Anda di halaman 1dari 10

MODUL 7

KONSEP DAN PRAKTIK DEMOKRASI


SERTA PENDIDIKAN DEMOKRASI

Modul yang di baca Durasi / jam Materi yang tidak dipahami


KEGIATAN BELAJAR 1
KONSEP DEMOKRASI
15 menit
Demokrasi berarti rakyat berkuasa, maksudnya Demokrasi adalah
negara dengan prinsip pemerintahannya yang ditandai oleh adanya partisipasi
warga negara yang sudah dewasa ikut berpartisipasi dalam pemerintahan
melalui wakilnya yang dipilih; negara dengan pemerintahannya menjamin
kemerdekaan berbicara, beragama, berpendapat, berserikat dan menegakkan
“rule of law”, Masyarakat yang berkelompok mayoritas menghargai kelompok
minoritas; dan saling memeberikan perlakuan yang sama. Demokrasi
merupakan pelembagaan, kebebasan, dan nilai persamaan. Demokrasi dilihat
sebagai konsep yang bersifat multidimensional. Secara filosofis demokrasi
sebagai ide, norma, prinsip. Secara sosiologis sebagai sistem sisoal, dan secra
psikologis sebagai wawasan, sikap dan perilaku individu dalam hidup
bermasyarakat (Winataputra,2001).
Apabila dibandingkan dengan pilar demokrasi dalam USIS (1995) intisari
dari demokrasi sebagai sistem memiliki 11 pilar yang secara keseluruhan isinya
terdapat dalam 10 pilar demokrasi di atas, khas indonesia yang menjadi
perbedaan 1 pilar demokrasi Indonesia adalah demokrasi berdasarkan
Ketuhanan yang maha Esa. Dari penjelasan Toress Demokrasi sebagai salah satu
bentuk pemerintahan, demokrasi sebagai suatu landasan pelaksanaan
kekuasaan tertinggi di tangan rakyat, dan demokrasi adalah konsep republik
pemerintahan yang murni. Tapi Toress condong melihat demokrasi dalam dua
aspek yaitu aspek formal demokrasi ( dalam arti sistem pemerintahan) dan
aspek substantive demokrasi dalam empat bentuk; protektif demokrasi,
developmental demokrasi, equilibraium demokrasi, dan partisipatori
demokrasi ). Keempat demokrasi ini adalah “protective democrasi” yaitu untuk
memajukan kepentingan pasar dan melindungi dari tirani negara. ,
“developmental democracy” bahwa manusia sebagai makhlun yang mampu
mengembangkan kekuasaan dan kemampuannya. “equilibrium democracy”
yaitu penyeimbangkan nilai partisipasi dan pentingnya apatisme karena
partisipasi yang intensif sesungguhnya dipandang tida efisien bagi individu yang
rasional.
Dengan kata lain, demokrasi sebagai sistem pemerintahan, juga diperlukan
proses demokrasi yang meliputi 4 hal, yaitu (1) mengutamakan kepentingan
khalayak (pasar), (2) manusia sebagai makhluk memiliki potensi untuk
mengembangkan kekuasaan dan kemampuan, (3) memperhatikan
keseimbangan antara partisipasi dan apatisme, dan (4) untuk mencapai
partisipasi perlu ada perubaha terlebih dahulu serta perubahan itu sendiri akan
terwujud jika adanya partisipasi.
KEGIATAN BELAJAR 2
PENDIDIKAN DEMOKRASI SEBAGAI ESENSI PKn
30 menit
Pendidikan demokrasi adalah upaya sistematis yang dilakukan negara dan
masyarakat untuk memfasilitasi individu warga negara agar memahami,
menghayati, mengamalkan dan mengembangkan konsep, prinsip dan nilai
demokrasi sesuai dengan status perannya dalam masyarakat. Pendidikan
demokrasi harus disikapi secara sadar dan sungguh-sungguh. Pendidikan
demokrasi yang baim adalah bagian dari pendidikan yang baik secara umum.
Gandal and Finn (1992) perlu dikembangkan model “ school based democracy
education” yaitu (1) perhatian yang cermat yaitu landasan dan bentuk-bentuk
demokrasi (2) Ide demokrasi telah diterjemahkan ke dalam bentuk-bentuk
kelembagaan dan praktik, dengan demikian siswa akan mengetahui dan
memahami kekuatan dan kelemahan demokrasi dalam berbagai konteks ruang
dan waktu. (3) adanya kurikulum yang memungkinkan siswa dapat
mengeksplorasi sejarah demokrasi di negaranya untuk dapat menjawab
persoalan apakah kekuatan dan kelemahan demokrasi yang diterapkan di
negaranya dalam berbagai kurun waktu. (4) tersedianya kesempatan bagi
siswa untuk memahami kondisi demokrasi yang diterapkan di negara-negara di
dunia sehingga para siswa memiliki wawasan luas tentang aneka ragam sistem
sosial demokrasi dalam berbagai konteks. Selain itu, perlu dikembangkan
kegiatan ekstra kurikuler yang bernuasa demokrasi dan menjadikan sekolah
sebagai lingkungan yang demokratis dan penglibatan siswa dalam kegiatan
masyarakat. Dengan kata lain, perlu dikembangkan pewndidikan demokrasi
yang bersifat multidimensional. PKn merupakan pendidikan demokrasi atau
disebut juga pendidikan demokrasi merupakan esensi dari pendidikan
kewargaannegaraan.
Dalam UURI No. 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan pasal 37
ayat(1), menjelaskan pendidikan kewarganegaraan yang dimaksud untuk
membentuk peserta didik menjadi manusia yang memilki rasa kebangsaan dan
cinta tanah air. Secara terperinci demokrasi politik dapat disusun sebagai
berikut : (1) konteks ide Demokrasi, konstitusi negara, inputs sistem politik,
partai politik dan ide demokrasi, Konstitusi negara, inputs sistem politik, Partai
politik dan kelompok penekanan, pemilihan umum, lembaga-lembaga
pengambialn keputusan, presiden sebagai kepala Negara/administrasi negara,
lembaga yudikatif, Output dari sistem Demokrasi politik, kesejahteraan umum
dan pertahanan negara dan perubahan sosal dan demokrasi politik (somantri,
2001).
KEGIATAN BELAJAR 3
SEKOLAH SEBAGAI LABORATORIUM DEMOKRASI 30 menit
Sekolah merupakan sebuah komunitas sebagai bagian integral dari
masyarakat. Sekolah dalam Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 disebut
‘satuan pendidikan’ Sekolah dasar (SD) sebagai pendidikan merupakan suatu
entity (satuan utuh) wahana pendidikan Nasional yang berfungsi
mewujudkan proses pendidikan secara utuh dalam rangka mencapai tujuan
pendidikan Nasional. Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang
Sisdiknas, pasal 3 menekankan bahwa pendidikan nasional bertujuan untuk
menjadikan warga negara yang demokratis dan pasal 4 pendidikan
diselenggarakan secara demokratis. Pendidikan demokrasi yang bersifat
multidimensional atau berisi jamak. Sifat multidimensionalitasnya itu terletak
pada :
1. Pandangan yang pluralistik-uniter (bermacam-macam, tetapi menyatu
dalam pengertian Bhineka Tunggal Ika.
2. Sikapnya dalam menempatkan individu, negara, dan masyarakat
global secara harmonis.
3. Tujuannya yang diarahkan pada semua dimensi kecerdasan (spiritual,
rasional, emosional, dan sosial)
4. Konteks yang menhasilkan pengalaman belajarnya yang terbuka,
fleksibel atau luwes dan bervariasi merujuk kepada dimensi
tujuannya.
Situasi sekolah dan kelas dikembangkan sebagai democracy laboratory
atau lab demokrasi dengan lingkungan sekolah yang diperlakukan sebagai
micro cosmos of democracy atau lingkungan kehidupan yang demokratis
yang bersifat mikro, dan memperlakukanmas luas sebagai open global
classroom atau sebagai kelas global yang terbuka. Dengan cara itu akan
memungkinkan siswa dapat belajar demokrasi dalam situasi yang demokratis
dan untuk tujuan melatih diri sebagai warga negara yang demokratis dan
menbangun kehidupan yang lebih demokratis. Itulah makna dari konsep
“learning democracy, Indonesia democracy, and for democracy” Belajar
tentang demokrasi dalam situasi yang demokratis dan untuk membangun
kehidupan demokratis.
1. Strategi umum pengembangan Warga Negara yang Demokratis di
Lingkungan Sekolah.
Strategi dapat diartikan sebagai serangkaian langkah yang dipilih untuk
mencapai tujuan atau target. Pertemuan Kelas Berita Baru merupakan
strategi pengembangan sikap demokratis dan bertanggung jawab melalui
pertemuan kelas guna membahas berita aktual yang ada di media massa,
seperti surat kabar, televisi, radio atau internet Contohnya, berita tentang
demonstrasi yang berujung dengan pengrusakan. Dengan memebahas berita
aktual siswa akan selalu punya rasa ingin tahu dan peka terhadap masalah
aktual yang terjadi di lingkungannya.
Cambuk Bersiklus merupakan strategi pengembangan sikap demokratis
dan bertanggung jawab melalui pertemuan saling bertanya dan menjawab
secara bergiliran. Waktu untuk Penghargaan merupakan strategi
pengembangan sikap demokratis dan bertanggung jawab untuk memberikan
penghargaan terhadap orang lain. Waktu untuk yang Terhormat merupakan
strategi pengembangan sikap demokratis dan bertanggung jawab melalui
acara yang secara khususdiadakan atas inisiatif siswa untuk memberikan
penghargaan kepada orang yang dihormati. Pertemuan Perumusan Tujuan
merupakan strategi pengembangan sikap demokratis dan bertanggung jawab
melalui pertemuan yang sngaja diadakan atas inisiatif guru dan/atau siswa
untuk meruuskan visi atau tujuan sekolah. Pertemuan Legislasi merupakan
strategi pengembangan sikap demokratis dan bertanggung jawab melalui
pertemuan untuk merumuskan atau menyusun aturan yang berlaku di
sekolah. Pertemuan Evaluasi aturan merupakan strategi pengembangan
sikap demokratis dan bertanggung jawab melalui pertemuan untuk
mengevaluasi pelaksanaan aturan yang telah disepakati dan berlaku
disekolah. Pertemuan Perumusan langkah Kegiatan merupakan strategi
pengembangan sikap demokratis dan bertanggung jawab melalui pertemuan
untuk menetapkan prioritas atau tahapan kegiatan yang dilakukan oleh siswa
dibawah supervisi sekolah. Pertemuan Refleksi Belajar merupakan strategi
pengembangan sikap demokratis dan bertanggung jawab melalui pertemuan
pengendapan dan evaluasi terhadap proses dan/atau hasil belajar setelah selesai
satu atau beberapa pertemuan. Pertemuan Pemecahan Masalah merupakan
strategi pengembangan sikap demokratis dan bertanggung jawab melalui
pertemuan terencana untuk memecahkan masalah yang ada di lingkungan
sekitar/daerah/nasional yang menyangkut kehidupan siswa.
Pertemuan Isu akademis merupakan strategi pengembangan sikap demokratis
dan bertanggung jawab melalui pertemuan terencana untuk membahas masalah
akademis. Pertemuan Perbaikan Kelas merupakan strategi pengembangan sikap
demokratis dan bertanggung jawab melalui pertemuan kelas untuk membahas
masalah yang menyangkut kehidupan siswa di kelasnya /sekolahnya. Pertemuan
tindak lanjut merupakan strategi pengembangan sikap demokratis dan bertanggung
jawab melalui pertemuan terencana untuk membahas tindak lanjut dari suatu
kegiatan berseri di lingkungan sekolah. Pertemuan Perencanaan merupakan strategi
pengembangan sikap demokratis dan bertanggung jawab melalui pertemuan
terencana untuk menyususn rencana bersama. Pertemuan pengambangan konsep
merupakan strategi pengembangan sikap demokratis dan bertanggung jawab
melalui pertemuan terncana untuk menyusun suatu gagasan baru yang
dimaksudkan untuk mendapatkan bantuan atau menyarankan oemecahan atas
masalah yang cukup pelik. Pembahasan Situasi Pelik merupakan strategi
pengembangan sikap demokratis dan bertanggung jawab melalui pertemuan untuk
memecahkan masalah yang terkait pada keadaan yang pelik. Kotak Saran
merupakan strategi pengembangan sikap demokratis dan bertanggung jawab
melalui pengumpulan pendapat secara bebas dan rahasia untuk memecahkan
masalah yang ada di lingkungan sekolah/sekitar.Pertemuan dalam pertemuan
merupakan strategi pengembangan sikap demokratis dan bertanggung jawab
melalui pertemuan kelompok kecil dalam konteks pertemuan klasikal atau
pertemuan besar.
Sebagai penyelenggara pendidikan yang tertuang dalam PP RI NO 19 Tahun
2005 tentang Standar Nasional Pendidikan dalam pasal 4 ayat (3) dinyatakan bahwa
“ pendidikan diselenggarakan sebagai suatu proses pembudayaan dan
pemberdayaan peserta didik yang berlansung sepanjang hayat. Dalam pasal (4)
“pendidikan diselenggarakan dengan memberdayakan semua komponen
masyarakat melalui peran serta dalam melalui peran serta melalui peran serta
dalam penyelengaraan dan pengendalian mutu layanan pendidikan”.
MODUL 8

HUBUNGAN KONSEP, NILAI, MORAL Dan NORMA DENGAN TUNTUTAN


PERILAKU WARGA NEGARA

Modul yang di baca Durasi / jam Materi yang tidak dipahami


KEGIATAN BELAJAR 1
KONSEP, NILAI, MORAL, Dan NORMA (KNMN) DALAM HUBUNGAN WARGA
25 menit Segala kewenangan dan tindakan alat-alat perlengkapan negara dan
NEGARA DENGAN NEGARA
penguasa, semata-mata berdasarkan hukum atau dengan kata lain
Konsep : pengertian yang menunjukan kepada sesuatu. Pengertian tersebut
diatur oleh hukum .
dapat dinyatkan dalam bentuk kata-kata, nama atau pernyataan.
Oleh karena konsep dapat dinyatakan dengan kata maka ada ahli
yang mendefinisikan konsep sebagai kata yang menunjukan
kepada sesuatu. Disimpulkan bahwa konsep nilai adalah
pengertian yang menunjuk pada nilai tertentu.
Nilai : Sesuatu yang merujuk pada tuntunan perilaku yang membedakan
peerbuatan yang bain dan buruk atau dapat diartika sebagai
kualitas kebaikan yang melekat pada sesuatu.
Moral : Keharusan perilaku yang dibawakan oleh nilai
Norma : Sumber dasar hukum yang menguatkan kedudukan konsep, nilai
dan moral serta perilaku yang dilakukan.
Beberapa pendekata untuk mengubah sikap seseorang :
1. Pendekatan emosional bertujuan menggugah perasaan dan emosi siswa
dalam memahami, menghayati, dan meyakini nilai yang akan
ditanamkan.
2. Pendekatan rasional bertujuan memberikan peranan kepada akal dalam
memahami dan menerima kebenaran nilai tersebut. Budi pekerti luhur
diartikan berakhlak atau berbuat atas dorongan bathin dengan
menggunakan akal dan perasaan untuk menimbang baik dan buruk.
Penjelasan pasal 37 UU Sistem pendidikan Nasional menyatakan bahwa
Pendidikan Kewarganegaraan dimaksudkan untuk membentuk peserta
didik menjadi manusia yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah
air.

KEGIATAN BELAJAR 2
KONSEP, NILAI, MORAL, Dan NORMA (KNMN) DALAM HUBUNGANNYA
30 menit
DENGAN SESAMA WARGA NEGARA

Menurut Rustandi (1986:60) “Warga negara ialah mereka yang berdasarkan


Hukum merupakan anggota dari suatu negara. Pasal 26 ayat (1) menyatakan
bahwa “yang menjadi warga negara Indonesia ialah orang-orang bangsa
Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain yang disyahkan oleh Undang-
Undang sebagai warga negara “ ayat (2) menyatakan bahwa “syarat-syarat
yang mengenai kewargaan negara ditetapkan dengan Undang-Undang. Ciri-
ciri warga negara yang baik dapat dilukiskan, yaitu warga negara yang
patriotik, loyal terhadap bangsa dan negara, toleran, beragama, demokratis
atau lebih populer disebut warga negara yang Pancasilais sejati.
Penanaman dan membiasakan sikap yang berlandaskan nilai-nilai Pancasila
dalam kehidupan sehari-hari perlu dari usia dinio karena itu lebih strategis bila
diawali dari Pendidikan dasar. Nilai-nilai tersebut seperti tenggang rasa,
tanggung jawab pengendalian diri, tolong menolong, harga menghargai, yang
diimbangi tingkat kecerdasan yang tinggi.Faktor-faktor yang mempengaruhi
terhadap kenakalan pelajar antara lain :
1. Faktor-faktor pengaruh selama pelajar berada di lingkungan sekolah .
2. Faktor-faktor pengaruh selama pelajar berada di antara sekolah dan rumah
tempat tinggal.
3. Faktor-faktor yang berpengaruh selama pelajar berada di lingkungan rumah
tempat tinggal.
Mengapa penanaman nilai dalam rangka pembentukan sikap warga negara
perlu diterapkan dalam kehidupan sehari-hari karena kecerdasan yang
tinggi tanpa dibarengi moralitas yang baik, mungkin akan berbahaya bagi
diri dan umat manusia (Djahiri, 1985:11)
Adapun yang menjadi pertimbangan selain dari manusia-manusia Indonesia
secara pribadi memmiliki nilai yang landasan Utamanya adalah :
1. Landasan Idiil Pancasila
Pancasila mengajarkan dalam bekerjasama dengan bangsa lain untuk
menciptakan perdamaian dilandasi pertanggungjawaban Kepada Tuhan
YME. Pada pembukaan Undang-Undang dasar 1945 pada alinea IV
menyebutkan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.
2. Landasan struktural
Dalam haini bidang luar negeri UUD 1945 menyebutkan pasal 11 sebagai
berikut : Presiden dengan persetujuan DPR menyatakan perang, membuat
perdamaian dan perjanjian dengan negara lain.
3. Landasan Operasional
Pembukaan UUD 1945 di atas untuk politik luar negeri Republik Indonesia
bebas aktif, intinya agar bangsa Indonesia berkawan baik dengan semua
bangsa di dunia dan tidak pilih kasih. Selama ada masalah-masalah
kehidupan masyarakat dunia bangsa Indonesia tidak boleh berpangku
tangan, artinya harus ikut aktif mengatasinya. Penegasan tercantum di
dalam GBHN (ketentapan MPR No. II/MPR/1983)
KEGIATAN BELAJAR 3
KONSEP, NILAI, MORAL, Dan NORMA (KNMN) DALAM PENGEBANGAN 15 menit
KOMITMEN BELA NEGARA

Bela Negara dapat terwujud bila dilandasi oleh adanya Tekad, sikap dan
tindakan Warga negara yang teratur, menyeluruh, terpadu dan berlanjut
didasarkan oleh :
1. Kecintaan pada tanah air
2. Kesadaran berbangsa dan bernegara Indonesia
3. Keyakinan akan kesaktian Pancasila sebagai ideologi negara
dan kerelaan berkorban.
Wawasan Nusantara ialah cara pandang bangsa Indonesia tentang diri
dan lingkungannya berdasarkan ide nasionalnya, yaitu Pancasila dan Undang-
Undang Dasar 1945 sebagai inspirasi suatu bangsa yang merdeka, berdaulat
dan bermartabat di tengah-tengah lingkungannya, dan yang menyimpang
dalam tindak kebijaksanaanya, dalam mencapai tujuan persoalan Nasional
(GBHN 1978). Asek sosial dalam berkehidupan berbangsa dan bernegara
tidak kalah penting dengan aspek alamiah TRIGATRA yang meliputi :
1. Letak geografis pada posisi silang
2. Keadaan dan kekayaan alam
3. Keadaan dan kemampuan Penduduk
Ciri-ciri yang menjadi sasaran PPBN :
1. Cinta Tanah air
2. Sadar berbangsa dan bernegara Indonesia
3. Yakin akan kebenaran dan kesaktian Pancasila
4. Rela Berkorban Untuk Bangsa dan Negara
5. Serta memiliki Kemampuan awal bela negara

Anda mungkin juga menyukai