Anda di halaman 1dari 8

HERNIA NUKLEUS PULPOSUS

----------------------------------------------------------------------------------------------------RD-
Collection 2002

Hernia nukleus pulposus ialah penonjolan nukleus pulposus ke dalam kanalis


vertebralis akibat proses degeneratif anulus fibrosus. Yang mengakibatkan keadaan
tersebut ialah gaya yang menekan pada diskus intervertebralis yang dapat terjadi
sewaktu mengangkat barang berat pada sikap membungkuk, jatuh terpeleset ataupun
ayunan kepala (“Whip lash”). HNP lebih sering terjadi pada daerah lumbal bawah
daripada servikal.
Gejala umum dari HNP adalah iskhialgia yang timbul setelah beberapa lama
menderita nyeri punggung bawah (LBP). Nyeri pinggang bawah merupakan gejala
yang umum diderita semua orang, prevalensinya cukup tinggi. Menurut Nasution
bahwa 90% dari setiap orang sedikitnya pernah satu kali menderita nyeri pinggang
selama hidupnya.
Anatomi
Kolumna vertebralis terdiri dari 33 buah tulang belakang yaitu:
 7 Vertebra cervicalis (C1-C7)
 12 Vertebra thorakalis (T1-T12)
 5 Vertebra lumbalis (L1-L5)
 5 Vertebra sakralis (S1-S5) Tujuh puluh lima presen gerakan fleksi kolumna vertebralis berada pada L5-S1
 4 Vertebra os koksigeus dan L4-L5, ¾ fleksi lumbal terjadi pada L5-S1, 15-20% terjadi pada L4-L5, 5-
10% fleksi lumbal pada L1-L4. Gerakan ekstensi lebih sedikit tetapi pada anak-
Tulang servikal, torakal dan lumbal masih tetap dibedakan sampai usia berapapun, anak dengan latihan gerakan dapat lebih besar. Untuk mengetahui mekanisme
tetapi tulang sacral dan koksigeus satu sama lain menyatu membentuk dua tulang nyeri pada HNP perlu diketahui unit fungsionil dari sendi intervertebrale.
yaitu tulang sakum dan koksigeus. Diskus intervertebrale merupakan penghubung Satu unit fungsionil terdiri dari 2 segmen yaitu :
antara dua korpus vertebrae. yang berfungsi sebagai bentalan atau “shock
 Segmen anterior
absorbers” bila vertebra bergerak. Sistem otot ligamentum membentuk jajaran
Terdiri dari 2 korpora vertebralis dipisahkan oleh discus intervertebralis
barisan (aligment) tulang belakang dan memungkinkan mobilitas vertebrae.
berfungsi sebagai penyangga beban.
Terdapat 3 bagian utama dari segmen anterior yaitu lapisan kartilago hyalin,
Fungsi dari kolumna vertebralis adalah
nukleus pulposus dan anulus fibrosus bersama-sama sering dikenal dengan
 Fungsi statik (Penyangga beban)
diskus intervertebralis
Suatu kondisi dimana kolumna vertebralis dlam keadaan seimbang, yang
Terdapat 3 bagian utama yaitu :
ditentukan oleh kurva servikal, torakal dan lumbal
1. Lapisan kartilago hyaline,
Di bagian kranial dan kaudal diskus intervertebralis terdapat lapisan
 Fungsi Kinetik (Bergerak terbatas)
kartilago hyalin yang merupakan bagian korpus vertebrae. Lapisan
Kemampuan tulang belakang untuk bergerak, terutama fleksi dan ekstensi.. 75%
kartilago ini berfungsi untuk pertumbuhan dari sel-sel korpus vertebra,
Fleksi dan ekstensi kolumna vertebralis pada L5-S1
tempat perlekatan serabut-serabut anulus fibrosus, sebagai barier antara
nukelus pulposus dan spongiosa dari vertebra, karena avaskuler tahan
terhadap tekanan.
Lapisan ini hanya mengandung pembuluh darah sampai usia 8 tahun
maka bila pembuluh darah ini tertutup oleh tekanan akan menimbulkan
jaringan parut yang merupakan defek kongenital. Daerah yang lemah ini
sering menimbulkan herniasi mikroskopik dari bahan nukelus ke dalam Terdiri dari 2 arkus vertebra, 2 prosesus transversus, 1 prosesus spinosus, 2
korpus vertebra dan merupakan perubahan degenerasi yang khas. Bila pasang “artikulatio inferior dan superior” yang dikenal sebagai facet. Suatu
herniasi dalam jumlah besar akan membentuk “Schmorls Node” dan struktur penting yang tak terpisahkan perannya dengan diskus adalah
merusak mekanis persendian. ligamentum longitudinale posterior, ligamentum ini melindungi bagian
Diskus intervertebralis terdiri dari annulus fibrosus yaitu masa belakang diskus mulai dari foramen magnum, pada setinggi L1 ligamentum ini
fibroelastik yang membungkus nucleus pulposus, suatu cairan gel kolloid menyempit sehingga sampai S-1 lebar ligamentum longitudinale posterior ini
yang mengandung mukopolisakarida. Fungsi mekanik diskus hanya separuh dari asalnya.
intervertebralis mirip dengan balon yang diisi air yang diletakkan diantara
ke dua telapak tangan . Bila suatu tekanan kompresi yang merata bekerja
pada vertebrae maka tekanan itu akan disalurkan secara merata ke seluruh Patofisiologi
diskus intervertebralis. Bila suatu gaya bekerja pada satu sisi yang lain, Menjelang usia 20 tahun mulai terjadi perubahan baik pada anulus maupun pada
nucleus polposus akan melawan gaya tersebut secara lebih dominan pada nukleus pulposus. Pada beberapa tempat serat-serat fibro elastik terputus sebagian
sudut sisi lain yang berlawanan. Keadaan ini terjadi pada berbagai macam rusak sebagian diganti jaringan ikat. Proses ini akan berkembang terus secara
gerakan vertebra seperti fleksi, ekstensi, laterofleksi. kontinyu sehingga terbentuk rongga dalam anulus. Rongga ini akan mengalami
Diskus intervertebralis dikelilingi oleh ligamentum anterior dan infiltrasi materi nukleus. Sementara itu nukelus pulposus akan mengalami dehidrasi
ligamnetum posterior. Ligamentum longitudinal anterior berjalan di bagian akibat menurunnya kemampuan mengikat air. Dengan demikian terjadilah suatu
anterior corpus vertebrae, besar dan kuat, berfungsi sebagai alat pelengkap keadaan dimana volume rongga antar vertebra bertambah, sedangkan volume materi
penguat antara vertebrae yang satu dengan yang lainnya. ligamentum nukleus menyusut. Sebagai kelanjutan proses ini maka beberapa kemungkinan dapat
longitudinal posterior berjalan di bagian posterior corpus vertebrae, yang terjadi : Tekanan intra diskus menurun sehingga vertebra yang berurutan saling
juga turut membentuk permukaan anterior kanalis spinalis. Ligamentum mendekat terjadilah lipatan-lipatan ligamentum longitudinale posterior, lipatan ini
tersebut melekat sepanjang kolumna vertebralis, sampai di daerah lumbal akan fibrosis, kalsifikasi sehingga terjadi osteofit. Pendekatan 2 korpus vertebra
yaitu setinggi L 1, secara progresif mengecil, maka ketika mencapai L 5 – dengan sendirinya diikuti artikulasio posterior, akibat yang berlebihan bisa timbul
sacrum ligamentum tersebut tinggal sebagian lebarnya, yang secara inflamasi facet, “facet join” makin merapat, kemampuan kerja diskus menjadi
fungsional potensiil mengalami kerusakan. Ligamentum yang mengecil ini makin buruk, annulus menjadi lebih rapuh.. Materi nukleus mengisi rongga-
secara fisiologis merupakan titik lemah dimana gaya statistik bekerja dan rongga diantara serat-serat anulus suatu ketika mendekati tepi luar anulus. Bila
dimana gerakan spinal yang terbesar terjadi, disitulah mudah terjadi cidera terjadi peningkatan tekanan intra diskus secara mendadak dan kuat materi nukelus
kinetik. mendorong anulus sehingga terjadilan penonjolan. Hal yang lain menyebabkan
terjadinya penonjolan nukleus pulposus juga adalah adanya pengecilan
2. Nukleus pulposus ligamentum posterior secara fisiologik merupakan titik lemah dimana gaya statik
Nukleus pulposus adalah gel yang viscous. Nukleus pulposus mempunyai bekerja dan dimana gerakan spinal yang terbesar terjadi sehinga mudah terjadi
kadar air yang tinggi dan higroskopis. Fungsi dari diskus pada keseluruhannya cidera kinetik.
tergantung sebagian besar dari sifat fisis ini. Nukleus pulposus bekerja
sebagai gotri (ball bearing) dan pada waktu fleksi dan ekstensi corpora Akibat proses penuaan ini
vertebra menggelinding diatas gel yang tak dapat ditentukan inti, sedangkan mengakibatkan seorang individu
sendi posterior memberi penuntun dan membuat gerakan menjadi stabil. menjadi rentan mengidap nyeri
Gerakan satu vertebra terhadap lainnya dimungkinkan oleh bahan cair yang punggung bawah. Gaya yang
bergerak ke anterior dan posterior dan gerakan yang berlebihan dicegah bekerja pada diskus intervebralis
anulus yang semi elastik. akan makin bertambah setiap
individu tersebut melakukan
3. Annulus fibrosus. gerakan membungkuk, gerakan
Anulus fibrosus terdiri dari serabut fibroelastik, terutama komponen elastik yang berulang-ulang setiap hari
sehingga merupakan sistem hidraulik yang berjalan miring dan melingkar yang hanya bekerja pada satu sisi
antara 2 vertebra sebagai gulungan pir. diskus intervebralis, akan
menimbulkan robekan kecil pada
 Segmen Posterior
annulus fibrosus, tanpa rasa nyeri dan Insidensi adanya gangguan pada proses kencing adalah berkisar 1-18%.
tanpa gejala prodromal. Sebagian besar adalah kesulitan pada saat kencing, mengejan atau retensi urin.
Penurunan sensasi vesika urinaria ditemukan awal. Jarang terjadi HNP dengan
Keadaan demikian merupakan “locus minoris resistensi” atau titik lemah untuk gejala defisit neurologis dan retensi urine. Laminektomi bisa menyembuhkan
terjadinya HNP (Hernia Nukleus Pulposus). Sebagai contoh, dengan gerakan yang gangguan-gangguan kencing, tetapi tidak menjamin keberhasilan terapi.
sederhana seperti membungkuk memungut surat kabar di lantai dapat menimbulkan
herniasi diskus. Ligamentum longitudinalis anterior dan posterior berjalan
longitudinal sepanjang tulang vertebrae. Ligamentum ini berfungsi membatasi gerak
pada arah tertentu dan mencegah robekan. Pemeriksaan Fisik :
Teoritis herniasi dapat terjadi kesegala arah akan tetapi manifestasi klinis hanya akan  Untuk menunjukkan adanya penekanan atau iritasi serabut saraf.
timbul oleh 2 macam arah herniasi yaitu arah posterosentral mengakibatkan LBP 1. Tes laseque (Straight leg raising /SLR).
oleh karena iritasi ligamentum longitudinale posterior sering tidak disertai keluhan Cara : Pasien posisi supine, pada sisi yang sakit tungkai lurus. Dilakukan
iskhialgia. Arah posterolateral kearah ini perlindungan oleh ligamentum fleksi pada sendi panggul.
longitudinale posterior tak ada sehingga penonjolan herniasi sangat besar Penjelasan : Pemeriksaan ini dikatakan positif bila timbul nyeri atau
kemungkinannya melibatkan radiks, timbulah LBP disertai iskialgia. parestesia sepanjang perjalanan N. Iskhiadikus. Hal ini menunjukkan adanya
Medulla spinalis dilindungi oleh vertebrae. Radix saraf keluar melalui canalis keterlibatan N. Iskiadikus dan akar saraf yang membentuk berkas tersebut
spinalis, menyilang discus intervertebralis di atas foramen intervertebralis. Ketika dan hal ini juga menunjukkan suatu penekanan pada serabut saraf. Pada
keluar dari foramen intervertebralis saraf tersebut bercabang dua yaitu ramus proses pathologik di sendi panggul atau ketegangan otot harmstring tentunya
anterior dan ramus posterior dan salah satu cabang saraf tersebut mempersarafi timbul pula nyeri tetapi tidak dalam bentuk nyeri radikuler. Delapan puluh
“facet”. Akibat berdekatnya struktur tulang vertebrae dengan radix saraf cenderung tujuh persen test ini positif pada kasus Hernia Nukelus Pulposus.
rentan terjadinya gesekan dan jebakan radix saraf tersebut. Semua ligamen, otot,
tulang dan facet join adalah struktur tubuh yang sensitive terhadap rangsangan nyeri, 2. Cramp test
karena struktur persarafan sensoris. Dengan demikian semua proses yang mengenai Cara : Pasien posisi supine. Tungkai sisi yang sakit diangkat dengan sedikit
struktur tersebut di atas seperti tekanan dan tarikan dapat menimbulkan keluhan fleksi pada lutut. Kemudian lutut diekstensikan.
nyeri. Penjelasan : Penilaian dan keterangan sama dengan Laseque test.
Gambaran Klinis
3. Crossed straight leg raising test atau tanda
Gejala umum dari HNP adalah iskhialgia yang timbul setelah beberapa lama
Fajersztajn.
menderita nyeri punggung bawah (LBP). Nyeri pada HNP juga bisa menimbulkan
Cara : Pasien posisi supine. Tungkai yang sehat dilakukan test laseque.
nyeri radikuler. Nyeri radikuler adalah nyeri yang timbul akibat terjepitnya saraf
Penjelasan : Apabila timbul nyeri pada sisi kontralateral dikatakan test
spinalis oleh penyempitan foramen intervertebrale.
ini positif. Biasanya diperlukan sudut yang lebih besar untuk
Anamnesis riwayat penyakit akan ditemukan beberapa hal dianggap sebagai
membangkitkan nyeri pada sisi yang sakit. Dikatakan bahwa test ini
karakteristik HNP adalah :
cukup spesifik tetapi kurang sensitif dibanding SLR. Sembilan puluh
1. Gejala mungkin dimulai dari nyeri punggung bawah, yang beberapa hari
tujuh persen pasien yang dioperasi dengan Tanda Fajersztajn positif
kemudian atau beberapa minggu secara bertahap atau bisa juga secara tiba-tiba
menderita hernia nukleus pulposus.
berubah menjadi nyeri radikuler sering diikuti dengan berkurangnya gejala nyeri
punggung bawah pada pasien.
2. Terkadang faktor presipitasinya tidak teridentifikasi
3. Nyeri berkurang dengan memfleksikan lutut dan tungkai.
4. Pasien secara umum menghindari gerakan yang berlebihan, akan tetapi apabila
berada dalam posisi tertentu dalam jangka waktu yang lama (duduk, berdiri atau
berbaring) akan membangkitkan nyeri, kadang-kadang memerlukan perubahan
posisi dengan interval beberapa menit sampai 10-20 menit.
5. Nyeri dibangkitkan oleh batuk, bersin, atau mengejan pada saat buang air besar.
6. Gejala pada vesica urinaria (Bladder symptoms).
Penjelasan : Dengan menekan pada kedua vena jugularis interna, aliran balik
darah dari kepala menjadi terhambat, menyebabkan terjadinya kenaikan
tekanan intrakranial. Peninggian tekanan ini diteruskan ke ruang
subarakhnoida spinalis sampai teka subarakhnoida dan dapat bertindak
sebagai pemacu terhadap radiks yang sedang tertekan, terenggang atau
terjepit.

4. Femoral stretch test atau kebalikan dari test SLR.


Cara : Pasien posisi prone. Tangan pemeriksa pada posisi menekan ringan pada  Tanda lain untuk evaluasi adanya radikulopati atau nyeri radikuler.
fosa poplitea. Dilakukan dorsofleksi maksimal pada sendi lutut. 1. FABER-E. Singkatan dari fleksi, abduksi, eksternal rotasi dan
Penjelasan : Jika timbul nyeri dikatakan positif. Tanda ini sering positif apabila ekstensi. Nama lain dari Patricks-fabere test.
terjadi penekanan pada serabut saraf setinggi segmen L2, L3, atau L4 (HNP Cara : Pasien posisi supine. Ankle diletakan diatas lutut yang
pada lumbal atas). kontralateral. Lutut yang ipsilateral secara gentle digerakkan ke arah
tempat tidur periksa atau lutut dirotasikan ke samping/keluar dan ditekan
5. Bowstring sign. sejenak.
Cara : Pasien posisi supine. Setelah pasien dilakukan test laseque dengan hasil Penjelasan : Tindakan ini membuat stres pada hip joint dan biasanya
positif. Telapak kaki menapak pada tempat tidur dengan fleksi pada lutut dan tidak menyebabkan penekanan pada serabut saraf. Jika test ini positif
tetap fleksi pada panggul (membentuk seperti busur). sering sebagai tanda dari penyakit yang mengenai sendi panggul (Hip
Penjelasan : Nyeri sciatica atau ischiadica akan hilang dengan manuver ini joint) misalnya pada bursitis trokanterik atau nyeri punggung bawah
tetapi nyeri yang diakibatkan proses pada sendi panggul akan menetap. karena sebab mekanik. Jika ketika lutut dirotasikan ke samping dan
ditekan sejenak timbul nyeri yang dirasakan di daerah sekitar bokong
6.Test Naffziger. (biasanya penderita tidak dapat menunjukkan tempat nyeri itu secara
Penekanan sejenak pada vena jugularis inerna kedua belah sisi menimbulkan tepat), maka kemungkinan besar proses patologik pada sendi panggul.
nyeri yang bersifat iskhialgia.
2. Tanda kontra Patrick.
Cara : Sama dengan tanda Patrick diatas tetapi lutut dirotasikan ke dalam Patofisiologi Penonjolan nukleus Penyakit degeneratif
(rotasi interna) dan ditekan sejenak. pulposus yang menekan yang menyerang tulang
Penjelasan : Apabila pada tindakan ini menimbulkan nyeri, maka serabut saraf belakang secara
kemungkinan proses patologik terletak pada umumnya di sendi sakro- menyeluruh
iliaka. Usia Dewasa muda dan tua Hampir semua 50
tahun keatas
3. Tanda Trendelenburg (Trendelenburg sign) Iskhialgia Unilateral, tegas terbatas, Unilateral, atau
Cara : Penderita berdiri membelakangi pemeriksa. Pemeriksa mengamati mono-radikuler bilateral, difus, multi-
pelvis penderita dari belakang. Penderita diminta berdiri pada satu kaki. radikuler.
Penjelasan : Normalnya pelvis tetap balans horizontal. Lesi L5 (inervasi Lordosis lumbal Mendatar Utuh
adduktor) menyebabkan pelvis turun bila kaki diangkat. Radiks L3-L4 Jarang terkena Sering terkena.

Diagnosis HNP secara klinis basanya dijumpai tanda-tanda yang khas yaitu
1. Lordosis lumbal yang mendatar
2. Nyeri tekan setempat pada tingkat dan sisi protusio nukleus pulposus,
3. Test lasegue dan nafziger positif
4. Refleks tendon Achilles yang menurun atau negatif.

Pemeriksaan Penunjang
DEFERENSIAL DIAGNOSIS 1. Foto polos Lumbosakral.
Hernia nukleus pulposus selain terjadi proses degenerasi sering juga terjadi
Anamnesis ARTRITIS NEURITIS HNP pada orang muda akibat mengangkat benda berat. Anulus bagian posterior
SAKROILIAKA robek dan terjadi penonjolan anulus ke belakang sehingga menekan urat
Trauma saraf.
Artritis - - + Pada stadium masih akut foto roentgen columna vertebralis tidak tampak
+ + - kelainan-kelainan. Diskus intervertebra tidak tampak menyempit dan
Nyeri pinggang + - + penonjolan anuluspun tidak kelihatan, yang tampak biasanya kedudukan
Naffziger - - + kolumna vertebralis lumbal yang melurus tanpa ada lordosis di daerah
Laseque +  + lumbal. Posisi lurus seperti ini biasanya dapat menghilangkan rasa nyeri.
Nyeri tekan sepanjang - + - Lambat laun diskus intervertebralis ini akan menyempit sedikit demi sedikit.
N. Iskiadikus
2. Mielografi
HNP Spondilosis Hasil rontgen dengan teknik ini dapat dilihat penonjolan anulus diskus
deformans lumbal intervertebra yang mengalami herniasi. Dengan mielografi dapat
memastikan adanya HNP serta lokasi dan ekstensinya.
Contoh sediaan : Prozac (Fluoxetine), Elavil (Amitriptiline), Zoloft
3. Diskograf (Sertraline)
Pemeriksaan radiologis dengan memasukkan kontras media langsung ke  Muscle relaksan
dalam diskus. Prosedur ini jarang dilakukan karena invasif. Pemeriksaan ini Diberikan untuk mengurangi spasme otot yang berkaitan dengan
dilakukan bilamana mielografi tidak dapat meyakinkan adanya HNP. kondisi akut. Penggunaannya tidak untuk dalam jangka waktu lama.
Contoh sediaan : Valium (Diazepam), Zanaflex (Tizanidine)
4. MRI.  Dapat terlihat penonjolan atau bulging dari herniasi diskus.  Steroid
5. CT-Scan.  Dapat terlihat penonjolan atau bulging dari herniasi diskus.  Non steroid.
Contoh jenis ini adalah golongan yang menghambat cyclooxygenase
Pada pemeriksaan Myelografi, MRI dan CT-Scan dapat terlihat HNP yang (COX) misalnya Celebrex dan Vioxx.
asimptomatik. Dua puluh empat persen pada MRI ditemukan HNP yang  Narkotik  Duragesic patch (Fentanyl), MS Contin (Morphine
asimptomatik. sulfate)
 Non Narkotik.  acetaminophen.
Penatalaksaan  Neuropatic meds.  Neurontin (Gabapentin)
Penderita iskialgia yang telah didiagnosa sebagai iskialgia karena HNP tidak
semuanya harus dioperasi. Penderita HNP yang sudah berkali-kali kumat dan C. Pengobatan injeksi untuk mengurangi nyeri
sembuh kembali selama beberapa bulan atau tahun harus menjalani tindakan  Epidural Injeksi
operatif, atau apabila selama 6 – 12 minggu pasien HNP tidak mengalami  Facet Injeksi
perbaikan dengan tindakan konservatif.  Transforaminal epidural injeksi
Jika seorang baru saja mendapatkan iskialgia yang diduga keras disebabkan oleh  Intrathecal Pain Pump (Morphine pump)
HNP tindakan konservatif menjadi pilihan. Bilamana kasus HNP masih baru namun
nyerinya tidak tertahankan atau defisit motoriknya sudah jelas dan mengganggu,  Pembedahan
maka pertimbangan untuk operasi atau tidak sebaiknya diserahkan kepada dokter 1. Lumbar Laminektomi.
ahli bedah saraf. Bertujuan untuk mengurangi tekanan / jepitan pada serabut saraf pada
Hasil tindakan operatif sebagian besar memuaskan, tetapi masih cukup banyak segmen lumbal.
problema yang membingungkan. Misalnya kambuhnya iskialgia pada penderita yang Istilah ini berasal dari kata “lumbar” untuk pengertian Vertebra Lumbal.
sudah dioperasi. Stern menulis angka keberhasilan melalui tindakan operatif ini “Lamina” bagian tulang vertebra yang membentuk atap dari canalis
mencapai 85%. vertebralis. Ektomi artinya memotong.
 Konservatif 2. Lumbar microdiscektomy.
A. Istirahat diikuti dengan mobilisasi bertahap. Operasi daerah lumbal dengan menggunakan mikroskop dan teknik
Istirahat mutlak ditempat tidur. Kasur harus yang padat. Diantara kasur dan bedah mikro, melalui akses irisan pada kulit sepanjang 1-2 inch (bisa
tempat tidur harus dipasang papan atau plywood agar kasur jangan lebih panjang) diatas daerah yang akan dioperasi, kemudian masuk ke
melengkung. Sikap berbaring terlentang tidak membantu lordosis lumbal yang lapisan yang lebih dalam dengan mengunakan alat bedah mikro.
lazim, maka bantal tipis sebaiknya ditaruh dibawah pinggang. Orang sakit Kemudian mengangkat bagian nukleus pulposus yang menjepit serabut
diperbolehkan untuk tidur mirng dengan kedua tungkai sedikit ditekuk pada saraf tersebut. Karena hanya melakukan irisan yang kecil dikatakan
sendi lutut. Apabila dirawat dirumah sakit penderita harus dibaringkan pada bahwa waktu penyembuhannya lebih singkat melalui metode ini
tempat tidur yang bisa diatur sedemikian rupa sehingga pasien dalam posisi dibandingkan dengan laminektomi tradisional.
yang nyaman.
3. Percutaneous endoscopic lumbar discectomy (Percutaneous
B. Medikasi / Obat-obatan endoscopic).
Obat-obatan dapat diberikan untuk nyeri, inflamasi dan rasa tidak enak pada otot. Beberapa keuntungan melalui teknik ini adalah tidak menggunakan
 Anti-depresant anestesi umum, sebagian besar pasien dapat segera rawat jalan setelah 3
Anti depresan diberikan sebagai terapi tambahan untuk pasien dengan jam post operasi, dengan plester kecil (banda aid) pada pinggang
nyeri yang kronik, untuk membantu pasien istirahat.
bawah. Dan apabila dioperasi hari jum’at dapat kembali bekerja pada hari
minggunya

Perbandingan angka komplikasi ke 3 teknik operasi7,9,10 :


TEKNIK ANGKA KOMPLIKASI
1. Lumbar laminektomi (Open surgery) 25%
2. Lumbar Mikrodisektomi (Open 11%
surgery)
3. Percutaneous endoscopic lumbar < 1%
discectomy (Closed surgery)

Suatu penelitian randomized control trial yang membandingkan dua jenis


teknik yaitu mikrodisektomi dan endoskopik disektomi dan sampel diikuti
selama 2 tahun didapatkan bahwa pada endoskopik, 95% pasien kembali
kepada pekerjaan semula seperti sebelum operasi sedangkan pada teknik
mikrodisektomi 72%.

4. Intradiscal electrothermal therapy.


Suatu prosedur bedah minimal invasif untuk HNP yang dirancang untuk
pasien rawat jalan. Teknik operasinya dengan memasukkan kateter yang
memiliki ujung logam, setelah ujung kateter menempati nukleus yang
dituju dilakukan pemanasan 90o selama 15-17 menit. Diharapkan dengan
metode ini terjadi kontraksi pada serabut kolagen yang menyusun anulus
fibrosis, dan penebalan dinding anulus dan menutup daerah anulus yang
robek atau retak. Dengan tindakan ini juga diharapkan terjadinya efek
kauter yang membakar pada saraf-saraf kecil sehinga mereka menjadi
kurang sensitif terhadap nyeri.
Catatan HNP
--------------------------------------------------------------------------------------------------
RD-Collection 2002

Nukleus Polposus adalah bagian tengah discus yang bersifat semigelatin, nucleus
ini mengandung berkas-berkas serabut kolagen, sel-sel jaringan penyambung dan
sel-sel tulang rawan. Zat-zat ini berfungsi sebagai peredam benturan antara korpus
vertebra yang berdekatan, juga memainkan peranan penting dalam pertukaran
cairan antara discus dan pembuluh-pembuluh kapiler.

Patofisiologi
Daerah lumbal adalah daerah yang paling sering mengalami herniasi nucleus
polposus. Kandungan air discus berkurang bersamaan dengan bertambahnya usia.
Selain itu, serabut-serabut menjadi kasar dan mengalami hialinisasi yang ikut
membantu terjadinya perubahan ke arah hernia nucleus polposus melalui annulus,
dan menekan radiks saraf spinal. Herniasi paling mungkin terjadi pada bagian
kolumna vertebralis dimana terjadi peralihan dari segmen yang lebih mobil ke L4-L5 L5 Diatas foot drop Lateral Tidak jelas refleks
kurang mobil (perbatasan lumbosakral dan servikotorakal). Sebagian besar dari sendi dan sukar tungkai,bag lutut atau
herniasi discus terjadi di daerah lumbal pada ruang antara vertebra L4 sampai sakroilia untuk ian distal pergelang
L5. Arah herniasi yang paling sering adalah posterolateral, karena radiks saraf pada ka dorsofleksi kaki antara an kaki
daerah lumbal miring ke bawah sewaktu berjalan keluar melalui foramina neuralis, panggul kaki, ibu jari ibu jari dapat
maka herniasi discus antara L5 dan S1, seperti yang dapat diduga akan lebih lateral kaki.sukar dengan jari menhilan
mempengaruhi radiks saraf S1 daripada L5. Herniasi discus antara L4 dan L5 akan paha berjalan pada tengah kaki g
menekan radiks saraf L5. dan tumit
betis,me
Gejala Klinis dan diagnosis dial kaki
Umumnya penderita memberikan riwayat adanya episode nyeri dan hilangnya L5-S1 S1 Diatas Bisa Pertengaha Gastrokne Refleks
mobilitas tulang belakang yang berlangsung perlahan-lahan. Walaupun penderita sendi menimbulka n betis dan mius pergelang
cenderung menghubungkan masalah ini dengan insidens membungkuk dan sakroilia n kelemahan lateral an kaki
mengangkat, herniasi merupakan proses lambat yang ditandai oleh penekanan radiks ka plantar fleksi kaki,termas dapat
saraf. Gejala klinis nya tergantung pada lokasi herniasi dan variasi anatomi bagian abduksi jari uk jari kaki hilang
individual posterio kaki dan otot ke-4 dan dan
Diagnosis berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik. Tindakan penilaian lain r dari hamstring,su ke-5 menurun
seperti perasat mengangkat kaki dan berjalan pada ujung jari kaki atau pada tumit seluruh lit berjalan
juga dapat membantu diagnosis. Pemeriksaan radiogram mungkin normal atau dapat tungkai pada ujung
memperlihatkan perubahan kontur tulang belakang. Pemeriksaan mielogram, sampai jari
elektromiografi dan konduksi saraf dipergunakan untuk penegasan diagnosis akhir. tumit,ba
gian
lateral
Penatalaksanaan kaki
Konservatif berupa istirahat di tempat tidur selama 1 sampai 2 minggu diatas kasur
C5-C6 C6 Nyeri Biseps Bagian Tidak nyata Refleks
yang keras, pemanasan lembab, dan analgesic. Segera sesudah nyeri hilang,
leher radius dari biseps
penderita mulai menjalani program latihan bertahap untuk menguatkan otot-otot
menjalar lengan hilang
punggung dan perut. Yang penting adalah penderita harus membatasi mengangkat
ke bahu bawah,ibu atau
sesuatu dan memperhatikan mekanika tubuh yang tepat.
lengan jari dan menurun
Pembedahan biasanya hanya dilakukan pada penderita dengan nyeri menetap yang
dan telunjuk
tidak dapat diatasi, terjadinya gejala pada kedua sisi tubuh dan adanya gangguan
lengan
neurologik utama seperti inkontinensia usus dan kandung kemih dan foot drop.
bawah
Pengobatan Kemonukleolisis juga semakin disukai untuk pengobatan hernia discus.
Pengobatan ini membebaskan tekanan pada radiks saraf, menghilangkan nyeri dengan
efektif, dan memberikan suatu alternative lain dari laminektomi.

Tanda dan Gejala Herniasi Diskus


Lokasi Radik Nyeri Kelemahan Parestesis Atrofi Refleks
Hernia saraf
si yang
terken
a

Anda mungkin juga menyukai