konsep model
klasik dan NPM, konsep NPS adalah konsep yang menekankan berbagai
bahwa ide dasar dari NPS dibangun dari konsep-konsep; (1) teori
dari unsur-unsur manajemen pada sektor swasta. Oleh karena itu, senada
2.3 Pemeliharaan
16
(1996: 38) pemeliharaan adalah suatu kombinasi dari berbagai tindakan yang
dilakukan untuk menjaga suatu aset, atau memperbaikinya sampai pada suatu
kondisi yang bisa diterima dengan merujuk pada standar yang ditentukan oleh
organisasi yang melakukan pemeliharaan. Hal ini penting terutama bagi negara
dimaksud.
dilakukan secara berurutan untuk menjaga atau memperbaiki fasilitas yang ada
bahwa pemeliharaan adalah kegiatan atau tindakan yang dilakukan agar semua
barang milik daerah selalu dalam keadaan baik dan siap untuk digunakan
17
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pemeliharaan
atau sarana prasarana yang ada agar dapat digunakan sesuai dengan tujuan dan
2.4 Jembatan
menyilang sungai/saluran air, lembah atau menyilang jalan lain yang tidak
teknis dan estetika-arsitektural yang meliputi: aspek lalu lintas, aspek teknis,
jalan yang terletak di atas permukaan air dan/atau di atas permukaan tanah.
berada lebih rendah. Rintangan ini biasanya jalan lain (jalan air atau jalan lalu
untuk meneruskan arus lalu lintas dari satu sisi ke sisi lain melalui rintangan
baik itu sungai, lembah-lembahan yang dalam, perlintasan kereta api, teluk-
18
Secara umum, komponen jembatan dibagi menjadi dua komponen
utama, yaitu bangunan atas dan bangunan bawah. Tiap-tiap komponen utama
1. Bangunan Atas
langsung beban lalu lintas. Bangunan atas terdiri dari semua komponen
a. Plat Lantai
b. Gelagar Induk
penamaan dari tipe bangunan atas jembatan, misal gelagar tipe balok
19
c. Gelagar Sekunder
d. Perletakan
gerakan rotasi.
2. Bangunan Bawah
20
pondasi. Bangunan bawah terletak diantara dua kepala jembatan yang
disebut pilar. Pilar digunakan jika bentang jembatan terlalu panjang atau
a. Abutmen
b. Pilar
jembatan terlalu panjang atau bentang lebih dari satu. Seperti halnya
abutmen, pilar juga dapat didesain dalam berbagai ukuran dan bentuk.
c. Pedestals
21
d. Backwall
pendekat.
e. Wingwall
f. Poles
Jika lapisan tanah yang berada di bawah footing tak dapat memberikan
22
jembatan.Umur setiap jembatan akan berbeda-beda, bergantung pada rencana
100 tahun dan minimum dapat digunakan 50 tahun. Jembatan dapat digunakan
produksi.
2. Menjaga kualitas.
23
3. Untuk memperpanjang umur/masa pakai.
antara lain:
kelainan pada aset sehingga tidak dapat berfungsi dengan baik. Pada
Yang termasuk dalam kategori ini adalah semua aktivitas yang tak
kondisi atau keadaan yang siap digunakan pada setiap saat, sehingga dapat
24
dimungkinkan pembuatan suatu rencana dan jadwal pemeliharaan yang
a. Routine maintenance
b. Periodic maintenance
25
jadwal pekerja yang lebih efektif, dan distribusi pekerja yang lebih
seimbang.
4. Pemeliharaan Prediktif
rutin, jika terdapat tanda atau gejala kerusakan segera diambil tindakan
1. Pemeriksaan Inventarisasi
terkait yaitu panjang, lebar, jenis konstruksi, fungsi lalu lintas dan
terowongan jalan.
26
2. Pemeriksaan Rutin
menjamin tidak adanya sesuatu yang tidak diharapkan terjadi dan untuk
3. Pemeriksaan Detail
4. Pemeriksaan Khusus
bantu tertentu.
5. Pemeliharaan Rutin
terowongan jalan agar didapat kondisi yang mantap sesuai dengan umur
berlaku.
27
6. Pemeliharaan Berkala
Tabel 2.1
Hasil Penelitian yang Relevan
28
Pertamanan dalam menciptakan
sistem atau bentuk jalur hijau yang
baru. Kedua kurangnya partisipasi
atau keikutsertaan masyarakat dalam
menjaga dan memelihara jalur hijau
serta kurangnya kesadaran dari
masyarakat sehingga perencanaan
yang dilakukan oleh Dinas
Kebersihan dan Pertamanan belum
mencapai hasil yang maksimal atau
memuaskan.
29
2.7 Kerangka pikir
Fenomena:
1. Jembatan di wilayah Tegalrejo masih banyak terdapat
kerusakan dikarenakan dari pengguna jalan serta faktor cuaca
yang ekstrim.
2. Pengguna jalan serta masyarakat sekitar yang tidak peduli
dengan jembatan tersebut sering merusak dan mengotori
jembatan dengan berbagai tulisan di samping jembatan.
3. Ditambah dengan cuaca yang mudah berubah membuat besi
dan aspal jembatan mudah keropos dan rusak.
dikarenakan dari pengguna jalan serta faktor cuaca yang ekstrim. Pengguna
jalan serta masyarakat sekitar yang tidak peduli dengan jembatan tersebut
jembatan. Ditambah dengan cuaca yang mudah berubah membuat besi dan
30
dan tidak layak untuk dilewati. Untuk itu perlu adanya peningkatan manajemen
terawat dengan baik dan tidak cepat rusak sehingga jembatan yang layak dan
31
BAB III. METODE PENELITIAN
memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya
perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain secara holistik dengan cara
deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa pada suatu konteks khusus yang
Sumber Daya Mineral UPT Wilayah Tegalrejo. Alasan penulis memilih tempat
pengguna jalan serta faktor cuaca yang ekstrim. Pengguna jalan serta
masyarakat sekitar yang tidak peduli dengan jembatan tersebut sering merusak
32
dan mengotori jembatan dengan berbagai tulisan disamping jembatan.
Ditambah dengan cuaca yang mudah berubah membuat besi dan aspal
Umum, Energi dan Sumber Daya Mineral UPT Wilayah Tegalrejo sebagimana
1. Kepala Kantor Dinas Pekerjaan Umum, Energi dan Sumber Daya Mineral
33
3.4 Fokus Kajian
Tabel 3.1
Fokus Kajian
itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu.
34
pandangan. Dengan kata lain, peneliti dapat meneliti kembalitemuannya
informasi yang diperoleh peneliti dari berbagai sudut pandang yang berbeda
dengan cara mengurangi sebanyak mungkin perbedaan yang terjadi pada saat
menggunakan teknik triangulasi sumber dan triangulasi teori, dimana data yang
data. Dengan ini peneliti akan melakukan crosscheck dari data-data yang
objek peneliti. Jika terdapat data-data yang berupa angka maka data tersebut
1. Data Primer
Data primer ini merupakan sumber data yang peneliti peroleh dari
35
Umum, Energi dan Sumber Daya Mineral UPT Wilayah Tegalrejo,
Kabupaten Magelang.
2. Data Sekunder
Data sekunder ini merupakan data yang peneliti peroleh dari pihak
ketiga yang sudah jadi dan sudah dikumpulkan oleh pihak pemeliharaan
jembatan Dinas Pekerjaan Umum, Energi dan Sumber Daya Mineral UPT
tidak langsung atau data tambahan yang berguna untuk melengkapi data
diperlukan bagi penelitian yang akan dilakukan ini. Adapun informan dalam
penelitian yang akan dilakukan ini adalah kepala dinas, tim dan pekerja, dan
masyarakat sekitar.
1. Wawancara
36
(interview) sebagai pemberi jawaban atas pertanyaan itu. Dari wawancara
2. Observasi
langsung dari lapangan dan dapat dikatakan bahwa data ini asli.
3. Dokumentasi
yang berasal dari catatan penting baik dari lembaga atau organisasi
37
3.9 Teknik Analisis Data
dalam pola, kategori, dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema
dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data
proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil
Pekerjaan Umum, Energi dan Sumber Daya Mineral UPT Wilayah Tegalrejo,
Kabupaten Magelang.
tahapan analis interaktif yang dijelaskan oleh (Miles and Huberman, 2007:
38
2. Reduksi data, yaitu sebagai proses seleksi, pemfokusan, pengabstrakan,
Reduksi Data
(Miles and
Huberman)
Penyajian Data
Pengumpulan
Data Kesimpulan-
kesimpulan:
Penarikan/Verifikasi
Gambar 3.1
Komponen-komponen Analisis Data Model Interaktif
39
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
tahun dengan masa kerja 32 tahun dan telah menjabat sebagai Kepala
Kantor Dinas Pekerjaan Umum, Energi dan Sumber Daya Mineral UPT
40
merupakan informan yang peneliti pertama kali wawancara, dengan
SR. Peneliti memiliki kesan bahwa beliau adalah sosok yang sangat ramah
dan murah senyum selain itu juga peneliti merasa diperlakukan sebagai
seorang anak oleh beliau dengan panggilan khasnya kepada peneliti ketika
peneliti.
Informan ketiga yang peneliti wawancarai adalah Ibu SS, SE, MM.
Peneliti memiliki kesan bahwa beliau adalah sosok yang tidak kalah
peneliti.
Pakis Edi. Semua Kades juga antusias ketika peneliti mewawancarai dan
41
4.2 Deskripsi Data Penelitian
Kepala Kantor Dinas Pekerjaan Umum, Energi dan Sumber Daya Mineral UPT
1. Perencanaan (Planning)
Dinas Pekerjaan Umum, Energi dan Sumber Daya Mineral UPT Wilayah
Tegalrejo.
42
“Setiap perencanaan dapat berbeda-beda tergantung pada wilayah
jembatan yang akan dipelihara, karena setiap jembatan berbeda-
beda tempat dan mempunyai masalah yang berbeda yang perlu
dipelihara”.
a. Persiapan
dipersiapkan , maka kegiatan itu akan terlaksana dengan baik. Hasil dari
43
“Memang benar kalau program kerja ditentukan dari DPU
Kabupaten, tapi di UPT harus tetap merencanakan kembali
program pemeliharaan jembatan, seperti: merumuskan strategi
untuk pemeliharaan jembatan, target, dan menentukan sumber-
sumber daya yang diperlukan, standar keberhasilan juga harus
ditetapkan”.
b. Program Kerja
44
“Rencana program DPU Wilayah Tegalrejo menerima rencana
program kerja dari DPU Kabupaten dan CV yang telah ditunjuk
dari DPU Kabupaten”.
45
a. Kombinasi dari pencegahan, pemeliharaan dan perawatan
dngan mengkombinasikan pemeliharaan rutin harian dan
pemeliharaan secara umum.
b. Perencanaan dan persiapan harus disiapkan untuk setiap
pemeliharaan untuk mengurangi bahaya.
c. Penyiapan dan persiapan harus disiapkan untuk setiap
pemeliharaan dan untuk mengurangi bahaya.
DPU Kabupaten
CV Tenaga Kerja
Pemeliharaan Jembatan
46
c. Anggaran
dalam bentuk angka dan dinyatakan dalam unit moneter yang meliputi
jembatan.
47
Dari hasil wawancara tersebut, anggaran Dinas Pekerjaan Umum,
Energi dan Sumber Daya Mineral UPT Wilayah Tegalrejo terlalu rumit
DPU Kabupaten
DPU Kabupaten
DPU Kabupaten
2. Pengorganisasian (Organizing)
48
keberhasilan suatu organisasi untuk mencapai tujuannya. Adapun
a. Pembagian kerja
aktivitas dalam menentukan apa pekerjaan yang dilakukan dan siapa yang
Ya benar sekali, saya memang sering dibantu oleh rekan kerja saya,
dikarenakan struktur UPT Wilayah Tegalrejo memang kekurangan
sumber daya manusia. Untuk itu setiap rekan kerja pastinya wajib
untuk membantu saya. Dalam 4 wilayah kecamatan seharusnya
mempunyai 25 pegawai yang menjabat sebagai mandor jalan dan
49
juga termasuk pembantu mandor, dan minimal 4 mandor
inti/kepala mandor, tapi di UPT Wilayah Tegalrejo hanya ada 1
mandor yang mengawasi 4 kecamatan yaitu saya.
50
2) Perincian kerja dan pembagian kerja akan ditulis dan
dijadikan sebagai laporan sebelum pekerjaan dimulai,
kemudian laporan tersebut diajukan pada DPU Kabupaten.
Apabila DPU Kabupaten telah menyetujui laporan
tersebut, maka pekerjaan pemeliharaan jembatan akan
dilaksanakan.
3) CV biasanya menjadi penyedia jasa dan penyedia
pinjaman/hutang bahan dalam pemeliharaan jembatan”.
kerja dan pembagian kerja. Pegawai UPT Wilayah Tegalrejo juga saling
3. Pelaksanaan (Actuating)
seseorang atau semua kelompok mau bekerja dengan senang hati untuk
51
“Secara keseluruhan pelaksanaan pemeliharaan jembatan berjalan
dengan baik dan lancar sesuai dengan rencana yang sudah
ditentukan.Hambatan selalu ada, namun kami selalu berusaha
untuk dapat mengatasinya.
Saya selaku Kepala UPT memiliki tanggung jawab yang besar,
maka dari itu saya selalu memberikan motivasi dan selalu
berkomunikasi kepada bawahan. Saya memiliki prinsip bahwa
sebagai pimpinan harus memiliki visi yang jelas, karena dengan
visi yang jelas dalam suatu kepemimpinan dan sesuai dengan
kebutuhan organisasi, mampu menumbuhkan komitmen bawahan
terhadap tujuan organisasi, dan mampu memupuk semangat untuk
bekerja.
Pemimpin juga harus mampu memotivasi bawahan. Pemberian
motivasi kepada semua bawahan atau anggota yang terdapat dalam
UPT Wilayah Tegalrejo, sehingga akan terwudujnya program yang
berjalan dengan lancar sebagaimana yang telah direncanakan
sebelumnya. Setiap pegawai yang bekerja keras dan loyal terhadap
tugasnya akan ditingkatkan jabatannya, jika terdapat seorang
pegawai mampu dan memenuhi persyaratan akan dinaikkan
jabatannya. Selain reward, pimpinan juga memberikan punishment
dengan metode yang tepat, ideal dan strategis. Pemberian hukuman
yaitu peringatan pertama, peringatan kedua, ketiga dan jika masih
mengulangi kesalahan barulah diambil keputusan yang tepat. Hal
ini akan menjadi pembelajaran untuk semua pegawai agar
bertanggung jawab terhadap tugasnya masing-masing”.
52
a. Pemeliharaan Jembatan
Pemeliharaan adalah kegiatan yang dilakukan untuk merawat ataupun
memperbaiki fasilitas atau sarana prasarana yang ada agar dapat digunakan
sesuai dengan tujuan dan manfaat dibuatnya fasilitas atau sarana prasarana
tersebut.
53
“Lapis permukaan jembatan serta kerusakan lokal pada jembatan
dan fasilitas lainnya harus diperbaiki dan diperkuat agar kondisinya
kembali ke semula. Aktivitas ini harus dilakukan secara
periodik/berkala sesuai dengan rencana pemeliharaan.
Pemeliharaan berkala adalah usaha untuk menjaga jembatan tetap
dalam kondisi dan daya layak yang baik setelah pembangunan yang
mencakup beberapa kegiatan yaitu kegiatan pemeliharaan berkala
yang diduga dan perbaikan sederhana”.
54
dengan tokoh masyarakat, pertama kepada Kades Tegalrejo, Kecamatan
Tegalrejo, Bapak Basuki.
55
sisi jembatan yang dibuat oleh warga, dan membawa beban kendaraan
yang berlebih.
4. Pengawasan (Controlling)
56
permasalahan kegiatan pemeliharaan jembatan. Wilayah UPT Wilayah
sangat luas yang membawahi 4 Kecamatan, Namun UPT Wilayah
Tegalrejo hanya mempunyai 1 mandor atau pengawas.
57
bila pemeliharaan dilakukan secara serentak di titik yang berbeda, padahal
pengawas atau mandor dalam 4 kecamatan hanya terdapat 1
pengawas/mandor. Berikut wawancara dengan Bambang SR selaku
mandor jalanDPU UPT Wilayah Tegalrejo.
“Cara kami membagi waktu adalah dengan menyusun jadwal
pengecekan terhadap titik-titik jembatan yang diberikan tindakan
pemeliharaan. Walaupun jalan di daerah Candimulyo, Pakis sulit
dijangkau namun berbagai cara dilakukan untuk mengatur waktu
untuk menjangkau karena sudah menjadi tanggung jawab kami”.
58
4.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Proses Manajemen Pemeliharaan
Jembatan
1. Anggaran
anggaran yang terbatas dari DPU Kabupaten membuat DPU UPT Wilayah
jembatan.
59
2. Sumber Daya Manusia
dibanding dengan sumber daya yang lain. SDM menjadi faktor sentral
faktor yang tidak kalah penting dalam menentukan berhasil atau tidaknya
suatu kegiatan. Sejauh ini partisipasi masyarakat sudah cukup baik, ini
60
BAB V. KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
61
2. Dari hasil penelitian yang dilakukan terhadap manajemen pemeliharaan
masih ada saja beberapa anggota masyarakat yang melakukan coretan di sisi
5.2 Saran
pemeliharan jembatan.
62
2. Dinas Pekerjaan Umum, Energi dan Sumber DayaMineral UPT Wilayah
dengan baik.
63
DAFTAR PUSTAKA
Assauri, Sofyan. 2004. Manajemen Produksi dan Operasi, edisi revisi, Jakarta,
Lembaga Penertiban FE UI.
Basrowi dan Suwandi. 2011. Memahami Penelitian Kualitatif, Rineka Cipta, Jakarta.
Corder, A.S. Teknik Manajemen Pemeliharaan, alih bahasa Kusnul Hadi, Jakarta,
Erlangga.
Hariman, Ferry., Hary Christady H dan Andreas Triwiyono. 2007. Evaluasi dan
Program Pemeliharaan Jembatan dengan Metode Bridge Management System
(BMS) (Studi Kasus : Empat Jembatan Propinsi D.I. Yogyakarta). Forum
Teknik Sipil,No.XVII/3-September: 581-593.
Mahmudi. 2010. Manajemen Kinerja Sektor Publik, Yogyakarta, UPP STIM YKPN.
Miles, Mattew B dan A. Michael Huberman. 2007. Analisis Data Kualitatif Buku
Sumber Tentang Metode-metode Baru. Terjemahan Tjetjep Rohendi Rohisi,
Universitas Indonesia, Jakarta.
64
Pasolong, Harbani. 2011. Teori Administrasi Publik, Bandung, Alfabeta.
Ransun, Yohanes F.C., Freddie Kalangie dan Yurnie Sendow. 2017. Kinerja Dinas
Pekerjaan Umum Kota Manado dalam Pemeliharaan Infrastruktur Jalan
Daerah. Jurnal Eksekutif ,Vol 1, No 1: 1-11.
Sehwarat, MS. and JS. Narang. 2001. Production Manajemen, 3rd Edition, Delhi,
Dhonpat Rai & Co. (P) Ltd.
Struyk, H.J., and Van Der Veen.1995.Jembatan, Jakarta, PT. Pradnya Paramita.
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, CV. Alfabeta,
Bandung.
Supriyadi, Bambang, dan Agus Setyo Muntohar. 2007. Jembatan, Yogyakarta, Beta
Offset.
Winarno, Budi. 2002. Teori dan Proses Kebijakan Publik. Yogyakarta, Media
Pressindo.
65
LAMPIRAN
66
Struktur Organisasi Dinas Pekerjaan Umum, Energi dan Sumber Daya Mineral UPT Wilayah Tegalrejo
Kepala UPT
Ripto Edi Yuwono, S.Sos
Kepegawaian
Siti Suprapti
Ka. Sub Bag. TU
Siti Sholihah, SE, MM Keuangan
Kosong