Anda di halaman 1dari 5

SATUAN ACARA PENYULUHAN

GASTRITIS

Pokok Bahasan : Gastritis


Sub Pokok Bahasan : Penjelasan dan tindakan pada Gastritis
Waktu : 20 Menit
Hari/Tanggal : Selasa, 11 Juli 2017
Tempat : Di Rumah Tn R
Sasaran : Pada Tn. R
Penyuluh : Octavia

A. LATAR BELAKANG
Keluarga pada hakekatnya merupakan satuan terkecil sebagai inti dari suatu sistem sosial
yang ada dimasyarakat. Sebagai satuan terkecil, keluarga merupakan miniatur dan embrio
berbagai unsur sistem sosial manusia. Suasana keluarga yang kondusif akan menghasilkan warga
masyarakat yang baik karena dalam keluargalah seluruh anggota keluarga belajar berbagai dasar
kehidupan masyarakat.

Keluarga adalah bagian masyarakat yang peranannya sangat penting untuk membentuk
kebudayaan yang sehat. Dari keluarga inilah pendidikan kepada individu dimulai dan dari
keluarga akan tercipta tatanan masyarakat yang baik, sehingga untuk membangun suatu
kebudayaan maka seyogyanya dimulai dari keluarga (Setiadi, 2008).

B. TUJUAN
I. Tujuan Umum
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan para orang tua dapat memahami dan
mengerti tentang Gastritis.
II. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan orang tua dapat menjelaskan kembali :
a. Pengertian Gastritis.
b. Penyebab terjadinya Gasrtitis.
c. Tanda dan gejala Gastritis.

C. KEGIATAN PENYULUHAN
NO WAKTU KEGIATAN PENYULUH KEGIATAN PESERTA
1. 5 Menit Pembuka:
a. Salam Pembukaan Menjawab Salam,
b. Perkenalan Memperkenalkan diri
2. 10 Menit Proses:
a. Menyampaikan materi Memperhatikan
b. Memberikan ulasan Memperhatikan
3. 5 Menit Menyimpulkan, dan Memperhatikan dan Menjawab
Mengucapkan salam salam

D. METODE
Ceramah

E. MEDIA
Leaflet & lembar balik

F. EVALUASI
1. Pasien mengetahui pengertian gastritis
2. Pasien mampu menyebutkan penyebab gastritis
3. Pasien mampu menyebutkan tanda dan gejala gastritis
.
MATERI PENYULUHAN

1. Pengertian gastritis
Gastritis adalah proses inflamasi pada mukosa dan submukosa lambung. (Priyanto, 2008.
Hal 69). Dan Menurut Suratun (2010. Hal 59) gastritis adalah suatu peradangan mukosa lambung
yang bersifat akut, kronik difus, atau lokal dengan karakteristik anoreksia, rasa penuh, tidak enak
pada epigastrium, mual dan muntah. Sedangkan menurut Broker (2009. Hal 571) gastritis adalah
imflamasi mukosa yang melapisi lambung dan gastritis dapat terjadi secara akut ataupun kronis.

Berdasarkan beberapa pengertian di atas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa


gastritis merupakan peradangan yang terjadi pada mukosa lambung yang dapat bersifat akut
maupun kronis.

2. Penyebab
a. Mengkonsumsi obat obatan kimia (asetaminofen (aspirin), steroid kortikosteroid),
digitalis. Asetaminofen dan kortikosteroid dapat mengakibatkan iritasi pada mukosa
lambung, NSAIDS (nonsteroid anti inflammation drugs) dan kortikosteroid menghambat
sintesis prostaglandin sehingga sekresi HCL meningkat dan menyebabkan suasana
lambung menjadi sangat asam sehingga menimbulkan iritasi mukosa lambung.
b. Konsumsi alkohol. Alkohol dapat menyebabkan kerusakan gaster.
c. Terapi radiasi, refluk empedu, zat zat korosif (cuka, lada) menyebabkan kerusakan
mukosa gaster dan menimbulkan edema dan perdarahan.
d. Kondisi yang stressful (trauma, luka bakar, kemoterapi dan kerusakan susunan saraf
pusat) merangsang peningkatan produksi HCI lambung.
e. Infeksi oleh bakteri seperti helicobacter pilori, eschericia coli, salmonella dan lain lain.

3. Tanda dan Gejala


Beberapa gejala gastritis di antaranya:

 Nyeri yang menggerogoti dan panas di dalam lambung.

 Hilang nafsu makan.


 Cepat merasa kenyang saat makan.

 Perut kembung.

 Cegukan.

 Mual.

 Muntah.

 Sakit perut.
DAFTAR PUSTAKA

Brunner, A. Suddart, 2005, Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah,ed 8 vol.3, EGC, Jakarta.

Ester, M, 2001, Keperawatan Medikal Bedah Pendekatan Sistem Gastrointestinal, EGC, Jakarta.

Johnson, Marion, 2000, Nursing Outcomes Classification (NOC), second edition, Mosby, United
State of American.

Hadi, Sujono, 1991, Gastroenterologi, ed 5, Alumni, Bandung.

Anda mungkin juga menyukai