BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Hyperemesis Gravidarum
1. Defenisi
Mual dan muntah 60-80% sering terjadi pada primigravida, hal ini
trimester I. Mual biasanya terjadi pada pagi hari, tetapi dapat pula timbul
setiap saat dan malam hari. Gejala -gejala ini 40-60% dialami oleh
pertama haid terakhir dan berlangsung selama kurang lebih 10 minggu. Pada
mual dan muntah yang berat dapat berlangsung sampai 4 bulan (Hidayati,
2009).
pada ibu hamil yang terjadi mulai dari minggu ke-6 kehamilannya dan bisa
kehamilan 20 minggu, muntah begitu hebat dimana segala apa yang dimakan
pekerjaan sehari hari, berat badan menurun, dehidrasi, dan terdapat aseton
9
10
2. Etiologi
daging dan racun yang berada disayuran dan minuman. Mencegah masuknya
komponen yang berbahaya, hal ini akan mencegah Embrio dari keguguran. Faktor
pada kehamilan mola dan kehamilan ganda) dan insiden hyperemesis ini
hipotesis tersebut dan beberapa hamil tidak mengalami mual dan muntah
10
11
tetapi hanya 50% pada kontrol. Pada studi meta-analisis 14 kasus-kontrol, total
3. Faktor hormon
11
12
dan muntah, hal ini menjadi dasar bahwa kemungkinan hormon berperan
a. Progesteron
implantasi. Progesteron ini mempunyai sifat yang unik, yaitu menekan system
rahim. Embrio dikenal sebagai benda asing, apabila sistem 12 imun tidak
ditekan, maka tubuh akan menolak embrio. Karena sistem imun tubuh ibu
ditekan, ibu akan rentan sakit, dan kemungkinan mual muntah dialami ibu
berkaitan juga dengan pelemahan sistem imun ibu. Studi prospektif pada 44
b. Estrogen
salah satu efek sampingnya yaitu mual dan muntah. Begitu pula pada
dan muntah yang lebih parah karena konsentrasi estrogen di utero mengalami
12
13
c. Hipertiroid
salah satunya karena distimulasi oleh HCG. Pada hipertiroid, kadar T3 bebas
18 minggu. Kondisi ini disebabkan oleh tingginya kadar HCG. TSH dan
HCG memi liki struktur protein yang hampir sama, hal ini menyebabkan HCG
dapat berfungsi seperti TSH yaitu dapat berkaitan dengan reseptor TSH dan
4. Psikosomatik
13
14
menurut Tiran, 2009, yaitu: Keletihan, janin wanita, refluks gastroesofagus, mual
prakonsepsi, mual pramenstruasi, merokok, stres, cemas, dan taku, masalah sosio-
ekonomi, kesulitan dalam masalah membina hubungan, wanita yang memiliki ibu
5. Tingkatan
a. Tingkat I: Ringan
tidak ada nafsu makan, berat badan menurun, nyeri pada epigastrium, nadi
Ciri-ciri: penderita tampak lebih lemah dan apatis, turgor kulit menurun,
lidah mengering dan tampak kotor, nadi kecil dan cepat, tekanan darah turun
dan nadi meningkat, suhu badan naik (dehidrasi), mata ikterus ringan, berat
14
15
kesadaran sangat menurun, samnolen sampai koma, nadi kecil, halus dan cepat,
dehidrasi hebat, suhu badan naik, tensi turun sekali dan komplikasi pada
susunan saraf.
6. Patologi
tanpa nekrosis
subendokardial
7. Patofisiologis
Perasaan mual diakibatkan oleh berbagai faktor, keluhan ini terjadi pada
15
16
hamil muda, bila terjadi terus menerus dapat menyebabkan dehidrasi dan
mengapa gejala -gejala ini hanya terjadi pada sebagian kecil wanita, tetapi
jelas, wanita yang sebelum kehamilan sudah menderita lambung spastik dengan
gejala tak suka makan dan mual, akan mengalami emesis gravidarum yang lebih
dan lemak habis terpakai untuk keperluan energi. Karena oksidasi lemak
asetik, asam hidroksi butirik, dan aseton dalam darah. Kekurangan cairan yang
darah turun, demikian pula klorida dalam urin. Selain itu, dehidrasi
dehidrasi dan kehilangan elektrolit, dapat terjadi robekan pada selaput lendir
16
17
(Fauziyah, 2012).
8. Diagnosis
Menurut Tiran (2009), mual sering kali merupakan gejala pertama yang
dialami ibu yang sering kali terjadi bahkan sebelum periode menstruasi
pertama tidak datang. Oleh karena itu rasa mual didiagnosis oleh diri sendiri,
dan dalam banyak kasus, ditangani oleh diri sendiri. Akan tetapi,
kehamilan sangat beragam, yang akan dipengaruhi oleh epribadian dan sikapnya
hospitalisasi sangat penting untuk kesehatan ibu dan janin. Akan tetapi,
memiliki ibu dengan riwayat hyperemesis akan lebih rentan terhadap kondisi,
begitu juga wanita yang memiliki penyakit hati. Diagnosis banding: perlemakan
17
18
9. Penanganan
diet dan gaya hidup untuk mengurangi gejala dan meningkatkan kualitas hidup
ibu hamil. Ibu hamil yang mengalami mual dan muntah yang ringan dapat
diberikan edukasi tentang nutrisi seperti asupan makanan dan minuman dalam
porsi kecil tapi sering (sepanjang hari). Makanan harus kaya akan
kecukupan asupan kalori. Jika bau pada makanan yang baru dimasak (panas)
dingin. Edukasi tentang gaya hidup juga dapat membantu mencegah stress dan
a. Medikasi
Jika tanda dan gejala tidak dapat ditangani dengan edukasi diet dan
dan lebih tinggi dibandingkan dengan placebo. Ondansetron, salah sau jenis
18
19
obat yang paling umum digunakan, obat yang efektif dan memiliki sedikit
efek samping. Pyridoxine yang diberikan 3 kali sehari dengan dosis 10-25
mg yang dimulai dengan dosis rendah dapat mengurangi gejala dan terbukti
dan promethazine). Sakit kepala, nyeri otot atau tremor dan demam juga dapat
ketergantungan.
b. Intervensi non-farmakologi
seperti buah pisang kepok yang dapat mengatasi mual muntah. Selain mudah
19
20
dalam sehari. Berat rata-rata satu pisang kepok ukuran sedang adalah 51 mg,
http://jurnal.htp.ac.id
c. Hospitalisasi
Rehidrasi dapat diberikan melalui parental vena yaitu sentral vena dan
20
21
aman dan tidak memiliki efek samping terhadap fetus. Nutrisi parenteral
total dianjurkan pada kasus hyperemesis yang susah disembuhkan, hal ini
dilakukan sampai frekuensi mual dan muntah berkurang hingga tidak lebih
B. Gravida
1. Nuligravida
2. Primigravida
3. Multigravida
Yaitu seorang wanita yang sudah hamil dua kali atau lebih.
4. Grandemultigravida
multigravida. Satu diantara seribu kehamilan, gejala -gejala ini menjadi lebih
berat. Perasaan mual ini disebabkan oleh karena meningkatnya kadar hormon
estrogen dan HCG dalam serum. Pengaruh fisiologik kenaikan hormon ini
21
22
belum jelas, mungkin karena sistem saraf pusat atau pengosongan lambung
ini, meskipun demikian gejala mual dan muntah yang berat dapat berlangsung
hyperemesis gravidarum belum diketahui secara pasti. Tidak ada bukti bahwa
penyakit ini disebabkan oleh toksik; juga tidak ditemukan kelainan biokimia.
ambivalen terhadap kehamilan dan perasaan yang saling berkonflik tentang peran
dimasa depan sebagai ibu, perubahan tubuh, dan perubahan gaya hidup yang dapat
dunia, lebih dari 230 jenis pisang tersebar di seluruh wilayah Indonesia
22
23
Tetap (ATAP) dalam statistik Departemen Pertanian tahun 2013 produksi pisang
Indonesia mencapai 6,28 juta ton. Untuk wilayah Asia, Indonesia termasuk
penghasil pisang terbesar karena 50% produksi pisang Asia dihasilkan dari
pisang karena didukung oleh iklim yang sesuai. Namun demikian 90% produksi
Rumphius yang diterbitkan tahun 1750, telah dikenal beberapa jenis pisang
termasuk famili Musaceae dari ordo Scitaminae dan terdiri dari dua genus,
yaitu genus Musa dan Ensete. Genus Musa terbagi dalam empat golongan,
baik segar maupun olahan. Buah pisang yang dimakan segar sebagian besar
berasal dari golongan Emusa, yaitu Musa acuminata dan Musa balbisiana
(Rukmana, 1999).
Menurut sejarah, pisang berasal dari Asia Tenggara yang oleh para
penyebar agama Islam disebarkan ke Afrika Barat, Amerika Selatan dan Amerika
23
24
tropis dan sub tropis. Negara-negara penghasil pisang yang terkenal diantaranya
pisang dikelompokkan dalam dua golongan yaitu banana dan plantain. Banana
adalah pisang yang lebih sering dikonsumsi dalam bentuk segar setelah buah
menjadi produk makanan lain seperti keripik pisang, sale pisang, selai
Ada berbagai jenis buah pisang salah satunya adalah pisang kepok.
coklat.
24
25
yang paling sering diolah terutama dalam olahan pisang goreng; dalam
berbagai variasi, sangat cocok diolah menjadi keripik, buah dalam sirup, aneka
olahan tradisional, dan tepung. Di Filipina pisang kepok lebih dikenal dengan
nama pisang saba, sedangkan di Malaysia dikenal dengan nama pisang nipah.
Pisang kepok ini termasuk jenis pisang yang lebih enak dikonsumsi
setelah diolah.. Pisang kepok memiliki banyak jenis, namun yang lebih dikenal
adalah pisang kepok kuning dan kepok putih. Secara kasat mata dari luar
bentuk pisangnya hampir sama. Hanya saja saat daging buahnya diiris, baru
lebih pucat. Rasa kepok kuning lebih manis, sedangkan yang kepok putih lebih
asam. Pisang dengan daging berwarna kuning biasanya jauh lebih mahal
25
26
karena rasanya memang lebih enak dan lebih disukai masyarakat jika
dibandingkan dengan pisang kepok daging putih. Warna buahnya sesuai dengan
nama jenis pisangnya, yaitu putih dan kuning (Prabawati dkk, 2008).
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Zingiberales
Famili : Musaceae
Genus : Musa
Batang semu ini merupakan tumpukan pelepah daun yang tersusun secara rapat
memanjang dan membentuk bunga lalu buah. Bagian bawah batang pisang
26
27
warna batang, bentuk daun, bentuk buah dan masih banyak lagi karakter yang
memanjang yang panjangnya antara 30-40 cm. Daun yang paling muda
tulang daun yang nyata, tersusun sejajar dan menyirip (Suyanti dan Satuhu,
1992).
oleh seludang berwarna merah kecoklatan. Seludang akan lepas dan jatuh ke
tanah jika bunga telah membuka. Bunga betina akan berkembang secara
normal, sedang bunga jantan yang berada diujung tandan tidak berkembang
dan tetap tertutup oleh seludang dan disebut sebagai jantung pisang. (Cahyono,
2002).
Tiap kelompok bunga disebut sisir, yang tersusun dalam tandan. Tiap
tandan terdiri atas beberapa sisir, dan tiap sisir dengan jumlah sisir 10 – 16
27
28
memanjang dan membengkok, tersusun seperti sisir dua baris, dengan kulit
berwarna hijau, kuning, dan coklat. Ukuran buahnya kecil, panjangnya 10-
12 cm dan beratnya 80-120 g. Berat buah pisang kepok per tandan bisa
mencapai 14-22 kg, setiap sisir 12-20 buah. Buahnya dapat dipanen setelah
80-90 hari sejak keluarnya jantung pisang. Apabila sudah matang warna
teksturnya agak keras. Rasanya manis, tetapi aromanya tidak harum (Saptarini
berbagai macam topografi tanah, baik tanah datar atau pun tanah miring.
pada tanah datar pada ketinggian di bawah 500 m di atas permukaan laut
(dpl) dan keasaman tanah pada pH 4,5-7,5. Suhu harian berkisar antara 250 ºC-
tanaman yang berbuah hanya sekali, kemudian mati. Tingginya antara 2-9
m, berakar serabut dengan batang bawah tanah (bongol) yang pendek. Dari
mata tunas yang ada pada bonggol inilah bisa tumbuh tanaman baru (Anonim ,
2009).
Gambar 2.2. a. Buah pisang Kepok Putih, b. buah pisang Kepok Kuning
28
29
serta nilai gizi yang tinggi (Nuramanah, 2013) Pisang memiliki banyak manfaat.
Mulai dari rhizoma sampai kulit pisang dapat diambil manfaatnya. Daging
dijadikan soda sebagai bahan baku sabun dan pupuk kalium, batangnya dapat
digunakan sebagai penghasil serat bahan baku kain dan makanan ternak, daun
air umbi batang pisang dapat digunakan sebagai obat disentri dan perdarahan
usus besar, air batang pisang digunakan sebagai obat gangguan kemih dan
penawar racun, serta kulit pisang dapat dimanfaatkan untuk membuat cuka
Menurut Hendra (2002), buah pisang sangat baik untuk kesehatan ibu
hamil dan janin yang dikandungnya. Buah berwarna kekuningan ini mengandung
zat besi yang tinggi sehingga sangat bagus bagi penderita anemia karena
bisa menunjang proses terapi nutrisi. Pisang yang kaya vitamin B6 juga
memiliki peranan yang penting untuk meningkatkan produksi sel darah merah,
Pisang sudah dikenal sebagai buah yang lezat dan berkhasiat bagi kesehatan
karena pisang mengandung gizi yang baik antara lain menyediakan energi cukup
murah namun memiliki manfaat yang cukup besar. Nilai energi pisang
sekitar 136 kalori untuk setiap 100 gram, yang secara keseluruhan berasal dari
29
30
karbohidrat. Nilai energi pisang dua kali lipat lebih tinggi dari apel, apel
dengan berat sama (100 gram) hanya mengandung 54 kalori, karbohidrat 22,84
gr (Wardhany, 2014).
menyediakan energi sedikit lebih lambat dibandingkan dengan gula pasir dan
sirup, tetapi lebih cepat dari nasi, biskuit, dan sejenis roti. Oleh sebab itu,
banyak atlet saat jeda atau istirahat mengonsumsi pisang sebagai cadangan
cadangan energi yang sangat baik digunakan dan dapat secara cepat tersedia
bagi tubuh.
Gula pisang merupakan gula buah, yaitu terdiri dari fruktosa yang
sehingga cukup baik sebagai penyimpanan energi karena sedikit lebih lambat
dimetabolisme. Sehabis bekerja keras atau berpikir, selalu timbul rasa kantuk.
Keadaan ini merupakan tanda- tanda otak kekurangan energi, sehingga aktifitas
energi berupa glukosa. Glukosa darah sangat vital bagi otak untuk dapat berfungsi
dengan baik, antara lain diekspresikan dalam kemampuan daya ingat. Glukosa
tersebut diperoleh dari sirkulasi darah otak karena glikogen sebagai cadangan
30
31
istirahat atau jeda, pada waktu otak sangat membutuhkan energi yang cepat
tersedia untuk aktivitas biologis. Kandungan protein dan lemak pisang kurang
bagus dan sangat rendah, yaitu hanya 2,3 persen dari 0,13 persen. Meski
demikian, kandungan lemak dan protein pisang masih lebih tinggi dari apel,
yang hanya 0,3 persen. Karena itu, tidak perlu takut kegemukan walau
c. Mineral
Pisang bisa disebut sebagai buah kehidupan. Komponen utama dalam buah
pisang adalah air, karbohidrat dan juga kaya akan vitamin A, tianin, vitamin B2
dan vitamin C. Kandungan kalium yang cukup banyak terdapat dalam buah ini
tinggi dapat meningkatkan daya tahan tubuh terhadap ISPA, kulit bersisik dan
kebutaan. Manfaat lain, pisang bisa menjadi pengganti makanan pokok, sehingga
Menurut Wardhany, (2014) Pisang kaya mineral seperti protein 1,09 gr,
lemak 0,33 gr, serat 2,6 fg, kalsium 5 mg, fosfor 22 mg, zat besi 0,26
mg, tembaga 0,078 mg, potasium 358 mg, magnesium 27 mg. Bila
besi, hampir seluruhnya (100 ersen) dapat diserap tubuh. Berdasarkan berat
31
32
kering, kadar besi pisang dapat mencapai 2 miligram per 100 gram dan
seng 0,8 mg, dibandingkan dengan apel, yang hanya mengandung 0,2 mg besi
betakaroten, sebesar 64 mg per 100 gram berat kering, sedangkan pada apel 15
mg. Pisang juga mengandung vitamin B, yaitu tiamin, riboflavin, niasin, dan
per 100 gram. Selain berfungsi sebagai koenzim untuk beberapa reaksi dalam
yaitu betakaroten, sebesar 45 mg per 100 gram berat kering, sedangkan pada apel
hanya 15 mg. Pisang juga mengandung vitamin B, yaitu tiamin, riboflavin, niasin,
Kandungan vitamin B6 pada pisang kepok cukup tinggi, yaitu sebesar 0,5
mg per 100 gram. Selain berfungsi sebagai koenzim untuk beberapa reaksi dalam
32
33
energi yang berasal dari karbohidrat. Peran vitamin B6 ini jelas mendukung
ketersediaan energi bagi otak untuk aktivitas sehari-hari (Suyanti dan Ahmad,
1992).
Tabel 2.1. Kandungan nilai gizi beberapa varietas pisang (per 100 gram)
Secara umum perbandingan kandungan nutrisi pisang matang dan mentah dalam 100
Tabel 2.2 Kandungan nutrisi pisang matang dan mentah dalam 100 g bahan
Komposisi Mentah % Matang %
Air (gram) 71.9 75.2
Protein (gram) 1.9 1.7
Lemak (gram) 0.9 0.1
Gula 1.3 17.3
Pati 21.2 3.1
Serat 3.2 2.8
Vitamin C 18 12
Beta Carotene 0.2 0.1
Kalium 320 350
Kalsium 5 5
Sumber : Depkes RI (1998)
33
34
D. KERANGKA TEORI
Gambar 2.3
KERANGKA TEORI
Terjadinya Hiperemesis Gravidarum
Trimester Imesis Gravidarum
34