9.bab I Pendahuluan
9.bab I Pendahuluan
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Provinsi Jawa Timur merupakan wilayah strategis yang menjadi penghubung pintu
gerbang perekonomian wilayah barat dan timur Indonesia. Sejumlah infrastruktur
transportasi dibangun dan dikembangkan guna menunjang segala potensi yang ada di Jawa
Timur. Salah satunya adalah pembangunan jalan tol. Pemerintah gencar membangunan
jalan tol di wilayah Jawa Timur karena termasuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN).
Pembangunan jaringan jalan tol ini diperlukan sebagai salah satu upaya pengembangan
perekonomian wilayah. Prasarana dan jaringan transportasi berperan sangat besar untuk
melayani pergerakan aktivitas manusia, barang, dan jasa. Oleh karena itu diperlukan
jaringan transportasi dengan kondisi dan tingkat pelayanan yang baik serta dapat saling
menghubungkan antardaerah dengan cepat dan mudah
Gambar 1.1 Peta jalan tol Trans Jawa wilayah Jawa Timur
Salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang ada di Jawa Timur adalah jalan tol
Surabaya – Kertosono. Jalan tol ini terdiri dari dua seksi, yakni seksi Surabaya-Mojokerto
yang diresmikan pada 19 Desember 2017 dan dikelola oleh PT. Jasa Marga. Pembangunan
jalan tol ini menghabiskan dana Rp 4,9 triliun dengan panjang 36,27 km. Lalu seksi
Mojokerto-Kertosono yang telah beroperasi lebih awal pada tanggal 10 September 2017.
1
2
Tol ini dikelola oleh PT. Marga Harjaya Infrastruktur dengan pembangunan yang
menghabiskan dana Rp 3,48 triliun dengan panjang 40,5 km (Jawa Pos,31/01/18).
Meskipun lokasi ruas jalan tol Surabaya-Kertosono ini sangat strategis tetapi jalan tol
ini masih sedikit penggunanya. Berdasarkan survei pendahuluan yang dilakukan pada hari
Jumat, 24 Februari 2018 pukul 08.00-10.00, diperoleh nilai VCR 0,049. Nilai tersebut
menunjukkan bahwa keadaan jalan tol masih sangat sepi terutama untuk kendaraan berat
yang hanya sebesar 20,4 smp/jam (data survei pendahuluan). Keadaan ini membuat beban
di jalan eksisting tidak berkurang. Akibatnya, jalan menjadi cepat rusak dan berlubang.
Keadaan lalu lintas di jalan tol yang masih sepi ini terutama disebabkan oleh tarif tol
yang terlampau tinggi bagi masyarakat. Mengutip dari media koran Jawa Pos hlm. 1
(31/01/18) dengan judul tajuk “Tarif Tol Surabaya–Kertosono Terlalu Mahal”.
Disebutkan bahwa menurut gubernur Jawa Timur, Soekarwo, tarif jalan tol dirasa terlalu
mahal. Akibatnya, sangat minim kendaraan lewat sana, kendaraan yang lewat didominasi
oleh kendaraan pribadi. Bagi para pengusaha hal ini dirasa sangat memberatkan sehingga
jalur eksisting masih menjadi alternatif meskipun padat. Adapun tarif jalan tol dapat dilihat
pada gambar 1.2.
Gambar 1.2 Tarif jalan tol Surabaya – Kertosono keluar gerbang Kertosono
Beberapa studi terdahulu yang meneliti tarif jalan tol berdasarkan sudut pandang
pengguna adalah sebagai berikut: Adani & Putra (2017), meneliti tarif ideal pada rencana
3