Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Perkembangan teknologi telah banyak mempengaruhi cara manusia menikmati
informasi. Saat ini hampir semua orang menikmati informasi melalui media
elektronik, namun tidak sedikit juga yang masih menikmati media cetak. Tingkat
konsentrasi dan kejenuhan setiap orang dalam membaca berbeda. Banyaknya
jumlah bacaan juga mempengaruhi tingkat kejenuhan seseorang. Maka
dibutuhkan sebuah aplikasi yang mampu membantu pengguna untuk membaca.
Aplikasi ini dapat mengidentifikasi teks dan merubah keluarannya menjadi suara.
Tunanetra merupakan suatu kecacatan yang terjadi pada mata yang menunjukan
ketidakfungsuain pada mata secara total maupun sebagian (low vision). Tunanetra
harus dapat hidup di lingkungan masyarakat secara layak dan harus dapat
menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar karena tidak setiap orang sanggup
memberikan bantuan secara moril dan materil terhadap orang yang mengalami
kelainan seperti tunanetra. Untuk dapat bersosialisasi dan dapat membuat
kehidupan yang layak bagi tunanetra, maka setiap tunanetra dituntut untuk dapat
mandiri. untuk itu tunanetra harus mendapatkan Pendidikan yang layak seperti
orang normal. Sebagaimana dikemukakan oleh Purwaka (2005) bahwa
kemandirian menunjuk pada kemamapuan psikososial yang mencakup kebebasan
untuk bertindak. Tidak bergantung kebutuhan sendiri. Dengan demikian
kemandirian merupakan salah satu ciri kematangan yang memungkinkan individu
berusaha kearah prestasi pribadi sehingga tercapai suatu tujuan yang diharapkan.
Pelayanan Pendidikan bagi tunanetra tidak hanya dilaksanakan di sekolah luar
biasa saja tetapi juga dapat dilaksanakan di wisma tuna netra itu sendiri.

1.2 RUMUSAN PRODUK


1. Apa tujuan produk yang kita buat ?
2. Produk apa yang ingin kita buat ?
3. bagaimana permasalahan nya sehingga kita membuat produk ini ?
4. kemana arah target pasar kita ?
5. bagaimana gambaran penghasilan dari produk yang kita buat ?
6. apa nilai jual unik produk kita ?
7. bagaimana Analisa SWOT nya ?
8. bagaimana rencana distribusi nya ?

1.3 TUJUAN Permasalahan


- Untuk mengetahui apa tujuan produk kita.
- Untuk mengetahui produk apa yang kita buat.
- Untuk mengetahui masalah apa saja sehingga kita membuat produk ini.
- Untuk mengetahui target pasar kita.
- Untuk mengetahui gambaran penghasilan dari produk yang kita buat.
- Untuk mengetahui nilai jual unik produk kita.
- Untuk mengetahui Analisa SWOT dari produk yang kita buat.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Tujuan Produk


Tujuan produk yang kita buat adalah :
1. mempermudah para konsumen untuk terus ber edukasi.
2. mengembangkan potensi2 tunanetra yang ingin berkarya.
3. mempermudah bagi konsumen yang mungkin lebih suka belajar melalui
audio (suara) dibandingkan dengan teks sebuah kalimat.

2.2 Deskripsi Produk


Aplikasi pendeteksi dengan keluaran audio ini merupakan suatu pendeteksi
untuk mengubah suatu teks menjadi audio (suara). Metode yang digunakan
yaitu metode template matching. Aplikasi ini berjalan pada perangkat mobile
atau bot dengan system operasi android. Dimana system operasi tersebut
merupakan open source. Kamera pada bot digunakan sebagai media
pendeteksi suatu teks dengan database tersimpan yang akan dirubah menjadi
audio untuk disampaikan ke pengguna.

2.3 Problem
Data Kementerian Kesehatan menyatakan angka kebutaan di Indonesia
sebanyak 1,5% dari total penduduk atau sekitar Rp3,6 juta orang. Berdasarkan
laporan Persatuan Tunanetra Indonesia (Pertuni) mereka sering mengalami
diskriminasi dari berbagai kebijakan. Karena itu, mereka menuntut ada
kesetaraan dari pemerintah dalam berbagai aspek. Mulai dari layanan publik
seperti pendidikan, pekerjaan, kesehatan, akses transportasi umum, dan aspek
lain. ”Jumlah tunanetra di Indonesia sama dengan seluruh penduduk
Singapura. Karena itu, kami ingin memberdayakan mereka dengan kemitraan
pelatihan budi daya tanaman obat,” kata Direktur Utama PT Sido Muncul Tbk
Irwan Hidayat seusai penandatanganan kerja sama dengan Ketua Dewan
Pembina Pertuni Mohamad Hasan dan Ketua Umum Pertuni Aria Indrawati di
Jakarta kemarin. Program ini diharapkan bisa membantu mengentaskan
kemiskinan bagi para tunanetra, khususnya bagi mereka yang tinggal di
perdesaan. Mereka biasanya masih memiliki lahan untuk bertani dan
menambah pasokan bahan baku, PT Sido Muncul Tbk dan Persatuan
Tunanetra Indonesia (Pertuni) mengadakan pelatihan budi daya dan
pengembangan bahan baku dan tanaman obat. Kerja sama Sido Muncul dan
Pertuni diprakarsai oleh Ketua Pembina Pertuni Mohamad Hasan yang lebih
akrab dipanggil Bob Hasan akan dilakukan di pabrik PT Sido Muncul di Klepu,
Semarang.

Selanjutnya para anggota Pertuni yang sebagian besar berasal dari


perdesaan akan melakukan budi daya penanaman obat di lahannya sendiri
dengan pendampingan dari Sido Muncul di mana hasilnya nanti dapat dijual ke
Sido Muncul yang langsung dikumpulkan dan dikoordinasi oleh
Pertuni. Menurut Irwan Hidayat, tanaman yang dibudidayakan akan
disesuaikan dengan kondisi daerah tempat tinggal anggota Pertuni dan
kebutuhan bahan baku Sido Muncul. Untuk budi daya tanaman obat bagi para
anggota Pertuni, akan diberikan tanaman yang mudah untuk diketahui dari bau
tanaman itu seperti kencur, jahe, sereh, dan kayu manis. Pada kesempatan
yang sama Irwan Hidayat mengatakan, kemitraan yang dilakukan Sido Muncul
dan Pertuni diharapkan dapat melatih dan membantu mereka para
penyandang tunanetra dapat mandiri, mampu bertani, dan menghasilkan uang
untuk membantu kehidupan mereka. Kerja sama ini, kata Irwan, merupakan
bentuk kepedulian Sido Muncul dengan masyarakat sekitar agar tunanetra
diberikan kesempatan yang sama seperti masyarakat pada umumnya misalnya
dengan program pemberdayaan Desa Rempah yang telah dilakukan Sido
Muncul bagi masyarakat desa untuk memanfaatkan dan memaksimalkan lahan
yang sudah ada seperti lahan kosong, lahan tidak produktif, atau lahan
produktif yang memungkinkan tumpangsari dengan membudidayakan
tanaman obat yang memiliki nilai ekonomi. Sebagai gambaran, menurut
Kepala Bagian Budi Daya Tanaman Obat PT Sido Muncul Tbk Bambang
Supartoko, kebutuhan jahe dan kunyit cukup besar. Permintaan terbesar
datang dari pabrik jamu.

2.4 Target Pasar


- Main target : Bicara soal target pasar maka produk yang kita jual pasti nya
akan menuju pada konsumen tuna netra yang ada di Indonesia.

- Additional target : mungkin additional target nya kita menuju pada


konsumen yang mungkin minat untuk membacanya kurang akan tetapi
mereka tetap ingin belajar.
2.5 Gambaran Penghasilan
 Ada 2 jenis produk yang kita jual mulai dari :
• Harga paling murah 100rb
• Harga paling mahal 300rb
Ada 3,75 juta penduduk indonesia penyandang tuna tentra di Indonesia
dengan estimasi ada 1 juta penduduk tuna netra yang membeli produk kita
dengan harga 100rb. Maka :
100rb X 1jt penduduk = Rp. 100.000.000.000 / tahun
Kemudian sisanya sekitar 250 juta penduduk Indonesia hampir 90% orang
Indonesia yang malas membaca.
dengan estimasi 50 juta orang dengan rincian :
• 20 juta orang membeli produk kita dengan harga 300rb, maka :
- 300rb X 20jt penduduk = 6 triliun
• 30 juta orang membeli produk kita dengan harga 100rb, maka :
- 100rb X 30jt penduduk = 3 triliun

TOTAL PENGHASILAN :
6 triliun + 3 triliun + 100 miliar = 9,100 triliun / tahun
Atau sekitar 750 Miliar / bulan.

2.6 Nilai Jual Unik


produk yang kita jual ini ternyata mempunyai nilai jual unik diantara nya :
 membantu para konsumen untuk terus berkarya walaupun memiliki
keterbatasan yang berbeda beda
 kalo kita jual dengan bentuk gadget maka harga yang akan ditawarkan
terjangkau untuk para konsumen
 Apabila terjadi kelalaian dalam pemakaian produk oleh konsumen
(terjatuh) produk yang kita buat tidak mudah rusak.

2.7 Analisa SWOT


Secara umum, analisa SWOT dapat dibagi ke dalam dua kategori, yaitu faktor
internal dan faktor eksternal. Faktor internal tersebut meliputi Strength
(Kekuatan) dan Weakness (Kelemahan), sedangkan faktor eksternal meliputi
Opportunities (Peluang) dan Threats (Ancaman).
- Strength (Kelebihan)
Strength merupakan situasi atau kondisi yang merupakan kekuatan yang
dimiliki oleh perusahaan atau organisasi yang bisa memberikan pengaruh
positif pada saat ini atau pun di masa yang akan datang. Analisa ini dapat
diisi menggunakan panduan berikut:
a. Kelebihan apa yang dimiliki oleh perusahaan atau organsiasi
kita?
b. Apa yang membuat perusahaan atau organisasi kita lebih
baik dari perusahaan atau organisasi lainnya?
c. Keunikan apa yang dimiliki oleh perusahaan atau organisasi
kita?
d. Apa yang dilihat atau dirasakan oleh konsumen kita sebagai
suatu kelebihan?

- Weakness (Kelemahan)
Weakness merupakan situasi atau kondisi yang merupakan kelemahan
yang dimiliki oleh perusahaan atau organisasi yang bisa memberikan
pengaruh negatif pada saat ini atau pun di masa yang akan
datang. Analisa ini dapat diisi menggunakan panduan berikut:
a. Apa yang dapat kita tingkatkan dalam perusahaan atau
organisasi?
b. Apa saja yang harus dihindari oleh perusahaan atau
organisasi kita?
c. Faktor apa saja yang menyebabkan kehilangan penjualan?
d. Apa yang dilihat atau dirasakan oleh konsumen sebagai
suatu kelemahan perusahaan atau organisasi kita?
e. Apa yang dilakukan oleh pesaing sehingga mereka dapat
lebih baik dari perusahaan atau organisasi kita?

- Opportunities (Peluang)
opportunities merupakan situasi atau kondisi yang merupakan peluang
atau kesempatan di luar perusahaan atau organisasi yang bisa
memberikan peluang untuk berkembang di kemudian hari. Analisa ini
dapat diisi menggunakan panduan berikut:
a. Kesempatan apa yang dapat kita lihat?
b. Perkembangan tren apa yang sejalan dengan perusahaan
atau organisasi kita?

- Threats (Ancaman)
Threats merupakan ancaman-ancaman apa saja yang mungkin akan
dihadapi oleh perusahaan atau organisasi yang bisa menghambat laju
perkembangan dari perusahaan atau organisasi tersebut. Analisa ini dapat
diisi menggunakan panduan berikut:
a. Hambatan apa yang sedang kita hadapi sekarang?
b. Apa saja hal yang dilakukan oleh pesaing perusahaan atau
organisasi kita?
c. Perkembangan Teknologi apa yang menyebabkan ancaman
bagi perusahaan atau organisasi kita?
d. Adakah perubahan peraturan pemerintah yang akan
mengancam perkembangan perusahaan atau organisasi
kita?
2.8 Rencana Distribusi
Dalam perencanaan distribusi produk kita, kita bekerja sama dengan Persatuan
Tunanetra Indonesia (PERTUNI), kemudian dengan Yayasan Mitra Netra,
Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia.
Sekilas mengenai Yayasan Mitra Netra :
Yayasan Mitra Netra adalah organisasi yang memusatkan programnya pada
upaya meningkatkan kualitas dan partisipasi tunanetra di bidang Pendidikan dan
lapangan kerja. Yayasan ini didirikan di Jakarta tanggal 14 Mei 1991 dan berstatus
sebagai badan hukum dengan terdaftar pada Tambahan Berita Negara tanggal
14/12 tahun 2001 nomor 100. Yayasan ini didirikian oleh beberapa orang tunanetra
yang berhasil menyelesaikan studinya di perguruan tinggi Bersama-sama dengan
sahabat-sahabat mereka yang bukan tunanetra. Mereka adalah beberapa dari
sangat sedikit orang yang memprihatinkan minimnya layanan dan fasilitas
pendukung bagi tunanetra yang sedang menempuh Pendidikan di sekolah umum
dan perguruan tinggi. Semangat kemitraan ini tidak hanya berlangsung di dalam
institusi Mitra Netra saja, tetapi juga diaktualisasikan pada kiprah Yayasan ini di
masyarakat. Dalam menyelenggarakan dan mengembangkan layanan untuk
tunanetra. Mitra Netra senantiasa bekerja sama dengan Lembaga atau organisasi
lain baik pemerintah maupun swasta dengan maksud tujuan untuk membangun
sinergi.

Anda mungkin juga menyukai