Anda di halaman 1dari 11

SOP PEMBINAAN TOGA

No. Dokumen
:

SOP
No. Revisi
:

Tanggal Terbit :
Halaman
: 1/1

Pemerintah

Drg. Hj. Gufriah D Irasanty, MPH

Kabupaten Majene

NIP. 19741008 201202 2 006

1.
Pengertian
Bina toga adalah Kegiatan pembinaan TOGA yang ada agar masyarakat dapat

memelihara dan memanfaatkannya sebagai Pengobatan Tradisional.


2.
Tujuan
Agar TOGA yang ada dapat dipelihara, dikembangkan dan dimanfaatkan secara

efektif dan efisien.

3.
Kebijakan
SK Kepala Puskesmas No.
/PKM SE.I/
/ 2017 tentang Pelayanan

kesehatan tradisional

4.
Referensi
Kebijakan Pengobatan Tradisional Nasional Tahun 2007

1. Petugas Batra menyiapkan balngko pembinaan toga.

2. Petugas mengunjungi kantor, sekolah & masyarakat yang memiliki Toga.

3. Petugas melakukan wawancara tentang:

 Jenis Toga yang ada dan manfaatnya.

5.
Prosedur / langkah
 Cara pembuatan manjadi ramuan obat.

langkah
 Cara membudidayakan toga yang ada.

Kendala yang dihadapi


Petugas meberikan penyuluhan dan memberikan saran perbaikan.

Petugas melakukan pencatatan hasil kegiatan pembinaan dan membuat laporan kegiatan.
Mengunjungi Kantor,

Menyiapkan blangko

sekolah & Masyarakat yang

pembinaan TOGA

memiliki TOGA

Penyuluhan & meberikan

Wawancara kepada pemilik

saran perbaikan
6. Diagram Alir

TOGA

Laporan
Kepala

Kegiatan
Puskesmas
1.
Kepala Puskesmas
7. Unit terkait
2.
Program Batra
KERANGKA ACUAN

PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL

A. PENDAHULUAN

Pelayanan Kesehatan Tradisional adalah salah satu upaya pengobatan dan atau perawatan cara lain
diluar ilmu kedokteran dan atau keperawatan, yang banyak dimanfaatkan oleh masyarakat dalam
mengatasi masalah kesehatan.

Obat Tradisional adalah obat- obatan yang diolah secara tradisional, turun- temurun berdasarkan resep
nenek moyang, adat- istiadat, kepercayaan atau kebiasaan setempat baik bersifat magic maupun
pengetahuan tradisional. Menurut penelitian masa kini, obat- obatan tradisional memang bermanfaat
bagi kesehatan dan kini digencarkan penggunaannya karena lebih mudah dijangkau masyarakat, baik
harga maupun ketersediaannya. Obat tradisional pada saaat ini banyak digunakan karena menurut
beberapa penelitian tidak terlalu menyebabkan efek samping, karena masih bisa dicerna oleh tubuh.

Beberapa perusahan mengolah obat- obatan tradisional yang dimodifikasi lebih lanjut. Bagian dari
tanaman yang bisa dimanfaatkan sebagai obat tradisional adalah akar, rimpang, batang, buah, daun dan
bunga. Bentuk obat- obatan tradisional yang banyak dijual dipasar dalam bentuk kapsul, serbuk, cair,
simplisia dan tablet.

B. LATAR BELAKANG

Di dalam salah satu subsistem Sistem Kesehatan Nasional (SKN) melalui Keputusan Menteri Kesehatan
No. 131/Menkes/SK/II/2004 disebutkan bahwa pengembangan dan peningkatan obat tradisional
ditujukan agar diperoleh obat tradisional yang bermutu tinggi, aman, memiliki khasiat nyata yang teruji
secara ilmiah, dan dimanfaatkan secara luas, baik untuk pengobatan sendiri oleh masyarakat maupun
digunakan dalam pelayanan kesehatan formal.

Dalam Undang-undang No 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan disebutkan bahwa obat tradisional adalah
bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan. sarian
(galenic) atau campuran bahan tersebut yang sccara turun temurun telah digunakan untuk pengobatan
berdasarkan pengalaman.

Obat tradisional telah diterima secara luas di negara-negara yang tergolong berpenghasilan rendah
sampai sedang. Bahkan di beberapa negara berkembang, obat tradisional lelah dimanfaatkan dalam
pelayanan kesehatan terutama dalam pelayanan kesehatan strata pertama Sementara itu di banyak
negara maju penggunaan obat tradisional makin populer. Penggunaan obat tradisional di Indonesia
merupakan bagian dari budaya bangsa dan telah dimanfaatkan oleh masyarakat sejak berabad- abad
yang lalu.

TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS 1. Tujuan Umum

Meningkatkan derajat kesehatan derajat kesehatan masyarakat dengan penggunaan obat-obat


tradisisonal.

Tujuan Khusus

Mendorong pemanfaatan sumber daya alam dan ramuan tradisional secara berkelanjutan (sustainable
use) untuk digunakan sebagai obat tradisional dalam upaya peningkatan pelayanan kesehatan

Menjamin pengelolaan potensi alam Indonesia secara lintas sektor agar mempunyai daya saing tinggi
sebagai sumber ekonomi masyarakat dan devisa negara yang berkelanjutan.

Tersedianya obat tradisional yang terjamin mutu, khasiat dan keamanannya, teruji secara ilmiah dan
dimanfaatkan secara luas baik untuk pengobatan sendiri maupun dalam pelayanan kesehatan formal.
D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

NO.
KEGIATAN POKOK
RINCIAN KEGIATAN

1.
Advokasi & Sosialisasi
Advokasi & Sosilisasi Toga dan manfaatnya.
2.
Pembinaan
Pembinaan Toga.

PELAKSANAAN

Advokasi dan Sosialisasi obat- obat tradisional dan manfaatnya melalui pelaksanaan tanaman obat
keluarga (TOGA).

Pembinaan tanaman obat keluarga (TOGA) melalui membina keluarga yang memiliki TOGA agar dapat
memelihara dan memanfaatkan toga yang ada.

SASARAN

Sasaran pelayanan kesehatan tradisional adalah:

Lurah dan Kepala Desa yang ada di wilayah puskesmas;

Masyarakat

JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

NO.
KEGIATAN POKOK

SASARAN

TRIWULAN

I
II
III
IV
Advokasi & Sosialisasi
Lurah
& Kepala
Desa,

1.

Kepala
SMP &
SMA,

Masyarakat

2.
Pembinaan
Mayarakat




EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN

Evaluasi pelaksanaan kegiatan dilaksanakan setiap tiga bulan sesuai jadwal kegiatan. Pelaporan kegiatan
dilaksanakan setiap bulan untuk mengetahui sejauh mana kegiatan ini terlaksana.

Anda mungkin juga menyukai