Anda di halaman 1dari 28

16/08/2018

Konsep dasar

Ninuk Dian K

1
16/08/2018

Sejarah HIV
• Januari 1983, Dr. Luc Montagnier dkk (Institut Pasteur
Perancis) mengisolasi virus dari kelenjar getah bening.
Dinamakan Lymphadenopathy Associated Virus (LAV).
• Juli 1984, Dr. Robert Gallo dari Lembaga Kanker Nasional
(NIC-Amerika) menemukan virus dari ODHA. Dinamakan
Human T-Lymphocytic Virus tipe III (HTLV III).
• Ilmuwan lain, J. Levy juga menemukan virus penyebab AIDS,
dinamakan AIDS Related Virus (ARV).
• Akhir Mei 1986, Komisi Taksonomi Internasional sepakat
memberi nama Human Immunodeficiency Virus (HIV).

2
16/08/2018

Asal-usul AIDS
• Tidak diketahui persis darimana dan kapan tepatnya
HIV/AIDS muncul.
• Berdasarkan pemeriksaan, darah tertua yang terinfeksi
HIV di Amerika adalah darah tahun 1969.
• Di Afrika, darah tahun 1959.
• Akhir 1970-an, diperkirakan HIV sudah berkembang dan
meluas di daerah Sub Sahara Afrika.
• Semua ilmuwan setuju bahwa kasus pertama AIDS adalah
laporan Gottlietb dkk di Los Angeles pada 5 Juni 1981.

HIV/AIDS di Indonesia
• 1983, berita tidak resmi menyatakan sedikitnya 3 kasus
AIDS di Jakarta.
• 1987, kasus AIDS resmi pertama dilaporkan pada seorang
turis asing di Bali.
• Hingga April 1999, tercatat 671 kasus HIV+ dan 238 kasus
AIDS (total HIV/AIDS = 855).
• Pemerintah memperkirakan sekitar 90.000 hingga 130.000
orang telah terinfeksi HIV pada akhir tahun 2002.
• Pada tahun 2003, diperkirakan akan terdapat sekitar
80.000 infeksi baru.

3
16/08/2018

Peta Penyebaran HIV di Dunia


Sumber dari UNAIDS/WHO AIDS epidemic update
2005

East Europe & Central


Asia
West Europe 1.400.000
North America 610.000
1.000.000 East Asia & Pacific
North Africa &
1.100.000
Caribia Middle East South and East
440.000 540.000 Asia, 7.100.000
Indonesia
190,000 – 210.000
Sub-Saharan Africa
Latin America 25.400.000
1.700.000 Australia & New
Zealand,
35.000

4
16/08/2018

Data UNAIDS, Indonesia 2017

5
16/08/2018

Fenomena Gunung Es
kasus
630.000
terdeteksi

HIV[+]:
(?)

Data Kasus HIV&AIDS Terakhir


(sumber Ditjen PPM & PL Depkes RI)

Heteroseksual

1% 13%
Homo/Biseksual
0%

42% IDU

Transfusi Darah
40%
Transmisi
4% Perinatal
Tak Diketahui

6
16/08/2018

Data Kasus HIV&AIDS Terakhir


(sumber Ditjen PPM & PL Depkes RI)

FAKTOR RESIKO/RISK HIV + AIDS TOTAL


Heteroseksual 1947 2256 4203
Pengguna Narkoba Suntik (IDU) 1168 2920 4088

Homo/Biseksual 134 272 406


Transmisi Prenatal 30 75 105
Transfusi Darah 0 6 6
Tak Diketahui dan Tidak Disebut 1054 294 1348

Total 4333 5823 10156

7
16/08/2018

8
16/08/2018

FAKTOR PENYEBAB AKSELERASI PENYEBARAN HIV/AIDS:

• (a). Industri seks yang berkembang sangat cepat


• (b). Adanya prevalensi penyakit kelamin yang sangat tinggi
• (c). Frekuensi penggunaan kondom yang rendah
• (d). Urbanisasi dan migrasi penduduk yang tinggi
• (e). Perubahan perilaku seksual yang cenderung lebih bebas
• (f). Pemakaian injeksi dan jarum suntik yang tidak steril
• (g). Meningkatnya industri pariwisata dan lalu lintas ke luar negeri

9
16/08/2018

PERKEMBANGAN DARI HIV MENJADI AIDS:


Tertular

Periode
Jendela HIV + AIDS

3 - 6 BULAN 5 - 10 TAHUN 1 - 2 TAHUN

HIV + penicilliosis marneffeia

10
16/08/2018

HIV + Candidiasis

HIV + Herpes Simpleks

11
16/08/2018

HIV + Sifilis

HIV + tumor

12
16/08/2018

HIV + Kaposi’s Sarcoma

VIRUS HIV

Virus HIV terdapat dalam sel darah putih yang


berada di:
• Cairan Darah
• Air Mani (semen)
• Cairan vagina
• Air susu ibu

13
16/08/2018

Prinsip penularan HIV

Prinsip Three Ones

• Ada orang yang positif HIV


• Ada kegiatan yang memungkinkan terjadinya
pertukaran cairan tubuh
• Ada orang yang belum terinfeksi atau orang yang
juga sudah terinfeksi HIV

PRINSIP PENULARAN
HIV

ESE
• Exit : Keluar dari tubuh manusia
• Survive : HIV harus kondisi hidup
• Sufficient : Jumlahnya (konsentrasi) cukup
• Enter : HIV masuk ke tubuh manusia

• HIV keluar dari tubuh dalam jumlah cukup dan


dalam keadaan hidup masuk ke dalam tubuh lain.

14
16/08/2018

Dinamika Penularan

15
16/08/2018

CEGAH HIV DENGAN

D
B C
A A: Abstinence
B: Be Faithfull
E C: Condom
D: No Drugs
E: Education

16
16/08/2018

DAMPAK SOSIAL EKONOMI


EPIDEMI HIV/ AIDS :
• Pertama; fase penyebaran virus.
• Kedua; fase penyakit dan kematian
• Ketiga; fase dampak terhadap keluarga yang ditinggalkan
• Keempat; fase dampak sosial ekonomi
• Kelima; fase jangka panjang (termasuk muncul rasa takut yang berlebihan)
• dan memunculkan epidemi yang lain yakni penolakan, prasangka,
stigmatisasi, diskriminasi, dan pengucilan ----- tantangan terhadap rasa
solidaritas, keadilan dan rasa kemanusiaan

STIGMA ODHA
• Sikap negatif yang diberikan pada ODHA(“Cap Buruk”)

• Mendorong keterpinggiran ODHA dan mereka yang


rentan terhadap infeksi HIV. Mengingat HIV dan AIDS
sering dikaitkan dengan seks, penggunaan narkoba dan
kematian, banyak orang yang tidak peduli, tidak
menerima dan takut terhadap penyakit ini.

• Menyebabkan beberapa ODHA dan orang yang rentan


terhadap HIV dan AIDS menjadi kurang dihargai dan
merasa malu. Sedangkan kelompok lainnya merasa
superior.

17
16/08/2018

DISKRIMINASI ODHA
• Diskriminasi terjadi ketika pandangan-pandangan
negatif mendorong orang atau lembaga untuk
memperlakukan seseorang secara tidak adil yang
didasarkan pada prasangka mereka akan status HIV
seseorang.

• Contoh diskriminasi: para staf rumah sakit atau penjara


menolak memberikan pelayanan kesehatan pada
ODHA; atasan yang memberhentikan pegawainya
berdasarkan status atau prasangka status HIV mereka;
atau keluarga atau masyarakat yang menolak mereka
yang hidup atau dipercaya hidup dengan HIV dan AIDS.

PERAN ODHA DALAM


PENCEGAHAN
• Memberikan motivasi pada teman-teman dan pasangannya untuk
melakukan tes

• Saling memberikan dukungan antara sesama ODHA untuk menjalankan


hidup sehat

• Melakukan diseminasi informasi dan advokasi untuk menghapus


diskrimasi dan stigmatisasi terhadap ODHA

• Memperluas jaringan layanan dalam rangka memudahkan dukungan


layanan terkait dengan kebutuhan ODHA

• Pemutusan mata rantai penularan terhadap pasangan melalui


pencegahan dan perilaku aman

18
16/08/2018

JENIS PELAYANAN HIV DAN AIDS


• Konseling dan testing secara sukarela adalah tes
individu dengan sukarela untuk mengetahui status
HIV seseorang. Tes ini merupakan pengambilan
darah dan pemeriksaan laboratorium secara
sukarela yang harus disertai konseling

• Prevention of Parent to Child Transmission (PPTCT)


merupakan pelayanan yang dikhususkan terhadap
orangtua yang terinfeksi HIV. Setiap orangtua,
terutama ibu hamil, yang berstatus HIV positif,
menjadi perhatian dari pelayanan ini

JENIS PELAYANAN HIV DAN AIDS


• Provider Initiated Testing and Counseling (PITC)
merupakan layanan pemeriksaan darah untuk
mengetahui status HIV seseorang berdasarkan pada
inisiatif atau rekomendasi dari petugas kesehatan dan
pasien menerima saran tersebut. Hal ini biasanya
terjadi dalam setting medis.

• Care Support and Treatment (CST) merupakan layanan


terkait dengan pemberian dukungan kepada orang yang
telah berstatus HIV. Pelayanan ini akan terjadi setelah
seseorang melalui proses tes darah atau ketika
seseorang yang telah menerima status HIV.

19
16/08/2018

Kapan test HIV dilakukan?


• Tes untuk mendeteksi keberadaan virus HIV atau antibodi
terhadap virus di dalam darah, air liur atau air kencing

• Penapisan darah dan organ Biasanya dilakukan sebelum


ditransfusikan atau ditransplantasikan

• Mendiagnosa infeksi HIV pada individu KTS

• Melaksanakan surveilans tes terhadap kelompok


masyarakat tertentu untuk mengetahui insidens HIV (jumlah
kasus HIV) atau untuk memperkirakan prevalensi
(persentase dari populasi yang terinfeksi HIV)

TES YANG MENGIDENTIFIKASI


• ANTIBODI
• ELISA
• Western Blot
• Dipstick

• VIRUS HIV PCR

20
16/08/2018

SELALU TEPATKAH HASIL TES…?


TIDAK
Karena:
• Periode jendela
• Kerusakan sampel
darah
• Reagen rusak
• Kesalahan pada
prosedur pelaksanaan
tes darah

BAGAIMANA DENGAN YANG HASIL TES NEGATIF?

• Mempertahankan perilaku yang aman


• Mengubah perilaku dari yang berisiko ke perilaku aman
• Mempertahankan hasil tes yang negatif
• Menjadi elemen aktif kegiatan pencegahan dan
penanggulangan AIDS bagi kelompoknya, masyarakat dan
lingkungannya

21
16/08/2018

PERAWATAN HOLISTIK, KOMPREHENSIF,


BERKESINAMBUNGAN

EMOSIONAL

PSIKOSOSIAL FISIK

22
16/08/2018

23
16/08/2018

TUJUAN KEPERAWATAN
DALAM PERAWATAN KOMPREHENSIF

•Menurunkan morbidity dan mortality


•Meningkatkan QoL
•Memberikan asuhan keperawatan
•Prenvention

-NGOs
-Spiritual
-Youth group
-Volunteer -Paliative
-Health posts -Emotional &
-Dispensaries Spiritual support
VCT
-Traditional - Self care
-Orphan care

The entry
-Specialist &
point -Distric hosp PLHA
specialized care
-Clinics facilities
-Hospice
Peer
support

24
16/08/2018

PELAYANAN DAN DUKUNGAN ODHA

Perawatan
PMTCT Pengobatan komplementer
paliatif
Perawatan
PEP
di rmh
Anti retroviral teraphy
Tx. peny. Profilaksis &
terkait HIV pengobatan IO
Dukungan psiko-sosial-spiritual
Konseling dan tes HIV sukarela Manfaat ?
Pencegahan : Jangan menulari dan ditulari (IMS dan NAPZA suntik)

HIV HIV
Terpajan AIDS Terminal
(-) (+)

Beberapa aspek perawatan HIV & AIDS


komprehensif dan berkesinambungan

Tatalaksana Asuhan
VCT IO keperawatan

Perawatan Asuhan KDS


di rumah gizi

25
16/08/2018

Menurunkan Dukungan
stigma sosial

Sistem
DIKLAT
rujukan

INTERAKSI ANTAR KOMPONEN

Pengobatan dan perawatan Dukungan sosio-ekonomik

VCT, PMTCT, Dukungan material


profilaksis, pengobatan jaminan ekonomi dan
IO, ART, tatalaksana jaminan hidup layak
IMS, gizi ODHA
dan
Dukungan keluarga Dukungan HAM
psikologis dan Hukum

Menghapus stigma dan


Konseling, dukungan pada
diskriminiasi, perencanaan
yatim piatu, dukungan
dan partisipasi ODHA,
masyarakat, dukungan kesetaraan kesempatan dan
spiritual

26
16/08/2018

Dokter
Ahli gizi Konselor

Farmasi ODHA

Relawan
Perawat sosial
Perawatan
paliatif

PERAN PERAWAT DALAM


PERAWATAN KOMPREHENSIF

•Perawatan kronik
•Perawatan akut
•Promosi dan pendidikan kesehatan
•Pencegahan penyakit
•Perawatan paliatif
•Dukungan mental
•Advokasi
•Manajemen rujukan

27
16/08/2018

28

Anda mungkin juga menyukai