Disusun Untuk Memenuhi Tugas Tafsir Ayat Ekonomi Yang Dibimbing Oleh:
Disusun Oleh :
Februari 2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena telah melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga
makalah ini bisa selesai pada waktunya.
Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-teman yang telah berkontribusi
dengan memberikan ide-idenya sehingga makalah ini bisa disusun dengan baik dan rapi.
Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca.
Namun terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna, sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat
membangun demi terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang
B. Rumusan masalah
C. Tujuan masalah
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Moral Ekonomi
B. Fungsi Moral Ekonomi
C. Tafsir ayat-ayat tentang Moral Ekonomi Islam
A. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Makna moral sangat penting bagi hidup semua orang. Manusia sebagai
ciptaan Allah berimplikasi pada eratnya hubungan antara iman dan perilaku
manusia dalam kerangka tanggung jawab pada pencipta
Moral merupakan suatu peraturan yang sangat penting ditegakkan pada
suatu masyarakat karna dapat menjadi suatu rambu-rambu dalam kehidupan
serta pelindung bagi lindungan tersebut. Moral dihasilkan dari perilaku
intelektual, emosi atau hasil berfikir setiap manusia yang pada hakikatnya
merupakan aturan dalam kehidupan untuk menghargai dan dapat memebedakan
tentang benar dan salah yang berlaku pada suatu masyarakat. Bila orang
membicarakan moral seseorang, maka yang dibicarakan ialah kebiasaan, tingkah
laku atau perbuatan orang atau kelompok masyarakat. Moralisasi dimaksudkan
usaha ajaran-ajaran moral tersebut, sehingga aturan-aturan, tingkah laku dan
perbuatan yang telah disepakati oleh seluruh masyarakat untuk dihayati dan
dilestarikan oleh anggota masyarakat maupun penerusny, maka hal-hal yang
dianut dan dijadikan aturan tingkah laku tersebut dinamakan nilai-nilai moral.
2. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud moral ekonomi ?
2. Apa fungsi moral ?
3. Ayat apa yang menerangkan tentang Ekonomi Moral ?
3. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui pengertian moral ekonomi
2. Untuk mengetahui fungsi moral
3. Untuk mengetahui ayat apa yang menerangkan tentang Ekonomi Moral
BAB II
PEMBAHASAN
Dalam kajian sosiologi, Moral Ekonomi adalah suatu analisa tentang apa yang
menyebabkan seseorang berperilaku, bertindak dan beraktivitas dalam kegiatan
perekonomian. Hal ini dinyatakan sebagai gejala sosial yang berkemungkinan besar
sangat berpengaruh terhadap tatanan kehidupan sosial.
Melihat dilema yang dialami oleh pedagang tersebut, Hans Dieter Evers
dalam Damsar (2000) menemukan lima solusi atau jalan keluar yang
berbeda dengan apa yang dilakukan pedagang dalam menghadapi dilema
tersebut, yaitu:
Moral ekonomi dalam kalangan sosialis tidak terlepas dari teori yang di
kemukakan oleh James C. Scott dan H. D. Evers di atas. Hal inilah yang
kemudian memancing Marx untuk membentuk persatuan buruh yang
berorientasi kepada pembebasan hak-hak mereka dari kungkungan kaum borjuis.
Hal ini dikarena kerasnya persaingan perekonomian dalam sistem Kapitalis.
Keadaan seperti ini kemudian memancing lahirnya revolusi sosialis di mana
pemerataan kepemilikan adalah sistem perekonomiannya.
Intinya, moral ekonomi dalam Islam sangat tergantung pada kitab panduan
yang diberikan Allah untuk mengatur kehidupannya manusia, tidak saja
pertimbangan norma subsistensi dan resiprositas, tetapi juga mempertimbangkan
norma-norma sosial yang lain. Tindakan yang akan timbulpun akan berbeda.
Karena dengan keyakinan dalam setiap perbuatan ada balasannya, apakah itu
kebaikan maupun keburukan, maka Umat Islam yang beriman pun akan selalu
mengerjakan aktivitas ekonomi hanya untuk mengharapkan keridahaan Allah.
B. Fungsi Moral
Dalam melaksanakan tugasnya muhtasib dibantu oleh bergaia alhi dari bedang
yang berbeda. Lalu, iya memperkerjakan beberapa pembantu intuk membantunya
dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya. Dalam melaksakan tugas muhtasb
tidak kangsung menjatuhkan hukuman atau saksi kepada orang yang terbukti
melakukan kecurangan dan enipuan dia terlebih dahulu menasehati dan menyuruh
bertaubat jika tidak berhasil, muhtasib segera melakukan tindakan kepadanya.
Ringkasannya peran sosial ekonomi dan rejilius muhtasib adalah muhtasib harus
memerintahkan semua orang yang ada di bawah naungannya untuk melakukan
sholat, menegakkan ke adilan, melarag perbuatan buruk, seperti dusta, tidak jujur,
mengurangi takara timbangan, penupuan dalam masalah industri, perdagangan dan
sebagainya
Artinya : Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu
kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah,
hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta
yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin,
musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta;
dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat;
dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang
yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka
itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka itulah orang-orang yang
bertakwa.
b. Kandungan Ayat
1. Kebajikan ialah apabila jiwa terlebih dahulu diisi dengan iman,
dibuktikan dengan kasih sayang kepada manusia.
2. Ayat ini menegaskan bahwa kebajikan/ketaatan yang mengantar kepada
kedekatan kepada Allah Swt bukanlah dalam menghadapkan wajah
dalam shalat kea rah timur dan barat tanpa makna, tetapi kebajikan
adalah yang mengantar kepada kebahagiaan dunia dan akherat, yaitu
keimanan kepada Allah Swt, dan lainlain yang disebutkan ayat tersebut.
3. Kebajikan yang sempurna bukan hanya dalam bentuk shalat saja tetapi
nilai kebajikan dari shalat itu yang tersimbulkan dalam amal nyata
berupa kesediaan mengorbankan kepentingan pribadi demi orang lain,
sehingga bukan hanya memberi harta yang sudah tidak disenangi atau
tidak dibutuhkan, tetapi memberikan harta yang dicintainya secara tulus
dan demi meraih cinta-Nya.
4. Kehidupan manusia di dunia ini adalah mata rantai dari ikatan janji, baik
janji dengan Tuhan maupun janji kepada sesama makhluk. Maka orang
yang beriman belumlah mencapai kebajikan, meskipun ia telah shalat,
berzakat, berderma, jika ia tidak teguh memegang janji.
5. Allah Swt memberikan pernghargaan yang tinggi kepada orang-orang
yang memiliki sikap sabar, yaitu tabah, menahan diri dan berjuang
dalam mengatasi kesulitan hidup dan aneka cobaan hidup dengan tetap
menguatkan hatinya kepada Allah Swt. Ketahulilah bahwasannya tidak
kurang dari 98 ayat di dalam al-Qur’an yang menyebutkan keutamaan
sabar.
6. Islam mengajarkan untuk tertib dalam amaliah, yang dimulai dengan
iman, diikuti dengan rasa cinta kepada sesama manusia, dan diiringi lagi
dengan iman kepada Allah Swt dengan shalat yang khusyu’, lalu
berzakatlah, teguhlah memegang janji, bersabarlah memikul tugas
hidup. Kalau semua itu sudah terisi, barulah pengakuan iman dapat
diterima oleh Allah Swt, dan barulah terhitung dan termasuk dalam
daftar Allah Swt sebagai seorang yang benar (shadaqu), yang cocok isi
hatinya dengan amalannya.
7. Inti kehidupan yang sejati adalah taqwa. Karena itu Islam mewajibkan
kita untuk memelihara hubungan baik dengan Allah Swt. Dengan cara
meningkatkan iman. Jangan sampai orang melakukan shalat tetapi
jiwanya gelap, banyak orang shalat padahal ia tidak tahan kena cobaan,
ada orang taat shalat, tetapi ia bakhil, tidak mau menolong orang lain.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam kajian sosiologi, Moral Ekonomi adalah suatu analisa
tentang apa yang menyebabkan seseorang berperilaku, bertindak dan
beraktivitas dalam kegiatan perekonomian. Hal ini dinyatakan sebagai
gejala sosial yang berkemungkinan besar sangat berpengaruh terhadap
tatanan kehidupan sosial.
Menelaah lebih lanjut, beberapa buku referensi bagi mahasiswa
dalam perkuliahan, diajukan beberapa teori tentang moral ekonomi.
James C. Scott mengajukan sebuah analisa tentang kehidupan petani
sedangkan H.D. Evers mengemukaakn teori tentang moral ekonomi
pedagang. Inti pembahasannya adalah apa yang menyebabkan
sekelompok masyarakat berperilaku, bertindak dan beraktivitas dalam
kegiatan perekonomian.
DAFTAR PUSTAKA
https://studylibid.com/doc/136744/jaringan-sosial-dan-moral-ekonomi-pedagang
https://bantaitugas.wordpress.com/2013/12/30/sistem-ekonomi-sosialisme/
https://3kh4.wordpress.com/2007/12/18/moral-ekonomi/
https://www.bacaanmadani.com/2018/04/isi-kandungan-al-quran-surat-al-baqarah.html